Tugas ini Dikerjakan Guna Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Ibadah, Muamalah, dan Akhlak
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan .................................................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
ii
BAB III
A. Kesimpulan ........................................................................................................................................... 19
B. Saran ...................................................................................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah addin al-Islam, tercantum dlm al-Qur‟an S.al-Maaidah (5) ayat 3, mengatur
hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yg. bersifat vertikal, hubungan manusia dengan
manusia lain dalam masyarakat dan alam lingkungan hidupnya (bersifat horizontal). Ajaran
Islam atau addin al-Islam bersumber dari wahyu (al-Qur‟an) dan sunnah Rasul (al-Hadits), serta
ar-ra‟yu (akal pikiran) manusia melalui ijtihad. Dengan mengikuti sistematika Iman, Islam dan
Ikhsan, kerangka dasar agama Islam (ajaran Islam) terdiri dari (1) akidah, (2) syari‟ah dan (3)
akhlak.
Al-Qur‟an dan Hadis sebagai dasar hukum Islam sangat terjaga keotentikannya. Hal
tersebut berkat para ahli bahasa arab serta para hufadh yang senantiasa menghafal dan berusaha
menghafalkan ayat-ayat al-Qur‟an dan al-Hadits. Penyaringan sumber hadits yang begitu banyak
hingga tidak mungkin dihafalkan, dilakukan dengan sangat ketat serta mempertimbangkan segala
Pemahaman suatu sumber hukum sendiri tidak semena-mena dengan akal dan pendapat
pribadi. Namun telah ditentukan standart tertentu dalam penggunaannya. Hal tersebut
selanjutnya disebut metode. Metologi inilah yang akan berperan dalam memahami hukum islam
dari petunjuk-petunjuknya itu yakni fiqh dan syariat. Dalam pembahasan ini akan menyajikan
beberapa kajian seperti pengertian fiqh, syari‟at dan sumber hukum islam. Persamaan,
1
Pengertian fiqh atau ilmu fiqh sangat berkaitan dengan syariah, karena fiqh itu pada
hakikatnya adalah jabaran praktis dari syariah.[1] Karenanya, perlu dibahas hakikat syariah serta
B. Rumusan Masalah
3. Apa saja sumber, dasar hukum, tujuan, dan hikmah dari fiqih dan syariah?
C. Tujuan
3. Menjelaskan sumber, dasar hukum, tujuan dan hikmah dari fiqih dan syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syari’ah
Secara etimologis syariah berarti “jalan yang harus diikuti.” Kata syariah muncul dalam
beberapa ayat Al-Qur‟an, seperti dalm surah Al-Maidah:48, asy-Syura: 13, yang mengandung
arti “ jalan yang jelas yang membawa kepada kemenangan.”(Prof. Dr. H. Amir
Syarifuddin,Ushul Fiqih. Hal. 1). Dalam hal ini agama yang ditetapkan oleh Allah disebut
syariah, dalam artian lughawi karena umart isla selalu melaluinya dalam kehidupannya.
Menurut para ahli, syariah secara terminologi adalah “segala titah Allah yang
berhubungan dengan tingkah laku manusia diluar yang mengenai akhlak”. Dengan demikian
syariah itu adalah nama bagi hukum-hukum yang bersifat amaliah. Karena memang syariah itu
adalah hukum amaliah yang berbeda menurut perbedaan Rasul yang membawanya dan setiap
Sedangkan dasar agama yaitu tauhid/aqidah tidak berbeda antara Rasul yang satu dengan
yang lain. Sebagian ulama ada yang mengartikan syariah itu dengan: “ Apa-apa yang
bersangkutan dengan peradilan serta pengajuan perkara kepada mahkamah dan tidak mencakup
kepada hal yang halal dan haram.” Lebih dalam lagi Syaltut mengartikan syariah dengan
“hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan Allah bagi hamba-hambaNya untuk diikuti
Dr.Farouk Abu Zeid menjelaskan bahwa syariah itu adalah apa-apa yang ditetapkan
Allah melalui lisan Nabi-Nya. Allah adalah pembuat hukum yang menyangkut kehidupan agama
3
Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa syariah adalah ketentuan-ketentuan
agama yang merupakan pegangan bagi manusia di dalam hidupnya untuk meningkatkan kualitas
hidupnya dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan ahirat. Syariah islam adalah tata cara
Fardu: melaksanakan sholat, membayar zakat dan seorang muslimin menggunakan hijab.
