Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TAUHID

“KONSEP AL MABDA

Dosen Pengampu:

Hadi Muhtarom, M.Pd

Disusun oleh :

Fikri Ananda (22102179)

Muh. Faris Akbar

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN ANNUR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil 'alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah


SWT yang telah menurunkan ilmu nya melalui Al-Qur'an sebagai petunjuk kita
dalam menuju jalan yang diridhoi-Nya

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi


Agung Muhammad Saw dan semoga kita kelak bisa mendapatkan syafaatnya
kelak di yaumul akhir Aamiin

Tak lupa juga saya ucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu
kita bapak Hadi Muhtarom, M.Pd selaku dosen mata kuliah Tauhid yang telah
memberikan tugas kelompok ini untuk melengkapi nilai-nilai kami di semester
ini. Semoga ilmu yang telah Bapak berikan dapat bermanfaat terhadap kami
kelak di kemudian hari

Yogyakarta, 17 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang Allah SWT yang
Maha Esa. Karena, arti kata tauhid adalah mengesakan, dengan dimaksud
mengesakan Allah SWT adalah dzat-Nya, asma-Nya dan af’al-Nya. Jadi,
ilmu tauhid mempelajari bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, Satu.
Dalam ajaran Islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah
keyakinan akan keesaan Allah swt. Sebagai Tuhan yang telah
menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada di
alam ini. Dalam konsep tauhid juga diperlukan konsep Al Mabda yang
berarti mengenai adanya Allah. Oleh karena itu, dalam makalah yang saya
buat ini, saya akan menjelaskan beberapa kiat-kiat tentang konsep Al
Mabda

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas dapat tertarik runuan masalah
Apa yang dimaksud dengan mengenal Allah SWT
Apa yang dimaksud dengan zat, sifat, asma, dan af'al Allah SWT

C. Tujuan Pembahasan
Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui konsep dalam mengenal Allah
2. Untuk memahami maksud dari zar, sifat, asma, danaf'al Allah
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Mengenal Allah
Teman-teman, mengenal Allah adalah kewajiban pertama setiap
Muslim. Mengenal Allah dengan cara mengetahui dan mengakui keberadaan
Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt. Dalam Alquran surah Muhammad
ayat 19 yang artinya, “Ketahuilah bahwa tiada Tuhan selain Allah.”
Allah Swt. Adalah Tuhan Yang Menciptakan kita dan mengatur segala
urusan kita. Allah itu Esa, bukan anak dan tidak punya anak.
Sebagaimana penjelasan Alquran surah Al-Ikhlas ayat 1-4 yang
artinya:Katakanlah, (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.Dia tidak beranak
dan tidak pula diperanakkan.Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan
Dia.”Allah Swt. Itu ada atau wujud. Sungguh adanya Allah itu dengan zat-Nya
(Allah sendiri) bukan melalui perantara apa pun. Dan sungguh wujudnya
Allah itu wajib, tidak mungkin diiringi dengan tidak ada. Berbeda dengan
makhluk-Nya atau ciptaan-Nya yang ada setelah awalnya tidak ada.
Bukti wujudnya Allah Swt. Adalah seluruh alam ini. Bagaimana bisa
alam ini ada kalau tidak ada yang menciptakan? Coba lihat alam di sekitarmu,
ada tanaman, hewan, pohon, langit, matahari, bulan, dan bintang. Kemudian
lihat anggota keluarga, ada kakek, nenek, om, tante, ayah, ibu, adik, dan
kakak. Maka, adanya seluruh alam beserta isinya adalah bukti Allah Swt. Itu
wujud atau ada.
Allah itu Maha Esa dari zat, sifat, dan perbuatan. Perbuatan Allah tidak
sama dengan perbuatan manusia. Perbuatan manusia baik yang sengaja atau
tidak disengaja terjadi atas kehendak, ketentuan, atau takdir dari Allah Swt.
Bagaimana dengan sepeda, sepeda motor, dan mobil? Nah, kalau itu benda-
benda buatan manusia yang terjadi atas izin Allah Swt.12
Ketika kita baru percaya Tuhan, atau setelah percaya Tuhan beberapa
tahun, kita tidak bisa berkata bahwa kita tidak mengenal Allah, kita ada sedikit
mengenal Allah. Tetapi sering kali, kita masih perlu dibantu oleh pikiran,
masih perlu dibantu oleh perasaan, baru bisa menempuh jalan yang di depan
kita. Kita mempunyai sedikit pengenalan terhadap Allah, tetapi di luar
pengenalan yang sedikit ini, kita masih perlu dibantu oleh pikiran. Kalau kita
tidak memiliki begitu banyak pikiran, kita akan merasa bahw

