Anda di halaman 1dari 14

ASMA, SIFAT, DAN AF’AL ALLAH SWT

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid

Disusun Oleh:

(1224060030) Deden Hermawan

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr,Wb.

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. karena atas karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Penulis membuat makalah ini dengan judul “ASMA, SIFAT,
DAN AF’AL ALLAH SWT”. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Ilmu
Tauhid semester satu di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat bapak Nanang Suryatna, MA. Selaku dosen Ilmu Tauhid yang telah
membimbing dalam proses penyusunan makalah ini dan seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini serta berbagai sumber yang telah penulis pakai sebagai data dan
fakta pada makalah ini.

Penulis mengakui bahwa penulis hanya manusia biasa yang tidak sempurna dan memiliki
banyak kekurangan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan
dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah terselesaikan. Tidak semua
hal dapat penulis deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Penulis melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang dimiliki.

Dengan menyelesaikan makalah ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang dapat
dipetik dan bisa mengambil pelajaran dari makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

Bandung, 10 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................1
1.3 TUJUAN..............................................................................................................................1
1.4 MANFAAT..........................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN DAN DALIL SIFAT WAJIB BAGI ALLAH SWT...................................................3
2.2 PENGERTIAN DAN DALIL ASMAUL HUSNA............................................................................7
2.3 PENGERTIAN DAN DALIL AF’AL ALLAH SWT........................................................................8
2.4 PERBEDAAN ASMAUL HUSNA DENGAN SIFAT WAJIB BAGI ALLAH SWT..............................8
2.5 HUBUNGAN SIFAT WAJIB ALLAH , ASMAUL HUSNA, DAN AF’AL ALLAH SWT....................9
BAB III.........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................10
3.2 SARAN.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tauhid berarti meyakini keesaan Allah Swt, baik zat, sifat, maupun perbuatan Allah Swt.
Allah Swt itu Mahabesar tiada bandingannya, tidak terbatas, dan bersifat kekal. Allah Swt
menciptakan langit dan bumi beserta isinya dibuat bukan sekadar hanya manifestasi, tetapi
bentuk kasih sayang Allah Swt kepada makhluk-Nya. Sebenarnya segala sesuatu ini
ditujukan sebagai jalan atau jembatan agar manusia bisa beribadah dan beriman kepada-Nya.
Allah Swt memiliki nama-nama yang baik, memiliki sifat wajib serta memiliki af’al
yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai bukti bahwa Allah Swt
Mahabesar dan agar makhluk-Nya bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Allah
Swt jug telah menetapkan sifat-sifat yang memberitahukan kesempurnaan-Nya.
Namun, perlu ditegaskan bahwa Allah Swt sama sekali berbeda dengan makhluk-Nya.
Allah Swt Mahasuci dari segala rupa penyerupaan dan pembentukan. Sifat Allah Swt
bukanlah dzat-Nya, tetapi sifat tidak dapat dipisahkan dari Allah Swt.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sifat wajib bagi Allah Swt?
2. Apa dalil tentang sifat wajib bagi Allah Swt?
3. Apa yang dimaksud dengan asmaul husna?
4. Apa dalil tentang asmaul husna?
5. Apa yang dimaksud dengan af’al?
6. Apa dalil tentang af’al?
7. Bagaimana keterkaitan dan perbedaan dari sifat wajib bagi Allah Swt, asma, dan Af’al?

Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sifat wajib bagi Allah Swt.
1 Untuk mengetahui dalil tentang sifat wajib bagi Allah Swt.
2 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan asmaul husna.
3 Untuk mengetahui dalil tentang asmaul husna.
4 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan af’al.
5 Untuk mengetahui dalil tentang af’al.
6 Untuk mengetahui keterkaitan dan perbedaan dari sifat wajib bagi Allah Swt, asma, dan af’al.
1
1.4 Manfaat
a. Bagi siswa atau mahasiswa

