Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH JUMAT

SMA NEGERI 1 KEDIRI

Demi Waktu

Jama’ah Sholat Jumat yang dirahmati Alloh


Puji syukur Alhamdulillahi robbil A’lamin senantiasa terucap dari lisan dan hati kita, sebagai
wujud rasa syukur kita kepada Alloh SWT. Atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan
pada kita semua, baik yang berupa kesehatan, kekuatan, maupun kesempatan sehingga pada siang hari
ini kita bisa hadir di masjid At Taqwa dengan keadaan sehat wal afiat untuk menunaikan ibadah sholat
Jumat. Terlebih lagi nikmat yang berupa iman dan islam karena tanpa nikmat tersebut, kita takkan
berada di jalan lurus ini, jalan keselamatan, jalan kebahagiaan, dan jalan kemenangan.
Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan pada junjungan kita Rosulluloh SAW yang
telah menuntun kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang yaitu Addinul Islam.

 Jama’ah Sholat Jumat yang dirahmati Alloh


Kita sering merasakan betapa waktu cepat berlalu seiring dengan kegiatan-kegiatan yang kita
lakukan. Terkadang karena banyaknya kegiatan, sampai-sampai kita merasa kekurangan waktu untuk
memenuhinya. Andaikan satu hari 30 jam ataukah seminggu ditambah satu hari, hal tersebut mungkin
sering kita angankan di benak kita dengan harapan semua kegiatan kita bbisa kita laksanakan. Namun
jamaah sekalian, perlu kita renungkan apakah waktu-waktu kita yang lalui itu, kita sibukkan untuk
apa? Betulkah cepatnya waktu berlalu karena kesibukan kita yang bermanfaat?Ataukah waktu kita
lewat begitu saja tanpa ada makna bagi kita?Atau bahkan kita lalui untuk maksiat?Naudzubillah
Waktu dalam perspektif Islam termasuk diantara perkara yang mendapat perhatian besar. Nash-
nash Al-Qur’an dan Sunnah banyak menjelaskan tentang keutamaan waktu. Ketika menerangkan
tentang nikmat-nikmat yang Allah SWT tundukkan bagi manusia, waktu termasuk diantara nikmat
tersebut. Allah SWT berfirman:

Artinya: “Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar
(dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu,
sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. (QS. Ibrahim: 33-34).
Allah SWT juga seringkali bersumpah dengan bagian-bagian waktu, seperti waktu malam,
waktu siang, shubuh, dhuha, ashar, dan lainnya. Para mufassirin (ahli tafsir) berpendapat, bahwa jika
Allah SWT. bersumpah dengan suatu hal, maka itu menandakan betapa penting hal tersebut, dan
berarti bahwa Allah SWT sedang mengarahkan perhatian Umat Islam terhadapnya. Allah SWT
berfirman:

“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang). Dan siang apabila terang benderang”. (QS.Al-Lail:1- 2).

Artinya: “Demi waktu fajar. Dan malam yang sepuluh”. (Al-Fajr: 1-2).
‫ َواللَّ ْي ِل ِإ َذا َس َجى‬.‫َوالضُّ َحى‬
Artinya: “Demi waktu Dhuha (waktu matahari sepenggalahan naik). Dan demi malam apabila telah
sunyi (gelap)”. (Adh-Dhuha: 1-2).

