. َو اْلِع ْلُم ِبَأَّنُه َو اِح ٌد، َالَّتْو ِح ْيُد ِفى الًّلَغ ِة اْلُح ْك ُم ِبَأَّن الَّش ْيِئ َو اِح ٌد
. ِإْفَر اُد اْلَم ْع ُبْو ِد ِباْلِعَباَد ِة َم َع اِإْل ْع ِتَقاِد ِبَو ْح َد ِتِه ذَاًتا وَِص َفاًتا وََأْفَع ااًل: وَاْص ِط اَل ًحا
Tauhid menurut bahasa adalah menetapkan sesuatu itu satu & juga
meyakini sesuatu itu satu.
Sedangkan menurut istilah adalah mengesakan yang disembah (Allah),
dengan penyembahan kepadaNya, disertai dengan keyakinan akan
keesaanNya baik itu dzatNya, sifatNya dan af’alNya.
Dari pengertian diatas maka bisa dijelaskan bahwa kata Tauhid itu
bentuk isim mashdar yang berasal dari kata “Wahhada yuwahhidu
tauhidan.” yang artinya mengesakan maksudnya adalah mengesakan Allah
SWT. bahwasannya Allah itu tuhan satu-satunya dan tidak ada tuhan selain
Allah. dan lawan dari Tauhid ini adalah syirik yaitu menyekutukan Allah SWT.
maksudnya suatu keyakinan bahwa tuhan itu mutaddid dan juga keyakinan
bahwa ada lagi tuhan tuhan lagi selain Allah.
Sedangkan pengertian Tauhid menurut istilah sebagaimana telah
diungkapkan oleh para ulama bahwasannya Tauhid itu adalah mengesakan
Allah SWT. baik itu dzatNya maksudnya wujudnya Allah itu betul-betul satu
tidak mempunyai bagiannya sama sekali, yang tentu saja hal ini berbeda
dengan keberadaan makhluk-makhlukNya dikatakan Tunggal itu bisa jadi
mempunyai bagian-bagianya. Oleh karena itu Allah SWT. berfirman :
. َو َلْم َيُك ْن َّلُه ُكُفًو ا َاَح ٌد، َلْم َيِلْد َو َلْم ُيْو َلْد، ُهَّللا الَّص َم ُد، ُقْل ُهَو ُهَّللا َأَح ٌد
Artinya : Katakanlah Dia Allah itu satu, Allah tempat bergantung, tidak
beranak & tidak diperanakan dan tidak ada satupun yang menyamaiNya.
(QS. Alikhlas : 1-4)
Maka dengan demikian , termasuk syiriklah orang yang mengatakan
bahwa Allah itu tiga, Allah mempenyai istri dan anak sebagaimana
keyakinan trinitas yang diyakini oleh orang yang beragama Kristen, dan ini
merupakan kebohongan yang sebesar-besarnya yang dilakukan oleh mereka
dan jelas ini merupakan penyimpangan dari Aqidah shohihah dan juga
1
sebagai pelecehan terhadap keberadan dzat Allah SWT. Sebagaimana Allah
SWT. berfirman :
َّم ا َلُهْم ِبٖه ِم ْن ِع ْلٍم َّو اَل ٰاِل َبۤا ِٕىِهْۗم َك ُبَر ْت َك ِلَم ًة َتْخ ُرُج ِم ْن َاْفَو اِهِهْۗم ِاْن َّيُقْو ُلْو َن ِااَّل َك ِذ ًبا
Artinya : Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal
itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang
keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu)
kebohongan belaka. (QS. Alkahfi : 5).
Kemudian yang dimaksud dengan mengesakan sifatNya adalah
bahwasannya Allah lah semata-mata yang mempunyai sifat-sifat yang baik
dan sempurna yang tidak mungkin hal itu dimilki oleh makhluk-makhlukNya,
karena Allah lah yang mempunyai sifat-sifat yang maha sempuna yang
terhindar dari sifat-sifat kekurangan. Itulah yang dinamakan dengan Tauhid
Asma wasshifat. Allah SWT, berfirman :
َو ِهّٰلِل اَاْلْس َم ۤا ُء اْلُحْس ٰن ى َفاْدُع ْو ُه ِبَهۖا َو َذ ُروا اَّلِذ ْيَن ُيْلِح ُد ْو َن ِفْٓي َاْس َم ۤا ٖۗه َس ُيْج َز ْو َن َم ا َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َۖن
ِٕى
Artinya : Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka,
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka
kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS.
Al-Aa’rof : 180).
Dan selanjutnya yang dimaksud dengan mengesakan Af’alNya
bahwasannya Allah lah satu-satunya dzat yang mempunyai keagungan &
kekuasaan yang telah menciptakan dan mengurus seluruh makhluk-
makhlukNya baik yang ada dilangit dan di bumi. sehingga Af’al nya Allah
tidak mungkin bisa ditiru dan dicontoh oleh manusia sepintar apapun.
Sehingga banyak sekali dalam Al’quran ayat-ayat yang menjelaskan bahwa
Allah lah Kholik, Roozik (yang memberi rizki), Muhyi (yang menghidupkan)
& mumit (mematikan), dsb. Itulah yang dinamakan dengan Tauhid
Rububiyyah. Allah SWT. berfirman :
ُقْل َم ن َيْر ُزُقُك م ِّم َن ٱلَّس َم ٓاِء َو ٱَأْلْر ِض َأَّم ن َيْمِلُك ٱلَّس ْمَع َو ٱَأْلْبَٰص َر َو َم ن ُيْخ ِر ُج ٱْلَحَّى ِم َن
ٱْلَم ِّيِت َو ُيْخ ِر ُج ٱْلَم ِّيَت ِم َن ٱْلَح ِّى َو َم ن ُيَدِّبُر ٱَأْلْمَر ۚ َفَسَيُقوُلوَن ٱُهَّللۚ َفُقْل َأَفاَل َتَّتُقوَن َفَٰذ ِلُك ُم ٱُهَّلل
. َر ُّبُك ُم ٱْلَح ُّق ۖ َفَم اَذ ا َبْع َد ٱْلَح ِّق ِإاَّل ٱلَّض َٰل ُلۖ َفَأَّنٰى ُتْص َر ُفوَن
2
Artinya : Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit
dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan
penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati
dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur
segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah
"Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya) ?" Maka (Zat yang demikian)
itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah
kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu
dipalingkan (dari kebenaran). QS. Yunus : 31-32
3
Artinya : “Barangsiapa bersaksi tidak ada tuhan selain Allah yang esa,
serta tidak ada sekutu bagiNya, dan Muhammad itu adalah hamba dan
rosulNya, Isa itu adalah hamba, rosul, kalimatNya yang dilemparkan ke
Maryam, dan ruh dariNya. Surg aitu benar dan neraka itu benar, niscaya
Allah akan memasukannya ke surga atas amalnya. (HR. Muslim : 149).
