Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUMAT

SMA NEGERI 1 KEDIRI

Ketidaktahuan Manusia

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam atas berbagai nikmat
yang telah dianugerahkan pada kita semua yaitu nikmat sehat, nikmat umur, nikmat iman, dan
nikmat Islam. Semoga dengan nikmat sehat dan umur kita bisa menjalankan apa yang diperintahkan
oleh Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dan semoga dengan nikmat iman dan Islam mudah-
mudahan Allah berkenan mengampuni segala dosa, kesalahan, dan kekhilafan kita semua.
Aamiin…Dan tak lupa, shalawat beriringkan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta manusia yang menyertai langkahnya hingga hari kiamat
dan kita semua kelak mendapatkan syafaatnya di Yaumil Qiyamah..Aamiin
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Jika kita renungkan bersama-sama, dunia masih terlalu cepat untuk disimpulkan. Bahkan
jika kita tunggu seribu tahun lagi, saya tidak yakin manusia dapat memberikan gambaran yang utuh
dan sempurna tentang dunia yang kita huni saat ini. Meski banyak kemajuan telah ditorehkan
manusia dalam berbagai penelitian dan pengembangan teknologi, namun manusia lupa akan
keterbatasan dirinya sendiri. Sehingga membuat manusia merasa angkuh dan beranggapan bahwa
dunia dapat ditaklukkan hanya dengan kecerdasannya. Hal ini kemudian berimplikasi kepada sikap
dan tingkah laku manusia yang semena-mena terhadap alam dan lingkungan.
Fenomena ini bukan tanpa alasan, keberhasilan menakjubkan fisika dan cabang ilmu
pengetahuan lain di abad ke-20 mungkin seolah menyatakan bahwa kita hanya perlu merapikan
bagian-bagian yang kusut, memperbaiki pengukuran dalam percobaan, serta memberi sentuhan
akhir bagi teori-teori matematis yang telah ditemukan. Temuan-temuan ini menyiratkan bahwa
sebagian besar hal yang ingin diketahui telah diketahui dan kita hanya tinggal berleha-leha.
Hal ini tentu tak lepas dari kesuksesan manusia modern melakukan lompatan di bidang sains
seperti fisika, matematika, kimia, biologi dan lain sebagainya. Seperti telah ditemukannya berbagai
macam teknologi dan aplikasi yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Dengan segala
kemudahan yang tersaji akibat dari berbagai penemuan dan pengembangan yang pesat dalam hal
ilmu pengetahuan, timbul pertanyaan apakah seluruh misteri di alam raya sudah tersibak
seluruhnya?
Nyatanya tidak demikian. Jim Al-Khalili, ahli fisika kuantum dan salah seorang
komunikator sains tersohor di Britania. Ia mengatakan, kita berada semakin jauh dari ujung fisika
daripada yang kita kira 30 tahun lalu. Kita sedang membicarakan Model Standar untuk menjelaskan
semua bangun dasar zat dan energi, tapi kita kini cukup yakin bahwa segala hal yang sudah kita
temukan ternyata hanya 5% dari keseluruhan alam semesta. Yang 95% dikenal sebagai zat gelap
dan energi gelap, dan masih misterius.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Semakin jauh kita melangkah, maka yang semakin tampak adalah ketidaktahuan kita. Tepat
jika dikatakan bahwa kita senantiasa menyadari betapa banyaknya hal yang belum kita ketahui.
Seberapa pun banyak hal yang telah kita ketahui di dunia ini, tetap saja yang tidak kita ketahui jauh
lebih banyak dan pengetahuan Allah melingkupi segala sesuatu. Sebagaimana Allah telah
memperingatkan hal ini dalam QS. Luqman (27):

ٍ ‫ض ِم ْن َش َج َر ٍة َأ ْقاَل ٌم َو ْالبَحْ ُر يَ ُم ُّدهُ ِم ْن بَ ْع ِد ِه َس ْب َعةُ َأ ْبح‬


ْ ‫ُر َما نَفِ َد‬
‫ت‬ ِ ْ‫َولَ ْو َأنَّ َما فِي اَأْلر‬
‫ات هَّللا ِ ۗ ِإ َّن هَّللا َ َع ِزي ٌز َح ِكي ٌم‬
ُ ‫َكلِ َم‬

