Anda di halaman 1dari 32

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Filasafat Ketuhanan
 Pemikiran tentang Ketuhanan berarti membicarakan masalah
keimanan sekaligus filsafat
 Filsafat adalah: pengetahuan tentang yang benar (knowkedge of
truth) yaitu “Usaha menemukan dan menggali kebenaran secara
radikal dengan menggunakan sarana akal, menerangkan sesuatu
yang benar dan indah.
 Sedangkan untuk mengungkap kebenaran Tuhan atau Iman hanya
dapat diperoleh melalui hati atau keyakinan, hal ini bukan berarti
filsafat tidak akan bisa menemukan keimanan, namun dengan akal
diharapkan dapat mempertegas keimanan seseorang.
 Cara memperoleh kebenaran filsafat dengan akal, sedang agama
melalui perangkat wahyu dan hadist yg kemudian di imani dan
direnungkan sehingga ditemukan suatu kebenaran yg mutlak.
Sedangkan obyek filsafat dan agama sama yaitu mencari
kebenaran , kebaikan dan keindahan.
 Tuhan dalam filsafat sudah disinggung sejak zaman Plato dan Aristoteles yang
Monoisme; yaitu mengikuti faham keesaan sumber alam semesta, atau zat yang
wajibul wujud atau keadaanya Mutlak ada.
 Diteruskan muridnya Platinos yang mengasumsikan bahwa di balik realita nyata
dunia ini ada The One atau yang maha satu yaitu Tuhan.
 Menurut Platinos: “filsafat yang termulia dan tertinggi derajatnya adalah filsafat
utama, yaitu ilmu tentang yang benar pertama (al-haqqul awwalu), yang menjadi
sebab bagi segala yang benar, (Harun Nasution, 1978:16).
 disini tampak benang merah pemikiran filsafat dengan agama dan lahirlah filsafat
islam yang Tokohnya antara lain: Al Kindi, al-farabi, Ibnu Sina, Al-Ghozali dan
Ibnu Rusyd
 Tuhan menurut Al-Kindi adalah pencipta yang tidak mempunyai permulaan
(Qadim). Sedangkan alam tidak kekal di zaman lampau tetapi mempunyai
permulaan (al Hudust).
 Hal ini senada dengan pernyataan Platinos yg menyatakan bahwa yang maha satu
adalah sumber dari alam dan sumber dari segala yang ada; alam adalah emanasi dari
yang maha satu .
Siapakah Tuhan Itu?
 Platinos mengasumsikan bahwa dibalik realitaas
nyata dunia ini ada The one atau yang maha satu
yaitu Tuhan yang merupakan sumber dari alam
dan sumber dari segala yang benar (The first
truth:alhaqqul awwalu): yang benar pertama:
Filsafat Tertinggi (al-Kindi dan Platinos).yaitu
yang yang menjadi sebab bagi segala yang benar
 Sesuai faham di dalam Islam, Tuhan menurut al-
Kindi adalah “pencipta,” alam menurut al-kindi
bukan kekal di zaman lampau (qadim) tetapi
mempunyai permulaan, oleh karena itu al-kindi
dalam hal ini lebih dekat pada falsafat Platinos
Tuhan dalam sejarah Pemikiran Manusia
 Tuhan di konsepsikan dalam istilah berbeda-beda;Ada
agama langit (samawi), ada agama bumi (ardhi), Ada
kepercayaan dan keyakinan tentang segala yang menguasai
keadaan atau lingkungan
 Konsep tentang tuhan melahirkan aliran-aliran pemikiran
(Filsafat) seperti teismus, deismus ateismus dan
agnocticismus (keyakinan “ kita tidak akan dapat
mengetahui tuhan dan mustahil membuktikan Tuhan itu ada
atau tidak ada)
 Perkembangan pemikiran agama di dunia Barat; yang
kemudian lahir teori evolusionisme, yaitu proses
kepercayaan dari tingkat yanng sederhana kemudian
berkembang menjadi sempurna
Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan Menurut
teori evolusionisme (Max Muller dan E.B.Taylor):
 Dinamisme; mengakui adanya kekuatan pada benda, yang
berpengaruh terhadap kehidupan.
 Animisme; mempercayai adanya peran roh dalam kehidupan.
 Politeisme; roh yang lebih dari yang lainnya yang disebut dewa
dengan bidang kekuasaan masing-masing.
 Henoteisme; satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut
Tuhan, namun masih mengakui Tuhan bangsa lain. (Tuhan tingkat
nasional).
 Monoteisme; hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa
(bersifat internasional).
Kepercayaan dalam filsafat
 Deismus; pandangan bahwa Tuhan adalah pencipta alam, tapi setelah
alam ini diciptakan tuhan tidak ikut andil dan bertanggung jawab di
dalamnya, manusia dan alam ciptaanlah yang bertanggung jawab.
