Anda di halaman 1dari 4

Bahan Ajar Akidah Akhlak Kelas 6 Semester I Asmaul Husna

1.
Pernahkah kalian mendengarkan kisah raksasa Jalut? Jalut adalah seorang laki-laki yang sangat kuat Dan bertubuh raksasa. Tetapi, dengan mudah dia dapat dikalahkan oleh Daud yang kelak menjadi nabi, yang saat itu masih belia. Siapa yang memberi kekuatan pada Daud? Siapa yang menciptakan si raksasa Jalut? Dialah Allah yang memiliki sifat Al-Qawiy. Al-Qawiy artinya Yang Mahakuat. Mengandung makna bahwa hanya Allah yang Mahasempurna kekuatan-Nya. Kekuatan Allah tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun. Allahlah yang menganugrahkan kekuatan kepada semua maklukNya dengan kadar yang berbeda-beda. Kekuatan yang dimiliki manusia tidak kekal. Suatu saat akan tiba masanya, kekuatan manusia menjadi lemah. Ketika umur bertambah, raga ikut melemah. Mata tak lagi sempurna melihat. Telinga tak sempurna lagi mendengar. Kulit berangsur menjadi keriput. Otot-otot tak lagi sekuat waktu muda. Begitulah kekuatan yang dimiliki manusia. Ada sebuah ungkapan bahwa di atas langit masih ada langit. Begitu pula kekutan manusia. Bisa jadi seseorang paling kuat di sebuah daerah, tetapi di tempat lain ada orang lebih kuat dari dia. Sebaliknya, kekuatan Allah adalah mutlak. Tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan Allah. Begitu pula, tidak akan pernah kekuatan Allah menjadi lemah, bahkan sampai tidak ada lagi kehidupan di bumi. Allah berfirman dalam surat al-Hajj yang artinya: mereka tidak mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya. Sungguh Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (22:27) Seseorang yang mengenal Allah melalui sifat Al-Qawiy akan menyadari bahwa sumber kekuatan adalah Allah semata. Dengan demikain, jika dia dianugrahi kekuatan yang lebih daripada orang lain., kekuatan yang dimilikinya dipergunakan untuk melindungi makhlik yang lemah. Bukan untuk menindas dan menganiyaya yang lebih lemah. Selain itu, dengan mengenal sifat Allah Al-Qawiy, kita diperintahkan untuk menjadi seorang mukmin yang kuat secara fisik maupu mental. Kita harus memiliki fisik yang kuat, mental yang berani, dan menggunakan kekuatan itu untuk kebenaran memperjuangkan agama Islam.

2.
Jika kita perhatikan bentuk-bentuk yang ada pada makhluk-Nya, kita akan tahu bahwa semua makhluk itu diciptakan ddengan pola yang sama. Misalnya, manusia kedua matanya diletakkan di wajah, hidunh diletakkan diantara kedua mata, dua tangan disamping kanan dan kiri, telapak kaki di bagian paling bawah. Kita tidak pernah menemukan mata dilutut atau tangan dikepala. Perhatikan dengan seksama hidupmu! Allah menciptakan secara bijak agar sesuai dengan tugas-tugasnya. Udara masuk dari kedua lubang yang ada diantara kedua mata. Allah menutup kedua lubang itu dengan hidung dan menjadikan separuh dari bagian yang atas hidung itu terbuat dari tulang. Selain itu, tulang juga ambil bagian melindungi kedua mata dan membuka hidung secara terus-menerus sehingga angin dan udara bias masuk ke paruparu. Ini membuktikan bahwa hal itu merupakan ciptaan Al-Hakim (Yang Mahabijaksana). Allah berfirman dalam surat az-Zukhruf yang artinya:

Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi, dan Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui. (43:84)

3.

Jika kita memperhatikan makanan yang kita santap, makanan itu akan membentuk unsur pria pada tubuh ayah dan membentuk unsur wanita pada tubuh ibu. Makanan juga akan membentuk unsure bocah pada anak-anak. Makanan merupakan pembentuk unsure tubuh yang di butuhkan makhluk hidup. Mengapa hal itu bisa terjadi? Apakah hal itu terjadi secara kebetulan? Orang yang beriman tentu mempercayai bahwa semua itu terjadi karena ada yang membentuk. Siapakah yang membentuk? Yang membentuk semua itu adalah Allah. Allah mempunyai sifat Almusawwir yang berarti Maha Pembentuk Rupa Makhluk. Tidak ada satu pun makhluk Allah yang mampu menciptakan makhluk lainnya, misalnya sekadar menentukan warna kulit atau bentuk wajah. Hanya Allahlah yang menciptakan dan membentuk tubuh manusia, termasuk makhluk hidup yang lain. Kita tidak boleh mencela orang lain karena bentuk wajah atau tubuhnya jelek. Bagaimanapun bentuknya, manusia diciptakan Allah mempunyai kesempurnaan disbanding makhluk yang lain.

Di antara kehendak Allah adalah menjadikan manuisa berpasang-pasangan. Ada yang lakilaki, perempuan, tinggi, pendek, gemuk, dan kurus. Allah berfirman dalam surat al-Hujarat yang artinya:

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah MAha Mengetahui, Mahateliti. (49:13)

4.

Siapa yang menciptakan alam semesta? Siapa yang menguasai alam semesta? Dialah Allah taala. Allah adalah zat yang menciptakan alam semesta sekaligus menguasainya karena Allah memiliki sifat Al-Qadir. Al-Qadir artinya Yang Mahakuasa. Allah Mahakuasa atas seluruh alam semesta berikut semua makhluk di dalamnya. Allah Mahakuasa melimpahkan rahmat dan menjatuhkan hukuman bagi siapa Yng dikehendakiNya. Tidak ada satu pun yang dapat menolak kehendak-Nya. Tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan-Nya. Bagi orang-orang yang mengenal Allah melalui sifat Al-Qadir, tentu akan menyadari bahwa kekuasaan tertinggi hanyalah milk Allah. Jika ia adalah orang memiliki kekuasaan, maka ia tidak akan menggunakan kekuasaannya untuk menindas yang lemah. Orang yang menedalani sifat Allah Al-Qadir akan berfikir jika ia menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya, bisa jadi Allah akan murka, dan akan mencabut kekuasaan itu dengan mudah. Bahkan, Allah bisa membalikkan kedaan dengan mengubah orang yang mulanya berkuasa menjadi orang yang hina. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang dianggap lemah di hadapan manusia menjadi orang yang berkuasa. Demikianlah, sesungguhnya hanya Allah yang memiliki sifat Al-Qadir. Allahlah Yang Mahakuasa dengan kekuasaan yang tidak terbatas. Semua makhluk hanya memohon kepadaNya.

Anda mungkin juga menyukai