Menambah wawasan dan pengetahuan akan sifat wajib bagi Allah Swt, asma, serta af’al dan
menjadikan makalah ini sebagai informasi yang dapat dipakai untuk bahan kajian dimasa yang
akan datang sekaligus bahan ilmu pengetahuan.

b. Bagi masyarakat

Menambah wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat agar lebih mengetahui sifat wajib
bagi Allah Swt, asma, serta af’al. Serta memberikan informasi yang dapat bermanfaat di
masyarakat karena sifat wajib bagi Allah Swt, asma, serta af’al sangat diperlukan oleh
masyarakat.

c. Bagi pembaca

Manfaat bagi pembaca yaitu menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sifat wajib bagi
Allah Swt, asma, serta af’al. Serta menambah fakta fakta yang sebelumnya belum diketahui
pembaca

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Dalil Sifat Wajib Bagi Allah Swt


Sifat wajib bagi Allah Swt adalah sifat yang pasti ada pada Allah Swt dan sebagai suatu
sifat yang dimiliki-Nya serta sebagai bentuk dari kesempurnaan-Nya. Sifat wajib bagi Allah ini
harus diimani oleh setiap umat muslim karena ini sebagai hal yang dimiliki dari Allah Swt.
Namun, selain ada sifat wajib bagi Allah Swt ada juga sifat mustahil bagi Allah Swt yang berarti
itu bukanlah sifat dari Allah Swt. Sebagai umat muslim kita boleh mengetahui kedua sifat itu,
tetapi yang diyakini hanyalah sifat wajib bagi Allah Swt saja.

Menurut Taofik Yumansyah dalam buku Aqidah Akhlak, Allah Swt adalah Khaliq atau
zat yang menciptakan, yang memiliki sifat yang tidak sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh
mahluk-Nya. Allah Swt tidak mungkin dibayangkan rupa bentuk, ciri-ciri, dan gambaran untuk
diteliti. Sifat wajib bagi Allah Swt ini hanya bisa diyakini atau diimani melalui keyakinan bukan
dengan logika manusia karena keimanan tidak bisa diukur dengan logika manusia. Dalil yang
menjelaskan tentang sifat wajib bagi Allah Swt sebagai berikut:

“Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah
Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari
makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu
gaib di sisi-Mu,” (HR. Ahmad).

Sifat wajib bagi Allah Swt ada 20, yaitu sebagai berikut:

1. Wujud(Ada)
Wujud disini maksudnya Allah Swt bukan sekadar ada, tetapi Allah Swt ada dengan
sendirinya tanpa penciptaan. Hadits mengenai wujud adalah sebagai berikut:
Beliau bersabda: “Pikirkanlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu memikirkan
(hakikat) Zat Allah, karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya.” (HR.
Abu Asy-Syaikh).

3
2. Qidam(dahulu)
Qidam maksudnya Allah Swt sudah ada sejak zaman dahulu dan tidak dapat didahului
oleh siapapun atau oleh apapun. Hadits mengenai qidam sebagai berikut:
Al-Hadid ayat 3, yang artinya: “Dialah Yang Awal, Yang Akhir.”
3. Baqa(kekal)
Baqa adalah kekal yang berarti Allah Swt akan ada selama-lamanya dan tidak bisa
meninggal layaknya mahluk-Nya. Hadits mengenai baqa sebagai berikut:
“Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” (QS. Al Qasas: 88).
4. Mukhalafatuhu lil-Hawadisi (berbeda dengan mahluk lainnya)
Mukhalafatuhu lil-Hawadisi Artinya Allah Swt tidak bisa disbanding-bandingkan dengan
mahluk-Nya karena Allah itu memiliki sifat yang berbeda dengan mahluk lainnya.
Haditsnya sebagai berikut:
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (QS. Asy-Syura: 11).
5. Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri)
Qiyamuhu binafsihi maksudnya Allah Swt itu bisa melakukan apapun sendiri tanpa
bantuan siapapun. Haditsnya sebagai berikut:
“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah Yang Mahakaya
(tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.” (QS. Fatir: 15).
6. Wahdaniyyah (esa)
Wahdaniyyah maksudnya Allah Swt itu hanya satu tidak ada yang lain dan tidak
mungkin lebih dari satu. Haditsnya sebagai berikut:
“Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu
saja keduanya telah binasa.” (QS. Al-Anbiya: 22)
7. Qudrat (kuasa)
Qudrat maksudnya Allah Swt berkuasa atas segala hal yang ada di seluruh alam semesta
ini dalam segi apapun. Haditsnya sebagai berikut:
“Dan Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 27)
8. Iradat (berkehendak)