 Teismus; pandangan yang mempercayai adanya tuhan dan tuhan

adalah pencipta alam sekaligus pemeliharanya, menurutnya Tuhan


adalah wujud tertinggi yang maha sempurna dan absolut dia berada di
luar dan di dalam alam jadi ada interalsi antara Tuhan dengan alam
 Panteisme; pandangan bahwa seluruh alam ini adalah Tuhan dan

tuhan adalah seluruh alam. Pan artinyaseluruh, theo artinya tuhan dan
ismus artinya paham, namun pentheisme berbeda dengan wahdatul
wujud, dalam pandangan ini alam bukan tuhan tetapi bagian dari
tuhan
Menentang teori evolusi dalam agama, Pemikiran andrew
lang”pemahaman manusia tentang tuhan itu melalui relevansi wahyu”
Pemikiran tentang Tuhan di dunia modern
 Di pandang sudah taken for granted tetapi peranan tuhan dalam
kehidupan sudah dilupakan dan tidak dilibatkan secara dalam
kausalitas kehidupan, sehingga terjadilah pemisahan antara agama
dengan kehidupan yang disebut sekulerisme.
 Istilah Sekulerisme di kenalkan pertama oleh George Jacob Holyoake
pada tahun 1846 adalah sistem etik yang didasarkan pada prinsip
moral alamiah dan terlepas dari agama wahyu atau supernaturalisme
(esiklopedi America ;1980;521)
Konsep Tuhan menurut istilah dalam al-Qur’an:
 Ilah, Tuhan (bhs Arab) 0byek yang diagungkan atau dipentingkan manusia,
sehingga manusia rela dikuasainya. bisa berarti benda baik abstrak (nafsu) maupun
nyata (manusia). seperti surah al-Jatsiyah ayat 23:
 ُ‫َأ َف َرَأ ْي َت َم ِن ا َّت َخ َذ ِإ َل َه ُه ه ََواه‬
 Artinya: “maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai Tuhan…?
 Surat al-Qashas ayat 38, perkataan ilah dipakai Fira'un untuk menuhankan dirinya:
 ‫ت َل ُكم ِّمنْ ِإ َل ٍه َغ ْي ِري‬ ُ ‫َو َقال َ ف ِْر َع ْونُ َيا َأ ُّي َها ا ْل َمُأَل َما َعل ِْم‬
 Artinya: dan fir’aun berkata “wahai kaumku , aku tidak mengetahui tuhan
bagimu selain aku…
 Ibnu Taymiyah memberikan definisi al-Illah sebagai berikut:
 Al-Illah ialah yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepadaNya,
merendahkan diri, takut dan mengharapkanNya, padanya tempat berpasrah ketika
dalam kesulitan, berdo’a, dan bertawakkal kepadaNya untuk kemaslahatan diri,
meminta perlindungan dariNya, dan menimbulkan ketenangan disaat mengingat
dab terpaut cinta kepadaNya. (imaduddin, 1880:56)
 Pengembaraan spiritual nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan dan
berakhir pada keyakinan yang murni dan tulus atau Hanif, yaitu
ketundukan kepada Allah sebagai satu-satunya zat yang diimani, yang
disembah dan tempat segala-galanya bergantung semua urusan.
dikisahka dalam surat al-An'am ayat 75-79:
 َّ‫} َف َل َّما َجن‬75{ َ‫ض َولِ َي ُكونَ مِنَ ا ْل ُموقِنِين‬ ِ ‫ت َواَأل ْر‬ ِ ‫س َم َاوا‬ َ ‫َو َك َذلِ َك ُن ِري ِإ ْب َراهِي َم َملَ ُك‬
َّ ‫وت ال‬
‫} َف َل َّما َرَأى ا ْل َق َم َر‬76{ َ‫ِب اآلفِلِين‬ ُّ ‫َع َل ْي ِه ال َّل ْيل ُ َرَأى َك ْو َكبا ً َقال َ هَـ َذا َر ِّبي َف َل َّما َأ َفل َ َقال َ ال ُأح‬
‫} َف َل َّما‬77{ َ‫ضا ِّلين‬ َّ ‫َـذا َر ِّبي َف َل َّما َأ َفل َ َقال َ لَِئن لَّ ْم َي ْه ِدنِي َر ِّبي أل ُكو َننَّ مِنَ ا ْل َق ْو ِم ال‬ َ ‫ازغا ً َقال َ ه‬ ِ ‫َب‬
َ‫ش ِر ُكون‬ ْ ‫از َغ ًة َقال َ هَـ َذا َر ِّبي هَـ َذا َأ ْك َب ُر َف َل َّما َأ َفلَ ْت َقال َ َيا َق ْو ِم ِإ ِّني َب ِري ٌء ِّم َّما ُت‬
ِ ‫س َب‬ َّ ‫َرَأى ال‬
َ ‫ش ْم‬
ْ‫ض َحنِيفا ً َو َما َأ َنا‬ َ ‫ت َواَأل ْر‬ َّ ‫ت َو ْج ِه َي لِلَّذِي َف َط َر ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ُ ‫} ِإ ِّني َو َّج ْه‬78{
 Artinya:” dan begitulah Kami perlihatkan kepada Ibrahim kerajaan
langit dan bumi, dan supaya Ibrahim termasuk orang-orang yang
yakin ketika malam gelap, dilihatnya sebuah bintang, katanya” inikah
Tuhanku?. Tetapi setelah bintang itu tenggelam diapun berkata, “aku
tidak menyukai yang tenggelam”. Dan setelah bulan terbit, dia berkata
inikah Tuhanku? Dan ketilka bulan itu tenggelam maka dia berkata”
sesungguhnya jika Tuhan tidak memberi petunjukkepadankutentu aku
termasukkaum yang sesat…….
Siapa Tuhan yang benar menurut al-Qur’an?

 Thaha ayat 14:


 ‫صاَل َة لِذ ِْك ِري‬ ْ ‫ِإ َّننِي َأ َنا هَّللا ُ اَل ِإ َل َه ِإاَّل َأ َنا َف‬
َّ ‫اع ُبدْ نِي َوَأق ِِم ال‬
 Artinya : Sesungguhnya Akulah Allah Tidak ada Ilah
(Tuhan) melainkan Aku. oleh karena itu sembahlah
Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu“
 Tauhid adalah ajaran islam yang menjelaskan bahwa
Alloh adalah satu-satunya tempat bergantung semua
kehidupan, (menusia, jin, malaikat, zat, partikel,
benda-benda) semua ciptaan Allah baik yang makro
maupun kikro yang ghaib maupunyang nyata, yang
hidup maaupun yang mati bergantung kepada Alloh,
Dia-lah tempat bermula dan kembali .
 Perkataan Allah nama Tuhan yang sesungguhnya
disebutkan dalam al-Qur’an senyak 2,500 kali
Pembuktian Wujud Tuhan
 }85{ ً‫ح مِنْ َأ ْم ِر َر ِّبي َو َما ُأوتِي ُتم ِّمن ا ْل ِع ْل ِم ِإالَّ َقلِيال‬ ُّ ‫وح قُ ِل‬
ُ ‫الرو‬ ُّ ‫َو َي ْسَألُو َن َك َع ِن‬
ِ ‫الر‬
 Artinya: “ mereka bertanya kepadamu (muhammad)
katakanlah: ruh itu urusan tuhanku, dan semua tidak diberikan
pengetahuan (dariNya melainkan sedikit”
 Karena keterbatasan ilmu manusia maka Allah melarang
memikirkan ZatNya, tetapi justru Allah menyuruh memikirkan
ciptaanNya”Tafakkarufii khalqillahi walaa tafakkaruu fi
zatihi”
 Karena dengan memikirkan ciptaannya maka secara implisit
manusia dituntut untuk selalu meningkatkan kecerdasan
potensialnya (rasional dan emosional) yaitu menemukan
kebenaran(alhaqq), kebaikan (al-husn), keindahan (aljamil),
yang semuanya ada pada sifat-sifat Alloh.
 Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan
rahasianya yang pelik pasti ada sesuatu kekuatan yang telah
menciptakannya.
 Menurut al-Kindi ada tiga jalan untuk membuktikan adanya Tuhan;
yaitu, baharunya alam, keaneka ragaman dalam wujud, dan
kerapian alam.
 Menurut Ibnu Rusyd untuk membuktikan wujud Tuhan
menggunakan Dalil Nidham yang disebut juga Inayah wa al Ikhtira
yang artinya pemeliharaan dan penciptaan;
 Dalil Inayah, adalah teori yang mengarahkan manusia agar mampu
menghayati wujud Allah melalui penghayatan dan pemahaman
alam untuk manusia, karena alam ini terjadi bukan dengan
kebetulan, tetapi diciptakan dengan rapi dan teratur atas ilmu dan
kebijaksanaan. firman Allah dalam surat Lukman ayat 20;
 ِ ‫ت َو َما فِي اَأْل ْر‬
‫ض َوَأ ْس َب َغ َعلَ ْي ُك ْم ِن َع َم ُه َظاه َِر ًة‬ َ َ ‫َألَ ْم َت َر ْوا َأنَّ هَّللا‬
َّ ‫س َّخ َر َل ُكم َّما فِي ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬
}20{ ‫ِير‬ ٍ ‫ب ُّمن‬ ٍ ‫اس َمن ُي َجا ِدل ُ فِي هَّللا ِ ِب َغ ْي ِر عِ ِع ْل ٍم َواَل ُهدًى َواَل ِك َتا‬
ِ ‫َو َباطِ َن ًة َومِنَ ال َّن‬
 Artinya:tidakkah kamunperhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan apa yang dilangit dan apa yang di
bumi dan menyempurnakan untukmu nikmatNya. Dan
diantaramanusia ada yang membantah tentang keesaan Alloh
tanpailmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi
penerangan.