B. Pengertian Fiqih
pemahaman yang mendalam dan membutuhkan pengerahan potensi akal.[3] Sedangkan secara
terminologi fiqh merupakan bagian dari syari‟ah Islamiyah, yaitu pengetahuan tentang hukum
syari‟ah Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang telah dewasa dan berakal
sehat (mukallaf) dan diambil dari dalil yang terinci. Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Amir
Syarifuddin mengatakan fiqh adalah ilmu tentang hukum-hukum syar‟I yang bersifat amaliah
Penggunaan kata “syariah” dalam definisi tersebut menjelaskan bahwa fiqh itu
menyangkut ketentuan yang bersifat syar‟I, yaitu sesuatu yang berasal dari kehendak Allah. Kata
“amaliah” yang terdapat dalam definisi diatas menjelaskan bahwa fiqh itu hanya menyangkut
4
tindak tanduk manusia yang bersifat lahiriah. Dengan demikian hal-hal yang bersifat bukan
amaliah seperti masalah keimanan atau “aqidah” tidak termasuk dalam lingkungan fiqh dalam
uraian ini. penggunaan kata “digali dan ditemukan” mengandung arti bahwa fiqh itu adalah hasil
penggalian, penemuan, penganalisisan, dan penentuan ketetapan tentang hukum. Fiqh itu adalah
hasil penemuan mujtahid dalam hal yang tdak dijelaskan oleh nash.
Dari penjelasan diataas dapat kita tarik benang merah, bahwa fiqh dan syariah memiliki
hubungan yang erat. Semua tindakan manusia di dunia dalam mencapai kehidupan yang baik itu
harus tunduk kepada kehendak Allah dan Rasulullah. Kehendak Allah dan Rasul itu sebagian
terdapat secara tertulis dalam kitab-Nya yang disebut syari‟ah. Untuk mengetahui semua
kehendak-Nya tentang amaliah manusia itu, harus ada pemahaman yang mendalam tentang
syari‟ah, sehingga amaliah syari‟ah dapat diterapkan dalam kondisi dan situasi apapun dan
bagaimanapun. Hasilnya itu dituangkan dalam ketentuan yang terinci. Ketentuan yang terinci
tentang amaliah manusia mukalaf[5] yang diramu dan diformulasikan sebagai hasil pemahaman
Jadi fiqih itu sendiri yaitu ilmu tentang hukum-hukum syariah yang bersifat amaliyah yang telah
di gali dan di temukan oleh dalil-dalil secara tafsil. Jadi pengertian fiqih sangat sangat berkaitan
erat dengan syariah karena pada hakikatnya syariah berlandaskan pada fiqih begitupun
5
C. Pembagian Fiqih
1. Ibadah
Ibadah di lakukan dengan cara merendahkan diri dan juga diiringi dengan niat yang
ikhlas. Ibadah ialah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para
Ialah rasa khauf (takut), raja' (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan),
2. Muamalat
Muamalat adalah sebuah peraturan agama, yang mana merupakan salah satu macam-
macam fiqih dan dimaksudkan untuk menjaga hak yang dimiliki manusia. Hal ini terjadi dalam
urusan tukar menukar barang atau bahkan sesuatu hal yang dapat memberikan manfaat, dengan
cara yang ditentukan oleh agama.Muamalat dilakukan, agar tidak adanya paksaan, penipuan atau
bahkan pemalsuan yang mana akan merugikan masyarakat bahkan pendzoliman yang mana
memiliki kaitan dengan harta, dan juga hidup banyak yang bermasyarakat.
