Anda di halaman 1dari 10

MAIYYATULLAH

KESERTAAN ALLAH

Oleh

Salma Azhar Fadhillah

10222013

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas Evaluasi Akhir Semester Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam III

Program studi S1 Akuntansi

Dosen Pengampu : Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si., M.Ei.

UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL

BANDUNG

2024
A. Pengertian Maiyyatullah
Ma’iyyah berasal dari kata ma’a yang artinya bersama. Maka ma’iyyatullah
memiliki arti kebersamaan Allah SWT. Kata ini memiliki makna yaitu Allah selalu
bersama dan mengawasi makhluknya. Allah menjelaskan di dalam Al-Qur’an
mengenai kebersamaan allah dengan makhluknya, sebagaimana firman Allah dalam
Q.S Al-Hadid ayat 4 :

ِ ‫ت وٱ أْل أرض فِى ِست َّ ِة أيَّام ث ُ َّم ٱسأتو َٰى على ٱ ألع أر ِش ۚ ي أعل ُم ما ي ِل ُج فِى ٱ أْل أر‬
‫ض وما ي أخ ُر ُج مِ أنها‬ ِ ‫هُو ٱلَّذِى خلق ٱلس ََّٰم َٰو‬
‫صير‬ ِ ‫نز ُل مِ ن ٱلسَّمآءِ وما ي أع ُر ُج فِيها ۖ وهُو مع ُك أم أيأن ما ُكنت ُ أم ۚ وٱ َّّللُ بِما ت أعملُون ب‬ِ ‫وما ي‬

Artinya : Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian dia
bersemayam di atas Arsy. dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa
yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang turun dari langit
dan apa yang naik kepada-Nya. Dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan
allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Allah selalu bersama dengan hambanya, bahkan sesungguhnya Allah lebih


dekat daripada urat leher kita sendiri sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Qaf ayat
16:

‫سهۥ ُ ۖ ونحأ نُ أ أقربُ إِل أي ِه مِ أن ح أب ِل ٱ ألو ِري ِد‬


ُ ‫س بِ ِهۦ ن أف‬ َٰ ‫ولق أد خل أقنا ٱ أ ِْل‬
ُ ‫نسن ون أعل ُم ما تُو أس ِو‬

Artinya : Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

B. Pembagian Ma’iyyatullah
Para ulama menjelaskan bahwa Ma’iyyatullah terbagi atas dua macam, yaitu:
1. Ma’iyyah Al-‘amah
Ma’iyyah Al-‘amah adalah kebersamaan berupa keilmuan Allah yang teliti
dan meliputi seluruh makhluk. Allah selalu bersama seluruh manusia, baik itu
islam atau kafir, taat ataupun durhaka, laki-laki atau perempuan, tua atau muda.
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Mujadilah ayat 7:

‫ض ۖ ما ي ُكونُ مِ ن نَّجأ و َٰى ث َٰلثة إِ َّّل هُو رابِعُ ُه أم وّل خ أمسة ِإ َّّل‬ ِ ‫ت وما فِى ٱ أْل أر‬ ِ ‫أل أم تر أ َّن ٱ َّّلل ي أعل ُم ما فِى ٱلس ََّٰم َٰو‬
ٓ ‫ّل أدأن َٰى مِ ن َٰذلِك و‬
‫ّل أ أكثر ِإ َّّل هُو مع ُه أم أيأن ما كانُوا ۖ ث ُ َّم يُن ِبئ ُ ُهم ِبما عمِ لُوا ي أوم ٱ ألق َِٰيم ِة ۚ ِإ َّن ٱ َّّلل‬ ٓ ‫س ُه أم و‬ ُ ‫هُو سا ِد‬
‫بِ ُك ِل ش أىء علِيم‬

Artinya : tidakkah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya allah mengetahui apa


yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang,
melainkan dialah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang,
melainkan dialah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah
yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka
dimanapun mereka berada. Kemudian dia akan memberitahukan kepdaa mereka
pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah maha
mengetahui segala sesuatu.