Dari Jabir Ibn Abdillah dari Nabi bahwa beliau bersabda :
.ِإَّن َهَّللا َح َّر َم َع َلى الَّناِر َم ْن َقاَل اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهَّللا َيْبَتِغ ى ِبَذ ِلَك َو ْج َه ِهَّللا
Artinya : “Allah mengharamkan masuk neraka terhadap orang yang
mengatakan tidak ada tuhan selain Allah karena mengharapkan
keridhoan Allah”. (HR. Bukhori : 425 & Muslim : 1528)
Adapun yang dimaksud dengan enam hari ialah enam masa yang telah ditentukan
Allah, bukan enam hari yang kita kenal ini yaitu hari sesudah terciptanya langit
dan bumi, sedang hari dalam ayat ini adalah sebelum itu. Berikut ini penjelasan
arti enam hari dalam ayat ini menurut para ilmuwan: Menurut Marconi (2003)
penjelaskan keenam masa tersebut sebagai berikut : Masa Pertama, yakni masa
sejak 'Dentuman Besar (Big Bang) dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya
Gravitasi dari Gaya Tunggal (Superforce), ruang-waktu mulai memisah. Namun
Kontinuum Ruang-Waktu yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energi-
materi dan ruang-waktu tidak jelas bedanya. Masa Kedua, masa terbentuknya
inflasi Jagad Raya, namun Jagad Raya ini masih belum jelas bentuknya, dan
disebut sebagai Cosmic Soup (Sup Kosmos). Gaya Nuklir-Kuat memisahkan diri
dari Gaya Elektro-Lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental:
quarks, antiquarks, dan sebagainya. Jagad Raya mulai mengembang. Masa Ketiga,
masa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Gaya Nuklir-Lemah mulai
terpisah dengan Gaya Elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, netron, dan
meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan
inti-inti atom (Nucleosyntheses). Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai
terlihat terpisah. Masa Keempat, elektron-elektron mulai terbentuk, namun masih
dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang
stabil. Masa Kelima, terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan
5
radiasi, dan Jagad Raya, terus mengembang dan mulai nampak transparan. Masa
Keenam, Jagad raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk aggregat
menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk proto-galaksi,
galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata-surya tata surya, dan planet-planet. Adapun
mengenai lamanya sehari menurut agama hanya Allah yang mengetahui, sebab
dalam Al-Qur'an sendiri ada yang diterangkan bahwa sehari di sisi Allah sama
dengan seribu tahun, dalam firman-Nya yang disebutkan: Dan sesungguhnya
sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (al-
hajj/22: 47) Dan ada pula yang diterangkan lima puluh ribu tahun seperti dalam
firman-Nya : Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam
sehari setara dengan lima puluh ribu tahun. (al-Ma'arij/70: 4) Ada beberapa hadis
yang menunjukkan bahwa hari yang enam itu ialah hari-hari kita sekarang di
antaranya yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah. Abu
Hurairah berkata: "Rasulullah memegang tanganku lalu bersabda, "Allah
menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan bukit-bukit pada hari Ahad,
menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan hal-hal yang tak baik pada hari
Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menciptakan gunung-gunung pada
hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jum'at sesudah Asar, merupakan
ciptaan terakhir, pada saat terakhir itu antara waktu asar dan permulaan malam".
(Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah) Hadis ini ditolak oleh para ahli
hadis karena bertentangan dengan nash Al-Qur'an. Dari segi sanadnya pun hadis
ini adalah lemah karena dirawikan oleh Hajjad bin Muhammad al-Ajwar dari
Juraij yang sudah tidak waras di akhir hayatnya. Menurut al-Manar hadis ini
termasuk hadis-hadis Israiliyat yang dibikin oleh kaum Yahudi dan Nasrani dan
dikatakan dari Rasulullah saw. Pada ayat-ayat yang lain diterangkan lebih
terperinci lagi tentang masa-masa penciptaan langit dan bumi seperti terdapat
dalam firman Allah: Katakanlah, "Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang
menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-
Nya? Itulah Tuhan seluruh alam." (Fushshilat/41: 9) Allah menciptakan gunung-
gunung yang kokoh di atas bumi. Dia memberkahi dan menentukan kadar makanan
penghuninya dalam empat masa yang sama (cukup) sesuai bagi siapa yang
memerlukannya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan bumi itu
masih merupakan asap, Allah berkata kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka atau terpaksa. Keduanya
menjawab, "Kami datang dengan suka." Maka Dia menjadikannya tujuh langit
dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya. Dan
kami hiasi langit yang terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami
memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa
lagi Maha Mengetahui. Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Penciptaan bumi yang berasal dari gumpalan-gumpalan yang kelihatan seperti
asap adalah dua masa dan penciptaan tanah, bukit-bukit, gunung-gunung serta
bermacam-macam tumbuh-tumbuhan dan bintang dalam dua masa pula. Dengan
6
demikian sempurnalah penciptaan bumi dan segala isinya dalam empat masa.
2.Penciptaan langit yang berasal dari gumpalan-gumpalan kabut itu dengan segala
isinya dalam dua masa pula. Adapun bagaimana prosesnya kejadian langit dan
bumi. Al-Qur'an tidak menjelaskannya secara terperinci dan kewajiban para ahli
untuk menyelidikinya dan mengetahui waktu atau masa yang diperlukan untuk
masing-masing tahap dari tahap-tahap kejadiannya. Kemudian setelah selesai
penciptaan langit dan bumi, Allah berkuasa atas Arsy mengurus dan mengatur
semua urusan yang berhubungan dengan langit dan bumi sesuai dengan ilmu dan
kebijaksanaan-Nya. Selanjutnya Allah menerangkan bahwa Dialah yang menutupi
siang dan malam sehingga hilanglah cahaya matahari di permukaan bumi dan hal
ini berlaku sangat cepat. Maksudnya malam itu selalu mengejar cahaya matahari
telah tertutup terjadilah malam dan di tempat yang belum terkejar oleh malam,
matahari tetap meneranginya dan di sana tetaplah siang. Demikianlah seterusnya
pergantian siang dengan malam atau pergantian malam dengan siang. Dalam ayat
lain Allah berfirman: Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang
benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang
ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun. (az-Zumar/39:
5) Hal ini terjadi karena bumi yang berbentuk bulat selalu berputar pada
sumbunya di bawah matahari. Dengan demikian, pada permukaan bumi yang kena
cahaya matahari terjadilah siang dan pada muka bumi yang tidak terkena
cahayanya terjadilah malam. Kemudian Allah menerangkan pula bahwa matahari,
bulan dan bintang semuanya tunduk di bawah perintah-Nya dan peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan. Semuanya bergerak sesuai dengan aturan yang
telah ditentukan dan di antaranya tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan
yang telah ditentukan itu. Dengan demikian terjadilah suatu keharmonisan dan
keserasian dalam perjalanan masing-masing sehingga tidak akan terjadi
perbenturan atau tabrakan antara satu dengan yang lainnya, meskipun di langit
terdapat bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya yang jumlahnya tak
terhingga. Semua itu adalah karena Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam. Hanya Allah yang patut
disembah, kepada-Nya setiap hamba harus memanjatkan doa memohon karunia
dan rahmat-Nya dan kepada-Nya pula setiap hamba harus bersyukur dan
berterima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Sungguh amat jauh
kesesatan orang yang mempersekutukan-Nya dengan makhluk-Nya dan
memohonkan doa kepada sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat atau mudarat.
Pada akhir ayat ini Allah menekankan supaya salat didirikan. Tentunya salat yang
sesuai dengan perintah-Nya, lengkap dengan rukun-rukun dan syarat-syaratnya,
untuk mengingat Allah dan berdoa memohon kepada-Nya dengan penuh ikhlas.
