Dosen Pengampu
Dr.Supriyadi, M.PdI.
Disusun oleh
Nim/Absen : P27820421037/39
Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang
Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan
Hakim untuk semesta dunia. Islam menitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang
Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid). Dia itu Wahid dan Esa (ahad), Maha Pengasih dan Maha
Kuasa. Menurut Al-Quran terdapat 99 Nama Allah (Asma'ul Husna artinya: "nama-nama
yang paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda.Semua nama
tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas.
Di antara 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan
adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim). Penciptaan dan
penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu tindakan kemurahhatian yang paling
utama untuk semua ciptaan yang memuji keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesan-
Nya dan kuasa-Nya. Menurut ajaran Islam, Tuhan muncul di mana pun tanpa harus
menjelma dalam bentuk apa pun.
Penciptaan dan penguasaan dunia semesta dideskripsikan sebagai suatu tindakan
kemurahhatian yang paling utama kepada semua ciptaan yang memuji keagungan-Nya dan
menjadi saksi atas keESAa-Nya dan kuasa-Nya. Menurut nasihat Islam, Tuhan muncul
dimana pun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa pun. Menurut Al-Quran, "Beliau tidak
mampu dicapai oleh penglihatan mata, sedang Beliau mampu melihat segala yang kelihatan;
dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS Al-'An'am[6]:103).
Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Luhur dan Maha Kuasa, namun juga Tuhan yang
personal: Menurut Al-Quran, Beliau lebih dekat pada manusia daripada urat nadi manusia.
Beliau menjawab untuk yang memerlukan dan memohon pertolongan jika mereka berdoa
pada-Nya. Di atas itu semua, Beliau memandu manusia pada perlintasan yang lurus, “jalan
yang diridhai-Nya.
Konsep ketuhanan dalam Islam digolongkan menjadi dua: konsep ketuhanan yang
berdasar Al-Quran dan hadis secara harafiah dengan sedikit spekulasi sehingga banyak
pakar ulama bidang akidah yang menyepakatinya, dan konsep ketuhanan yang bersifat
spekulasi berdasarkan penafsiran mandalam yang bersifat spekulatif, filosofis, bahkan
mistis.
Masya Allah (( )ما شاء هللاKata yang kebanyakan diucapkan jika melihat ajaib (ganjil) kadang-
kadang diganti dengan kata "Subhan Allah")
Jazaa kallaahu khairan ( ً ;ج زاك هللا خ يراucapan pernyataan terima kasih yang sebenarnya
berarti "Semoga Allah memberikan balasan yang baik kepadamu")
Keberadaan Allah
Para Imam yang empat telah sepakat bahwa Rahmat Allah Subhanahu wa ta'alla berada di
atas 'Arsy dan tidak berada satu pun dari makhluk yang serupa dengan-Nya.
Al-Quran menjelaskan Allah Maha Tahu atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta,
termasuk hal pribadi dan perasaan, dan menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat
sembunyi dari-Nya:
َو َما تَ ُك ْو ُن فِ ْي َشْأ ٍن َّو َما تَ ْتلُ ْوا ِم ْنهُ ِم ْن قُرْ ٰا ٍن َّواَل تَ ْع َملُ ْو َن ِم ْن َع َم ٍل اِاَّل ُكنَّا َعلَ ْي ُك ْم
ض َواَل فِى ِ ُْشه ُْودًا اِ ْذ تُفِ ْيض ُْو َن فِ ْي ۗ ِه َو َما يَ ْع ُزبُ َع ْن َّرب َِّك ِم ْن ِّم ْثقَا ِل َذ َّر ٍة فِى ااْل َر
ٍب ُّمبِيْن َ ِال َّس َم ۤا ِء َوٓاَل اَصْ َغ َر ِم ْن ٰذل
ٍ ك َوٓاَل اَ ْكبَ َر اِاَّل فِ ْي ِك ٰت
“ Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al
Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu
di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar
zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang
lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
(Yunus 10:61)"
• Sikap
Sikap nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari :
1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang
dianut.
8. Hidup dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
12. Mempersilakan teman yang hendak beribadah saat belajar atau bermain
bersama.
15. Hidup dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Selalu berbuat Baik dan ketika menjalankannya harus dengan hati yang
ikhlas karena ALLAH.
