Anda di halaman 1dari 45

DEFINISI TAUHID

. ‫ َو اْلِع ْلُم ِبَأَّنُه َو اِح ٌد‬، ‫َالَّتْو ِح ْيُد ِفى الًّلَغ ِة اْلُح ْك ُم ِبَأَّن الَّش ْيِئ َو اِح ٌد‬

. ‫ ِإْفَر اُد اْلَم ْع ُبْو ِد ِباْلِعَباَد ِة َم َع اِإْل ْع ِتَقاِد ِبَو ْح َد ِتِه ذَاًتا وَِص َفاًتا وََأْفَع ااًل‬: ‫وَاْص ِط اَل ًحا‬
Tauhid menurut bahasa adalah menetapkan sesuatu itu satu & juga
meyakini sesuatu itu satu.
Sedangkan menurut istilah adalah mengesakan yang disembah (Allah),
dengan penyembahan kepadaNya, disertai dengan keyakinan akan
keesaanNya baik itu dzatNya, sifatNya dan af’alNya.
Dari pengertian diatas maka bisa dijelaskan bahwa kata Tauhid itu
bentuk isim mashdar yang berasal dari kata “Wahhada yuwahhidu
tauhidan.” yang artinya mengesakan maksudnya adalah mengesakan Allah
SWT. bahwasannya Allah itu tuhan satu-satunya dan tidak ada tuhan selain
Allah. dan lawan dari Tauhid ini adalah syirik yaitu menyekutukan Allah SWT.
maksudnya suatu keyakinan bahwa tuhan itu mutaddid dan juga keyakinan
bahwa ada lagi tuhan tuhan lagi selain Allah.
Sedangkan pengertian Tauhid menurut istilah sebagaimana telah
diungkapkan oleh para ulama bahwasannya Tauhid itu adalah mengesakan
Allah SWT. baik itu dzatNya maksudnya wujudnya Allah itu betul-betul satu
tidak mempunyai bagiannya sama sekali, yang tentu saja hal ini berbeda
dengan keberadaan makhluk-makhlukNya dikatakan Tunggal itu bisa jadi
mempunyai bagian-bagianya. Oleh karena itu Allah SWT. berfirman :

. ‫ َو َلْم َيُك ْن َّلُه ُكُفًو ا َاَح ٌد‬، ‫ َلْم َيِلْد َو َلْم ُيْو َلْد‬، ‫ ُهَّللا الَّص َم ُد‬، ‫ُقْل ُهَو ُهَّللا َأَح ٌد‬

Artinya : Katakanlah Dia Allah itu satu, Allah tempat bergantung, tidak
beranak & tidak diperanakan dan tidak ada satupun yang menyamaiNya.
(QS. Alikhlas : 1-4)
Maka dengan demikian , termasuk syiriklah orang yang mengatakan
bahwa Allah itu tiga, Allah mempenyai istri dan anak sebagaimana
keyakinan trinitas yang diyakini oleh orang yang beragama Kristen, dan ini
merupakan kebohongan yang sebesar-besarnya yang dilakukan oleh mereka
dan jelas ini merupakan penyimpangan dari Aqidah shohihah dan juga

1
sebagai pelecehan terhadap keberadan dzat Allah SWT. Sebagaimana Allah
SWT. berfirman :

‫َّم ا َلُهْم ِبٖه ِم ْن ِع ْلٍم َّو اَل ٰاِل َبۤا ِٕىِهْۗم َك ُبَر ْت َك ِلَم ًة َتْخ ُرُج ِم ْن َاْفَو اِهِهْۗم ِاْن َّيُقْو ُلْو َن ِااَّل َك ِذ ًبا‬
Artinya : Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal
itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang
keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu)
kebohongan belaka. (QS. Alkahfi : 5).
Kemudian yang dimaksud dengan mengesakan sifatNya adalah
bahwasannya Allah lah semata-mata yang mempunyai sifat-sifat yang baik
dan sempurna yang tidak mungkin hal itu dimilki oleh makhluk-makhlukNya,
karena Allah lah yang mempunyai sifat-sifat yang maha sempuna yang
terhindar dari sifat-sifat kekurangan. Itulah yang dinamakan dengan Tauhid
Asma wasshifat. Allah SWT, berfirman :
‫َو ِهّٰلِل اَاْلْس َم ۤا ُء اْلُحْس ٰن ى َفاْدُع ْو ُه ِبَهۖا َو َذ ُروا اَّلِذ ْيَن ُيْلِح ُد ْو َن ِفْٓي َاْس َم ۤا ٖۗه َس ُيْج َز ْو َن َم ا َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َۖن‬
‫ِٕى‬
Artinya : Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka,
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka
kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS.
Al-Aa’rof : 180).
Dan selanjutnya yang dimaksud dengan mengesakan Af’alNya
bahwasannya Allah lah satu-satunya dzat yang mempunyai keagungan &
kekuasaan yang telah menciptakan dan mengurus seluruh makhluk-
makhlukNya baik yang ada dilangit dan di bumi. sehingga Af’al nya Allah
tidak mungkin bisa ditiru dan dicontoh oleh manusia sepintar apapun.
Sehingga banyak sekali dalam Al’quran ayat-ayat yang menjelaskan bahwa
Allah lah Kholik, Roozik (yang memberi rizki), Muhyi (yang menghidupkan)
& mumit (mematikan), dsb. Itulah yang dinamakan dengan Tauhid
Rububiyyah. Allah SWT. berfirman :

‫ُقْل َم ن َيْر ُزُقُك م ِّم َن ٱلَّس َم ٓاِء َو ٱَأْلْر ِض َأَّم ن َيْمِلُك ٱلَّس ْمَع َو ٱَأْلْبَٰص َر َو َم ن ُيْخ ِر ُج ٱْلَحَّى ِم َن‬
‫ٱْلَم ِّيِت َو ُيْخ ِر ُج ٱْلَم ِّيَت ِم َن ٱْلَح ِّى َو َم ن ُيَدِّبُر ٱَأْلْمَر ۚ َفَسَيُقوُلوَن ٱُهَّللۚ َفُقْل َأَفاَل َتَّتُقوَن َفَٰذ ِلُك ُم ٱُهَّلل‬
. ‫َر ُّبُك ُم ٱْلَح ُّق ۖ َفَم اَذ ا َبْع َد ٱْلَح ِّق ِإاَّل ٱلَّض َٰل ُلۖ َفَأَّنٰى ُتْص َر ُفوَن‬

2
Artinya : Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit
dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan
penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati
dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur
segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah
"Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya) ?" Maka (Zat yang demikian)
itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah
kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu
dipalingkan (dari kebenaran). QS. Yunus : 31-32

MANFAAT ILMU TAUHID


Sebagaimana telah dijelaskan dalam oleh : Syaikh Kholil Lafi As-Sihli
dalam bukunya : (Alfawaidu jalliyyah fie tauhidi robbul barriyyah, 11 : 2023),
bahwasannya manfaat mempelajari tauhid adalah :
1. Tauhid yang bersih & murni akan melahirkan ketentraman sempuna
Dunia & Akhirat. Allah SWT. berfirman :
‫ٰۤل‬
ࣖ ‫َأَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو َلْم َيْلِبُس ْٓو ا ِاْيَم اَنُهْم ِبُظْلٍم ُاو ِٕىَك َلُهُم اَاْلْم ُن َو ُهْم ُّم ْهَتُد ْو َن‬
Artinya : Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa
aman dan mereka mendapat petunjuk. (QS. Al-An’am : 82).
2. Dengan bertauhid, Allah akan mengampuni dosa-dosa serta menghapus
kesalahan-kesalahan.
Salah satu hadits Qudsy yang diterima dari Abu Dzar dengan sanad yang
marfu menjelaskan :
.‫َو َم ْن َلِقَيِنى ِبُقَر اِب اَأْلْر ِض َخ ِط يِئًة اَل ُيْش ِرْك ِبى َشْيًئا َلِقْيُتُه ِبِم ْثِلَها َم ْغ ِفَر ًة‬
Artinya : “Barang siapa menemuiku dengan membawa kesalahan
sebanyak isi bumi, tetapi dia tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu
apapun, niscaya akan menyambutnya dengan membawa ampunan yang
sebanding”. (HR. Muslim; 7009).
3. Tauhid akan memasukan penghuninya ke surga.
Dari Ubaidah, dia berkata bahwa Rosululloh telah bersabda :
‫َم ْن َقاَل َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهَّللا َو ْح َد ُه اَل َشْر َك َلُه َو َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َو َأَّن ِع ْيَس ى‬
‫َع ْبُد ُهَّللا َو َر ُسْو ُلُه َو َك ِلَم ُتُه َأْلَقاَها ِإَلى َم ْر َيَم َو ُرْو ٌح ِم ْنُه َو اْلَج َّنُة َح ٌّق َو الَّناُر َح ٌّق َأْدَخ َلُه ُهَّللا‬
. ‫اْلَج َّنَة َع َلى َم ا َك اَن ِم َن اْلَع َمِل‬

3
Artinya : “Barangsiapa bersaksi tidak ada tuhan selain Allah yang esa,
serta tidak ada sekutu bagiNya, dan Muhammad itu adalah hamba dan
rosulNya, Isa itu adalah hamba, rosul, kalimatNya yang dilemparkan ke
Maryam, dan ruh dariNya. Surg aitu benar dan neraka itu benar, niscaya
Allah akan memasukannya ke surga atas amalnya. (HR. Muslim : 149).
Dari Jabir Ibn Abdillah dari Nabi bahwa beliau bersabda :

.‫َم ْن َم اَت اَل ُيْش ِر ُك ِباِهَّلل َشْيًئا َد َخ َل اْلَج َّنَة‬


Artinya : ”Barangsiapa meninggal dan tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu apapun, niscaya dia akan masuk surga. (HR. Muslim:279).
4. Apabila tauhidnya sempurna di dalam hati, maka akan melindungi
pemiliknya secara total dari api neraka.
Dari Utsman, Nabi bersabda :

.‫ِإَّن َهَّللا َح َّر َم َع َلى الَّناِر َم ْن َقاَل اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهَّللا َيْبَتِغ ى ِبَذ ِلَك َو ْج َه ِهَّللا‬
Artinya : “Allah mengharamkan masuk neraka terhadap orang yang
mengatakan tidak ada tuhan selain Allah karena mengharapkan
keridhoan Allah”. (HR. Bukhori : 425 & Muslim : 1528)

KAJIAN AYAT-AYAT ALQURAN TENTANG IMAN


KEPADA ALLAH
Surat : (Al- Aa’rof : 54) Allah Pencipta langit & bumi

1. Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah


‫ ِاَّن َر َّبُك ُم ُهّٰللا اَّلِذ ْي َخ َلَق الَّسٰم ٰو ِت‬.1
yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia ‫َو اَاْلْر َض ِفْي ِس َّتِة َاَّياٍم ُثَّم اْسَتٰو ى َع َلى‬
bersemayam di atas ‘Arsy. Dia ‫اْلَع ْر ِۗش ُيْغ ِش ى اَّلْيَل الَّنَهاَر َيْطُلُبٗه َح ِثْيًثۙا‬
menutupkan malam kepada siang yang ‫َّو الَّش ْمَس َو اْلَقَم َر َو الُّنُجْو َم ُمَس َّخ ٰر ٍۢت‬
mengikutinya dengan cepat. (Dia ‫ِبَاْم ِر ٖٓهۙ َااَل َلُه اْلَخ ْلُق َو اَاْلْم ُۗر َتٰب َر َك ُهّٰللا‬
4
ciptakan) matahari, bulan dan bintang- )54 : ‫ (اأْل ْع َر اف‬. ‫َر ُّب اْلٰع َلِم ْيَن‬
bintang tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah! Segala penciptaan dan
urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci
Allah, Tuhan seluruh alam. (Al-
aa’rof :54)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Allah tuhan yang telah menciptakan langit & bumi dan juga apa yang ada
diantara keduanya. (Al-Furqon/ 25 : 29).
2. Yang dimaksud dengan langit ialah semua alam yang di atas, dan yang
dimaksud dengan bumi ialah semua alam di bawah,
3. Yang dimaksud enam hari disitu adalah enam masa. Nanti dibawah ada
penjelasan tafsirannya :
4. Allah bersemayam diatas arsy. (Walloohu a’lam).
5. Allah-lah yang telah mengatur malam & siang dengan perputaran bumi yang
sangat cepat sekali.
6. Semua ciptaan Allah (matahari, bintang, bulan) tunduk kepadaNya.
Maksudnya semuanya bergerak dan berjalan pada garis edarnya masing-
masing tidak ada yang menyalahinya.
7. Dan inilah merupakan keagungan dan kekuasaan Allah SWT.

