Anda di halaman 1dari 15

KANKER SERVIKS

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester 2 BIOLOGI

Disusun Oleh :

Nama : FANESA ALISTIAWARNI


Kelas : XI MIPA 2

Guru Pembimbing :

INTAN MAGHVIRA, S.Pd

SMA N 1 ENAM LINGKUNG


KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN AJARAN 2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya ucapkan kehadiran Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas dalam mata pelajaran Biologi dengan judul “
Kanker Serviks”.
Makalah ini saya susun guna menyelesaikan tugas individu dari mata
pelajaran Biologi dengan guru Intan Maghvira, S.Pd. Adapun ruang pembahasan
dalam makalah ini yaitu kasus Kanker Serviks.
Saya menyadari bahwa dalam kepenulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan,
saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Parit Malintang, 1 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Kanker Serviks....................................................................3
B. Penyebab Kanker Serviks.....................................................................5
C. Gambar Yang Berhubungan Dengan Kanker Serviks..........................6
D. Pencegahan Kanker Serviks..................................................................7
E. Pengobatan Kanker Serviks..................................................................8
F. Komplikasi Kanker Serviks..................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling banyak diderita
oleh perempuan di Dunia. Berdasarkan GLOBOCAN 2012 kanker serviks
menduduki urutan ke 7 secara global dalam segi angka kejadian (urutan ke-6
di negara kurang berkembang) dan urutan ke-8 sebagai penyebab kematian
(menyumbangkan 3,2% mortalitas, sama dengan angka mortalitas akibat
leukimia). Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang,
dan urutan ke 10 pada negara maju atau urutan ke 5 secara global. Kasus
kanker serviks di Indonesia menduduki peringkat kedua setelah kanker
payudara yang diderita oleh perempuan dengan angka kejadian 23,4/100.000
penduduk dengan rata-rata kematian sebesar 13,9/100.000 penduduk.
Menurut perkiraan Kementrian Kesehatan RI saat ini, jumlah perempuan
penderita baru kanker serviks berkisar 90-100 kasus per 100.000 penduduk
dan setiap tahun terjadi 40 ribu kasus kanker serviks.Terdapat beberapa factor
penyebab meningkatnya kasus kanker serviks. Salah satu penyebab terbesar
kanker serviks yaitu 90% merupakan infeksi dari Human Papiloma Virus
(HPV). Dan penyebab 10% lainnya terjadi karena kebiasaan merokok,
riwayat aktifitas seksual pada usia muda/ multipartner, penggunaan alat
kontrasepsi pil dalam jangka panjang, melahirkan lebih dari lima kali,
gangguan imunitas (Evicena, 2020).
Kanker serviks akan sangat mempengaruhi hidup penderita dan keluarga.
Pengobatan dan perawatan penderita kanker serviks akan membutuhkan
banyak biaya yang tidak sedikit. Hal ini akan mempengaruhi sector
pembiayaan kesehatan oleh pemerintah. Pendidikan dan kesadaran
masyarakat tentang kanker serviks sangat penting dalam mengurangi angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit ini. Kampanye vaksinasi HPV dan
program skrining rutin seperti tes Pap smear telah terbukti efektif dalam
mengurangi insiden kanker serviks dan memperpanjang harapan hidup.
Namun, masih ada tantangan dalam mengimplementasikan intervensi ini

1
secara luas di seluruh populasi, terutama di daerah dengan sumber daya
terbatas.
Dalam materi ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai kanker
serviks, termasuk penyebab, faktor risiko, gejala, pengobatan, dan upaya
pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi beban kanker serviks
secara global. Dengan pengetahuan yang lebih luas tentang kanker serviks,
diharapkan kita dapat lebih memahami pentingnya tindakan pencegahan dan
deteksi dini serta mempromosikan kesadaran masyarakat tentang masalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kanker Serviks?
2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya Kanker Serviks?
3. Bagaimana cara mencegah dan mengobati Kanker Serviks?
4. Apa saja komplikasi yang dari penderita Kanker Serviks?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai Kanker Serviks
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Kanker Serviks
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah serta mengobati Kanker
Serviks
4. Untuk mengetahui komplikasi apa saja yang dialami penderita Kanker
Serviks