Bab 2 : Hakikat dan Martabat Manusia
Hakikat dan martabat merupakan dua istilah yang tidak terlepas dari manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Meskipun
memiliki arti perbeda, namun kedua istilah tersebut saling berkaitan erat. Pengertian harkat
manusia adaah derajat kemuliaan manusia sedangkan pengertian martabat manusia adalah
harga diri atau tingkat harkat manusia.
Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat yang mempunyai dua dimensi,
yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya).
Unsur jasad akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap dan bangkit
kembali pada hari kiamat.
ب لَنَا َمثَاًل َونَ ِس َي خَ ْلقَهُ ۖ قَا َل َمن يُحْ يِي ْال ِعظَا َم َو ِه َي َر ِمي ٌم
َ ض َر
َ َو
ٍ قُلْ يُحْ يِيهَا الَّ ِذي َأن َشَأهَا َأ َّو َل َم َّر ٍة ۖ َوه َُو بِ ُكلِّ َخ ْل
ق َعلِي ٌم
(QS. Yasin, 36: 78-79). Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari
ُ ( فَا ِ َذا َس َّو ْيتُهٗ َونَفَ ْخQS. al-Hijr, 15: 29). Bahkan manusia adalah
malaikat َت فِ ْي ِه ِم ْن رُّ وْ ِح ْي فَقَعُوْ ا لَهٗ ٰس ِج ِد ْين
satu-satunya mahluk yang mendapat perhatian besar dari Al-Qur’an, terbukti dengan begitu
banyaknya ayat al-Qur‟an yang membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspek-
nya, termasuk pula dengan nama-nama yang diberikan al-Qur’an untuk menyebut manusia,
setidaknya terdapat lima kata yang sering digunakan Al-Qur’an untuk merujuk kepada arti
manusia, yaitu insan atau ins atau al-nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani adam
atau durriyat adam.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki bakat, kodrat, kebebasan hak, dan
kewajiban asasi dalam menjaga dan menciptakan hakikat dan martabat.Hakikat dan
martabat manusia tidak terlepas dari hak asasi manusia dalam menjaga harga dirinya karena
sudah melekat sejak lahir dan terbawa dalam kehidupan bermasyarakat. Demikian juga
dengan kewajiban asasi manusia yaitu untuk membatasi hak yang dimiliki.
Manusia perlu mengenali hakikat dirinya, agar akal yang digunakannya untuk menguasai
alam dan jagad raya yang maha luas dikendalikan oleh iman, sehingga mampu mengenali
ke-Maha Perkasaan Allah dalam mencipta dan mengendalikan kehidupan ciptaanNya.
Dalam memahami ayat-ayat Allah dalam kesadaran akan hakekat dirinya, manusia menjadi
mampu memberi arti dan makna hidupnya, yang harus diisi dengan patuh dan taat pada
perintah-perintah dan berusaha menjauhi larangan-larangan Allah.
1. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.
Hakekat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagat raya dan isinya yang bersifat baru,
sebagai ciptaan Allah SWT di luar alam yang disebut akhirat. Alam ciptaan meupakan alam
nyata yang konkrit, sedang alam akhirat merupakan ciptaan yang ghaib, kecuali Allah SWT
yang bersifat ghaib bukan ciptaan, yang ada karena adanya sendiri.
Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan Allah SWT , merupakan satu diri individu
yang berbeda dengan yang lain. setiap manusia dari individu memiliki jati diri masing -
masing. Jati diri tersebut merupakan aspek dari fisik dan psikis di dalam kesatuan. Setiap
individu mengalami perkembangan dan berusah untuk mengenali jati dirinya sehingga
mereka menyadari bahwa jati diri mereka berbeda dengan yang lain.
Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri (self realization), baik sebagai satu
diri (individu) maupun sebagai makhluk social, terrnyata tidak dapat melepaskan diri dari
berbagai keterikatan yang membatasinya. Keterikatan atau keterbatasan itu merupakan
hakikat manusia yang melekat dan dibawa sejak manusia diciptakan Allah SWT.
Keterbatasan itu berbentuk tuntutan memikul tanggung jawab yang lebih berat daripada
makhluk-makhluk lainnya.
,(َّتَتَقَلberfluktuasi, berdetak
• Juga karena terjamah yang benar dari qalbu adalah JANTUNG (akhirnya disebut jantung
hati)
AKAL
• Diberikannya AKAL oleh Allah SWT juga merupakan keistimewaan manusia dibanding
makhluk lain
• Binatang memiliki otak, tapi tidak bisa berpikir
• Dengan akal, manusia bisa mendapatkan Ilmu.
