Anda di halaman 1dari 6

Contoh Teks Khutbah Jumat Pertama dengan Judul Cinta Dunia Takut Mati

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫ُأ‬ ‫ُأْل‬
‫دَاعى َعلَ ْي ُك ْم ا َم ُم مِنْ ُك ِّل فُ ٍق َك َما َتدَ ا َعى اَأْل َكلَ ُة َعلَى َقصْ َع ِت َها َقا َل قُ ْل َنا َيا َر ُس و َل هَّللا ِ َأمِنْ قِلَّ ٍة‬ َ ‫ك َأنْ َت‬
ُ ِ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يُوش‬ َ ِ ‫َقا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ْ ْ ْ
ُ‫وب ُك ْم ال َوهْ َن َقا َل قُل َنا َو َما ال َوهْ ن‬ ُ
ِ ‫ب َعدُوِّ ُك ْم َو َيجْ َع ُل فِي قُل‬ ُ ْ َ َ َ ‫ِب َنا َي ْومَِئ ٍذ َقا َل َأ ْن ُت ْم َي ْومَِئ ٍذ َكثِي ٌر َولَكِنْ َت ُكو ُن‬
ِ ‫ون ُغثا ًء َك ُغثا ِء ال َّسي ِْل َي ْن َت ِز ُع ال َم َها َب َة مِنْ قُلو‬
‫ت‬ِ ‫َقا َل حُبُّ ْال َح َيا ِة َو َك َرا ِه َي ُة ْال َم ْو‬
Akan datang suatu zaman umat lain memperebutkan kamu sekalian seperti
memperebutkan makanan dalam hidangan. Sahabat bertanya “Apakah kami jumlahnya sedikit
pada saat itu”. Jawab Rasulullah; Bukan bahkan sesungguhnya jumlah kamu banyak tetapi
kualitas kamu ibarat buih yang terapung di atas air dan di dalam hatimu dijadikan kelemahan
jiwa. Sahabat bertanya “apa yang dimaksud kelemahan jiwa? Rasulullah menjawab, yaitu cinta
dunia dan membeci kematian”.
Baca Juga Edisi Khutbah Terbaru Bulan Desember Lainnya:
Khutbah Jumat Singkat Judul Menjadi Pribadi yang Bermanfaat (Nafi'un Li Ghairihi)
1. Materi Khutbah Jumat Judul 3 Perumpamaan Sifat Manusia dalam Al-Qur'an
2. Teks Khutbah Jum'at Singkat Judul Langkah Rasulullah SAW dalam Membangun
Peradaban

Sungguh tepat isyarat yang digambarkan oleh Rasulullah dalam sabdanya di atas
bahwa pada akhir zaman nanti umat Islam akan mengalami disintergrasi, penurunan kualitas
iman, ibadah-ibadah yang dilaksankan hanya melepaskan beban kewajiban dan kegiatan
rutinitas ritual tidak di sadari sebagai sebuah kebutuhan sehingga yang tercermin dalam
kehidupan sehari-hari tidak lebih dengan orang yang tidak beriman. Sehingga mereka mudah
diombang-ambingkan oleh kegemerlapan dunia yang serba menggiurkan. Ibarat buih yang
terapung di atas air akan terhempas kemana-mana.
Dunia ini sebenarnya jika kita telususri dari segi pengertian bahasanya yang terambil
dari kata danâ, yang artinya adalah dekat, sebentar. Dari makna ini bisa dipahami bahwa dunia
ini adalah suatu tempat yang dekat lagi sebentar. Hal ini dapat dirasakan ketika kita memakan
makanan, yang merasakan lezat dan pahitnya adalah hanya sampai pada tenggorokan saat
sampai diperut, tidak bisa dibedakan rasanya mana makanan yang lezat dan makanan yang
tidak lezat. Itulah gambaran kehidupan  dunia. 

Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah. 