4
Iradat maksudnya Allah Swt berkehendak atas segala sesuatu di dunia ini jadi jika Allah
Swt berkehendak maka akan terjadi dan juga kehendak Allah Swt tidak bisa dihalangi
oleh siapapun bisa juga hal mustahil jadi nyata atas kehendak Allah Swt. Haditsnya
sebagai berikut: “Mahakuasa Melakukan apa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Buruj: 16)
9. Ilmu (mengetahui)
Allah Swt itu maha mengetahui segala sesuatu yang terjadi di dunia ini walaupun tidak
belajar, tetapi Allah mempunyai segala pengetahuan. Haditsnya sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadalah: 7).
10. Hayat (hidup)
Hayat maksudnya Allah itu hidup dengan sendirinya tanpa memerlukan makanan atau
minum seperti mahluk lainnya dan tidak memiliki jantung dan alat untuk hidup seperti
mahluk ciptaannya. Haditsnya sebagai berikut:
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup. Yang terus-menerus mengurus
(makhluk Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi.” (QS. Al-Baqarah: 255).
11. Sama (mendengar)
Sama maksudnya Allah Swt itu maha mendengar, jadi siapapun yang berbicara yang
didalam hati atau secara sembunyi-sembunyi tetap Allah Swt bisa mendengarnya.
Haditsnya sebagai berikut:
“Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus-terang kecuali
oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. An-
Nisa': 148).
12. Basar (melihat)
Allah Swt maha melihat apapun yang terjadi di alam semesta ini walaupun bersembunyi
di daerah terpencilpun Allah Swt tetap melihat perbuatan maahluk-Nya. Haditsnya
sebagai berikut:
"Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."(Al-Isra ayat 1).
13. Kalam (berfirman)
Allah Swt berfirman sesuai apa yang kan menjadikan kebaikan, Allah Swt berfirman
sebagai kehendaknya dan firman Allah Swt sebagai pedoman hidup mahluk-Nya.
Haditsnya sebagai berikut:

5
“Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” (An-Nisa ayat 164).

14. Qadiran (kuasa)


Allah Swt itu maha kuasa, kuasa Allah itu tidak mampu ada yang menandingi oleh
siapapun. Kuasa Allah Swt mampu membuat alam semesta ini dan membuat mahluk-
Nya. Siang dan malam juga termasuk kuasa Allah Swt tanpa kuasanya mungkin siang
dan malam tidak akan ada. Haditsnya sebagai berikut:
“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari,
mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka
berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan
penglihatan mereka.”(Al-Baqarah ayat 20).
15. Muridan (berkehendak)
Allah Swt sangat berkehendak atas segala sesuatunya dan kehendaak Allah Swt bisa
dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Haditsnya sebagai berikut:

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia
kehendaki.” (surat Hud ayat 107)

16. Aliman (mengetahui)

Aliman artinya maha mengetahui sama seperti ilmu yang menandakan Allah Swt
mengetahui segala hal di alam semesta ini.

