PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang di turunkan langsung oleh
Allah SWT melalui Malaikat Jibril AS kepada Nabi Muhammad Saw. Misi Utama
Al-Qur’an adalah memberi hidayah dan tarbiyah (petunjuk dan pendidikan)
kepada umat manusia untuk menempuh/mendapatkan (jalan) yang haq
(kebenaran) dan terhindar dari jalan bathil (kesesatan) guna meraih kehidupan
yang bahagia lahir batin semenjak dari dunia sampai akhirat kelak.
Keadaan mereka yang demikian pun memiliki tingkatan tertentu. Ada yang sama
sekali tidak mau peduli dengan keberadaan (eksistensi) Al-Qur’an. Ada juga yang
sekedar memuliakan saja, tapi secara praktis enggan berinteraksi dengannya. Di
dimensi lain terdapat juga orang-orang yang bersikap memuliakan Al-Qur’an dan
eksis membacanya setiap waktu, namun sebatas hanya membaca saja, tetapi tidak
mau tahu dengan makna dan maksud yang ada di balik teks-teks suci yang mereka
baca tersebut. Mungkin, tingkatan ini jauh lebih baik dari tingkatan yang tersebut
di atas. Terlebih lagi jika di pahami seperti maksud hadits Baginda Nabi, bahwa
dengan membaca (saja) kitab suci Al-Qur’an, akan mendapatkan pahala dan
kebaikan2 yang sangat banyak dan berlipat ganda.
1
Pada dimensi lain, terdapat orang-orang yang mengabaikan kitab suci Al-Qur’an
dengan termin tertentu, kadang temporer dan kadang juga permanen sampai
kematian menjemput, Yang kesemuanya sikap tersebut, seandainya terjadi
pembiaran demikian akan merugikan umat muslim baik sebagai personal maupun
umat secara kolektif.
Maka untuk memahami betapa urgensinya memahami kitab suci Al-Qur’an ini
sebagai sumber utama dan pertama pedoman hidup seorang muslim, kami
susunlah Rencana Tindak Lanjut (RTL) ini sebagai berikut:
B. Tujuan.
Adapun tujuan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dapat di jelaskan dalam
dua hal sebagai berikut:
1) Sebagai tugas kerja dalam mengimplementasikan aspek keterampilan selama
mengikuti Diklat Substantif Agama Islam Non PNS Angkatan V tahun 2019
M/1440 H. Yang di selenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Aceh di
Banda Aceh, tanggal, 01-6 April-2019.
2) Untuk memberikan pemahaman kepada peserta kegiatan RTL mengenai
pentingnya memahami dengan baik dan benar serta mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari hari kandungan (isi) kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an
al-karim.
C. Manfaat.
Adapun manfaat atau target hasil yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut:
1) Menunjukkan dedikasi penulis, baik sebagai penyuluh Non PNS maupun
sebagai peserta Diklat guna meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam
rangka mengemban tugas profesi di tengah masyarakat.
2) Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya peserta kegiatan RTL
dalam bidang keagamaan khususnya pemahaman kitab suci Al-Qur’an. Dan
secara konsisten dapat mengartikulasikan/mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PELAKSANAAN
A. Peserta
Dalam kegiatan ini yang menjadi peserta adalah anggota Majlis Ta’lim
“Zumratul Jannah=Rombongan Surga” Gampoeng Mon Geudong, Kecamatan;
Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Dengan komposisi peserta terdiri dari
mayoritas kaum Ibu dan plus remaja putri. (foto dan daftar hadir terlampir).
C. Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan Ta’limul Qur’an (belajar Al-Qur’an) dalam
Rencana Tindak Lanjut (RTL) ini adalah kegiatan yang di khususkan untuk materi
tersebut sebagai bagian dari kegiatan rutin Majlis Ta’lim Zumratul
Jannah=Rombongan Surga, yang diadakan secara rutin setiap hari Sabtu/malam
Minggu.
Kegiatan ini adalah kajian tematik kitab suci Al-Qur’an pada surah Al-Isra’ {17}:
9. Dengan pemateri, Ustadz Abd Rachman Ibrahim, Penyuluh Non PNS Kemenag
Kota Lhokseumawe.
3
D. Implementasi Materi.
Ahli tafsir terkenal Ibnu Katsir, dalam Tafsinya menjelaskan, bahwa ada dua inti
pesan yang perlu di garis bawahi dari ayat di atas:
Merespons dua inti pesan dari ayat di atas, secara kasatmata kita dapat
melihat terjadinya kontradiksi (Penyimpangan) di tengah masyarakat terutama
masyarakat muslim sendiri, dalam hal memaknai Al-Qur’an sebagai sumber
pertama dan utama petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Realitas kekinian menunjukkan masih banyak umat muslim di seluruh dunia yang
mengabaikan kitab suci agama mereka, yaitu Al-Qur’an. Kondisi ini tidak bisa
dianggap sepele atau persoalan remeh. karena di samping merugikan umat muslim
4
baik secara personal maupun kolektif, tetapi juga mengabaikan eksistensi Agama
Islam dan Allah SWT, sang pengatur alam semesta ini.