 Dalil Ikhtira, adalah teori yang mengarahkan manusia agar
mampu menghayati wujud Allah melalui penghayatan dan
pemahaman keserasian atau keharmonisan aneka ragam.
sebagaimana firman Allah dalam surat al-Ghasiyah ayat 17-
22:
 َ ‫س َماء َك ْي‬
}18{ ‫ف ُرفِ َِعع ْت‬ َّ ‫} َوِإلَى ال‬17{ ‫ف ُخلِ َق ْت‬ َ ‫َأ َفاَل َين ُظ ُرونَ ِإ َلى اِإْل ِب ِل َك ْي‬
‫سطِ َح ْت‬ َ ‫ض َك ْي‬
ُ ‫ف‬ ِ ‫} َوِإلَى اَأْل ْر‬19{ ‫ف ُنصِ َب ْت‬ ِ ‫َوِإ َلى ا ْل ِج َب‬
َ ‫ال َك ْي‬
 Artinya: maka apakah mereka tidak memperhatikan unta
bagaimana diciptakan, da langit bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana dia ditegakkan? Dan
bagaimana bumi bagaimana ia dihamparkan….
 Dalil Logika ilmu kalam mengatakan bahwa tidak ada yang
tidak ada, karena tidak ada itu ada, artinya tidak ada itu
keadaan yang ada, pembuat ada. mesti ada dan mustahil
pembuat ada itu tidak ada. Pembuat pertama dari pada yang
ada dan tidaka ada itu adalah wajibul wujud atau mutlak
adanya, yang musti ada dengan sendirinya.
 Ma’rifatullah melalui fikr dan dikr: ini merupakan laangkah
praktis lewaat kesadara hati dan akal, yaitu dengan jalan
perenungan ayat-ayat kauniyah dan qauliyah secara terus-
menerus sehingga ditemukan adanya kesadaran akan Tuhan
 Dapat dilakukan dengan cara membaca, melakukan hipotesa,
penyelidikan, eksperimen, penyususnan teori tentang alam
sesuai dengan klasifikasi bidang-bidang dalam ilmu
pengetahuan dll.
 Berangkat dari berfikir induktif yaitu berfikir dari hal-hal yang
khusus dan bertindak yang konkret inilah maka manusia akan
sampai pada kesimpula-kesimpulan yang bersifat umum akan
diperoleh suatu kebenaran, kebaikan dan keindahan yang
bersifat absolut yang ada pada Tuhan ( the ultimate reality)
 Dalam logika islam proses tersebut dikenal dengan dengan
istilah “al-isytisyhad bi al-syahid’alal ghaib” (mengajukan
bukti-bukti empiris untuk menetapkan adanya realitas ghaib)
Keimanan dan Ketakwaan
 Apa iman itu?
 Bahasa------> percaya
 Istilah ------> meyakini dalam hati, mengucapkan dalam
lisan, mewujudkan dalam amal perbuatan.
 Apa takwa itu?
 Bahasa------> memelihara
 Istilah ------> memelihara diri dari siksa dengan
mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala
laranganNya.
 Apa aspek-aspek keimanan itu?
 -------> Rukun Iman
‫?‪Apa indikator keimanan itu‬‬
‫‪‬‬ ‫)‪(QS. al-Mukminun: 2-9‬‬
‫‪‬‬ ‫صاَل ِت ِه ْم َخاشِ ُعونَ {‪َ }2‬وا َّلذِينَ ُه ْم َع ِن‬ ‫َقدْ َأ ْف َل َح ا ْل ُمْؤ ِم ُنونَ {‪ }1‬ا َّلذِينَ ُه ْم فِي َ‬
‫ِلز َكا ِة َفا ِعلُونَ {‪َ }4‬وا َّلذِينَ ُه ْم لِفُ ُرو ِج ِه ْم‬ ‫ضونَ {‪َ }3‬وا َّلذِينَ ُه ْم ل َّ‬ ‫ال َّل ْغ ِو ُم ْع ِر ُ‬
‫َحافِ ُظونَ {‪ِ }5‬إاَّل َع َلى َأ ْز َوا ِج ِه ْم ْأو َما َم َل َك ْت َأ ْي َما ُن ُه ْم َفِإ َّن ُه ْم َغ ْي ُر َملُومِينَ‬
‫{‪َ }6‬ف َم ِن ا ْب َت َغى َو َراء َذلِ َك َفُأ ْو َلِئ َك ُه ُم ا ْل َعادُونَ {‪َ }7‬وا َّلذِينَ ُه ْم َأِل َما َنا ِت ِه ْم‬
‫ص َل َوا ِت ِه ْم ُي َحافِ ُظونَ {‪}9‬‬ ‫َو َع ْه ِد ِه ْم َرا ُعونَ {‪َ }8‬وا َّلذِينَ ُه ْم َع َلى َ‬
‫‪‬‬ ‫`‪Orang yang shalatnya khusyu‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Menghindari perkataan yang sia-sia‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Menunaikan zakat‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Menjaga kemaluannya‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Memelihara amanat dan janji‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Orang yang senantiasa berdo'a‬‬
Apa indikasi ketakwaan itu ?
