Anda di halaman 1dari 24

SIFAT SIFAT WAJIB, MUSTAHIL, DAN JAIZ ALLAH

MAKALAH

Dosen Pengampu : Ahmad Sahnan, S. Ud.,M. Pd. I

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Atina Rahmatika : 224110405010


2. Diva Ghefira Rahmadani : 224110405016
3. Ahmad Khoirul Nanda P : 224110405003

Kelas 1 PGMI A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI


PURWOKERTO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadiran Allah SWT yang telar


melimpahkan rahmat dan karunian-Nya sehingga kami dapet menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Shalawat serta salam
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW, beserta
keluarga dan saudarannya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akidah akhlak,
yang membahas mengenai Sifat Sifat Wajib,Mastahil,dan Jaiz Allah SWT.Kami
menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dari segi pembuatan bahasa ataupun teknik penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, khususnya dari dosen
pengampu mata kuliah ini guna menjadi acuan bagi kami untuk lebih baik lagi
dalam membuat makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada khususnya, dan bagi masyarakat pada umumnya.

Purwokerto,12 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

A. Pengertian Sifat Wajib,Mustahil,dan Jaiz Allah ..................................................... 2


B. Sifat Sifat Wajib Allah ............................................................................................ 2
C. Sifat Sifat Mustahil Allah ....................................................................................... 14
D. Sifat Jaiz Allah ........................................................................................................ 18

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 19

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 19
B. Saran ........................................................................................................................ 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Telah kita ketahui bahwasanya Allah menciptakan makhluk untuk


beribadah kepadanya,maka ketahuilah bahwa jikalau hambanya tidak beribadah
kepada Allah tidak ada kurang dan rugi bagi-Nya,tapi yang rugi hanya hambanya.
Ibadah tidak disebut ibadah bila disertai dengan tauhid kepada sang
Khaliq.Sebagaimana shalat,tidaklah disebut shalat bila tidak di sertai dengan
bersuci.Bila ibadah dicampuri syirik,maka rusaklah ibadah itu karana batal
keimanannya,sebagaimana rusak nya shalat bila disertai adanya najis.
Wajib hukumnya bagi setiap muslim mukalaf laki-laki dan maupun
perempuan,baik dari golongan awam,para hamba,maupun pelayan mengetahui
beberapa sifat yang tidak terhingga bagi Allah,sifat-sifat Wajib bagi Allah,yang
Mustahil ataupun yang Jaiz bagi Allah.Seseorang mukalaf juga memiliki
kewajiban untuk mengenal akidah serta dalilnya,baik dalil secara naqli maupun
akal karna sesungguhnya kesempuranaan ilmu hanya milik Allah.
B.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sifat Wajib,Mustahil, dan Jaiz Allah SWT?


2. Apa saja yang termasuk dalam Sifat Wajib,Mustahil,dan Jaiz Allah SWT?
3. Bagaimana bunyi dalil naqli yang menunjukan sifat-sifat Wajib Allah
SWT?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa dan memahami apa itu sifat sifat
wajib,mustahil,dan jaiz Allah SWT
2. Untuk mengetahui dan memahami apa saja sifat sifat wajib,mustahil,dan
jaiz Allah SWT
3. Untuk mengetahui dalil naqli yang menujukan tentang sifat sifat wajib
Allah SWT

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Sifat Wajib,Mustahil,Jaiz Allah SWT


Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada dzat Allah sebagai
kesempurnaan bagi-Nya. Allah adalah kholiq, dzat yang memiliki sifat yang tidak
mungkin sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk-Nya.Sifat-sifat wajib
bagi Allah itu diyakini melalui akal (wajib aqli) dan berdasarkan dalil naqli (Al
Qur’an dan Hadits). Sifat mustahil bagi Allah adalah sifat yang tidak akan pernah
ada pada dzat Allah SWT.Sifat mustahil ini dinafikan oleh sifat-sifat yang wajib
bagi Allah, dengan dalil aqal maupun dalil naqli sifat jaiz bagi Allah adalah sifat
yang boleh ada pada dzat Allah dan boleh juga tidak ada pada dzat Allah. 1 Sifat
jaiz Allah SWT dapat diartikan sebagai kebebasan Allah untuk berbuat sesuatu
atau meninggalkan perbuatan tersebut.

B.Sifat Sifat Wajib Allah SWT Beserta Dalil Naqlinya

Sifat wajib yang ada pada Allah tak terhitung jumlahnya,tetapi yang wajib
kita ketahui ada 20 sifat,yang terbagi dalam 4 bagian yaitu:

1. Sifat Nafsiyah yaitu sifat yang berhubungan dengan dzat Allah.Sifat


Nafsiyah hanya satu yaitu Wujud.

2. Sifat Salbiyah yaitu sifat yang harus melekat pada Allah Swt yang
menunjukkan kesempurnaan-Nya.Sifat salbiyah ada 5 yaitu Qidam, Baqa’,
Mukhalafatul lil hawadisi, Qiyamuhu binafsihi, dan Wahdaniyah.

3. Sifat Ma’ani yaitu sifat-sifat wajib Allah yang dapat digambarkan oleh
akal pikiran manusia serta dapat meyakinkan orang lain karna
kebenarannya dan dapat dibuktikan dengan panca indra.Sifat ma’ani ada 7
yaitu Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.