17. Hayan (hidup)


Hayan maksudnya Allah itu hidup dengan sendirinya tanpa memerlukan makanan atau
minum seperti mahluk lainnya dan tidak memiliki jantung dan alat untuk hidup seperti
mahluk ciptaannya. Haditsnya sebagai berikut:
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup. Yang terus-menerus mengurus
(makhluk Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi.” (QS. Al-Baqarah: 255).
18. Sami’an (mendengar)

6
Sami’an maksudnya Allah Swt itu maha mendengar, jadi siapapun yang berbicara yang
didalam hati atau secara sembunyi-sembunyi tetap Allah Swt bisa mendengarnya.
Haditsnya sebagai berikut:
“Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus-terang kecuali
oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. An-
Nisa': 148).
19. Basiran (melihat)
Allah Swt maha melihat apapun yang terjadi di alam semesta ini walaupun bersembunyi
di daerah terpencilpun Allah Swt tetap melihat perbuatan maahluk-Nya. Haditsnya
sebagai berikut:
"Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."(Al-Isra ayat 1).
20. Mutakalliman (berfirman)
Allah Swt berfirman sesuai apa yang kan menjadikan kebaikan, Allah Swt berfirman
sebagai kehendaknya dan firman Allah Swt sebagai pedoman hidup mahluk-Nya.
Haditsnya sebagai berikut:
“Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” (An-Nisa ayat 164).

2.2 Pengertian dan Dalil Asmaul Husna


Asmaul husna berarti nama-nama Allah Swt yang baik. Allah Swt Mahaagung dan tidak
mungkin mempunyai nama-nama yang buruk. Setiap nama Allah Swt memiliki makna tersendiri
sebagai bukti bahwa Allah Swt itu segalanya dan tidak ada yang menandingi. Jadi asmaul husna
adalah nama-nama Allah yang baik lagi indah yang membuktikan keagungan-Nya. Sebagus
apapun nama manusia pada zaman sekarang, tetapi penulis berfikir bahwa asmaul husna lebih
baik daripada nama-nama yang lainnya. Dalil asmaul husna sebagai berikut:

َ ْ ‫ٱللل ُه َل إإ َٰل َه إإ لل ُه َو ۖ لَ ُه‬


ٰ َ‫اء ٱلْ ُح ْسن‬
‫ى‬ ُ ‫ٱل ْس َم‬

Artinya: "Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia
mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik)." (Q.S Thaha ayat 8).

Dari ayat diatas diketahui bahwa Allah Swt itu Maha Esa tidak ada yang bisa dan idak
ada yang mampu mempunyai sebaik dan sebagus Allah Swt. Oleh karena itu, sebagai umat

7
manusia diwajibkan meyakini asmaul husna ini. Jika ada seseorang mengambil nama anaknya
dari asmaul husna itu sangat bagus karena itu adalah do’a yang bisa saja menjadi syafaat
sekaligus bisa saja menjadikan manusia yang sesuai dengan arti dari salah satu nama asmaul
husna tersebut. Asmaul husna ada 99 nama dari setiap nama tersebut memiliki syafaat tersendiri.

2.3 Pengertian dan Dalil Af’al Allah Swt


Af’al Allah Swt adalah perbuatan Allah Swt. Segala sesuatu yang diperbuat di dunia ini
adalah bentuk dari af’al Allah Swt. Penulis yang sedang membuat makalah ini merupakan af’al
Allah Swt. Penciptaan apapun dan perbuatan dari setiap mahluk-Nya termasuk juga kedalam
af’al Allah Swt. Surga dan neraka diciptakan Allah Swt untuk pertanggungjawaban untuk segala
amalan manusia dan hal ini juga termasuk af’al Allah Swt yang disediakan tidak tahu dari kapan
dan sampai kapan, tetapi dibuat oleh Allah Swt secara berkaitan. Dalil af’al Allah Swt sebagai
berikut:

“Allah yang menjadikan kamu dan apa yang kamu perbuat.”


(Qs.Ash-shoffat:96)

Syekh sulaiman Al Jazuli rohimahullah menjelaskan dalam kitab dalailul khoirot, bahwa
“Tidak ada dari seseorang dan dari seluruh hamba-Nya suatu perkataan, perbuatan, gerak dan
diam melainkan sudah lebih dahulu pada ilmu (pengetahuan) Allah ta’ala, Qodho dan Qodrat
(ketentuan dan kehendak) Nya.”

Cara manusia untuk menyaksikan/syuhud terhadap af’al Allah Swt adalah dengan
mengimani dan meyakini bahwa segala perbuatan baik dan tidaknya itu dari Allah Swt seperti
yang didalam potongan ayat di atas.