ِّ ‫ص ْوا بِ ْال َح‬


‫ق‬ َ ‫) ِإاَّل الَّ ِذ‬2(‫ْر‬
ِ ‫ين َءا َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
َ ‫ت َوتَ َوا‬ َ ‫) ِإ َّن اِإْل ْن َس‬1(‫َو ْال َعصْ ِر‬
ٍ ‫ان لَفِي ُخس‬
)3(‫صب ِْر‬ َ ‫َوتَ َو‬
َّ ‫اص ْوا بِال‬
(1). demi masa. (2). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, (3). kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr:1-3)
Demi masa, demi waktu yang berjalan dari detik kedetik; apabila seseorang tidak pergunakan
waktunya dengan baik, untuk ibadah, untuk beramal sholeh, untuk melaksanakan perintah Allah, untuk
menjauhi segala larangan-Nya; untuk nasehat-menasehati dalam mentaati kebenaran; maka kata
Allah : BENAR-BENAR DALAM KERUGIAN.
Sedang waktu tak mungkin untuk diulang. Pilihan suatu perbuatan dari waktu ke waktu, benar-benar
merupakan pilihan kita. Salah mengambil keputusan berakibat kerugian, bahkan malapetaka.
Firman Allah (QS. Asy-Syams 91:8-10)

َ 9(‫)قَ ْد َأ ْفلَ َح َم ْن َز َّكاهَا‬8(‫ُورهَا َوتَ ْق َواهَا‬


َ ‫)وقَ ْد َخ‬
)10(‫اب َم ْن َدسَّاهَا‬ َ ‫فََأ ْلهَ َمهَا فُج‬
(8). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
(9). Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
(10). dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Umur dan masa muda adalah dua diantara empat pertanyaan inti di akhirat nanti. Waktu
berjalan, tak mungkin diulang kembali lagi. Setiap waktu yang kita lewati dari detik kedetik membawa
konsekwensi. Imam Syafii pernah mengatakan:

َّ‫ُك ِإنْ َأ ْش َغ ْل َت َها ِب ْال َح ِّق َوِإال‬


َ ‫ َو َن ْفس‬،‫ك‬ َ ‫ْف َفِإنْ َل ْم َت ْق َطعْ ُه َق َط َع‬ ُ ‫ْال َو ْق‬
ٌ ‫ت َسي‬
ِ ‫ك ِب ْال َب‬
‫اط ِل‬ َ ‫ا ْش َت َغ َل ْت‬
“Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang menebasmu. Dan jiwamu jika
tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan.”

Kalimat tadi menunjukkan betapa pentingnya manusia mengelola waktu yang dimilikinya. Siapa tak
kenal pepatah, “Time is Money” Sedemikian berharganya sang waktu, sehingga bila kita tidak
memanfaatkannya dengan baik, maka sama saja dengan membuang uang.

Sesuatu yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk diterapkan oleh diri ini atau mungkin oleh sebagian
besar manusia adalah memanfaatkan waktu.  Banyak sekali hal yang sudah direncanakan tetapi batal
dilakukan hanya gara-gara tidak pandai memanfaatkan waktu. Padahal waktu tidak akan pernah
kembali, waktu tidak pernah bisa kembali. Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok
masih ada waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu.