Adapun yang dimaksud dengan enam hari ialah enam masa yang telah ditentukan
Allah, bukan enam hari yang kita kenal ini yaitu hari sesudah terciptanya langit
dan bumi, sedang hari dalam ayat ini adalah sebelum itu. Berikut ini penjelasan
arti enam hari dalam ayat ini menurut para ilmuwan: Menurut Marconi (2003)
penjelaskan keenam masa tersebut sebagai berikut : Masa Pertama, yakni masa
sejak 'Dentuman Besar (Big Bang) dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya
Gravitasi dari Gaya Tunggal (Superforce), ruang-waktu mulai memisah. Namun
Kontinuum Ruang-Waktu yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energi-
materi dan ruang-waktu tidak jelas bedanya. Masa Kedua, masa terbentuknya
inflasi Jagad Raya, namun Jagad Raya ini masih belum jelas bentuknya, dan
disebut sebagai Cosmic Soup (Sup Kosmos). Gaya Nuklir-Kuat memisahkan diri
dari Gaya Elektro-Lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental:
quarks, antiquarks, dan sebagainya. Jagad Raya mulai mengembang. Masa Ketiga,
masa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Gaya Nuklir-Lemah mulai
terpisah dengan Gaya Elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, netron, dan
meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan
inti-inti atom (Nucleosyntheses). Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai
terlihat terpisah. Masa Keempat, elektron-elektron mulai terbentuk, namun masih
dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang
stabil. Masa Kelima, terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan

5
radiasi, dan Jagad Raya, terus mengembang dan mulai nampak transparan. Masa
Keenam, Jagad raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk aggregat
menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk proto-galaksi,
galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata-surya tata surya, dan planet-planet. Adapun
mengenai lamanya sehari menurut agama hanya Allah yang mengetahui, sebab
dalam Al-Qur'an sendiri ada yang diterangkan bahwa sehari di sisi Allah sama
dengan seribu tahun, dalam firman-Nya yang disebutkan: Dan sesungguhnya
sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (al-
hajj/22: 47) Dan ada pula yang diterangkan lima puluh ribu tahun seperti dalam
firman-Nya : Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam
sehari setara dengan lima puluh ribu tahun. (al-Ma'arij/70: 4) Ada beberapa hadis
yang menunjukkan bahwa hari yang enam itu ialah hari-hari kita sekarang di
antaranya yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah. Abu
Hurairah berkata: "Rasulullah memegang tanganku lalu bersabda, "Allah
menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan bukit-bukit pada hari Ahad,
menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan hal-hal yang tak baik pada hari
Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menciptakan gunung-gunung pada
hari Kamis, dan menciptakan Adam pada hari Jum'at sesudah Asar, merupakan
ciptaan terakhir, pada saat terakhir itu antara waktu asar dan permulaan malam".
(Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah) Hadis ini ditolak oleh para ahli
hadis karena bertentangan dengan nash Al-Qur'an. Dari segi sanadnya pun hadis
ini adalah lemah karena dirawikan oleh Hajjad bin Muhammad al-Ajwar dari
Juraij yang sudah tidak waras di akhir hayatnya. Menurut al-Manar hadis ini
termasuk hadis-hadis Israiliyat yang dibikin oleh kaum Yahudi dan Nasrani dan
dikatakan dari Rasulullah saw. Pada ayat-ayat yang lain diterangkan lebih
terperinci lagi tentang masa-masa penciptaan langit dan bumi seperti terdapat
dalam firman Allah: Katakanlah, "Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang
menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-
Nya? Itulah Tuhan seluruh alam." (Fushshilat/41: 9) Allah menciptakan gunung-
gunung yang kokoh di atas bumi. Dia memberkahi dan menentukan kadar makanan
penghuninya dalam empat masa yang sama (cukup) sesuai bagi siapa yang
memerlukannya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan bumi itu
masih merupakan asap, Allah berkata kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka atau terpaksa. Keduanya
menjawab, "Kami datang dengan suka." Maka Dia menjadikannya tujuh langit
dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya. Dan
kami hiasi langit yang terdekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami
memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa
lagi Maha Mengetahui. Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.Penciptaan bumi yang berasal dari gumpalan-gumpalan yang kelihatan seperti
asap adalah dua masa dan penciptaan tanah, bukit-bukit, gunung-gunung serta
bermacam-macam tumbuh-tumbuhan dan bintang dalam dua masa pula. Dengan

6
demikian sempurnalah penciptaan bumi dan segala isinya dalam empat masa.
2.Penciptaan langit yang berasal dari gumpalan-gumpalan kabut itu dengan segala
isinya dalam dua masa pula. Adapun bagaimana prosesnya kejadian langit dan
bumi. Al-Qur'an tidak menjelaskannya secara terperinci dan kewajiban para ahli
untuk menyelidikinya dan mengetahui waktu atau masa yang diperlukan untuk
masing-masing tahap dari tahap-tahap kejadiannya. Kemudian setelah selesai
penciptaan langit dan bumi, Allah berkuasa atas Arsy mengurus dan mengatur
semua urusan yang berhubungan dengan langit dan bumi sesuai dengan ilmu dan
kebijaksanaan-Nya. Selanjutnya Allah menerangkan bahwa Dialah yang menutupi
siang dan malam sehingga hilanglah cahaya matahari di permukaan bumi dan hal
ini berlaku sangat cepat. Maksudnya malam itu selalu mengejar cahaya matahari
telah tertutup terjadilah malam dan di tempat yang belum terkejar oleh malam,
matahari tetap meneranginya dan di sana tetaplah siang. Demikianlah seterusnya
pergantian siang dengan malam atau pergantian malam dengan siang. Dalam ayat
lain Allah berfirman: Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang
benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang
ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun. (az-Zumar/39:
5) Hal ini terjadi karena bumi yang berbentuk bulat selalu berputar pada
sumbunya di bawah matahari. Dengan demikian, pada permukaan bumi yang kena
cahaya matahari terjadilah siang dan pada muka bumi yang tidak terkena
cahayanya terjadilah malam. Kemudian Allah menerangkan pula bahwa matahari,
bulan dan bintang semuanya tunduk di bawah perintah-Nya dan peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan. Semuanya bergerak sesuai dengan aturan yang
telah ditentukan dan di antaranya tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan
yang telah ditentukan itu. Dengan demikian terjadilah suatu keharmonisan dan
keserasian dalam perjalanan masing-masing sehingga tidak akan terjadi
perbenturan atau tabrakan antara satu dengan yang lainnya, meskipun di langit
terdapat bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya yang jumlahnya tak
terhingga. Semua itu adalah karena Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam. Hanya Allah yang patut
disembah, kepada-Nya setiap hamba harus memanjatkan doa memohon karunia
dan rahmat-Nya dan kepada-Nya pula setiap hamba harus bersyukur dan
berterima kasih atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Sungguh amat jauh
kesesatan orang yang mempersekutukan-Nya dengan makhluk-Nya dan
memohonkan doa kepada sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat atau mudarat.

(QS. Toha : 14 ). Allah adalah tuhan tidak ada tuhan selainNya


2. Sesungguhnya Aku adalah Allah, ‫ ِاَّنِنْٓي َاَنا ُهّٰللا ٓاَل ِاٰل َه ِآاَّل َاَن۠ا َفاْع ُبْد ِنْۙي‬.2
tidak ada tuhan selain Aku. Maka,
)14 : ‫ (طه‬. ‫َو َاِقِم الَّص ٰل وَة ِلِذ ْك ِرْي‬
7
sembahlah Aku dan tegakkanlah salat
untuk mengingat-Ku. (Toha : 14)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah adalah tuhan yang sebenarnya tidak ada tuhan selain Dia (tauhid).
2. Dialah satu-satunya yang layak & wajib untuk disembah, dan tidak boleh
menyekutukanNya.
3. Diantara bentuk penyembahan kepada Allah adalah dengan melaksanakan
ibadah sholat.
4. Sholat merupakan salah satu bentuk ibadah ingatnya seorang hamba
kepada kholiknya (Allah SWT). dibawah ini dijelaskan tentang keutamaan
ibadah sholat.

Pada akhir ayat ini Allah menekankan supaya salat didirikan. Tentunya salat yang
sesuai dengan perintah-Nya, lengkap dengan rukun-rukun dan syarat-syaratnya,
untuk mengingat Allah dan berdoa memohon kepada-Nya dengan penuh ikhlas.
Salat disebut di sini secara khusus, untuk menunjukkan keutamaan ibadat salat itu
dibanding dengan ibadat-ibadat wajib yang lain, seperti puasa, zakat, haji dan
lain-lain. Keutamaan ibadat salat itu antara lain ialah apabila dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tata tertib yang telah digariskan untuknya,
ia akan mencegah seseorang dari perbuatan yang keji dan mungkar, sebagaimana
firman Allah: Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu
(Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih
besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (al-'Ankabut/29: 45) Sebagian ahli Tafsir berpendapat bahwa penutup
ayat ini, ditujukan kepada orang yang tidak menunaikan salat pada waktunya,
apakah karena lupa atau yang lainnya, supaya melaksanakannya apabila ia sudah
sadar dan mengingat perintah Allah yang ditinggalkan itu sebagaimana sabda
Rasulullah saw. Barang siapa yang tertidur dari salat atau lupa, maka
imbangannya (kafaratnya) adalah salat ketika ia ingat. Tidak ada imbangan lain
selain itu. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik) Dan sabdanya
pula: Apabila salah seorang kamu tidur sehingga tidak salat atau lupa salat
hendaklah ia menunaikannya apabila ia telah mengingatnya, karena sesungguhnya
Allah berfirman, "Dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku." (Riwayat al-
Bukhari dan Muslim dari Anas) Salah satu fungsi salat adalah untuk mengingat
Allah, namun bukan berarti boleh tidak menunaikan salat hanya cukup ingat
kepada Allah, karena zikir itu dengan hati, lisan dan anggota badan.

(QS. Al-ikhlas : 1-4) Allah maha esa tidak beranak & tidak diperanakan

8
3. Katakanlah (Muhammad), “Dialah ‫ ُقْل ُهَو ُهللا َأَح ٌد * ُهَّللا الَّص َم ُد *َلْم َيِلْد‬.3
Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat
meminta segala sesuatu.(Allah) tidak . ‫َو َلْم ُيْو َلْد *َو َلْم َيُك ْن َّلُه ُكُفًو ا َأَح ٌد‬
beranak dan tidak pula diperanakkan. )4-1 : ‫(اِإْل ْخ اَل ص‬
Dan tidak ada sesuatu yang setara
dengan Dia.” (Al-Ikhlash : 14)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah itu maha esa, tidak satu, tidak dua dst. Dia yang sempurna sifat-sifat
dan nama-Nya, tiada sembahan selain-Nya.
2. Allah itu tidak butuh kepada siapapun dan sebaliknya semuanya pasti
membutuhkan Allah.
3. Allah itu tidak melahirkan dan dilahirkankan maksudnya Allah itu berdiri
sendiri tidak bergantung kepada yang lain, beda halnya dengan keadaan
makhluk pasti ada ketergantungan dengan yang lainnya.
4. Allah itu tidak sama dengan makhlukNya. (Laesa kamitslihi syaeun).
5. Tidak ada satu pun makhluk Allah yang setara denganNya.
6. Surat ini disebut surat Al-ikhlas karena surat ini murni menghabarkan
tentang tauhid tidak menghabarkan tentang hukum-hukum syar’í dll.

(QS. Al-Hasyr 22-24) Allah-lah yang mempunyai nama-nama yang baik

4. Dialah Allah tidak ada tuhan selain ‫ ُهَو ٱُهَّلل ٱَّلِذ ى ٓاَل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ۖ َٰع ِلُم ٱْلَغْيِب‬.4
Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan
yang nyata, Dialah Yang Maha ‫َو ٱلَّش َٰه َد ِةۖ ُهَو ٱلَّرْح َٰم ُن ٱلَّر ِح يُم *ُهَو ُهّٰللا‬
Pengasih, Maha Penyayang. Dialah ‫اَّلِذ ْي ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو ۚ َاْلَم ِلُك اْلُقُّد ْو ُس الَّس ٰل ُم‬
‫اْلُم ْؤ ِم ُن اْلُمَهْيِم ُن اْلَع ْيُز اْلَج َّباُر اْلُم َتَك ِّبُۗر‬
Allah tidak ada tuhan selain Dia. ‫ِز‬
Maharaja, Yang Mahasuci, Yang ‫ُسْبٰح َن ِهّٰللا َع َّم ا ُيْش ِر ُك ْو نَ* ُهَو ٱُهَّلل ٱْلَٰخ ِلُق‬
Mahasejahtera, Yang Menjaga ۚ ‫ٱْلَباِرُئ ٱْلُمَص ِّو ُرۖ َلُه ٱَأْلْس َم ٓاُء ٱْلُح ْسَنٰى‬
Keamanan, Pemelihara Keselamatan, ‫ُيَس ِّبُح َل ۥُه َم ا ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِضۖ َو ُهَو‬
Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, . ‫ٱْلَع ِز يُز ٱْلَح ِكيُم‬
Yang Memiliki Segala Keagungan, )24 -22 : ‫(أْلَح شر‬
Mahasuci Allah dari apa yang mereka
persekutukan. Dialah Allah Yang
Menciptakan, Yang Mengadakan,
Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki
nama-nama yang indah. Apa yang di
langit dan di bumi bertasbih kepada-
Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa,
Mahabijaksana. (QS. : Al-Hasyr : 22-

9
24)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Allah adalah tuhan yang maha esa , yang memiliki nama-nama yang baik
& indah (asmaul husna). Allah-lah tuhan yang layak untuk disembah.
2. Asmaul husna itu khusus dimiliki oleh Allah tidak mungkin dimiliki oleh
makhluk-makhlukNya.
3. Asmaul husna itu jumlahnya ada 99. Yang Ketika disebut akan
menggetarkan hati orang yang beriman.
4. Dialah Allah maha mengetahui yang gaib, karena pengetahuan-Nya tak
terbatas, dan maha Mengetahui yang nyata, karena pengetahuan-Nya
meliputi zarrah.
5. Dialah Allah yang Maha Pengasih, yang kasih sayang-Nya tak mengenal
batas; Maha Penyayang, yang rahmat-Nya kepada orang yang beriman
sejak di dunia hingga di surga.
6. Dia- lah Allah, Tuhan yang berhak disembah, yang tidak ada tuhan yang
haq selainNya,
7. Dialah Allah Pemilik segala sesuatu (Malik), Yang bertindak terhadapnya
tanpa ditolak dan dihalangi, Yang disucikan dari segala kekurangan
(Alquddus),
8. Dialah Allah yang selamat dari segala aib (Assalam),
9. Dialah Allah yang mengawasi seluruh makhlukNya dalam seluruh amal
perbuatan mereka,
10. Dialah Allah yang Mahaperkasa yang tidak terkalahkan, yang
Mahakuat Yang mengalahkan seluruh hambaNya, dan seluruh makhluk
tunduk kepadaNya,
11. Dialah Allah yang memiliki segala keagungan dan kebesaran,
Mahasuci Allah dari segala apa yang mereka sekutukan denganNya
dalam beribadah kepadaNya.
12. Dia-lah Allah, yang Maha Pencipta, yang menetapkan takdir para
makhluk, Yang membuat, mengadakan, dan menumbuhkan mereka
sesuai dengan hikmahNya, yang membentuk makhlukNya bagaimana
Allah berkehendak. Milik Allah-lah Asma’ul Husna dan sifat-sifat yang
tinggi, seluruh apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada
Allah. Allah Maha perkasa, Pemilik hukuman berat atas musuh-
musuhNya, Mahabijaksana dalam pengaturanNYa terhadap urusan
makhlukNya.