1
Prameswari Dyah.2020. Aku Mau Mengenal Allah, Jakarta Timur: Indonesia Kanak
Hal. 6-7
2
Satu Doa yang Meminta Wahyu. N.p.: Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia (Yasperin), 2020.
B. Mengenal Zat, Sifat, Asma, dan Af'al Allah
a. Pengertian Zat Allah
Zat Allah dalam tauhid dapat diartikan sebagai
penegasan bahwaAllah itu Esa. Tidak ada yang serupa dan
sebanding dengannya. Segalasesuatu selain dia adalah
makhluk yang lebih rendah sehingga tidak layak
dibandingkan dengannya. Seperti firman Allah Swt, “Tidak
ada sesuatu Yang menyerupainya.” Serta, “Dan tidak ada
seorang pun yang setaradengannya,” Kepercayaan kepada
Tuhan sebagai satu-satunya penciptaalam semesta,
merupakan prinsip fundamental. Prinsip ini dalam
islamdisebut dengan prinsip tauhid, yakni ajaran tentang
keesaan.

Lebih jelas lagi, zat Allah swt sedemikian rupa


sehingga tidakmungkin lebih dari satu. Tidak mungkin ada
zat lain yang menyerupai- Nya. Zat-Nya sedemikian rupa
sehingga tidak mungkin ada zat kedua atauketiga (zat
dengan sifat seperti itu hanya satu dan tidak mungkin lebih)
4 Ayat yang menerangkan tentang tauhid zat sangat
bervariasi. Sebagian hanya menyampaikan bahwa Allah
swt. adalah Tuhan Yang Esa seperti ayat berikut: ‫َواِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلهٌ َّوا‬
‫ ِح ٌد ۚ اَل ۤ اِ ٰلهَ اِاَّل ه َُو الرَّحْ مٰ نُ ال َّر ِح ْي ُم‬yang artinya: "(Dan Tuhanmu)
yang patut menjadi sembahanmu, (adalah Tuhan Yang Maha
Esa) yang tiada bandingan-Nya, baik dalam zat maupun
sifat, (tiada Tuhan melainkan Dia) (Dialah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang). Ketika mereka menuntut
buktinya, turunlah ayat, : “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang
Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih,
Maha Penyayang (Q.S. al-Baqarah/2: 163). Allah Swt
menyatakan bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, yang menegakkan keadilan; paramalaikat
dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikianitu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
(Q.S. Âli „Imrân/3: 18). Tuhan kami danTuhan-mu adalah
satu (Q.S. al- „Ankabût/29: 46). Selain itu Al-quran juga
memaparkan keesaan Allah swt. Melalui sanggahan terhadap
adanya zat yang menyerupai-Nya atau kepemilikan
pasangan dan anak. Allah swt. berfirman: ‫ض‬ ِ ۗ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫بَ ِد ْي ُع السَّمٰ ٰو‬
َ ٗ‫ اَ ٰنّى يَ ُكوْ نُ لَهٗ َولَ ٌد َّولَ ْم تَ ُك ْن لَّه‬:
َ َ‫صا ِحبَةٌ ۗ َو َخل‬
‫ق ُك َّل َش ْي ۚ ٍء َوه َُو بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم‬
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan -Nya, dan Dia-
lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dia-lah
Pencipta langit dan bumi.menciptakan segala sesuatu; dan
Dia mengetahui segala sesuatu. (Q.S. al- An„âm/6: 101).
bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak
beristri dan tidak (pula) beranak (Q.S. al-Jin/72: 3). Dia
tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada
siapapun yang serupa dengan-Nya (Q.S. al-Ikhlâsh/112: 3-
4).Pada ayat Al-quran juga dapat ditemukan sanggahan atas
keyakinan trinitas yang dianut oleh umat Nasrani. Firman
Allah Swt yaitu: Sesungguhnya telah Kafirlah orang-orang
yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan- Nya.
Cukuplah Allah sebagai pemelihara(Q.S. Al-Nisâ`/4: 3