Pada sisi lain, sikap pengabaian tersebut, terjadi dalam berbagai versi, misalnya;
ada yang sama sekali tidak mau tahu dengan eksistensi Al-Qur’an, bersikap
apriori, cuek dan apatis. Ada juga yang sekedar membaca saja, bahkan rajin
membacanya, tapi enggan untuk memahami makna dan maksud di balik bacaan
tersebut, mungkin keadaan seperti ini jauh lebih baik dari yang di sebut di awal
ini. apalagi jika di pahami dari hadits baginda Nabi Saw, bahwa membaca (saja)
Al-Qur’an akan mendapatkan pahala atau kebaikan yang berlipat-lipat ganda.
Namun demikian sikap ini juga tidak dapat di pandang tepat, karena secara tidak
langsung juga menyimpang dari misi utama di turunkan Al-Qur’an yakni sebagai
petunjuk (hudan) bagi seluruh umat manusia. bagaimana mungkin seorang
muslim dapat mengikuti atau menjalankan petunjuk Al-Qur’an dalam
kehidupannya, sementara ia tidak berusaha mempelajari/memahami makna dan
maksud yang terkandung di balik teks-teks suci Al-Qur’an tersebut.
Menyingkapi keadaan ini, sebagai manusia yang di berikan sarana berpikir oleh
Allah SWT berupa akal, pikiran sekaligus kesadaran untuk menjadi seorang
muslim yang baik, berkualitas dan berintegritas (Insan Kamil). Kiranya kita perlu
merespons segera dengan aksi nyata (Cash Action) untuk mengatasi hal tersebut,
yang kita mulai dari diri kita sendiri. Di antaranya:
5
- Berinteraksi secara total dengan kitab suci Al-Qur’an, antara lain
dengan menyediakan waktu rutin setiap hari untuk membaca, mengkaji
dan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mengartikulasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
- Kemudian dengan penuh rasa tanggung jawab, mewariskan Al-Qur’an
kepada generasi kita, yaitu memastikan mereka belajar Al-Qur’an,
membaca, mengkaji, memahami isi kandungan Al-Qur’an. (karena
banyak pengalaman yang terjadi. Para orang tua hanya sekedar
menyuruh anaknya mengaji, atau mengantar ke tempat pengajian, atau
menitip mereka di pondok-pondok pengajian, akan tetapi secara pasti
tidak dapat menjamin apakah mereka berinteraksi dengan Al-Qur’an
atau tidak.
- Bersikap tegas dan konprontir kepada pihak-pihak manapun yang
melecehkan kitab suci Al-Qur’an. Serta membela kepentingan Al-
Qur’an dengan taruhan darah dan nyawa.
- Merasakan kelezatan dan hikmah besar dari berinteraksi dengan kitab
suci Al-Qur’an, baik yang bersifat lahiriah, seperti harta yang
berkecukupan, maupun batiniah, seperti hati yang damai, nyaman,
tenteram, masalah yang selalu ada solusinya. Dll.
Ayat pertama;
6
38...., Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
Ayat kedua:
123... Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu Barangsiapa yang
mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Para peserta mengapresiasi kegiatan ini dengan sangat positif, agar di waktu yang
akan datang, kegiatan seperti ini perlu di jadikan kalender rutin untuk mengkaji
materi tersebut secara lebih luas dan berkesinambungan.
Materi kajian Ta’limul Qur’an (Belajar Al-Qur’an) kajian tematik QS. Al-Isra’
{17}:9) di pandang sebagai materi yang memiliki urgensi dan signifikansi tinggi
di zaman milenial ini. mengingat semakin banyak umat Islam yang terbuai dengan
kehidupan hedonisme, materialisme dan konsumerisme, sehingga mengabaikan
Al-Qur’an sebagai satu-satu panduan yang seharusnya menjadi kompas dalam
mengharungi samudera kehidupan.
B. Saran.
Umat Islam yang masih terlena dengan kehidupan hedonisme,
materialisme dan konsumerisme sehingga melupakan panduan hidup yang
sesungguhnya yang di tawarkan Al-Qur’an. agar segera tersadar untuk sesegera
mungkin kembali berinteraksi dengan kitab suci Al-Qur’an, guna meniti jalan
hidup yang benar dan lurus sebagaimana konsep Al-Qur’an untuk kemudian
meraih hidup bahagia dalam ridha Allah SWT.
8
DAFTAR HADIR
PESERTA KEGIATAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL).