“KONSEP AL MABDA
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
YOGYAKARTA
Tak lupa juga saya ucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu
kita bapak Hadi Muhtarom, M.Pd selaku dosen mata kuliah Tauhid yang telah
memberikan tugas kelompok ini untuk melengkapi nilai-nilai kami di semester
ini. Semoga ilmu yang telah Bapak berikan dapat bermanfaat terhadap kami
kelak di kemudian hari
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang Allah SWT yang
Maha Esa. Karena, arti kata tauhid adalah mengesakan, dengan dimaksud
mengesakan Allah SWT adalah dzat-Nya, asma-Nya dan af’al-Nya. Jadi,
ilmu tauhid mempelajari bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, Satu.
Dalam ajaran Islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah
keyakinan akan keesaan Allah swt. Sebagai Tuhan yang telah
menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada di
alam ini. Dalam konsep tauhid juga diperlukan konsep Al Mabda yang
berarti mengenai adanya Allah. Oleh karena itu, dalam makalah yang saya
buat ini, saya akan menjelaskan beberapa kiat-kiat tentang konsep Al
Mabda
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas dapat tertarik runuan masalah
Apa yang dimaksud dengan mengenal Allah SWT
Apa yang dimaksud dengan zat, sifat, asma, dan af'al Allah SWT
C. Tujuan Pembahasan
Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui konsep dalam mengenal Allah
2. Untuk memahami maksud dari zar, sifat, asma, danaf'al Allah
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Mengenal Allah
Teman-teman, mengenal Allah adalah kewajiban pertama setiap
Muslim. Mengenal Allah dengan cara mengetahui dan mengakui keberadaan
Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt. Dalam Alquran surah Muhammad
ayat 19 yang artinya, “Ketahuilah bahwa tiada Tuhan selain Allah.”
Allah Swt. Adalah Tuhan Yang Menciptakan kita dan mengatur segala
urusan kita. Allah itu Esa, bukan anak dan tidak punya anak.
Sebagaimana penjelasan Alquran surah Al-Ikhlas ayat 1-4 yang
artinya:Katakanlah, (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.Dia tidak beranak
dan tidak pula diperanakkan.Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan
Dia.”Allah Swt. Itu ada atau wujud. Sungguh adanya Allah itu dengan zat-Nya
(Allah sendiri) bukan melalui perantara apa pun. Dan sungguh wujudnya
Allah itu wajib, tidak mungkin diiringi dengan tidak ada. Berbeda dengan
makhluk-Nya atau ciptaan-Nya yang ada setelah awalnya tidak ada.
Bukti wujudnya Allah Swt. Adalah seluruh alam ini. Bagaimana bisa
alam ini ada kalau tidak ada yang menciptakan? Coba lihat alam di sekitarmu,
ada tanaman, hewan, pohon, langit, matahari, bulan, dan bintang. Kemudian
lihat anggota keluarga, ada kakek, nenek, om, tante, ayah, ibu, adik, dan
kakak. Maka, adanya seluruh alam beserta isinya adalah bukti Allah Swt. Itu
wujud atau ada.
Allah itu Maha Esa dari zat, sifat, dan perbuatan. Perbuatan Allah tidak
sama dengan perbuatan manusia. Perbuatan manusia baik yang sengaja atau
tidak disengaja terjadi atas kehendak, ketentuan, atau takdir dari Allah Swt.
Bagaimana dengan sepeda, sepeda motor, dan mobil? Nah, kalau itu benda-
benda buatan manusia yang terjadi atas izin Allah Swt.12
Ketika kita baru percaya Tuhan, atau setelah percaya Tuhan beberapa
tahun, kita tidak bisa berkata bahwa kita tidak mengenal Allah, kita ada sedikit
mengenal Allah. Tetapi sering kali, kita masih perlu dibantu oleh pikiran,
masih perlu dibantu oleh perasaan, baru bisa menempuh jalan yang di depan
kita. Kita mempunyai sedikit pengenalan terhadap Allah, tetapi di luar
pengenalan yang sedikit ini, kita masih perlu dibantu oleh pikiran. Kalau kita
tidak memiliki begitu banyak pikiran, kita akan merasa bahw
1
Prameswari Dyah.2020. Aku Mau Mengenal Allah, Jakarta Timur: Indonesia Kanak
Hal. 6-7
2
Satu Doa yang Meminta Wahyu. N.p.: Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia (Yasperin), 2020.
B. Mengenal Zat, Sifat, Asma, dan Af'al Allah
a. Pengertian Zat Allah
Zat Allah dalam tauhid dapat diartikan sebagai
penegasan bahwaAllah itu Esa. Tidak ada yang serupa dan
sebanding dengannya. Segalasesuatu selain dia adalah
makhluk yang lebih rendah sehingga tidak layak
dibandingkan dengannya. Seperti firman Allah Swt, “Tidak
ada sesuatu Yang menyerupainya.” Serta, “Dan tidak ada
seorang pun yang setaradengannya,” Kepercayaan kepada
Tuhan sebagai satu-satunya penciptaalam semesta,
merupakan prinsip fundamental. Prinsip ini dalam
islamdisebut dengan prinsip tauhid, yakni ajaran tentang
keesaan.