Keistimewaan akal yang lain adalah diberikannya kewajiban (beban syari’at)
hanya kepada orang yang berakal (‘aqil)
JASAD
Allah SWT telah menciptakan bentuk jasad manusia dalam sebaik-baik bentuk.
• Sidik Jari yang kelak saat dibangkitkan dari kubur pun kembali semula
• Telapak Tangan
Telapak tangan cermin kesehatan, karena telapak
tangan adalah bagian saraf paling ujung dari tubuh manusia.
Dengan tubuh inilah kita bisa BERAMAL, melakukan apa pun sesuai dengan kehendak kita.
Tentu seharusnya beramal sesuai dengan kehendak PENCIPTA (Allah SWT) Sudah
seharusnya jika Allah SWT menciptakan kita dalam keadaan yang sempurna, tanpa
cacat ,Tapi bagi yang cacat pun mesti bersyukur karena pasti Allah akan memberikan
keistimewaan yang lain sebagai gantinya.
AMANAH
Karena manusia diberi oleh Allah SWT kelengkapan yang sempurna, maka Allah
memberikan AMANAH kepada manusia
– Padahal makhluk-makhluk Allah yang besarbesar tidak sanggup
– Gunung pun kalau diturunkan Al-Qur’an kepadanya, pasti hancur
• Ditiupkan RUH
Malaikat hanya ruh sahaja ,Binatang dan tumbuhan tidak diberi ruh.
• Diberikan KEISTIMEWAAN
Diberi kendaraan darat dan laut, Diberi rizki (makanan yang beraneka) dan Diberi kelebihan
• Sikap
1. Mengembangkan sikap saling menghargai.
5. Berani membela kebenaran dan keadilan dan menghargai sesama manusia tanpa
membedakan agama, kedudukan sosial, warna kulit , suku dan bangsa.
Berkehidupan
Arti hidup dalam Islam yakni ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk
beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
1.Kehidupan Pribadi.
2.Kehidupan Keluarga.
3.Kehidupan Bermasyarakat.
4.Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Untuk dapat memiliki keseimbangan berkehidupan yang bermakna dan bernilai, maka mesti
melakukan :
Alangkah baiknya kalau kita mampu mendeteksi apa-apa yang masih buruk yang ada pada
diri kita, lalu kita berupaya untuk membersihkannya dan mengisinya dengan yang utama,
serta apa-apa yang sudah baik harus kita pertahankan.
Penamaan Manusia Dalam Agama
Al-Insan (aspek kecerdasan)
Manusia disebut al-insan karena kecenderungannya akan sifat pelupa sehingga memerlukan
teguran dan peringatan. Kata al-insan digunakan Al-Quran untuk menunjukkan kepada
manusia secara keseluruhan dari totalitas, jiwa, serta raganya.
Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang
berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah terdiri dari 6 ayat. Isi
surah adalah anjuran supaya manusia memohon perlindungan kepada Allah terhadap
pengaruh hasutan jahat setan yang menyelinap di dalam diri.
Makna khusus, al-'abdu adalah al-'ābid, yaitu hamba-hamba-Nya yang beriman, yang
senantiasa cinta dan tunduk kepada-Nya.
Bani Adam (aspek historis )
istilah bani Adam dan dzuriyah Adam menyertakan nama Nabi Adam AS. Dialah manusia
pertama yang diciptakan oleh Allah SWT Menurut Yunahar, penggunaan istilah insan, an-
nas, Al-Basyar , al-abd dan bani Adam memberikan hikmah bahwa Allah memuliakan
manusia bila dibandingkan dengan makhluk lainnya.
3.Ketaatan kepada pemimpin selama sejalan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya(QS. an-
Nisaa’:59; al-Hasyr:7).
4.Mementingkan kesatuan dan persaudaraan umat manusia (QS. al-Hujurat: 13)
5.Menghormati kebebasan orang lain (QS. al-Balad: 13).
6.Menjauhi fitnah dan kerusakan (QS. al-Hasyr: 9)
7.Menghormati hak hidup orang lain (QS. al-An’am: 251)
6. Kehidupan bermasyarakat.
•Sikap
5. Dan menjauhkan diri dari perilaku riya’, sombong, ishraf, fasad, fahsya, dan kemunkaran
dg ikhlas.
3. Membersihkan jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi muttaqin dengan ibadah tekun dan
menjauhkan diri dari sifat/nafsu yang buruk.