 (QS. al-Baqarah: 177)
 ِ ‫ب َو َلـكِنَّ ا ْل ِب َّر َمنْ آ َمنَ ِباهّلل‬ ِ ‫ش ِر ِق َوا ْل َم ْغ ِر‬ ْ ‫س ا ْل ِب َّر َأن ُت َولُّو ْا ُو ُجو َه ُك ْم قِ َبل َ ا ْل َم‬
َ ‫لَّ ْي‬
‫ب َوال َّن ِب ِّيينَ َوآ َتى ا ْل َمال َ َع َلى ُح ِّب ِه َذ ِوي ا ْلقُ ْر َبى‬ ِ ‫َوا ْل َي ْو ِم اآلخ ِِر َوا ْل َمآلِئ َك ِة َوا ْل ِك َتا‬
‫الصال َة َوآ َتى‬َّ ‫ب َوَأ َقا َم‬ ِ ‫الر َقا‬ ِّ ‫السآِئلِينَ َوفِي‬ َّ ‫يل َو‬ ِ ‫الس ِب‬َّ َ‫ساكِينَ َوا ْبن‬ َ ‫َوا ْل َي َتا َمى َوا ْل َم‬
َ‫ض َّراء َوحِين‬ َّ ‫ساء وال‬ َ ‫اب ِرينَ فِي ا ْل َبْأ‬ َّ ‫الز َكا َة َوا ْل ُموفُونَ ِب َع ْه ِد ِه ْم ِإ َذا َعا َهدُو ْا َو‬
ِ ‫الص‬ َّ
}177{ َ‫صدَ قُوا َوُأو َلـِئ َك ُه ُم ا ْل ُم َّتقُون‬ َ َ‫س ُأولَـِئ َك ا َّلذِين‬ ِ ‫ا ْل َبْأ‬
 Percaya kepada Allah, Malaikat, Kitab Allah, para Nabi,
Hari Kiamat.
 Menafkahkan hartanya demi kepentingan kerabat, anak
yatim, orang miskin, musafir yang kehabisan bekal,
peminta-peminta, memerdekakan budak
 Menegakkan shalat dan menunaikan zakat.
 Menepati janji.
 Sabar dalam penderitaan dan perang.
Apa implikasi iman dan takwa dalam kehidupan?

 Melepaskan dari belenggu kekuasaan benda dunia (al-Fatihah ayat 1-7)


 Menanamkan semangat berani menghadapi maut (an-Nisa` ayat 78):
ٍ ‫ت َو َل ْو ُكن ُت ْم فِي ُب ُر‬
َ ‫وج ُّم‬
َ‫ش َّيد‬ ُ ‫َأ ْي َن َما َت ُكو ُنو ْا ُيدْ ِرك ُّك ُم ا ْل َم ْو‬
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi dan kokoh".
 Menanamkan sifat "self help" dalam hidup (Hud ayat 6):
‫ين‬
ٍ ‫ب ُّم ِب‬ ٍ ‫دَعع َها ُكل ٌّ فِي ِك َتا‬ َ ‫ض ِإالَّ َع َلى هّللا ِ ِر ْزقُ َها َو َي ْع َل ُم ُم ْس َت َق َّرهَا َو ُم ْس َت ْو َد‬
ِ ‫َو َما مِن دَ آ َّب ٍة فِي اَأل ْر‬
" Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang
memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang dan tempat
penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfudh)".
 Memberikan ketentreaman jiwa (ar-Ra`du ayat 28):
‫وب‬ُ ُ‫ا َّلذِينَ آ َم ُنو ْا َو َت ْط َمِئنُّ قُلُو ُب ُهم ِب ِذ ِْكك ِر هّللا ِ َأالَ ِب ِذ ْكِك ِر هّللا ِ َت ْط َمِئنُّ ا ْلقُل‬
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram".
 Mewujudkan kehidupan yang baik (an-Nahl ayat 97):
‫س ِن َما َكا ُنو ْا‬ َ ‫صالِحا ً ِّمن َذ َك ٍر َأ ْو ُأن َثى َوه َُو ُمْؤ مِنٌ َف َل ُن ْح ِي َي َّن ُه َح َيا ًة َط ِّي َب ًة َو َل َن ْج ِز َي َّن ُه ْم َأ ْج َرهُم ِبَأ ْح‬
َ َ ‫َمنْ َع ِمل‬
َ‫َي ْع َملُون‬
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya, Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnyakami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari yang
mereka kerjakan".