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kanker Serviks


Kanker serviks adalah kanker dengan angka kejadian nomor empat
terbanyak yang terjadi pada wanita diseluruh dunia dan kanker yang paling
sering pada negara berpenghasilan rendah (Mustafa dkk, 2016). Kanker
serviks merupakan suatu keganasan yang disebabkan oleh adanya
pertumbuhan sel-sel epitel serviks yang tidak terkontrol (Mirayashi, 2013).
Menurut Setiawati (2014) kanker serviks 99,7% disebabkan oleh Human
Papiloma Virus (HPV) onkogenik yang menyerang rahim. Kanker serviks
merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim (serviks), yaitu
bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina (Hartati dkk.,
2014). Berdasarkan pemaparan tersebut kanker serviks atau yang dikenal juga
dengan sebutan kanker leher rahim merupakan kanker ganas yang tumbuh
dileher rahim yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus.
Kanker serviks umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan
gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Kanker serviks stadium awal
kemungkinan besar tidak ada gejala yang khas. Adapun gejala yang mungkin
muncul pada setiap stadium kanker serviks1-4 :
1. Kanker Serviks Stadium 0 : Pada stadium 0 berarti bahwa sel-sel kanker
terbatas pada permukaan serviks. Tahap ini juga disebut karsinoma in
situ (CIS) atau cervical intraepithelial neoplasia (CIN) grade III (CIN
III). Tidak ada gejala sama sekali pada stadium 0 ini.
2. Kanker Serviks Stadium 1 : Pada kanker serviks stadium 1, kanker telah
tumbuh lebih dalam ke leher rahim, namun belum menyebar ke luar.
Gejala kanker serviks stadium 1 biasanya tidak nampak, kalaupun ada
hanya berupa keputihan berwarna pink (merah muda), dan sedikit
berdarah saat berhubungan seksual. Lebih lanjut, dibagi menjadi dua
subkategori :
a. Stadium 1A: Ukuran kanker masih kecil kurang dari 5 mm (dalam)
dan lebar kurang dari 7 mm, hanya bisa dilihat di bawah mikroskop.

3
b. Stadium 1B: Kanker dapat dilihat secara kasat mata dan ukuran 4 cm
atau kurang; atau kanker hanya dapat dilihat di bawah mikroskop
dengan ukuran lebih dari 5 mm (dalam) dan 7 mm (lebar).
3. Kanker Serviks Stadium 2 : Pada kanker serviks stadium 2 kanker telah
tumbuh melampaui leher rahim dan rahim, tetapi belum mencapai
dinding panggul atau bagian bawah vagina. Pada tahap ini, kanker belum
menyebar ke kelenjar getah bening atau tempat yang jauh. Gejala kanker
serviks stadium 2 sudah mulai nampak, terutama pendarahan ketika
berhubungan seksual serta keluar keputihan yang tidak biasa. Pada
stadium 2, dibagi menjadi dua subkategori
a. Stadium 2A: Kanker belum menyebar ke jaringan yang berada di
samping leher rahim, parametrium, tetapi mungkin telah tumbuh di
bagian atas vagina.
b. Stadium 2B: Kanker telah menyebar ke jaringan yang berada di
samping leher rahim (parametrium).
4. Kanker Serviks Stadium 3 : Pada kanker serviks stadium 3 kanker telah
menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul, tetapi tidak ke
kelenjar getah bening terdekat atau bagian lain dari tubuh. Gejala kanker
serviks stadium 3 sudah sangat jelas, yaitu berupa pendarahan abnormal,
keputihan yang tidak biasa, dan nyeri panggul seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Stadium ini dibagi menjadi dua subkategori :
a. Stadium 3A: Kanker telah menyebar ke sepertiga bagian bawah
vagina, tetapi tidak ke dinding panggul.
b. Stadium 3B: Kanker telah tumbuh ke dalam dinding panggul dan /
atau telah memblokir kedua ureter, namun belum menyebar ke
kelenjar getah bening atau tempat yang jauh. Atau kanker telah
menyebar ke kelenjar getah bening di panggul, tapi tidak ke tempat
yang jauh.
5. Kanker Serviks Stadium 4 : Pada stadium lanjut ini, kanker telah
menyebar ke organ terdekat atau bagian tubuh lainnya. Stadium 4 dibagi
menjadi dua subkategori :
a. Stadium IVA: kanker telah menyebar ke kandung kemih atau
rektum, tetapi tidak ke kelenjar getah bening atau tempat yang jauh.

4
b. Stadium IVB: kanker telah menyebar ke organ di luar panggul,
seperti paru-paru atau hati.