(QS : Al-anbiya : 21-22) Allah-lah tuhan yang maha esa

10
‫ َأِم ٱَّتَخ ُذ ٓو ا َء اِلَهًة ِّم َن ٱَأْلْر ِض ُهْم‬.5
5.. Apakah mereka mengambil tuhan-
tuhan dari bumi, yang dapat
menghidupkan (orang-orang mati) ? ‫ُينِش ُروَن * َلْو َك اَن ِفيِهَم ٓا َء اِلَهٌة ِإاَّل ٱُهَّلل‬
Sekiranya ada di langit dan di bumi
‫َلَفَس َدَتاۚ َفُسْبَٰح َن ٱِهَّلل َر ِّب ٱْلَع ْر ِش َع َّم ا‬
tuhan-tuhan selain Allah, tentulah
keduanya itu telah rusak binasa. )22-21 ‫ (َأَأْلْنِبَياُء‬. ‫َيِص ُفوَن‬
Maka Maha Suci Allah yang
mempunyai ‘Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan. (QS : Al-anbiya : 21-
22)

: KESIMPULAN DARI AYAT INI


1. Allah SWT mengingkari orang yang menjadikan tuhan-tuhan selain Dia,
dalam ayat itu Allah menggunakan istifham inkari. (pertanyaan yang tidak
membutuhkan jawaban.
2. Tidak layak menjadikan tuhan-tuhan selain Allah, karena selain Dia adalah
makhluk bukan kholik sehingga mereka itu tidak maha kuasa, tidak bisa
menghidupkan dan mematikan orang. dsb.
3. Termasuk syirik-lah orang yang menjadikan tandingan-tandingan selain
Allah.
4. Maka apabila ada tuhan-tuhan selain Allah maka akan rusaklah langit dan
bumi ini. Maksudnya adalah apabila tuhan itu banyak maka satu sama lain
akan saling mengalahkanya (Al-mu’minun 19), sehingga akan timbul
kerusakan dan malapetaka di muka bumi ini.
5. Syirik termasuk katagori dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah
SWT, karena dosa syirik-lah yang akan merusak dan menghancurkan
sendi-sendi kehidupan manusia.
6. Maha suci Allah SWT yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka
sifatkan, maksudnya dari apa yang mereka katakan, bahwa Allah memiliki
anak atau sekutu. Maha Suci dan maha Tinggi Allah dari apa yang mereka
buat-buat dengan ketinggian yang maha besar.

(QS : Al-baqoroh : 163) Allah-lah tuhan yang maha esa


6. Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang ‫ َو ِإَٰل ُهُك ْم ِإَٰل ٌه َٰو ِح ٌد ۖ ٓاَّل ِإَٰل َه ِإاَّل ُهَو ٱلَّرْح َٰم ُن‬.6
Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia Yang Maha Pemurah )163 : ‫ (َاْلَبَقَر ُة‬. ‫ٱلَّر ِح يُم‬
lagi Maha Penyayang. (QS. Al-

11
baqoroh : 163)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah adalah tuhan yang maha esa tidak ada tuhan selainNya.
2. Makna Ilah adalah dzat yang disembah, baik secara benar (haq) maupun
secara bathil. Allah ‫ ﷻ‬adalah Sesembahan (ilah) yang berhak diibadahi
dengan benar.
3. Allah itu maha esa maksudnya adalah dalam dzat dan sifat Nya, yaitu Esa
dalam rububiyahNya sehingga tidak ada dzat yang menciptakan, memberikan
rizki, mengatur alam semesta dan kehidupan kecuali Dia. Allah Esa dalam
uluhiyah Nya yaitu dalam peribadahan, tidak ada yang berhak diibadahi
kecuali Dia.

(QS : An-Nahl : 36) Sembahlah Allah & jauhilah Thogut


7. Dan sungguhnya Kami telah mengutus ‫ َو َلَقْد َبَع ْثَنا ِفى ُك ِّل ُأَّمٍة َّرُس واًل َأِن ٱْع ُبُدوا‬.7
rasul pada tiap-tiap umat (untuk ‫َّٰط‬
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), ‫ٱَهَّلل َو ٱْج َتِنُبوا ٱل ُغ وَت ۖ َفِم ْنُهم َّم ْن َهَدى‬
dan jauhilah Thaghut itu", maka di ۚ‫ٱُهَّلل َو ِم ْنُهم َّم ْن َح َّقْت َع َلْيِه ٱلَّض َٰل َلُة‬
antara umat itu ada orang-orang yang ‫َفِس يُروا ِفى ٱَأْلْر ِض َفٱنُظُروا َكْيَف َك اَن‬
diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula )36 : ‫ (َاالَّنحل‬. ‫َٰع ِقَبُة ٱْلُم َك ِّذ ِبيَن‬
di antaranya orang-orang yang telah
pasti kesesatan baginya. Maka
berjalanlah kamu dimuka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan (rasul-
rasul). (QS. : AN-nahl : 36)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah pasti akan mengutus seorang rosul kepada setiap umat baik umat tempo
dulu atau umat zaman sekarang.
2. Da’wah yang disampaikan oleh rosul intinya sama (satu ajaran dan satu
da’wah) yaitu mengajak umat manusia supaya beribadah kepada Allah semata
(tauhid) dan tidak menyekutukanNya. ”sembahlah Allah (saja) dan jauhilah
thagut ”.
3. Maka diantara umatnya itu ada yang menerima da’wahnya mereka itulah yang
mendapatkan hidayah dari Allah SWT, dan diantara mereka ada yang
menolaknya mereka itulah orang yang disesatkan oleh Allah.

12
4. Allah SWT telah membuktikan bagaimana akibatnya orang-orang yang telah
mendustakan para rosul seperti halnya yang terjadi terhadap umat-umat yang
terdahulu.
5. Thogut adalah seluruh sesembahan selain Allah seperti setan, dukun, berhala,
serta semua orang yang mengajak kepada kesesatan.

(QS : Al-Ankabut : 61) Orang kafir Quresy pun yakin bahwa Allah-lah
pencipta langit dan bumi

8. Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan ‫ َو َلِئن َس َأْلَتُهم َّم ْن َخ َلَق ٱلَّس َٰم َٰو ِت‬.8
kepada mereka: "Siapakah yang
menjadikan langit dan bumi dan ‫َو ٱَأْلْر َض َو َس َّخ َر ٱلَّش ْمَس َو ٱْلَقَم َر‬
menundukkan matahari dan bulan?" . ‫َلَيُقوُلَّن ٱُهَّللۖ َفَأَّنٰى ُيْؤ َفُك وَن‬
Tentu mereka akan menjawab: "Allah",
)61 : ‫(َاْلَع ْنَك ُبوت‬
maka betapakah mereka (dapat)
dipalingkan (dari jalan yang benar).
(QS. Al-ankabut : 61)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Orang kafir Quresy meyakini bahwa Allah-lah pencipta langit dan bumi.
2. Keyakinan mereka itu tidak sesuai dengan kenyataannya buktinya mereka
meyakini Allah adalah pencipta tetapi mereka mendustainya karena
mereka menjadikan tuhan selain Allah.
3. Mereka meyakini ke rububihan Allah tetapi tidak meyakini kepada
uluhiyyahNya.
4. Meskipun mereka itu meyakini kerububihannya Allah SWT , akan tetapi
mereka tetap berpaling dari jalan kebenaran karena tidak berada dalam
hidayahNya.

Iman dan Amal Shaleh


Iman dan amal shaleh merupakan dua hal yang menyatu yang tidak
bisa dicerai-pisahkan. Apabila iman diumpamakan dengan matahari, maka

13
amal shaleh merupakan sinarnya. Wujud dari iman seseorang adalah
terlaksananya amal kebajikan dalam segala aspek kehidupan. Amal shaleh
terdiri dari dua bagian, yaitu amal untuk diri sendiri dan amal yang
manfaatnya untuk orang banyak.
Perwujudan amal kebajikan dalam kehidupan sehari-hari akan dapat
menjadi indikator dari tingginya iman seseorang. Amal shaleh yang
bermanfaat bagi orang banyak di antaranya (1) memiliki ilmu yang
bermanfaat. Karena itu, setiap orang muslim harus berusaha secara terus
menerus untuk mencari ilmu. Seorang yang berilmu lebih utama
kedudukannya dari seorang ahli ibadah. Rasulullah s.a.w. bersabda:

‫َو ِإَّن َفْض َل اْلَع اِلِم على اْلَع اِبِد َكَفْض ِل اْلَقَم ِر َلْيَلَة اْلَبْد ِر على َس اِئِر اْلَك َو اِكِب‬
Keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah, seperti
keutamaan bulan purnama atas segala bintang. (HR. Abu Daud, 3641).

Dengan memiliki ilmu yang tinggi, seseorang akan dapat


mewujudkan kemaslahatan yang luas bagi umat manusia secara umum. Amal
shaleh berikutnya (2) hendaknya kita mencintai orang lain sebagaimana kita
mencintai diri sendiri. Karena sesungguhnya tidak sempurna iman seseorang,
sehingga ia mencintai sesamanya.

‫َال ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َألِخ ْيِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِس ِه‬
Tidaklah beriman salah seorang di antaramu, sehingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari, 13).
Berkaitan dengan kepedulian kita pada orang lain, diarahkan agar kita
bisa bersikap kepada orang lain sebagaimana kita bersikap terhadap diri kita
sendiri. Perlakuan kita terhadap orang lain selalu mempertimbangkan pada
diri sendiri. Apabila pada diri kita dirasa tidak enak, maka pada orang lain
pun demikian. Apabila dirasakan pada diri kita menyenangkan, maka orang
lain pun akan senang pula. Nabi bersabda:
‫ْأ‬ ‫ْأ‬
‫ َو َخ ْيُر الَّناِس َأْنَفُعُهْم ِللَّناِس‬، ‫الُم ْؤ ِم ُن َي َلُف َو ُيْؤ َلُف َو اَل َخْيَر ِفْيَم ْن اَل َي َلُف َو اَل ُيْؤ َلُف‬

14
Seorang mukmin itu adalah yang bisa menerima dan diterima orang lain,
tidak ada kebajikan bagi orang yang tidak bisa menerima dan tidak bisa
diterima orang lain, dan sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR. Thabrani, 6026).
Sikap bisa menerima dan diterima orang lain atau bisa mencintai dan
dicintai orang lain merupakan bukti dari tingginya iman seseorang. Dengan
demikian, orang tersebut akan mendatangkan maslahat untuk sesama
manusia, dan dialah orang yang dicintai oleh Allah s.w.t.. Sebaik-baiknya
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang, antara lain adalah dapat membuat
saudara-saudaranya berbahagia atau ia berusaha untuk menghilangkan
kesulitan saudaranya, atau membantu orang yang terlilit hutang.
Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang dapat memberikan
bantuan berupa konsumsi kepada mereka yang kelaparan. Nabi s.a.w.
bersabda:
‫َأَح ُّب الَّناِس ِإَلى ِهَّللا َتَع اَلى َأْنَفُعُهْم ِللَّناِس َو َأَح ُّب اَألْع َم اِل ِإَلى ِهَّللا َتَع اَلى ُسُروٌر ُتْد ِخ ُلُه َع َلى‬
‫ُم ْس ِلٍم َأْو َتَك ِش ُف َع ْنُه ُك ْر َبًة َأْو َتْقِض ي َع ْنُه َد ْيًنا َأْو َتْطُر ُد َع ْنُه ُجوًعا‬
Manusia yang paling dicintai oleh Allah s.w.t. adalah orang yang paling
bermanfaat bagi manusia lain, sebaik-baiknya aktivitas di sisi Allah s.w.t.
adalah menggembirakan dan membahagiakan seorang muslim atau dia
menghilangkan kesulitan atau melunasi orang yang dililit hutang, atau
memberikan makanan bagi orang yang kelaparan. (HR. Thabrani, 13280).
Termasuk usaha yang mendatangkan kemanfaatan bagi manusia dan
makhluk lain adalah menanam pohon sebanyak-banyaknya. Karena tanaman
itu akan dapat menjaga keseimbangan alam, memproduksi oksigen, dan
mendatangkan buah-buahan yang sangat bermanfaat. Karena itu, orang-
orang yang banyak menanam pohon, termasuk orang yang bermal jariyah,
karena semua manfaat dari pohon itu akan dirasakan oleh makhluk hidup.
Pepohonan itu akan hidup lama dan terus mendatangkan pahala kebaikan
kepada yang menanamnya. Apabila tanaman itu ada buahnya, akan

15
bermanfaat bagi manusia dan makhluk lain, termasuk hewan seperti burung,
kelelawar, kalong, monyet dan semua makhluk yang memanfaatkannya.
Mengenai hal ini Nabi bersabda:
‫ َفَيْأُك ُل منه َطْيٌر َأْو ِإْنَس اٌن َأْو َبِهيَم ٌة؛ ِإاَّل كاَن‬،‫ َأْو َيْز َر ُع َزْر ًعا‬،‫ما ِم ن ُم ْس ِلٍم َيْغ ِرُس َغْر ًسا‬
‫له به َص َد َقٌة‬
Tidak ada seorang muslim pun yang menanam suatu tanaman, atau
menanam tumbuhan, maka dimakan dari tanaman itu oleh bangsa burung,
manusia, atau hewan kecuali hal itu baginya sebagai sedekah. (HR.
Bukhari, 2320).
Amal shaleh berikutnya (3) memperbanyak sedekah. Dengan
memperbanyak sedekah, maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan
lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Memperbanyak sedekah,
selain dengan menginfakkan sebagian harta yang dimiliki, adalah (1)
menyebarkan ilmu pengetahuan, (2) membentuk generasi penerus yang
shaleh dan shalehah, (3) mewariskan mushaf al-Qur’an, (4) membangun
masjid, (5) membangun rumah untuk tamu dan para musafir, (6) membuat
saluran air atau sumur yang airnya digunakan untuk minum manusia dan
hewan, dan untuk mengairi sawah, ladang, dan perkebunan.
Termasuk dalam kategori sedekah adalah mengucapkan perkataan,
berdialog, bergaul secara sopan dan santun, serta berbagai perbuatan baik
lainnya. Nabi s.a.w. bersabda:
‫ِإَّن ِمَّم ا َيْلَح ُق اْلُم ْؤ ِم َن ِم ْن َع َم ِلِه َو َحَس َناِتِه َبْع َد َم ْو ِتِه ِع ْلًم ا َع َّلَم ُه َو َنَش َر ُه َو َو َلًدا َص اِلًحا َتَر َك ُه‬
‫َو ُم ْص َح ًفا َو َّر َثُه َأْو َم ْس ِج ًدا َبَناُه َأْو َبْيًتا ِال ْبِن الَّس ِبيِل َبَناُه َأْو َنْهًرا َأْج َر اُه َأْو َص َد َقًة َأْخ َر َج َها‬
‫ِم ْن َم اِلِه ِفي ِص َّح ِتِه َو َحَياِتِه َيْلَح ُقُه ِم ْن َبْع ِد َم ْو ِتِه‬
Sesungguhnya sebagian dari amal yang diperoleh dari seseorang yang
beriman dan kebaikan yang akan ia peroleh setelah ia wafat adalah (1) ilmu
yang diajarkan pada orang lain, (2) anak shaleh yang ia tinggalkan, (3)
mushaf al-Qur’an yang ia wariskan, (4) masjid yang ia bangun, (5) rumah
untuk ibnu sabil yang ia dirikan, (6) sungai yang ia alirkan (7) sedekah yang

