Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TM 5

AGAM ISLAM

1. Pengertian Iman Kepada Allah adalah Kita meyakini dengan segala akal dan
fikiran kita bahwa sesungguhnya Allah SWT wajib ada-Nya dengan dzat nya. Dia
Maha Esa, yang menguasai langit dan bumi beserta isinya, Yang Maha Kuasa,
Yang Hidup, Yang Berdiri Sendiri, Yang Kekal. Sesungguhnya Allah SWT
mengetahui atas segala sesuatu dan Maha Kuasa. Allah melakukan apa yang
Dia Kehendaki, dan Allah Maha Bijaksana terhadap apa yang DIA kehendaki.
Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai DIA. Allah Maha Mendengar dan
Maha Melihat, Maha Suci dan Maha Tinggi (Mulya) Allah dari sesuatu yang
menyerupai dan menandingi, dan Maha Suci Allah dari teman dan pembantu
(mitra dan asisten). Allah tiak membatasi waktu, tidak ada yang menyibukan atau
merepotkan Allah, dan Allah tidak terbatasi dengan arah, Allah Maha Kaya,
artinya dengan mutlak Allah tidak butuh terhadap segala sesuatu

2. Hukum beriman kepada Allah bagi semua orang yang sudah mukallaf


adalah wajib 'ain atau fardhu 'ain. Di mana kewajiban beriman kepada
Allah dibebankan kepada setiap orang yang sudah mukallaf tanpa terkecuali.
Sehingga setiap orang yang sudah mukallaf beriman kepada Allah maka orang
tersebut akan mendapat pahala dan setiap orang yang sudah mukallaf tidak
beriman kepada Allah maka orang tersebut akan mendapat dosa.
.
3. Adapun bukti adanya Allah yaitu adanya makhluk ini dan seluruh isi bumi langit,
jika Allah SWT tidak ada, maka tidak akan ada satu makhlukpun. Allah Ta’ala
berfirman: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku,
maka sembahlah Aku”. (QS. Thaha : 14) dan firman Allah Ta’ala “Tidaklah
mereka memikirkan tentang kejadian diri mereka? Allah tidak menjadikan langit
dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan kebenaran
dan waktu yang ditetapkan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia
benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya”. (QS. Ar Rum :8)3.
4. Di dalam Al-quran Allah memberitakan keberadaan, pengaturan, nama, dan
sifat-sifat-Nya.

a. Allah berfirman : “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah


menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan
cepat, dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan, dan bintang-bintang
(masingmasing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah ! Menciptakan dan
memerintahkan itu hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah Tuhan semesta
alam.” (QS. Al-A’raaf : 54). Firman-Nya menyeru nabi-Nya, Musa a.s.,
sewaktu ia sampai ke tempat api. Musa diseru dari lembah sebelah kanan,
tempat yang diberkahi sebatang pohon kayu. “Wahai, Musa. Sesungguhnya
Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-Qashash : 30).

b. Berita dari sekitar 124.000 nabi dan rasul yang menyebutkan adanya Tuhan
Allah SWT., tentang rububiyyah terhadap alam semesta, penciptaan-Nya,
pengembangan, nama-nama, dan sifat-sifat-Nya. Tidak seorang nabi atau
rasul pun kecuali hanyalah Allah telah berbicara kepadanya atau mengutus
hanya seorang utusan atau Allah telah memasukkan ke dalam hatinya
sesuatu yang meyakinkannya bahwa itu kalam Allah dan wahyu-Nya yang
diberikan kepadanya. Pemberitaan sejumlah makhluk dan manusia pilihan ini
memustahilakn akal manusia untuk membohongkannya atau menyebabkan
orang sebanyak ini sepakat untuk berdusta. Begitu juga pemberitaan sesuatu
yang belum diketahui mereka, tidak diselidiki oleh mereka kebenarannya, dan
yang belum pasti kepada mereka, padahal mereka itu manusia-manusia
pilihan, manusi terbaik. Mereka itu manusiamanusia yang mempunyai alasan
rasional yang lebih kuat, dan mereka itu manusia-manusia yang terpercaya
dalam pembicaraannya.

5. Sifat Allah yang wajib diketahui :


1) Wujud
Wujud memiliki arti ada. Maksudnya, eksistensi Allah itu bukan karena
ada yang menciptakannya, melainkan ada dengan sendirinya. Jadi, sifat
wujud Allah ini wajib kita yakini. Keyakinan terhadap adanya Allah bagi
manusia telah terjadi ketika manusia dilahirkan. Secara naluriah, manusia
membutuhkan perlindungan atau pertolongan yang sifatnya mutlak. Lalu,
kepada siapa manusia mencari perlindungan? Tentu kepada Allah SWT.