6
3. Munakahat
Adalah salah satu undang-undang perkawinan. Atau sebuah akan ada yang mana dapat
menghalalkan sebuah pergaulan antara laki-laki dan juga perempuan yang mana bukan
mahramnya. Tentunya hal ini juga dapat dilakukan, untuk mendapatkan kebahagiaan antara
rumah tangga dan juga untuk menyelesaikan pertikaian yang akan mungkin terjadi.Memang pada
dasarnya sebuah pernikahan telah diperintahkan oleh agama, agar dapat sesuai dengan syariat
agama.
4. Jinayat
Adalah sebuah kajian ilmu hukum islam yang berbicara tentang kejahatan. Hukum
jinayat disebut juga dengan hukum pidana dan merupakan salah satu perbuatan yang dilarang
oleh agama. Karena hal ini sangat penting, agar dapat menjaga umat manusia, selalu dalam jalan
yang benar.
NO SYARI’AH FIQIH
Quran dan kitab-kitab hadits. Syariah yang yang memenuhi tentang syariah dan terdapat
cakupannya lebih luas. Bahkan meliputi terbatas pada hukum yang mengatur
7
akhlak dan akidah perbuatan manusia
3 Syariat adalah ketetapan Allah dan Fiqih merupakan karya manusia dan sangat
abadi zaman
pemahaman manusia
Hubungan antara syariah dan fiqih sangat erat dan berhubungan satu sama lain dan tidak
dapat dipisahkan. Syariah merupakan sumber atau landasan ilmu fiqih, sedangkan ilmu fiqih
Meskipun syariah dan fiqih tidak bisa di pisahkan tetapi keduanya berbeda
syariah diartikan dengan ketentuan atau aturan yang di tetapkan oleh allah tentang tingkah laku
manusia di dunia dalam mencapai kehidupan di dunia maupun di akhirat. Ketentuan syariah
terbatas dalam firman allah dan penjelasannya melalui sabda rasulullah. Semua tindakan
Manusia di dunia untuk mencapai kehidupan yang baik harus tunduk kepada kehendak allah dan
rasulullah.
Jadi syariah dan hukum islam bersumber dari al-quran dan sunnah yang belum di campuri
dengan daya nalar (ijtihad) sedangkan fiqih bersumber dari pemahaman terhadap syariah atau
8
F. Sumber Beserta Dasar Hukum Fiqih dan Syari’ah
a. Fiqih
1. Al Qur'an
Kita semua tahu bahwa al Qur'an adalah kalam allah yang diturunkan kepada nabi
muhammad Saw melalui perantara malaikat jibril dan tidak ada keraguan didalamnya. Al Qur'an
diturunkan sebagai petunjuk bagi seluruh umat di bumi. Oleh karena itulah al Qur'an sebagai
2. Sunnah
Sunnah diambil baik dari perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad Saw
yang berkaitan dengan hukum. As-Sunnah berfungsi menjelaskan apa yang ada di dalam Al-
Quran dan juga sebagai penguat. Kedudukan As-Sunnah merupakan sumber kedua setelah al-
Quran. Karena As-Sunnah merupakan penjelas dari Al-Qur'an, jadi yang dijelaskan
berkedudukan lebih tinggi daripada yang menjelaskan. Terdapat tiga kedudukan Sunnah
terhadap Al Qur'an :
a) As - sunnah sebagai ta'kid atau penguat Al Qur'an. Tidak heran kalau banyak sekali
Sunnah yang menerangkan tentang kewajiban shalat, zakat, puasa, larangan musyrik, dan
lain-lain
b) As - sunnah sebagai penjelas Al Qur'an. Dari mana kita mengetahui bahwa shalat Zhuhur
itu empat raka'at, Magrib tiga raka'at, dan sebagainya kalau bukan dari sunah. Maka
jelaslah bahwa sunnah itu berperan penting dalam menjelaskan Maksud-maksud yang
9
c) As - sunnah sebagai Musyar'i (pembuat syar'at). Sunnah tidak diragukan lagi merupakan
pembuat syari'at dari yang tidak ada dalam Al-Quran, misalnya diwajibkannya zakat fitrah,
3. Ijma'
Menurut istilah, ijma' adalah Kesepakatan semua mujtahid dari ijma' umat Muhammad
SAW. dalam suatu masa setelah beliau wafat terhadap hukum syara'. Yang dimaksud mujtahid
adalah orang Islam yang balig, berakal, mempunyai sifat terpuji dan mampu meng-istinbath
hukum dari sumbernya. Terdapat beberapa kriteria - kriteria bahwa ijma bisa terjadi, yaitu
c) Ketiga, para Mujtahid harus bagian dari umat Nabi Muhammad SAW
4. Qiyas
Qiyas menurut bahasa adalah pengukuran sesuatu dengan yang lainnya atau penyamaan
sesuatu dengan yang sejenisnya. sedangkan menurut istilah, qiyas adalah pemindahan hukum
yang terdapat pada ashl kepada furu' atas dasar illal yang tidak dapat diketahui dengan logika
bahasa.
