Oleh :
Muhammad Iqbal Raihan 20104410019
Zidhan Hadi Irawan 20104410021
Penulis
ii | P a g e
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3. Tujuan..........................................................................................................................1
1.4. Manfaat........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1. Pengertian Syari’ah......................................................................................................2
2.2. Memahami Syari’ah dan fiqih......................................................................................2
2.2.1. Pengertian Fiqih....................................................................................................2
2.2.2. Hubungan antara Syariah dan fiqih.......................................................................3
2.2.3. Perbedaan antara Syari’ah dan fiqih.....................................................................3
2.3. Ruang Lingkup Syari’ah...............................................................................................3
2.4. Prinsip Syari’ah............................................................................................................4
2.5. Kedudukan Syari’ah Dalam Islam................................................................................7
2.6. Rukun Islam.................................................................................................................8
2.6.1. Pengertian Rukun Islam........................................................................................8
2.6.2. Macam-macam Rukun Islam................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................10
3.2. Saran...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................11
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah SWT.
Dengan segala pemberian-Nya manusia dapat mengecap segala kenikmatan
yang bisa dirasakan oleh dirinya. Tapi dengan anugerah tersebut kadangkala
manusia lupa akan dzat Allah SWT yang telah memberikannya. Untuk hal
tersebut manusia harus mendapatkan suatu bimbingan sehingga di dalam
kehidupannya dapat berbuat sesuai dengan bimbingan Allah SWT. Hidup
yang dibimbing syariah akan melahirkan kesadaran untuk berprilaku yang
sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah dan Rasulnya yang tergambar
dalam hukum Allah yang Normatif dan Deskriptif (Quraniyah dan
Kauniyah).
Sebagian dari syariah terdapat aturan tentang ibadah, baik ibadah khusus
maupun ibadah umum. Sumber syariah adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah,
sedangkan hal-hal yang belum diatur secara pasti di dalam kedua sumber
tersebut digunakan ra’yu (Ijtihad). Syariah dapat dilaksanakan apabila pada
diri seseorang telah tertanam Aqidah atau keimanan. Semoga dengan
bimbingan syariah hidup kita akan selamat dunia dan akhirat.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian syari’ah
2. Untuk mengetahui syari’ah dan fiqh
3. Untuk mengetahui ruang lingkup syari’ah
4. Untuk mengetahui prinsip syari’ah
5. Untuk mengetahui kedudukan syari’ah dalam Islam
6. Untuk mengetahui rukun Islam
1.4. Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang syari’ah Islam
1|Page
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
3|Page
2.2.2. Hubungan antara Syariah dan fiqih
Syari’ah berarti sumber fikih dan fikih adalah proses
memahami syari’ah sekaligus hasil atau produk fuqaha (ahli fikih)
dalam menentukan hukum yang mempunyai sumber suci berupa
syari’ah atau wahyu itu. Jadi dapat disimpulkan bahwa fikih lebih
khusus daripada syari'ah. Syari'ah merupakan sumber dari fikih.
Alasannya, fikih merupakan pemahaman yang mendalam. Dengan
demikian, fikih merupakan hasil ijtihad ulama terhadap ayat Al-
Qur'an atau sunnah Nabi SAW.
4|Page
b. Muamalah
Muamalah atau aturan-aturan dasar tentang hubungan antar
manusia adalah hal yang mendapat perhatian besar dalam agama
Islam. Terdapat banyak ayat di dalam al-Qur’an yang memuat
tentang hubungan antar manusia atau muamalah. Muamalah adalah
tuntunan hidup manusia yang mengatur kehidupan sosial di tengah
kehidupan manusia lainnya, karena itu muamalah mengatur banyak
hal dalam kehidupan sosial manusia.