Bab 4: Hukum Tuhan Dan Fungsi Profetik Agama Dalam Hukum.
Taat pada hukum Allah merupakan suatu kewajiban mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar
oleh setiap insan ciptaan-Nya. Jika mengingkari, bahkan menolak hukum Allah, maka
kesengsaraan dan kemurkaan Allah yang akan didapatkan dalam kehidupan, serta azab yang
maha berat di hari pembalasan. Syariat Islam merupakan aturan hukum yang ditetapkan Allah
untuk kemaslahatan umat manusia dalam kehidupan ini. Jika kita mau patuh dan taat, banyak
hikmah yang kita dapatkan di dunia ini dan akhirat kelak.
Makna Profetik
Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga
memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik,
yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral) kearifan yg
menjiwai langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga
membuat orang bisa memperbaiki kesalahan.
Fungsi profetik dalam hukum Tuhan adalah untuk menjelaskan lebih detail tentang hal-hal
yang telah dititahkan oleh Tuhan kepada manusia dan mengikuti apa yang dibawa oleh para
Rasul tersebut.
Arahan ALLAH
Dunia menurut islam hakikatnya hanyalah permainan dan sifatnya fana atau tidak abadi.
Dunia adalah tempat dimana manusia hidup dan beraktifitas serta menjalankan segala
urusannya terutama untuk beribadah kepada Allah SWT . Dunia diciptakan oleh Allah
beserta isinya untuk mendukung kehidupan manusia dan memenuhi segala kebutuhannya,
meskipun demikian keindahan dunia dan segala yang ada didalamnya justru membuat
manusia lupa atas tujuan penciptaannya dan melupakan Allah SWT.
Kata hukm dalam al-Qur’an sebagai “putusan” atau “ketetapan” terhadap permasalahan yang
“diputuskan” atau “ditetapkan” (hukima), disamping berhubungan dengan perbuatan Allah,
juga berhubungan dengan perbuatan manusia.
• Sikap
• Komitmen/Kesungguhan
• Penugasan
10 sifat baik : Bertanggung jawab, jujur, amanah, rendah hati, suka menolong, dermawan, berbakti
kepada orang tua, membantu orang yang membutuhkan bantuan, tidak berbohong.
Moral
Moral, akhlak, etika, atau susila (Latin: Moralitas; Arab: أخالق, akhlāq) adalah
istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya
dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral
Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus
memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Dan Moral adalah
apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga
sebaliknya.
Etika
Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak
dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah
perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah
pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait tingkah laku yang
dianggap benar.
Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah,
ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu
individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini
sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam
bermasyarakat.
Kalau Etika dapat diartikan sebagai aturan perilaku yang diakui berkaitan
dengan kelas tertentu dari tindakan manusia, atau kelompok, maupun budaya
tertentu yang ada di masyarakat. Sementara itu, moral lebih dipahami sebagai
suatu prinsip atau kebiasaan yang berhubungan dengan perilaku benar atau
salah.
Akhlaq
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang
berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.[1] Cara membedakan akhlak, moral, dan
etika, yaitu dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk
menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila
berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlak menggunakan ukuran
Pada prinsipnya antara etika, moral, dan akhlaq itu memiliki persamaan, yaitu sama-
alam sekitarnya.
Perbedaan antara ketiganya adalah terletak pada dasar atau ukuran dalam
menurut moral didasarkan pada kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, sedangkan
Secara umum akhlaq memiliki ciri-ciri : Bersifat mutlak, tetap, berlaku untuk selama-
lamanya, menyangkut aspek jasmaniah dan ruhaniah, berkaitan dengan dunia dan
akhirat. Sedangkan etika dan moral bersifat nisbi, dapat berubah sesuai keadaan,
adalah suatu tingkah laku yang didorong oleh keinginan (niat) yang baik dengan tujuan
adalah suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya dengan cara yang terpuji.
3. Malu (Al-Haya')
dan tercela, sehingga mampu menghalangi seseorang untuk melakukan dosa dan
maksiat serta dapat mencegah seseorang untuk melalaikan hak orang lain.
adalah sifat pribadi yang bijak oleh seseorang yang dapat memosisikan dirinya
sederajat dengan orang lain dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.
adalah suka (mudah) memberi kepada sesama tanpa merasa pamrih atau sekadar
pamer.
6. Sabar (Ash-Shobr)
adalah menahan atau mengekang segala sesuatu yang menimpa diri kita (hawa nafsu).
