oleh :
AZHAR ALDIANSYAH
NAZLA YUSIFA NAWAR
DINDA ANNISA FATH
SITI SALWA SHABIHAH
a.Pentingnya
Pengertian iman kepada
Iman Kepada Allah allah
ضلَّ ُه هّٰللا ُ َع ٰلى عِ ْل ٍم وَّ َخ َت َم َع ٰلى َ َْت َم ِن ا َّت َخ َذ ا ِٰل َه ٗه َه ٰوى ُه َواَ اَ َف َر َءي
ص ِرهٖ غِ ٰش َو ۗ ًة َف َمنْ َّي ْه ِد ْي ِه ِم ۢنْ َبعْ ِد هّٰللا ِ ۗ اَ َفاَل َت َذ َّكر ُْو َن
َ َس ْمعِهٖ َو َق ْل ِبهٖ َو َج َع َل• َع ٰلى َب
1.Dinamisme
2.Animisme
3.Politisme
4.Henotisme
5.Monoteisme
1. Dinamisme yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya
kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan.kekuatan tersebut
diyakini bersemayam dalam benda benda.
2. Animisme merupakan pola kepercayaan masyarakat terhadap roh
gaib yang di yakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia.
3. Politisme yaitu pola kepercayan terhadap dewa dewa
4. Henotisme yakni pola kepercayaan yang di usung atas motif ketidak
puasan keberadaan dewa dewa yang jumlahnya banyak sehingga
diperlukan pengkuntusan terhadap beeberapa dewa saj
5. Monoteisme yaitu kepercyaan terhadap satu Tuhan
2.Pemikiran Umat Islam
Pemikiran tentang tuhan itu tertuang dalam
bidang ilmu tauhid, ilmu kalam, atau ilmu
ushuluddin
Pada dasarnya semua sepakat bahwa
tuhan itu esa atau hanya satu yaitu ALLAH
SWT.
Perbedaannya hanya terjadi dalam
memandang masalah tertentu yang
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan
tuhan: seperti masalah mukmin dan kafir,
masalah baik dan buruk, masalah
- Beberapa aliran dalam teologis Islam antara lain:
• Mu’tazilah: Di antara pendapatnya, muslim yang berdosa
besar itu tidak kafir dan tidak mukmin, Al-Qur’an adalah
makhluk, mengutamakan akal dalam memahami Islam
• Qadariyah: Di antara pendapatnya: Manusia itu punya
kebebasan/ kekuasaan dalam berkehendak, apakah ia jadi
kafir atau mukmin, semua tergantung ia sendiri, sehingga ia
harus mempertanggungjawabkannya.
• Jabbariyah: Manusia itu tidak punya kemerdekaan dan
kekuasaan apa-apa, semua tingkah lakunya adalah sudah
ditentukan atau dipaksakan oleh Allah.
• Asy’ariyah dan Maturidiyah: Memadukan pendapat
Qadariyah dan Jabbariyah
Tuhan menurut agama-agama wahyu
Pada dasarnya semua agama wahyu mengajarkan bahwa
tuhan yang benar itu hanyalah satu (esa), namun dalam
perkembangannya ada yang melakukan penyimpangan-
penyimpangan sehingga menganggap adanya tuhan lain
selain Allah
Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an antara lain: QS. 2:75,
QS. 21:92, QS. 5:72, QS. 112: 1-4, QS. 3:62, QS. Shaad: 4,
35, 65, QS. Hud: 84, QS. Thoha: 98, QS. Al-Ankabut: 46,
dll.
Agama Yahudi juga mengakui tuhan itu esa, tapi karena
tidak beriman pada Nabi Muhammad, sehingga tergolong
kafirin
Agama Nasrani di samping tidak beriman pada Nabi