Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

MAN 1 KOTA MAKASSAR

KELOMPOK 3 :
1. NURHALIMAH ISNAINI (29)
2. ST. IVANA AZZAHRA (35)
3. NABILA WARDAH HASANI (23)
4. NASYWA ASSAFINA (25)
5. ZALFA IFTINAN RAFIFAH (37)
6. ST. KAYLA SISAMAL (33)
7. MUH. IKHSAN ANUGERAH (19)
8. NAYLA HAERUNNISA (27)
9. MUH. FAQIH (21)
10. SADDAM JAKA ABDILLAH (31)
MATA PELAJARAN : AKIDAH AKHLAK
NAMA GURU : ANDI NURAENI
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘mengenal
sifat wajib dan jaiz allah swt’ dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok pertama di


semester 1 kelas x dari ibu Andi Nuraeni pada bidang studi akidah
akhlak. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang sifat wajib dan sifat jaiz allah swt.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Andi Nuraeni


selaku guru mata pelajaran akidah akhlak. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf
atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Makassar, 05 oktober 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………….…………………i

Daftar Isi……………………………………………....…..……………………............................ii

BAB I :SIFAT WAJIB DAN JAIZ ALLAH SWT.………………………..………………...1

1.1 Pembagian Sifat ALLAH SWT…………………………………….…….……………..1

1.2 Kedudukan Sifat Wajib ALLAH SWT…………………………….…………………2

1.3 Sifat Nafsiyah………………………………………………………………………………...3

1.4 Wujud…………………………………………………………………………………………...4

BAB II: KESIMPULAN……………….………………………………………………………….5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………7

ii
BAB 1
SIFAT WAJIB DAN JAIZ ALLAH SWT
Sifat allah merupakan sifat yang sempurna dan tidak terhingga. Kita
sebagai umat muslim Wajib mengetahui dan beriman kepada sifat-sifat
allah swt. Dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan rukun iman dan
rukun islam. Menurut ulama, sifat-sifat allah swt. Sebenarnya sangat
banyak karna allah mahasempurna. Namun, berdasarkan dalil-dalil,
sifat-sifat allah sendiri ada tiga, yaitu sifat wajib bagi allah, sifat mustahil
bagi allah, dan yang terakhir adalah sifat jaiz bagi allah.

B. Pembagian sifat Allah swt


Konsep sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi allah swt. Berangkat dari
kenyataan, bahwa untuk membuktikan kebenaran sifat tersebut
meskipun terdapat dalil naqli berupa al-qur’an dan hadis yang
merupakan sumber akidah, tetapi penalaran logis juga tetap dibutuhkan.
Dalam pembahasan ini dikenal hukum ‘aqli yang meliputi wajib,
mustahil, dan jaiz ‘aqli. Terlebih bagi orang yang sama sekali belum
percaya terhadap keberadaan allah sebagai tuhan maupun para rasul.
Seseorang tidak mungkin meyakini kebenaran al-qur’an dan hadis
sebagai dalil eksistensi allah, sementara belum meyakini eksistensi allah
sebagai tuhan dan para rasul-nya.

Adapun maksud istilah wajib ‘aqli adalah segala hal yang menurut
akal pasti adanya atau tidak dapat diterima ketiadaannya, sedangkan jaiz
‘aqli adalah segala hal yang menurut akal bisa saja ada maupun tidak,
atau diterima ada maupun ketiadaannya. Sifat gerak dan diam bagi
makhluk dapat di jadikan permisalan dalam hal ini. Ilustrasi wajib dan
jaiz ‘aqli secara berurutan antara lain; pertama, akal pasti
mengharuskan salah satu dari diam dan bergerak terjadi pada makhluk;
kedua, akal tidak akan membernarkan keduanya secara bersamaan tidak
terjadi padanya; ketiga, akal menerima ada dan ketiadaan salah satunya
dari makhluk.

B. Kedudukan sifat wajib Allah swt


Subtansi sifat-sifat wajib bagi allah telah menjadi kajian ulama
ahlussunnah wal jama’ah, tetapi yang merumuskan menjadi dua puluh
sifat wajib bagi allah swt. Adalah al-imam muhammad bin yusuf bin
umar bin ayu’aib as-sanusi al-hasani (832-895 h/1428-1490 m). dalam
ranah keimanan terhadap allah swt. Secara umum, setiap mukalaf wajib
meyakini sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi-nya. Karenanya, ia harus
melakukan hal berikut.

1. Meyakini secara mantap tanpa keraguan, bahwa allah swt. Pasti


bersifat dengan segala kesempurnaan yang layak bagi keagungan-nya

2. Meyakini secara mantap tanpa keraguan, bahwa allah swt. Mustahil


bersifat dengan segala sifat kekurangan yang tidak layak bagi
keagungan-nya

3. Meyakini secara mantap tanpa keraguan, bahwal allah swt. Boleh saja
melakukan atau meninggalkan segala hal yang bersifat jaiz (mumkin),
seperti menghidupkan manusia dan membinasakannya.