 Melahirkan sikap ihlas dan konsekuen (al-an`am ayat 162):
َ‫اي َو َم َماتِي هّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعا َلمِين‬ َ ‫سكِي َو َم ْح َي‬ ُ ‫صالَتِي َو ُن‬ َ َّ‫قُلْ ِإن‬
"Katakanlah:" sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".
 Memberikan keberuntungan (al-Baqarah ayat 5):
َ‫ُدًى ِّمن َّر ِّب ِه ْم َوُأ ْو َلـِئ َك ُه ُم ا ْل ُم ْف ِل ُحِحون‬‫ُأ ْو َلـِئ َك َع َلى ُهدًى‬
"Mereka itulah orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan
mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung".
Hakekat Manusia Menurut Islam
Konsep Manusia
 Siapakah Manusia?
Dalam pandangan ilmu pengetahuan manusia dari segi fisik sebagai
bagian dari spesies binatang.
Penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo valens
atau makhluk yang berkeinginan; memiliki perilaku interaksi antar
komponen biologis, psikologis dan sosial, juga ada unsur hewani,
akali, nilai atau animal, rasional dan moral.
Penganut teori behaviorise menyebut manusia sebagai homo
mechanibcus (manusia mesin).
Penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens
(makhluk berfikir);bereaksi secara aktif terhadap lingkungan
Dalam Ilmu Logika dikatakan manusia sebagai Al Hayawaanun Naatiq;
Hewan yang berfikir.
Menurut filosof Yunani Kuno
 Hipocrates (460-370 SM), melihat manusia dari segi fisik.yaitu terdiri dari 4
macam sifat yang dipengaruhi oleh cairan yang ada didalamnya, sifat kering
terdapat di Chole (empedu kering), sifat basah dalam Melanchole (empedu
hitam), sifat dingin dalam Phlegma (lendir) dan sifat panas dalam Sanguis
(darah).
 Plato (428-348 SM), menyatakan bahwa manusia adalah mahkluk yang terdiri
dari tubuh dan jiwa yang diantara keduanya terdapat garis pemisah. jiwa lebih
tinggi derajatnya dari jasad, dan untuk menggapai kemuliaan manusia harus
melepaskan seluruh atribut dan kebutuhan dari tubuh (jasad).
 Aristoteles (350 SM), salah seorang murid Plato; berpandangan lain. jiwa
manusia adalah mahkluk yang otonom yang berkembang menjadi lain dan
tidak lepas dari jasadnya. Roh manusia berbeda dengan jiwa, yang memiliki
kemampuan khas bagi manusia,.
Konsep Islam Tentang Penciptaan Manusia
 Asal-usul manusia adalah Adam as yang tercipta dari unsur
tanah, firman Allah dalam surat al-Hijr ayat 26;
Artinya:"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk".
 Dalam perkembangan selanjutnya, proses kejadian manusia
adalah dari pertemuan antara air mani (sperma) laki-laki,
dengan sel telur (ovum) wanita dalam rahim manusia.
kemudia Allah meniupkan ruh pada janin manusia.Dalam al
Qur’an surat as Sadjah ayat 8-9
“ Kemudian Dia menjadikan keturunanna dari saripati air yang
hina (air mani) kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam (tubuhnya) roh (ciptaan)Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati
(tetapi)nkamu sedikit sekali bersyukur”
Jadi Fitrah manusia terdiri dari unsur jasad yang tercipta dari tanah
atau lumpur; yang merupakan simbol kerendahan, kenistaan
dan kehinaan dan unsur roh bagian yang paling suci atau
Potensi Fitrah Manusia
 Potensi fisik; ada tiga;
 Basyar; disebutkan dalam al-Qur`an sebanyak 37 kali. ..innama ana
basyarummith lukum…. salah satu contoh ayatnya dalam Surat al kahfi selalu
dihubungkan sifat-sifat biologis manusia seperti asalnya dari tanah (al hijr;33,
ar rum 20), manusia makan minum (qs. al mu’minun :33), jadi basyar berarti
mahkluk yang sekedar berada (being) yang statis seperti hewan.
 Insan, disebutkan dalam al-Qur`an sebanyak 65 kali. Contoh dalam qs. Al
‘alaq;5 ‘allamal insaana maa lam ya’lam….konsep insan selalu dihubungkan
pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai mahkluk yang berfikir,
diberi ilmu dan memikul amanah ( al ahzab 72). jadi insan berarti mahkluk
yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.
