Anda di halaman 1dari 17

SURAH AL-’ASHR

SURAH AL-ASHR
ْ َ‫َوا ْلع‬
‫ص ِر‬
‫سر‬ ْ ‫انِلَفيِ ُخ‬
َ ‫س‬َ ‫إ َّنِاإل ْن‬
ِ‫ص ْبر‬ َ ‫ِوت َ َوا‬
َّ ‫ص ْواِبال‬ َ ‫ق‬ِّ ‫ص ْواِبِا ْل َح‬
َ ‫ِوت َ َوا‬ َّ ‫واِوعَملُواِال‬
َ ‫صال َحات‬ َ ُ‫ينِآ َمن‬َ ‫إالِالَّذ‬
ARTINYA :
" DEMI MASA,
SESUNGGUHNYA MANUSIA BERADA DALAM
KERUGIAN,
KECUALI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN
MENGERJAKAN KEBAJIKAN SERTA SALING
MENASEHATI UNTUK KEBENARAN DAN SALING
MENASEHATI UNTUK KESABARAN "
ASBABUN NUZUL
 Syekh Muhammad Abduh bahwa masyarakat arab
apabila hari telah sore, duduk bercakap-cakap
membicarakan soal-soal kehidupan dan cerita-cerita
lain yang berkenaan dengan urusan hidup sehari-hari,
banyak pula yang bermegah-megahan asal usul nenek
moyang, kedudukan serta harta kekayaan, akibatnya
terjadi pertengkaran dan saling menyakiti hati sehingga
menimbulkan pertikaian dan permusuhan, Melihat
kenyataan yang demikian itu, sebagian mereka ada
yang mengutuk waktu ashar, mereka mengatakan
bahwa waktu ashar adalah waktu yang celaka atau
waktu naas, menurut mereka banyak bahaya yang
terjadi pada waktu ashar .
 Berkaitan dengan kisah itu, turunlah surah Al-ashr yang
memberikan penjelasan bahwa waktu ashr tidak salah,
kesalahan sebenarnya ada pada manusia yang
menggunakan waktu tersebut dari hal-hal yang tidak terpuji.
PENJELASAN AYAT
 Pada ayat 1, Allah swt bersumpah dengan
menyebut masa. Masa berarti waktu yang dilalui,
waktu yang dialami seseorang. Apabila Allah swt,
bersumpah dengan makhluknya berarti suatu
isyarat bagi Rasulullah saw., dan orang-orang yang
beriman agar memerhatikan terhadap makhluk
yang digunakan untuk bersumpah. Dengan
demikian, maksud ayat pertama surah ini adalah
agar Rasulullah saw., dan orang-orang yang
beriman lebih memerhatikan masalah waktu. Dan
mampu memanfaat waktu sebaik-baiknya untuk
hal-hal yang terpuji sesuai ajaran Islam.
Kita sadari atau tidak, waktu itu tidak akan berhenti
walaupun sedetik, apalagi terulang, pagi hari ini
bukan pagi hari kemarin bukan pula pagi hari esok.
 Pada ayat 2, dijelaskan bahwa kebanyakan
manusia dalam keadaan merugi. Melihat
kenyataan hidup ini, ternyata banyak
manusia yang merugi dibanding dengan ysng
beruntung. Lalu kerugian apa yang dialami
manusia ?. Kerugian yang dialami oleh
manusia bahwa kesempatan hidup didunia
tidak dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan petunjuk agama. hari-
harinya hanya diisi dengan kesibukan
menikmati dunia sesuai dengan keinginan
hawa nafsunya tanpa ada pemikiran kalau
dunia ini hanyalah sementara dan yang kekal
adalah ada hari akhirat.
 Pada ayat 3 menjelaskan bagaimana cara
yang harus dilakukan agar tidak termasuk
orang yang rugi. pada ayat ini, adatiga
syarat agar tidak menjadi orang yang rugi,
yaitu beriman dan beramal saleh, saling
menasehati tentang kebenaran, tentang
menasehati tentang kesabaran.
WAKTU ADALAH PEDANG
Pepatah Arab mengatakan:
“Waktu diibaratkan sebagai pedang, jika engkau
tidak menggunakannya untuk memotong maka
waktulah yang akan memotongmu, Dan jiwamu,
jika engkau tidak menyibukkan jiwamu dengan
sesuatu yang halal, maka ia akan menyibukkanmu
dengan sesuatu yang haram sehingga akhirnya
jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan dosa”,
 Waktu diibaratkan pedang karena waktu
sangatlah berharga,jika kita membuang-buang
waktu secara percuma maka waktu itu sendiri yang
akan menebas kita
KESIMPULAN
 Gunakanlah waktu yang ada dengan se-
efektif dan se-efisien mungkin.
 Jangan membuang-buang waktu untuk
hal-hal yang tidak bermanfaat
 Jadikanlah waktu yang anda miliki untuk
dapat berguna bagi diri sendiri dan orang
lain
 Hargailah waktu yang dimiliki
‫‪SURAH AL-’ALAQ‬‬

