Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK DOSEN MATA KULIAH

FIQIH Dr.H.KASMIDIN, LC, MA

“PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA”

Disusun oleh :

KELOMPOK IV

1. ANISA NURAINI :12020525480


2. FITRAH KHAIRANI :12020525374
3. MUHAMMAD APRINANDA :12020515351

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

SEMESTER 2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb ….
Bismillahhirrahmanirrahim ….

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.
Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah yang berjudul “Pengertian Ilmu Fiqi Ibadah Dan Teoritisnya”
bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah FIQIH, selain itu kami juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembacanya.
Kami mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnya kepada Bapak
Dr.H.KASMIDIN,LC,MA selaku Dosen mata kuliah FIQIH. Tugas yang telah di berikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnan makalah ini.

KAMPAR, 02 NOVEMBER 2020

PENULIS

i | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii
BAB I ................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................... 1
C. TUJUAN PEMBAHASAN ....................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 2
A. PENGERTIAN FIQIH IBADAH .............................................................................................. 2
B. PENGERTIAN SYARI’AT ...................................................................................................... 3
C. DASAR FIQIH IBADAH ......................................................................................................... 3
D. PRINSIP IBADAH ................................................................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................................................. 6
PENUTUP ............................................................................................................................................ 6
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 6
B. SARAN ..................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 7

ii | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara bahasa kata fiqih dapat diartikan al-Ilm, artinya ilmu, dan al-fahm,
artinya pemahaman. Jadi fiqih dapat diartikan ilmu yang mendalam.

Secara istilah fiqih adalah ilmu yang menerangkan tentang hukum-hukum


syar’i yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan para mukalaf yang dikeluarkan dari
dalil-dalilnya yang terperinci. Mukalaf adalah orang yang layak dibebani dengan
kewajiban. Seorang dianggap mukalaf setidaknya ada dua ukuran; pertama, aqil,
maksudnya berakal. Cirinya adalah seseorang sudah dapat membedakan antara baik
dan buruk, dan antara benar dan salah. Kedua, baligh, maksudnya sudah sampai pada
ukuran-ukuran biologis. Untuk laki-laki sudah pernah ikhtilam (mimpi basah),
sedangkan perempuan sudah haid.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Pengertian Fiqih Ibadah
2) Pengertian Syari’at
3) Dasar Fiqih Ibadah
4) Prinsip Ibadah

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1) Jelaskan Pengertian Fiqih Ibadah
2) Jelaskan Pengertian Syari’at
3) Apa Dasar Fiqih Ibadah
4) Apa Prinsip Ibadah

1 | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA


BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FIQIH IBADAH
Secara bahasa kata fiqih dapat diartikan al-Ilm, artinya ilmu, dan al-
fahm, artinya pemahaman. Jadi fiqih dapat diartikan ilmu yang mendalam.

Secara istilah fiqih adalah ilmu yang menerangkan tentang hukum-


hukum syar’i yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan para mukalaf yang
dikeluarkan dari dalil-dalilnya yang terperinci. Mukalaf adalah orang yang
layak dibebani dengan kewajiban. Seorang dianggap mukalaf setidaknya ada
dua ukuran; pertama, aqil, maksudnya berakal. Cirinya adalah seseorang
sudah dapat membedakan antara baik dan buruk, dan antara benar dan
salah. Kedua, baligh, maksudnya sudah sampai pada ukuran-ukuran biologis.
Untuk laki-laki sudah pernah ikhtilam (mimpi basah), sedangkan perempuan
sudah haid.

ementara itu ibadah secara bahasa ada tiga makna ta’at


tunduk hina dan ) pengabdian. Jadi ibadah itu
merupakan bentuk ketaatan, ketundukan, dan pengabdian kepada Allah.

Adapun pendapat lain mengenai ibadah adalah:

‫التقرب ألى هللا بامتثال أوامره واجتنا ب نواهيه والعمل بما أذن به الشا رع وهي عامة وخاصة‬

Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan


perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Juga yang
dikatakan ibadah adalah beramal dengan yang diizinkan oleh Syari’ Allah
Swt.; karena itu ibadah itu mengandung arti umum dan arti khusus.

Ibadah dalam arti umum adalah segala perbuatan orang Islam yang
halal yang dilaksanakan dengan niat ibadah. Sedangkan ibadah dalam arti
yang khusus adalah perbuatan ibadah yang dilaksanakan dengan tata cara
yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw. Ibadah dalam arti yang khusus ini
meliputi Thaharah, Shalat, Zakat, Shaum, Hajji, Kurban, Aqiqah Nadzar dan
Kifarat.