3
Drs Murkilim M Ag, ‘TAUHID ZAT , SIFAT , ASMA , DAN AF ’ AL DISUSUN OLEH : NAMAKELOMPOK : CUT JENITA
PRATAMA PAKPAHAN ( 1811310062 ) JODIAN SAPUTRA ( 1811310060 )DOSEN PEMBIBIMBING : FAKULTAS USHULUDIN
ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI ( IAIN ) BENGKULU TAHUN AKA’, 18113
10062, 2019.
b. Pengertian Sifat Allah
Allah Swt mempunyai sifat-sifat yang sesuai
dengan zat Tuhan dan berbeda dengan sifat makhluk-
Nya.
Keesaan dalam sifat disebut jugatauhid al-sifat
artinya tidak ada sesuatu yang menyamai Allah dalam
sifat-sifatnya itu. Sifat-sifat Allah Swt dinamakan sifat
ketuhanan yang terbagimenjadi tiga jenis yaitu sifat
wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz
Sifat wajib adalah sifat-sifat yang dimiliki Allah
Swt sedangkan sifatmustahil adalah lawan dari sifat
wajib tersebut, sifat mustahil merupakansifat yang
tidak mungkin/mustahil dimiliki Allah Swt. Sifat jaiz
adalahkemampuan Allah Swt untuk mengadakan dan
tidak meniadakan segala y4ang baru (alam) atau
4
I B Ui, ‘Ahl As
-Sunah Wa Al-
Ja
berjumlah 20 sedangkan sifat jaiz agi Allah Swt hanya
satu sifat Allah untuk mengadakan dan tidak
mengadakan sesuatu
C. Asma-Asma Allah
Asma adalah nama-Nama Allah Swt. Tauhid Asma‟ ialah percaya dan
meyakini dengan segala nama-nama Allah SWT yang telah dinyatakan didalam
Al-Qur‟an dan AsSunnah (Hadist). Di mana Allah Swt mempunyai nama-nama
yang indah dan mulia. Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180
َوهّٰلِل ِ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُح ْس ٰنى فَا ْد ُعوْ هُ بِهَ ۖا َو َذرُوا الَّ ِذ ْينَ ي ُْل ِح ُدوْ نَ فِ ْٓي اَ ْس َم ۤا ِٕى ٖ ۗه َسيُجْ َزوْ نَ َما َكانُوْ ا يَ ْع َملُوْ ن
D. Af'al Allah
Af‟al Allah adalah perbuatan Allah Swt. Bahwa segala sesuatu
yangada di dunia ini termasuk manusia adalah Af‟al (perbuatan) Allah
SWT.Adanya bumi, langit, manusia, malaikat, jin, surga, neraka dan
yangLainnya merupakan Af‟al Allah yang disediakan oleh Allah untuk
manusia. Cara musyahadah (menyaksikan) tauhid af‟al yaitu:
Melakukan syuhud (memandang/menyaksikan) dan menanamkan
keyakinan dalam hati bahwa segala perbuatan yang menurut kita baik
dan jahat itu semua dari Allah.“Allah yang menjadikan kamu dan apa
yang kamu perbuat. (Q.S ash shoffat : 96).Perbuatan yang terjadi
digolongkan pada baik pada bentuk (rupa) dan isi (hakekatnya) seperti
iman dan taat. Buruk pada bentuk (rupa) namun baik pada pengertian
isi(hakekat) seperti kufur dan maksiat.Namun perlu digaris bawahi
bahwa tidak akan ada perbuatan buruk pada diri manusia
jikamanusianya sendiri tidak melakukan hal yang buruk pada dirinya
sendiri.Keesaan dalam perbuatan (tauhid al-mabda)
Af‟al) mengandung makna bahwa
Perbuatan Allah itu adalah unik, tiada setara dengan yang lain, dan
tidakada makhluk yang mampu untuk menirunya. Perbuatan Allah itu
sangat agung dan penuh dengan kedahsyatan. Allah melakukan
perbuatan tersebut menurut kudrat dan iradatnya yang sudah diatur
dan terencana.Perbuatan Allah merupakan kebijaksanaan Yang Maha
Tinggi. Dia menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya
sebagai wujud berhikmah atau yang dalam Filsafat Agama disebut
dengan teleologis.Penciptaannya adalah penciptaan yang bukan main-
main dan penuh hikmah .
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita bisa mengambil kesimpulan dari materi diatas, bahwa
dalammengenal Allah, kita di tuntut menjadi seorang yang beramal sholeh.
Allahsangat menyayangi hambanya yang senantiasa selalu mengingat-
Nya,Allah menjanjikan surga, keridhoan, keberkahan, kemerdekaan
sertakemuliaan di dalam hidup kita.
Hubungan antara zat, sifat, asma‟ dan af‟al (perbuatan) Allah
adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Walaupun zat, sifat,
asma‟,dan af‟al tersebut dapat dibedakan satu persatu dalam pengucapan
kalimat dan pengertiannya, tetapi semuanya saling berhubungan erat.
Wujud zat secara langsung berkaitan dengan adanya sifat, asma‟, dan
af‟al-nya.Mengenal Allah yang benar adalah dengan menimbulkan rasa
malu,cinta dan rasa takut kepada-Nya. Yang disebut malu karena beban
dosa. Cinta yaitu rindu untuk menghadap Allah dansenang memperoleh
pahala-Nya. Dan takut kepada Allah adalah takutterkena siksa-Nya. Jika
hal tersebut telah timbul di dalam hati kita. InsyaAllah kita telah mampu
mengenal Allah dengan baik sehingga bisa mempermudah dalam kita
mendekatkan diri kepada Allah
DAFTAR PUSTAKA