1
Sabil Akbar dkk,Sifat 20 ,“Telaah Pemikiran Al Fudholi dalam kitab Kifayatul Awam”,Jurnal
Ilmiah Multi Disiplin Indonesia,Vol.2,Tahun 2022,hlm 66.

2
4. Sifat Ma’nawiyah yaitu sifat-sifat yang berhubungan dengan sifat
ma’ani.Sifat yang ada pada suatu yang disifati, yang otomatis menetapkan
suatu hukum padanya, maka sifat Ma'nawiyah merupakan hukum
tersebut. Sifat ma’nawiyah ada 7 yaitu Qadiran, Muridan, Aliman,
Hayyan, Sami’an, Basiran, dan Mutakaliman

1. Sifat Nafsiyah

Sifat nafsiyah yaitu sifat yang berhubungan dengan dzat Allah. Sifat nafsiyah
hanya ada satu yaitu wujud.

a.Wujud

Allah bersifat wujud yang berarti ada. Maksudnya bahwa adanya Allah itu
bukan karena ada yang menciptakan, tetapi ada dengan sendirinya. Suatu hal
yang tidak masuk akal, jika Allah itu tidak ada. Mungkinkah alam beserta
iainya ini diciptakan oleh manusia atau makhluk lain? Jika tidak, mungkinkah
alam ini terjadi dengan sendirinya? Akal yang sehat pasti menerima bahwa
alam raya ini ada penciptnya, yakni Allah. Jadi wujud Allah itu wajib. Sifat
wujud pada Allah tertulis dalam Q.S As-Sajdah ayat 4:

ٍ ‫علَى أٱلعَ أر ِش ۖ َما لَ ُكم ِمن دُونِِۦه مِ ن َول‬


‫ِى َو ََل‬ َ ‫ض َو َما بَ أينَ ُه َما فِى ِست ه ِة أَي ٍهام ث ُ هم ٱ أست ََو َٰى‬
َ ‫ت َو أٱْل َ أر‬ ‫ٱَّللُ ٱلهذِى َخلَقَ ٱل ه‬
ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ ‫ه‬
‫ِيع ۚ أَفَ ََل تَتَذَ هك ُرون‬
ٍ ‫شف‬َ

Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas
'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolong pun
dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?” (QS. As-Sajdah: 4).

2. Sifat Salbiyah

Sifat Salbiyah yaitu sifat yang harus melekat pada Allah SWT yang
menunjukkan keberadaan dan kesempurnaan-NYa. Sifat Salbiyah ada 5 yaitu:

3
a. Qidam

Qidam artinya terdahulu, maksudnya bahwas Allah itu terdahulu dan tida
didahului sesuatu (tidak ada permulaan-Nya).Jika Allah ada permulaan-Nya,
berarti ada yang menciptakan-NYa. Jika Allah ada yang menciptakan,berarti
Allah itu huduts (baru),sama dengan makhluk lainnya. Setiap yang baru atau ada
permulaan selalu didahului dengan tidak ada. Untuk menjadi ada pasti ada yang
menciptakan. Jika Allah ada yang menciptakan.Siapa penciptanya? Mustahil
Allah bersifat baru. Begitu juga setiap yang baru atau ada permulannya pasti ada
akhirnya.Jika Allah baru pasti Allah berakhir. Hal ini tidak mungkin.Sifat Qidam
pada Allah tertulis dalam Al-Quran surat Al-Hadid ayat 3 yang berbunyi sebagai
berikut:

‫علِيم‬
َ ٍ‫ش أىء‬ ‫ٱل َءاخِ ُر َوٱل َٰ ه‬
َ ‫ظ ِه ُر َو أٱل َباطِ ُن ۖ َوه َُو ِب ُك ِل‬ ‫ه َُو أٱْل َ هو ُل َو أ‬

Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)

b. Baqa'

Allah SWT bersifat baqa' artinya kekal. Sudah menjadi hukum


Allah,bahwa setiap makhluk berproses menuju kepada kehancuran atau
kebinasaan. Begitu juga manusia, dari janin dalam kandungan, dilahirkan,menjadi
bayi, anak-anak, remaja ,dewasa, tua dan pada waktunya akan meninggal
dunia.Semua makhluk berubah-ubah, berproses menuju kepada kehancuran.
Sedangkan Allah sebagai pencipta makhluk itu bersifat kekal, tidak berubah-ubah.
Sifat Baqa’ tertulis dalam Al-Quran surat Ar-Rahman ayat 26 dan 27 yang
berbunyi sebagai berikut:

‫) َويَ أبقَى َوجأ هُ َربِكَ ذُو أال َجَل ِل َواإل أك َرام‬٢٦( ‫ان‬
ٍ َ‫علَ أي َها ف‬
َ ‫ُك ُّل َم أن‬

4
Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat
Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)

c. Mukhalafatu lil Hawaditsi

Allah SWT bersifat Mukhalafatu lil Hawadatsi artinya berbeda dengan


semua makhluk. Banyak sudah hasil karya telah diciptakan oleh manusia, mulai
dari barang yang sederhana sampai kepada barang nyang rumit atau canggih.
Semua hasil karya manusia tidak ada yang sama dengan pembuatnya yakni
manusia.Dan akal sehatpun tentu meyakini bahwa tidak mungkin Allah Yang
Maha Pencipta sama dengan makhluk ciptaannya, baik Dzat maupun sifat-sifat-
NYa.