Salat disebut di sini secara khusus, untuk menunjukkan keutamaan ibadat salat itu
dibanding dengan ibadat-ibadat wajib yang lain, seperti puasa, zakat, haji dan
lain-lain. Keutamaan ibadat salat itu antara lain ialah apabila dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tata tertib yang telah digariskan untuknya,
ia akan mencegah seseorang dari perbuatan yang keji dan mungkar, sebagaimana
firman Allah: Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu
(Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih
besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (al-'Ankabut/29: 45) Sebagian ahli Tafsir berpendapat bahwa penutup
ayat ini, ditujukan kepada orang yang tidak menunaikan salat pada waktunya,
apakah karena lupa atau yang lainnya, supaya melaksanakannya apabila ia sudah
sadar dan mengingat perintah Allah yang ditinggalkan itu sebagaimana sabda
Rasulullah saw. Barang siapa yang tertidur dari salat atau lupa, maka
imbangannya (kafaratnya) adalah salat ketika ia ingat. Tidak ada imbangan lain
selain itu. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik) Dan sabdanya
pula: Apabila salah seorang kamu tidur sehingga tidak salat atau lupa salat
hendaklah ia menunaikannya apabila ia telah mengingatnya, karena sesungguhnya
Allah berfirman, "Dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku." (Riwayat al-
Bukhari dan Muslim dari Anas) Salah satu fungsi salat adalah untuk mengingat
Allah, namun bukan berarti boleh tidak menunaikan salat hanya cukup ingat
kepada Allah, karena zikir itu dengan hati, lisan dan anggota badan.
(QS. Al-ikhlas : 1-4) Allah maha esa tidak beranak & tidak diperanakan
8
3. Katakanlah (Muhammad), “Dialah ُقْل ُهَو ُهللا َأَح ٌد * ُهَّللا الَّص َم ُد *َلْم َيِلْد.3
Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat
meminta segala sesuatu.(Allah) tidak . َو َلْم ُيْو َلْد *َو َلْم َيُك ْن َّلُه ُكُفًو ا َأَح ٌد
beranak dan tidak pula diperanakkan. )4-1 : (اِإْل ْخ اَل ص
Dan tidak ada sesuatu yang setara
dengan Dia.” (Al-Ikhlash : 14)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah itu maha esa, tidak satu, tidak dua dst. Dia yang sempurna sifat-sifat
dan nama-Nya, tiada sembahan selain-Nya.
2. Allah itu tidak butuh kepada siapapun dan sebaliknya semuanya pasti
membutuhkan Allah.
3. Allah itu tidak melahirkan dan dilahirkankan maksudnya Allah itu berdiri
sendiri tidak bergantung kepada yang lain, beda halnya dengan keadaan
makhluk pasti ada ketergantungan dengan yang lainnya.
4. Allah itu tidak sama dengan makhlukNya. (Laesa kamitslihi syaeun).
5. Tidak ada satu pun makhluk Allah yang setara denganNya.
6. Surat ini disebut surat Al-ikhlas karena surat ini murni menghabarkan
tentang tauhid tidak menghabarkan tentang hukum-hukum syar’í dll.
4. Dialah Allah tidak ada tuhan selain ُهَو ٱُهَّلل ٱَّلِذ ى ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ۖ َٰع ِلُم ٱْلَغْيِب.4
Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan
yang nyata, Dialah Yang Maha َو ٱلَّش َٰه َد ِةۖ ُهَو ٱلَّرْح َٰم ُن ٱلَّر ِح يُم *ُهَو ُهّٰللا
Pengasih, Maha Penyayang. Dialah اَّلِذ ْي ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو ۚ َاْلَم ِلُك اْلُقُّد ْو ُس الَّس ٰل ُم
اْلُم ْؤ ِم ُن اْلُمَهْيِم ُن اْلَع ْيُز اْلَج َّباُر اْلُم َتَك ِّبُۗر
Allah tidak ada tuhan selain Dia. ِز
Maharaja, Yang Mahasuci, Yang ُسْبٰح َن ِهّٰللا َع َّم ا ُيْش ِر ُك ْو نَ* ُهَو ٱُهَّلل ٱْلَٰخ ِلُق
Mahasejahtera, Yang Menjaga ۚ ٱْلَباِرُئ ٱْلُمَص ِّو ُرۖ َلُه ٱَأْلْس َم ٓاُء ٱْلُح ْسَنٰى
Keamanan, Pemelihara Keselamatan, ُيَس ِّبُح َل ۥُه َم ا ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِضۖ َو ُهَو
Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, . ٱْلَع ِز يُز ٱْلَح ِكيُم
Yang Memiliki Segala Keagungan, )24 -22 : (أْلَح شر
Mahasuci Allah dari apa yang mereka
persekutukan. Dialah Allah Yang
Menciptakan, Yang Mengadakan,
Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki
nama-nama yang indah. Apa yang di
langit dan di bumi bertasbih kepada-
Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa,
Mahabijaksana. (QS. : Al-Hasyr : 22-
9
24)
10
َأِم ٱَّتَخ ُذ ٓو ا َء اِلَهًة ِّم َن ٱَأْلْر ِض ُهْم.5
5.. Apakah mereka mengambil tuhan-
tuhan dari bumi, yang dapat
menghidupkan (orang-orang mati) ? ُينِش ُروَن * َلْو َك اَن ِفيِهَم ٓا َء اِلَهٌة ِإاَّل ٱُهَّلل
Sekiranya ada di langit dan di bumi
َلَفَس َدَتاۚ َفُسْبَٰح َن ٱِهَّلل َر ِّب ٱْلَع ْر ِش َع َّم ا
tuhan-tuhan selain Allah, tentulah
keduanya itu telah rusak binasa. )22-21 (َأَأْلْنِبَياُء. َيِص ُفوَن
Maka Maha Suci Allah yang
mempunyai ‘Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan. (QS : Al-anbiya : 21-
22)
11
baqoroh : 163)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah adalah tuhan yang maha esa tidak ada tuhan selainNya.
2. Makna Ilah adalah dzat yang disembah, baik secara benar (haq) maupun
secara bathil. Allah ﷻadalah Sesembahan (ilah) yang berhak diibadahi
dengan benar.
3. Allah itu maha esa maksudnya adalah dalam dzat dan sifat Nya, yaitu Esa
dalam rububiyahNya sehingga tidak ada dzat yang menciptakan, memberikan
rizki, mengatur alam semesta dan kehidupan kecuali Dia. Allah Esa dalam
uluhiyah Nya yaitu dalam peribadahan, tidak ada yang berhak diibadahi
kecuali Dia.
12
4. Allah SWT telah membuktikan bagaimana akibatnya orang-orang yang telah
mendustakan para rosul seperti halnya yang terjadi terhadap umat-umat yang
terdahulu.
5. Thogut adalah seluruh sesembahan selain Allah seperti setan, dukun, berhala,
serta semua orang yang mengajak kepada kesesatan.
(QS : Al-Ankabut : 61) Orang kafir Quresy pun yakin bahwa Allah-lah
pencipta langit dan bumi
8. Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan َو َلِئن َس َأْلَتُهم َّم ْن َخ َلَق ٱلَّس َٰم َٰو ِت.8
kepada mereka: "Siapakah yang
menjadikan langit dan bumi dan َو ٱَأْلْر َض َو َس َّخ َر ٱلَّش ْمَس َو ٱْلَقَم َر
menundukkan matahari dan bulan?" . َلَيُقوُلَّن ٱُهَّللۖ َفَأَّنٰى ُيْؤ َفُك وَن
Tentu mereka akan menjawab: "Allah",
)61 : (َاْلَع ْنَك ُبوت
maka betapakah mereka (dapat)
dipalingkan (dari jalan yang benar).
(QS. Al-ankabut : 61)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Orang kafir Quresy meyakini bahwa Allah-lah pencipta langit dan bumi.