Ma’iyyah al-ammah memiliki makna muraqabatulah yang artinya pengawasan


Allah dan Ihsanullah yang artinya kebaikan-kebaik Allah yang diberikan kepada
seluruh makhluk. Allah memberikan nikmat bernafas, cahaya matahari, air yang
tak terbatas, makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan dan masih banyak
lagi.
Allah mempunyai sifat Al-Alim (maha mengetahui), Al-Bashir (maha
melihat) dan As-Sami’ (maha mendengar). Dengan ketiga sifat Allah ini Allah
mampu mengontrol segala sikap dan tingkah laku manusia. Allah begitu baik
kepada semua manusia, Allah tidak membeda-bedakan antara mukmin dan kafir
atau taat dan durhaka. Semua Allah berikan sebagai nikmat yang tak terkira
banyaknya.

2. Ma’iyyah Khashah
Ma’iyyah Khashah ialah ma’iyyah secara khusus dari Allah. Ma’iyyah ini di
khususkan bagi kaum mu’minin. Ma’iyyah khashah disebutkan dalam Al-Qur’an
dalam konteks Al-Mad hu etas tsana-u yang artinya pujian dan sanjungan.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Anfal ayat 46:

‫وأطِ يعُوا ٱ َّّلل ورسُولهۥ ُ وّل ت َٰنزعُوا فت أفشلُوا وت أذهب ِري ُح ُك أم ۖ وٱ أ‬


َّ َٰ ‫ص ِب ُر ٓوا ۚ ِإ َّن ٱ َّّلل مع ٱل‬
‫ص ِب ِرين‬

Artinya: dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-
bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan
bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Allah juga berfirman dalam Q.S. At-Taubah ayat 40:

‫ِصحِ ِب ِهۦ ّل تحأ ز أن ِإ َّن‬ ِ ‫ص ُروهُ فق أد نصرهُ ٱ َّّللُ ِإ أذ أ أخرجهُ ٱ َّلذِين كف ُروا ثانِى ٱثأني ِأن ِإ أذ هُما فِى ٱ ألغ‬
َٰ ‫ار ِإ أذ يقُو ُل ل‬ ُ ‫َّّل تن‬
ُ ‫أ‬
‫سفل َٰى ۗ وكلِمة ٱ َّّللِ هِى‬ َّ َّ
ُّ ‫ٱ َّّلل معنا ۖ فأنزل ٱ َّّللُ سكِينتهۥ ُ عل أي ِه وأيَّدهۥُ بِ ُجنُود ل أم تر أوها وجعل كلِمة ٱلذِين كف ُروا ٱل‬
‫ٱ ألعُ أليا ۗ وٱ َّّللُ ع ِزيز حكِيم‬

Artinya : Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya


Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengeluarkannya dari
mekah sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua,
di waktu dia berkata kepada temannya: “janganlah kamu berduka cita,
sesungguhnya Allah berserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya dan
Al-Qur’an menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah
itulah yang tinggi. Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.

Tidak semua manusia mendapatkan Ma’iyyah khashah, hanya manusia yang


beriman kepada Allah yang akan merasakannya. Merasakan kesertaan Allah
adalah hasil dari Ma’rifatullah. Dengan mengenal Allah dengan baik akan
menghasilkan buah cinta kepada Allah.
Orang yang beriman kepada Allah dalam kehidupan sehari-harinya akan
merasakan ketenangan dan kebahagiaan karena merasa bahwa Allah bersama
mereka dan akan selalu melindunginya dari apapun yang akan terjadi.
Orang yang tidak beriman kepada Allah tidak akan merasakan kesertaan
Allah. Hal ini dikarenakan akibat dari manusia itu sendiri. Banyak manusia yang
berbuat semena-mena, merugikan manusia dan alam, dan juga manusia yang tidak
menyadari bahwa Allah telah memberi kita nikmat yang begitu besar kepada kita
semua.

