Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TAFSIR AYAT DAN HADIS NABI SAW TANTANG KONSEP HARTA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ayat dan Hadis
Ekonomi Syariah

Dosen Pengampu: Dr. H. Sumar’in, M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Enzelina Puspita Sari (402.2021.020)


Nur Indah Sari (402.2021.008)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN 2023 M / 1444 H
A. LATAR BELAKANG
Harta dalam bahasa Arab disebut “al-mal” menurut Imam Hanafi harta
adalah sesuatu yang di gandrungi tabiat manusia dan memungkinkan untuk
disimpan hingga dibutuhkann harta merupakan kebutuhan inti dalam kehidupan
manusia. Secara umum harta merupakan sesuatu yang disukai oleh manusia,
banyak orang yang melakukan segala cara untuk mendapatkan harta yang tanpa
disadari bahwa sebenarnya harta itu mutlak milik Allah SWT.
Manusia termotivasi untuk mencari harta demi menjaga eksistensinya
dan demi menambah kenikmatan materi. Namun motivasi ini dibatasi tiga syarat
yaitu harta ini dikumpulkan dengan cara yang halal, dipergunakan untuk hal-hal
yang halal dan dari harta ini harus dikeluarkan haknya. Dalam hal ibadah pun
diperlukan yang namanya harta seperti ibadah naik haji yang memerlukan harta
atau biaya yang banyak. Oleh karena itu sebaiknya mengetahui bagaimana cara
mencari harta yang baik dan halal.
Imam Hanafi membedakan harta dengan kepemilikan. Menurutnya
kepemilikan adalah sesuatu yang dapat digunakan secara khusus dan tidak
dicampuri penggunaannya oleh orang lain, sedang harta adalah sesuatu yang
dapat disimpan untuk digunakan ketika dibutuhkan.1 Harta yang dimiliki setiap
individu selain didapatkan dan digunakan juga harus dijaga. Harta dalam
pandangan islam pada hakikatnya adalah milik Allah SWT. Kemudian Allah
menyerahkannya kepada manusia untuk menguasai harta tersebut melalui
izinnya sehingga orang tersebut sah memiliki harta tersebut.
Seorang muslim yang sudah sah memiliki harta tertentu maka ia berhak
memanfaatkan dan mengembangkan hartanya hanya saja ia harus tetap wajib
terkait tentang ketentuan-ketentuan hukum islam yang berkaitan dengan
pemanfaatan dan pengembangan harta. Hukum Islam memandang harta
mempunyai nilai yang sangat strategis. Hal ini disebabkan karena harta
merupakan alat dan sarana untuk emperoleh berbagai manfaat dan mencapai
kesejahteraan hidup manusia sepanjang waktu.

1
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Grafindo Persada, 2014), h. 9.

1
Hubungan manusia dengan harta sangat erat. Demikian eratnya
hubungan tersebut sehingga naluri manusia untuk memilikinya menjadi satu
dengan naluri mempertahankan hidup manusia itu sendiri. Justru, harta termasuk
salah satu hal penting dalam kehidupan manusia. Sebab, harta termasuk unsur
lima asas yang wajib dilindungi bagi setiap manusia (al-dharuriyyat al-khamsah)
yaitu jiwa, akal, agama, harta dan keturunan.2

B. TAFSIR SURAH TENTANG HARTA


1. Surah At-Taghabun (64): 14

َّ‫َصفَ ُح ۡوا َوت َۡغفِ ُر ۡوا فَاِن‬ ۡ َ‫م َع ُد ّوًا لَّ ُكمۡ ف‬Mۡ‫ٰۤياَيُّ َها الَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡۤوا اِنَّ ِم ۡن اَ ۡز َوا ِج ُكمۡ َواَ ۡواَل ِد ُك‬
ۡ ‫اح َذ ُر ۡوهُمۡۚ َواِ ۡن ت َۡعفُ ۡوا َوت‬
١٤ ‫هّٰللا َ َغفُ ۡو ٌر َّر ِح ۡي ٌم‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu


dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah
kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta
ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang."