16
dikeluarkan dari hartanya ketika ia masih hidup dan sehat. Semua itu akan
dikaitkan dengannya setelah ia wafat. (HR. Ibnu Majah, 242).
Sebagian dari contoh amal kebajikan yang dilakukan Rasulullah
s.a.w. terangkum dalam ucapan permaisuri beliau yaitu Sayyidah Khadijah
binti Khuwailid, ketika Nabi s.a.w. dalam keadaan risau waktu menerima
wahyu pertama. Sayyidah khadijah berkata kepada beliau:
‫ وَتْقِري‬، ‫ وَتْح ِم ُل الَك َّل‬، ‫ وَتْص ُدُق الَحِد يَث‬، ‫َفَو ِهَّللا ال ُيْخ ِز يَك ُهَّللا أَبًدا؛ إَّنَك َلَتِص ُل الَّر ِح َم‬
‫ وُتِع يُن عَلى َنَو اِئِب الَح ِّق‬، ‫الَّضْيَف‬
Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu, sesungguhnya engkau adalah
orang yang selalu merajut silaturrahim, ucapanmu jujur, suka memikul
kesulitan orang lain, memuliakan tamu, dan menolong orang-orang yang
perlu ditolong. (HR. Bukhari, 6982).

Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, salah seorang Mustasyar PBNU

Makna amal shalih


Makna amalan
Ibnu Faris dalam Mu’jamu Maqayisul Lughah berkata, “‘‫ ’ع – م – ل‬Akar
suatu kata yang menunjukkan pada satu makna yang sama, yaitu semua
pekerjaan yang dilakukan” (Mu’jamu Maqayisul Lughah , 1/17, Cet : Darul
Kutub ‘Alamiyah).
Raghib al Asfahaniy berkata, “amalan adalah semua pekerjaan yang berasal
dari makhluk hidup dan dilakukan dengan sengaja” (Al Mufradaat Fi
Gharibul Qur’an:351, Cet: Darul Ma’rifat).
Makna shalih
Ibnu Faris dalam Mu’jamu Maqayisul Lughah berkata, “’‫ ل – ح‬-‫ ‘ ص‬Akar
suatu kata yang menunjukkan pada satu makna yang sama yaitu lawan dari
kerusakan” (Mu’jamu Maqayisul Lughah, 1/17, Cet: Darul Kutub
‘Alamiyah).
Syaikh Ahmad bin Yusuf Al Halabiy berkata, “‫ الصالح‬maknanya adalah
lawan dari kerusakan, lawan dari keshalihan di dalam al Qur’an adalah
kerusakan [‫ ] الفساد‬dan kejelakan [‫ ] السيء‬sebagaimana dalam firman Allah
(yang artinya), “ Dan apabila dikatakan kepada mereka “ janganlah kalian

17
berbuat kerusakan di muka bumi, mereka mengatakan hanyasaja kami
adalah orang-orang yang berbuat perbaikan” (QS. Al Baqarah:11).
Juga dalam firman Allah (yang artinya), “Mereka mencampur amalan shalih
dan yang lain amalan yang jelek” (Q.S.At Taubah:102) (Lihat Umdatul
Huffadz:2/346, cet :Darul Kutub ilmiyah).
Kesimpulannya, amal shalih adalah perbuatan baik yang dapat membuat
kebaikan dan dilakukan secara sengaja.

Kenapa Perbuatan Baik Dikatakan Sebagai Amal shalih ?


Syaikh Abdurrahman as Sa’diy dalam Taisiru Karimir
Rahman mengaatakan, “Amalan yang baik dinamakan amal shalih karena
dengan sebab amal shalih keadaan urusan dunia dan akhirat seorang hamba
Allah akan menjadi baik dan akan hilang seluruh keadaan- keadaannya yang
rusak. Dengan amalan yang baik tersebut seseorang akan termasuk golongan
orang yang shalih yang pantas bersanding dengan Allah Yang Maha
Pengasih di dalam surga-Nya” (Taisiru Karimir Rahman: 1/62,cet:Markaz
Shalih bin Shalih ats Tsaqafiy).
Kapan Suatu Amalan Menjadi Shalih?
Suatu amalan dalam agama islam dikatakan sebagai amal shalih apabila
terpenuhi di dalamnya dua syarat, yaitu Ikhlas karena Allah dan mengikuti
sunnah Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam dalam hal sebab,
jenis, kadar, tata cara, waktu, dan tempat (Ahkam Minal Qur’an:1/94 syaikh
Utsaimin).
Wallahu a’lam bish shawab.
Penulis: Ust. Zaenuddin Abu Qushaiy

KAJIAN AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG


IMAN & AMAL SHOLEH
(QS : Al-Hujurot : 15) Membuktikan iman dengan jihad fie sabilillah

‫ ِإَّنَم ا ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا ِبٱِهَّلل‬.1


1.. Sesungguhnya orang-orang yang beriman
itu hanyalah orang-orang yang percaya
(beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, ‫َو َرُس وِلِهۦ ُثَّم َلْم َيْر َتاُبوا َو َٰج َهُدوا ِبَأْم َٰو ِلِهْم‬
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan

18
‫َٰٓل‬
mereka berjuang (berjihad) dengan harta ‫َو َأنُفِس ِهْم ِفى َس ِبيِل ٱِهَّللۚ ُأو ِئَك ُهُم‬
dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka
itulah orang-orang yang benar. (QS. : Al-
)15 : ‫ (اَاْلُحُج َر ات‬. ‫ٱلَّٰص ِد ُقوَن‬
Hujurot : 15)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang yakin kepada Allah &
rosulNya dengan tidak ada keraguan sedikitpun dalam hatinya.
2. Iman itu bukan sekedar keyakinan karena orang kafir pun yakin bahwa Allah-lah
sang maha pencipta.
3. Orang orang yang imannya bener dan tulus maka akan sesuai antara hati dan
lisannya.
4. Ciri-ciri orang-orang yang beriman adalah mereka yang senantiasa berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwa raganya.
5. Tidak dikatakan imannya bener apabila tidak berjihad atau berjuang dijalan
Allah.
6. Jihad itu adalah mengerahkan kekuatan, kemampuan dan juga usaha yang
maksimal untuk melawan mereka yang berjuang di jalan syetan.
7. Mereka yang beriman dan dibuktikan dengan jihad di jalan Allah, maka mereka
itulah orang-orang yang benar keimanannya.

(QS : Al-anfal : 2-4) Ciri-ciri orang yang beriman adalah gemetar


hatinya disebut nama Allah, tawakkal & berinfak.
2..Sesungguhnya orang-orang yang ‫ ِاَّنَم ا اۡل ُم ۡؤ ِم ُنۡو َن اَّلِذ ۡي َن ِاَذ ا ُذ ِكَر ُهّٰللا َو ِج َلۡت‬.2
beriman itu adalah mereka yang
apabila disebut nama Allah gemetarlah ‫ُقُلۡو ُبُهۡم َو ِاَذ ا ُتِلَيۡت َع َلۡي ِهۡم ٰا ٰيُتٗه َز اَد ۡت ُهۡم‬
hati mereka, dan apabila dibacakan ‫ِاۡي َم اًنا َّوَع ٰل ى َر ِّبِهۡم َيَتَو َّك ُلۡو َن * اَّلِذ ۡي َن‬
kepada mereka ayat-ayat-Nya
bertambahlah iman mereka * ‫ُيِقۡي ُم ۡو َن الَّص ٰل وَة َو ِمَّم ا َر َز ۡق ٰن ُهۡم ُيۡن ِفُقۡو َن‬
‫ٰۤل‬
[karenanya] dan kepada Tuhanlah ‫ُاو ِٕٮَك ُهُم اۡل ُم ۡؤ ِم ُنۡو َن َح ًّقا َلُهۡم َد َر ٰج ٌت ِع ۡن َد‬
mereka bertawakkal, [yaitu] orang- : ‫ (اَأْلْنَفال‬.* ‫َر ِّبِهۡم َو َم ۡغ ِفَر ٌة َّو ِرۡز ٌق َك ِرۡي ٌم‬
orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang )4-2
Kami berikan kepada mereka. Itulah
orang-orang yang beriman dengan
sebenar-benarnya. Mereka akan
memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Tuhannya dan
ampunan serta rezki [ni’mat] yang
mulia.”. (QS : Al-anfal : 2-4)

19
KESIMPULAN DARI AYAT INI :

1. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang apabila disebut nama


Allah gemetar lah hatinya karena orang-orang yang berimanlah takutnya
itu hanya kepada Allah SWT.
2. Maka orang-orang yang beriman jika ia berkeinginan untuk melakukan
perbuatan dosa atau maksiat, ia pun segara teringat Allah dan takut
melaksanakannya..
3. Ciri-ciri orang-orang yang beriman itu adalah yang apabila dibacakan
ayat-ayatNya (Al’qur’an) bertambahlah keimanannya
4. Orang-orang yang beriman akan merasa senang dan betah Ketika mendegarkan
bacaan Al-qur’an.
5. Orang-orang yang beriman hanya bertawakkal kepada Allah maksudnya
orang-orang yang beriman akan menyandarkan segala urusannya hanya
kepada Allah, bukan kepada benda, gunung, cincin, keris, atau yang lain..
6. Orang-orang beriman itu yakin bahwa tidak akan terwujud suatu hal
kecuali atas kehendak Allah. Jika Allah berkehendak terjadi, maka
terjadilah. Dan jika Allah tidak berkehendak, tidak akan terjadi.
7. Orang-orang yang beriman adalah orang yang senantiasa mendirikan
sholat, Karena sholat merupakan tiangnya agama.
8. Siapa orang yang mendirikan sholat berarti dia itu itu telah mendirikan
agama & barangsiapa yang yang mengabaikannya berarti dia telah
meruntuhkan agamanya.
9. Orang-orang yang beriman adalah orang yang senantiasa menginfakkan
hartanya dijalan allah SWT. maka dikatakan dia itu beriman apabila
menginfakan hartanya baik keadaan sempit ataupun lapang.
10. Maka apabila ciri-ciri dari sifat-sifat itu ada maka merekalah orang-
orang yang benar keimanannya.

(QS : Al-anfal : 74) Orang-orang yang beriman saling mencintai &


saling tolong menolong dengan mu’min yang lainnya.
3. Dan orang-orang yang beriman ‫ َو ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َهاَج ُروا َو َٰج َهُدوا ِفى‬.3
dan berhijrah serta berjihad ‫َٰٓل‬
pada jalan Allah, dan orang- ‫َس ِبيِل ٱِهَّلل َو ٱَّلِذ يَن َء اَو وا َّو َنَص ُر ٓو ا ُأو ِئَك‬
orang yang memberi tempat ‫ُهُم ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن َح ًّقاۚ َّلُهم َّم ْغ ِفَر ٌة َو ِرْز ٌق‬

20
kediaman dan memberi )74 : ‫ (األنفال‬. ‫َك ِريٌم‬
pertolongan (kepada orang-
orang muhajirin), mereka itulah
orang-orang yang benar-benar
beriman. Mereka memperoleh
ampunan dan rezeki (nikmat)
yang mulia. (QS : Al-anfal : 74)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :

1. Orang-orang yang bener keimanannya adalah orang yang berhijrah


(muhajirin) yang meninggalkan tempat kediamannya karena diduduki
oleh orang-orang kafir & musyrik. (hijrah dari Mekah ke Madinah).
2. Allah Swt. memerintahkan hijrah tiada lain adalah untuk menyelamatkan
kau muslimin dan agamanya.
3. Hijrah dan jihad dalam ayat ini merupakan satu paket yang tidak bisa
dipisahkan maksudnya tujuan hijrah itu adalah dalam rangka jihad di
jalan Allah Swt.
4. Jihad itu merupakan impelementasi iman, seseorang tidak dikatakan
orang itu bener keimanannya apabila tidak berjihad di jalan Allah.
5. Orang-orang yang memberi tempat kediaman di Madinah kepada kaum
muhajirin dari Mekah, mereka itu adalah golongan anshor.
6. Kaum Muhajirin dan kaum anshor mereka saling mencintai dan saling
tolong menolong karena terikat oleh persaudaraan iman dan islam.
7. Orang-orang yang mempunyai ciri-ciri & sifat di atas mereka itulah orang
yang benar-benar beriman.
8. Maka jaminan dari Allah mereka akan mendapatkan ampunan dan rizki
yang baik di dunia & akhirat.

(QS : Al-Hujurot : 14) Iman itu bukan sekedar ucapan.