Tertulis dalam Al-Quran surat Al-Ikhlas ayat 4 yang berbunyi:

‫َولَ أم يَ ُكن له ۥهُ ُكفُ ًوا أ َ َحد‬

Artinya: “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas:
4)

d. Qiyamuhu Binafsihi

Allah SWT bersifat qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri, maksudnya


Allah SWT itu tidak membutuhkan bantuan apapun dan siapapun. Semua
makhluk dalam melangsungkan kehidupannya tergantung kepada makhluk lain,
termasuk manusia yang paling banyak ketergantungannya kepada makhluk lain.
Mustahil Allah membutuhkan orang lain. Allah maha kaya. Meskipun Dia
menciptakan berbagai jenis makhluk dan memberi nikmat kepadanya, tetapi Allah
tidak pernah mengharapkanNya.Sifat qiyamuhu binafsihi pada Allah SWT tertulis
dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 111 yang berbunyi sebagai berikut:

ً ِ‫َّلل ٱلهذِى لَ أم يَتهخِ ذأ َولَدًا َولَ أم يَ ُكن له ۥهُ ش َِريك فِى أٱل ُم ألكِ َولَ أم يَ ُكن له ۥهُ َولِى ِمنَ ٱلذُّ ِل ۖ َوكَبِ أرهُ تَ أكب‬
‫يرا‬ ِ ‫َوقُ ِل أٱل َح أمدُ ِ ه‬

Artinya: “Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak
dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang

5
memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-
besarnya.’” (QS. Al-Isra: 111)

e. Wahdaniyah

Allah SWT bersifat wahdaniyah artinya Maha Esa, mustahil Allah SWT
bersifat ta'addud artinya berbilang. Tidak ada dua Tuhan.Sebab jika ada dua
Tuhan bisa dibayangkan apa yang akan terjadi.Jika Tuhan yang satu dengan
Tuhan yang lain berbeda pendapat, tentu akan terjadi malapetaka dahsyat di jagat
raya ini.Sifat wahdaniyah pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Ikhlas
ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut:

‫ٱَّللُ أ َ َحد‬
‫قُ أل ه َُو ه‬

Artinya: "Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa.'" (QS. Al-Ikhlas: 1)

3. Sifat Ma'ani

Sifat ma'ani yaitu sifat wajib Allah yang dapat digambarkan oleh akal
pikiran manusiadan dapat meyakinkan orang lain karena kebenarannya dan dapat
dibuktikan dengan panca indera.sifat ma'ani ada 7 macam yaitu:

a. Qudrat

Qudrat artinya kuasa. Jagat raya ini yang terdiri dari berjuta-juta bintang
dan planet yang selalu bergerak teratur tanpa terjadi tabrakan.Juga adanya
manusia sejak Adam hingga sekarang, tidak ada dua orang manusiapun yang
persis sama. Kesemuanya itu adalah merupakan bukti Allah itu Maha Kuasa.
Wajib Allah bersifat kudrat (kuasa).Manusia saja dapat menguasai dan
memanfaatkan alam untuk meningkatkan taraf hidupnya,apalagi Allah yang
menciptakan manusia itu. Maka mustahil Allah bersifat lemah.Sifat qudrat pada
Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi
sebagai berikut:

6
‫س أم ِع ِه أم‬ َ ‫ٱَّللُ لَذَه‬
َ ِ‫َب ب‬ َ ‫وا ۚ َولَ أو‬
‫شا ٓ َء ه‬ ۟ ‫علَ أي ِه أم قَا ُم‬ ‫ضا ٓ َء لَ ُهم همش أَو ۟ا فِي ِه َوإِذَآ أ َ أ‬
َ ‫ظلَ َم‬ َ َ ‫ص َرهُ أم ۖ ُكله َما ٓ أ‬
َ َٰ ‫ف أ َ أب‬ َ ‫يَكَادُ أٱلبَ أرقُ يَ أخ‬
ُ ‫ط‬
‫ش أىءٍ قَدِير‬ َ ‫علَ َٰى ُك ِل‬ َ ‫ص ِر ِه أم ۚ إِ هن ه‬
َ ‫ٱَّلل‬ َ َٰ ‫َوأ َ أب‬

Artinya: "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali


kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 20)

b. Iradat

Allah SWT bersifat Iradat artinya berkehendak.Allah bebas menentukan


kehendak atau kemauanNya tanpa ada apa dan siapapun yang dapat memerintah
atau melarangnya. Segala sesuatau yang diciptakan Allah atas kehendak-Nya,
bukan karena terpaksa atau disengaja.Jika Allah menghendaki sesuatu cukup
berfirman "kun fayakun".Sifat iradat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran
Surat Hud ayat 107 yang berbunyi sebagai berikut:

ُ ‫س َٰ َم َٰ َوتُ َو أٱْل َ أر‬


َ ‫ض ِإ هَل َما‬
ُ‫شا ٓ َء َربُّكَ ۚ ِإ هن َربهكَ فَعهال ِل َما ي ُِريد‬ ِ ‫َٰ َخ ِلدِينَ فِي َها َما دَا َم‬
‫ت ٱل ه‬