Pada ayat diatas dapat kita ketahui bahwa ayat tersebut mulai
ditafsirkan pada kalimat ۡ‫‘“ َع ُد ّوًا لَّ ُكم‬aduwwalakum” dimaknai sebagai mereka
yang dapat membuat sibuk dan lalai dalam mengerjakan amal kebaikan.
Adapun kalimat ۚۡ‫اح َذ ُر ۡوهُم‬
ۡ َ‫“ ف‬fahdzaruhum” pada kamus Lisan al-Arab berarti
waspadalah atau anjuran untuk berhati-hati. Pada QS. At-Taghabun ayat 14
telah dijelaskan bahwa terkadang anak dan istri dapat menjadi penghalang
bagi suaminya. Dalam hal inilah, seorang suami akan merasa terhalangi dan
berupaya untuk menghilangkan halangan tersebut, walaupun dengan
kekerasan. Akan tetapi pada ayat 14 ini, dilanjutkan dengan kalimat ‫َواِ ۡن ت َۡعفُ ۡوا‬

2
Didin Hafidhuddin, Agar Harta Berkah dan Bertambah, (Jakarta: Gema Insani, 2008), h. 23.

2
‫َصفَ ُح ۡوا‬
ۡ ‫“ َوت‬wa in ta’fu wa tashfahu” yang berarti jika suami dapat memaafkan
dan mengampuni istri dan anaknya maka itu lebih baik.3

2. Surah At-Taghabun (64): 15

١٥ ‫م فِ ۡتنَةٌ ؕ َوهّٰللا ُ ِع ۡند َٗۤه اَ ۡج ٌر َع ِظ ۡي ٌم‬Mۡ‫اِنَّ َم ۤا اَمۡ َوالُـ ُكمۡ َواَ ۡواَل ُد ُك‬

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan


di sisi Allah pahala yang besar.”

Pada ayat diatas, kalimat yang disorot ialah ٌ‫“ فِ ۡتنَة‬fitnah” yang mana
dalam Lisan al-Arab kalimat tersebut berarti cobaan yang menyusahkan.
Apabila dipahami secara menyeluruh, maka ayat diatas memiliki pesan
untuk waspada atau berhati-hati terhadap istri dan anak. Hal ini tidak
menunjukkan bahwa anak dan istri akan selalu menjadi sumber masalah,
namun karena pernah ada istri dan anak yang akan menimbulkan masalah
bagi seorang kepala keluarga.4 Hal ini terbukti sebagaimana yang telah
terjadi pada kaum terdahulu yakni keluarga Nabi Luth A.S dan keluarga
Nabi Nuh A.S yang diceritakan bahwa istri dan anaknya tidak mau
mengikuti jalan Allah SWT. Padahal peran istri semestinya berusaha agar
selalu mendukung pilihan baik yang dipilih suaminya khususnya berperang
di jalan Allah SWT.
Menurut Hadist Riwayat Ata’ bin Yasar dan Ibnu Abbas R.A. ayat
tersebut turun di Madinah bertepatan dengan adanya kasus Auf bin Malik
Al-Ashja’iy yang memiliki keluarga dan anak. Pada saat itu, ada perintah
perang, ia selalu ditangisi dan diratapi oleh anak dan keluarganya, sehingga
hal ini menghalanginya untuk menunaikan tugas perang.5

3
Yasmin Karima Fadilla Suwandi, Menggali Pesan Utama Surat At-Taghabun Ayat 14-
15, Https://Tanwir.Id/Menggali-Pesan-Utama-Surat-At-Taghabun-14-15/, 2022 (Diakses Pada 29
Maret 2023, Pukul 14.23).
4
Muhammad Marovinda Aziz, Kewaspadaan Terhadap Keluarga dan Harta Dalam QS.
Al-Taghabun [54]: 14-15, Jurnal Al-Fanar, Vol. 4 No.2, 2021, h. 162.
5
Shalza Yashinta Mayseliandra, Harta Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Adz-
Dzahab, Vol. 6 No. 1, 2021, h. 41.