4. Orang-orang Arab Badui itu
‫ َقاَلِت ٱَأْلْع َر اُب َء اَم َّناۖ ُقل َّلْم ُتْؤ ِم ُنوا‬.4
berkata: "Kami telah beriman".
Katakanlah: "Kamu belum ‫َو َٰل ِكن ُقوُلٓو ا َأْس َلْم َنا َو َلَّم ا َيْد ُخ ِل ٱِإْل يَٰم ُن‬
beriman, tapi katakanlah 'kami ‫ِفى ُقُلوِبُك ْم ۖ َو ِإن ُتِط يُعوا ٱَهَّلل َو َر ُسوَل ۥُه اَل‬

21
telah tunduk', karena iman itu ‫َيِلْتُك م ِّم ْن َأْعَٰم ِلُك ْم َش ْئًـاۚ ِإَّن ٱَهَّلل َغ ُفوٌر‬
belum masuk ke dalam hatimu;
dan jika kamu taat kepada Allah )14 : ‫ (اْلُحُج َر ات‬. ‫َّر ِح يٌم‬
dan Rasul-Nya, Dia tidak akan
mengurangi sedikitpun pahala
amalanmu; sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang". (QS : Al-Hujurot :
14)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :

1. Tidak dikatakan orang itu beriman dan benar keimanannya apabila


imannya itu sebatas ucapan saja sebagaimana pengakuan orang baduy
dalam ayat ini.
2. Apabila orang itu hanya mengatakan kami beriman, maka mereka itu
tidak layak dikatakan orang-orang beriman karena imannya belum
meresap ke dalam hatinya (tidak dibuktikan dengan amal), maka mereka
itulah layak dikatakan orang islam.
3. Pengertian iman yang sebenarnya adalah meyakini dengan hati,
mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.
4. Apabila ketiga aspek ini terpenuhi maka mereka itulah orang-orang yang
benar-benar beriman.
5. Orang-orang yang mau membuktikan keimanannya, maka mereka mesti
taat kepada Allah dan rosulNya dengan menjalankan perintahnya dan
menjauhi larangannya.
6. Dan apabila taat kepada Allah dan rosulNya maka Allah tidak akan
mengurangi pahala dari amal perbuatan mereka sedikitpun, dan ini
merupakan keberuntungan dan kebahagiaan bagi orang-orang yang
beriman.
7. Dan apabila kita bertaubat dan menyadari dari kesalahannya maka Allah
maha pengampun dan maha penyayang.

HADITS-HADITS TENTANG IMAN


Perintah untuk menyempurnakan keimanan

22
‫ ِإَّن ِلِإْل ْيَم اِن‬: ‫ َقاَل ُع َم ُر اْبُن اْلَع ِز ْيِز‬.5
5. Iman itu memiliki kewajiban-
kewajiban, syareat-syareat
(aturan-aturan), Batasan-batasan
dan sunnah-sunnah. barangsiapa
‫ َفَمِن‬,‫َفَر اِئَض َو َش َر اِئَع َو ُح ُد ْو ًدا َو ُس َنًنا‬
yang menyempurnakannya, maka ‫اْسَتْك َم َلَها ِاْسَتْك َم َل اِإْل ْيَم اُن َو َم ْن َلْم‬
sempurnalah keimanannya, dan ‫ (َر َو اُه‬. ‫َيْسَتْك ِم ْلَها َلْم َيْسَتْك ِم ِل اِإْل ْيَم اُن‬
)10 :1 , ‫اْلُبَخ اِر ُّي‬
barangsiapa yang tidak
menyempurnakannya, maka
tidaklah sempurna keimanannya.
(HR. Bukhori 1: 10)

KESIMPULAN DARI HADITS INI :

1. Iman itu memiliki kewajiban-kewajiban, syareat-syareat, aturan-aturan


dan sunnat-sunnatnya yang mesti dilaksanakan oleh pemilik-pemiliknya.
2. Maka bagi orang-orang yang beriman mesti melaksanakan dan
menyempurnakan hal tersebut diatas.
3. Maka apabila bisa menyempurnakan dari hal-hal tersebut diatas maka
sempurnalah keimanannya akan tetapi barangsiapa yang tidak
menyempurnakannya maka imannya itu tidak sempurna.
4. Melaksanakan kewajiban maksudnya wajib (mesti) bagi orang-orang
yang beriman untuk melaksanakannya dan berdosalah ketika
meninggalkannya.
5. Bagi orang-orang yang beriman itu mesti menjalankan hukum-hukum
(hudud) dari Allah Swt. dan apabila mengabaikan hukum-hukumnya
maka lepaslah keimanannya.
6. Dan bagi orang-orang yang beriman mesti menjalankan perintah sunnat-
sunnatnya dan tidak berdosa Ketika ditinggalkannya.

Iman itu terdiri dari 70 cabang

‫ َع ْن َأِبى ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل‬.6


6. Dari Abu Huroeroh semoga Allah
meridloi kepadanya dia telah
berkata telah bersabda rosululloh ‫ َاِإْل ْيَم اُن ِبْض ٌع‬: .‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا ص‬
SAW. : “Iman itu ada 70 puluh
cabang kurang lebih, dan malu itu
‫ َو اْلَحَياُء ُش ْع َبٌة ِم َن‬, ‫َو َس ْبُعْو َن ُش ْع َبًة‬
merupakan satu cabang ) ‫ (َر َو اُه ُم ْس ِلٌم‬. ‫اِإْل ْيَم اِن‬
keimanan(HR. Muslim)
‫ َع ْن َأِبى ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل‬.7

7. Dari Abu Huroeroh semoga Allah


‫ َاِإْل ْيَم اُن ِبْض ٌع‬: .‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا ص‬
meridloi kepadanya dia telah , ‫َو َس ْبُعْو َن َأو ِبْض ٌع َو ِس ُّتْو َن ُش ْع َبًة‬

23
berkata : telah bersabda rosululloh ‫ َو َأْد َناَها‬, ‫َفَأْفَض ُلَها َقْو ُل اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهَّللا‬
SAW. : “Iman itu ada 70 atau 60 ‫ َو اْلَحَياُء‬, ‫ِإَم اَطُة اَأْلَذ ى ِفى الَّطِرْيِق‬
puluh cabang kurang lebih, dan
cabang yang paling utama adalah ‫ (َر َو اُه ُم ْس ِلٌم‬. ‫ُشْع َبٌة ِم َن اِإْل ْيَم اِن‬
ucapan LAA ILAAHA ILLA
LLOHU dan cabang yang paling )36 :1
rendah adalah menyingkirkan duri
di jalan, dan malu itu merupakan
satu cabang dari keimanan(HR.
Muslim)

KESIMPULAN DARI DUA HADITS INI :

1. Iman itu memiliki tingkatan-tingkatan dan cabang-cabang yang semua itu


mesti disempurnakan oleh pemilik-pemiliknya.
2. Iman itu kurang lebih memiliki 70 cabang & tingakatan.
3. Tingkatan iman yang tertinggi adalah ucapan “Laa ilaaha illa lloohu.”
Maksudnya adalah Aqidah.
4. Tingkatan iman yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di jalan
karena bisa membahayakan orang lain.
5. Mengimplementasikan iman adalah dengan menjalankan syareat islam
secara kaaffah dari mulai hal yang prinsif sampai hal yang dianggap
spele.
6. Ajaran islam mengatur segala aspek kehidupan, bagi orang-orang yang
beriman mesti menjadikan ajaran islam itu sebagai pedoman dalam
kehidupannya.
7. Apabila telah mengamalkan dan mengimplementasikan 70 cabang
keimanan tersebut maka sempurnalah keimanannya.
8. Maka dituntut bagi orang-orang yang beriman itu untuk mengetahui 70
cabang keimanan itu supaya bisa menyempurnakan keimanannya.
9. Diantara cabang keimanan itu salah satunya adalah sifat malu artinya
bahwa malu itu merupakan sebahagian dari iman, apabila orang sudah
hilang rasa malunya (malu terhadap Allah), maka hilanglah sebahagian
imannya.

24
Iman itu bukan tamanni (angan-angan)
8. Rosululloh telah bersabda :
‫ َلْيَس اِإْل ْيَم اُن‬: .‫ َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا ص‬.8
“Tidaklah iman itu hanya
angan-angan, tetapi yang ‫ِبالَّتَم ِّنى َو َلِكْن َم ا َو َّقَر ِفى اْلَقْلِب‬
tertancap dalam hati dan ‫ َو ِإْن َغَّر ْتُهُم اَأْلَم اِنُّي‬, ‫َو َص َّدَقُه اْلَع َم ُل‬
dibuktikan dengan amal, dan
, ‫َح َّتى َخ َر ُجْو ا ِم َن الُّد نَيا َو اَل َحَس َنَة َلُه‬
jika tertipu dengan angan-
angan sehingga mereka keluar ‫َقاُلوا ُنْح ِس ُن الَّظَّن ِباِهَّلل َو َك َّذ ُبوا َلْو‬
dari dunia (mati) sementara ‫ (َر واُه‬. ‫َأْح َس ُنوا الَّظَّن َأَلْح َس ُنوا اْلَع َم َل‬
mereka tidak mempunyai
kebaikan dan mereka berkata ; ) ‫اْلُبَخ اِرُّي‬
“ kami telah berbaik sangka
kepada Allah (padahal) mereka
berdusta, kalaulah mereka
berbaik sangka psti mereka
akan berbuat baik. (HR.
Bukhori)

KESIMPULAN DARI DUA HADITS INI :

1. Iman itu bukan sekedar tamanni (angan-angan) maksudnya bukan


sekedar pengakuan & omong kosong akan tetapi iman itu mesti ada
pembuktian.
2. Iman itu adalah keyakinan dalam hati dan mesti dibuktikan dengan
amal.
3. Imannya itu benar apabila dibuktikan dengan amal sholeh yaitu amal
yang dicintai dan diridloi oleh Allah Swt.
4. Imannya itu tidak benar apabila tidak dibuktikan dengan amal yang
baik dan benar.
5. Mengakui beriman kepada Allah bukan hanya sekedar husnuddlon saja
kepada Allah tanpa implementasi ketaatan kepadaNya, maka dengan
demikian imannya itu dianggap tidak baik dan tidak benar.
6. Maka Ketika husnuddlon kepada Allah maka kosekwensinya mesti
melakukan amal kebaikan sehingga mendapatkan keridloan dari Allah
Swt.

25
Indikator iman adalah Syukur dan sabar
9. Rosululloh Saw bersabda : ‫ َأُم ْؤ ِم ُنْو َن َأْنُتْم ؟‬: .‫َقاَل َر ُسْو ُل ِهَّللا ص‬ .9
Apakah kalian beriman ?
mereka menjawab ya! Maka ‫ َو َم ا َع اَل َم ُة ِإْيَم اِنُك ْم ؟ َقاُلْو ا‬، ‫َقاُلْو ا َنَعْم‬
sabdanya : “Dan apa tanda ‫َنْشُك ُر ِبالَّرَخاِء َو َنْص ِبُر ِباْلَقَض اِء‬
-‫ – َاْلَم َر اِغ ى‬. ‫َو َنْع َم ُل ِباْلَخْيِر‬
iman kalian ? Mereka menjawab
: “Kami bersyukur ketika
diwaktu lapang dan bersabar
dengan ketentuan Allah serta
kami berbuat kebaikan.” (al-
marogi)

KESIMPULAN DARI DUA HADITS INI :

1. Ketika seseorang mengatakan dan mengakui beriman mesti ada


indikator-indikator dari keimanan itu.
2. Diantara indikator keimanan dalam hadits ini adalah Syukur, sabar dan
senantiasa melakukan amal kebaikan.
3. Syukur adalah menggunakan pasilitas yang Allah berikan sebagaimana
mestinya (ajalinya) maksudnya apa yang diridloi oleh Allah Swt.
lawannya adalah kufur yaitu orang yang mendustakan ni’mat-ni’mat
Allah Swt.
4. Sabar adalah menerima ketentuan dari Allah ketika mereka diuji oleh
Allah Swt. dengan ujian Sayyiaat (musibah), sehingga mereka
mengatakan : “Inna lillahi wa inna ilaihi roojiun “. Lawannya adalah
Haluuan, jazuuan dan manuuan. (berkeluh kesah dan tidak menerima
dari ketentuan Allah Swt )
5. Orang-orang yang beriman adalah orang yang senatiasa melakukan
amal kebaikan dan menjauhi dari amal kejelekan, dan mereka
merasakan kegembiraan dan kebahagiaan manakala melakukan
kebaikan dan beristighfar manakala terjerumus dalam dosa dan
maksiat.

26
BALASAN BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN
BERAMAL SHOLEH
KAJIAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN
(QS : Al-baqoroh : 62) Orang-orang beriman diberikan ketenangan &
ketentraman oleh Allah Swt. tidak ada rasa takut dan sedih
1. Sesungguhnya orang-orang
‫ ِإَّن ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو ٱَّلِذ يَن َهاُدوا‬.1
mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan ‫َو ٱلَّنَٰص َر ٰى َو ٱلَّٰص ِبِٔـيَن َم ْن َء اَم َن ِبٱِهَّلل‬
orang-orang Shabiin, siapa saja ‫َو ٱْلَيْو ِم اآْل ِخ ِر َو َع ِم َل َٰص ِلًح ا َفَلُهْم‬
diantara mereka yang benar-
benar beriman kepada Allah, ‫َأْج ُر ُهْم ِع نَد َرِّبِهْم َو اَل َخ ْو ٌف َع َلْيِهْم‬
hari kemudian dan beramal )62 : ‫ (اْلَبَقَر ُة‬. ‫َو اَل ُهْم َيْح َز ُنوَن‬
saleh, mereka akan menerima
pahala dari Tuhan mereka, tidak
ada kekhawatiran kepada
mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (Al-baqoroh : 62)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Balasan dari Allah Swt. bagi orang-orang yang beriman dan beramal
sholeh baik itu orang Yahudi, Nashrani, Shobiin mereka tidak akan
merasakan ketakutan (kekhawatiran) dan tidak akan bersedih hati,
maksudnya Allah Swt akan memberi ketenangan dan ketentraman
dalam hatinya.
2. Yang dimaksud dengan orang-orang yang beriman dalam ayat ini
adalah orang yang membenarkan kepada ajaran yang dibawa oleh
Rosululloh Saw. yang datangnya dari Allah Swt.
3. Pengikut nabi Musa ketika datang kitab Injil yang dibawa oleh nabi Isa
AS. Maka wajib membenarkannya dan mengahapus ajaran-ajaran yang
sebelumnya (tidak berlaku) begitupun pengikut nabi Isa Ketika datang
Al-qurán yang dibawa oleh nabi Muhammad Saw. wajib menerima
kitab suci Al-quran tersebut dan menghapus ajaran kitab-kitab yang
sebelumnya yaitu Injil, Taurat dan Jabur.
4. Orang Yahudi ialah semua orang yang memeluk agama Yahudi. Mereka
dinamakan Yahudi karena kebanyakan mereka dari keturunan Yahudi,
salah seorang keturunan Yakub (Israil).
5. Sabi'in ialah umat sebelum Nabi Muhammad saw yang mengetahui
adanya Tuhan Yang Maha Esa, dan mempercayai adanya pengaruh
bintang-bintang.