2. Keyakinan mereka itu tidak sesuai dengan kenyataannya buktinya mereka
meyakini Allah adalah pencipta tetapi mereka mendustainya karena
mereka menjadikan tuhan selain Allah.
3. Mereka meyakini ke rububihan Allah tetapi tidak meyakini kepada
uluhiyyahNya.
4. Meskipun mereka itu meyakini kerububihannya Allah SWT , akan tetapi
mereka tetap berpaling dari jalan kebenaran karena tidak berada dalam
hidayahNya.
13
amal shaleh merupakan sinarnya. Wujud dari iman seseorang adalah
terlaksananya amal kebajikan dalam segala aspek kehidupan. Amal shaleh
terdiri dari dua bagian, yaitu amal untuk diri sendiri dan amal yang
manfaatnya untuk orang banyak.
Perwujudan amal kebajikan dalam kehidupan sehari-hari akan dapat
menjadi indikator dari tingginya iman seseorang. Amal shaleh yang
bermanfaat bagi orang banyak di antaranya (1) memiliki ilmu yang
bermanfaat. Karena itu, setiap orang muslim harus berusaha secara terus
menerus untuk mencari ilmu. Seorang yang berilmu lebih utama
kedudukannya dari seorang ahli ibadah. Rasulullah s.a.w. bersabda:
َو ِإَّن َفْض َل اْلَع اِلِم على اْلَع اِبِد َكَفْض ِل اْلَقَم ِر َلْيَلَة اْلَبْد ِر على َس اِئِر اْلَك َو اِكِب
Keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah, seperti
keutamaan bulan purnama atas segala bintang. (HR. Abu Daud, 3641).
َال ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َألِخ ْيِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِس ِه
Tidaklah beriman salah seorang di antaramu, sehingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari, 13).
Berkaitan dengan kepedulian kita pada orang lain, diarahkan agar kita
bisa bersikap kepada orang lain sebagaimana kita bersikap terhadap diri kita
sendiri. Perlakuan kita terhadap orang lain selalu mempertimbangkan pada
diri sendiri. Apabila pada diri kita dirasa tidak enak, maka pada orang lain
pun demikian. Apabila dirasakan pada diri kita menyenangkan, maka orang
lain pun akan senang pula. Nabi bersabda:
ْأ ْأ
َو َخ ْيُر الَّناِس َأْنَفُعُهْم ِللَّناِس، الُم ْؤ ِم ُن َي َلُف َو ُيْؤ َلُف َو اَل َخْيَر ِفْيَم ْن اَل َي َلُف َو اَل ُيْؤ َلُف
14
Seorang mukmin itu adalah yang bisa menerima dan diterima orang lain,
tidak ada kebajikan bagi orang yang tidak bisa menerima dan tidak bisa
diterima orang lain, dan sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR. Thabrani, 6026).
Sikap bisa menerima dan diterima orang lain atau bisa mencintai dan
dicintai orang lain merupakan bukti dari tingginya iman seseorang. Dengan
demikian, orang tersebut akan mendatangkan maslahat untuk sesama
manusia, dan dialah orang yang dicintai oleh Allah s.w.t.. Sebaik-baiknya
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang, antara lain adalah dapat membuat
saudara-saudaranya berbahagia atau ia berusaha untuk menghilangkan
kesulitan saudaranya, atau membantu orang yang terlilit hutang.
Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang dapat memberikan
bantuan berupa konsumsi kepada mereka yang kelaparan. Nabi s.a.w.
bersabda:
َأَح ُّب الَّناِس ِإَلى ِهَّللا َتَع اَلى َأْنَفُعُهْم ِللَّناِس َو َأَح ُّب اَألْع َم اِل ِإَلى ِهَّللا َتَع اَلى ُسُروٌر ُتْد ِخ ُلُه َع َلى
ُم ْس ِلٍم َأْو َتَك ِش ُف َع ْنُه ُك ْر َبًة َأْو َتْقِض ي َع ْنُه َد ْيًنا َأْو َتْطُر ُد َع ْنُه ُجوًعا
Manusia yang paling dicintai oleh Allah s.w.t. adalah orang yang paling
bermanfaat bagi manusia lain, sebaik-baiknya aktivitas di sisi Allah s.w.t.
adalah menggembirakan dan membahagiakan seorang muslim atau dia
menghilangkan kesulitan atau melunasi orang yang dililit hutang, atau
memberikan makanan bagi orang yang kelaparan. (HR. Thabrani, 13280).
Termasuk usaha yang mendatangkan kemanfaatan bagi manusia dan
makhluk lain adalah menanam pohon sebanyak-banyaknya. Karena tanaman
itu akan dapat menjaga keseimbangan alam, memproduksi oksigen, dan
mendatangkan buah-buahan yang sangat bermanfaat. Karena itu, orang-
orang yang banyak menanam pohon, termasuk orang yang bermal jariyah,
karena semua manfaat dari pohon itu akan dirasakan oleh makhluk hidup.
Pepohonan itu akan hidup lama dan terus mendatangkan pahala kebaikan
kepada yang menanamnya. Apabila tanaman itu ada buahnya, akan
15
bermanfaat bagi manusia dan makhluk lain, termasuk hewan seperti burung,
kelelawar, kalong, monyet dan semua makhluk yang memanfaatkannya.
Mengenai hal ini Nabi bersabda:
َفَيْأُك ُل منه َطْيٌر َأْو ِإْنَس اٌن َأْو َبِهيَم ٌة؛ ِإاَّل كاَن، َأْو َيْز َر ُع َزْر ًعا،ما ِم ن ُم ْس ِلٍم َيْغ ِرُس َغْر ًسا
له به َص َد َقٌة
Tidak ada seorang muslim pun yang menanam suatu tanaman, atau
menanam tumbuhan, maka dimakan dari tanaman itu oleh bangsa burung,
manusia, atau hewan kecuali hal itu baginya sebagai sedekah. (HR.
Bukhari, 2320).
Amal shaleh berikutnya (3) memperbanyak sedekah. Dengan
memperbanyak sedekah, maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan
lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Memperbanyak sedekah,
selain dengan menginfakkan sebagian harta yang dimiliki, adalah (1)
menyebarkan ilmu pengetahuan, (2) membentuk generasi penerus yang
shaleh dan shalehah, (3) mewariskan mushaf al-Qur’an, (4) membangun
masjid, (5) membangun rumah untuk tamu dan para musafir, (6) membuat
saluran air atau sumur yang airnya digunakan untuk minum manusia dan
hewan, dan untuk mengairi sawah, ladang, dan perkebunan.
Termasuk dalam kategori sedekah adalah mengucapkan perkataan,
berdialog, bergaul secara sopan dan santun, serta berbagai perbuatan baik
lainnya. Nabi s.a.w. bersabda:
ِإَّن ِمَّم ا َيْلَح ُق اْلُم ْؤ ِم َن ِم ْن َع َم ِلِه َو َحَس َناِتِه َبْع َد َم ْو ِتِه ِع ْلًم ا َع َّلَم ُه َو َنَش َر ُه َو َو َلًدا َص اِلًحا َتَر َك ُه
َو ُم ْص َح ًفا َو َّر َثُه َأْو َم ْس ِج ًدا َبَناُه َأْو َبْيًتا ِال ْبِن الَّس ِبيِل َبَناُه َأْو َنْهًرا َأْج َر اُه َأْو َص َد َقًة َأْخ َر َج َها
ِم ْن َم اِلِه ِفي ِص َّح ِتِه َو َحَياِتِه َيْلَح ُقُه ِم ْن َبْع ِد َم ْو ِتِه
Sesungguhnya sebagian dari amal yang diperoleh dari seseorang yang
beriman dan kebaikan yang akan ia peroleh setelah ia wafat adalah (1) ilmu
yang diajarkan pada orang lain, (2) anak shaleh yang ia tinggalkan, (3)
mushaf al-Qur’an yang ia wariskan, (4) masjid yang ia bangun, (5) rumah
untuk ibnu sabil yang ia dirikan, (6) sungai yang ia alirkan (7) sedekah yang
16
dikeluarkan dari hartanya ketika ia masih hidup dan sehat. Semua itu akan
dikaitkan dengannya setelah ia wafat. (HR. Ibnu Majah, 242).
