Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ade Qhumairah Awallyah

NIM: 2205160446
Kelas: I1 Pagi Manajemen
Tugas Agama

1. Rukun iman merupakan pokok-pokok kepercayaan dalam agama Islam. Islam


meyakinkan ada 6 rukun inan, yaitu:
a. Iman Kepada Allah Swt, Iman kepada Allah berarti percaya bahwasanya Allah itu
Esa, tidak berbilang, tidak beranak, dan tidak pula dilahirkan. “Iman kepada Allah
berarti menerima atau percaya kepada zat-Nya, sifat-Nya dan af’al-Nya”.
1َ 1َ‫ ا‬1ُ ‫ هّٰللا‬1‫و‬1َ 1ُ1‫ ه‬1‫ل‬
11‫ۚد‬1ٌ 1‫ح‬ 1ْ 11‫ُق‬
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa” (Q.S Al-
Ikhlas. 112: 1)
b. Iman kepada para Malaikat Allah, percaya dan meyakini adanya para malaikat
yang diciptakan oleh Allah Swt.
)‫ (رواه مسلم‬.» ‫صفَ لَ ُك ْم‬ ِ ‫ق آ َد ُم ِم َّما ُو‬ َ ِ‫َار َو ُخل‬ ٍ ‫ج ِم ْن ن‬ ٍ ‫ار‬ ِ ‫ان ِم ْن َم‬ ُّ ‫ق ْال َج‬ َ ِ‫ور َو ُخل‬ ٍ ُ‫ت ْال َمالَِئ َكةُ ِم ْن ن‬ ِ َ‫ُخلِق‬
Artinya: “Malaikat diciptakan dari nur (cahaya), jin diciptakan dari api dan Adam
diciptakan dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya kepadamu (dari tanah)”
(Hadis riwayat Muslim dari ‘Aisyah ra.).
c. Iman kepada Kitab-kitab Allah, yakin bahwa kitab-kitab yang diturunkan Allah
kepada para Nabi dan Rasul itu, benar adanya.
ٓ ‫هّٰلل‬
ِ ‫ب َو ٰلـ ِك َّن ۡالبِ َّر َم ۡن ٰا َمنَ بِا ِ َو ۡاليَ ۡو ِم ااۡل ٰ ِخ ِر َو ۡال َم ٰل ِٕٮ َک ِة َو ۡال ِك ٰت‬
‫ب‬ ِ ‫ق َو ۡال َم ۡغ ِر‬ ۡ
ِ ‫س البِ َّر اَ ۡن تُ َولُّ ۡوا ُوج ُۡوهَ ُكمۡ قِبَ َل ال َم ۡش ِر‬
ۡ َ ‫ۡي‬
‫َوالنَّبِ ٖ ّي‬
Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi...” (Q.S. al-Baqarah, 2:
177).
d. Iman Kepada Para Rasul Dan Nabi Allah, meyakini bahwa para nabi dan rasul itu
benar adanya dan memang diutus Allah kemuka bumi dengan membawa risalah
atau ajaran yang benar.
‫ق بَ ْينَ َأ َح ٍد ِم ْن‬ ُ ِّ‫ه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه اَل نُفَر‬1ِ ِ‫آ َمنَ ال َّرسُو ُل بِ َما ُأ ْن ِز َل ِإلَ ْي ِه ِم ْن َربِّ ِه َو ْال ُمْؤ ِمنُونَ ۚ ُك ٌّل آ َمنَ بِاهَّلل ِ َو َماَل ِئ َكت‬
‫ۚ ُر ُسلِ ِه‬
‫صي ُر‬ِ ‫ك ال َم‬ْ َ ُ َ ‫َأ‬
َ ‫َوقَالُوا َس ِم ْعنَا َو ط ْعنَا ۖ غف َرانَكَ َربَّنَا َوِإل ْي‬
ْ
Artinya: Rasul (Muhammad) telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan
kepadanya dari Robbnya. Demikian pula orang-orang yang beriman. Seluruhnya
beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.
(mereka berucap) "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan "Kami dengar dan kami
taati." (seraya mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, ampunilah kami dan hanya
kepada-Mu-lah tempat kami kembali (Q.S. Al-Baqarah, 2: 285).
e. Iman kepada Hari Akhir, meyakini bahwa hari itu pasti akan datang.
َ َّ‫ض اَل تَْأتِ ْي ُك ْم اِاَّل بَ ْغتَةً ۗيَ ْسـَٔلُوْ نَكَ َكاَن‬
‫ك‬ ِ ۗ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫ت فِى السَّمٰ ٰو‬ ْ َ‫قُاْل ِ نَّ َما ِع ْل ُمهَا ِع ْن َد َرب ۚ ِّْي اَل يُ َجلِّ ْيهَا لِ َو ْقتِهَٓا اِاَّل هُ ۘ َو ثَقُل‬
‫هّٰللا‬ ۗ
ِ َّ‫َحفِ ٌّي َع ْنهَا قُلْ اِنَّ َما ِع ْل ُمهَا ِع ْن َد ِ َو ٰل ِك َّن اَ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُموْ ن‬
Artinya: Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada
Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain
Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di
bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya
kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad),
“Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.”
f. Iman Kepada Qada dan Qadar, Qadha: ketetapan Allah SWT sebelum penciptaan
alam semesta. Qadar: perwujudan ketetapan Allah SWT (takdir)
  11‫ ۙا‬1‫ر‬ 1ً 1َ1‫ د‬11‫ َق‬1ِ ‫ هّٰللا‬1‫ر‬
1ً 1‫و‬1ْ 1ُ1‫ د‬1‫ق‬1ْ َّ1‫ م‬1‫ ا‬1‫ر‬ 1ُ 1‫م‬1ْ 11‫ َا‬1‫ن‬1‫ا‬
1َ 1‫ك‬1َ 1‫و‬1َ

Artinya:
Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku (Q.S Al-Ahzab:38)

2. Syirik, menyekutukan Allah SWT


Tahayul, percaya terhadap pekara ghaib
Bid’ah, mengada-ngadakan sesuatu
Khurafat, kepercayaan kepada ajaran yang tidak memiliki dasar agama
Riya’, memperlihatkan amalan
Nifaq, mensmpakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung dalan
hati
Riddah, meninggalkan agama secara sadar
Fasiq, keluar dari ketentuan syari’at

3. Mendekatkan diri saya dengan Al-Qur’an dan berusaha untuk lebih menaati syariat
Islam serta bergaul dengan orang yang baik dan menjauhi dari hal yang merusak
iman.

Anda mungkin juga menyukai