C. Kebaikan Allah
Islam memerintahkan manusia agar berbuat baik terhadap sesama,
sebagaimana allah berbuat baik kepada manusia. Walaupun banyak manusia yang
ingkar terhadap allah, tetapi allah masih memberikan ampunan bagi mereka yang mau
bertaubat dan masih memberikan kita banyak nikmat. Itu membuktikan bahwa kasih
sayang Allah kepada umatnya begitu besar. Namun, banyak umat manusia yang belum
menyadari. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Luqman ayat 20

‫ض وأسأبغ عل أي ُك أم نِعمهۥُ َٰظ ِهرة وباطِ نة ۗ ومِ ن‬ِ ‫ت وما فِى ٱ أْل أر‬
ِ ‫أل أم تر أوا أ َّن ٱ َّّلل س َّخر ل ُكم َّما فِى ٱلس ََّٰم َٰو‬
َٰ
‫اس من ي َُٰج ِد ُل فِى ٱ َّّللِ بِغي ِأر ع أِلم وّل هُدى وّل كِتب ُّمنِير‬ ِ َّ‫ٱلن‬

Artinya :"Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan
nikmat-Nya untukmu lahir dan batin. Tetapi di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan”.

Dalam Q.S. Luqman ayat 20 dalam Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz
Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan hamba-
hamba-Nya akan nikmat-nikmat-Nya dan mengajak mereka bersyukur, dan agar
mereka melihat nikmat itu dan tidak melupakannya. Dengan mata dan hatimu. Seperti
matahari, bulan dan bintang agar kamu mengambil manfaat daripadanya. Seperti
hewan, pohon-pohon, tanaman, sungai, barang tambang dan lain-lain.Yakni yang
tampak terlihat, seperti penampilan yang menarik, sempurnanya fisik, nikmat harta,
dsb.
Yakni yang tersembunyi, seperti pengetahuan, iman, nikmat agama,
memperoleh manfaat dan terhindar dari bahaya dan lain-lain. Oleh karena itu, sikap
yang seharusnya kamu lakukan adalah mensyukuri nikmat itu, mencintai Pemberi
nikmat dan tunduk kepada-Nya, menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah dan
tidak menggunakannya untuk maksiat.
Meskipun nikmat itu turun berturut-turut. Yakni ada orang yang tidak
bersyukur, bahkan kufur kepada nikmat itu dan kufur kepada Pemberinya, dan
mengingkari yang hak yang ada dalam kitab-kitab-Nya dan yang dibawa para rasul-
Nya.

D. Dukungan Allah
Allah senantiasa memberikan umatnya dukungan berupa pembelaan,
penguatan bagi orang-orang yang beriman. Banyak kisah umat terdahulu yang Allah
berikan dukungan seperti kisah Ashabul Kahfi yang Allah berikan dukungan berupa
ditidurkan selama 300 tahun di dalam gua agar terhindar dari siksaan orang kafir
sebagaimana dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 10-12
‫فضربأنا‬0(10)‫إِ أذ أوى ٱ أل ِفتأيةُ إِلى ٱ ألكهأفِ فقالُوا ربَّنا ٓ ءاتِنا مِ ن لَّدُنك رحأ مة وهيِ أئ لنا مِ أن أ أم ِرنا رشدا‬
ُّ ‫ث ُ َّم بعثأ َٰن ُه أم لِن أعلم أ‬0(11)‫عل َٰ ٓى ءاذانِ ِه أم فِى ٱ ألكهأفِ ِسنِين عددا‬
0(12)‫ى ٱ ألحِ أزبي ِأن أحأ ص َٰى لِما ل ِبث ُ ٓوا أمدا‬
Artinya : (ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua,
lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kai dari sisi-Mu
dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami(ini). Maka
kami tutup telingan mereka beberapa tahun dalam gua itu. Kemudian kami bangunkan
mereka, agar kami mengetahuimanakah diantara kedua golongan itu yang lebih tepat
dalam menghitung berapa lama mereka tinggal(dalam gua itu)
Selain itu juga, Allah senantiasa memberikan dukungan kepada para nabi-nabi
terdahulu yang berupa mukjizat untuk melemahkan lawan, berupa siksaan kepada
kaum yang tidak mau beriman kepada Allah. Seperti kisah Nabi Musa yang dapat
membelah lautan dengan tongkatnya, tongkatnya juga bisa berubah menjadi ular yang
begitu besar untuk melawan raja Fir’aun, Nabi Ibrahim yang tidak hangus ketika
dibakar oleh raja Namrud lalu Allah menjadikan api itu menjadi dingin, Nabi
Muhammad yang dapat membelah bulan, dan masih banyak lagi nabi-nabi yang Allah
beri Mukjizat.
Itu semua merupakan dukungan, pembelaan dan penguatan yang Allah berikan
kepada orang yang beriman kepada Allah. Maka janganlah kita takut kepada orang
kafir karena Allah senantiasa bersama kita dimanapun kita berada. Maka kata Allah
sebagaimana dalam Q.S. At-Taubah ayat 40:
‫ّل تحأ ز أن إِ َّن ٱ َّّلل معنا‬
Artinya: ... “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita” ...