Salah satu penyebab kehilapan manusia adalah karena kecintaan terhap dunia. Orang
yang sangat mencintai dunia segala pikiran dan pandangannya selalu diukur oleh perhitungan
dunia, bahkan kadang-kadang ada di antara umat Islam melaksanakan urusan akhirat bukan
sebenarnya tujuan akhirat akan tetapi hanya sebagai pengelabuan kepada orang lain untuk
mencapai cita-cita dunia. 
Bangsa kita yang nota bene umat yang terbanyak adalah umat Islam, yang tentu saja
agama kita sangat mengharapkan prilaku umatnya berjalan sesuai dengan aturan agamanya.
tetapi sebuah pertanyaan, adalah mengapa persoalan bangsa kita belum terselesaikan atau
paling tidak ada titik terang menuju suatu perubahan prilaku. Bahkan tampaknya masih
memprihatinkan prilaku sebagian masyarakat kita, baik masyarakat maupun masyarakat
pemegang kekuasaan yang sangat diharapkan bisa menegakkan aturan tetapi justru seakan-
akan mengambil satu prinsip “mumpung”. Inilah budaya yang menggerogoti kehidupan bangsa
kita, mumpun ada kesempatan, kapan lagi dimanfaatkan kedudukan itu kalau bukan sekarang.
Pada hal jabatan itu sebenarnya hanya sebagai sebuah amanat bukan sebuah tujuan dan
nantinya diakhirat akan dipertanyakan oleh Allah :
‫كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته‬
Mempertahankan kebenaran di negara kita adalah sesuatu yang sangat langkah lagi
mahal. Ada orang yang mau berjuang akan tetapi selalu diukur dengan materi, kalau tidak
menguntungkan bagi dirinya lebih baik bungkam atau diam daripada kedudukannya digeser. 
Memang dunia ini manis rasanya dan enak dipandang,  maka manusia tertarik dengannya.
Betapa banyak manusia yang hanya memburu dunia setiap saat tidak mengenal waktu, siang
dan malam, panas dan dingin. Bahkan terbawa dalam mimpi.  Pada hal apa yang diburunya itu
belum tentu menjamin dirinya untuk dapat mendapat ketenangan. Karena betapa banyak orang
yang punya harta yang melimpah, punya segala macam pasilitas dunia, punya mobil mewah,
rumah mewah, apa saja yang dia mau makan semua bisa dibelinya,  tetapi justru hidupnya
tidak tenang tidak bisa dinikmati. Mobil mewahnya ada tapi tidak bisa dipakainya karena punya
penyakit tidak bisa naik kendaraan, makanannya apa saja yang diinginkan tetapi itu semua
tidak bisa dimakannya kecuali hanya sesendok nasi yang tak berlauk.

Sidang Jum’at yang berbahagia!

Agama Islam bukan berarti melarang kita untuk mencarinya, agama kita tetap
memberikan peluang seluas-luasanya bagi umat manusia untuk mendapatkan sebanyak-
banyaknya. Tidak melarang untuk kaya. Akan tetapi cara mendapatkannya dan
memanfaatkannya sesuai dengan ajaran agama Islam dan tidak menjadi segala-galanya.
Demikian pula jangan meninggalkan dunia karena hanya terpokus kepada ibadah kepada Allah.
Agama kita mensinyalir bahwa dunia adalah sarana untuk mendapatkan kehidupan akhirat
yang lebih baik. Dunia ini dengan segala fasilitasnya kita yang seharusnya mengendalikan
bukan dia yang mengatur kita. Harta yang kita miliki janganlah ia yang mengatur dan
memperbudak kita,  karena mobil kita yang bagus setiap hari dilap dan dicuci, sementara diri
kita, hati kita tidak pernah dibersihkan melalui dengan zikir-zikir atau beribadah kepada Allah,
kalaupun dilakukan hanya dengan sangat terpaksa atau merasa malu dengan sesamanya.
Padahal semestinya rasa malu itu jauh lebih didahulukan kepada Allah daripada manusia.
Karena seseorang yang malu kepada Allah pasti juga malu terhadap manusia tidak sebaliknya.
Jadi harta itu kita yang mengaturnya dan memanfaatkannya bukan kita yang dimanfaatkan.

Jika umat Islam sudah menomorsatukan dunia di atas segala-galanya, enggan


menyuarakan kebenaran dan melarang kemungkaran maka Allah akan mencabut kebesaran
Islam dari permukaan bumi ini dan mencabut keberkahan wahyu.