a) Ashl (pokok), yaitu suatu peristiwa yang sudah ada nash-nya yang dijadikan tempat meng-
qiyas-kan
10
b) Far'u (cabang) yaitu peristiwa yang tidak ada nash-nya
c) Hukum Ashl, yaitu hukum syara', yang ditetapkan oleh suatu nash
b. Syariah
1. Alquran
Pengertian Alquran menurut istilah dan bahasa adalah :Secara bahasa (etimology) –
Alquran berasal dari bahasa arab dengan asal kata qara a– yaqri u – qur a nan. Quran berasal dari
Secara istilah ( terminology)– Alquran adalah perkataan Allah yang disampaikan melalui
perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad dalam bahasa arab yang tertulis di dalam
mushaf, diawali dengan surat Al Fatihah dan di akhiri dengan surat An Nas, yang diriwayatkan
Pengertian tersebut adalah hasil kesepakatan ulama yang menggambarkan apa itu
Alquran. Hal ini sama dengan firman Allah SWT berikut :“Dan sesungguhnya Alquran ini benar-
benar diturunkan oleh Rab semesta alam. Ia dibawa turun oleh Ar Ruh Al Amin (Malaikat Jibril
)kedalam hati mu ( Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang dari orang-orang yang
memberi peringatan dengan bahasa arab yang jelas”. (QS. Asy Syu‟ara ayat 192-195 )
Alquran merupaka sumber pokok syariah terlengkap yang diturunkan Allah kepada
manusia. Alquran mencakup segala sendi kehidupan manusia. Tidak hanya perkara yang besar-
besar, hal yang kecil sekalipun di jelaskan dalam Alquran dengan amat sempurna.
Kesempurnaan Alquran sebagai firman atau perkataan Allah sudah terjamin dan tidak seorang
11
pun yang dapat menirunya sehingga mustahil kalau Alquran adalah buatan atau karangan
manusia
2. As Sunah
Pengertian as sunah menurut bahasa dan istilah adalah :Secara bahasa ( etimology) –
Kebiasaan yang di ikuti,Secara istilah (terminology) – Sunah adalah perkataan, perbuatan, dan
takrir Nabi SAW yang berupa ketetapan, persetujuan dan diamnya Nabi Muhammad SAW
Sunah adalah sumber kedua setelah Alquran yang menjadi landasan syariah Islam.