2 | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA


Dari dua pengertian tersebut jika digabungkan, maka Fiqih Ibadah
adalah ilmu yang menerangkan tentang dasar-dasar hukum-hukum syar’i
khususnya dalam ibadah khas seperti meliputi thaharah, shalat, zakat,
shaum, hajji, kurban, aqiqah dan sebagainya yang kesemuanya itu ditujukan
sebagai rasa bentuk ketundukan dan harapan untuk mecapai ridla Allah.

B. PENGERTIAN SYARI’AT
Pengertian lain yang mirip dengan fiqih adalah syari’at. ecara bahasa
syari’ah artinya jalan thariqah). Secara istilah adalah segala bentuk hukum
baik perintah dan larangan yang terdapat dalam Islam, yang tujuannya untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Jadi, secara praktis antara fiqih dan syari’at
tidak jauh berbeda. Perbedaannya fiqih jauh lebih teoritik, sementara syariat
lebih praktis.

Tujuan diciptakannya syari’at di dalam Islam adalah untuk

1. Memelihara agama (hifzud din)

2. Meliharaan jiwa (hifzun nufus)

3. Memelihara akal (hifzul aql)

4. Memelihara keturunan (hifzun nasl)

5. Memelihara harta (hifzul mal)

6. Memelihara kehormatan (hifzul irdh)

7. Mmelihara lingkungan (hifzul bi’ah)

Tujuh kriteria tersebut dapat dijadikan ukuran apakah syariat (hukum) yang
diterapkan itu benar atau tidak. Jika hukum yang dikerjakan ternyata
menabrak dari salah satu kriteria tersebut, maka keberadaan hukum tersebut
perlu ditinjau kembali.

C. DASAR FIQIH IBADAH


Dasar ilmu Fiqih Ibadah adalah yakni al-Qur’an dan as-Sunnah al-
Maqbulah. As-Sunnah Al-Maqbulah artinya sunnah yang dapat diterima.
Dalam kajian hadis sunnah al-Maqbulah dibagi menjadi dua, Hadis Shahih
dan Hadis Hasan. Hal ini disandarkan pada hadis berikut;

‫سنَّةَ نَبِيِّ ِه‬


ُ ‫َّللاِ َو‬ َ ‫ال ت ََر ْكتُ فِي ُك ْم أ َ ْم َري ِْن لَ ْن ت َِضلُّوا َما ت َ َم َّس ْكت ُ ْم بِ ِه َما ِكت‬
َّ ‫َاب‬ َ َ‫َّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َّ ‫صلَّى‬ ُ ‫أ َ َّن َر‬
ِ َّ ‫سو َل‬
َ ‫َّللا‬
3 | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Aku meninggalkan untukmu dua
perkara, kamu tidak akan tersesat jika berpegang pada keduanya, yakni:
Kitab Allah (al-Qur’an) dan Sunah Nabi.

D. PRINSIP IBADAH
Adapun prinsip melaksanakan Ibadah sebagai berikut:

1. Niat lillahi ta’ala (Al-Fatihah/1:5)

‫هاك‬
َ ٌ‫هاك ًَ ْعثُذ ُ َو ِإ‬
َ ٌ‫) ِإ‬٤( ‫ٌّي‬
ِ ‫) َها ِل ِل ٌَ ْى ِم ال ِذ‬٣( ‫الش ِح ٍِن‬ ‫) ه‬٢( َ‫ب ْال َعا َل ِوٍي‬
‫الش ْح َو ِي ه‬ ِ ‫) ْال َح ْوذ ُ ِ ه‬١( ‫الش ِح ٍِن‬
ِ ّ ‫َلِل َس‬ ‫الشحْ َو ِي ه‬ ِ ‫ِتس ِْن ه‬
‫َّللا ه‬
)٥( ‫ًَ ْست َ ِعٍ ُي‬

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 2.
segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam. 3. Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. 4. yang menguasai di hari Pembalasan. 5. hanya Engkaulah yang Kami
sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.

2. Ikhlas (Al-Bayinah/98:5)

‫الضمَاج َ َورَ ِل َل ِدٌيُ ْالقٍَِّ َو ِح‬ ‫صٍيَ لَهُ ال ِذٌّيَ ُحٌَفَا َء َوٌُ ِقٍ ُوىا ال ه‬
‫صالج َ َوٌُؤْ تُىا ه‬ َ ‫َو َها أ ُ ِه ُشوا إِال ِلٍَ ْعثُذ ُوا ه‬
ِ ‫َّللا ُه ْخ ِل‬

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
(ikhlas) ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus.

