DISUSUN OLEH:
MUH ILHAM MARHABANG (03120160131)
ANGGA PRATANGGA (03120160128)
RAHMAT MUBARAK (03120160130)
MUH ADAN RAMADHAN (03120160133)
FAKULTAS TEKNIK
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang diberikan,
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Pendidikan Agama Syariah :
Pengertian dan ruang lingkup syariat Islam untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Syari’ah
Agar dapat memenuhi tujuan di atas, kami menyusun tugas ini sedemikian
rupa sehingga memuat kerangka sebagai berikut.
1. Pengertian Syari’ah
2. Ruang Lingkup Syari’ah
Tugas ini diharapkan agar dapat memenuhi penugasan dalam mata kuliah
Syari’ah. Dalam kesempatan ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada
Dosen kami serta teman-teman yang telah mendukung dalam penulisan tugas ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran selalu kami harapkan. Untuk itu, kami
mengucapkan terimakasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Utama................................................................................................ 1
Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................... 3
BAB I – Pendahuluan
a. Latar Belakang ..................................................................................... 4
b. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
c. Tujuan .................................................................................................. 5
BAB II – Pembahasan
a. Pengertian Syariah ............................................................................... 6
b. Ruang Lingkup ..................................................................................... 7
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Syariah adalah tatanan dan ketentuan Allah yang harus dijalankan
perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya, dalam syariah diajarkan
tentang hal-hal yang wajib, yang sunnah, yang mubah, yang makruh dan yang
haram dikerjakan dalam seluruh aspek kehidupan manusia baik dalam
beribadah maupun dalam pergaulan hidup manusia. Karena hal inilah syariah
sangat penting untuk dipelajari sejak dini mungkin oleh seluruh umat
manusia di bumi ini.
Syariah akan ada disepanjang masa selama dunia ini belum kiamat,
senantiasa relevan degan keadaan dunia dimana saja, karena syariah adalah
atura Allah dan itulah yang akan mengantarkan manusia kepada
kebahagiannya di dunia dan akherat.
Syariah islam ialah tata cara pengaluran tentang perilaku hidup manusia
untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Seperti yang dirumuskan dalam Al-
Qur’an surat Asy-Syara ayat 13 yang artinya:
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kamu wahyukan kepadamu
dan apa yang telah kami wasiatan kepada Ibrahim Musa dan Isa”.
4
Sebagian dari syariat terdapat aturan tentang ibadah, baik ibadah khusus
maupun ibadah umum. Sumber syariat adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah,
sedangkan hal-hal yang belum diatur secara pasti di dalam kedua sumber tersebut
digunakan ra’yu (Ijtihad). Syariat dapat dilaksanakan apabila pada diri seseorang
telah tertanam Aqidah atau keimanan. Semoga dengan bimbingan syariah hidup
kita akan selamat dunia dan akhirat.
b. Rumusan Masalah
1. Pengertian Syari’ah
2. Ruang Lingkupnya
3. Fungsi Syariah
c. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti syari’ah
2. Untuk mengetahui ruang lingkup syari’ah
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Syariah
Syariat Islam (Arab: إسالمية شريعةKata syara' secara etimologi berarti jalan-
jalan yang bisa di tempuh air", maksud nya adalah jalan yang di lalui manusia
untuk menuju allah. Syariat Islamiyyah) adalah hukum atau peraturan Islam
yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum,
aturan dan panduan peri kehidupan, syariat Islam juga berisi kunci
penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia baik di dunia maupun di
akhirat.
Pengertian Syariah Menurut Ashshiddieqy adalah sebagai nama bagi
hukum yang ditetapkan Allah untuk para hamba-Nya dengan perantara
Rasullullah, supaya para hamba melaksanakannya dengan dasar iman dan
takwa, baik hukum itu mengenai amaliyah lahiriyah maupun yang mengenai
akhlak dan akidah, kepercayaan yang bersifat batiniah.
Menurut Agnides, Pengertian Syariah ialah sesuatu yang tidak akan diketahui
adanya, seandainya saja tidak ada wahyu ilahi.
Fyzee Mengemukakan Pengertian Syariah yaitu sebagai berikut, syariat
dalam bahasa Inggris disebut Connon of Law yakni keseluruhan perintah
Tuhan. Dimana Tiap-tiap perintah itu dinamakan hukum. Hukum Allah tidak
mudah dipahami dan syariah itu meliputi semua tingkah laku manusia.
