Khutbah Jumat 1
Khutbah Jumat 1
Fenomena ini bukan tanpa alasan, keberhasilan menakjubkan fisika dan cabang ilmu
pengetahuan lain di abad ke-20 mungkin seolah menyatakan bahwa kita hanya perlu
merapikan bagian-bagian yang kusut, memperbaiki pengukuran dalam percobaan,
serta memberi sentuhan akhir bagi teori-teori matematis yang telah ditemukan. Temuan
ini menyiratkan bahwa sebagian besar hal yang ingin diketahui telah diketahui dan kita
hanya tinggal berleha-leha.
Hal ini tentu tak lepas dari kesuksesan manusia modern melakukan lompatan di bidang
sains seperti fisika, matematika, kimia, biologi dan lain sebagainya. Seperti telah
ditemukannya berbagai macam teknologi dan aplikasi yang dapat mempermudah
kehidupan manusia. Dengan segala kemudahan yang tersaji akibat dari berbagai
penemuan dan pengembangan yang pesat dalam hal ilmu pengetahuan, timbul
pertanyaan apakah seluruh misteri di alam raya sudah tersibak seluruhnya?
Nyatanya tidak demikian. Jim Al-Khalili, ahli fisika kuantum dan salah seorang
komunikator sains tersohor di Britania. Ia mengatakan, kita berada semakin jauh dari
ujung fisika daripada yang kita kira 30 tahun lalu. Kita sedang membicarakan Model
Standar untuk menjelaskan semua bangun dasar zat dan energi, tapi kita kini cukup
yakin bahwa segala hal yang sudah kita temukan ternyata hanya 5% dari keseluruhan
alam semesta. Yang 95% dikenal sebagai zat gelap dan energi gelap, dan masih
misterius.
َو َلْو َأَّن َم ا ِفي اَأْلْر ِض ِمْن َش َج َر ٍة َأْقاَل ٌم َو اْلَب ْح ُر َي ُمُّدُه ِمْن َب ْع ِدِه َس ْب َع ُة َأْبُح ٍر َم ا َن ِفَد ْت َك ِلَم اُت ِهَّللاۗ ِإَّن َهَّللا َع ِز يٌز َح ِكيٌم
Artinya: Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan seluruh lautan
menjadi tintanya, dan ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi sesudah keringnya,
niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
Dalam QS. Al-Hasyr ayat 22 Allah Swt pun mempertegas eksistensi-Nya akan
pengetahuan-Nya yang mencakup segala sesuatu:
ُه َو ُهّٰللا اَّلِذْي ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُه َۚو َع اِلُم اْلَغ ْيِب َو الَّش َه اَد ِۚة ُه َو الَّر ْح ٰم ُن الَّر ِحْي ُم
Artinya: Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang mengetahui yang gaib dan yang
nyata, Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Melalui berbagai teori serta teknologi mutakhir yang ditemukan manusia, seolah
menampar dan sekaligus menyadarkan kita akan semakin kerdilnya manusia
dihadapan realitas yang terjadi di alam semesta. Pengetahuan manusia seakan dibuat
tidak berdaya oleh ciptaan Tuhan yang melingkupi segala hal. Lewat penemuan seperti
mikroskop elektron, kini manusia mampu menjelajahi rentang skala terkecil yang sangat
mengagumkan. Kita bisa melihat atom, selebar sepersepuluh dari sepersejuta dari satu
milimeter. Dengan menggunakan teleskop raksasa, manusia mampu menyaksikan
jarak terjauh di alam semesta yang berjarak hingga 46,5 miliar tahun cahaya.
Dengan ditemukannya sebagian kecil dari misteri alam semesta yang sebelumnya tak
diketahui manusia, tidak sepatutnya membuat kita sombong dan berhenti untuk belajar.
Justru sebaliknya, harus membuat kita semakin bersyukur atas kebesaran-Nya dan
kemudian mengakui bahwa kemampuan manusia sangatlah terbatas. Mengakui segala
kelemahan diri bahwa manusia bukan siapa-siapa di alam raya yang begitu luas ini.
َو ُه َو اَّلِذي َج َع َل الَّلْي َل َو الَّن َه اَر ِخ ْلَفًة ِلَم ْن َأَر اَد َأْن َي َّذ َّك َر َأْو َأَر اَد ُشُك وًر ا
Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
mengambil pelajaran atau ingin bersyukur (QS. Al-Furqan: 62).