2) Qidam
Qidam artinya terdahulu. Itu berarti, Allah SWT terdahulu dan tidak
didahului oleh sesuatu. Berbeda dengan manusia yang memiliki
jangkauan akal terbatas, bahkan manusia tidak dapat mengetahui secara
pasti kapan penciptaan alam semesta terjadi.

3) Baqa
Baqa memiliki arti kekal. Semua makhluk ciptaan Allah akan mati, baik itu
manusia, tumbuhan, hewan, dan lain-lainnya. Manusia bertumbuh dan
berkembang, hal itu sudah menjadi hukum alam, berbeda dengan Allah
yang kekal dan tidak berubah-ubah.

4) Mukhalafatuhu Lil Hawadisi


Mukhalafatuhu Lil Hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk.
Allah SWT tidak mungkin sama dengan makhluk ciptaannya. Bahkan, kita
sebagai manusia sering menciptakan suatu barang untuk menunjang
kelangsungan hidup.
Dari semua ciptaan barang manusia, tidak ada satupun yang sama
dengan manusia.

5) Qiyamuhu Binafsihi
Sifat Allah selanjutnya yaitu Qiyamuhu Binafsihi yang berarti berdiri
sendiri. Allah tidak membutuhkan bantuan apapun dari siapapun. Hal ini
dijelaskan dalam surat Fatir ayat 15.

‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ اَ ْن ُت ُم ْالفُ َق َر ۤا ُء ِالَى هّٰللا ِ َۚوهّٰللا ُ ه َُو ْال َغنِيُّ ْال َح ِم ْي ُد‬
Artinya: "Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah
Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji,"
6) Wahdaniyyah
Wahdaniyyah berarti Maha Esa. Allah itu tunggal, satu dan tidak ada yang
menandinginya. Dalam surat An Nahl ayat 51, Allah menjelaskan
keesaannya.
‫هّٰللا‬
َ ‫ْن ِا َّن َما ه َُو ا ِٰل ٌه َّوا ِح ٌد َف ِاي‬
‫َّاي َفارْ َهب ُْو ِن‬ ِ ۚ ‫ْن ْاث َني‬
ٰ
ِ ‫َو َقا َل ُ اَل َت َّتخ ُِذ ْٓوا اِل َهي‬
Artinya: "Dan Allah berfirman, "Janganlah kamu menyembah dua tuhan;
hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja
kamu takut,"

7) Qudrat
Qudrat artinya kuasa. Banyak sekali bukti kekuasaan Allah, salah satunya
keberadaan jagat raya yang terdiri dari berjuta bintang dan planet yang
selalu bergerak secara teratur tanpa terjadi tabrakan.

8) Iradat
Selanjutnya, sifat wajib Allah yaitu Iradat. Iradat memiliki arti berkehendak,
karena Allah bebas menentukan kehendak tanpa ada yang memerintah
dan melarangnya. Segala sesuatu yang Allah ciptakan adalah atas
kehendaknya.

9) Ilmu
Ilmu artinya mengetahui. Allah telah memiliki ilmu yang sangat lengkap,
bahkan ilmunya bersifat menyeluruh, luas dan mendalam. Segala
sesuatu, baik yang lahir maupun ghaib tidak lepas dari pengetahuan
Allah.

10)Hayat
Hayat artinya hidup. Hidup Allah berbeda dengan manusia atau binatang
yang memerlukan jantung yang berdenyut. Allah hidup tanpa memerlukan
sesuatu dan tanpa didahului oleh siapapun.
11)Sama'
Sifat wajib Allah yang selanjutnya yaitu Sama'. Sama' artinya mendengar,
semua suara baik itu yang nyaring, samar, bahkan yang tidak dapat
didengar oleh manusia sekalipun dapat Allah dengar. Allah SWT tidak
memerlukan alat pendengar seperti makhluknya.
12)Basar
Basar berarti melihat. Allah dapat melihat segala sesuatu, baik yang besar
ataupun kecil, bahkan yang tersembunyi sekalipun. Penglihatan Allah
tanpa batas, teknologi canggih manusia tidak akan mampu melampaui
atau mengimbangi penglihatan Allah.

13)Kalam
Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Bahasa adalah alat
komunikasi yang penting bagi makhluk. Cara Allah berkata-kata tidak
sama dengan cara manusia, Allah berkomunikasi dengan hambanya
melalui firman atau biasa disebut dengan kalamullah.

14)Qadiran
Qadiran artinya Maha Kuasa. Allah adalah zat yang berkehendak dan
memiliki kuasa atas apapun yang ada di dunia ini.

15)Muridan
Muridan memiliki arti Maha Berkehendak. Allah Maha Berkehendak atas
segala sesuatu yang ia ciptakan.

16)Aliman
Sifat wajib Allah yang ke-16 yaitu, Aliman. Aliman berarti Maha
Mengetahui, sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu.

17)Hayyan
Hayyan memiliki arti Maha Hidup. Allah adalah Zat yang Maha Hidup,
Allah tidak akan mati dan akan terus hidup.