27
6. Orang-orang Nasrani ialah orang-orang yang menganut agama Nasrani.
Kata Nasrani diambil dari nama suatu daerah Nasirah (Nazareth) di
Palestina, tempat Nabi Isa dilahirkan.
7. Siapa saja di antara ketiga golongan di atas yang hidup pada zamannya,
sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw dan benar-benar beragama
menurut agama mereka, membenarkan dengan sepenuh hati akan
adanya Allah dan hari Kiamat, mengamalkan segala tuntutan syariat
agamanya, mereka mendapat pahala dari sisi Allah.
8. Sesudah kedatangan Nabi Muhammad saw, semua umat manusia
diwajibkan beriman kepadanya dan seluruh ajaran yang dibawanya,
yakni dengan menganut agama lslam.
9. Yang dimaksud dengan “Mereka tidak ada rasa takut” terhadap
mereka berkaitan dengan apa yang akan mereka hadapi dari perkara
akhirat, dan “Mereka tidak bersedih hati” karena tidak mendapatkan
sebagian kenikmatan dunia.

(QS : Al-Anáam : 82) Orang-orang beriman akan diberikan rasa


keamanan dan akan mendapatkan petunjuk

‫ ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َلْم َيْلِبُس ٓو ا ِإيَٰم َنُهم ِبُظْلٍم‬.2


2. Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman
‫َٰٓل‬
mereka dengan kezaliman . ‫ُأو ِئَك َلُهُم ٱَأْلْم ُن َو ُهم ُّم ْهَتُد وَن‬
(syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan
)82 : ‫(َاَأْلْنَع ام‬
mereka itu adalah orang-orang
yang mendapat petunjuk. (QS.
Al-an’am : 82)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Allah akan memberikan rasa keamanan dan kedamaian dalam
kehidupan dunia ini kepada orang-orang yang beriman, yang
keimanannya itu tidak tidak dicampuradukan dengan kedloliman
2. Yang dimaksud dengan kedloliman disini adalah kesyirikan
sebagaimana diungkapkan oleh Lukmaul Hakim bahwasannya Syirik
itu adalah kedloliman yang sangat besar.
3. Kata “ ‫“ أمنة‬adalah kedamaian yang disertai adanya sebab munculnya
rasa takut, sebagaimana firman Allah : “ ‫ِإْذ ُيَغ ِّش يُك ُم الُّنَع اَس َأَم َنًة ِم ْنُه َو ُيَنِّز ُل َع َلْيُك ْم‬
‫ ِم َن الَّسَم اِء َم اًء ِلُيَطِّهَر ُك ْم ِبِه‬: “(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu
mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah
menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu
dengan hujan itu" (Al-Anfal : 11).

28
4. Ada yang mengatakan maksud rasa aman disini adalah aman dari rasa
ketakutan, adzab, serta kesengsaraan.
5. Mereka akan mendapatkan petunjuk maksudnya adalah mereka akan
mendapatkan hidayah kepada jalan yang lurus, yaitu apabila mereka
tidak mencampuradukan imannya dengan kedloliman secara mutlak,
baik itu syirik ataupun kemaksiatan dan mereka akan mendapatkan rasa
aman dan hidayah yang sempurna.
6. Mafhum mukholafah dari ayat ini adalah bagi mereka yang tidak
mencapai dua perkara ini, maka mereka juga tidak akan mendapatkan
hidayah dan rasa aman. Akan tetapi bagian yang mereka dapatkan
adalah kesesatan dan kesengsaraan.

(QS : An-Nahl : 97) Orang-orang beriman akan diberikan


kehidupan yang baik

‫ َم ْن َع ِمَل َٰص ِلًحا ِّم ن َذ َك ٍر َأْو ُأنَثٰى َو ُهَو‬.3


3. Barangsiapa yang mengerjakan
amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam ‫ُم ْؤ ِم ٌن َفَلُنْح ِيَيَّن ۥُه َحَيٰو ًة َطِّيَبًةۖ َو َلَنْج ِز َيَّنُهْم‬
keadaan beriman, maka . ‫َأْج َر ُهم ِبَأْح َس ِن َم ا َك اُنوا َيْع َم ُلوَن‬
sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan )97 : ‫(الَّنحل‬
yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. An-Nahl :
97)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh baik laki-laki atau
Perempuan maka jaminan dari Allah, maka mereka akan mendapatkan
kehidupan yang baik dan akan medapatkan balasan dari Allah dengan
balasan yang sebaik-baiknya.
2. Iman merupakan suatu syarat diterimanya amal karena amalan orang-
orang kafir tidak akan diterima meskipun melakukan amal kebaikan.
3. Yang dimaksud dengan “kehidupan yang baik” dalam ayat ini adalah
Allah Swt. akan memberikan rizki yang halal dan manisnya ketaatan
kepada Allah Swt. ada yang mengatakan kehidupan yang baik adalah
surga.
4. Allah Swt akan memberikan pahala yang sebaik-baiknya kepada orang-
29
orang yang beriman dan beramal sholeh nanti di Akhirat, maksudnya
Allah akan memberikan Surga yang penuh dengan rahmat-rahmatnya.
5. Allah Swt memberikan pahala yang sebaik-baiknya kepada orang-
orang yang beriman dan beramal sholeh itu karena konsekwensi dari
amalan yang telah dilakukan di Dunia ini karena mereka termasuk
golongan Al-abror.

(QS : An-Nur : 55) Orang-orang beriman akan diberikan


Kekuasaan di muka bumi

‫ َو َعَد ٱُهَّلل ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا ِم نُك ْم‬.4


4. Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan ‫َو َع ِم ُلوا ٱلَّٰص ِلَٰح ِت َلَيْسَتْخ ِلَفَّنُهْم ِفى‬
amal-amal yang saleh bahwa
Dia sungguh-sungguh akan
‫ٱَأْلْر ِض َك َم ا ٱْسَتْخ َلَف ٱَّلِذ يَن ِم ن‬
menjadikan mereka berkuasa ‫َقْبِلِهْم َو َلُيَم ِّك َنَّن َلُهْم ِد يَنُهُم ٱَّلِذ ى‬
dimuka bumi, sebagaimana Dia ‫ٱْر َتَض ٰى َلُهْم َو َلُيَبِّد َلَّنُهم ِّم ۢن َبْع ِد‬
telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan
‫َخ ْو ِفِهْم َأْم ًناۚ َيْعُبُدوَنِنى اَل‬
sungguh Dia akan meneguhkan ‫ُيْش ِر ُك وَن ِبى َش ْئًـاۚ َو َم ن َكَفَر َبْع َد‬
‫َٰٓل‬
bagi mereka agama yang telah . ‫َٰذ ِلَك َفُأو ِئَك ُهُم ٱْلَٰف ِس ُقوَن‬
diridhai-Nya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan menukar )55 : ‫(الَّنْو ر‬
(keadaan) mereka, sesudah
mereka dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. Mereka
tetap menyembahku-Ku dengan
tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir
sesudah (janji) itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik.
(QS. An-Nur : 55)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :

30
1. Allah telah menjanjikan kepada Orang-orang yang beriman dan
beramal sholeh mereka akan diberikan kekuasaan maksudnya mereka
akan menjadi penguasa di bumi ini seperti kekuasaan seorang raja
kepada budak-budaknya sehingga orang-orang yang beriman tidak bisa
dikalahkan oleh orang-orang kafir.
2. Sebagaimana hal itu terjadi pada zaman nabi Muhammad SAW dan
juga pada waktu sebelumnya sehingga banyak negri-negri yang
ditaklukan oleh umat islam pada waktu itu.
3. Dan juga Allah SWT akan menjadikan mereka teguh dalam agamanya
yaitu agama Islam sebagai agama yang diridloi Allah SWT sehingga
agama islam tidak bisa dikalahkan oleh agama-agama yang lainnya.
4. Ketika mereka konsisten dalam iman dan amal sholehnya maka Allah
menjadikan mereka itu tenang, tentram, aman dan Sentosa yang
sebelumnya mereka dilanda dengan ketakutan.
5. Hal itu bisa terwujud syaratnya adalah mereka wajib beribadah kepada
Allah SWT dan tidak menyekutukanNya sedikitpun.
6. Tetapi apabila mereka tidak konsisten dalam keimanannya, mereka
balik kepada kekufuran dan inkar terhadap nikmat-nikmat Allah maka
mereka itu adalah orang-orang fasik. dan mereka akan kembali menjadi
lemah sehingga menjadi budak dibawah kekuasaan orang-orang kafir.

(QS : Al-a’arof : 96) Orang-orang beriman akan diberikan


Keberkahan dari langit & bumi

‫ َو َلْو َأَّن َأْهَل ٱْلُقَر ٰٓى َء اَم ُنوَو ٱَّتَقْو ا َلَفَتْح َنا‬.5
5. Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan
‫َٰك‬
‫َعَٰلَلْيِهم َبَر ٍت ِّم َن ٱلَّس َم ٓاِء َو ٱَأْلْر ِض‬
bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka
‫َو ِكن َك َّذ ُبوا َفَأَخ ْذ َٰن ُهم ِبَم ا َك اُنوا‬
berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan )96 : ‫ ( اَأْلْع َر اف‬. ‫َيْك ِس ُبوَن‬
(ayat-ayat Kami) itu, maka
Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. (QS. Al-A’arof :
96)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :

31
1. Apabila penduduk suatu negri iman dan taqwa kepada Allah setelah
diutusnya rosul-rosul, maka Allah akan memberikan keberkahan dari
langit dan bumi.
2. Yang dimaksud dengan ‫ َء اَم ُنو۟ا‬dalam ayat ini adalah beriman kepada
para rosul yang diutus kepada mereka dengan tidak mendustakannya.
3. Yang dimaksud ‫ َو اَّتَقْو ۟ا‬, dalam ayat ini adalah mereka meninggalkan
kekafiran dan tidak menetap pada perbuatan buruk mereka, yaitu
mereka kembali kepada Islam dengan tetap konsisten menjalankan
syareat-syareatnya.
4. Barokah adalah kebaikan-kebaikan yang datang dari Allah SWT yang
sifatnya muthlak. Sementara kebaikan yang datangnya dari manusia itu
adalah sifatnya nisbi, belum tentu baik dihadapan manusia baik
dihadapan Allah.
5. Barokah dari langit maksudnya Allah menurunkan hujan dari langit
yang merupakan sumber rizki.
6. Barokah dari bumi maksudnya Allah menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan dan segala macam limpahan rizki, baik yang ada di
daratan atau di lautan.
7. Maka Ketika mensyukuri itu semua dengan beriman dan bertaqwa
kepadaNya, maka Allah akan menjadikan kita hidup di suatu negeri
yang penuh berkah yaitu “Baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.”
8. Akan tetapi apabila penduduk suatu negri itu kufur yaitu mendustakan
para rosul yang diutus oleh Allah SWT. sehingga mereka hidup
sewenang-wenang mengahalalkan seribu cara dan terjerumus ke dalam
kancah dosa dan maksiat maka Allah SWt. akan memberikan adzab &
istidroj kepada mereka, karena konsekwensi dari perbuatannya
sebagaimana itu terjadi terhadap umat-umat yang terdahulu.

(QS : Ath-Tolak : 2 - 3) Orang-orang beriman & bertakwa akan


diberikan Jalan keluar dari masálah yang dihadapinya
6. Barangsiapa bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan
‫ َو َم ْن َّيَّتِق َهّٰللا َيْج َع ْل َّلٗه َم ْخ َر ًجا‬.6
membukakan jalan keluar ‫َّو َيْر ُز ْقُه ِم ْن َح ْيُث اَل َيْح َتِس ُۗب‬
baginya, dan Dia memberinya
rezeki dari arah yang tidak
‫َو َم ْن َّيَتَو َّك ْل َع َلى ِهّٰللا َفُهَو َح ْسُبٗه‬
disangka-sangkanya. Dan ‫ِاَّن َهّٰللا َباِلُغ َاْم ِر ٖۗه َقْد َجَعَل ُهّٰللا ِلُك ِّل‬
barangsiapa bertawakal kepada
Allah, niscaya Allah akan
)3-2 : ‫ (الَّطاَل ق‬.‫َش ْي ٍء َقْد ًرا‬
mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah

32
melaksanakan urusan-Nya.
Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi
setiap sesuatu. (QS. Ath-Tolak :
2-3)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Barang siapa yang beriman dan bertakwa kepada Allah, maksud dalam
ayat ini adalah apabila menjalankan hukum-hukum-Nya yang telah Dia
tetapkan. Niscaya Allah akan memberikan solusi dari masalah yang
menimpanya.
2. Mafhum mukholafahnya apabila seseorang tidak bertakwa kepada
Allah maka dia akan terus dirundung mas’alah yang tidak akan ada
solusinya.
3. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberi
rizki dari arah yang tiada disangka-sangka maksudnya dari arah yang
tidak pernah terpikir olehnya dan tidak pernah ia kira.
4. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maksudnya segala
urusannya itu diserahkan hanya kepada Allah, maka Allah akan
memberikan kecukupan dalam kehidupannya sehingga akan terpenuhi
segala kebutuhannya.
5. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya,
Tidak ada yang terlewat dari-Nya dan tidak ada keinginan yang sulit
bagi-Nya.
6. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu
Yakni Allah menjadikan bagi segala kesulitan batas waktu, begitu pula
menjadikan bagi segala kesejahteraan batas waktu. Imam as-Suddy
berpendapat: yang dimaksud adalah batas waktu haidh dan iddah.