Ruang lingkup muamalah ini mencakup pada memberi
kepada sesama, nasihat dan wasiat dalam kebaikan, dan menuntut
ilmu, mengajarkan, dan mengamalkannya.
a. Tidak Memberatkan
Hal ini berarti bahwa syari’ah Islam tidak membebani manusia
dengan kewajiban di luar kemampuannya, sehingga tidak berat untuk
dilaksanakan. Firman Allah antara lain :
QS. Al-Baqarah ayat 185 :
ُيِر يُد ٱُهَّلل ِبُك ُم ٱْل ُيْس َر َو اَل ُيِر يُد ِبُك ُم ٱْل ُعْس َر َو ِلُتْك ِم ُلو۟ا ٱْل ِع َّدَة َو ِلُتَك ِّبُرو۟ا ٱَهَّلل َع َلٰى
َم ا َه َد ٰى ُك ْم َو َلَع َّلُك ْم
َت ْشُك ُروَن
5|Page
b. Menyedikitkan Beban
Dalam firman Allah QS. Al-Maidah ayat 101 :
َٰٓي َأُّي َه ا ٱَّلِذيَن َء اَم ُنو۟ا اَل َت ْس َٔـُلو۟ا َع ْن َأْش َي ٓاَء ِإن ُتْبَد َلُك ْم َت ُسْؤ ُك ْم َو ِإن َت ْس َٔـُلو۟ا َع ْن َه ا
ِحيَن ُيَن َّز ُل ٱْلُقْر َء اُن ُتْبَد َلُك ْم َع َف ا ٱُهَّلل َع ْن َه اۗ َو ٱُهَّلل َغ ُفوٌر َح ِليٌم
َي ْس َٔـُلوَن َك َع ِن ٱْل َخ ْم ِر َو ٱْلَمْيِس ِر ۖ ُقْل ِفيِه َم ٓا ِإْث ٌم َك ِبيٌر َو َم َٰن ِفُع ِللَّن اِس َو ِإْث ُمُهَم ٓا َأْك َب ُر ِمن
َٰذ
َّنْف ِع ِه َم اۗ َو َي ْس َٔـُلوَن َك َم اَذ ا ُينِفُقوَن ُقِل ٱْلَع ْف َو ۗ َك ِلَك ُيَب ِّيُن ٱُهَّلل َلُك ُم ٱْل َء اَٰي ِت َلَع َّلُك ْم
َتَتَف َّك ُروَن
6|Page
d. Memperhatikan kemaslahatan manusia dalam menetapkan hukum
Allah dalam menetapkan hukum selalu memeprtimbangkan
kemaslahatan hidup umat manusia. Oleh akrena itu dalam proses
penetapan hukum senantiasa di dasarkan pada tiga aspek :
1. Hukum ditetapkan sesudah masyarakat membutuhkan hukum-
hukum tersebut.
2. Hukum ditetapkan hanya menurut kadar kebutuhan masyarakat.
3. Hukum hanya ditetapkan oleh lembaga pemerintah yang berhak
menetapkan hukum.
7|Page
2.5. Kedudukan Syari’ah Dalam Islam
8|Page
ekonomi, misalnya yang merupakan prinsip larangan riba, sistem bagi
hasil, pengambilan keuntungan, pengenaan zakat, dan lain-lain.
Syariah menjadi norma yang memberikan jalan dan petunjuk
manusia dalam menjalani kehidupannya. Untuk memastikannya, syariah
menerapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam kerangka menjaga
harmoni kehidupan manusia.
9|Page
makanan pokok yang mengenyangkan, untuk
diberikan kepada yang berhak menerima, sebesar
2,5kg atau 3,1liter per jiwa
b. Zakat mal menurut bahasa bagi membersihkan harta,
sedang menurut istilah adalah mengeluarkan sebagian
harta dari simpanan, hasil usaha, pertnian, peternakan,
atau hasil usaha jasa profesi untuk membersihkan
kumpulan harta itu dari hak orang lain terdapat
didalamnya dan diberikan kepada mereka yang berhak
menerimanya
4. Menjalankan puasa Ramadan
Puasa adalah melakukan ibadah dengan niat kepada Allah
SWT, menahan diri dari makan dan minum serta dari seluruh
hal yang membatalkan puasa. Puasa dilakukan sejak terbit
fajar kedua sampai terbenam matahari, yang dilakukan oleh
umat Islam dengan syarat tertentu.