18)Sami'an
Sami'an adalah Maha Mendengar. Allah merupakan Zat yang Maha
Mendengar atas segala sesuatu.
19)Basiran
Basiran artinya Maha Melihat. Allah dapat melihat apapun itu, bahkan hal-
hal yang tidak bisa dilihat oleh makhluknya.
20)Mutakalliman
Sifat wajib Allah yang terakhir yaitu Mutakalliman, artinya Maha Berkata-
kata. Hal ini dibuktikan dengan adanya Al-Qur'an yang berisi firman-firman
Allah.

6. 3 Amalan yang dilakukan, maka kita akan menatap Allah kelak di Akhirat :
1) Sholat tepat waktu
Sholat tepat waktu memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah
mendatangkan kebaikan yang banyak.
Berdasarkan hadits riwayat Ahmad, dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu
'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan tentang sholat
pada suatu hari, kemudian berkata,
ْ wِ‫ َو َمنْ لَ ْم ي َُحاف‬،ِ‫ ة‬w‫و َم ْالقِ َيا َم‬wْ ‫ ا ًة َي‬w‫ َو َن َج‬،‫ا‬w‫ َوبُرْ َها ًن‬،‫ورً ا‬w‫ ُه ُن‬wَ‫ت ل‬
‫ َواَل‬،ٌ‫ور‬ww‫ ُه ُن‬wَ‫ا لَ ْم َي ُكنْ ل‬w‫ظ َعلَ ْي َه‬w ْ ‫َمنْ َحا َف َظ َعلَ ْي َها َكا َن‬
ٍ‫ْن َخلَف‬ ‫ َو َها َم َ ُأ‬،‫ َوفِرْ َع ْو َن‬،‫ُون‬ َ ‫ان َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة َم َع َقار‬ َ ‫ َو َك‬، ٌ‫ َواَل َن َجاة‬، ٌ‫بُرْ َهان‬
ِ ‫ َو َبيِّ ب‬،‫ان‬
Artinya: Siapa saja yang menjaga sholat maka dia akan mendapatkan
cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan, siapa
saja yang tidak menjaga sholat, dia tidak akan mendapatkan cahaya,
petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan
dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin
Khalaf.

2) Berbakti kepada orangtua


Dikutip dalam buku 'Amalan-amalan Shaleh yang Paling Dicintai Allah'
oleh Abdillah F. Hasan, seorang anak memang tidak akan bisa melunasi
jasa orang tua meski ia memiliki harta dan seluruh jiwa raganya. Tugas
seorang anak adalah berbakti dengan memenuhi hak-hak mereka
dengan ikhlas.
Allah SWT berfirman:
‫رْ َب ٰى‬wwُ‫ار ذِى ْٱلق‬ ٰ ۟ ‫وا ٱهَّلل َ َواَل ُت ْشر ُك‬
۟ ‫َوٱعْ ُب ُد‬
ِ w‫ِين َو ْٱل َج‬
ِ ‫ك‬w‫رْ َب ٰى َو ْٱل َي َت َم ٰى َو ْٱل َم ٰ َس‬wwُ‫ذِى ْٱلق‬w‫ ًنا َو ِب‬w‫ْن ِإحْ ٰ َس‬
ِ ‫وا ِبهِۦ َش ْيـًٔا ۖ َو ِب ْٱل ٰ َولِ َدي‬ ِ
َ ‫ت َأ ْي ٰ َم ُن ُك ْم ۗ ِإنَّ ٱهَّلل َ اَل ُيحِبُّ َمن َك‬
‫ان م ُْخ َتااًل َف ُخورً ا‬ ْ ‫يل َو َما َملَ َك‬
ِ ‫ْن ٱلس َِّب‬
ِ ‫ب َوٱب‬ ِ ‫ب ِب ْٱل َج ۢن‬ ِ ‫ب َوٱلصَّا ِح‬ ِ ‫ار ْٱل ُج ُن‬
ِ ‫َو ْٱل َج‬
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri." (QS. An-Nisa: 36)
3) Berjihad di jalan Allah SWT
Dalam Al Qur'an surah Al-Anfal ayat 74, Allah SWT berfirman yang
artinya:
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan
Allah dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itulah orang-orang
yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki
(nikmat) yang mulia." (al-Anfal: 74).
Hadits Abu Sa'id Al Khudri r.a., Rasulullah SAW bersabda, "Siapa di
antara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia
mengubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka dengan
lisannya. Apabila tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itulah
selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
Ibnu Taimiyah mendefinisikan jihad dengan penyataan, "Jihad hakikatnya
adalah bersungguh-sungguh mencapai sesuatu yang Allah cintai berupa
iman dan amal saleh dan menolak sesuatu yang dibenci Allah berupa
kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan."

Anda mungkin juga menyukai