3
3. Surah Ali Imran (3): 14
َ ‫ض ِة َوٱ ْل َخ ْي ِل ٱ ْل ُم‬
‫س َّو َم ِة‬ َّ ِ‫ب َوٱ ْلف‬ َّ َ‫سٓا ِء َوٱ ْلبَنِينَ َوٱ ْلقَ ٰنَ ِطي ِر ٱ ْل ُمقَنطَ َر ِة ِمن‬
ِ ‫ٱلذ َه‬ ِ ‫ش َه ٰ َو‬
َ ِّ‫ت ِمنَ ٱلن‬ ِ ‫ُزيِّنَ لِلنَّا‬
َّ ‫س ُح ُّب ٱل‬
ٰ ‫وٱَأْل ْن ٰعم وٱ ْلحر‬
ِ ‫ث ۗ َذلِ َك َم ٰتَ ُع ٱ ْل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ْنيَا ۖ َوٱهَّلل ُ ِعن َدهۥُ ُحسْنُ ٱ ْل َمـَٔا‬
١٤ ‫ب‬ ِ ْ َ َ َِ َ

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap


apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak,
harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda
pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”

Ayat 14 pada surah Ali Imran ini menjelaskan kepada manusia


berbagai macam kelezatan manusia. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perempuan
Salah satu kelezatan pada manusia adalah perempuan, karena
perempuan menurut ulama mufassir adalah fitnah yang paling besar dan
dalam hadits Rasullulah SAW dikatakan bahwa “Tidaklah ku
tinggalkan fitnah padamu yang lebih besar yaitu perempuan”.
2. Anak-anak
Anak menjadi kebanggaan bagi manusia dan juga menjadi
perhiasan dunia, terkadang banyaknya keturunan adalah untuk
kebanggaan semata. Namun, apabila banyak anak dan anaknya
memiliki akhlak yang baik maka akan mendatangkan pahala bagi orang
tuanya.
3. Berpikul-pikul Emas dan Perak (Kekayaan)
Manusia banyak mempunyai keinginan atas uang tersebut,
bahkan didalam ayat disebutkan berpikul-pikul, karena saking
banyaknya keinginan manusia yang tidak ada batasnya. Jika manusia
tidak memabatasi seleranya, sampai matipun tidak akan merasa puas
dengan apa yang sudah ada.

4
4. Kuda Sebagai Kendaraan
Pada zaman dahulu, kuda menjadi kendaraan yang sangat
megah, namun di masa sekarang pengganti kuda adalah motor dan
mobil. Ia menjadi alat perlengkapan hidup di zaman modern, sehingga
motor dan mobil menjadi barang yang penting untuk dimiliki oleh
manusia.
5. Binatang-binatang Ternak
Apabila kendaraan bermotor sebagai alat yang penting dalam
kehidupan kota, maka binatang ternak amat penting pula pada
kehidupan di padang yang luas atau pedesaan.
6. Sawah dan Ladang
Di dalam ayat ini menjelaskan bahwa kekayaan pertanian
dihiaskan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya.6

4. Surah An-Nisa’ (4): 5


‫هّٰللا‬
ُ ‫سفَ َهٓا َء اَمۡ َوالَـ ُك ُم الَّتِ ۡى َج َع َل ُ لَـ ُكمۡ ِق ٰي ًما َّو ۡار ُزقُ ۡوهُمۡ فِ ۡي َها َو ۡاك‬
٥ ‫ُم َوقُ ۡولُ ۡوا لَ ُهمۡ قَ ۡواًل َّم ۡع ُر ۡوفًا‬Mۡ‫س ۡوه‬ ُّ ‫َواَل ت ُۡؤتُوا ال‬

"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna


akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan
Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari
hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."
Ayat ini merupakan perintah untuk menjaga harta agar tidak
diserahkan dan diatur oleh seorang yang belum sempurna akalnya. Pada
ayat tersebut dijelaskan bahwa harta dijadikan sebagai pokok kehidupan
yang mengandung artian bahwa harta dijadikan sebagai penopang urusan-
urusan manusia, karena apabila harta itu hilang atau rusak maka akan
menjadi tanggungan bagi mereka. Selanjutnya, ayat tersebut mengatakan
bahwa memberi belanja dari hasil harta itu, yang artinya sebagian harta
mereka untuk menafkahi diri mereka dan mencukupi kebutuhan pakaian

Jaidil Kamal, Harta Dalam Pandangan Islam:Kajian Tafsir Surat Ali Imran Ayat 14,
6

Jurnal An-Nahl, Vol. 8 No. 2, 2021, h. 98-106.