Inilah akidah yang harus diyakini secara umum. Selain itu, setiap
mukalaf wajib meyakini secara terperinci sifat wajib dua puluh yang
menjadi sifat-sifat pokok kesempurnaan (sifat asasiyyah kamaliyyah)
allah swt. Sebagai tuhan, terdiri dari dua puluh sifat mustahil dan satu
sifat jaiz bagi-nya. Dengan menetapkannya, menjadi jelaslah bahwa allah
swt. Bersifat sempurna dan suci dari segala kekurangan. Sifat-sifat wajib
bagi allah yang terdiri atas dua puluh sifat tersebut dikelompokkan
menjadi empat, yaitu sebagai berikut;
1. Sifat nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan zat allah swt. Sifat
nafsiyah ini ada satu, yaitu wujud.

2. Sifat salbiyah, yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya,


yakni sifat-sifat yang tidak sesuai, atau sifat yang tidak layak dengan
kesempurnaan zat-nya. Sifat salbiyah ini ada lima, yaitu; qidam, baqa’,
mukhalafatu lil hawadisi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyat.

3. Sifat ma’ani, yaitu sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada allah swt. Di
antara sifat ma’ani ada tujuh, yaitu; qudrat, iradat, ‘ilmun, hayat, sama’,
basar, dan kalam.

4. Sifat ma’nawiyah, yaitu kelaziman dari sifat ma’ani, sifat ma’nawiyah


tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat
ma’nawiyah. Bila sifat ma’ani telah didefinisikan sebagai sifat yang ada
pada sesuatu yang disifati yang otomatis menetapkan suatu hukum
padanya maka sifat ma’nawiyah merupakan hukum tersebut. Dengan
demikian, sifat ma’nawiyah juga ada tujuh sebagaimana sifat ma’ani.

Sifat nafsiyah
Sifat yang menetapkan adanya allah swt. Dan menunjukkan kepada
zat-nya tanpa ada suatu tambahan. Maksud sifat yang tetap adalah
adanya sifat tersebut pada zat allah yang menunjukkan keberadaan-nya,
bukan seperti sifat salbiyah, sebab sifat salbiyah tidak tetap pada zat,
tetapi hanya menolak sifat-sifat yang tidak patut dan layak kepada zat
allah swt. Sedangkan, maksud tanpa ada sesuatu tambahan pada zat
adalah sifat nafsiyah ini bukanlah tambahan pada zat. Sifat nafsiyah
tidak seperti sifat ma’ani yang mana sifat tersebut memiliki tambahan
dari zat-nya.

Adapun sifat nafsiyah adalah sifat wujud-nya allah swt. Dengan


maksud bahwa wujud-nya tetap pada zat-nya allah dan bukan tambahan
dari zat allah. Karenanya allah swt. Wajib bersifat wujud, mustahil
bersifat ‘adam (tidak ada). allah swt. Berfirman;

ٗ‫ار َي ۡطلُبُه‬ َ َ‫ش ي ُۡغ ِشى الَّ ۡي َل النَّه‬ ۡ


ِ ‫است َٰوى َعلَى ال َع ۡر‬ ۡ ‫ض فِ ۡى ِستَّ ِة اَي ٍَّام ثُ َّم‬ َ ‫ت َو ااۡل َ ۡر‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ َ َ‫اِ َّن َربَّ ُك ُم هّٰللا ُ الَّ ِذ ۡى خَ ل‬
َ‫ق َوااۡل َمۡ ُر ؕ ت َٰب َركَ هّٰللا ُ َربُّ ۡال ٰعلَ ِم ۡين‬ ۡ ‫ت بِاَمۡ ر ٖه ؕ اَاَل لَـهُ ۡال‬
ُ ‫خَـل‬ ِ ٍ ۢ ‫س َو ۡالقَ َم َر َوالنُّج ُۡو َم ُم َس َّخ ٰر‬ َ ۡ‫َحثِ ۡيثًا ۙ َّوال َّشم‬
Inna Rabbakkumul laahul lazii khalaqas sammaawaati wal arda fii sittati
qiyaamin summmas tawaa 'alal 'arshi yughshil lailan nahaara yatlu
buhuu hasiisanw washshamsa walqamara wannujuuma
musakhkharaatim bi amrih; alaa lahul khalqu wal-amr; tabaarakal laahu

“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi


dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan)
matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci
Allah, Tuhan seluruh alam.”

Sifat Wujud (Ada)


ْ ‫ق ِباِْإل‬
ِ َ‫طال‬
‫ق‬ ْ ‫ف لِ ْل‬
ِ ‫خَل‬ ‫ ُمخَالِ ٌـ‬# ‫فَاهللُ َموْ جُوْ ٌد قَ ِد ْي ٌم بَاقِ ْي‬

“Maka Allah SWT adalah Dzat yang bersifat Wujud (Ada), Qadim (tidak
ada permulaan-Nya), Kekal, dan berbeda dengan makhluk secara mutlak.

