Anda di halaman 1dari 3

TAUHID

A. Pendahuluan

Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan


agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya
sehingga dapat menghilangkan semua keraguan, ilmu yang menyingkap
kebatilan orang-orang kafir, kerancuan dan kedustaan mereka. Dengan ilmu
tauhid ini, jiwa kita akan kokoh, dan hati pun akan tenang dengan iman.
Dinamakan ilmu tauhid karena pembahasan terpenting di dalamnya adalah
tentang tauhidullah (mengesakan Allah). Allah swt. berfirman:
َ ۡ ‫يزَٱ‬ ۡ ‫َ َ َ ه َ َ ه َ ا َ َٰ َ َ ه َ َ ۡ َ َ َ ه َ ه ْ ه ْ ۡ ۡ َ ا َ ۢ ۡ ۡ َ ا َ َٰ َ َ ه‬
َ‫ۡله ه‬
١٨ً‫ِي‬ َ‫لَْ َََٔٱى َع ِز ه‬
َ ِ ‫لَإِل ََّإ‬
َ َ‫ط‬
َِ ‫ٔاَٱىعِي ًََِكائٍِاََة ِٱىلِس‬ َٰٓ ٍ‫لَْ ََٔ َوٱل‬
َ ‫لئِه َةَوأول‬ َ ِ ‫لَإِل ََّإ‬
َ َ‫ّللَأُ َّۥ‬
َ ‫ش ِٓ َدَٱ‬
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang
berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang
yang berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan
melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (Ali Imran: 18)
Tauhid merupakan bentuk masdhar (gerund) dari “Wahhada Yuwahhidu
Tauhiidan” yang artinya “mengesakan” atau “menunggalkan”.

!َ‫لاََمَهَلَلَََهَلَلََ!َََهَلَـلَ َوا‬
َ ‫لاَََمَهَيـَلَـ‬
َ ‫لاََهيـل‬
َ ‫لاَََتَلَـ‬
َ ‫هَلَـلَََيـَهَلَـلَََتـَهَلَيَـ‬
Kalimat “ ‫” ال اله اال هللا‬ disebut juga kalimat Toyibah, Tauhid juga Tahlil.
Ilmu ini merujuk kepada hakikat keesaan Allah SWT. Ilmu Tauhid membicarakan
prinsip keesaan Tuhan. Di dalam ketuhanan Islam, Allah adalah Esa dari segi zat-
Nya, Esa dari segi sifat-sifat-Nya dan Esa dari segi perbuatan-Nya. Sumber utama
ilmu Tauhid ialah ajaran wahyu seperti yang terkandung di dalam Kitab Suci Al-
Quran. Allah sendiri memberitahu manusia siapa Dia, apakah sifat-sifat diri-Nya
dan apakah aktivitas-aktivitas-Nya. Di dalam hal ini, peranan akal adalah sekadar
untuk memahami makna butir-butir dari Tuhan yang Dia sendiri telah maklumkan
(tajallikan) kepada kita Ayat Al-Quran yang bermaksud adalah :
َ ‫َه َ َ ه َۡ َ ۡ َ َۡ ه َۡ َ َۡ َ ه َه ه ه‬ َ ‫هۡ ه َه‬
٤ۢ ‫ّلۥَنف ًٔاَأ َح هَد‬
َ ََ‫َول ًََيك‬٣‫ٔل‬
َ ‫لَول ًََي‬ َ ‫َٱ‬١‫ّللَأ َح ٌَد‬
َ ِ ‫َل ًََي‬٢‫ّللَٱلصٍ َد‬ َ ‫وَْ َََٔٱ‬
َ‫ك‬
"Katakanlah (wahai Muhammad!) "Allah Maha Esa (Ahad)", menegaskan
keesaan Tuhan dari segi Zat-Nya kerana Allah adalah nama zat Tuhan. ayat
yang sama turut menegaskan keesaan Tuhan dari segi sifat-sifat-Nya dan dari

1
segi perbuatan-perbuatan-Nya (af'al) kerana Allah adalah nama Tuhan yang
serba meliputi. Di dalam nama Allah terhimpun segala sifat Tuhan atau segala
nama-Nya yang lain seperti Al-Rahman, Al-Rahim, Al-Hayy, Al-Qudus dan
sebagainya. Rasul bersabada :
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu‟anhu, beliau berkata: Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang meninggal dalam
keadaan mengetahui bahwa tidak ada yang sesembahan -yang benar- selain
Allah, niscaya masuk surga.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim [2/64])

B. Bidang Pembahasan Ilmu Tauhid


Perkara yang asasi yang wajib dipercayai dalam ilmu Tauhid ialah perkara
yang dalilnya atau buktinya cukup terang dan kuat yang terdapat di dalam Al
Quran atau Hadis yang sahih. Perkara yang dipercayai ini tidak boleh dita'wil
(ditukar) maknanya yang asli dengan makna yang lain.
Rasulullah saw. ditanya tentang iman, beliau menjawab,

.‫َِبلقد ِرَخ ِْْيِهَوشِّرَِه‬ ِ ‫هللَومالئِكتِ ِهَوُكتُبِ ِهَورسلِ ِهَوالي وِم‬


ِ ‫َاآلخ ِرَوتُ ْؤِمن‬ ِ ‫َِب‬
ِ ‫أَ ْنَتُ ْؤِمن‬
ْ ُُ
“Iman adalah engkau membenarkan dan meyakini Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan taqdir baik maupun buruk.”
(HR. Muslim).