Artinya: Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan seluruh lautan menjadi tintanya,
dan ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-
habisnya kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dalam QS. Al-Hasyr ayat 22 Allah Swt pun mempertegas eksistensi-Nya akan pengetahuan-
Nya yang mencakup segala sesuatu:

‫هّٰللا‬
ِ ‫هُ َو ُ الَّ ِذيْ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ ۚ َو َعالِ ُم ْال َغ ْي‬
ِ ‫ب َوال َّشهَا َد ۚ ِة هُ َو الرَّحْ مٰ ُن الر‬
‫َّح ْي ُم‬
Artinya: Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata,
Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Melalui berbagai teori serta teknologi mutakhir yang ditemukan manusia, seolah menampar
dan sekaligus menyadarkan kita akan semakin kerdilnya manusia dihadapan realitas yang terjadi di
alam semesta. Pengetahuan manusia seakan dibuat tidak berdaya oleh ciptaan Tuhan yang
melingkupi segala hal. Lewat penemuan seperti mikroskop elektron, kini manusia mampu
menjelajahi rentang skala terkecil yang sangat mengagumkan. Kita bisa melihat atom, selebar
sepersepuluh dari sepersejuta dari satu milimeter. Dengan menggunakan teleskop raksasa, manusia
mampu menyaksikan jarak terjauh di alam semesta yang berjarak hingga 46,5 miliar tahun cahaya.
Dengan ditemukannya sebagian kecil dari misteri alam semesta yang sebelumnya tak
diketahui manusia, tidak sepatutnya membuat kita sombong dan berhenti untuk belajar. Karena
semakin kita tahu sesuatu, semakin kita tahu juga betapa luasnya, betapa jauhnya, betapa dalamnya
alam semesta kita. Justru sebaliknya, harus membuat kita semakin bersyukur atas kebesaran-
kebesaran Alloh dan kemudian mengakui bahwa kemampuan manusia sangatlah terbatas. Mengakui
segala kelemahan diri bahwa manusia bukan siapa-siapa di alam raya yang begitu luas ini.

‫َوهُ َو الَّ ِذي َج َع َل اللَّ ْي َل َوالنَّهَا َر ِخ ْلفَةً ِل َم ْن َأ َرا َد َأ ْن يَ َّذ َّك َر َأ ْو َأ َرا َد ُش ُكورًا‬

Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil
pelajaran atau ingin bersyukur (QS. Al-Furqan: 62).

Semoga Allah memberi kekuatan dan kemudahan kepada kita dalam membaca, memahami,
memanfaatkan, dan mensyukuri tanda-tanda kebesaran Allah yang telah diciptakan di alam semesta
ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin..

‫ َو َن َف َع ِنيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِم َن‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬


ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم ِفي ْالقُر‬ َ ‫ار‬َ ‫َب‬
‫هللا ْال َع ِظ ْي َم لِيْ َو َل ُك ْم‬َ ‫ َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ِّ ‫ت َو‬ ِ ‫ْاآل َيا‬
‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬.‫ب‬ ٍ ‫ َولِ َساِئ ِر ْالمُسْ لِ ِمي َْن ِمنْ ُك ِّل َذ ْن‬.

Khutbah II
‫ىب َو َيْن َهى َع ِن‬ ‫ر‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ل‬‫ْ‬‫ا‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ان وِإي ِ‬
‫تآء ِ‬ ‫اهلل ! اِ َّن اهلل يْأمرنَا بِاْلع ْد ِل واْ ِالحس ِ‬ ‫‪ِ  ‬عباد ِ‬
‫ْ َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ْ َ َ ْ‬ ‫ََ‬
‫اْل َفحش ِ‬
‫آء َوالْ ُمْن َك ِر َواْ َلب ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن َواذْ ُك ُروااهللَ اْ َلع ِظْي َم‬ ‫ْ‬
‫ي ْذ ُكر ُكم وا ْش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل اَ ْكَب ْر‬ ‫َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬

Anda mungkin juga menyukai