Pengertian Syariah Menurut Hanafi adalah apa (hukum-hukum) yang
diadakan oleh Tuhan untuk hamba-hamba-Nya yang di bawah oleh salah
seorang Nabi-Nya, baik hukum-hukum itu berhubungan dengan cara
mengadakan perbuatan, yaitu yang disebut sebagai "hukum-hukum cabang
dan amalan". Oleh karenanya maka dihimpunlah ilmu Fiqih, ataupun
mengenai hal yang berhubungan dengan kepercayaan yaitu yang disebut
sebagai "hukum-hukum Pokok" atau keimanan, yang terhimpun dalam kajian
ilmu kalam.
Menurut Rosyada, Pengertian Syariah ialah menetapkan norma-norma
hukum untuk menata kehidupan manusia baik dalam hubungannya dengan
6
Tuhan maupun dengan umat manusia lainnya.
Zuhdi Mengatakan, Pengertian Syariah yaitu sebagai hukum yang ditetapkan
Allah melalui Rasul-Nya untuk Hamba-Nya agar mereka menaati hukum itu
atas dasar iman dan takwa, baik yang berkaitan dengan akidah, amaliyah
(Ibadah dan Muamalah) dan yang berkaitan dengan akhlak.
Berdasarkan Pengertian Syariah diatas, dapat disimpulkan bahwa
Pengertian Syariah adalah segala apa yang disyariatkan oleh Allah. Baik
dengan Al-qur'an maupun dengan Sunnah Nabi ataupun yang dapat
melengkapi semua dasar-dasar agama, akhlak, hubungan manusia dengan
manusia, bahkan meliputi juga apa yang menjadi tujuan hidup dan kehidupan
manusia untuk keselamatan dunia dan akhirat.
b. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Hukum Islam menurut Zainuddin Ali, sebagai berikut :
1. Ibadah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Ibadah adalah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
langsung dengan Allah SWT (ritual) yang terdiri atas :
a) Rukun Islam Yaitu mengucapkan syahadatin, mengerjakan shalat,
mengeluarkan zakat, melaksanakan puasa di bulan Ramadhan dan
menunaikan haji bila mempunyai kemampuan (mampu fisik dan
nonfisik).
b) Ibadah yang berhubungan dengan rukun islam dan ibadah lainnya,
yaitu badani dan mali. Badani (bersifat fisik), yaitu bersuci, azan,
iqamat, itikad, doa, shalawat, umrah dan lain-lain. Mali (bersifat harta)
yaitu zakat, infak, sedekah, kurban dan lain-lain.
2. Muamalah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Muamalah adalah peraturan yang mengatur hubungan seseorang
dengan orang lainnya dalam hal tukar-menukar harta (termasuk jual beli),
di antaranya : dagang, pinjam-meminjam, sewa-menyewa, kerja sama
dagang, simpanan barang atau uang, penemuan, pengupahan, warisan,
wasiat dan lain-lain.
7
3. Jinayah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Jinayah ialah peraturan yang menyangkup pidana islam, di
antaranya : qishash, diyat, kifarat, pembunuhan, zina, minuman
memabukkan, murtad dan lain-lain.
4. Siyasah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Siyasah yaitu menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan, di
antaranya : persaudaraan, tanggung jawab sosial, kepemimpinan,
pemerintahan dan lain-lain.
5. Akhlak sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam
Akhlak yaitu sebagai pengatur sikap hidup pribadi, di antaranya :
syukur, sabar, rendah hati, pemaaf, tawakal, berbuat baik kepada ayah dan
ibu dan lain-lain.
6. Peraturan lainnya di antaranya : makanan, minuman, sembelihan,
berbutu, nazar, pemeliharaan anak yatim, mesjid, dakwah, perang dan
lain-lain.
Jika ruang lingkup hukum islam di atas dianalisis objek
pembahasannya, maka akan mencerminkan seperangkat norma ilahi yang
mengatur tata hubungan manusia dengan Allah, hubungan yang terjadi
antara manusia yang satu dengan manusia lain dalam kehidupan sosial,
hubungan manusia dan benda serta alam lingkungan hidupnya. Norma
ilahi sebagai pengatur tata hubungan yang dimaksud adalah kaidah ibadah
dalam arti khusus atau yang disebut kaidah ibadah murni, mengatur cara
dan upacara dalam hubungan langsung antara manusia dengan Tuhannya,
dan kaidah muamalah yang mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya dan makhluk lain di lingkungannya.