Artinya: "mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika
Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
terhadap apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud: 107)

c. ‘Ilmu

Allah SWT bersifat ilmu artinya mengetahui. Allah SWT mengetahui


segala sesuatunya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang kecil
maupun yang besar.Allah SWT mengetahui sagala sesuatu, baik yang telah,
sedang maupun yang akan terjadi.Allah SWT mengetahui segala yang ada dalam
hati, baik yang rahasia maupun yang terang-terangan. Jika dibandingkan dengan
ilmu Allah SWT,ilmu manusia tidak lebih dari setitik air di tengah samudra yang
maha luas.Oleh karena itu Orang yang beriman harus senantiasa mencari ilmu dan
mengembangkannya demi kebaikan umat manusia.Sifat ‘ilmu pada Allah SWT
tertulis dalam Alquran Surat Qaf ayat 16 yang berbunyi sebagai berikut:

7
‫س ۥهُ ۖ َونَ أح ُن أ َ أق َربُ ِإلَ أي ِه مِ أن َح أب ِل أٱل َو ِري ِد‬
ُ ‫س ِبِۦه نَ أف‬ ِ ‫َولَقَدأ َخلَ أقنَا أ‬
َ َٰ ‫ٱإلن‬
ُ ‫سنَ َونَ أعلَ ُم َما ت ُ َو أس ِو‬

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui


apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya." (QS. Qaf: 16)

Dia-lah Yang Maha Mengetahui, yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, baik
yang wajibat (perkara-perkara yang pasti), mumtani'at (perkara-perkara yang
mustahil),maupun mumkinat (perkara-perkara yang mungkin).Allah SWT
mengetahui diri-Nya yang maha mulia,sifat-Nya yang suci dan sifat-Nya yang
agama.Itulah wajibat yang pasti ada.Allah pun tahu mumtani'at dalam kondisi
mustahil terjadi dan tahu akibat wujudnya seandainya diwujudkan.

d. Hayat

Allah SWT bersifat Hayat artinya hidup.Allah hidup dengan


sendirinya,tidak ada yang menghidupkan. Allah SWT adalah Dzat yang hidup dan
mustahil mati. Hidupnya Allah tidak sama dengan hidupnya manusia atau
binatang.Allah hidup tidak memerlukan sesuatu. Ia hidup sebagaimana Ia ada
tanpa didahului oleh tidak ada.Dan hidupnya Allah tanpa berkesudahan. Hidup
Allah SWT sempurna dan kekal selama-lamanya,tidak menngantuk dan tidak
tidur.Alam semesta ini pasti diciptakan oleh Dzat yang hidup.Sesuatu yang mati
pasti tidak akan mampu menciptakan sesuatu.Sifat hayat pada Allah SWT tertulis
dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 255 yang berbunyi sebagai berikut:

َ ‫ش أىءٍ ِم أن ِع ألمِ ِٓۦه ِإ هَل ِب َما‬


ُ‫شا ٓ َء ۚ َو ِس َع ُك أر ِسيُّه‬ ُ ‫َي أش َف ُع عِندَ ٓۥهُ ِإ هَل ِبإِ أذنِِۦه ۚ َي أع َل ُم َما َبيأنَ أ َ أيدِي ِه أم َو َما خ أَلفَ ُه أم ۖ َو ََل يُحِ ي‬
َ ‫طونَ ِب‬
‫ى أٱلعَظِ ي ُم‬
ُّ ‫ظ ُه َما ۚ َوه َُو أٱلعَ ِل‬ُ ‫ض ۖ َو ََل يَـُٔودُ ۥهُ حِ أف‬ َ ‫ت َو أٱْل َ أر‬ ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬
‫ٱل ه‬

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat
memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa

8
dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit
dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)

e. Sama'
Allah SWT bersifat sama' artinya mendengar.Allah maha mendengar apa
yang ada di langit dan di bumi.Pendengaran Allah tidak terbatas.Ia mendengar
baik yang pelan maupun yang keras.Sifat sama’ pada Allah SWT tertulis dalam
Al-Quran Surat Asy-Syura ayat 11 sebagai berikut:

‫ش أىء ۖ َوه َُو‬ َ ‫أس َكمِ ثأ ِلِۦه‬


َ ‫ض ۚ َج َع َل لَ ُكم ِم أن أَنفُ ِس ُك أم أ َ أز َٰ َو ًجا َومِ نَ أٱْل َ أن َٰ َع ِم أ َ أز َٰ َو ًجا ۖ يَذأ َر ُؤ ُك أم فِي ِه ۚ لَي‬
ِ ‫ت َو أٱْل َ أر‬
ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬
‫فَاطِ ُر ٱل ه‬
‫ير‬
ُ ‫ص‬ ِ َ‫ٱلسهمِ ي ُع أٱلب‬

Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis
kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-
pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak
ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan
Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)

f. Bashar

Allah SWT bersifat bashar artinya melihat.Penglihatan Allah mencakup


seluruh hal yang terlihat di semua penjuru langit dan bumi.Allah SWT melihat
segala sesuatu, baik yang telah ,sedang maupun yang akan terjadi.Penglihatan
Allah SWT tidak dibatasi oleh alat dan waktu. Semua makhluk dan benda yang
ada di alam ini tidak lepas dari penglihatan Allah SWT.Allah SWT dapat melihat
semua yang hitam di padang pasir yang gersang,pada malam yang gelap
gulita.Allah dapat melihat seluruh anggota badan,baik luar maupun dalam,aliran
makanan bagian-bagian tubuhnya yang sangat kecil.Allah SWT dapat melihat
aliran air di dalam ranting-ranting pohon,serta seluruh tumbuh-tumbuhan dengan
berbagai ragam jenis, ukuran dan kehalusannya.Allah SWT dapat melihat tetesan
keringat semut, lebah dan lalat, bahkan yang lebih kecil dari itu.Allah SWT
melihat perkara-perkara yang ghaib maupun nyata, baik di depan mata maupun
yang tidak di depan mata.Allah juga dapat malihat pengkhianatan mata,kedipan

9
kelopak mata dan gerakan hati.Sifat basar pada Allah SWT tertulis dalam Alquran
Surat Al-Hujurat ayat 18 yang berbunyi sebagai berikut:

َ‫صير ِب َما تَ أع َملُون‬ ِ ‫ت َو أٱْل َ أر‬


‫ض ۚ َو ه‬
ِ ‫ٱَّللُ َب‬ ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬
‫أب ٱل ه‬ َ ‫ٱَّلل َي أعلَ ُم‬
َ ‫غي‬ َ ‫ِإ هن ه‬

Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)

g. Kalam

Allah SWT bersifat kalam artinya berfirman atau berbicara. Firman Allah
SWT berbeda dengan kata-kata makhluk yang diciptakannya.Allah berkomunikasi
dengan hamba yang dikehendaki-Nya.Allah berkomunikasi dengan bahasa-Nya
yang disebut kalamullah atau firman Allah.Firman-firman Allah SWT tersusun
dengan rapi di dalam kitab suci yang diturunkan kepada rasul-rasul-Nya.Sifat
kalam pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-A’raf ayat 143 dan Surat
yang berbunyi sebagai berikut:

ۚ َ‫ظ أر ِإلَيأك‬ ِ ‫س َٰى لِمِ ي َٰقَ ِتنَا َو َكله َم ۥهُ َربُّ ۥهُ قَا َل َر‬
ُ ‫ب أ َ ِرن ِٓى أَن‬ َ ‫َولَ هما َجا ٓ َء ُمو‬

Artinya: "Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu
yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya."
(QS. Al-A'raf: 143)

4. Sifat Maknawiyah

Sifat maknawiyah yaitu sifat-sifat yang berhubungan dengan sifat ma'ani


atau merupakan kelanjutan sifat-sifat ma'ani.Dengan kata lain adanya tujuh sifat
ma'ani berarti ada tujuh sifat ma'nawiyah.Ketujuh sifat maknawiyah adalah sbagai
berikut :

a. Qadiran

Allah SWT bersifat qadiran yang berarti Maha Kuasa. Sesungguhnya


Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.Sifat qadiran pada Allah
tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi sebagai berikut:

10
‫س أم ِع ِه أم‬ َ ‫ٱَّللُ لَذَه‬
َ ِ‫َب ب‬ ۟ ‫علَ أي ِه أم قَا ُم‬
َ ‫وا ۚ َولَ أو‬
‫شا ٓ َء ه‬ ‫ضا ٓ َء لَ ُهم همش أَو ۟ا فِي ِه َوإِذَآ أ َ أ‬
َ ‫ظلَ َم‬ َ َ ‫ص َرهُ أم ۖ ُكله َما ٓ أ‬
َ َٰ ‫ف أ َ أب‬
ُ ‫ط‬ َ ‫يَكَادُ أٱلبَ أر ُق يَ أخ‬
‫ش أىءٍ قَدِير‬ َ ‫علَ َٰى ُك ِل‬ َ ‫ص ِر ِه أم ۚ إِ هن ه‬
َ ‫ٱَّلل‬ َ َٰ ‫َوأ َ أب‬

Artinya: "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali


kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap
menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 20)

b. Muridan

Allah SWT bersifat Muridan artinya maha berkehendak. Sesungguhnya


Allah adalah Dzat YangMaha berkehendak atas segala sesuatu.Sifat muridan pada
Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Hud ayat 107 yang berbunyi sebagai
berikut:

ُ ‫س َٰ َم َٰ َوتُ َو أٱْل َ أر‬


َ ‫ض إِ هَل َما‬
ُ‫شا ٓ َء َربُّكَ ۚ إِ هن َربهكَ فَعهال ِل َما ي ُِريد‬ ِ ‫َٰ َخ ِلدِينَ فِي َها َما دَا َم‬
‫ت ٱل ه‬

Artinya: "mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika
Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana
terhadap apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud: 107)

c. Aliman

Allah SWT bersifat Aliman yang berarti maha mengetahui.Pengetahuan


Allah tidak terbatas dan mencakup atas segala sesuatu baik yang tampak maupun
yang tidak tampak. Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha
Mengetahui.Sifat ‘aliman pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa
ayat 176 yang berbunyi sebagai berikut:

‫أس َل ۥهُ َو َلد َو َل ٓۥهُ أ ُ أخت َف َل َها ِن أ‬ َٰ


‫ف َما ت ََركَ ۚ َوه َُو َي ِرث ُ َها ٓ ِإن له أم‬ ُ ‫ص‬ َ ‫ٱَّللُ يُ أفتِي ُك أم فِى أٱل َكلَلَ ِة ۚ ِإ ِن ٱ أم ُرؤ ۟ا َهلَكَ لَي‬
‫َي أست َ أفتُونَكَ قُ ِل ه‬
ۗ ‫سا ٓ ًء فَلِلذهك َِر مِ ثأ ُل َح ِظ أٱْلُنثَيَي ِأن‬
َ ِ‫ان مِ هما ت ََركَ ۚ َوإِن كَانُ ٓو ۟ا إِ أخ َوة ً ِر َج ًاَل َون‬ِ َ ‫يَ ُكن له َها َولَد ۚ فَإِن كَانَت َا ٱثأنَتَي ِأن فَلَ ُه َما ٱلثُّلُث‬
‫علِيم‬ َ ‫ٱَّللُ بِ ُك ِل‬
َ ٍ‫ش أىء‬ ۟ ُّ‫َضل‬
‫وا ۗ َو ه‬ ِ ‫ٱَّللُ لَ ُك أم أَن ت‬
‫يُبَيِنُ ه‬

Artinya: "Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah:


"Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal

11
dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka
bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya,
dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan),
jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang,
maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang
meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan
perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua
orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya
kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa:
176)

d. Hayyan

Allah SWT bersifat Hayyan yang berarti Maha Hidup.Allah SWT maha
hidup dan hidupnya kekal selama-lamanya.Sifat hayyan pada Allah SWT tertulis
dalam Alquran Surat Al-Furqan ayat 58 yang berbunyi sebagai berikut:

‫يرا‬
ً ِ‫ب ِعبَا ِدِۦه َخب‬ َ ‫علَى أٱل َح ِى ٱلهذِى ََل يَ ُموتُ َو‬
ِ ‫سبِ أح بِ َح أم ِدِۦه ۚ َو َكف ََٰى بِِۦه بِذُنُو‬ َ ‫َوت ََو هك أل‬

Artinya: "Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati,
dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui
dosa-dosa hamba-hamba-Nya." (QS. Al-Furqan: 58)

e. Sami'an

Sami'an artinya maha mendengar,Allah SWT Maha Mendengar dan


pendengaran-Nya tidak terbatas yakni mencakup segala sesuatu baik yang
bersuara maupun tidak bersuara. Sesungguhnya Allah Dzat Yang Maha Hidup,
hidup selamanya dan tidak akan mati.Sifat sami’an pada Allah SWT tertulis
dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 256 dan yang berbunyi sebagai berikut:

12
‫سكَ بِ أٱلعُ أر َوةِ أٱل ُوثأقَ َٰى ََل‬
َ ‫ٱَّلل فَقَ ِد ٱ أست َ أم‬ ‫ٱلر أشدُ مِ نَ أٱلغ َِى ۚ فَ َمن يَ أكفُ أر بِٱل َٰ ه‬
ِ ‫طغُو‬
ِ ‫ت َويُؤأ مِ ن بِ ه‬ ِ ‫آ إِ أك َراهَ فِى ٱلد‬
ُّ َ‫ِين ۖ قَد تهبَيهن‬
‫علِيم‬
َ ‫سمِ يع‬ ‫ام لَ َها ۗ َو ه‬
َ ُ‫ٱَّلل‬ َ ‫ص‬َ ‫ٱن ِف‬

Artinya: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya


telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa
yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 256)

f. Bashiran

Allah SWT bersifat Bashiran artinya maha melihat.Allah SWT maha


melihat baik yang tampak maupun yang tidak tampak.Sesungguhnya Allah adalah
Dzat Yang Maha Melihat atas segala sesuatu.Sifat bashiran pada Allah SWT
tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 yang berbunyi sebagai berikut:

َ‫صير بِ َما تَ أع َملُون‬ ِ ‫ت َو أٱْل َ أر‬


‫ض ۚ َو ه‬
ِ َ‫ٱَّللُ ب‬ ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬
‫أب ٱل ه‬ َ ‫ٱَّلل يَ أعلَ ُم‬
َ ‫غي‬ َ ‫إِ هن ه‬

Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)

g. Mutakalliman

Allah SWT bersifat Mutakalliman artinya Maha berkata-kata


(Berbicara).Pembicaraan Allah tidak memerlukan suara dan bahasa
tertentu,karena Allah SWT mengerti akan pembicaraan makhluknya.Sifat
mutakkaliman pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 164
yang berbunyi sebagai berikut:

‫س َٰى تَ أكلِي ًما‬ ‫ع َليأكَ ۚ َو َكله َم ه‬


َ ‫ٱَّللُ ُمو‬ َ ‫ص ُه أم‬ ُ ‫س ًَل له أم نَ أق‬
‫ص أ‬ َ ‫ص َٰنَ ُه أم‬
ُ ‫علَيأكَ مِ ن قَ أب ُل َو ُر‬ َ َ‫س ًَل قَدأ ق‬
‫ص أ‬ ُ ‫َو ُر‬

Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa
dengan langsung." (QS. An-Nisa: 164)