Allah juga memberikan dukungan kepada umatnya berupa petunjuk yaitu


Kitab suci yang Allah turunkan kepada nabi-nabi terdahulu. Kitab Taurat yang Allah
turunkan kepada umat nabi Musa A.S, Kitab Zabur yang Allah turunkan kepada umat
nabi Daud A.S, kitab Injil yang Allah turunkan kepada umat nabi Isa A.S, dan yang
terakhir kitab Al-Qur’an yang sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu yang Allah
turunkan kepada nabi Muhammad SAW kepada umatnya hingga kiamat tiba.
E. Mengingkari Nikmat

ِ ‫فٱ أذ ُك ُرون ِٓى أ أذ ُك أر ُك أم وٱ أش ُك ُروا لِى وّل ت أكفُ ُر‬


‫ون‬
Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Q.S. Al-
Baqoroh : 152)
Kufur nikmat adalah sikap tidak mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan.
Menurut Syekh M Nawawi Kufur nikmat adalah hina, maksudnya tidak mensyukuri
nikmat berupa tanda kerendahan diri seseorang. Sikap tidak menghargai apa yang telah
anugerahkan dan menyia-nyiakan anugerah tersebut.
Sudah seharusnya kita sebagai manusia mensyukuri nikmat yang telah Allah
berikan kepada kita, seperti nikmat sehat, nikmat bisa menghirup oksigen dengan
gratis. Namun, banyak dari manusia yang tidak mensyukuri hal tersebut. Mereka tidak
menyadarinya karena terlalu terlena dengan nikmat tersebut.
Allah berfirman dalam Q.S. Luqman ayat 12:
‫ولق أد ءاتيأنا لُ أق َٰمن ٱ ألحِ أكمة أ ِن ٱ أش ُك أر ِ َّّللِ ۚ ومن ي أش ُك أر فإِنَّما ي أش ُك ُر لِن أف ِس ِهۦ ۖ ومن كفر فإ ِ َّن ٱ َّّلل غنِى حمِ يد‬
Artinya : Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:
“Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka
sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak
bersyukur, maka sesungguhnya Allah maha kaya lagi maha terpuji.”
Mensyukuri nikmat Allah adalah sebuah kebijaksanaan yang lahir dari
kesadaran dan kerendahan hati. Mensyukuri nikmat allah adalah kebutuhan setiap
makhluk yang akan kembali lagi kepada dirinya sendiri. Dengan bersyukuur kita akan
merasakan ketenangan hati dan jiwa, kita akan selalu merasakan ketenangan ketika
melakukan segala aktifitas, dan selalu senantiasa berhati-hati.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk rasa syukur kita
terhadap Allah, dengan kita melakukan ibadah sholat, shaum, zakat, ibadah haji,
berperilaku baik terhadap sesama makhluk, tidak merusak diri dan merusak alam dan
masih banyak lagi.
Allah memberikan siksa kepada orang yang kufur terhadap nikmat, seperti
kisah Qorun yang Allah berikan harta berlimpah tetapi Qorun tidak mau
mensyukurinya. Sebagaimana dalam firman Allah Q.S. Al-Qashash ayat 76 hingga 78