B. Penyebab Kanker Serviks


Kebiasaan gonta ganti pasangan seksual merupakan salah satu faktor
utama penularan virus HPv penyebab kanker serviks ini terjadi. Selain itu,
Penyebab utama kanker serviks adalah Human Papilloma Virus (HPV).
Di Indonesia hanya 5 persen yang melakukan penapisan kanker leher
rahim, sehingga 76, 6 persen pasien ketika terdeteksi sudah memasuki
Stadium Lanjut (IIIB ke atas), karena kanker leher rahim biasanya tanpa
gejala apapun pada stadium awalnya. Penapisan dapat dilakukan dengan
melakukan tes Pap smear dan juga Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).
Faktor- faktor yang bisa memicu terjadinya kanker serviks antara lain:
a. Perilaku seksual
Risiko terkena kanker serviks akan meningkat apabila seorang
perempuan memiliki mitra seksual multipel atau sama saja ketika
pasangannya memiliki mitra seksual multipel. Selain itu akan sangat
berisiko apabila pasangan mengidap kondiloma akuminata (Kurniawati,
2018) .
b. Aktivitas seksual dini
Umur pertama kali hubungan seksual merupakan salah satu faktor
yang cukup penting. Perempuan yang melakukan hubungan seksual
sebelum usia 16 tahun mempunyai risiko lebih tinggi karena pada usia itu
epitel atau lapisan dinding vagina dan serviks belum terbentuk sempurna
jika melakukan hubungan seksual pada usia tersebut maka akan sangat
mudah terjadi lesi atau luka mikro yang akan menyebabkan terjadi
infeksi salah satunya oleh virus HPV yang merupakan penyebab kanker
serviks (Meihartati, 2017).
c. Smegma
Smegma adalah substansi berlemak. Smegma biasanya terdapat pada
lekukan kepala kemaluan laki-laki yang tidak disunat. Sebenarnya
smegma adalah secret alami yang dihasilkan kelenjar sabeceous pada

5
kulit penis. Namun ternyata hal ini berkaitan dengan meningkatnya
resiko seorang laki-laki sebagai pembawa dan penular virus HPV
(Kurniawati, 2018).
d. Perempuan yang merokok
Rokok terbuat dari tembakau dan seperti yang kita ketahui bahwa
didalam tembakau terdapat zat-zat yang bersifat sebagai pemicu kanker
baik yang dihisap maupun dikunyah. Asap rokok menghasilkan
Polycyclic aromatic hydrocarbons heterocyclic amine yang mutagen dan
sangat karsinogen, sedangkan jika dikunyahmenghasilkan netrosamine.
Bahan karsinogenik spesifik dari tembakau dijumpai dalam lendir serviks
wanita perokok. Bahan ini dapat merusak DNA sel epitel skuamosa dan
bersama dengan infeksi HPV mencetuskan transformasi maligna
(Meihartati, 2017).
e. Paritas
Perempuan dengan paritas yang tinggi memiliki risiko terkena
kanker serviks lebih tinggi. Hal ini terjadi karena ibu dengan paritas
tinggi akan mengalami lebih banyak resiko morbiditas dan mortalita. Hal
ini dipengaruhi oleh menurunnya fungsi organ-organ reproduksi yang
memudahkan timbulnya komplikasi (Handayani dan Mayrita, 2018).

C. Gambar Yang Berhubungan Dengan Kanker Serviks

6
D. Pencegahan Kanker Serviks
Kanker serviks 100% dapat dicegah dengan vaksinasi HPV,
menggunakan kondom, menghindari konsumsi tembakau, serta deteksi dini
dan pengobatan lesi pra kanker (Malehere, 2019). Upaya pencegahan kanker
serviks dibagi atas pencegahan primer, sekunder dan tersier yang meliputi:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer yang dilakukan melalui vaksinasi Human
Papilloma Virus (HPV) untuk mencegah infeksi HPV dan pengendalian
faktor resiko. Pengendalian faktor resiko dengan menghindari rokok,
tidak melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan, tidak
menggunakan kontrasepsi oral jangka panjang >5 tahun, serta menjalani
diet sehat (Malehere, 2019).
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder melalui deteksi dini prekursor kanker serviks
dengan tujuan memperlambat atau menghentikan kanker pada stadium
awal (Kemenkes, 2016). Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan
tes DNA HPV, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), tes pap smear,
pemeriksaan sitology, colposcopy dan biopsy. Pemeriksaan IVA
direkomendasikan untuk daerah dengan sumber daya rendah dan diikuti
dengan cryotherapy untuk hasil IVA positif (Malehere, 2019).
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dilakukan melalui perawatan paliatif dan
rehabilitatif di unit pelayanan kesehatan yang menangani kanker serta

7
pembentukan kelompok survival kanker di masyarakat (Kemenkes,
2016).