13
B.Sifat Sifat Mustahil Allah SWT

1. Sifat Mustahil Allah Nafsiyah.

a.‘Adam

Ketika kamu pulang dari madrasah setiba di rumah, kamu melihat di meja
makan telah ada makanan. Mungkinkah makanan itu berjalan sendiri dari dapur
menuju meja makan? Mungkinkah makanan itu sudah ada di dapur tanpa ada
yang memasaknya? Walaupun saat itu tidak ada orang di rumah,tetapi kamu yakin
bahwa ada orang yang memasaknya di dapur dan menghidangkannya di meja
makan.Tidak mungkin makanan itu ada dengan sendirinya.Contoh di atas dapat
membantu kamu untuk memahami,bahwa mustahil Allah SWT itu tidak
ada.Begitu juga adanya alam semesta, pasti ada yang membuatnya.Mustahil alam
semesta tiba-tiba terjadi dengan sendirinya, tanpa ada yang menciptakan?Akal
sehat manusia pasti menerima bahwa alam semesta ini ada penciptanya, yaitu
Allah Yang Maha Kuasa.

2. Sifat Mustahil Allah Salbiyah

a. Huduts

Hudust artinya baru atau ada permulaan.Setiap yang baru atau ada
permulaan pasti didahului dengan tidak ada. Untuk menjadi ada pasti ada yang
mengadakannya atau menciptakannya? Mustahil Allah SWT bersifat baru.

b.Fana

Fana artinya rusak.Mustahil Allah SWT memiliki sifat ini, mana mungkin
Allah yang mengendalikan alam semesta ini bersifat Fana' (rusak).

c.Mumatsalatuhu lil-hawadisi

Mumatsalatuhu lil-hawadisi artinya menyerupai yang baru atau


makhluk.Jika karya yang dihasilkan manusia tidak akan bisa sama dengan yang

14
manusia yang membuatnya, maka tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu yang
sama dengan-Nya.

d.Ihtiyajuhu Lighairihi

Ihtiyajuhu Lighairihi artinya membutuhkan sesuatu kepada selain dirinya.


Mustahil Allah SWT membutuhkan yang lain. Allah kaya meskipun Dia
menciptakan berbagai jenis makhluk Nya, Allah tidak mengharapkan imbalan.

f.Ta'addud

Ta'addud artinya berbilang atau lebih dari satu. Mustahil Allah SWT lebih
dari satu, sebab jika Allah ada dua atau lebih, pasti suatu saat terjadi perdebatan
pendapat.

3. Sifat Mustahil Allah Ma'ani.

a. Ajzun

Ajzun artinya lemah.Allah SWT mustahil bersifat lemah, karena Allah


adalah Dzat yang memiliki sifat kudrat (berkuasa)terhadap sesuatu. Alam semesta
tidak mungkin ada kalau Allah SWT bersirat Ajzun atau lemah.

b. Karahah

Karahah artinya terpaksa.Allah mustahil bersifat terpaksa.Karena Allah


bersifat Iradat atau berkehendak, jika Allah memiliki sifat terpaksa, maka tidak
mungkin alam semesta ini tercipta. Sebab, alam semesta tercipta atas kehendak
Allah SWT tanpa ada yang memaksa.

c. Jahlun Jahlun artinya bodoh.Allah SWT tidak mungkin bodoh, Dia


adalah Tuhan Yang Maha Pintar/Mengetahui. Kalau kita perhatikan manusia yang
merupakan ciptaan Allah ada yang sama jenis kelamin,usia, tinggi badan tetapi
mereka sangat berbeda. Sepandai apa pun manusia tetap saja mempunyai
keterbatasan. Allah yang memberikan ilmu kepada manusia, jadi tidak mungkin
Allah SWT sendiri bodoh.

15
d. Mautun

Mautun artinya mati.Sifat Allah ini adalah kebalikan dari sifat wajib
Hayyan (hidup).Mustahil Allah bersifat mati, sebab mati menunjukkan
kelemahan. Jika Allah lemah, pastilah alam semesta beserta isinya ini tidak ada.
Siapa yang akan menciptakan, memelihara, menjaga, dan mengaturnya jika Allah
SWT yang menciptakan mati.

h. Summun

Summun artinya tuli.Allah mustahil mempunyai sifat tuli karena Dia adalah
Dzat Yang Maha Mendengar. Jika Allah tuli,tentu Dia tidak mendengar doa dan
puji syukur makhlukNya. Dia tidak mendengar ucapan-ucapan yang keluar dari
mulut orang-orang yang durhaka. Dengan demikian Allah menganggap sama
orang-orang yang soleh dengan yang durhaka.PadahalAllah berjanji akan
membalas amal sekecil apa pun.

i. ‘Umyun

‘Umyun artinya buta.Allah tidak mungkin bersifat buta. Allah adalah Dzat
Yang Maha Melihat. Manusia saja yang diciptakan oleh Allah diberi mata untuk
melihat, apalagi Allah pasti Maha Melihat.

j. Bukmun

Bukmun artinya bisu.Seandainya Allah Bisu, bagaimana mungkin para


nabi dapat menerima wahyu. Dari wahyu itu kemudian terhimpun kalamullah
yang tertulis dalam kitabullah. Dengan adanya Al Qur'an yang berisi firman
Allah, kita yakin bahwa mustahil Allah SWT bersifat bisu.