(QS : Maryam : 96) Orang-orang beriman & bertakwa akan diberikan


kasih sayang oleh Allah.
7. Sesungguhnya orang-orang yang ‫ ِإَّن ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َع ِم ُلوا ٱلَّٰص ِلَٰح ِت‬.7
beriman dan beramal saleh, kelak
Allah Yang Maha Pemurah akan .‫َسَيْج َع ُل َلُهُم ٱلَّرْح َٰم ُن ُو ًّد ا‬
menanamkan dalam (hati) mereka )96 : ‫(َم ْر َيم‬
rasa kasih sayang. (QS :
Maryam : 96)

33
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
bertakwa, maka Allah akan memberikan kasih sayang dan kecintaan
dariNya dan kasih sayang dari manusia, dam ini merupakan anugrah
dan nikmat dari Allah yang sebenarnya.
2. Rosul telah bersabda dalam haditsnya :
‫ َفُيَناِد ى ِج ْبِريُل ِفي َأْهِل‬، ‫ ِإَّن َهَّللا ُيِح ُّب ُفَالنًا َفَأْح ِبْبُه َفُيِح ُّبُه ِج ْبِر يُل‬: ‫ِإَذ ا َأَح َّب ُهَّللا اْلَع ْبَد َناَدى ِج ْبِريَل‬
.‫ ُثَّم ُيوَض ُع َلُه اْلَقُبوُل ِفى اَألْر ِض‬، ‫ َفُيِح ُّبُه َأْهُل الَّس َم اِء‬. ‫ ِإَّن َهَّللا ُيِح ُّب ُفَالنًا َفَأِح ُّبوُه‬: ‫الَّس َم اِء‬

“Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril,


“Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia!” Maka Jibril
mencintainya, lalu Jibril memanggil penduduk langit, “Sesungguhnya
Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia!” lalu penduduk langit
mencintainya, kemudian ia pun diterima di bumi.” (HR. Bukhari)

‫ َو َمِن اْلَتَم َس ِر َض ا الَّناِس‬، ‫ َو َأْر َض ى الَّناَس َع ْنُه‬، ‫َمِن اْلَتَم َس ِر َض ى ِهللا ِبَس َخ ِط الَّناِس َر ِض َي ُهللا َع ْنُه‬
. ‫ َو َأْسَخ َط َع َلْيِه الَّناَس‬، ‫ِبَس َخ ِط ِهللا َسِخ َط ُهللا َع َلْيِه‬
“Barang siapa yang mencari keridhaan Allah dengan kemurkaan
manusia, maka Allah meridhainya dan akan menjadikan manusia ridha
kepadanya, dan barang siapa yang mencari keridhaan manusia dengan
kemurkaan Allah, maka Allah akan murka kepadanya dan menjadikan
manusia murka kepadanya.” (HR. Ibnu Hibban dalam shahihnya).

(QS : Ath-tolak : 11) Orang-orang beriman & bertakwa akan


dimasukan ke dalam surgaNya Allah.

‫ َّرُس واًل َيْتُلوا َع َلْيُك ْم َء اَٰي ِت ٱِهَّلل‬.8


8. (Dan mengutus) seorang Rasul
yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Allah yang ‫ُم َبِّيَٰن ٍت ِّلُيْخ ِر َج ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا‬
‫َو َع ِم ُلوا ٱلَّٰص ِلَٰح ِت ِم َن ٱلُّظُلَٰم ِت‬
menerangkan (bermacam-macam
hukum) supaya Dia
mengeluarkan orang-orang yang ‫ِإَلى ٱلُّنوِر ۚ َو َم ن ُيْؤ ِم ۢن ِبٱِهَّلل‬
‫َّٰن‬
beriman dan beramal saleh dari ‫َو َيْع َم ْل َٰص ِلًحا ُيْد ِخ ْلُه َج ٍت‬
‫َتْج ِر ى ِم ن َتْح ِتَها ٱَأْلْنَٰه ُر َٰخ ِلِد يَن‬
kegelapan kepada cahaya. Dan
barangsiapa beriman kepada
Allah dan mengerjakan amal (.‫ِفيَهٓا َأَبًداۖ َقْد َأْح َس َن ٱُهَّلل َل ۥُه ِرْز ًقا‬
yang saleh niscaya Allah akan
memasukkannya ke dalam surga-
)11 : ‫الَّطاَل ق‬
surga yang mengalir di bawahnya

34
sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya.
Sesungguhnya Allah memberikan
rezeki yang baik kepadanya. (QS :
Ath-tolak : 11)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah telah mengutus seorang rosul yaitu Muhammd SAW yang
membacakan ayat-ayat Allah untuk kalian sebagai penjelas bagi kalian
tentang apa yang kalian butuhkan berupa syariat-syariat hukum untuk
mengeluarkan orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih
yang diperintahkan kepada mereka dari gelapnya kezaliman menuju
cahaya petunjuk dan dari kekufuran menuju cahaya keimanan.
2. Maka barangsiapa yang mengerjakan amal shalih dengan mematuhi
perintah-perintahNya dan meninggalkan kemaksiatan terhadapNya
(Maksudnya adalah menggabungkan dua perkara tersebut), maka Allah
akan memasukkannya ke dalam surga yang di dalamnya mengalir
sungai-sungai di bawah rumah-rumahnya dan taman-tamannya.
Mereka tinggal di dalamnya selama-lamanya dan Allah akan
melapangkan dan memberikan rizkiNya di surga yang sebaik-baiknya.

(QS : Al-Kahfi : 88) Orang-orang beriman & bertakwa akan diberikan


balasan yang sebaik-baiknya.
9. Adapun orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan, maka dia
‫ َو َاَّم ا َم ْن ٰا َم َن َو َع ِمَل َص اِلًحا َفَلٗه‬.9
mendapat (pahala) yang terbaik ‫َج َز ۤا ًء ۨ اْلُحْس ٰن ۚى َو َس َنُقْو ُل َلٗه ِم ْن‬
sebagai balasan, dan akan kami
sampaikan kepadanya perintah )88 : ‫ (اْلَك ْهِف‬.‫َاْم ِرَنا ُيْسًرا‬
kami yang mudah-mudah.” (QS :
Al-Kahfi : 88)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Allah Swt. akan memberikan balasan kepada orang-orang yang
beriman dan bertakwa kepadaNya yaitu pahala yang terbaik sebagai
balasan,” maksudnya dia mendapatkan surga dan kondisi yang baik di
sisi Allah sebagai balasan pada Hari Kiamat “dan akan Kami titahkan
kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah Kami,”
maksudnya Kami akan mencurahkan kebaikan kepadanya, Dan mereka
berbicara dengan ucapan yang lemah lembut dan kami memudahkan

35
muamalah baginya. Ini menunjukkan statusnya dari kalangan raja yang
shalih [dan] wali yang adil lagi berilmu, yang mana dia sejalan dengan
keridhaan Allah dalam menyikapi setiap orang sesuai dengan
kondisinya

(QS : Toha : 75-76) Orang-orang beriman & bertakwa akan diberikan


derajat yang tinggi & surga Adn.

‫ َو َم ن َيْأِتِهۦ ُم ْؤ ِم ًنا َقْد َع ِمَل‬.10


10. Dan barangsiapa datang
kepada Tuhannya dalam
keadaan beriman, lagi sungguh- ‫ٱلَّٰص ِلَٰح ِت َفُأوَٰٓلِئَك َلُهُم ٱلَّد َر َٰج ُت‬
sungguh telah beramal saleh,
maka mereka itulah orang- ‫ٱْلُع َلٰى * َج َّٰن ُت َع ْد ٍن َتْج ِر ى ِم ن‬
orang yang memperoleh tempat- ‫َتْح ِتَها ٱَأْلْنَٰه ُر َٰخ ِلِد يَن ِفيَهاۚ َو َٰذ ِلَك‬
tempat yang tinggi (mulia)
(yaitu) surga 'Adn yang
-75 : ‫ (َطه‬. ‫َج َزٓاُء َم ن َتَز َّكٰى‬
mengalir sungai-sungai di )76
bawahnya, mereka kekal di
dalamnya. Dan itu adalah
balasan bagi orang yang bersih
(dari kekafiran dan
kemaksiatan). (QS : Toha : 76)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Barangsiapa yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi
benar-benar telah melakukan amal-amal shalih, maka baginya tempat-
tempat hunian yang tinggi di surga, tempat tinggal yang abadi, sungai-
sungai yang mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya
Mereka hidup kekal abadi di dalamnya.
2. Kenikmatan abadi tersebut merupakan balasan pahala dari Allah bagi
siapa saja yang telah membersihkan dirinya dari noda, kotoran, dan
kesyirikan, serta dia hanya beribadah kepada Allah semata, taat
kepadaNya, dan menjauhi maksiat-maksiat kepadaNya, serta menghadap
kepada Tuhannya, dalam keadaan dia tidak menyekutukan seorang pun
dari makhluknya denganNYa dalam beribadah kepadaNya.

36
(QS : Al-kahfi : 108-109) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan
ditempatkan di surga Firdaus.

‫ ِإَّن ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َع ِم ُلوا ٱلَّٰص ِلَٰح ِت‬.11


11. Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan beramal
saleh, bagi mereka adalah surga ‫َكاَنْت َلُهْم َج َّٰن ُت ٱْلِفْر َدْو ِس ُنُزاًل َٰخ ِلِد يَن‬
Firdaus menjadi tempat tinggal, . ‫ِفيَها اَل َيْبُغ وَن َع ْنَها ِح َو اًل‬
Mereka kekal di dalamnya,
mereka tidak ingin berpindah )109-108 : ‫(الَك ْهِف‬
dari padanya. (QS : Al-kahfi :
108-109)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh bagi mereka akan
mendapatkan surga Firdaus nanti di Akhirat.
2. Mujahid berkata bahwa surga Firdaus adalah taman dalam bahasa
Romawi. Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim,”Apabila
kalian meminta kepada Allah, mintalah kepadaNya surga Firdaus,
karena sesungguhnya Firdaus adalah bagian tengah surga dan darinya
mengalir semua sungai surga.
3. Surga Firdaus itu menjadi tempat tinggal mereka dan mereka akan
kekal selama-lamanya di dalamnya tidak ingin berpindah darinya. yaitu
mereka tidak memilih tempat selain darinya, dan tidak suka tempat
yang lainnya.
4. mereka tidak ingin berpindah darinya) pemberitahuan tentang
keinginan dan kecintaan mereka terhadap surga Firdaus. Sesungguhnya
ada yang mengatakan bahwa seseorang yang tinggal selamanya di
suatu tempat akan jenuh dan bosan. Jadi Allah Swt. menyebutkan
bahwa meskipun mereka menetap selamanya, mereka tidak ingin
berpindah darinya, tidak pula pergi meninggalkannya atau
menggantinya dengan tempat lain.

37
(QS : Asy_Syuro : 22) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan
berada di taman-taman surga.
‫َّٰظ‬
12. Kamu lihat orang-orang yang
‫ َتَر ى ٱل ِلِم يَن ُم ْش ِفِقيَن ِمَّم ا َك َس ُبوا‬.12
zalim sangat ketakutan karena
kejahatan-kejahatan yang telah ‫َو ُهَو َو اِقٌۢع ِبِهْم َو ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنواَو َع ِم ُلوا‬
mereka kerjakan, sedang ‫ٱلَّٰص ِلَٰح ِت ِفى َر ْو َض اِت ٱْلَج َّناِتۖ َلُهم َّم ا‬
siksaan menimpa mereka. ‫َيَش ٓاُءوَن ِع نَد َر ِّبِهْم ۚ َٰذ ِلَك ُهَو ٱْلَفْض ُل‬
orang-orang yang beriman serta
mengerjakan amal saleh )23 : ‫ (الُّش ْو َر ى‬. ‫ٱْلَك ِبيُر‬
(berada) di dalam taman-taman
surga, mereka memperoleh apa
yang mereka kehendaki di sisi
Tuhan mereka. Yang demikian
itu adalah karunia yang besar.
(QS : Asy_Syuro : 22)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Engkau akan melihat wahai Rosul- orang-orang yang menganiaya diri
mereka sendiri dengan berbuat syirik kepada Allah dan berbuat
kemaksiatan, mereka ketakutan terhadap siksa yang disebabkan
perbuatan dosa yang mereka lakukan. Siksaan pasti akan menimpa
mereka, tidak bisa dihindari, maka rasa takut yang tidak dibarengi
dengan tobat tidak bermanfaat bagi mereka.
2. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya
serta melakukan amal perbuatan yang saleh kondisinya kebalikan dari
mereka. Mereka berada dalam taman-taman Surga, merasakan
kenikmatan, mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Rabb
mereka berupa berbagai macam kenikmatan yang tidak akan terputus
selamanya. Inilah anugerah agung yang tidak ada anugerah lain yang
menyainginya.
3. Makna (‫ )الروضة‬yakni tempat untuk bersenang-senang yang memiliki
banyak pepohonan, ada yang mengatakan bahwa taman-taman surga
adalah tempat yang paling indah di surga sebagaimana taman-taman
adalah tempat yang paling indah di dunia.
4. Yang demikian itu merupakan karunia yang besar dari Allah, Yakni
karunia yang tidak dapat terbayang oleh akal tentang hakikatnya.

38
(QS : al-Furqon : 70) Orang-orang bertauabat & beramal sholeh akan
dihapuskan kejahatannya diganti dengan kebaikan.

‫ ِإاَّل َم ن َتاَب َو َء اَم َن َو َع ِمَل‬.13


13.Kecuali orang-orang yang
bertaubat, beriman dan
‫َٰٓل‬
mengerjakan amal saleh; maka ‫َع َم اًل َٰص ِلًحا َفُأو ِئَك ُيَبِّد ُل ٱُهَّلل‬
‫َس ِّئَـاِتِهْم َح َس َٰن ٍتۗ َو َك اَن ٱُهَّلل‬
itu kejahatan mereka diganti
Allah dengan kebajikan. Dan
adalah Allah maha Pengampun : ‫ (اْلُفْر َقان‬.‫َغ ُفوًرا َّر ِح يًم ا‬
lagi Maha Penyayang. (QS : Al-
Furqon : 70) )70
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Barang siapa seseorang itu bertaubat dan beriman dan mengerjakan
amal sholeh, maka mereka itu tidak akan mendapatkan adzab, sehingga
kejahatan-kejahatan yang dilakukan sebelumnya Allah ganti dengan
kebaikan dan nanti di Akhirat akan menjadi ahli surga.
2. Ibnu Abbas berkata : “mereka adalah orang-orang beriman. Mereka
melakukan banyak keburukan sebelum beriman, namun Allah tidak
menginginkan itu dari mereka sehingga Dia menuntun mereka kepada
kebaikan dan mengganti keburukan mereka menjadi kebaikan. Adapun
penggantian itu di dunia adalah bahwa Allah mengganti kemusyrikan
mereka dengan keimanan, keraguan dengan keikhlasan, dan
menjauhkan mereka dari perbuatan keji, serta memudahkan mereka
untuk beramal shaleh dan melakukan taubat yang benar.
3. Allah adalah dzat yang maha pengampun lagi Maha Pengasih bagi
hamba-hambaNya yang mau bertaubat dan berbuat baik.
4. Imam Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Dia berkata:
“Saat surah Al-Furqan ayat [68] {Walladziina Laa Uad’uuna …}
diturunkan, orang-orang musyrik Mekah berkata: “Sungguh kami telah
membunuh orang tanpa alasan yang benar, menyembah tuhan lain
selain Allah, dan melakukan perbuatan keji. Lalu turunlah ayat {Illa
Man Taaba}”.