E. Pengobatan Kanker Serviks


1. Cara Medis
Dilansir dari National Cancer Institute, secara medis mengobati
kanker leher rahim dapat dilakukan dengan metode pengobatan yang
meliputi:
a. Operasi
Prosedur pembedahan untuk menangani kondisi ini terbagi ke
dalam beberapa kategori, yang ditentukan berdasarkan dengan lokasi
sel kanker berada.Salah satu di antaranya adalah histerektomi yang
bertujuan untuk mengangkat rahim.Histerektomi bisa dilakukan
secara total, di mana leher rahim diangkat seluruhnya melalui
vagina.
b. Terapi radiasi
Ini adalah cara mengobati kanker leher rahim menggunakan
sinar x-ray untuk membunuh sel kanker, dengan merusak DNA-nya.
Terdapat dua jenis terapi radiasi, yakni eksternal dan internal.
Terapi radiasi eksternal dilakukan dari luar tubuh, sambil mencegah
kerusakan di jaringan sehat di sekitarnya
2. Cara Alternatif
a. Kunyit putih
Tanaman herbal yang satu ini diyakini dapat membantu
pengobatan kanker serviks secara alami. Hampir semua bagian
tanaman kunyit putih dapat digunakan sebagai bahan dasar
obat.Rimpang, daun hingga minyak dapat di olah menjadi bahan
dasar obat herbal yang biasanya digunakan untuk meringankan
kondisi akibat kanker serviks.
b. Jintan Hitam
Cara menggunakannya bisa dengan mengambil sari minyak atau
ekstrak jintan hitam. Ekstrak jintan hitam diketahui memiliki
aktivitas antikanker di dalamnya.

8
9
c. Buah mahkota dewa
Ekstrak dari buah dengan nama latin Phaleria macrocarpa ini
diketahui mengandung senyawa lignin, flavonoid, serta tannin.
Ketiga senyawa tersebut dinilai berpotensi untuk perkembangan sel
kanker leher rahim di dalam tubuh, karena aktivitas antikanker yang
dimiliki.
d. Temu putih
Temu putih mengandung senyawa sitotoksis yang paling kuat
dalam menghambat perkembangan sel-sel kanker serviks.
e. Kemangi
Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Media
Farmasi, daun kemangi memiliki kandungan ekstrak etanol yang
berpotensi bersifat sitotoksik dan apoptosis.Obat herbal yang dapat
menghambat perkembangan sel kanker serviks.

F. Komplikasi Kanker Serviks


Komplikasi yang dialami pengidap kanker leher rahim bisa muncul
sebagai efek pengobatan. Namun, komplikasi juga bisa terjadi karena kanker
sudah berada pada tahapan yang sangat parah.
Berikut beberapa komplikasi kanker serviks yang terjadi akibat efek
samping pengobatan.
1. Menopause dini.
2. Gangguan pada sistem limfatik (ditandai dengan pembengkakan pada
tangan atau kaki).
3. Gangguan emosional.
Sementara itu, komplikasi yang berpotensi muncul saat tahapan kanker
sudah parah antara lain:
1. gagal ginjal,
2. penggumpalan darah,
3. perdarahan, serta
4. terbentuknya saluran abnormal yang menghubungkan organ-organ tubuh
(fistula).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit kanker serviks adalah penyakit yang menyerang sistem
reproduksi wanita yang disebabkan oleh human papilloma virus. Jika terkena
penyakit ini didapatkan gejala seperti keputihan dan nyeri diperut. Faktor
yang memengaruhi kejadian kanker serviks antara lain perilaku seksual,
aktifitas seksual diri, smegma, perempuan merokok, paritas, pendidikan,
penggunaan KB,faktor tersebut sebagian besar merupakan faktor risiko yang
dapat dimodifikasi, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan.
Komplikasi pada masing-masing orang dapat berbeda satu sama lain.
Untuk mengurangi risiko keparahan komplikasi, penanganan sejak dini sangat
diperlukan.

B. Saran
Bagi para wanita, diharapkan dapat melakukan pencegahan terhadap
penyebabkanker serviks salah satunya dengan menjaga diri dari pergaulan
bebas,Jangan bergonta-ganti pasangan seksual, menggunakan kondom
dengan benar saat berhubungan intim, menjaga kebersihan diri agar tidak
terkena kanker serviks.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://health.grid.id/read/353666841/cara-mengobati-kanker-serviks-secara-
medis-dan-tradisional-penting-diketahui
https://hellosehat.com/kanker/kanker-serviks/obat-herbal-kanker-serviks/
https://linksharing.samsungcloud.com/iIuKK9ZLrvJi

Anda mungkin juga menyukai