ِ‫صب ِة أُولِى ٱ ألقُ َّوة‬ ِ ُ‫إِ َّن َٰق ُرون كان مِ ن ق أو ِم ُموس َٰى فبغ َٰى عل أي ِه أم ۖ وءاتي َٰأنهُ مِ ن ٱ أل ُكن‬
‫وز ما ٓ إِ َّن مفا ِتحهۥ ُ لتنُ ٓوأ ُ بِٱ ألعُ أ‬
‫إِ أذ قال لهۥ ُ ق أو ُمهۥ ُ ّل ت أفرحأ ۖ إِ َّن ٱ َّّلل ّل يُحِ بُّ ٱ ألف ِرحِ ين‬
Artinya: Sesungguhnya Qorun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya
terhadap mereka, dan kami telah menganugerahkan kepadanya penbendaharaan harta
yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.
(ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “janganlah kamu terlalu bangga,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”.
Sebagai balasan Allah kepada Qorun yang tidak mau bersyukur dan tidak
menggunakan nikmat harta yang diperoleh dalam ketaatan. Maka, Allah memberikan
adzab kepadanya berupa Allah tenggelamkan Qorun beserta harta-hartanya ke dalam
bumi. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Qashash ayat 81:

ِ ‫ُون ٱ َّّللِ وما كان مِ ن ٱ أل ُمنت‬


‫ص ِرين‬ ُ ‫فخس أفنا بِ ِهۦ وبِد ِار ِه ٱ أْل أرض فما كان لهۥ ُ مِ ن فِئة ين‬
ِ ‫ص ُرونهۥ ُ مِ ن د‬
Artinya: Maka kami benamkanlah Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka
tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab Allah. Dan
tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela dirinya.

F. Keutamaan beriman kepada Allah


Iman adalah keyakinan atau kepercayaan yang diucapkan oleh lisan,
diamalkan oleh anggota tubuh dan diyakini oleh hati dan pikiran. Menurut Imam
Malik, Asy-Syafi’i, Ahmad, Ak Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, Iman merupakan
pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan dan amalan dengan anggota badan.
Beriman kepada Allah merupakan salah satu rukun iman yang terletak pada
urutan pertama. Iman kepada Allah adalah mempercayai bahwa Allah adalah satu-
satunya pencipta, pengatur segala sesuatu dan yang berhak disembah serta tidak ada
sekutu bagi-Nya.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Hajj ayat 62:

ُ ‫ى ٱ ألك ِب‬ َٰ
‫ير‬ ُّ ‫ذلِك ِبأ َّن ٱ َّّلل هُو ٱ ألح ُّق وأ َّن ما ي أدعُون مِ ن دُو ِن ِهۦ هُو ٱ أل َٰبطِ ُل وأ َّن ٱ َّّلل هُو ٱ ألع ِل‬
Artinya: (kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah
(Tuhan) yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah,
itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah Dialah yang maha tinggi lagi maha besar.
Banyak dari manusia mengakui bahwa dirinya beriman tetapi tidak
melakukannya dengan perbuatan. Orang yang beriman kepada Allah akan taat
menjalankan perintah Allah dan juga menjauhi segala larangan Allah. Mereka orang
beriman akan merasakan bahwa Allah ada bersamanya dan melihat apapun yang
mereka lakukan. Maka, mereka akan melakukan segala sesuatu dengan niat semata-
mata untuk ibadah kepada Allah.
Beriman kepada Allah merupakan tanda bahwa kita mensyukuri nikmat yang
telah Allah berikan kepada kita. Ada banyak keutamaan beriman kepada Allah, berikut
merupakan keutamaan beriman kepada Allah:
1. Mendapatkan kehidupan yang layak
‫صلِحا ِمن ذكر أ أو أُنث َٰى وهُو ُمؤأ مِ ن فلنُحأ ِيينَّهۥُ حي َٰوة ط ِيبة ۖ ولنج ِأزينَّ ُه أم أجأ رهُم ِبأحأ س ِن ما كانُوا‬
َٰ ‫م أن عمِ ل‬
‫ي أعملُون‬
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesunggunya akan kami berikan balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(Q.S. An-Nahl : 97)

Allah SWT akan memberikan kehidupan yang baik dan pahala kepada mereka
orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal sholeh, mereka
akan mendapatkan balasan tersebut di dunia maupun akhirat. Mereka senantiasa
merasakan ketentraman di dunia, walaupun tidak memiliki harta yang banyak.