Ketika umat Islam sangat mencintai dunia dengan sendirinya pasti muncul sifat kedua
yaitu takut akan mati. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa mereka takut mati? Padahal
semua yang namanya makhluk pasti akan mati sekalipun bersembunyi di balik batu besar dan
benteng yang tertutup rapat-rapat. 

ُ ‫َأ ْي َن َما َت ُكو ُنوا ي ُْد ِر ُك ُك ُم ْال َم ْو‬


ٍ ‫ت َولَ ْو ُك ْن ُت ْم فِي ُبر‬
‫ُوج ُم َشيَّدَ ٍة‬

Orang takut mati mungkin karena takut meninggalkan hartanya atau mungkin belum ada
persiapan dalam menghadapi kematian.

Takut mati termasuk salah satu di antara penyakit umat manusia dalam perjuangannya.
Sebab dalam perjuangannya selalu diliputi oleh rasa kekhawatiran akan terkena resiko.
Akibatnya mau berjuang asal tidak ada resiko yang menimpa, asal dirinya selamat, dan untuk
menyelamatkan diri maka dalam memperjuangkan Islam kadang memutar balikkan fakta. yang
hak dinyatakan batil, yang batil dinyatakan hak. Orang kecil bersalah ditetapkan hukuman yang
berat, sementara yang besar yang bersalah dinyatakan benar atau bebas dari jeratan hukum.
Hukum ibarat pisau hanya sebelah yang bisa mengiris benda. Padahal di dalam ajaran agama
kita bahwa semua orang sama didepan hukum.  Hal ini kita dapat menyaksikan di tengah-
tengah kehidupan berbangsa dan bernegara di bumi Indonesia yang kita cintai, dimana
keadilan yang merupakan suatu ajaran asasi dalam agama Islam bahkan semua agama adalah
sesuatu hal yang sangat  mahal, nyaris barang yang namanya keadilan hampir menghilang
dipersada Indonesia. Padahal kita harus sadari dan membuka mata lebar-lebar serta
mengambil ibrah beberapa peristiwa yang terjadi, baik peristiwa alam (tsunami yang terjadi di
Aceh dan sebagian daerah sumatera utara di susul lagi gempa bumi) maupun kejadian non-
alam (pengeboman, penyakit busng lapar, dsb) itu semua adalah peringatan bagi kita semua
dari Allah. Banyak lagi contoh lain yang terhampar di depan mata kita.
99 Asmaul husna dan artinya
1. (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang
3. (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Merajai
4. (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat
6. (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Memelihara / Mengawasi
8. (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa / Ynag Dapat Mengalahkan
9. (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Perkasa / Menundukkan Segalanya
10. (Al Mutakabbir) Artinya Yang Mempunyai kebesaran.
11. (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan / Melepaskan
13. (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Memaksa
16. (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah / Pengkarunia
17. (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang / Menyempitkan Rezeki
21. (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat / Melapangkan Rizki
22. (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Merendahkan Derajat
23. (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi / Meninggikan Derajat
24. (Al Mu’izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili / Menetapkan Hukum
29. (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut/Halus
31. (Al Khabir) Artinya Yang Maha Waspada
32. (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur / Berterima Kasih
36. (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi
37. (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga / Memberikan Makan
40. (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. (Al Jalil) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran
42. (Al Karim) Artinya Yang Maha Mulia
43. (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada / Mengawasi
44. (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. (Al Wadud) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang
48. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentabir / Mengurusi
53. (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh / Kokoh
55. (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal / Memulai
59. (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembalikan
60. (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. (Al Hayyu) Artinya Yang Maha Hidup
63. (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Mendahului
72. (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Mengakhiri / Penangguh
73. (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. (Al Batin) Artinya Yang Batin / Tak Kelihatan Dzatnya
77. (Al Wali) Artinya Yang Memerintah / Menguasai
78. (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan / Kebaikan
80. (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. (Al Muntaqim) Artinya Yang Maha Memberi Hukuman / Siksaan
82. (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal / Memiliki Kerajaan
85. (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan
86. (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Adil
87. (Al Jami) Artinya Yang Maha Mengumpulkan
88. (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya
89. (Al Mughni) Artinya Yang Maha Memberi Kekayaan
90. (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah / Mempertahankan
91. (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat / Bahaya
92. (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. (Al Nur) Artinya Memberi Cahaya
94. (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. (Ar Rasyid) Artinya Yang Maha Pandai
99. (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
99 Asmaul Husna Dan Artinya.

