Sebagian besar mereka yang hijrah, diiringi dengan harapan agar hartanya semakin
berkah. Atau karena latar belakang rasa takut, jika ada harta haram di rekeninganya,
hartanya akan cepat habis.
Dengan kata lain, mereka meninggalkan bagian yang haram dari dunia, dengan
harapan bisa mendapatkan dunia yang lebih banyak.
Memiliki motivasi semacam ini, bukan hal yang salah. Karena salah satu ancaman Allah
bagi mereka yang memperkaya dirinya dengan riba, hartanya akan dibinasakan.
Hanya saja, bagi mukmin, ada motivasi yang lebih besar yaitu, kesadaran akan akhirat.
Dia sadar bahwa nanti semuanya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.
Ketika membahas masalah halal haram, Dia kaitkan dengan masalah akhirat,
إُ ذ َما نَ َز َل وٱ ذو َل ََّا نَ َز َل َِّّنْ ُه ُس َور ٌة َِّّ َن إلْ ُم َف ذص ِّل ِّفهيَا ِّذ ْك ُر إلْ َجنذ ِّة َوإلنذ ِّار َح ذَّت إ َذإ ََث َب إلنذ ُاس إ ََل إَ ْس َال ِّم نَ َز َل إلْ َح َال ُل َوإلْ َح َرإ ُم
ِ ِ ِ ِ
لَ َقالُوإ ََ ُ َدَ ُع ِّإلزَنَ وٱبَدً إ. ََ تَ ْ ُزُوإ. َولَ ْو نَ َز َل. لَ َقالُوإ ََ ُ َدَ ُع إلْ َخ ْم َر وٱبَدً إ. ْشبُوإ إلْ َخ ْم َر ْ َ َولَ ْو نَ َز َل وٱ ذو َل،
َ ْ َ َش ٍء ََ ت
Sesungguhnya yang awal-awal turun adalah surat al-Mufasshal, membahas masalah
surga dan neraka. Hingga ketika banyak orang yang masuk islam, turun ayat masalah
halal-haram. Andaikan al-Quran yang pertama kali turun berisi larangan, ‘Jangan minum
khamr!’ tentu mereka akan mengatakan, ‘Kami tidak akan meninggalkan khamr
selamanya.’ Andai yang pertama kali turun, ‘Jangan berzina!’ tentu mereka akan
mengatakan, ‘Kami tidak akan meninggalkan zina selamanya.’ (HR. Bukhari 4993 &
Abdurrazaq dalam Mushannaf 5943).
Subhannallah…
Demikianlah cara Allah mendidik generasi terbaik umat ini, para sahabat radhiyallahu
'anhum. Mereka diajari masalah aqidah dan iman kepada akhirat, sehingga mudah
bagi mereka untuk menerima semua aturan syariat, meskipun itu bertentangan
dengan kebiasaan yang sudah mendarah-daging pada diri mereka, seperti khamr dan
zina.
Karena kita sadar akhirat !!