5
mereka. Banyak orang yang menghabiskan hartanya untuk berfoya-foya
dengan kesenangan duniawi semata. Lalu, apabila ada panggilan untuk
berinfaq di jalan Allah, mereka mengaku-ngaku bahwa hartanya tidak cukup
dan kurang, berbohong pada Yang Maha Kaya, sungguh tercela perbuatan
golongan ini.7
C. TAFSIR HADIS TENTANG HARTA
1. Peringatan Mengambil Harta Tanpa Hak

‫ ِإنَّ ِر َجااًل‬:‫ يَقُو ُل‬،‫سلَّ َم‬


َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫س ِمعْتُ النَّبِ َّي‬ َ : ْ‫ قَالَت‬،‫ض َي هَّللا ُ َع ْن َها‬ ِ ‫صا ِريَّ ِة َر‬ َ ‫عَنْ َخ ْولَةَ اَأل ْن‬
‫ فَلَ ُه ُم النَّا ُر يَ ْو َم القِيَا َم ِة‬،ٍّ‫يَت ََخ َّوضُونَ فِي َما ِل هَّللا ِ بِ َغ ْي ِر َحق‬
Artinya: “Dari Khaulah Al-Anshariyyah, ia berkata Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda: “Sesungguhnya beberapa orang lelaki mengelola harta Allah
tanpa hak. Maka bagi mereka neraka pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Di dalam bahasa Arab, kalimat َ‫ض ْون‬ ُ ‫ ْو‬M‫ا ْل َخ‬
ُ ‫ يتخ َّو‬diambil dari kata  ‫ض‬
yang makna asalnya adalah ‫ش ُي ِفي ا ْل َما ِء‬
ْ ‫ ا ْل َم‬ (berjalan di air). Kemudian kata
ُ ‫ ا ْل َخ ْو‬ ini lebih sering diartikan masuk ke dalam suatu urusan mengelola
‫ض‬
sehingga makna hadis di atas kurang-lebihnya: “Betapa banyak orang yang
mengelola harta Allah dengan cara yang tidak diridai Allah”. Para ulama
memaknai َ‫ َّرفُ ْون‬MM‫َص‬
َ ‫ يَت‬dengan pengelolaan harta tanpa hak. Artinya harta
tersebut diberikan kepada orang yang dia tidak berhak atasnya.  Atau dia
mengelola harta tersebut tanpa prosedur yang benar. Kata ِ ‫ا ِل هَّللا‬MM‫ َم‬ (harta
Allah) di dalam hadits ini mencakup harta sendiri maupun harta orang lain.8
2. Penggunaan dan Pemanfaatan Harta

‫ وِإنَّ من مالِ ِه‬، ‫ مالي مالي‬: ‫يقو ُل العب ُد‬: ‫ قَا َل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫سو َل هَّللا‬ُ ‫عَنْ َأبِى ُه َر ْي َرةَ َأنَّ َر‬
ِ ‫ب وتا ِر ُكهُ للنا‬
‫س‬ ٌ ‫ فهو ذا ِه‬، ‫س َوى ذلِ َك‬ َ ِ‫ أو لب‬، ‫ ما أكل فأ ْفنَى‬: ‫ثالثًا‬
ِ ‫ وما‬، ‫ أو أ ْعطَى فأ ْقنَى‬، ‫س فأ ْبلَى‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Berkata
seorang hamba: Hartaku! Hartaku! Sesungguhnya kebaikan dari hartanya
7
Ahmad Muntaha, Tafsir Surat An-Nisa’ Ayat 5, Https://Uninus.Ac.Id/Tafsir-Surat-An-
Nisa-Ayat-5/, 2020, (Diakses Pada 29 Maret 2023, Pukul 16.40).
8
Firanda Andirja, Peringatan Tentang Mengambil Harta Tanpa Hak,
Https://Bekalislam.Firanda.Com/6452-Peringatan-Tentang-Mengambil-Harta-Tanpa-Hak-Hadis
13 .Html, 2021, (Diakses Pada 27 Maret 2023, Pukul 20.17).