3
Drs Murkilim M Ag, ‘TAUHID ZAT , SIFAT , ASMA , DAN AF ’ AL DISUSUN OLEH : NAMAKELOMPOK : CUT JENITA
PRATAMA PAKPAHAN ( 1811310062 ) JODIAN SAPUTRA ( 1811310060 )DOSEN PEMBIBIMBING : FAKULTAS USHULUDIN
ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI ( IAIN ) BENGKULU TAHUN AKA’, 18113
10062, 2019.
b. Pengertian Sifat Allah
Allah Swt mempunyai sifat-sifat yang sesuai
dengan zat Tuhan dan berbeda dengan sifat makhluk-
Nya.
Keesaan dalam sifat disebut jugatauhid al-sifat
artinya tidak ada sesuatu yang menyamai Allah dalam
sifat-sifatnya itu. Sifat-sifat Allah Swt dinamakan sifat
ketuhanan yang terbagimenjadi tiga jenis yaitu sifat
wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz
Sifat wajib adalah sifat-sifat yang dimiliki Allah
Swt sedangkan sifatmustahil adalah lawan dari sifat
wajib tersebut, sifat mustahil merupakansifat yang
tidak mungkin/mustahil dimiliki Allah Swt. Sifat jaiz
adalahkemampuan Allah Swt untuk mengadakan dan
tidak meniadakan segala y4ang baru (alam) atau

menimbulkan suatu perubahan atau kejadian. Sifat


wajib dan sifat mustahil Allah Swt masing-masing

4
I B Ui, ‘Ahl As

-Sunah Wa Al-

Ja
berjumlah 20 sedangkan sifat jaiz agi Allah Swt hanya
satu sifat Allah untuk mengadakan dan tidak
mengadakan sesuatu
C. Asma-Asma Allah
Asma adalah nama-Nama Allah Swt. Tauhid Asma‟ ialah percaya dan
meyakini dengan segala nama-nama Allah SWT yang telah dinyatakan didalam
Al-Qur‟an dan AsSunnah (Hadist). Di mana Allah Swt mempunyai nama-nama
yang indah dan mulia. Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180

‫َوهّٰلِل ِ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُح ْس ٰنى فَا ْد ُعوْ هُ بِهَ ۖا َو َذرُوا الَّ ِذ ْينَ ي ُْل ِح ُدوْ نَ فِ ْٓي اَ ْس َم ۤا ِٕى ٖ ۗه َسيُجْ َزوْ نَ َما َكانُوْ ا يَ ْع َملُوْ ن‬

Artinya :Dan Allah memiliki Asma’ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka


bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma’ul-husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak
.akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan

Asma‟ul husna secara harfiah ialah nama-nama, sebutan, gelar


Allahyang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama
Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu
dalamkebesaran dan kehebatan milik Allah. Asma‟ul Husna merupakan
nama-nama lain dari Allah SWT, tidak hanya sekedar nama saja akan
tetapisekaligus menjelaskan mengenai sifat-Sifat Allah SWT. Asma‟ul
Husna Berjumlah 99 dan hanya milik Allah SWT. Asma‟ul Husna juga
merupakan salah satu cara untuk mengetahui dan mengenal Tuhan
dalamagama Islam yaitu Allah SWT dengan segala kesempurnaan-Nya.
Berikut ini adalah 99 asma-asma Allah