Apa saja yang dibahas? Ilmu tauhid membahas enam hal, yaitu:
1. Iman kepada Allah, tauhid kepada-Nya, dan ikhlash beribadah hanya untuk-
Nya tanpa sekutu apapun bentuknya, Firman Allah dalam surat Al Anbiya’

ِ ‫ش ع اماَي‬ ِ‫َاَّللَلفسدَتَفسبحان ا‬
ِّ ‫َاَّللَر‬ ِ ِ ِِ
َ‫ص ُفون‬ َِ ‫بَالْع ْر‬ ُْ ُ‫َل ْوَكانَفيهماَآِلةٌَإاَّل ا‬
“Kalau ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain dari Allah, niscaya
rusaklah kedua-duanya. Maka Maha suci Allah, Tuhan yang mempunyai
Arasy, dari apa yang mereka sifatkan”. [Al-Anbiya' : 22]
2. Iman kepada rasul-rasul Allah para pembawa petunjuk ilahi, mengetahui
sifat-sifat yang wajib dan pasti ada pada mereka seperti jujur dan amanah,
mengetahui sifat-sifat yang mustahil ada pada mereka seperti dusta dan
khianat, mengetahui mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan mereka, khususnya
mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad saw.

2
3. Iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul
sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya sepanjang sejarah manusia yang
panjang.
4. Iman kepada malaikat, tugas-tugas yang mereka laksanakan, dan hubungan
mereka dengan manusia di dunia dan akhirat.
5. Iman kepada hari akhir, apa saja yang dipersiapkan Allah sebagai balasan
bagi orang-orang mukmin (surga) maupun orang-orang kafir (neraka).
6. Iman kepada takdir Allah yang Maha Bijaksana yang mengatur dengan
takdir-Nya semua yang ada di alam semesta ini.
Allah swt berfirman:
َۡ ۡ ْ ‫َ َ َ ه ه‬ َ ۡ َ ‫ه‬ َ ۡ َ َ َ َ ‫َۡ ََ ا ه‬ ََ
َِ َٰ‫اَيتذن هرَأ ْولٔاَٱۡلى َب‬
١٩‫ب‬ َ ٍَ ‫مَإن‬ َ َ ۡ َ َ
َ ‫ََِربمَٱ‬
ِ ٰٓۚ َٰٓ ‫ۡلقََنٍَََْٔأع‬ ۡ
ِ ٌَ‫ُزلَإَِلم‬
َ ‫َ َ ه‬
ِ ‫أفٍََيعيًَأنٍاَأ‬
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu itu benar, sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang

ۡ ‫َ َ َ َ َ َٰ َ َٰ َ ۡ َ َ َ ٗ َ َ ا َ َ ۠ َ ۡ ه‬
berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (Ar-Ra‟d: 19)
َ َ َ ۡ َ ‫َ َ ۡ ه‬
٧٩‫ِي‬
َ ‫ۡشك‬
ِ ٍ ‫ل‬‫ٱ‬ََِ
ٌ َ‫ا‬ ُ‫َأ‬‫ا‬ ٌ ۖ
‫َو‬ ‫ا‬ ‫ِيف‬ ِ ‫ح‬ ََ
‫ۡرض‬‫ۡل‬‫ٱ‬َ
‫و‬ ََ
‫ت‬ِ ‫و‬ ‫م‬ ‫لس‬‫ٱ‬َ‫ر‬ ‫ط‬‫ِيَف‬
‫َِّل‬ ‫إ ِ ِّنَوجٓتَوج ِِهَل‬
Artinya “Sesungguhnya Aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit
dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang
yang mempersekutukan Tuhan”. Qs 6: 79
َ ‫َ ا َ َ ه‬ َ َ َ َ ََ ‫ۡ ه‬ َٰ َ ‫ال َل ۡ ِِۡل‬
َ َ ۡ َٰ َ ۡ َ َ َ
َ َ ‫ّلل َ َر‬
َ‫ب‬ ََ ‫اف َٱ‬
َ ‫ّن َأخ‬
َ ِ ِ ‫ِِم َإ‬ ‫ّن َةَر ا‬
َ ٌَ َ‫يء‬ َ ‫َ َٱكف َۡر َفي ٍَا َكف ََر َك‬
ِ َ ِ ِ ‫ال َإ‬ َِ ‫نس‬ َ ‫َ َإ ِ َذ َك‬ َِ ‫ن ٍَث‬
َِ ‫و َٱلشيط‬
َ َۡ
١٦‫ي‬ََ ٍِ ‫ٱىعَٰي‬
“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia Berkata
kepada manusia: "Kafirlah kamu", Maka tatkala manusia itu Telah kafir, Maka ia berkata:
"Sesungguhnya Aku berlepas diri dari kamu, Karena Sesungguhnya Aku takut kepada Allah, Rabb
semesta alam". QS 59 : 16

161. Katakanlah: "Sesungguhnya Aku Telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus,
(yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-
orang musyrik".

26. Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa azab
(pada) hari yang sangat menyedihkan".

51. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, Karena itu sembahlah Dia. inilah jalan yang
lurus".

65. Dialah yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; Maka sembahlah
dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Anda mungkin juga menyukai