Kebenaran sunah sama nilainya dengan Alquran itu sendiri. Karena kebenaran sunah juga
Mengapa as sunah menjadi sumber kedua setelah alquran? Hal ini terkait dengan fungsi
as sunah terhadap alquran itu sendiri. Alquran adalah firman Allah yang diwahyukan kepada
Nabi SAW. Tidak semua ayat dari Alquran yang berbicara jelas dan terang tentang suatu
perkara. Ayat Alquran ada yang bersifat umum (mutasabihat) dan ada yang sudah jelas
(muhkamat). Oleh karena itu perlu contoh dan penjelasannya oleh sunah.
a. Syariah
Poin atau tujuan yang pertama dari kita belajar ilmu syariah adalah di antaranya
menghormati seluruh ciptaan atau semua makhluk yang diciptakan Allah SWT. Allah SWT telah
menciptakan semesta alam ini beserta penghuninya. Tidak hanya manusia, namun ada hewan,
12
jin, malaikat, pepohonan, tanah, air, api, udara. Intinya menghormati semua yang diciptakan
Tuhan. Kita harus menghormati mereka semua seperti menghormati hewan dengan tidak
menyiksanya, tidak merebut alamnya, menghormati pepohonan dengan mencintai alam, tidak
merusak hutan sebagai ekosistem penyeimbang alam ini, menghormati bumi dengan menjaga
Tujuan selanjutnya mempelajari ilmu syariat adalah untuk memuliakan manusia. Seperti
yang kita ketahui bersama, Allah telah menentukan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan
olehNya dalam Al-Quran berupa aturan yang harus ditaati oleh manusia. Ketika ada seseorang
yang melanggar peraturan itu, maka ia mendapatkan hukuman baik di dunia atau pun di akhirat.
Orang yang mengetahui akan adanya hukuman bagi yang melanggar peraturan akan mencoba
untuk menaatinya sebaik mungkin, sehingga ketaatannya akan menjaga keseimbangan kehidupan
manusia lainnya. Ia tidak akan membuat orang lain terganggu sebab pelanggarannya terhadap
peraturan. Ini adalah bagian dari memuliakan manusia. Teringat dengan Gus Dur. Beliau pernah
mengatakan, “Semakin tinggi ilmu seseorang, semakin tinggi pula toleransinya.” Yakni,
toleransinya kepada orang lain. Atau mudahnya, semakin tinggi ilmunya, semakin sedikit ia
menyalahkan orang lain. Entah karena ia dapat memaklumi kesalahan itu, atau ia tau bahwa pada
hakikatnya itu bukanlah kesalahan, melainkan hal biasa, namun dilakukan dengan cara yang tak
13
3. Hifdzul wathon (Menjaga negara).
Seorang pelajar ilmu syariat hendaknya memiliki maksud dan tujuan untuk menjaga
negara dan tanah airnya dengan wasilah mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Sebab, dengan
mempelajari ilmu syariat dengan benar, kemudian mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah
damai dan teratur, sehingga keamanan terus tercipta dan berjalan sebagaimana adanya.
Tujuan belajar ilmu syariat juga adalah untuk memakmurkan negeri ini. Jika suatu negeri
sudah makmur, maka masyarakat dan penduduknya juga merasa tenang untuk beribadah kepada
Allah SWT.
Tujuan kita mempelajari ilmu syariat yaitu bertambahnya iman kita setiap waktunya kepada
Allah SWT, juga RasulNya. Kita sepakat bahwasannya keimanan dapat bertambah dan
berkurang. Dan kita dianjurkan pula untuk selalu menambah tingkat keimananan kita dengan
b. Fiqh
1. Agar dapat menerapkan kaidah- kaidah dan pembahasannya terhadap dalil- dalil baik dari
Alquran dan hadits secara terperinci yang kemudian mendatangkan hukum syariat islam
14
2. Baik untuk kehidupan pribadi, bermasyarakat, maupun yang berhubungan antara manusia
dengan Tuhan-nya. Terdapat dalam fiqih. Oleh sebab itu, umat muslim sangat dianjurkan
3. Setelah seseorang paham dan bisa menerapkan ilmu fiqih, diharapkan ia dapat menerapkan
4. Hukum sesuai syariat agama. Dan manfaat paling mulianya adalah bisa bermanfaat untuk
H. Definisi Ibadah
Kata ibadah berasal dari bahasa arab telah menjadi bahasa melayu yang terpakai dan
dipahami secara baik oleh orang-orang yang menggunakan bahasa melayu atau Indonesia.