‫بسم هللا الرحمن االرحيم‬

‫علَق{‪}2‬اِ ْق َرأْ َو َرب َُّك‬ ‫ان ِم ْن َ‬ ‫س َ‬ ‫اِ ْق َرأْ ِبا ْس ِم َر ِب َك الَّ ِذى َخلَقَ {‪}1‬خلَقَ اْ ِال ْن َ‬
‫ان َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم{‪َ }5‬كالَّاِ َّن‬ ‫س َ‬‫علَّ َم اْ ِال ْن َ‬
‫علَّ َم ِباْلقَلَ ِم{‪َ }4‬‬
‫ي َ‬ ‫اْالَ ْك َرم{‪}3‬اَلَّ ِذ ْ‬
‫طغَى{‪}6‬ا َ ْن َّراَه ا ْست َ ْغنَى{‪ِ }7‬ا َّن اِلَى َربِ َك ا‬ ‫ان لَيَ ْ‬ ‫اْ ِال ْن َ‬
‫س َ‬
‫ْت اِ ْن‬ ‫صلَّى{‪}10‬اَراَي َ‬ ‫ع ْبدًااِذَا َ‬‫ْت الَّ ِذي يَ ْن َهى{‪َ }9‬‬ ‫لر ْجعَى{‪}8‬ا َ َراي َ‬ ‫ُّ‬
‫ب‬ ‫يت اِ ْن َكاذَّ َ‬ ‫علَى اْلهدَى{‪}11‬ا َ ْوا َ َم َربَالت َّ ْق َوى{‪}12‬ا َ َرا َ َ‬ ‫ان َ‬ ‫َك َ‬
‫َوت َ َولَّى{‪}13‬اَلَ ْم يَ ْعلَ ْم ِبا َ َّن هللاَ يَ َرى{‪َ }14‬كالَّلَ ِئ ْن لَّ ْم يَ ْنت َ ِه‬
‫َاطئَة{‪}16‬فَ ْليَ ْدع‬ ‫َاصيَة َكا ِذبَةخ ِ‬ ‫اصيَ ِة{‪}15‬ن ِ‬ ‫لَنَ ْسفَعًا ِبالنَّ ِ‬
‫ب{‪}19‬‬ ‫الزبَا ِنيَةَ{‪َ }18‬كالَّ َالت ِط ْعه َوا ْسج ْد َوا ْقت َ ِر ْ‬ ‫سنَ ْدع َّ‬ ‫نَا ِديَه{‪َ }17‬‬
TERJEMAHAN
1. Bacalah dengan(menyebut) nama Tuhanmu Yang
Menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Pemurah
4. Yang mengajar(manusia)dengan perantaraan kalam
5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui
batas
7. Karena dia melihat dirinya serba cukup
8. Sesungguhnya hany kepada Tuhanmu-lah kembali(mu)
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang
10. Seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat
 11. Bagaimana pendapatmu jika orang yang di larang itu
berada diatas kebenaran
 12. Atau dia menyuruh bertakwa(kepada ALLAH)?
 13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu
mendustakan dan berpaling?
 14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya ALLAH
melihat segala pebuatannya?
 15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti(berbuat
demikian) niscaya kami tarik ubun-ubunnya
 16. (Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka
 17. Maka biarlah dia memanggil golongannya(untuk
menolongya)
 18. Kelak kami akan memanggil malaikat Zabaniyah
 19. Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan
sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)
KANDUNGAN SURAH AL-’ALAQ
 Ø Ayat ke-1:

Ayat ini mengandung perintah agar mamusia memiliki


keimanan, yaitu berupa keyakinan terhadap adanya kekuasaan
dan kehendak Allah, juga mengandung pesan ontologis tentang
sumber ilmu pengetahuan. Ayat-ayat Allah terdiri dari yang tertulis
(Al-Qurán), tidak tertulis (keadaan jagat raya), dan yang ada pada
diri manusia. Dari berbagai ayat tersebut jika telaah secara cermat,
diobseravasi, diidentifikasi, dikategorikan, dibandingkan, dianalisa,
dan disimpulkan dapat menghasilkan ilmu
pengetahuan.[7] Membaca ayat-ayat Allah didalam Al-Qurán
dapat menghasilkan ilmu agama Islam seperti; Fiqh, Tauhid, Akhlak
dsb. Membaca ayat-ayat Allah yang ada di jagat raya dapat
menghasilkan sains seperti Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, Geologi,
Botani, dsb. Selanjutnya membaca ayat-ayat Allah yang ada pada
diri manusia dari segi fisiknya menghasilkan ilmu kedokteran, ilmu
tentang raga, dan dari segi tingkah lakunya menghasilkan ilmu
ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, dsb. Pemanfaatan ilmu-
ilmu tersebut harus ditujukan dengan mendekatkan diri dan terus
beribadah kepada Allah SWT.
 Ø Ayat ke- 2:

