KESERTAAN ALLAH
Oleh
10222013
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Evaluasi Akhir Semester Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam III
BANDUNG
2024
A. Pengertian Maiyyatullah
Ma’iyyah berasal dari kata ma’a yang artinya bersama. Maka ma’iyyatullah
memiliki arti kebersamaan Allah SWT. Kata ini memiliki makna yaitu Allah selalu
bersama dan mengawasi makhluknya. Allah menjelaskan di dalam Al-Qur’an
mengenai kebersamaan allah dengan makhluknya, sebagaimana firman Allah dalam
Q.S Al-Hadid ayat 4 :
ِ ت وٱ أْل أرض فِى ِست َّ ِة أيَّام ث ُ َّم ٱسأتو َٰى على ٱ ألع أر ِش ۚ ي أعل ُم ما ي ِل ُج فِى ٱ أْل أر
ض وما ي أخ ُر ُج مِ أنها ِ هُو ٱلَّذِى خلق ٱلس ََّٰم َٰو
صير ِ نز ُل مِ ن ٱلسَّمآءِ وما ي أع ُر ُج فِيها ۖ وهُو مع ُك أم أيأن ما ُكنت ُ أم ۚ وٱ َّّللُ بِما ت أعملُون بِ وما ي
Artinya : Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian dia
bersemayam di atas Arsy. dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa
yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang turun dari langit
dan apa yang naik kepada-Nya. Dan dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan
allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Artinya : Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
B. Pembagian Ma’iyyatullah
Para ulama menjelaskan bahwa Ma’iyyatullah terbagi atas dua macam, yaitu:
1. Ma’iyyah Al-‘amah
Ma’iyyah Al-‘amah adalah kebersamaan berupa keilmuan Allah yang teliti
dan meliputi seluruh makhluk. Allah selalu bersama seluruh manusia, baik itu
islam atau kafir, taat ataupun durhaka, laki-laki atau perempuan, tua atau muda.
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Mujadilah ayat 7:
ض ۖ ما ي ُكونُ مِ ن نَّجأ و َٰى ث َٰلثة إِ َّّل هُو رابِعُ ُه أم وّل خ أمسة ِإ َّّل ِ ت وما فِى ٱ أْل أر ِ أل أم تر أ َّن ٱ َّّلل ي أعل ُم ما فِى ٱلس ََّٰم َٰو
ٓ ّل أدأن َٰى مِ ن َٰذلِك و
ّل أ أكثر ِإ َّّل هُو مع ُه أم أيأن ما كانُوا ۖ ث ُ َّم يُن ِبئ ُ ُهم ِبما عمِ لُوا ي أوم ٱ ألق َِٰيم ِة ۚ ِإ َّن ٱ َّّلل ٓ س ُه أم و ُ هُو سا ِد
بِ ُك ِل ش أىء علِيم
2. Ma’iyyah Khashah
Ma’iyyah Khashah ialah ma’iyyah secara khusus dari Allah. Ma’iyyah ini di
khususkan bagi kaum mu’minin. Ma’iyyah khashah disebutkan dalam Al-Qur’an
dalam konteks Al-Mad hu etas tsana-u yang artinya pujian dan sanjungan.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Anfal ayat 46:
Artinya: dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-
bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan
bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
ِصحِ ِب ِهۦ ّل تحأ ز أن ِإ َّن ِ ص ُروهُ فق أد نصرهُ ٱ َّّللُ ِإ أذ أ أخرجهُ ٱ َّلذِين كف ُروا ثانِى ٱثأني ِأن ِإ أذ هُما فِى ٱ ألغ
َٰ ار ِإ أذ يقُو ُل ل ُ َّّل تن
ُ أ
سفل َٰى ۗ وكلِمة ٱ َّّللِ هِى َّ َّ
ُّ ٱ َّّلل معنا ۖ فأنزل ٱ َّّللُ سكِينتهۥ ُ عل أي ِه وأيَّدهۥُ بِ ُجنُود ل أم تر أوها وجعل كلِمة ٱلذِين كف ُروا ٱل
ٱ ألعُ أليا ۗ وٱ َّّللُ ع ِزيز حكِيم
C. Kebaikan Allah
Islam memerintahkan manusia agar berbuat baik terhadap sesama,
sebagaimana allah berbuat baik kepada manusia. Walaupun banyak manusia yang
ingkar terhadap allah, tetapi allah masih memberikan ampunan bagi mereka yang mau
bertaubat dan masih memberikan kita banyak nikmat. Itu membuktikan bahwa kasih
sayang Allah kepada umatnya begitu besar. Namun, banyak umat manusia yang belum
menyadari. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Luqman ayat 20
ض وأسأبغ عل أي ُك أم نِعمهۥُ َٰظ ِهرة وباطِ نة ۗ ومِ نِ ت وما فِى ٱ أْل أر
ِ أل أم تر أوا أ َّن ٱ َّّلل س َّخر ل ُكم َّما فِى ٱلس ََّٰم َٰو
َٰ
اس من ي َُٰج ِد ُل فِى ٱ َّّللِ بِغي ِأر ع أِلم وّل هُدى وّل كِتب ُّمنِير ِ َّٱلن
Artinya :"Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan
nikmat-Nya untukmu lahir dan batin. Tetapi di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan”.
