Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang
berjudul “CAMPAK”.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Kata Pengantar……………………………………………………………………..
Daftar isi…………………………………………………………………………….
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………
A.Latar Belakang…………………………………………………………………...
B.Tujuan…………………………………………………………………………….
BAB II Pembahasan………………………………………………………………...
A.Konsep Dasar kanker Serviks……………………………………………………
1. Pengertian kanker serviks…………………………………………………..
2. Etiologi kanker serviks……………………………………………………..
3. Klasifikasi pertumbuhan sel kanker serviks………………………………..
4. Klasifikasi kanker serviks………………………………………………….
5. Patofisiologi kanker serviks………………………………………………..
6. Manifestasi klinik kanker serviks…………………………………………..
7. Pathway…………………………………………………………………….
8. Pemeriksaan penunjang…………………………………………………….
9. Penatalaksanaan kanker serviks……………………………………………
B.Konsep Asuhan Keperawatan ……………………………………………………
1. Pengkajian keperawatan…………………………………………………….
2. Diagnose Keperawatan……………………………………………………...
3. Rencana keperawatan……………………………………………………….
BAB III Penutup……………………………………………………………………
Kesimpulan…………………………………………………………………………
Daftar pustaka………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PEMBAHASAN
Serviks
Metoplasia (erosif)
lumen vagina
Ketidakefeketifan perfusi
jaringan perifer
8. Pemeriksaan Penunjang
Menurut diananda (2008) dan Ariani (2015) pemeriksaan diagnostic
untuk menentukan kanker serviks sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Sitologi Pap Smear
Salah satu pemeriksaan sitologi yang bisa dilakukan adalah
pap smear. Pap smear merupakan salah satu cara deteksi dini
kanker leher rahim. Test ini mendeteksi adanya perubahan-
perubahan sel leher rahim yang abnormal, yaitu suatu pemeriksaan
dengan mengambil cairan pada laher rahim dengan spatula
kemudian dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop. Saat ini telah
ada teknik thin prep (liquid base cytology) adalah metoda pap
smear yang dimodifikasi yaitu sel usapan serviks dikumpulkan
dalam cairan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran, darah,
lendir serta memperbanyak sel serviks yang dikumpulkan sehingga
akan meningkatkan sensitivitas. Pengambilan sampel dilakukan
dengan mengunakan semacam sikat (brush) kemudian sikat
dimasukkan ke dalam cairan dan disentrifuge, sel yang terkumpul
diperiksa dengan mikroskop.
Pap smear hanyalah sebatas skrining, bukan diagnosis
adanya kanker serviks. Jika ditemukan hasil pap smear yang
abnormal, maka dilakukan pemeriksaan standar berupa kolposkopi.
Penanganan kanker serviks dilakukan sesuai stadium penyakit dan
gambaran histopatologimnya. Sensitifitas pap smear yang
dilakukan setiap tahun mencapai 90%.
b. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena
tidakmengikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel
karsinomayang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang
terkena karsinomatidak berwarna.
c. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks
denganlampu dan dibesarkan 10-40 kali.
Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan
sehinggamudah untuk melakukan biopsy.
Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja
yaituporsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan
intraservikal tidak terlihat.
d. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai
200kali
e. Biopsi
Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis
karsinomanya
f. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir
serviksdan epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila
hasilsitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan-
kelainanyang jelas.
g. pemeriksaan lainnya.
1) Pemeriksaan hematology (Hb, Ht, lekosit, trombosit,
LED,golongan darah, masa peredaran dan masa pembekuan)
2) Pemeriksaan biokimia darah meliputi SGOt dan SGPT.
3) Pemeriksaan system respiratorius dan urologi serta tes
alergiterhadap obat.
9. Penatalaksanaan kanker serviks
Menurut Ariani (2015) dan Diananda (2008) pilihan pengobatan
yangbisa dilakukan adalah pembedahan, terapi radiasi
(radioterapi),kemoterapi, atau kombinasi metode-metode tersebut.
a. Operasi atau pembedahan
Pembedahan merupakan pilihan untuk perempuan dengan
kankerserviks stadium I dan II.
1) Trakelektomi radikal (Radical Trachelectomy)
Mengambil leher rahim, bagian dari vagina, dan kelenjar
getahbening di panggul. Pilihan ini dilakukan untuk
perempuandengan tumor kecil yang ingin mencoba untuk
hamil dikemudian hari.