5. Naik haji bagi yang mampu
secara istilah syarak atau hukum, haji berarti sengaja
mengunjungi ka’bah atau baitullah di makah untuk
melakukan ibadah kepada Allah SWT. Bagi orang yang
mampu dalam islam disebut istitaah yang berarti memiliki
kemampuan untuk melaksanakan haji diantaranya :
a. Mempunyai biaya yang cukup untuk haji.
b. Ada kendaraan yang layak baik melalui darat, laut, dan
udara.
c. Aman dalam perjalanan atau tidak dalam keadaan
perang dan sehat badannya
Kelima rukun Islam diatas harus dilaksanakan bagi setiap
muslim. Baik laki-laki maupun perempuan. Dalam mengerjakan
rukun Islam di atas ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
dan cara-cara pelaksanaannya yang harus diperhatikan.
10 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Syariah adalah jalan yang menuntun kita kepada Allah dengan
mengikuti ketetapan-Nya dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi
Muhammad, sehingga kita mendapat ridho dan surga-Nya, juga agar
dijauhkan dari kemurkaan Allah.
Syariat Islam mempunyai peranan dan fungsi untuk mengatur
dan menata kehidupan manusia, mengarahkan kepada jalan
kebenaran yang diridhai oleh Allah swt. tujuan Syari’at Islam adalah
mengatur dan menata kehidupan untuk kebahagian dan kemaslahatan
manusia baik sewaktu hidup di atas dunia fana ini, maupun kelak di
negeri akhirat harus dijalankan Syari’at Islam sebagai suatu pedoman
hidup yang hakiki dan sebagai aturan perundang-undangan yang
maha lengkap, mengantar manusia ke pintu kebajikan dan menutup
pintu kesesatan.
3.2. Saran
1. Untuk para pembaca tingkatkanlah takwa saudara, taati perintah
Allah dan jauhi larangannya.
2. Aturan syariah secara umum bersumber dari 4 mahzab, dan
diantara itu memungkinkan berbeda aturan dan semuanya itu
adalah benar, oleh karena itu jangan dipermasalahkan
3. Walaupun ibadah umum itu berkaitan dengan ibadah terhadap
sesama manusia tapi niatkanlah ibadah hanya karena Allah
4. Ibadah khusus terutama ibadah yang berkaitan dengan harta
jangan karena pamer atau karena iri terhadap sesama, tapi
niatkanlah untuk mengharap ridho Allah
5. Sebagian besar hukum berkehidupan telah ditentukan dalam Al-
Quran dan hadis, oleh karena itu pelajarilah Al-Quran dan Hadis
dan maknanya.
11 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Alim, M. (2006). Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian
Muslim. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Djamil, F. (2013). Hukum ekonomi Islam : sejarah, teori, dan konsep. Jakarta: Sinar Grafika.
IMRON, M. (2015, Agustus 10). Pengertian dan Prinsip-Prinsip Syariat Islam. Diambil kembali
dari PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) DALAM JABATAN MATA PELAJARAN FIQIH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN LPTK IAIN WALISONGO:
http://ppgfiqihwalisongo.blogspot.com/2015/08/pengertian-dan-prinsip-prinsip-
syariat.html
KomisiFatwa. (2019, Oktober 7). Syariah, Fiqh, dan Hukum Islam (FILSAFAT HUKUM ISLAM).
Diambil kembali dari MAJELIS ULAMA INDONESIA PROVINSI SUMATERA UTARA:
https://www.muisumut.com/blog/2019/10/07/syariah-fiqh-dan-hukum-islam-filsafat-
hukum-islam/
Syafi'i Antonio, M. (2001). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.
Syahidin. (2009). Moral dan kognisi Islam : buku teks pendidikan agama Islam untuk perguruan
tinggi. Bandung: Alfabeta.
12 | P a g e