Ibadah dalam istilah bahasa Arab diartikan dengan berbakti, berkhidmat, tunduk, patuh,
mengesakan dan merendahkan diri. Dalam istilah melayu diartikan: perbuatan untuk menyatakan
bakti kepada Allah yang didasari ketaatan untuk mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Juga diartikan: segalla usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk
mendapatkan kebahagiaan dan keselarasan hidup, baikterhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat
maupun terhadap alam semesta.[1] Syaikh Mahmud Syaltut dalam tafsirnya mengemukakan
formulasi singkat tentang arti ibadah, yaitu “ketundukan yang tidak terbatas bagi pemilik
Secara garis besar ibadah dibagi dua yaitu ibadah pokok yang dalam kajian ushul fiqih
dimasukan kedalam hukum wajib, baik wajib „aini atau wajib kifayah. Termasuk kedalam
kelompok ibadah pokok itu adalah apa yang menjadi rukun islam.
15
I. Pembagian Ibadah
Yusuf Musa berpendapat bahwa Ibadah dibagi menjadi lima: shalat, zakat, puasa, haji
dan jihad. Secara umum Wahban sependapat denga Yusuf Musa, hanya saja dia tidak
memasukan jihad dalam kelompok Ibadah mahdhah (Ibadah murni), dan sebaliknya dia
memasukan nadzar serta kafaraah sumpah. Kecenderungan Wahban untuk memasukan sumpah
dan nadzar sebagai Ibadah murni dapat diterima, karena keduanya sangat individual dan tidak
Dari dua pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bawa yang dimaksud Ibadah murni
(mahdhah), adalah suatu rngkaian aktivitas ibadah yang ditetapkan Allah Swt. Dan bentuk
aktivitas tersebut telah dicontohkan oleh Rasul-Nya, serta terlaksana atau tidaknya sangat
ditentukan oleh tingkat kesadaran teologis dari masing-masing individu. Adapun bentuk Ibadah
mahdhoh tersebut meliputi: Thaharah, Shalat, Zakat, Shaum, Nadzar dan Kafarah Sumpah.
1. Ibadah murni (mahdhah), adalah suatu rangkaian aktivitas ibadah yang ditetapkan Allah
Swt. Dan bentuk aktivitas tersebut telah dicontohkan oleh Rasul-Nya, serta terlaksana atau
tidaknya sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran teologis dari masing-masing individu
2. Ibadah Ghairu Mahdhah, yakni sikap gerak-gerik, tingkah laku dan perbuatan yang
mempunyai tiga tanda yaitu: pertama, niat yang ikhas sebagai titik tolak, kedua keridhoan
Allah sebagai titik tujuan, dan ketiga, amal shaleh sebagai garis amal
16
Sebagian ulama membuat pembagian ibadah sebagai berikut:
1. Ibadah ghairu mahdhah, yaitu semua perkara yang asalnya tidak ditujukan untuk taqarrub
ilallah, namun jika ia dilakukan sesuai apa yang diridhai Allah ta‟ala dan diniatkan karena Allah
Contoh: bekerja mencari nafkah, membantu menyelesaikan kesulitan orang lain, mengajar ilmu
2. Ibadah mahdhah muthlaqah, yaitu semua perkara yang diperintahkan Allah ta‟ala dalam
rangka taqarrub pada-Nya, namun tidak ada batasan khusus terkait tempat, waktu, jumlah dan
cara.
3. Ibadah mahdhah muqayyadah, yaitu semua perkara yang diperintahkan Allah ta‟ala dalam
rangka taqarrub pada-Nya, dan telah ditentukan batasan khususnya, seperti tempat, waktu,
J. Bentuk-bentuk Ibadah
Dalam buku Silsilah Tafsir Ayat Ahkam oleh Ustaz Isnan Anshory Lc, berdasarkan
17
1. Ibadah Qolbiyyah
Maksudnya adalah setiap ibadah dilakukan oleh aktivitas hati. Di mana ibadah ini
meliputi aspek i‟tiqod atau keyakinan seperti iman kepada wujud Allah SWT. Selain i‟tiqod
seperti cinta kepada Allah, atau dalam bentuk tafakkur seperti merenungkan penciptaan Allah.