1 Ar Rahman = ‫ = الرحمن‬Yang Maha Pengasih


2 Ar Rahiim ‫ = الرحيم‬Yang Maha Penya= Yang
3 Al Malik ‫ = الملك‬Yang Maha Merajai/Memerintah
4 Al Quddus ‫ = القدوس‬Yang Maha Suci
5 As Salaam ‫ = السالم‬Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6 Al Mu`min ‫ = المؤمن‬Yang Maha Memberi Keamanan
7 Al Muhaimin ‫ = المهيمن‬Yang Maha Pemelihara
8 Al `Aziiz ‫ = العزيز‬Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
9 Al Jabbar ‫ = الجبار‬Yang Maha Perkasa
10 Al Mutakabbir ‫ = المتكبر‬Yang Maha Megah, = Yang Memiliki Kebesaran
11 Al Khaliq ‫ = = الخالق‬Yang Maha Pencipta
12 Al Baari` ‫ = البارئ‬Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13 Al Mushawwir ‫ = المصور‬Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14 Al Ghaffaar ‫ = الغفار‬Yang Maha Pengampun
15 Al Qahhaar ‫ = القهار‬Yang Maha Memaksa
16 Al Wahhaab ‫ = الوهاب‬Yang Maha Pemberi Karunia
17 Ar Razzaaq ‫ = الرزاق‬Yang Maha Pemberi Rejeki
18 Al Fattaah ‫ = الفتاح‬Yang Maha Pembuka Rahmat
19 Al `Aliim ‫ = العليم‬Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20 Al Qaabidh ‫ = القابض‬Yang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21 Al Baasith ‫ = الباسط‬Yang Maha Melapangkan (makhluknya)
22 Al Khaafidh ‫ = الخافض‬Yang Maha Merendahkan (makhluknya)
23 Ar Raafi` ‫ = الرافع‬Yang Maha Meninggikan (makhluknya)
24 Al Mu`izz ‫ = المعز‬Yang Maha Memuliakan (makhluknya)
25 Al Mudzil ‫ = المذل‬Yang Maha Menghinakan (makhluknya)
26 Al Samii` ‫ = السميع‬Yang Maha Mendengar
27 Al Bashiir ‫ = البصير‬Yang Maha Melihat
28 Al Hakam ‫ = الحكم‬Yang Maha Menetapkan
29 Al `Adl ‫ = العدل‬Yang Maha Adil
30 Al Lathiif ‫ = اللطيف‬Yang Maha Lembut
31 Al Khabiir ‫ = الخبير‬Yang Maha Mengenal
32 Al Haliim ‫ = الحليم‬Yang Maha Penyantun
33 Al `Azhiim ‫ = العظيم‬Yang Maha Agung
34 Al Ghafuur ‫ = الغفور‬Yang Maha Pengampun
35 As Syakuur ‫ = الشكور‬Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36 Al `Aliy ‫ = العلى‬Yang Maha Tinggi
37 Al Kabiir ‫ = الكبير‬Yang Maha Besar
38 Al Hafizh ‫ = الحفيظ‬Yang Maha Memelihara
39 Al Muqiit ‫ = المقيت‬Yang Maha Pemberi Kecukupan
40 Al Hasiib ‫ = الحسيب‬Yang Maha Membuat Perhitungan
41 Al Jaliil ‫ = الجليل‬Yang Maha Mulia
42 Al Kariim ‫ = الكريم‬Yang Maha Mulia
43 Ar Raqiib ‫ = الرقيب‬Yang Maha Mengawasi
44 Al Mujiib ‫ = المجيب‬Yang Maha Mengabulkan
45 Al Waasi` ‫ = الواسع‬Yang Maha Luas
46 Al Hakiim ‫ = الحكيم‬Yang Maha Maka Bijaksana
47 Al Waduud ‫ = الودود‬Yang Maha Mengasihi
48 Al Majiid ‫ = المجيد‬Yang Maha Mulia
49 Al Baa`its ‫ = الباعث‬Yang Maha Membangkitkan