6
itu ada tiga perkara: apa yang dimakannya lalu ia habis, atau apa yang
dipakainya ia akan lusuh, atau apa yang diberi (disedekahkan karena Allah
SWT), itulah yang akan memberinya kebaikan. Adapun (harta) yang
selainnya maka akan pergi dan ditinggalkan untuk manusia.” (HR.
Muslim).

Arti dari hadits tersebut adalah pada hakikat kekayaan bukanlah


banyaknya harta yang dimiliki, karena kebanyakan orang yang diberi
kelapangan harta oleh Allah justru tidak merasa cukup dengan apa yang
sudah diberikan kepadanya. Ia malah berupaya sekuat tenaga untuk
menambah hartanya tanpa peduli dari mana harta tersebut diperoleh. Sudah
disebutkan bahwa harta ada 3 perkara yaitu, apa yang dimakan akan habis,
apa yang dipakai akna lusuh, dan apa yang diberi akan disedekahkan.
Hakikat kekayaan adalah kaya hati. Kemudian semua yang dimiliki itu
hanyalah titipan sementara maka dari itu dipergunakan dengan cara yang
baik.9

3. Harta Adalah Ujian


‫ ِإنَّ لِ ُك ِّل ُأ َّم ٍة‬:‫سو َل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلمء ـ قَا َل‬ َ :‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ قَ َل‬
ُ ‫س ِمعْتُ َر‬ ْ َ‫َءنْ َك َع ْب بِنْ ِعي‬
ِ ‫اض َر‬

‫فِ ْتنَةً َوِإنَّ فِ ْتنَةَ ُأ َّمتِي ا ْل َما ُل‬

Artinya: Dari Ka'ab bin Iyadh RA dia mengatakan : "Aku pernah


mendengar Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda : "Sesungguhnya masing-masing umat
itu ada fitnahnya (ujiannya) dan fitnah bagi umatku adalah harta" (HR.
Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Hibban)

ِ ‫لَيَْأتِيَنَّ َعلَى النَّا‬


‫س َز َمانٌ اَل يُبَالِي ا ْل َم ْر ُء بِ َما َأ َخ َذ ا ْل َما َل َأ ِمنْ َحاَل ٍل َأ ْم ِمنْ َح َر ٍام‬

9
Selvy Claudia, Apa Benar Harta Merupakan Rezeki Yang Paling Rendah Derajatnya?,
Https://Www.Kompasiana.Com/Selfiselfi5846/62bc7126bb44862858201602/Apa-Benar-Harta-
Merupakan-Rezeki-Yang-Paling-Rendah-Derajatnya, 2022, (Diakses Pada 29 Maret 2023, Pukul
21.30).

7
Artinya: "Sungguh akan datang suatu masa, saat itu manusia tidak lagi
peduli dengan cara apa dia menghasilkan harta, apakah dari sesuatu yang
halal ataukah haram!” (HR. Bukhari).
Pada HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Hibban dijelaskan bahwa semua
manusia pasti memiliki kecenderungan akan harta, karena dengan harta
manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila harta
tersebut dipergunakan untuk beribadah kepada Allah dengan cara
bersedekah, maka akan mendatangkan manfaat baginya. Namun, apabila
harta tersebut dipergunakan hanya untuk mendapatkan kepuasan dunia
semata, maka akan membawakan kemudharatan baginya.10 Pada hadits
selanjutnya Rasulullah juga sangat menekankan agar umatnya mencari harta
yang halal, dan membelanjakannya juga untuk hal-hal yang baik.
Pertanggungjawaban manusia terhadap harta mencakup dua sisi, dari mana
didapat dan kemana pula harta tersebut dihabiskan.11
D. KESIMPULAN
Harta adalah adalah suatu aset kekayaan kebendaan yang di butuhkan, di
cari, dan di miliki oleh manusia. Harta jugasangat berguna bagi semua orang,
karena dengan harta kekayaan manusia dapat memenuhi segala kebutuhan baik
yang di inginkan atau yang sedang di butuhkan. Hal ini memberikan pelajaran
bahwa dalam berkeluarga sebagai seorang kepala keluarga harus mempunyai
kewaspadaan terhadap bahaya anggota keluarga karena bisa ada kemungkinan
menjadi musuh dan pengahalang bagi kita, maka dengan ayat ini diperingatkan
dengan bahaya tersebut, maka untuk mengahadapi hal tersebut juga tidak
dibenarkan apabila sampai melakukan tindakan kekerasan kepada istri dan anak,
sifat yang kita ambil adalah dengan baik untuk menegurnya dan juga harus bisa
memaafkan. Selain itu berkeluarga juga tidak lepas dari harta untuk memenuhi

