DISUSUN OLEH:
Nama: Fani Olivia
: Thondi Tamara
: Ahmad Yoges
: Aldo Bagas
: Widya Yulianti
Kelas : X 3
GURU PEMBIMBING :
ZUNALDI S.Ag
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengenal dan memahami sifat wajib, mustahil, dan jaiz Allah swt. Kita sebagai
orang beriman hendaknya perlu untuk merenungi kebesaran serta kekuasaan Allah
swt yang maha pencipta alam semesta yang begitu luas untuk keperluan hidup
manusia di dunia ini.
Membuktikan keberadaan Allah swt tentunya tidak sama dengan membuktikan
adanya benda-benda yang ada di sekitar kita. Keberadaan benda dapat kita buktikan
dengan panca indra manusia. Seperti dengan diraba, dilihat, dan didengar. Sedangkan
Allah stw tidaklah dapat diraba, dilihat, maupun didengar dengan panca indra.
Membuktikan adanya Allah swt hanya dapat kita lakukan dengan tanda-tanda yang
dapat dibaca oleh hati nurani manusia.
Sifat Allah terbagi menjadi tiga macam, yakni sifat wajib, sifat mustahil dan
jaiz. Sifat-sifat Allah memiliki arti suatu keadaan yang berhubungan dengan
keagungan-Nya. Zat dan sifat Allah swt tidaklah dapat dibayangkan oleh pikiran
manusia.
Dalam makalah ini kita akan bersama-sama membahas ketiga sifat Allah swt
tersebut disertai dengan dalil-dalilnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang Dimaksud Sifat Wajib Bagi Allah ?
2. Apa yang Dimaksud Mustahil Bagi Allah ?
3. Apa yang Dimaksud Sifat Jaiz Bagi Allah ?
BAB II
PEMBAHASAN
Disamping sifat-sifat wajib Allah swt yang sudah dijelaskan di atas, ada
sebagian ulama menambahkannya dengan tujuh sifat Allah swt, sehingga jumlahnya
menjadi dua puluh. Adapun tujuh sifat wajib yang dimaksud tersebut yaitu.
Qadiran, berarti bahwa Allah swt itu mahakuasa.
Muridan, berarti bahwa Allah swt itu maha berkehendak.
‘Aliman, berarti bahwa Allah swt itu maha mengetahui.
Hayyan, berarti bahwa Allah swt itu mahahidup.
Sami’an, berarti bahwa Allah swt itu maha mendengar.
Basiran, berarti bahwa Allah swt itu maha melihat.
Mutakalliman, berarti bahwa Allah swt itu maha berbicara.
A. Kesimpulan
Dari uraian singkat diatasdapat disimpulkan bahwa sifat 20 yang wajib bagi
Allah terbagi menjadi 4 bagian :
1. sifat nafsiyah yaitu wujud
2. sifat salbiyah yaitu qidam, baqo’, mukholafatuhu lil hawadis, qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat
3. sifat ma’ani yaitu qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashor, kalam
4. sifat ma’nawiyah yaitu qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an, bashiran,
mutakalliman
Taalluq bagi sifat ma’ani dengan beberapa kemungkinan dan perkara yang
wujud ada 4 bagian :
1. sesuatu yang berhubungan dengan beberapa kemungkinan yaitu : sifat qudrat dan
sifat iradat. Namun, hubungan yang pertama merupakan perwujuudan dan
peniadaan. Dan hubungan kedua, yakni sifat iradat merupakan hubungan secara
ketentuan.
2. Sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang wajib, kewenangan dan
kemustahilan yaitu, sifat ilmu dan kalam. Namun, hubungan yang pertama
merupakan taalluq secara terbuka. Sedangkan sifat kalam sebagai penunjuk.
3. Sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang wujud adalah sifat sama’ dan
bashor.
4. Sesuatu yang tidak berhubungan sama sekali yaitu sifat hayat.
Bagi orang-orang mukallaf tidak diwajibkan mengetahui taalluq sifat tersebut,
mukallaf hanya wajib memahami sifat-sifat Allah secara global beserta dalil-
dalilnya. Karena mengetahui taalluq termasuk mendalami ilmu kalam.
Sifat jaiz bagi Allah hanya satu yaitu kebebasan meniadakan atau mengadakan
sesuatu, merupakan kewenangan yang mutlak bagi Allah Taala.
B. Saran
Demikian yang dapat kami susun mengenai materi sifat-sifat Allah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca mau memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya, juga para pembaca pada umumnya.