50 As Syahiid ‫ = الشهيد‬Yang Maha Menyaksikan
51 Al Haqq ‫ = الحق‬Yang Maha Benar
52 Al Wakiil ‫ = الوكيل‬Yang Maha Memelihara
53 Al Qawiyyu ‫ = القوى‬Yang Maha Kuat
54 Al Matiin ‫ = المتين‬Yang Maha Kokoh
55 Al Waliyy ‫ = الولى‬Yang Maha Melindungi
56 Al Hamiid ‫ = الحميد‬Yang Maha Terpuji
57 Al Muhshii ‫ = المحصى‬Yang Maha Mengkalkulasi
58 Al Mubdi` ‫ = المبدئ‬Yang Maha Memulai
59 Al Mu`iid ‫ = المعيد‬Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60 Al Muhyii ‫ = المحيى‬Yang Maha Menghidupkan
61 Al Mumiitu ‫ = المميت‬Yang Maha Mematikan
62 Al Hayyu ‫ = الحي‬Yang Maha Hidup
63 Al Qayyuum ‫ = القيوم‬Yang Maha Mandiri
64 Al Waajid ‫ = الواجد‬Yang Maha Penemu
65 Al Maajid ‫ = الماجد‬Yang Maha Mulia
66 Al Wahiid ‫ = الواحد‬Yang Maha Tunggal
67 Al Ahad ‫ = االحد‬Yang Maha Esa
68 As Shamad ‫ = الصمد‬Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69 Al Qaadir ‫ = القادر‬Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70 Al Muqtadir ‫ = المقتدر‬Yang Maha Berkuasa
71 Al Muqaddim ‫ = المقدم‬Yang Maha Mendahulukan
72 Al Mu`akkhir ‫ = المؤخر‬Yang Maha Mengakhirkan
73 Al Awwal ‫ = األول‬Yang Maha Awal
74 Al Aakhir ‫ = األخر‬Yang Maha Akhir
75 Az Zhaahir ‫ = الظاهر‬Yang Maha Nyata
76 Al Baathin ‫ = الباطن‬Yang Maha Ghaib
77 Al Waali ‫ = الوالي‬Yang Maha Memerintah
78 Al Muta`aalii ‫ = المتعالي‬Yang Maha Tinggi
79 Al Barri ‫ = البر‬Yang Maha Penderma
80 At Tawwaab ‫ = التواب‬Yang Maha Penerima Tobat
81 Al Muntaqim ‫ = المنتقم‬Yang Maha Pemberi Balasan
82 Al Afuww ‫ = العفو‬Yang Maha Pemaaf
83 Ar Ra`uuf ‫ = الرؤوف‬Yang Maha Pengasuh
84 Malikul Mulk ‫ = مالك الملك‬Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85 Dzul Jalaali Wal Ikraam ‫ = ذو الجالل و اإلكرام‬Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86 Al Muqsith ‫ = المقسط‬Yang Maha Pemberi Keadilan
87 Al Jamii` ‫ = الجامع‬Yang Maha Mengumpulkan
88 Al Ghaniyy ‫ = الغنى‬Yang Maha Kaya
89 Al Mughnii ‫ = المغنى‬Yang Maha Pemberi Kekayaan
90 Al Maani ‫ = المانع‬Yang Maha Mencegah
91 Ad Dhaar ‫ = الضار‬Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92 An Nafii` ‫ = النافع‬Yang Maha Memberi Manfaat
93 An Nuur ‫ = النور‬Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94 Al Haadii ‫ = الهادئ‬Yang Maha Pemberi Petunjuk
95 Al Baadii ‫ = البديع‬Yang Indah Tidak Mempunyai Banding
96 Al Baaqii ‫ = الباقي‬Yang Maha Kekal
97 Al Waarits ‫ = الوارث‬Yang Maha Pewaris
98 Ar Rasyiid ‫ = الرشيد‬Yang Maha Pandai
99 As Shabuur ‫ = الصبور‬Yang Maha Sabar

Anda mungkin juga menyukai