(QS : Saba : 37) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan


diberikan balasan yang berlipat ganda.

39
14. Dan sekali-kali bukanlah harta
dan bukan (pula) anak-anak
‫ َو َم ٓا َأْم َٰو ُلُك ْم َو ٓاَل َأْو َٰل ُد ُك م ِبٱَّلِتى‬.14
kamu yang mendekatkan kamu ‫ُتَقِّر ُبُك ْم ِع نَدَنا ُز ْلَفٰٓى ِإاَّل َم ْن َء اَم َن‬
‫َٰٓل‬
‫َو َع ِمَل َٰص ِلًحا َفُأو ِئَك َلُهْم َج َزٓاُء‬
kepada Kami sedikitpun; tetapi
orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal (saleh, ‫ٱلِّض ْع ِف ِبَم ا َع ِم ُلوا َو ُهْم ِفى‬
mereka itulah yang memperoleh
balasan yang berlipat ganda
: ‫ ( َسَباء‬. ‫ٱْلُغ ُر َٰف ِت َء اِم ُنوَن‬
disebabkan apa yang telah )37
mereka kerjakan; dan mereka
aman sentosa di tempat-tempat
yang tinggi (dalam surga). (QS :
Saba : 37)

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang
mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun. Yakni bukanlah harta dan
keturunan yang banyak adalah hal yang dapat mendekatkan kalian
kepada rahmat dan karunai Kami, namun harta dan keturunan kalian
adalah ujian dan cobaan agar Kami mengetahui siapa yang
menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah dan siapa yang
menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah.
2. Akan tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
saleh dan menggunakan harta yang Allah berikan kepadanya untuk
berbuat ketaatan adalah hal yang dapat mendekatkannya kepada Kami;
demikian pula anak yang ia bimbing di atas ketaatan kepada Allah,
maka mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda
disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.
3. Dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi Yakni aman
dari segala yang mereka tidak inginkan. Dan yang dimaksud adalah
dalam tempat-tempat tinggi di surga.

(QS : Ghofir : 40) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan


diberikan balasan surga & rizki yang tidak terhingga.

40
14.Barang Siapa yang ‫ م َْن َع ِمَل َس ِّيَئًة َفاَل ُيْج ٰز ٓى ِااَّل‬.14
mengerjakan keburukan tidak
dibalas, kecuali sebanding ‫ًحا ِّم ْن َذ َك ٍر‬ ‫ا‬ ‫ْثَل ۚا ْن َع‬
dengan keburukan itu. Siapa ‫ِم ُاَه ٰث َو َم ِمَل َص ِلُا ٰۤل‬
yang mengerjakan kebajikan,
‫َاْو ْن ى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َف و ِٕىَك‬
baik laki-laki maupun ‫َيْد ُخ ُلْو َن اْلَج َّنَة ُيْر َز ُقْو َن ِفْيَها‬
perempuan sedangkan dia
dalam keadaan beriman, akan
)40 : ‫ (َغ اِفر‬. ‫ِبَغْيِر ِحَس اٍب‬
masuk surga. Mereka
dianugerahi rezeki di dalamnya
tanpa perhitungan. (QS :
Ghofir : 40)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Orang-orang yang beriman itu menerangkan kepada kaumnya
bagaimana besar pengaruh kehidupan dunia seseorang kepada
kehidupan akhiratnya Ia berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku,
barang siapa yang mengerjakan suatu kejahatan baik laki-laki maupun
perempuan, maka ia hanya diazab sesuai dengan kejahatan yang
dilakukannya.
2. Akan tetapi barang siapa yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
mengikuti perintah-perintah Allah dan menghentikan larangan-
larangan-Nya, maka ia akan dimasukkan ke dalam surga yang penuh
kenikmatan.
3. Allah akan membalas iman dan amal saleh mereka dengan pahala yang
berlipat ganda dan rezeki yang tiada terhingga.
4. Ayat ini menggambarkan keadilan Allah yang sesungguhnya serta sifat
Maha Pengasih dan Maha Penyayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya,
Dia tidak menganiaya hamba-Nya sedikit pun. Jika Dia mengazab
hamba-Nya di akhirat nanti, maka azab yang diberikan itu seimbang
dengan perbuatan jahat dan ingkar yang telah dilakukannya selama
hidup di dunia, tidak dilebihkan sedikit pun. Akan tetapi, jika Dia
membalas iman dan amal saleh hamba-Nya, maka Dia membalasnya
dengan pahala yang berlipat ganda

41
(QS : Al-Maidah : 9) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan
diberikan ampunan dan pahala yang besar
16. Allah telah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan
‫ َو َعَد ٱُهَّلل ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َع ِم ُلوا‬.16
yang beramal saleh, (bahwa) ‫ٱلَّٰص ِلَٰح ِتۙ َلُهم َّم ْغ ِفَر ٌة َو َأْج ٌر‬
untuk mereka ampunan dan
pahala yang besar. (QS : Al- )9 : ‫ (اْلمآِئَد ُة‬. ‫َع ِظ يٌم‬
Maidah : 9)
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Allah menjanjikan pahala bagi orang-orang yang beriman dan beramal
saleh. Allah telah menjanjikan kepada mereka dengan ucapan yang
sesuai dengan isi hati mereka dan membuktikannya dengan beramal
saleh bahwa mereka akan mendapat ampunan atas dosa-dosa mereka
dan pahala yang besar berupa surga.
2. Setelah itu (pada ayat yang berikutnya), Allah menyatakan pembalasan
yang akan ditimpakan kepada orang-orang kafir. Adapun orang-orang
yang kafir yang menolak ajakan rasul dan mendustakan ayat-ayat kami
yang disampaikan melalui rasul-rasul kami, mereka itulah yang akan
menjadi penghuni nerak, Mereka itu kekal di dalamnya.

(QS : Ar-Ro’du : 29) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan


diberikan kebahagiaan dan tempat yang baik

‫ ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َع ِم ُلوا ٱلَّٰص ِلَٰح ِت‬.17


17. Orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, bagi mereka
kebahagiaan dan tempat .‫ُطوَبٰى َلُهْم َو ُح ْسُن َم َٔـاٍب‬
kembali yang baik. (QS : Ar-
Ro’du : 29) )29 : ‫(الّر ْعُد‬

KESIMPULAN DARI AYAT INI :


1. Orang-orang yang beriman dan beramal salih,” yaitu orang-orang yang
beriman dengan sepenuh hati mereka kepada Allah, para malaikatNya,

42
kitab-kitabNya, para rasulNya dan Hari Akhir, membuktikan
keimanannya dengan amalan-amalan shalih berupa amalan-amalan hati
seperti cinta Allah, rasa takut dan pengharapan kepadaNya dan amalan-
amalan anggota tubuh seperti shalat dan lainnya Mereka akan
mendapatkan kebahagiaan dan tempat kembali yang baik,” mereka
mendapatkan kondisi yang baik dan tempat kembali yang bagus.
2. Balasan demikian itu, lantaraan mereka mendapatkan keridhaan Allah
dan kemuliaan dariNya di dunia dan akhirat. Mereka juga memperoleh
kesempurnaan dalam menikmati kenyamanan istirahat dan ketentraman
yang utuh.
3. Termasuk hal itu pohon Thuba yang berada di surga, yang mana
naungannya yang panjang tidak bisa ditempuh oleh seseorang yang
berkendaraan di bawahnya selama seratus tahun lamanya, sebagaimana
keterangannya tertuang dalam hadits-hadits shahih.

(QS : Fushilat : 8) Orang-orang beriman & beramal sholeh akan


diberikan pahala yang tiada putus-putusnya
18. Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan beramal
‫ ِإَّن ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َع ِم ُلوا‬.18
saleh, mereka mendapat pahala . ‫ٱلَّٰص ِلَٰح ِت َلُهْم َأْج ٌر َغ ْيُر َم ْم ُنوٍن‬
yang tiada putus-putusnya". (QS
: Fushilat : 8) )8 : ‫(ُفِص َلْت‬
KESIMPULAN DARI AYAT INI :
1. Ayat yang sebelumnya Allah menjelaskan keadaan orang-orang kafir,
kemudian dalam ayat ini Allah menjelaskan keadaan orang-orang yang
beriman,” kepada kitab Al-qur’an ini dan apa-apa yang dikandungnya
dari iman yang diserukan kepadanya, dan mereka membenarkan iman
yang diserukan kepadanya, dan mereka membenarkan iman mereka
dengan amal shalih yang mencakup ikhlas dan mutaba’ah (mengikuti
Rasulullah).
2. Maka mereka akan mendapatkan pahala” yang sangat besar “yang
tiada putus-putusnya,” yakni, tidak pernah terhenti dan tidak pernah
habis, melainkan terus mengalir sepanjang waktu, selalu tumbuh
sepanjang masa, penuh dengan semua kelezatan dan hal-hal yang
menyenangkan.

9. Sesungguhnya Kami telah ‫َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس َلَنا ِبٱْلَبِّيَٰن ِت َو َأنَز ْلَنا‬
‫َم َع ُهُم ٱْلِكَٰت َب َو ٱْلِم يَز اَن ِلَيُقوَم ٱلَّناُس‬
mengutus rasul-rasul Kami

43
dengan membawa bukti-bukti ‫ِبٱْلِقْس ِط ۖ َو َأنَز ْلَنا ٱْلَحِد يَد ِفيِه َبْأٌس‬
‫َش ِد يٌد َو َم َٰن ِفُع ِللَّناِس َو ِلَيْع َلَم ٱُهَّلل َم ن‬
yang nyata dan telah Kami
turunkan bersama mereka Al
Kitab dan neraca (keadilan) ‫َينُصُر ۥُه َو ُرُس َل ۥُه ِبٱْلَغْيِبۚ ِإَّن ٱَهَّلل َقِو ٌّى‬
supaya manusia dapat
‫ َو َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُنوًحا َو ِإْبَٰر ِهيَم‬.* ‫َع ِز يٌز‬
ۖ ‫َو َجَع ْلَنا ِفى ُذ ِّرَّيِتِهَم ا ٱلُّنُبَّو َة َو ٱْلِكَٰت َب‬
melaksanakan keadilan. Dan
Kami ciptakan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan *. ‫َفِم ْنُهم ُّم ْهَتٍد ۖ َو َك ِثيٌر ِّم ْنُهْم َٰف ِس ُقوَن‬
berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan )26-25 : ‫(اْلَحِد ْيُد‬
besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasul-Nya
padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat
lagi Maha Perkasa. Dan
sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh dan Ibrahim dan
Kami jadikan kepada keturunan
keduanya kenabian dan Al Kitab,
maka di antara mereka ada yang
menerima petunjuk dan banyak di
antara mereka fasik. (QS. Al-
Hadid : 25-26)

1. Allah SWT telah mengutus rasul-rasulNya dengan membawa bukti-


bukti yang nyata,” berupa dalil, bukti, dan tanda-tanda yang
menunjukkan kebenaran risalah yang mereka bawa,
2. Dan Allah Swt menurunkan al-kitab bersama mereka, maksud Akitab
disini kata benda umum (isim jenis) yang mencakup seluruh kitab yang
diturunkan Allah.
3. Kitab tersebut pungsinya sebagai petunjuk bagi manusia dan
mengarahkan mereka pada apa-apa yang berguna bagi mereka, baik di
dunia maupun di akhirat.
4. Dan juga diutusnya rosul itu sebagai neraca yakni timbangan keadilan
terhadap perkataan dan perbuatan, dan agama yang dibawa oleh para
Rasul seluruhnya adil dalam perintah dan larangan dan juga dalam
interaksi manusia dari segi pidana, qishash, hukum had, hukum waris
dan lainnya. Hal itu “supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.”
5. Hal ini membuktikan bahwa para rasul itu sama dalam kaidah dasar
syariat, yaitu menegakkan keadilan meski bentuknya berbeda-beda

44
sesuai kondisi dan waktu.
6. Dan juga Allah turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang
hebat,” sebagai alat-alat perang seperti pedang, baju besi, dan lainnya,
“dan berbagai manfaat bagi manusia,” yang manfaatnya bisa
dibuktikan di berbagai jenis produksi, pekerjaan, perabotan, dan alat-
alat bercocok tanam hingga hampir semua benda pasti memerlukan
besi.
7. Dengan diturunkannya kitab dan besi akan diketahui siapa yang
menolong (agama) Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak
dilihatnya.
8. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi maha perkasa.” Maksudnya, tidak
ada yang bisa mengalahkanNya dan tidak ada sesuatu pun yang luput
dariNya.
9. Dan diantara kekuatan dan keperkasaanNya adalah menurunkan besi
yang menjadi alat-alat kekuatan. Dan di antara kekuatan dan
keperkasaanNya, Dia mampu mengalahkan musuh-musuhNya, hanya
saja Dia hendak menguji para penolongNya terhadap musuh-
musuhNya agar Dia mengetahui siapakah yang menolongNya padahal
Dia tidak terlihat olehnya.
10. Jadi kesimpulannya dalam ayat ini Allah menyandingkan al-Kitab
(kitab sucinya) dengan besi karena dengan kedua hal tersebut Allah
menolong agama dan meninggikan kalimatNya. Dengan kitab suci
yang didalamnya terdapat hujjah dan bukti nyata dan pedang yang
bisa mendapatkan kemenangan dengan izin Allah, kedua hal tersebut
menegakkan keadilan yang bisa dipakai sebagai petunjuk atas hikmah
serta kemuliaan Allah dan juga kemuliaan syariatNya yang
disyariatkan melalui lisan para rasul

45

Anda mungkin juga menyukai