Dalam Q.S. Luqman ayat 20 dalam Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz
Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan hamba-
hamba-Nya akan nikmat-nikmat-Nya dan mengajak mereka bersyukur, dan agar
mereka melihat nikmat itu dan tidak melupakannya. Dengan mata dan hatimu. Seperti
matahari, bulan dan bintang agar kamu mengambil manfaat daripadanya. Seperti
hewan, pohon-pohon, tanaman, sungai, barang tambang dan lain-lain.Yakni yang
tampak terlihat, seperti penampilan yang menarik, sempurnanya fisik, nikmat harta,
dsb.
Yakni yang tersembunyi, seperti pengetahuan, iman, nikmat agama,
memperoleh manfaat dan terhindar dari bahaya dan lain-lain. Oleh karena itu, sikap
yang seharusnya kamu lakukan adalah mensyukuri nikmat itu, mencintai Pemberi
nikmat dan tunduk kepada-Nya, menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah dan
tidak menggunakannya untuk maksiat.
Meskipun nikmat itu turun berturut-turut. Yakni ada orang yang tidak
bersyukur, bahkan kufur kepada nikmat itu dan kufur kepada Pemberinya, dan
mengingkari yang hak yang ada dalam kitab-kitab-Nya dan yang dibawa para rasul-
Nya.
D. Dukungan Allah
Allah senantiasa memberikan umatnya dukungan berupa pembelaan,
penguatan bagi orang-orang yang beriman. Banyak kisah umat terdahulu yang Allah
berikan dukungan seperti kisah Ashabul Kahfi yang Allah berikan dukungan berupa
ditidurkan selama 300 tahun di dalam gua agar terhindar dari siksaan orang kafir
sebagaimana dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 10-12
فضربأنا0(10)إِ أذ أوى ٱ أل ِفتأيةُ إِلى ٱ ألكهأفِ فقالُوا ربَّنا ٓ ءاتِنا مِ ن لَّدُنك رحأ مة وهيِ أئ لنا مِ أن أ أم ِرنا رشدا
ُّ ث ُ َّم بعثأ َٰن ُه أم لِن أعلم أ0(11)عل َٰ ٓى ءاذانِ ِه أم فِى ٱ ألكهأفِ ِسنِين عددا
0(12)ى ٱ ألحِ أزبي ِأن أحأ ص َٰى لِما ل ِبث ُ ٓوا أمدا
Artinya : (ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua,
lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kai dari sisi-Mu
dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami(ini). Maka
kami tutup telingan mereka beberapa tahun dalam gua itu. Kemudian kami bangunkan
mereka, agar kami mengetahuimanakah diantara kedua golongan itu yang lebih tepat
dalam menghitung berapa lama mereka tinggal(dalam gua itu)
Selain itu juga, Allah senantiasa memberikan dukungan kepada para nabi-nabi
terdahulu yang berupa mukjizat untuk melemahkan lawan, berupa siksaan kepada
kaum yang tidak mau beriman kepada Allah. Seperti kisah Nabi Musa yang dapat
membelah lautan dengan tongkatnya, tongkatnya juga bisa berubah menjadi ular yang
begitu besar untuk melawan raja Fir’aun, Nabi Ibrahim yang tidak hangus ketika
dibakar oleh raja Namrud lalu Allah menjadikan api itu menjadi dingin, Nabi
Muhammad yang dapat membelah bulan, dan masih banyak lagi nabi-nabi yang Allah
beri Mukjizat.
Itu semua merupakan dukungan, pembelaan dan penguatan yang Allah berikan
kepada orang yang beriman kepada Allah. Maka janganlah kita takut kepada orang
kafir karena Allah senantiasa bersama kita dimanapun kita berada. Maka kata Allah
sebagaimana dalam Q.S. At-Taubah ayat 40:
ّل تحأ ز أن إِ َّن ٱ َّّلل معنا
Artinya: ... “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita” ...
ِصب ِة أُولِى ٱ ألقُ َّوة ِ ُإِ َّن َٰق ُرون كان مِ ن ق أو ِم ُموس َٰى فبغ َٰى عل أي ِه أم ۖ وءاتي َٰأنهُ مِ ن ٱ أل ُكن
وز ما ٓ إِ َّن مفا ِتحهۥ ُ لتنُ ٓوأ ُ بِٱ ألعُ أ
إِ أذ قال لهۥ ُ ق أو ُمهۥ ُ ّل ت أفرحأ ۖ إِ َّن ٱ َّّلل ّل يُحِ بُّ ٱ ألف ِرحِ ين
Artinya: Sesungguhnya Qorun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya
terhadap mereka, dan kami telah menganugerahkan kepadanya penbendaharaan harta
yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.
(ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “janganlah kamu terlalu bangga,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”.
Sebagai balasan Allah kepada Qorun yang tidak mau bersyukur dan tidak
menggunakan nikmat harta yang diperoleh dalam ketaatan. Maka, Allah memberikan
adzab kepadanya berupa Allah tenggelamkan Qorun beserta harta-hartanya ke dalam
bumi. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Qashash ayat 81:
ُ ى ٱ ألك ِب َٰ
ير ُّ ذلِك ِبأ َّن ٱ َّّلل هُو ٱ ألح ُّق وأ َّن ما ي أدعُون مِ ن دُو ِن ِهۦ هُو ٱ أل َٰبطِ ُل وأ َّن ٱ َّّلل هُو ٱ ألع ِل
Artinya: (kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah
(Tuhan) yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah,
itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah Dialah yang maha tinggi lagi maha besar.
Banyak dari manusia mengakui bahwa dirinya beriman tetapi tidak
melakukannya dengan perbuatan. Orang yang beriman kepada Allah akan taat
menjalankan perintah Allah dan juga menjauhi segala larangan Allah. Mereka orang
beriman akan merasakan bahwa Allah ada bersamanya dan melihat apapun yang
mereka lakukan. Maka, mereka akan melakukan segala sesuatu dengan niat semata-
mata untuk ibadah kepada Allah.
Beriman kepada Allah merupakan tanda bahwa kita mensyukuri nikmat yang
telah Allah berikan kepada kita. Ada banyak keutamaan beriman kepada Allah, berikut
merupakan keutamaan beriman kepada Allah:
1. Mendapatkan kehidupan yang layak
صلِحا ِمن ذكر أ أو أُنث َٰى وهُو ُمؤأ مِ ن فلنُحأ ِيينَّهۥُ حي َٰوة ط ِيبة ۖ ولنج ِأزينَّ ُه أم أجأ رهُم ِبأحأ س ِن ما كانُوا
َٰ م أن عمِ ل
ي أعملُون
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesunggunya akan kami berikan balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(Q.S. An-Nahl : 97)
Allah SWT akan memberikan kehidupan yang baik dan pahala kepada mereka
orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal sholeh, mereka
akan mendapatkan balasan tersebut di dunia maupun akhirat. Mereka senantiasa
merasakan ketentraman di dunia, walaupun tidak memiliki harta yang banyak.
3. Menambahkan keimanan
إِنَّما ٱ أل ُمؤأ مِ نُون ٱلَّذِين إِذا ذُكِر ٱ َّّللُ و ِجلتأ قُلُوبُ ُه أم وإِذا تُلِيتأ عل أي ِه أم ء َٰايتُهۥُ زادتأ ُه أم إِ َٰيمنا وعل َٰى ربِ ِه أم يتو َّكلُون
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat Nya
bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada tuhanlah mereka bertawakkal.
(Q.S. Al-Anfal : 2)
ِ فأ َّما ٱلَّذِين ءامنُوا ِبٱ َّّللِ وٱعأتص ُموا ِب ِهۦ فسيُ أدخِ لُ ُه أم فِى رحأمة ِم أنهُ وفضأل وي أهدِي ِه أم ِإل أي ِه
ص َٰرطا ُّمسأتقِيما
Artinya : Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh
kepada (agama) Nya niscaya Allah akan masukkan mereka ke dalam rahmat yang
besar dari Nya (surga) dan limpahan karunia Nya dan menunjuki mereka kepada
jalan yang lurus kepada Nya. (Q.S. An-Nisa : 175)
Allah akan memasukkan mereka orang yang beriman kepada Allah dengan
keyakinan ucapan dan perbuatannya ke dalam surga sebagai bentuk kasih sayang
dan karunia dari Allah. Merekapun akan kekal di surga selamanya.
Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I. (2023). hidayatul insan bi tafsiril qur'anmaiy
Yulian Purnama. (2021). Diambil kembali dari muslimah.or.id: https://muslimah.or.id/4285-
dua-jenis-maiyyatullah.html
https://risalah.id/maiyyatullah/ (2018)
https://tafsirweb.com/1893-surat-al-maidah-ayat-9.html (2024)
https://tafsirweb.com/1707-surat-an-nisa-ayat-175.html (2024)
https://tafsirweb.com/9785-surat-al-hujurat-ayat-15.html (2024)
https://kontenjatim.com/read31463/7-dalil-mengenai-iman-dibuktikan-lewat-hati-ucapan-
dan-tindakan?page=all (2023)