Syarh (Penjelasan):

Dzat disana bukanlah dzat dalam lisan orang indonesia yang mempunyai
arti materi datu benda, akan tetapi Dzat disana adalah Dzat dalam lisan
orang arab yang mempunyai arti “Dirinya sendiri”, “Haqiqat-nya” karena
Allah ada tanpa membutuhkan bentuk, tempat dan tidak membutuhkan
makhluqnya, karena semuanya adalah ciptaanya dan Allah berdiri
sendiri tanpa ada yang menciptakan dan tidak membutuhkan
pertolongan makhluknya.

Sifat wajib Allah SWT yang dua puluh tersebut yang pertama adalah sifat
Nafsiyah Wujud.

Sifat Wujud (Ada)

Allah SWT adalah Tuhan yang wajib kita sembah itu pasti ada. Allah
SWT, ada tanpa ada perantara sesuatu dan tanpa ada yang mewujudkan.
Firman Allah SWT :

ٓ ‫صلَ ٰوةَ لِ ِذ ۡك ِر‬


١٤ ‫ي‬ ۡ َ‫ِإنَّنِ ٓي َأنَا ٱهَّلل ُ ٓاَل ِإ ٰلَهَ ِإٓاَّل َأن َ۠ا ف‬
َّ ‫ٱعب ُۡدنِي َوَأقِ ِم ٱل‬

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
(QS. Thaha: 14)”.

Adanya alam semesta beserta isinya merupakan tanda bahwa Allah SWT
ada. Dialah yang menciptakan jagat raya yang menakjubkan ini.

Sifat Wujud pengertiannya tetapnya sesuatu dan pasti adanya, sifat


wujud ini wajib bagi Allah Ta’ala Dzatnya bukan Illat (Pengaruh Luar)
maksudnya bahwa selain Alloh (Makhluk) tidak dapat mempengaruhi
adanya Allah. Adapun sifat wujud tanpa Dzat itu terjadi seperti
keberadaan kita yaitu melalui perbuatan Alloh Ta’ala. Adapun bukti
adanya Allah yaitu adanya makhluk ini, jika Allah SWT tidak ada, maka
tidak akan ada satu makhlukpun. Seperti firman Allah dalam (QS. Thaha :
14)
Dan firman Allah dalam (QS. Ar Rum : 8) ;
‫يرا‬ ِّ ‫ض َو َما بَ ۡينَهُ َمٓا ِإاَّل ِب ۡٱل َح‬
ٗ ِ‫ق َوَأ َج ٖل ُّم َس ٗ ّمىۗ َوِإ َّن َكث‬ َ ‫ت َوٱَأۡل ۡر‬ َ َ‫ُوا فِ ٓي َأنفُ ِس ِهمۗ َّما خَ ل‬
ِ ‫ق ٱهَّلل ُ ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬ ْ ‫َأ َو لَمۡ يَتَفَ َّكر‬
٨ َ‫ٓاي َربِّ ِهمۡ لَ ٰ َكفِرُون‬ َ ِ َّ‫ِّمنَ ٱلن‬
ِٕ ‫اس بِلِق‬
“Tidaklah mereka memikirkan tentang kejadian diri mereka? Allah tidak
menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya
melainkan dengan kebenaran dan waktu yang ditetapkan. Dan
sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar akan
pertemuan dengan Tuhannya”. (QS. Ar Rum :8)

Seorang badui ditanya tentang bukti adanya Allah. Dia menjawab :


kotoran unta itu menunjukkan adanya unta dan kotoran hewan (teletong
: jawa) menunjukkan adanya hewan keledai dan bekas kaki itu
menunjukkan adanya orang yang berjalan, maka langit itu mempunyai
bintang dan bumi mempunyai jalan yang terbentang dan laut
mempunyai ombak yang bergelombang, apakah semua itu tidak
menunjukkan atas adanya pencipta yang bijak, lagi Maha Berkuasa dan
Maha Mengetahui?.

Kebalikan sifat ini adalah sifat adam (‫ )العدم‬yakni Allah SWT mustahil
tidak ada.
BAB 2
KESIMPULAN

Sifat Allah merupakan sifat yang sempurna dan tidak terhingga. Kita
sebagai umat manusia wajib mengetahui dan beriman kepada sifat–sifat
Allah Swt. dan hal–hal lainnya yang berkaitan denganrukun iman dan
rukun Islam. Menurut ulama, sifat-sifat Allah Swt. sebenarnya sangat
banyak karena Allah Mahasempurna.

Demikian yang dapat kami susun mengenai materi sifat-sifat allah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca mau memberikan kritik dan


saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya, juga para pembaca
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : https://kifayatulawam.wordpress.com/2013/10/11/sifat-
wujud-allah-ada/

Sumber : http://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/06/01/sifat-
nafsiyyah-salbiyah-maanimanawiyah/?
preview=true&preview_id=52&preview_nonce=8fb4cae7a2

Anda mungkin juga menyukai