2. Iri hati
4. Membunuh
5. Segala bentuk tindakan yang tercela dan merugikan orang lain (makhluk lain)
• Sikap
1. Menghormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai ketika
2. Mendudukkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing dari mereka diberi
3. Bersalaman dan meminta izin dengan orang tua ketika mau izin keluar rumah dengan
4. Menundukkan kepala atau badan ketika sedang lewat didepan orang yang lebih tua.
5. Ketika bertemu dengan guru, dosen atau orang yang lebih tua yang kita kenal ,
Membiasakan diri untuk mempunyai tatakrama baik dengan orang tua, orang lain dan
diri sendiri. Dengan cara membungkuk ketika berjalan melewati orang yang lebih tua
dan selalu menggunakan bahasa yang sopan dan baik dan nada tidak lebih tinggi dari
Sebagai seorang perawat harus memiliki moral dan etika yang baik seperti
menghormati hak pasien, tidak merugikan pasien dalam hal apapun, melakukan yang
terbaik bagi pasien sesuai kebutuhannya, bersikap adil kepada semua pasien tidak
membedakan kasta mereka, Jujur kepada pasien dan keluarga jika hasil diagnosis dan
lain sebagainya sangat bertentangan dengan harapan pasien serta keluarga, selalu
menepati janji kepada pasien dan keluarga, mampu menjaga rahasia pasien tidak
• Pemahaman materi
pengabdian, dan hubungan antara perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri
keperawatan.
Otonomi (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan
orang lain harus menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan
otonomi adalah Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat
Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan begitu dapat
Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian dan
ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan
Prinsi ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak
pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat
transfusi darah. akhirnya transfusi darah tidak diberikan karena prinsip beneficence
Veracity (Kejujuran)
Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan
agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.
Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi
sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu. Contoh Ny. S
masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil,
suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. S selalu
perawat untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien perawat tidak
mengetahui alasan tersebut dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi
dokter harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan
peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus
dihindari.
Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat
dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh perawat bertanggung
jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan
masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat
digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan
• Sikap
5. Dapat dipercaya.
7. Ringan tangan.
2. Selalu mendengar keluh kesah pasien yang ingin curhat atau bercerita kepada
•Penugasan
Kasus 3
Tn B, 47 thn, dirawat di Rs. Sukasari dengan diagnosa gagal jantung kognestif. Sudah
beberapa hari pasien tidak mau makan dan minum. Pasien menolak semua makanan,
minuman dan intervensi yang diberikan. Dan dokter menganjurkan untuk memasang Naso
Gastrik Tube (NGT). Perawat tersebut akhirnya memaksa pasien untuk dipasang NGT.
Uraikan bagaimana implementasi nilai-nilai karakter etis seorang perawat yang sesuai
Nilai karakter etis seorang perawat yang sesuai dalam menghadapi kasus diatas adalah nilai
Karena, dari kasus diatas sebagai seorang perawat seharusnya tidak bersikap
demikian. Karena tugas seorang perawat adalah memberikan pemenuhan kebutuhan dasar
dan pelayanan sebaik mungkin yang diberikan kepada individu baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Jika pasien tidak berkenan atas suatu tindakan, perawat tidak boleh
memaksa akan hal itu. Tetapi perawat harus memberikan edukasi dan penjelasan secara
benar dan sopan kepada pasien mengapa diharuskan memilih opsi tindakan tersebut.
Memberikan edukasi kepada pasien tentang pemasangan NGT, fungsi NGT dan pentingnya
Dimana nilai tersebut direfleksasikan bahwa seorang perawat harus menghargai hak-hak
pasien, seperti hak-hak untuk pencegahan bahaya dan memberikan penjelasan tentang
Contoh : “ Permisi pak, karena bapak tidak mau makan dan minum selama beberapa hari
dan kebutuhan fisiologis bapak tidak terpenuhi maka dokter menganjurkan bapak untuk
dipasang NGT “.
NGT sendiri adalah alat berupa selang yang dimasukkan melalui hidung untuk membantu
Contoh : “ Bapak, disini saya akan melakukan pemasangan selang makan atas perintah
dokter yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis bapak dengan baik agar
Nilai ini direfleksikan seorang perawat untuk memberi kebebasan kepada pasien dalam
menentukan keputusan.
Contoh : “ Setelah saya menjelaskan mengenai tujuan pemasangan, apakah bapak bersedia