3. Tidak menggunakan perantara (washilah) (Al-Baqarah/2: 186)

ُ ‫اى فَ ْل ٍَ ْست َِجٍثُىا ِلً َو ْلٍُؤْ ِهٌُىا ِتً لَ َعله ُه ْن ٌَ ْش‬


َ‫شذ ُوى‬ ِ ‫هاع ِإرَا دَ َع‬ ُ ‫َو ِإرَا َسأَلَ َل ِع َثادِي َع ًٌِّ فَئ ِ ًًِّ قَ ِشٌةٌ أ ُ ِج‬
ِ ‫ٍة دَع َْىج َ الذ‬
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.

4. Dilakukan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah

5. Seimbang antara dunia akherat (Al-Qashash/28:77)

‫ض‬ ْ ًِ‫َّللاُ إِلٍَ َْل َوال تَث ِْغ ْالفَ َسادَ ف‬


ِ ‫األس‬ ‫َصٍثَ َل ِهيَ الذُّ ًٍَْا َوأَحْ س ِْي َم َوا أَحْ َسيَ ه‬ َ ٌْ َ ‫اَخ َشج َ َوال ت‬
ِ ً‫س‬ ِ ‫هاس‬ ‫َاك ه‬
َ ‫َّللاُ الذ‬ َ ‫َوا ْتت َِغ فٍِ َوا آت‬
‫َّللا ال ٌ ُِحةُّ ْال ُو ْف ِسذٌِ َي‬
َ ‫إِ هى ه‬

4 | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA


Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

6. Tidak berlebih-lebihan (Al-A’raf/7:31)

‫ٌَا َتًٌِ آدَ َم ُخزُوا ِصٌٌَت َ ُن ْن ِع ٌْذَ ُم ِّل َهس ِْج ٍذ َو ُملُىا َوا ْش َشتُىا َوال تُس ِْشفُىا ِإًههُ ال ٌ ُِحةُّ ْال ُوس ِْشفٍِ َي‬

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid[534],
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

7. Mudah (bukan meremehkan) dan Meringankan Bukan Mempersulit (Al-


Baqarah/2:286)

‫طأًَْا َستهٌَا َوال تَح ِْو ْل‬ َ ‫اخزًَْا إِ ْى ًَ ِسٌٍَا أ َ ْو أ َ ْخ‬


ِ ‫ت َستهٌَا ال ت ُ َؤ‬ْ َ‫ت َو َعلٍَْ َها َها ا ْمت َ َسث‬ َ ‫َّللاُ ًَ ْف ًسا إِال ُو ْسعَ َها لَ َها َها َم‬
ْ َ‫سث‬ ‫ف ه‬ ُ ّ‫ال ٌُ َن ِل‬
‫ت َه ْىالًَا‬َ ًْ َ ‫اس َح ْوٌَا أ‬
ْ ‫ْف َعٌها َوا ْْ ِف ْش لٌََا َو‬ ُ ‫طاقَحَ لٌََا ِت ِه َواع‬َ ‫ص ًشا َم َوا َح َو ْلتَهُ َعلَى الهزٌِيَ ِه ْي قَ ْث ِلٌَا َستهٌَا َوال ت ُ َح ِ ّو ْلٌَا َها ال‬ ْ ‫َعلَ ٌٍَْا ِإ‬
َ‫ص ْشًَا َعلَى ْالقَ ْى ِم ْالنَافِ ِشٌي‬
ُ ًْ ‫فَا‬

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia


mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): “Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma’aflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah
Kami terhadap kaum yang kafir.” (Hatib, 21)

5 | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA


BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fiqih ibadah adalah salah satu ilmu pengetahuan yang wajib diketahui dan di
pelajari bagi seluruh umat islam dalam pelaksanaan ibadah-ibadah yang sesuai dengan al-
qur’ar dan as-sunnah atau al-hadits.

Ibadah yang diterima adalah ibadah yang didalamnya ada keimanan dan
keikhlasan serta ittiba’ bagi pelakunya.

B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami buat, kami sebagai penulis menyadari bahwa
makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami sebagai penulis
memohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisan
maupun percetakan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif demi untuk menyempurnakan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah
ini bermanfaat dan kita bisa mengambil hikmah yang terkandung didalamnya. Amin .

6 | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA


DAFTAR PUSTAKA

Hatib, R. (21, September 2012). Lembaga Pengembangan Studi Islam. Retrieved November 2, 2020,
from Fiqih Ibadah Dan Prinsip Ibadah Dalam Islam: https://lpsi.uad.ac.id/fiqih-ibadah-dan-
prinsip-ibadah-dalam-islam/

7 | PENGERTIAN ILMU FIQIH IBADAH DAN TEORITISNYA

Anda mungkin juga menyukai