10
Rasiyambumen, Berhati-hati Terhadap Fitnah (Ujian) di Zaman Modern, https://www.
rasiyambumen.com/2018/04/berhati-hati-terhadap-fitnah-ujian-di_19.html, 2018, (Diakses Pada
28 Maret 2023, Pukul 21.13).
11
Tjek Tanti, Cara Halal Memiliki Harta, Jurnal Taqnin, Vol. 1 No. 2, 2019, h. 1.

8
kebutuhan, namun dalam urusan harta kita harus bisa mengelola harta tersebut
dengan baik, karena harta adalah merupakan sebuah cobaan.
Harta harus berfungsi sosial, ia harus menjadi media yang membangun
hubungan timbal balik yang harmonis.Harta memiliki peranan penting
dalam dunia ekonomi, karena dalam dunia perekonomian selalu ada
sangkut pautnya dengan harta. Didunia perekonomian harta adalah sesuatu yang
biasa dijadikan alat tukar menukar dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Suhendi, Hendi. 2014. Fiqh Muamalah (Jakarta: Grafindo Persada).


Hafidhuddin, Didin. 2008. Agar Harta Berkah dan Bertambah (Jakarta: Gema
Insani).
Suwandi, Yasmin Karima Fadilla. 2022. Menggali Pesan Utama Surat At-
Taghabun Ayat 14-15. Https://Tanwir.Id/Menggali-Pesan-Utama-Surat-
At-Taghabun-14-15/ (Diakses Pada 29 Maret 2023, Pukul 14.23).
Aziz, Muhammad Marovinda. 2021. Kewaspadaan Terhadap Keluarga dan
Harta Dalam QS. Al-Taghabun [54]: 14-15. Jurnal Al-Fanar. Vol. 4 No.2.

9
Mayseliandra, Shalza Yashinta. 2021. Harta Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
Jurnal Adz-Dzahab. Vol. 6 No. 1.
Kamal, Jaidil. 2021. Harta dalam Pandangan Islam: Kajian Tafsir Surat Ali
Imran Ayat 14. Jurnal An-Nahl. Vol. 8 No. 2.
Muntaha, Ahmad. 2020. Tafsir Surat An-Nisa’ Ayat 5. Https://Uninus.Ac.Id/
Tafsir-Surat-An-Nisa-Ayat-5/ (Diakses Pada 29 Maret 2023, Pukul 16.40).
Andirja, Firanda. 2021. Peringatan Tentang Mengambil Harta Tanpa Hak.
Https://Bekalislam.Firanda.Com/6452-Peringatan-Tentang-Mengambil-
Harta-Tanpa-Hak-Hadis13.Html (Diakses Pada 27 Maret 2023, Pukul
20.17).
Claudia, Selvy. 2022. Apa Benar Harta Merupakan Rezeki Yang Paling Rendah
Derajatnya?. https://www.kompasiana.com/selfiselfi5846/62bc7126bb448
62858201602/apa-benar-harta-merupakan-rezeki-yang-paling-rendah-
derajatnya (Diakses Pada 29 Maret 2023, Pukul 21.30).
Rasiyambumen. 2018. Berhati-hati Terhadap Fitnah (Ujian) di Zaman Modern.
https://wwwrasiyambumen.com/2018/04/berhati-hati-terhadap-fitnah-ujian
-di19.html (Diakses Pada 28 Maret 2023, Pukul 21.13).
Tanti, Tjek. 2019. Cara Halal Memiliki Harta, Jurnal Taqnin. Vol. 1 No. 2.

10

Anda mungkin juga menyukai