2. Ibadah Qowliyyah
Ibadah ini dilakukan oleh aktivitas lisan. Contohnya seperti membaca alquran, bertasbih,
3. Ibadah Amaliyyah
Ibadah Amaliyyah adalah ibadah yang dilakukan oleh aktivitas anggota tubuh.
Contohnya adalah gerakan dalam sholat, melakukan puasa, haji, dan lain sebagainya.
4. Ibadah Maaliyyah
Ibadah ini dilakukan oleh seorang hamba dengan mendermakan hartanya. Misalnya
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan diatas, dapat kita simpulkan bahwa Fiqh, dan Syariat seyogyanya adalah
satu pengertian yang sama. Hanya ada sedikit perbedaan pada penerapan dan pembagiannya.
Hukum Islam sebenarnya tidak lain dari pada fiqh islam atau syariat Islam, yang diterapkan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bersumber kepada al-Qur‟an As-Sunnah dan Ijmak
Syariat sendiri adalah wahyu Allah dan sabda Rasulullah, merupakan dasar-dasar
hukum yang ditetapkan Allah melalui Rasul-Nya, yang wajib diikuti oleh orang islam dasar-
dasar hukum ini dijelaskan lebih lanjut oleh Nabi Muhammad sebagai Rosul-Nya.
Fiqh artinya faham atau pengertian, dapat juga diartikan sebagai ilmu yang bertugas menentukan
dan menguraikan norma-norma dasar dan ketentuan- ketentuan umum yang terdapat di dalam al-
Qur‟an dan Sunnah Nabi Muhammad yang direkam dalam kitab-kitab hadits.
Hukum islam menekankan pada final goal, yaitu mewujudkan kemaslahatan manusia. dan
kemajuan umuat melalui proses siyasah syariyyah, dengan produk qanun atau perundang-
undangan.
Dalam membahas fiqh sering ditemui pengertian hukum dalam pengertiannya menurut
ilmu hukum, artinya fiqh. tidak ada pemisahan antara hokum Islam atau fiqh yang merupakan
hasil ijtihad ulama dengan konsep syariah Allah. Karena norma-norma dasar yang terdapat di
19
dalam AL Quran itu masih bersifat umum, perlu dirinci lebih lanjut ke dalam kaidah-kaidah
B. Saran
Berdasarkan apa yang telah dibahas didalam makalah ini, diharapkan kita semua sebagai
muslim dan muslimah mampu mempelajari secara luas mengenai fiqih, syariah, beserta ibadah.
Tak hanya sekedar mempelajari, tentunya diharapkan juga agar dapat dipahami dan
Kami sarankan juga agar ilmu pengetahuan mengenai materi terkait ini dapat lebih luas
dijabarkan dalam pembelajaran. Karena tak hanya menambah wawasan, hal ini sangat pemting
20
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, N. (2018). Memahami Konsep Syariah, Fikih, Hukum dan Ushul Fikih. Jurnal
Permana, Y., & Rukmanda, M. R. (2021). Wakaf: Tinjauan Fiqh, Dasar Hukum, dan
Implementasinya di Indonesia. Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, 3(2),
154-168.
Syarifudin, Amir, Garis-Garis Besar Fiqih, (Jakarta: Kencana, 2003), Kajian Islami.
Syihab, M. Quraisy, M. Quraisy Syihab Menjawab 1001 Soal Keislaman Yang Patut Anda
Al manar, Abduh, Ibadah Dan Syari‟ah, (Surabaya: PT. pamator, 1999), Kajian Islami.
Daradjat, Zakiyah, Ilmu Fiqih, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995), Kajian Islami.
Yusuf Qardhawi, Konsep Ibadah Dalam Islam, (Bandung: Mizan, 2002), Kajian Islami.
21