16
4. Sifat Mustahil Allah Ma'nawiyah.

a. ‘Ajizan

‘Ajizan artinya Maha Lemah.Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat


Qadiran, Allah tidak mungkin memiliki sifat adjizan karena Allah adalah Dzat
Yang mempunyai sifat Maha Kuasa.

b. Mukrahan

Mukrahan artinya Maha Terpaksa.Allah mustahil bersifat mukrohan


karena Allah adalah Dzat Ynag Maha Berkehendak.

c. Jahilan

Jahilan artinya Maha Bodoh.Allah mustahil bersifat jahilan karena Allah


Maha Mengetahui segala sesuatu yang diciptakanNya.

d. Mayyitan

Mayyitan artinya Maha Mati.Mustahil Allah bersifat mati, karena Allah


SWT adalah Dzat Yang Maha Hidup dan menghidupi segalayang hidupdi
bumi.

e. Ashamman

Ashamman artinya Maha Tuli.Allah tidak mungkin bersifat tuli karena


Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar.

f. A'ma

A'ma artinya Maha Buta.Mustahil Allah SWT buta, karena Allah melihat
sesuatu baik yang kelihatan oleh manusia maupun yang tidak bisa dilihat oleh
manusia.

17
g. Abkam

Abkam artinya Maha Bisu.Allah SWT tidak mungkin bisu karena Allah
mempunyai sifat berfirman.

C.Sifat Jaiz Allah SWT

Sifat jaiz Allah SWT dapat diartikan sebagai kebebasan Allah untuk
berbuat sesuatu atau meninggalkan perbuatan tersebut. Keinginan itu bersifat
mutlak atas kehendak Allah SWT, tanpa ada intervensi atau campur tangan zat
yang lain.

Sifat jaiz Allah SWT hanya ada satu, yakni "fi'lu kulli mumkinin au
tarkuhu" ( ‫) فعل كل ممكن أو تركه‬, yang artinya Allah mungkin (bebas)
mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.2

Dalam hal ini, segala sesuatu yang mungkin Allah lakukan, tidak wajib Dia
kerjakan dan tidak mustahil Dia capai.Bagaimanapun juga, semuanya tergantung
dari kehendak Allah SWT. Tidak ada unsur keterpaksaan atau intervensi dari
makhluk atau zat lain.

Contoh:

a. Allah SWT menciptakan yang indah-indah atau yang buruk-buruk atau


menciptakan salah satunya, atau tidak menciptakan sama sekali.

b. Allah member rizeki atau tidak member rizeki kepada manusia. Allah
memberi pahala kepada orang yang berbuat baik dan menyiksa orang-
orang yang berbuat maksiat bukan kewajiban Allah tetapi merupakan
keadilan Nya.

c. Allah menciptakan alam semesta karena Allah menghendakinya. Allah


boleh saja tidak menciptakan alam semesta ini jika Allah tidak
menghendaki adanya alam ini.Sifat jaiz bagi Allah SWT hanya satu

2
Ahmad Sunarto,”Terjemah Kitab Al-Jawahir Al-Kalamiyah”,2011,hlm 27

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa sifat 20 yang wajib
bagi Allah terbagi menjadi 4 bagian :

1. Sifat Nafsiyah yaitu wujud.


2. Sifat Salbiyah yaitu qidam, baqa’, mukholafatuhu lil hawadisi,
qiyamuhu binafsihi, wahdaniyah.
3. Sifat Ma’ani yaitu qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, kalam.
4. Sifat Ma’nawiyah yaitu qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an,
bashiran, mutakalliman.

Begitupun sifat mustahil Allah juga terbagi menjadi 4 bagian :

1. Sifat Mustahil Allah Nafsiyah yaitu ‘Adam


2. Sifat Mustahil Allah Salbiyah yaitu huduts, fana, mumatsalatuhu lil-
hawadisi, ihtiyajuhu lighairihi,dan ta'addud.
3. Sifat Mustahil Allah Ma'ani yaitu ajzun, karahah, jahlun, mautun,
summon,‘umyun, dan Bukmun.
4. Sifat Mustahil Allah Ma'nawiyah yaitu ‘ajizan, mukrahan,
jahilan,mayyitan,ashamman, a'ma , dan abkam.

Sementara Sifat jaiz Allah SWT hanya ada satu, yakni "fi'lu kulli mumkinin au
tarkuhu" ( ‫) فعل كل ممكن أو تركه‬, yang artinya Allah mungkin (bebas) mengerjakan
sesuatu atau meninggalkannya.

B. Saran

Demikian yang dapat kami susun mengenai materi sifat-sifat Allah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.Kami banyak berharap para pembaca mau memberikan kritik

19
dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya, juga para pembaca pada umumnya.

20
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani.2020 "Meningkatkan Kemampuan Mengenal Sifat Sifat Allah
Melalui Pembelajaran Al Asma Al Husna", Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam,
Volume 2 (hlm 225), Sumatra Utara: Fakultas Ushuluddin Studi Islam Universitas
Islam Negeri Sumatra Utara Medan.
Chamzah."Akidah Akhlak",Tegal,FGP press.
1
Ahmad Sunarto,”Terjemah Kitab Al-Jawahir Al-Kalamiyah”,2011
Niken,Ari.7 Juli 2022."Meningkatkan Iman Mari Mengenal 20 Sifat Wajib
Allah SWT dan artinya, https://www.popbela.com/career/inspiration/niken-
ari/sifat-wajib-allah, diakses pada 10 September 2022 pukul 15 :20.

21

Anda mungkin juga menyukai