 Nas disebut sebanyak 340 kali. Seperti dalam Qs. Az zumar ; 27….walaqod
dhorobna linnasi fii haadhal qur’aani min kulli matsal ……kata ini menunjuk
pada semua manusia sebagai mahkluk sosial atau secara kolekif.
 jadi al-Qur`an memandang manusia sebagai mahkluk biologis, psikologis,
dan sosial.
Potensi ruhani;
1. Nafsu; kekuatan yang mengaktifkan manusia untuk mencapai
keinginannya, tidak mengenal baik dan buruk. Nafsu terdiri 3 jiwa yaitu jiwa
nabati (tumbuh dan melahirkan). jiwa hewani (punya instink). jiwa insani
(daya berfikir).ada 3 nafsu:
Nafsu amarah, selalu menyuruh berbuat jahat
}53{ ‫ِّي ِإنَّ َربِّي َغفُو ٌر رَّ ِحي ٌم‬ َ ‫َّارةٌ ِبالسُّو ِء ِإالَّ َما َر ِح َم َرب‬ َ ‫َو َما ُأ َبرِّ ُئ َن ْف ِسي ِإنَّ ال َّن ْف‬
َ ‫س َألم‬
Nafsu Lawwamah, jiwa yang menyesal

}2{ ‫س اللَّ َّوا َم ِة‬ ‫ُأ‬


ِ ‫َواَل ْق ِس ُم ِبال َّن ْف‬

Nafsu Mutmainnah, nafsu yang tenang


‫} َو ْاد ُخلِي َج َّن ِتي‬29{ ‫} َف ْاد ُخلِي ِفي ِع َبا ِدي‬28{ ‫ضي ًَّة‬
ِ ْ‫اض َي ًة مَّر‬ ِ ‫ارْ ِج ِعي ِإ َلى َرب‬
ِ ‫ِّك َر‬
}30{
2. Akal; daya berfikir yang ada pada otak disebut rasio dan
berfikir dengan hati disebut rasa (dhauq).
3. al-Qolb; fisik berarti jantung atau hati, ruhani berarti pusat
komando anggota badan. ada tiga:
 Hati yang selamat (qolbun salim); hati yang
senantiasa cenderung pada ketaatan dan ketakwaan.
 Hati yang mati (qolbun mayyit); hati yang selalu
ingkar kepada Allah, menolak kebenaran,
membangkang.
 Hati yang sakit (qolbun mariidh), hati yang selalu
bimbang yang kadang cenderung kepada ketaatan,
dan kadang cenderung mengajak kepada
kemungkaran.
Untuk Apa di Ciptakan?
 Menyembah sang Khalik (ibadah), baik ibadah
mahdhah (vertikal) yaitu hubungan manusia
dengan Tuhan , maupun ghoiru mahdhah
(horizontal)yaitu hubungan manusia dengan
manusia dan alam semesta. firman Allah surat
adz-dzariyat 56-58;
 ‫} َما ُأ ِري ُد ِم ْنهُم مِّن‬56{ ‫ون‬ َ ‫ت ْال ِجنَّ َواِإْل‬
ِ ‫نس ِإاَّل لِ َيعْ ُب ُد‬ ُ ‫َو َما َخ َل ْق‬
‫اق ُذو ْالقُ َّو ِة‬
ُ ‫َّر َّز‬D ‫} ِإنَّ هَّللا َ ه َُو ال‬57{ ‫ُون‬ ‫م‬ ‫ع‬
ِ ْ
‫ُط‬‫ي‬ ‫ن‬ ‫َأ‬ ُ
‫د‬ ‫ي‬ ‫ر‬ ‫رِّ ْزق َو َما ُأ‬
ِ ِ ٍ
}58{ ُ‫ْال َم ِتين‬
Tanggung Jawab Manusia?
 Ada tiga : kepada diri sendiri dengan, kepada sesama, kepada Allah
1. kepada diri sendiri; dengan menjaga perilakunya dari perbuatan tercela
dan tazkiyyatun nafs (mensucikan diri).
2. kepada masyarakat; menjalankan norma-norma agama dimasyarakat
dalam wujud membela keadilan, melakukan amar ma`ruf nahi munkar
dan berperan aktif mensejahterakan umat
3. Kepada Allah: ada dua kewajiban;
 -Sebagai hamba; harus taat, tunduk dan patuh pada Allah, firman Allah
dalam surat al-baqoroh ayat 21
 }21{ ‫ون‬ َ ُ‫ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬Dِ‫ين ِمِنن َق ْبل‬
‫ِين‬ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ اعْ ُب ُدو ْا َر َّب ُك ُم الَّ ِذِي‬
َ ‫ي َخلَ َق ُك ْم َوالَّ ِذ‬
 -Sebagai khalifah Allah; diberi amanah untuk menjadi wakil Allah di
bumi, menjadi pemimpin, pengelolan dan pemakmur bumi karena
manusia diberi kelebihan dibanding makhluk lain sebagaimana dalam surat
at-Tiin ayat 4:
 }4{ ‫ي َأحْ َس ِن َت ْق ِو ٍيم‬ ‫ان ِفِي‬ َ ‫لَ َق ْد َخلَ ْق َنا اِإْلن َس‬
Bagaimanakah Manusia yang Sempurna itu?