8
FUNGSI SYARIAH
Fungsi syari’ah adalah sebagai jalan atau jembatan untuk semua manusia
dalam berpijak dan berpedoman. Selain itu ia menjadi media berpola hidup di
dunia agar sampai ke kampung tujuan terakhir (akhirat) dan tidak sesat. Dengan
kata lain agar manusia dapat membawa dirinya di atas jalur syari’at sehingga pada
gilirannya dia akan hidup teratur, tertib dan tentram dalam menjalin hubungannya
baik dengan Khalik (pencipta) yang disebut hablum minallah, hubungan dengan
sesama manusia yang disebut hablum minannas, serta hubungan dengan alam
lingkungan lainnya yang disebut hablum minal alam. Hubungan yang baik ini
akan mempunyai nilai ibadah, dan tentu dengan menjalankan ibadah yang baik
berupa ibadah langsung (mahdzah) ini akan membuahkan predikat baik dari Allah
dan pada akhirnya akan hasanah fi dunya dan hasanah fil akhirat sehingga dia
selamat di dunia dan di akhirat itulah yang menjadi tujuan semua manusia yang
beriman.
Dan tentu jika hidup berpola pada syari’ah tersebut, akan melahirkan
kesadaran berperilaku sesuai dengan dua fungsi tersebut di atas di mana sebagai
hamba mempunyai tugas beribadah, sesuai dengan firmanNya :
ِ نس إِ ََّّل ِليَ ْعبُد
ُون ِ ْ َو َما َخلَ ْقتُ ْٱل ِج َّن َو
َ ٱْل
”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah
Ku”. QS Adz-Dzariyaat : 56.
Selain itu, manusia juga sebagai khalifah di muka bumi, maka ia memiliki
tugas untuk melaksanakan amanat Allah sesuai dengan firmanNya :
9
ِ ْ ض َو ْٱل ِجبَا ِل فَأَبَيْنَ أَن يَحْ ِم ْلنَ َها َوأَ ْشفَ ْقنَ ِم ْن َها َو َح َملَ َها
َ َٰ ٱْلن
َسنُ ۖ إِنَّ ۥهُ َكان ِ ت َو ْٱْل َ ْر َّ ضنَا ْٱْل َ َمانَةَ َعلَى ٱل
ِ س َٰ َم َٰ َو ْ إِنَّا َع َر
وَّلً ًۭ ظلُو ًًۭما َج ُه
َ
”Sesungguhnya telah kami amanatkan kepada langit, bumi, gunung-gunung
namun mereka enggan untuk memikulnya, maka manusia menyanggupi untuk
memikulnya amanat tersebut tetapi mereka berbuat aniaya dan berbuat
bodoh.”QS. Al-Ahzab : 33.
Oleh sebab itu maka supaya manusia menjalankan fungsi sebagai khalifah di
muka bumi maka Allah telah menurunkan syari’at Islam yang berguna untuk
mengantarkan manusia guna mendapat ridhoNya supaya mendapatkan
kebahagiaan yang hakiki sesuai dengan ayat Al-Qur’an tersebut di atas. Adapun
ringkasnya fungsi tersebut di atas adalah untuk membuat kehidupan
yang ma’rufat (kebaikan) serta mewujudkan keadilan sesuai dengan firmanNya :
10
b. Luwes dalam Pelaksanaannya
Allah menjelaskan tentang keluwesan syariah tersebut dalam Q.S 2:173,
bahwa hal-hal yang diharamkan dalam suatu keadaan dan kondisi tertentu,
dapat menjadi halal dalam keadaan dan kondisi lain, yaitu dlam keadaan
terpaksa. Contoh lain seperti yang dijelaskan dalam hadis Rasul riwayat
Bukhari (Al-Asqalany, tth: 99) bahwa bagi orang yang tidak mampu
mengerjakan shalat dalam keadaan berdiri, maka ia boleh melakukannya
sambil duduk, dan selanjutnya boleh sambil berbaring.
c. Tidak Memberatkan
Semua syariat Allah tidak ada yang berat, sehingga manusia tidak mampu
melaksanakannya. Contoh ibadah sholat yang diwajibkan lima kali dalam 24 jam,
yang hanya membutuhkan waktu minimal kira-kira 5 x 7 menit = 35 menit, zakat
harta hanya berkisar 2,5 %, 5 % dan 10 %, ibadah haji cukup sekali seumur hidup,
begitu juga denagn benda-benda yang diharamkan hanya sebagian kecil apabila
dibandingkan dengan yang di halalkan.
11
e. Tujuan Syariah adalah Keadilan
12
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Syariah adalah : tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia
untuk mencapai keridhaan Allah SWT.
Ruang lingkup yaitu mencakup : ibadah, muamalah, murakahat, jinayat,
siyasah akhlak, peraturan-peraturan lainnya.
b. Saran
Demikianlah tugas ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
memabngun bagi para pembacanya seabgai keempurnaan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-
makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat
kami. Amin.
13
DAFTAR PUSTAKA
14