Jama’ah Sholat Jumat yang dirahmati Alloh


Rasulullah SAW bersabda, ”Ada dua nikmat, di mana banyak manusia tertipu di dalamnya,
yakni kesehatan dan kesempatan.” (HR Bukhori). Hadits ini menjelaskan pentingnya memanfaatkan
kesempatan (waktu), karena tanpa disadari banyak orang terlena dengan waktunya. Imam Al-Ghazali
dalam bukunya Khuluqul Muslim menerangkan waktu adalah kehidupan. Karena itu, Islam
menjadikan kepiawaian dalam memanfaatkan waktu termasuk di antara indikasi keimanan dan tanda-
tanda ketakwaan. Orang yang mengetahui dan menyadari akan pentingnya waktu berarti memahami
pula nilai hidup dan kebahagiaan. Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih
ada waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu, padahal ia tidak pernah
datang untuk kedua kalinya atau tidak pernah terulang.
Dalam pepatah Arab disebutkan : ”Tidak akan kembali hari-hari yang telah lampau.” Ada juga
yang mengatakan hidup itu hanya 3 hari: kemarin, hari ini, dan besok. Kita belajar dari kemarin,
kita hidup untuk hari ini, dan kita berharap untuk besok.
Karena itu jangan sia-siakan waktu, manfaatkanlah segera:
1. Waktu muda sebelum datangnya tua
2. Waktu sehat sebelum datang sakit
3. Waktu kaya sebelum datangnya miskin
4. Waktu luang sebelum datangnya sempit
5. Waktu hidup sebelum datangnya mati
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur
dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek
amalannya.” (HR. Ahmad). Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah, bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum
ditanya tentang 4 perkara : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia
gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan, dan ilmunya, apa yang
diamalkannya.” (HR. Tirmidzi)
Dengan memperhatikan hadits diatas, dimana kelak kita akan ditanya tentang 4 perkara,
tentang umur kita selama kita hidup didunia ini, kita habiskan masa muda kita untuk apa? Alangkah
sangat menyesalnya kita, jika ternyata kita menghabiskan masa muda kita untuk hal-hal yang tidak
berguna dan berdosa. Kita pun akan sangat menyesal apabila ternyata harta yang kita miliki di peroleh
dengan cara yang tidak halal dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak halal juga. Kita pun
akan sangat menyesal kelak, apabila ilmu yang dianugerahkannya, justru malah kita gunakan untuk
bermaksiat pada-Nya.
Misalnya dengan menggunakan ilmu dan kepandaian yang kita miliki untuk menipu,
memanipulasi dan berbuat kecurangan selama hidup kita. Karena itu, sebelum terlambat, sebelum
kematian mendatangi kita, marilah kita memanfaatkan waktu yang tersisa dari umur kita ini untuk hal-
hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat. Marilah kita perbanyak berbuat kebaikan, jangan
menunda-nunda amal kebaikan, karena belum tentu besok kita masih punya waktu untuk
melaksanakannya. Kita tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita.
Dan alangkah sangat menyesalnya kita, apabila dalam hidup kita yang singkat ini, lebih banyak
kita lewati dengan melakukan hal-hal yang akan kita sesali di akhirat kelak. Karena waktu yang sudah
lewat, tidak akan pernah bisa kembali lagi. Mudah mudahan sisa waktu yang masih diberikan oleh
Alloh kepada kita semua, dapat kita gunakan untuk hal-hal positif yang senantiasa mendatangkan
manfaat bagi diri kita dan orang lain, dan senantiasa diridhoi oleh Alloh SWT. Aamiin YRA.

ِ ‫ و َن َفعيِن وِإيَّا ُكم بِاآلي‬،‫آن الْع ِظي ِم‬


‫ ِإنَّهُ ُه َو‬،‫ات َوال ِّذ ْك ِر احْلَ ِكْي ِم‬ ِ ‫ب ار َك اهلل ىِل ولَ ُكم ىِف الْ ُق ر‬
َ ْ َْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ُ ََ
.‫الر ِحْي ُم‬
َّ ‫الْغَ ُف ْو ُر‬
 
Khutbah ke 2

‫ىب َو َيْن َهى َع ِن‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ل‬ْ‫ا‬ ‫ى‬ ِ


‫ذ‬ ِ
‫آء‬ ‫ت‬‫ي‬ ‫ِإ‬ ‫و‬ ِ
‫ان‬ ‫س‬ ‫ح‬ ِ
‫ال‬ ‫ا‬
ْ ‫و‬ ‫ل‬ِ ‫د‬ ‫لع‬ ‫ا‬
ْ ِ
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ْأ‬ ‫ي‬ ‫اهلل‬ َّ
‫ن‬ ِ‫اهلل ! ا‬
ِ ‫ ِعباد‬ 
َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ُ ُ َ َ ََ
‫آء َوالْ ُمْن َك ِر َواْ َلب ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن َواذْ ُك ُروااهللَ اْ َلع ِظْي َم‬ ِ ‫اْل َفحش‬
ْ
ِ ‫ي ْذ ُكر ُكم وا ْش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ولَ ِذ ْكر‬
‫اهلل اَ ْكَب ْر‬ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ ُْ َ ْ ْ َ

Anda mungkin juga menyukai