 Manusia yang sempurna adala yang mampu mengembangkan,
menjaga dan memadukan aspek ruhani berupa potensi akal, nafs, qalb,
dengan aspek jasadi.
 Manusia terbagi dalam enam dimensi (Murtadha Muthahhari):
1. Secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, makan, minum,
istirahat, dan menikah, supaya hidup, tumbuh dan berkembang.
2. Manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis, yaitu ingin
memperoleh keuntungan dan menghindari kerugian.
3. Manusia memiliki perhatian terhadap keindahan atau estetika.
4. Manusia mempunyai dorongan untuk menyembah Tuhan.
5. Manusia memiliki kemampuan dan kekuatan berlipat ganda, karena
dikaruniai akal fikiran, dan kehendak bebas, sehingga ia mampu
melawan hawa nafsu dan dapat menciptakan keseimbangan dalam
hidupnya.
6. Manusia mampu mengenali dirinya sendiri jika ia mampu mengenali,
maka ia akan mencari dan ingin mengetahui siapa penciptanya,
mengapa ia diciptakan, dan dari apa ia diciptakan, bagaimana proses
penciptaannya, dan untuk apa ia diciptakan.
Bagaimana Tipologi Manusia menurut Islam?
Ada tiga jenis manusia dalam al-Qur`an berdasar sikap mereka
dalam menerima ajaran Islam, yaitu:
1.Orang beriman, yaitu orang yang menerima dan meyakini ajaran
yang dibawa oleh Rosulullah. disebut mukmin, yaitu orang yang
menjaga dirinya dari menyekutukan Allah, selalu mengesakan
Allah, dan seluruh amalnya hanya diniatkan untukNya.
2.Orang Kafir, yaitu orang yang ingkar dan tidak percaya terhadap
Allah dan apa yang diturunkan kepada Rosulullah.
Jenis kufur ada dua yaitu:
A. Kufur besar yang bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam, ada
lima jenis, yaitu:
1) karena mendustakan agama, seperti dalam surat an-Ankabut ayat 68:
‫ْس فِي َج َه َّن َم َم ْث ًوى‬
َ ‫ب ِب ْال َح ِّق َلمَّا َجاءهُ َأ َلي‬ ِ ‫َو َمنْ َأ ْظ َل ُم ِمم‬
َ ‫َّن ا ْف َت َرى َع َلى هَّللا ِ َك ِذبا ً َأ ْو َك َّذ‬
َ ‫لِّ ْل َكا ِف ِر‬
‫ين‬
2) karena enggan dan sombong, padahal membenarkannya, dalam surat al-Baqoroh
ayat 34:
َ ‫ان ِم َن ْال َكا ِف ِر‬
‫ين‬ َ ‫يس َأ َبى َواسْ َت ْك َب َر َو َك‬ ‫َوِإ ْذ قُ ْل َنا لِ ْل َمالَِئ َك ِة اسْ ُج ُدو ْا آل‬
َ ِ‫آلدَ َد َم َف َس َج ُدو ْا ِإالَّ ِإ ْبل‬
3) kufur karena ragu, didasarkan pada keterangan surat al-kahfi ayat 35-38.
4) kufur karena berpaling, di jelaskan dalam surat al-Ahqaf ayat 3:
َ ‫ِين َك َفرُوا َعمَّا ُأن ِذرُوا مُعْ ِرض‬
‫ُون‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
‫ين‬
5) kufur karena nifak, dalam surat al-munafiqun ayat 3:
‫ُون‬
ِ ُ‫ط ِب َع َعلَى قُل‬
َ ‫وب ِه ْم َف ُه ْم اَل َي ْف َقه‬ ُ ‫ك ِبَأ َّن ُه ْم آ َم ُنوا ُث َّم َك َفرُوا َف‬ َ ِ‫َذل‬
b. kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama
Islam, dan ia adalah kufur amali sebagaimana disebutkan dalam al-Qur`an, seperti
kufur ni`mat, dalam surat an-Nahl ayat 83:
3. Orang Munafik, yaitu menampakkan Islam dan kebaikan dan menyembunyikan
kekufuran dan kejahatan. munafik nifak ada dua yaitu:
Nifak i`tiqodi (keyakinan) n yaitu nifak besar, dimana pelakunya menampakkan
keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran. menyebabkan pelakunya keluar dari
Islam dan kekal didalam neraka.
Nifak amali, yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang munafik, tapi
masih ada iman dalam hati

Anda mungkin juga menyukai