D. Af'al Allah
Af‟al Allah adalah perbuatan Allah Swt. Bahwa segala sesuatu
yangada di dunia ini termasuk manusia adalah Af‟al (perbuatan) Allah
SWT.Adanya bumi, langit, manusia, malaikat, jin, surga, neraka dan
yangLainnya merupakan Af‟al Allah yang disediakan oleh Allah untuk
manusia. Cara musyahadah (menyaksikan) tauhid af‟al yaitu:
Melakukan syuhud (memandang/menyaksikan) dan menanamkan
keyakinan dalam hati bahwa segala perbuatan yang menurut kita baik
dan jahat itu semua dari Allah.“Allah yang menjadikan kamu dan apa
yang kamu perbuat. (Q.S ash shoffat : 96).Perbuatan yang terjadi
digolongkan pada baik pada bentuk (rupa) dan isi (hakekatnya) seperti
iman dan taat. Buruk pada bentuk (rupa) namun baik pada pengertian
isi(hakekat) seperti kufur dan maksiat.Namun perlu digaris bawahi
bahwa tidak akan ada perbuatan buruk pada diri manusia
jikamanusianya sendiri tidak melakukan hal yang buruk pada dirinya
sendiri.Keesaan dalam perbuatan (tauhid al-mabda)
Af‟al) mengandung makna bahwa
Perbuatan Allah itu adalah unik, tiada setara dengan yang lain, dan
tidakada makhluk yang mampu untuk menirunya. Perbuatan Allah itu
sangat agung dan penuh dengan kedahsyatan. Allah melakukan
perbuatan tersebut menurut kudrat dan iradatnya yang sudah diatur
dan terencana.Perbuatan Allah merupakan kebijaksanaan Yang Maha
Tinggi. Dia menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya
sebagai wujud berhikmah atau yang dalam Filsafat Agama disebut
dengan teleologis.Penciptaannya adalah penciptaan yang bukan main-
main dan penuh hikmah .

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita bisa mengambil kesimpulan dari materi diatas, bahwa
dalammengenal Allah, kita di tuntut menjadi seorang yang beramal sholeh.
Allahsangat menyayangi hambanya yang senantiasa selalu mengingat-
Nya,Allah menjanjikan surga, keridhoan, keberkahan, kemerdekaan
sertakemuliaan di dalam hidup kita.
Hubungan antara zat, sifat, asma‟ dan af‟al (perbuatan) Allah
adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Walaupun zat, sifat,
asma‟,dan af‟al tersebut dapat dibedakan satu persatu dalam pengucapan
kalimat dan pengertiannya, tetapi semuanya saling berhubungan erat.
Wujud zat secara langsung berkaitan dengan adanya sifat, asma‟, dan
af‟al-nya.Mengenal Allah yang benar adalah dengan menimbulkan rasa
malu,cinta dan rasa takut kepada-Nya. Yang disebut malu karena beban
dosa. Cinta yaitu rindu untuk menghadap Allah dansenang memperoleh
pahala-Nya. Dan takut kepada Allah adalah takutterkena siksa-Nya. Jika
hal tersebut telah timbul di dalam hati kita. InsyaAllah kita telah mampu
mengenal Allah dengan baik sehingga bisa mempermudah dalam kita
mendekatkan diri kepada Allah
DAFTAR PUSTAKA

Prameswari Dyah.2020. Aku Mau Mengenal Allah, Jakarta


Timur: Indonesia Kanak Hal. 6-7

Satu Doa yang Meminta Wahyu. N.p.: Yayasan Perpustakaan Injil


Indonesia (Yasperin), 2020.

Drs Murkilim M Ag, ‘TAUHID ZAT , SIFAT , ASMA , DAN AF ’


AL DISUSUN OLEH : NAMAKELOMPOK : CUT JENITA PRATAMA
PAKPAHAN ( 1811310062 ) JODIAN SAPUTRA ( 1811310060 )DOSEN
PEMBIBIMBING : FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI ( IAIN ) BENGKULU TAHUN AKA’,
18113
10062, 2019.

Anda mungkin juga menyukai