Sebagian dari contoh amal kebajikan yang dilakukan Rasulullah
s.a.w. terangkum dalam ucapan permaisuri beliau yaitu Sayyidah Khadijah
binti Khuwailid, ketika Nabi s.a.w. dalam keadaan risau waktu menerima
wahyu pertama. Sayyidah khadijah berkata kepada beliau:
وَتْقِري، وَتْح ِم ُل الَك َّل، وَتْص ُدُق الَحِد يَث، َفَو ِهَّللا ال ُيْخ ِز يَك ُهَّللا أَبًدا؛ إَّنَك َلَتِص ُل الَّر ِح َم
وُتِع يُن عَلى َنَو اِئِب الَح ِّق، الَّضْيَف
Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu, sesungguhnya engkau adalah
orang yang selalu merajut silaturrahim, ucapanmu jujur, suka memikul
kesulitan orang lain, memuliakan tamu, dan menolong orang-orang yang
perlu ditolong. (HR. Bukhari, 6982).
17
berbuat kerusakan di muka bumi, mereka mengatakan hanyasaja kami
adalah orang-orang yang berbuat perbaikan” (QS. Al Baqarah:11).
Juga dalam firman Allah (yang artinya), “Mereka mencampur amalan shalih
dan yang lain amalan yang jelek” (Q.S.At Taubah:102) (Lihat Umdatul
Huffadz:2/346, cet :Darul Kutub ilmiyah).
Kesimpulannya, amal shalih adalah perbuatan baik yang dapat membuat
kebaikan dan dilakukan secara sengaja.
18
َٰٓل
mereka berjuang (berjihad) dengan harta َو َأنُفِس ِهْم ِفى َس ِبيِل ٱِهَّللۚ ُأو ِئَك ُهُم
dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka
itulah orang-orang yang benar. (QS. : Al-
)15 : (اَاْلُحُج َر ات. ٱلَّٰص ِد ُقوَن
Hujurot : 15)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang yakin kepada Allah &
rosulNya dengan tidak ada keraguan sedikitpun dalam hatinya.
2. Iman itu bukan sekedar keyakinan karena orang kafir pun yakin bahwa Allah-lah
sang maha pencipta.
3. Orang orang yang imannya bener dan tulus maka akan sesuai antara hati dan
lisannya.
4. Ciri-ciri orang-orang yang beriman adalah mereka yang senantiasa berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwa raganya.
5. Tidak dikatakan imannya bener apabila tidak berjihad atau berjuang dijalan
Allah.
6. Jihad itu adalah mengerahkan kekuatan, kemampuan dan juga usaha yang
maksimal untuk melawan mereka yang berjuang di jalan syetan.
7. Mereka yang beriman dan dibuktikan dengan jihad di jalan Allah, maka mereka
itulah orang-orang yang benar keimanannya.
19
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
20
kediaman dan memberi )74 : (األنفال. َك ِريٌم
pertolongan (kepada orang-
orang muhajirin), mereka itulah
orang-orang yang benar-benar
beriman. Mereka memperoleh
ampunan dan rezeki (nikmat)
yang mulia. (QS : Al-anfal : 74)
21
telah tunduk', karena iman itu َيِلْتُك م ِّم ْن َأْعَٰم ِلُك ْم َش ْئًـاۚ ِإَّن ٱَهَّلل َغ ُفوٌر
belum masuk ke dalam hatimu;
dan jika kamu taat kepada Allah )14 : (اْلُحُج َر ات. َّر ِح يٌم
dan Rasul-Nya, Dia tidak akan
mengurangi sedikitpun pahala
amalanmu; sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang". (QS : Al-Hujurot :
14)
22
ِإَّن ِلِإْل ْيَم اِن: َقاَل ُع َم ُر اْبُن اْلَع ِز ْيِز.5
5. Iman itu memiliki kewajiban-
kewajiban, syareat-syareat
(aturan-aturan), Batasan-batasan
dan sunnah-sunnah. barangsiapa
َفَمِن,َفَر اِئَض َو َش َر اِئَع َو ُح ُد ْو ًدا َو ُس َنًنا
yang menyempurnakannya, maka اْسَتْك َم َلَها ِاْسَتْك َم َل اِإْل ْيَم اُن َو َم ْن َلْم
sempurnalah keimanannya, dan (َر َو اُه. َيْسَتْك ِم ْلَها َلْم َيْسَتْك ِم ِل اِإْل ْيَم اُن
)10 :1 , اْلُبَخ اِر ُّي
barangsiapa yang tidak
menyempurnakannya, maka
tidaklah sempurna keimanannya.
(HR. Bukhori 1: 10)
23
berkata : telah bersabda rosululloh َو َأْد َناَها, َفَأْفَض ُلَها َقْو ُل اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهَّللا
SAW. : “Iman itu ada 70 atau 60 َو اْلَحَياُء, ِإَم اَطُة اَأْلَذ ى ِفى الَّطِرْيِق
puluh cabang kurang lebih, dan
cabang yang paling utama adalah (َر َو اُه ُم ْس ِلٌم. ُشْع َبٌة ِم َن اِإْل ْيَم اِن
ucapan LAA ILAAHA ILLA
LLOHU dan cabang yang paling )36 :1
rendah adalah menyingkirkan duri
di jalan, dan malu itu merupakan
satu cabang dari keimanan(HR.
Muslim)
24
Iman itu bukan tamanni (angan-angan)
8. Rosululloh telah bersabda :
َلْيَس اِإْل ْيَم اُن: . َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا ص.8
“Tidaklah iman itu hanya
angan-angan, tetapi yang ِبالَّتَم ِّنى َو َلِكْن َم ا َو َّقَر ِفى اْلَقْلِب
tertancap dalam hati dan َو ِإْن َغَّر ْتُهُم اَأْلَم اِنُّي, َو َص َّدَقُه اْلَع َم ُل
dibuktikan dengan amal, dan
, َح َّتى َخ َر ُجْو ا ِم َن الُّد نَيا َو اَل َحَس َنَة َلُه
jika tertipu dengan angan-
angan sehingga mereka keluar َقاُلوا ُنْح ِس ُن الَّظَّن ِباِهَّلل َو َك َّذ ُبوا َلْو
dari dunia (mati) sementara (َر واُه. َأْح َس ُنوا الَّظَّن َأَلْح َس ُنوا اْلَع َم َل
mereka tidak mempunyai
kebaikan dan mereka berkata ; ) اْلُبَخ اِرُّي
“ kami telah berbaik sangka
kepada Allah (padahal) mereka
berdusta, kalaulah mereka
berbaik sangka psti mereka
akan berbuat baik. (HR.