2) Histerektomi total
Mengangakat leher rahim dan rahim.
3) Histerektomi radikal
Mengangkat leher rahim, beberapa jaringan di sekitar
leherrahim, rahim, dan bagian dari vagina.
4) Saluran telur dan ovarium
Mengangkat kedua saluran tuba dan ovarium. Pembedahan ini
disebut salpingo-ooforektomi.
5) Kelenjar getah bening
Mengambil kelenjar getah bening dekat tumor untuk
melihatapakah mengandung leher rahim. Jika sel kanker
telahhisterektomy total dan radikal mencapai kelenjar getah
bening,itu berarti penyakit ini mungkin telah menyebar ke
bagian laindari tubuh.
b. Radioterapi
Radioterapi adalah salah satu pilihan bagi perempuan
yangmenderita kanker serviks dengan stadium berapa pun.
Perempuandengan kanker serviks tahap awal dapat memilih terapi
sebagaipengganti operasi. Hal ini juga dapat digunakan setelah
operasiuntuk menghancurkan sel-sel kanker apa pun yang masih di
daerahtersebut. Perempuan dengan kanker yang menyerang
bagianbagianselain kenker serviks mungkin perlu diterapi radiasi
dankemoterapi.Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi
tinggiuntuk membunuh sel-sel kanker. Terapi ini mempengaruhi
sel-seldi daerah yang diobati. Ada dua jenis terapi ini :
1) Terapi radiasi eksternal
Sebuah mesin besar akan mengarahkan radiasi pada
panggulatau jaringan lain di mana kanker telah menyebar.
Pengobatanbiasanya di berikan di rumah sakit. Penderita
mungkinmenerima radiasi eksternal 5 hari seminggu selama
beberapaminggu. Setiap pengobatan hanya memakan waktu
beberapamenit.
2) Terapi radiasi internal
Sebuah tabung tipis yang ditempatkan di dalam vagina.
Suatuzat radioaktif di masukkan ke dalam tagung tersebut.
Penderitamungkin harus tinggal di rumah sakit sementara
sumberradioaktif masih beradadi tempatnya (samapai 3
hari).Efek samping tergantung terutama pada seberapa banyak
radiasidiberikan dan tubuh bagian mana yang di terapi.radiasi
pada perutdan panggul dapat menyebabkan mual, muntah,
diare, ataumasalah eliminasi. Penderita mungkin kehilangan
rambut di daerahgenital. Selain itu, kulit penderita di daerah
yang dirawat menjadimerah, kering, dan tender.
c. Kemoterapi
Kemoterapi telah digunakan untuk pengobatan kanker sejak
tahun1950-an dan diberikan sebelum operasi untuk memperkecil
ukurankanker yang akan di operasi atau sesudah operasi
untukmembersihkan sisa-sisa sel kanker, kadang dikombinasikan
denganterapi radiasi tapi kadang juga tidak. Kemoterapi ini
biasanyadiberikan dalam tablet/pil, suntikan, atau infus. Jadwal
pemberianada yang setiap hari, sekali seminggu atau bahkan sekali
sebulan.Efek samping yang terjadi terutama tergantung pada jenis
obatobatanyang diberikan dan seberapa banyak.kemoterapi
membunuhsel-sel kanker yang tumbuh cepat, terapi juga
dapatmembahayakan sel-sel normal yang membelah dengan cepat,
yaitu:
1) Sel darah
Bila kemoterapi menurunkan kadar sel darah merah yang
sehat,penderita akan lebih mudah terkena infeksi, mudah
memar atauberdarah, dan merasa sangat lemah dan lelah.
2) Sel-sel pada akar rambut
Kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok. Rambut
penderita yang hilang akan tumbuh lagi, tetapi
kemungkinanmengalami perubahan warna dan tekstur.
3) Sel yang melapisi saluran pencernaan
Kemoterapi menurunkan nafsu makan, mual-mual dan
muntah,diare, atau infeksi pada mulut dan bibir.
Efek samping lainnya termasuk ruam kulit, kesemutan atau mati
rasadi tangan dan kaki, masalah pendengaran, kehilangan
keseimbangan,nyeri sendi, atau kaki bengkak.