 Ayat kedua ini mengandung informasi tentang


pentingnya memahami asal-usul proses dan kejadian
manusia dengan segenap potensi yang ada dalam
dirinya. Untuk itu kesadaran manusia dapat timbul
dalamn dirinya agar kelak diakhirat kita dapat
mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita
selama didunia. Dalam ayat ini juga dapat kita
rumuskan tujusn pendidikan yaitu, adalah upaya
membina jasmani dan rohani manusia dengan
segenap potensi yang ada pada keduanya secara
seimbang sehingga dapat melahirkan manusia yang
seutuhnya. Pelajaran agama misalnya untuk ditujukan
untuk membina sikap keberagaman, pelajaran
matematika ditujukan untuk membina potensi berpikir,
pelajaran sejarah ditujukan untuk membina potensi
bermasyarakat,dsb.
 Ø Ayat ke- 3:

Dalam ayat ketiga ini mengandung arti


tentang mengenali, mengidentifikasi,
mengklasifikasi, membandingkan,
menganalisa, menyimpulkan, membina, dan
membuktikan. Dengan demikian ayat ini erat
kaitannya dengan metode pendidikan.
Sebagaimana halnya dijumpai pada
metode Iqra dengan sifat Tuhan yang Maha
Mulia.
 Ø Ayat ke- 4 & 5:

Didalam ayat ini mengandung pengertian tentang al-


qalam yaitu sesuatu yang agak keras seperti kuku dan
kayu, yang secara khusus digunakan untuk menulis.
Menurut Al-Maraghi al-qalam adalah dan alat yang keras
yang tidak mengandung unsur kehidupan, dan tidak pula
mengandung unsur pemahaman. Maksudnya disini ialah
al-qalam adalah sesuatu yang bias digunakan oleh
manusia untuk mengetahui atau mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan mudah melalaui al-qalam tersebut.
Jadi al-qalam adalah alat-alat yang digunakan untuk
menyimpan sesuatu, misal pada perkembangan saat ini
yaitu alat pemotret berupa kamera, alat penyimpan data
berupa komputer, alat perekam berupa recording, mikro
film, video compact disc (VCD), dll. Berupa alat yang
dapat menunjang pendidikan.
 Ø Ayat ke- 6-13:

Pada ayat ini berisi tentang asal-usul kejadian manusia


beserta sebagian sifat-sifatnya yang negatif.
Penjelasan ini sangat membantu dalam rangka
merumsukan tujuan, materi dan metode pendidikan.
Berdasarkan kandungan pada surat ini tujuan
pendidikan Islam nya yaitu manusia harus diarahkan
untuk memilki kesadaran dan tanggung jawab
sebagai makhluk yang selalu harus beribadah kepada
Allah SWT dan mempertanggungjawabkan
perbuatannya di akhirat kelak. Untuk itu manusia harus
dididik dengan menggunakan kurikulum yang
komprehensif, yaitu kurikulum yang tidak hanya
memuat materi pendidikan agama, tetapi harus
memuat materi pendidikan umum. Karna pendidikan
agama dan pendidikan umum sama-sama
dibutuhkan oleh manusia.
 Ø Ayat ke- 14-19:

Pada pada ayat ke 14-19 ini berisi tentang


kekuasaan Allah, yaitu bahwasannya Ia Berkuasa
untuk menciptakan manusia, serta memberikan
nikmat dan karunia berupa memberikan
kemampuan membaca kepada Nabi Muhammad
SAW, walaupun sebelumnya Beliau belum pernah
belajar membaca. Selain itu sifat Allah yang Maha
Melihat terhadap segala sesuatu perbuatan yang
dilakukan oleh manusia serta Allah berhak
memberikan balasan yang setimpal sesuai dengan
perbuatan manusia tersebut. Dari uraian tersebut
dapat diambil kesimpulan tentang Pendidikan yaitu
merumuskan tujuan pendidikan, yaitu agar manusia
senantiasa menyadari dirinya sebagai ciptaan Allah
yang harus patuh dan tunduk pada-Nya.
ASBABUN NUZUL
 Surat Al-Alaq terdiri atas 19 ayat, diturunkan di Mekah (Makkiyah).
Dalam surat Al-Alaq ini dibicarakan tentang penciptaan manusia
dari Al-Alaq (segumpal darah) hingga nasibnya di akhirat nanti.
Sehingga surat Al-‘Alaq ini tidak ubahnya seperti Al-syarh wa Al-
bayan (penjelasan dan keterangan). Ayat pertama sampai
kelima adalah ayat yang diturunkan pertama kali oleh Allah
kepada Nabi Muhammad saw, yaitu pada waktu ia berkhulwat
di gua Hira’.
 Asbabun nuzulnya adalah adanya problema aktual yang
dihadapi ummat yang menjadi sebab umat tersebut jatuh
kedalam lubang jahiliyah, yaitu :
 1) Karena mereka menyekutukan Tuhan (syirik);
 2) Karena mereka tidak mengetahui tentang siapa dirinya dan
apa tugas yang harus dilakukan;
 3) Karena mereka membiarkan dirinya berada dalam
kebodohan.

Anda mungkin juga menyukai