Bukhori)
25
Indikator iman adalah Syukur dan sabar
9. Rosululloh Saw bersabda : َأُم ْؤ ِم ُنْو َن َأْنُتْم ؟: .َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا ص .9
Apakah kalian beriman ?
mereka menjawab ya! Maka َو َم ا َع اَل َم ُة ِإْيَم اِنُك ْم ؟ َقاُلْو ا، َقاُلْو ا َنَعْم
sabdanya : “Dan apa tanda َنْشُك ُر ِبالَّرَخاِء َو َنْص ِبُر ِباْلَقَض اِء
- – َاْلَم َر اِغ ى. َو َنْع َم ُل ِباْلَخْيِر
iman kalian ? Mereka menjawab
: “Kami bersyukur ketika
diwaktu lapang dan bersabar
dengan ketentuan Allah serta
kami berbuat kebaikan.” (al-
marogi)
26
BALASAN BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN
BERAMAL SHOLEH
KAJIAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN
(QS : Al-baqoroh : 62) Orang-orang beriman diberikan ketenangan &
ketentraman oleh Allah Swt. tidak ada rasa takut dan sedih
1. Sesungguhnya orang-orang
ِإَّن ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو ٱَّلِذ يَن َهاُدوا.1
mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan َو ٱلَّنَٰص َر ٰى َو ٱلَّٰص ِبِٔـيَن َم ْن َء اَم َن ِبٱِهَّلل
orang-orang Shabiin, siapa saja َو ٱْلَيْو ِم اآْل ِخ ِر َو َع ِم َل َٰص ِلًح ا َفَلُهْم
diantara mereka yang benar-
benar beriman kepada Allah, َأْج ُر ُهْم ِع نَد َرِّبِهْم َو اَل َخ ْو ٌف َع َلْيِهْم
hari kemudian dan beramal )62 : (اْلَبَقَر ُة. َو اَل ُهْم َيْح َز ُنوَن
saleh, mereka akan menerima
pahala dari Tuhan mereka, tidak
ada kekhawatiran kepada
mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (Al-baqoroh : 62)
27
6. Orang-orang Nasrani ialah orang-orang yang menganut agama Nasrani.
Kata Nasrani diambil dari nama suatu daerah Nasirah (Nazareth) di
Palestina, tempat Nabi Isa dilahirkan.
7. Siapa saja di antara ketiga golongan di atas yang hidup pada zamannya,
sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw dan benar-benar beragama
menurut agama mereka, membenarkan dengan sepenuh hati akan
adanya Allah dan hari Kiamat, mengamalkan segala tuntutan syariat
agamanya, mereka mendapat pahala dari sisi Allah.
8. Sesudah kedatangan Nabi Muhammad saw, semua umat manusia
diwajibkan beriman kepadanya dan seluruh ajaran yang dibawanya,
yakni dengan menganut agama lslam.
9. Yang dimaksud dengan “Mereka tidak ada rasa takut” terhadap
mereka berkaitan dengan apa yang akan mereka hadapi dari perkara
akhirat, dan “Mereka tidak bersedih hati” karena tidak mendapatkan
sebagian kenikmatan dunia.
28
4. Ada yang mengatakan maksud rasa aman disini adalah aman dari rasa
ketakutan, adzab, serta kesengsaraan.
5. Mereka akan mendapatkan petunjuk maksudnya adalah mereka akan
mendapatkan hidayah kepada jalan yang lurus, yaitu apabila mereka
tidak mencampuradukan imannya dengan kedloliman secara mutlak,
baik itu syirik ataupun kemaksiatan dan mereka akan mendapatkan rasa
aman dan hidayah yang sempurna.
6. Mafhum mukholafah dari ayat ini adalah bagi mereka yang tidak
mencapai dua perkara ini, maka mereka juga tidak akan mendapatkan
hidayah dan rasa aman. Akan tetapi bagian yang mereka dapatkan
adalah kesesatan dan kesengsaraan.
30
1. Allah telah menjanjikan kepada Orang-orang yang beriman dan
beramal sholeh mereka akan diberikan kekuasaan maksudnya mereka
akan menjadi penguasa di bumi ini seperti kekuasaan seorang raja
kepada budak-budaknya sehingga orang-orang yang beriman tidak bisa
dikalahkan oleh orang-orang kafir.
2. Sebagaimana hal itu terjadi pada zaman nabi Muhammad SAW dan
juga pada waktu sebelumnya sehingga banyak negri-negri yang
ditaklukan oleh umat islam pada waktu itu.
3. Dan juga Allah SWT akan menjadikan mereka teguh dalam agamanya
yaitu agama Islam sebagai agama yang diridloi Allah SWT sehingga
agama islam tidak bisa dikalahkan oleh agama-agama yang lainnya.
4. Ketika mereka konsisten dalam iman dan amal sholehnya maka Allah
menjadikan mereka itu tenang, tentram, aman dan Sentosa yang
sebelumnya mereka dilanda dengan ketakutan.
5. Hal itu bisa terwujud syaratnya adalah mereka wajib beribadah kepada
Allah SWT dan tidak menyekutukanNya sedikitpun.
6. Tetapi apabila mereka tidak konsisten dalam keimanannya, mereka
balik kepada kekufuran dan inkar terhadap nikmat-nikmat Allah maka
mereka itu adalah orang-orang fasik. dan mereka akan kembali menjadi
lemah sehingga menjadi budak dibawah kekuasaan orang-orang kafir.
َو َلْو َأَّن َأْهَل ٱْلُقَر ٰٓى َء اَم ُنوَو ٱَّتَقْو ا َلَفَتْح َنا.5
5. Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan
َٰك
َعَٰلَلْيِهم َبَر ٍت ِّم َن ٱلَّس َم ٓاِء َو ٱَأْلْر ِض
bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka
َو ِكن َك َّذ ُبوا َفَأَخ ْذ َٰن ُهم ِبَم ا َك اُنوا
berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan )96 : ( اَأْلْع َر اف. َيْك ِس ُبوَن
(ayat-ayat Kami) itu, maka
Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. (QS. Al-A’arof :
96)
31
1. Apabila penduduk suatu negri iman dan taqwa kepada Allah setelah
diutusnya rosul-rosul, maka Allah akan memberikan keberkahan dari
langit dan bumi.
2. Yang dimaksud dengan َء اَم ُنو۟اdalam ayat ini adalah beriman kepada
para rosul yang diutus kepada mereka dengan tidak mendustakannya.
3. Yang dimaksud َو اَّتَقْو ۟ا, dalam ayat ini adalah mereka meninggalkan
kekafiran dan tidak menetap pada perbuatan buruk mereka, yaitu
mereka kembali kepada Islam dengan tetap konsisten menjalankan
syareat-syareatnya.
4. Barokah adalah kebaikan-kebaikan yang datang dari Allah SWT yang
sifatnya muthlak. Sementara kebaikan yang datangnya dari manusia itu
adalah sifatnya nisbi, belum tentu baik dihadapan manusia baik
dihadapan Allah.
5. Barokah dari langit maksudnya Allah menurunkan hujan dari langit
yang merupakan sumber rizki.
6. Barokah dari bumi maksudnya Allah menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan dan segala macam limpahan rizki, baik yang ada di
daratan atau di lautan.
7. Maka Ketika mensyukuri itu semua dengan beriman dan bertaqwa
kepadaNya, maka Allah akan menjadikan kita hidup di suatu negeri
yang penuh berkah yaitu “Baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.”
8. Akan tetapi apabila penduduk suatu negri itu kufur yaitu mendustakan
para rosul yang diutus oleh Allah SWT. sehingga mereka hidup
sewenang-wenang mengahalalkan seribu cara dan terjerumus ke dalam
kancah dosa dan maksiat maka Allah SWt. akan memberikan adzab &
istidroj kepada mereka, karena konsekwensi dari perbuatannya
sebagaimana itu terjadi terhadap umat-umat yang terdahulu.