2. Termasuk ke dalam orang-orang yang benar


ٓ
‫سو ِل ِهۦ ث ُ َّم ل أم ي أرتابُوا و َٰجهدُوا بِأ أم َٰو ِل ِه أم وأنفُ ِس ِه أم فِى سبِي ِل ٱ َّّللِ ۚ أُو َٰلئِك ُه ُم‬
ُ ‫إِنَّما ٱ أل ُمؤأ مِ نُون ٱلَّذِين ءامنُوا بِٱ َّّللِ ور‬
‫ص ِدقُون‬ َّ َٰ ‫ٱل‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu
dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
Mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S. Al-Hujurat : 15)

Dalam Tafsir Al-Muyassar, disebutkan bahwa orang-orang mukmin itu adalah


yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya dan melaksanakan syariat-Nya,
kemudian mereka tidak ragu-ragu dalam iman mereka, mengorbankan harta dan
jiwa mereka dalam jihad di jalan Allah, ketaatan dan (usaha meraih) keridhoan-
Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar imanny.

3. Menambahkan keimanan

‫إِنَّما ٱ أل ُمؤأ مِ نُون ٱلَّذِين إِذا ذُكِر ٱ َّّللُ و ِجلتأ قُلُوبُ ُه أم وإِذا تُلِيتأ عل أي ِه أم ء َٰايتُهۥُ زادتأ ُه أم إِ َٰيمنا وعل َٰى ربِ ِه أم يتو َّكلُون‬
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat Nya
bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada tuhanlah mereka bertawakkal.
(Q.S. Al-Anfal : 2)

4. Ditunjukkan jalan yang lurus dan dimasukan kedalam surga

ِ ‫فأ َّما ٱلَّذِين ءامنُوا ِبٱ َّّللِ وٱعأتص ُموا ِب ِهۦ فسيُ أدخِ لُ ُه أم فِى رحأمة ِم أنهُ وفضأل وي أهدِي ِه أم ِإل أي ِه‬
‫ص َٰرطا ُّمسأتقِيما‬
Artinya : Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh
kepada (agama) Nya niscaya Allah akan masukkan mereka ke dalam rahmat yang
besar dari Nya (surga) dan limpahan karunia Nya dan menunjuki mereka kepada
jalan yang lurus kepada Nya. (Q.S. An-Nisa : 175)
Allah akan memasukkan mereka orang yang beriman kepada Allah dengan
keyakinan ucapan dan perbuatannya ke dalam surga sebagai bentuk kasih sayang
dan karunia dari Allah. Merekapun akan kekal di surga selamanya.

5. Mendapatkan Ampunan dan Pahala yang besar

َّ َٰ ‫وعد ٱ َّّللُ ٱلَّذِين ءامنُوا وعمِ لُوا ٱل‬


ِ ‫صل َِٰح‬
‫ت ۙ ل ُهم َّم أغفِرة وأجأ ر عظِ يم‬
Artinya : Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang
beramal sholeh (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-
Ma’idah : 9)
Dalam Tafsir Al-Muyassar dijelaskan bahwa Allah menjanjiak orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya dan mengerjakan amal-amal shalih
bahwa dia akan mengampuni dosa-dosa mereka dan akan memberikan pahala bagi
mereka atas amal-amal itu berupa surga dan Allah tidak memungkiri Janjinya.
DAFTAR PUSTAKA

Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I. (2023). hidayatul insan bi tafsiril qur'anmaiy
Yulian Purnama. (2021). Diambil kembali dari muslimah.or.id: https://muslimah.or.id/4285-
dua-jenis-maiyyatullah.html
https://risalah.id/maiyyatullah/ (2018)
https://tafsirweb.com/1893-surat-al-maidah-ayat-9.html (2024)
https://tafsirweb.com/1707-surat-an-nisa-ayat-175.html (2024)
https://tafsirweb.com/9785-surat-al-hujurat-ayat-15.html (2024)
https://kontenjatim.com/read31463/7-dalil-mengenai-iman-dibuktikan-lewat-hati-ucapan-
dan-tindakan?page=all (2023)

Anda mungkin juga menyukai