32
melaksanakan urusan-Nya.
Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi
setiap sesuatu. (QS. Ath-Tolak :
2-3)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Barang siapa yang beriman dan bertakwa kepada Allah, maksud dalam
ayat ini adalah apabila menjalankan hukum-hukum-Nya yang telah Dia
tetapkan. Niscaya Allah akan memberikan solusi dari masalah yang
menimpanya.
2. Mafhum mukholafahnya apabila seseorang tidak bertakwa kepada
Allah maka dia akan terus dirundung mas’alah yang tidak akan ada
solusinya.
3. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberi
rizki dari arah yang tiada disangka-sangka maksudnya dari arah yang
tidak pernah terpikir olehnya dan tidak pernah ia kira.
4. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maksudnya segala
urusannya itu diserahkan hanya kepada Allah, maka Allah akan
memberikan kecukupan dalam kehidupannya sehingga akan terpenuhi
segala kebutuhannya.
5. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya,
Tidak ada yang terlewat dari-Nya dan tidak ada keinginan yang sulit
bagi-Nya.
6. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu
Yakni Allah menjadikan bagi segala kesulitan batas waktu, begitu pula
menjadikan bagi segala kesejahteraan batas waktu. Imam as-Suddy
berpendapat: yang dimaksud adalah batas waktu haidh dan iddah.
33
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
bertakwa, maka Allah akan memberikan kasih sayang dan kecintaan
dariNya dan kasih sayang dari manusia, dam ini merupakan anugrah
dan nikmat dari Allah yang sebenarnya.
2. Rosul telah bersabda dalam haditsnya :
َفُيَناِد ى ِج ْبِريُل ِفي َأْهِل، ِإَّن َهَّللا ُيِح ُّب ُفَالنًا َفَأْح ِبْبُه َفُيِح ُّبُه ِج ْبِر يُل: ِإَذ ا َأَح َّب ُهَّللا اْلَع ْبَد َناَدى ِج ْبِريَل
. ُثَّم ُيوَض ُع َلُه اْلَقُبوُل ِفى اَألْر ِض، َفُيِح ُّبُه َأْهُل الَّس َم اِء. ِإَّن َهَّللا ُيِح ُّب ُفَالنًا َفَأِح ُّبوُه: الَّس َم اِء
َو َمِن اْلَتَم َس ِر َض ا الَّناِس، َو َأْر َض ى الَّناَس َع ْنُه، َمِن اْلَتَم َس ِر َض ى ِهللا ِبَس َخ ِط الَّناِس َر ِض َي ُهللا َع ْنُه
. َو َأْسَخ َط َع َلْيِه الَّناَس، ِبَس َخ ِط ِهللا َسِخ َط ُهللا َع َلْيِه
“Barang siapa yang mencari keridhaan Allah dengan kemurkaan
manusia, maka Allah meridhainya dan akan menjadikan manusia ridha
kepadanya, dan barang siapa yang mencari keridhaan manusia dengan
kemurkaan Allah, maka Allah akan murka kepadanya dan menjadikan
manusia murka kepadanya.” (HR. Ibnu Hibban dalam shahihnya).
34
sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya.
Sesungguhnya Allah memberikan
rezeki yang baik kepadanya. (QS :
Ath-tolak : 11)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah telah mengutus seorang rosul yaitu Muhammd SAW yang
membacakan ayat-ayat Allah untuk kalian sebagai penjelas bagi kalian
tentang apa yang kalian butuhkan berupa syariat-syariat hukum untuk
mengeluarkan orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih
yang diperintahkan kepada mereka dari gelapnya kezaliman menuju
cahaya petunjuk dan dari kekufuran menuju cahaya keimanan.
2. Maka barangsiapa yang mengerjakan amal shalih dengan mematuhi
perintah-perintahNya dan meninggalkan kemaksiatan terhadapNya
(Maksudnya adalah menggabungkan dua perkara tersebut), maka Allah
akan memasukkannya ke dalam surga yang di dalamnya mengalir
sungai-sungai di bawah rumah-rumahnya dan taman-tamannya.
Mereka tinggal di dalamnya selama-lamanya dan Allah akan
melapangkan dan memberikan rizkiNya di surga yang sebaik-baiknya.
35
muamalah baginya. Ini menunjukkan statusnya dari kalangan raja yang
shalih [dan] wali yang adil lagi berilmu, yang mana dia sejalan dengan
keridhaan Allah dalam menyikapi setiap orang sesuai dengan
kondisinya
36
(QS : Al-kahfi : 108-109) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan
ditempatkan di surga Firdaus.
37
(QS : Asy_Syuro : 22) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan
berada di taman-taman surga.
َّٰظ
12. Kamu lihat orang-orang yang
َتَر ى ٱل ِلِم يَن ُم ْش ِفِقيَن ِمَّم ا َك َس ُبوا.12
zalim sangat ketakutan karena
kejahatan-kejahatan yang telah َو ُهَو َو اِقٌۢع ِبِهْم َو ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنواَو َع ِم ُلوا
mereka kerjakan, sedang ٱلَّٰص ِلَٰح ِت ِفى َر ْو َض اِت ٱْلَج َّناِتۖ َلُهم َّم ا
siksaan menimpa mereka. َيَش ٓاُءوَن ِع نَد َر ِّبِهْم ۚ َٰذ ِلَك ُهَو ٱْلَفْض ُل
orang-orang yang beriman serta
mengerjakan amal saleh )23 : (الُّش ْو َر ى. ٱْلَك ِبيُر
(berada) di dalam taman-taman
surga, mereka memperoleh apa
yang mereka kehendaki di sisi
Tuhan mereka. Yang demikian
itu adalah karunia yang besar.
(QS : Asy_Syuro : 22)
38
(QS : al-Furqon : 70) Orang-orang bertauabat & beramal sholeh akan
dihapuskan kejahatannya diganti dengan kebaikan.
39
14. Dan sekali-kali bukanlah harta
dan bukan (pula) anak-anak
َو َم ٓا َأْم َٰو ُلُك ْم َو ٓاَل َأْو َٰل ُد ُك م ِبٱَّلِتى.14
kamu yang mendekatkan kamu ُتَقِّر ُبُك ْم ِع نَدَنا ُز ْلَفٰٓى ِإاَّل َم ْن َء اَم َن
َٰٓل
َو َع ِمَل َٰص ِلًحا َفُأو ِئَك َلُهْم َج َزٓاُء
kepada Kami sedikitpun; tetapi
orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal (saleh, ٱلِّض ْع ِف ِبَم ا َع ِم ُلوا َو ُهْم ِفى
mereka itulah yang memperoleh
balasan yang berlipat ganda
: ( َسَباء. ٱْلُغ ُر َٰف ِت َء اِم ُنوَن
disebabkan apa yang telah )37
mereka kerjakan; dan mereka
aman sentosa di tempat-tempat
yang tinggi (dalam surga). (QS :
Saba : 37)
40
14.Barang Siapa yang م َْن َع ِمَل َس ِّيَئًة َفاَل ُيْج ٰز ٓى ِااَّل.14
mengerjakan keburukan tidak
dibalas, kecuali sebanding ًحا ِّم ْن َذ َك ٍر ا ْثَل ۚا ْن َع
dengan keburukan itu. Siapa ِم ُاَه ٰث َو َم ِمَل َص ِلُا ٰۤل
yang mengerjakan kebajikan,
َاْو ْن ى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َف و ِٕىَك
baik laki-laki maupun َيْد ُخ ُلْو َن اْلَج َّنَة ُيْر َز ُقْو َن ِفْيَها
perempuan sedangkan dia
dalam keadaan beriman, akan
)40 : (َغ اِفر. ِبَغْيِر ِحَس اٍب
masuk surga. Mereka
dianugerahi rezeki di dalamnya
tanpa perhitungan. (QS :
Ghofir : 40)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Orang-orang yang beriman itu menerangkan kepada kaumnya
bagaimana besar pengaruh kehidupan dunia seseorang kepada
kehidupan akhiratnya Ia berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku,
barang siapa yang mengerjakan suatu kejahatan baik laki-laki maupun
perempuan, maka ia hanya diazab sesuai dengan kejahatan yang
dilakukannya.
2. Akan tetapi barang siapa yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
mengikuti perintah-perintah Allah dan menghentikan larangan-
larangan-Nya, maka ia akan dimasukkan ke dalam surga yang penuh
kenikmatan.
3. Allah akan membalas iman dan amal saleh mereka dengan pahala yang
berlipat ganda dan rezeki yang tiada terhingga.
4. Ayat ini menggambarkan keadilan Allah yang sesungguhnya serta sifat
Maha Pengasih dan Maha Penyayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya,
Dia tidak menganiaya hamba-Nya sedikit pun. Jika Dia mengazab
hamba-Nya di akhirat nanti, maka azab yang diberikan itu seimbang
dengan perbuatan jahat dan ingkar yang telah dilakukannya selama
hidup di dunia, tidak dilebihkan sedikit pun. Akan tetapi, jika Dia
membalas iman dan amal saleh hamba-Nya, maka Dia membalasnya
dengan pahala yang berlipat ganda
41
(QS : Al-Maidah : 9) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan
diberikan ampunan dan pahala yang besar
16. Allah telah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan
َو َعَد ٱُهَّلل ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َع ِم ُلوا.16
yang beramal saleh, (bahwa) ٱلَّٰص ِلَٰح ِتۙ َلُهم َّم ْغ ِفَر ٌة َو َأْج ٌر
untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar. (QS : Al- )9 : (اْلمآِئَد ُة. َع ِظ يٌم
Maidah : 9)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah menjanjikan pahala bagi orang-orang yang beriman dan beramal
saleh. Allah telah menjanjikan kepada mereka dengan ucapan yang
sesuai dengan isi hati mereka dan membuktikannya dengan beramal
saleh bahwa mereka akan mendapat ampunan atas dosa-dosa mereka
dan pahala yang besar berupa surga.
2. Setelah itu (pada ayat yang berikutnya), Allah menyatakan pembalasan
yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir. Adapun orang-orang
yang kafir yang menolak ajakan rasul dan mendustakan ayat-ayat kami
yang disampaikan melalui rasul-rasul kami, mereka itulah yang akan
menjadi penghuni nerak, Mereka itu kekal di dalamnya.
42
kitab-kitabNya, para rasulNya dan Hari Akhir, membuktikan
keimanannya dengan amalan-amalan shalih berupa amalan-amalan hati
seperti cinta Allah, rasa takut dan pengharapan kepadaNya dan amalan-
amalan anggota tubuh seperti shalat dan lainnya Mereka akan
mendapatkan kebahagiaan dan tempat kembali yang baik,” mereka
mendapatkan kondisi yang baik dan tempat kembali yang bagus.
2. Balasan demikian itu, lantaraan mereka mendapatkan keridhaan Allah
dan kemuliaan dariNya di dunia dan akhirat. Mereka juga memperoleh
kesempurnaan dalam menikmati kenyamanan istirahat dan ketentraman
yang utuh.
3. Termasuk hal itu pohon Thuba yang berada di surga, yang mana
naungannya yang panjang tidak bisa ditempuh oleh seseorang yang
berkendaraan di bawahnya selama seratus tahun lamanya, sebagaimana
keterangannya tertuang dalam hadits-hadits shahih.
9. Sesungguhnya Kami telah َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس َلَنا ِبٱْلَبِّيَٰن ِت َو َأنَز ْلَنا
َم َع ُهُم ٱْلِكَٰت َب َو ٱْلِم يَز اَن ِلَيُقوَم ٱلَّناُس
mengutus rasul-rasul Kami
43
dengan membawa bukti-bukti ِبٱْلِقْس ِط ۖ َو َأنَز ْلَنا ٱْلَحِد يَد ِفيِه َبْأٌس
َش ِد يٌد َو َم َٰن ِفُع ِللَّناِس َو ِلَيْع َلَم ٱُهَّلل َم ن
yang nyata dan telah Kami
turunkan bersama mereka Al
Kitab dan neraca (keadilan) َينُصُر ۥُه َو ُرُس َل ۥُه ِبٱْلَغْيِبۚ ِإَّن ٱَهَّلل َقِو ٌّى
supaya manusia dapat
َو َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُنوًحا َو ِإْبَٰر ِهيَم.* َع ِز يٌز
ۖ َو َجَع ْلَنا ِفى ُذ ِّرَّيِتِهَم ا ٱلُّنُبَّو َة َو ٱْلِكَٰت َب
melaksanakan keadilan. Dan
Kami ciptakan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan *. َفِم ْنُهم ُّم ْهَتٍد ۖ َو َك ِثيٌر ِّم ْنُهْم َٰف ِس ُقوَن
berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan )26-25 : (اْلَحِد ْيُد
besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasul-Nya
padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat
lagi Maha Perkasa. Dan
sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh dan Ibrahim dan
Kami jadikan kepada keturunan
keduanya kenabian dan Al Kitab,
maka di antara mereka ada yang
menerima petunjuk dan banyak di
antara mereka fasik. (QS. Al-
Hadid : 25-26)
44
sesuai kondisi dan waktu.
6. Dan juga Allah turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang
hebat,” sebagai alat-alat perang seperti pedang, baju besi, dan lainnya,
“dan berbagai manfaat bagi manusia,” yang manfaatnya bisa
dibuktikan di berbagai jenis produksi, pekerjaan, perabotan, dan alat-
alat bercocok tanam hingga hampir semua benda pasti memerlukan
besi.
7. Dengan diturunkannya kitab dan besi akan diketahui siapa yang
menolong (agama) Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak
dilihatnya.
8. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi maha perkasa.” Maksudnya, tidak
ada yang bisa mengalahkanNya dan tidak ada sesuatu pun yang luput
dariNya.
9. Dan diantara kekuatan dan keperkasaanNya adalah menurunkan besi
yang menjadi alat-alat kekuatan. Dan di antara kekuatan dan
keperkasaanNya, Dia mampu mengalahkan musuh-musuhNya, hanya
saja Dia hendak menguji para penolongNya terhadap musuh-
musuhNya agar Dia mengetahui siapakah yang menolongNya padahal
Dia tidak terlihat olehnya.
10. Jadi kesimpulannya dalam ayat ini Allah menyandingkan al-Kitab
(kitab sucinya) dengan besi karena dengan kedua hal tersebut Allah
menolong agama dan meninggikan kalimatNya. Dengan kitab suci
yang didalamnya terdapat hujjah dan bukti nyata dan pedang yang
bisa mendapatkan kemenangan dengan izin Allah, kedua hal tersebut
menegakkan keadilan yang bisa dipakai sebagai petunjuk atas hikmah
serta kemuliaan Allah dan juga kemuliaan syariatNya yang
disyariatkan melalui lisan para rasul
45