2.4 Perbedaan Asmaul Husna dengan Sifat Wajib Bagi Allah Swt
Perbedaan antara asmaul husna dengan sifat wajib bagi Allah Swt adalah sebagai berikut:

1. Manusia boleh memberikan nama dengan disisipkan asmaul husna, tetapi sifat wajib bagi
Allah Swt tidak boleh dijadikan nama manusia karena nama manusia tidak bisa
disandingkan dengan sifat dari Allah Swt.
2. Sifat wajib bagi Allah Swt ada 20 sedangkan ada asmaul husna ada 99 dan bisa saja lebih
karena para ulama ada yang berkata bahwa asmaul husna lebih dari 99.

8
3. Boleh berdo’a dengan menyertakan amaul husna seperti “Ya Rahman berikanlah saya
kemudahan dalam mencari rezeki dan berikanlah rezeki yang berlimpah.” Namun, tidak
boleh menyisipkan sifat wajib bagi Allah dalam do’a.

2.5 Hubungan Sifat Wajib Allah , Asmaul Husna, dan Af’al Allah Swt
Hubungan sifat wajib bagi Allah, asmaul husna, dan af’al Allah Swt sebagai berikkut:

1. Af’al Allah Swt yang erkaitan dengan perbuatan yang tidak menyangkut-pautkan dengan
mahluk-Nya dan tanpa melibatkan persoalan-persoalan lainnya disebut dengan sifat Allah
Swt.
2. Sedangkan af’al Allah Swt yang berkaitan dengan perbuatan serta menyangkut-pautkan
dengan mahluk-Nya serta adanya hubungan dengan mahluk-Nya disebut dengan asmaul
husna.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sifat wajib bagi Allah Swt harus kita yakini dengan keimanan bukan sekedar logika saja
karena meyakini dengan akal pikiran saja tidak akan mampu sampai ke titik keimanan. Sifat
wajib bagi Allah Swt ini tidak mungkin dimiliki oleh mahluk-Nya. Oleh karena itu, sifat wajib
bagi Allah Swt ini bentuk dari kebesaran-Nya dan menjadi penjelas adanya Allah Swt.

Asmaul husna wajib kita yakini karena asmaul husna merupakan nama lain dari Allah Swt.
Asmaul husna bisa dipakai oleh nama manusia agar bisa menumbuhkan arti yang sama dengan
asmaul husna yang dipakai. Asmaul husna berbeda dengan sifat wajib bagi Allah Swt. Sifat
wajib bagi Allah Swt benar-benar hanya dipakai sebagai keagungan-Nya tidak bisa dipakai oleh
manusia manapun. Asmaul husna yang kita ketahui ada 99, tetapi bisa saja asmaul husna lebih
dari 99. Selain itu, asmaul husna yang wajib kita ketahui, yaitu asmaul husna yang ada dalam
ajaran di Al-Qur’an.

Af’al Allah Swt merupakan perbuatan dari Allah Swt yang wajib diimani karena ini
merupakan suatu bentuh Maha Esa Allah Swt yang mencipptakan dan berbuat segala sesuatu
sesuai kehendaknya. Keberadaan mahluk Allah, alam semesta, surga, dan neraka adalah bentuk
dari af’al Allah Swt yang menyediakan itu semua untuk kehidupan mahluk-Nya.

3.2 Saran
Sebagai hamba Allah yang menaati segala perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangan-
Nya wajib meyakini sifat wajib bagi Allah Swt dan mengamalkan asmaul husna kedalam
kehidupan sehari-hari. Serta meneladani sifat, nama, dan af’al Allah Swt sebagai bentuk
kepatuhan mahluk-Nya kepada sang pencipta. Selain itu, harus mmeyakini bahwa segala yang
diperbuat oleh Allah Swt sebagai qada dan qadar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kumparan. 2022 Sifat Wajib Allah: Makna, Dalil, dan Pengelompokannya [ONLINE] diakses
dari: https://kumparan.com/kabar-harian/sifat-wajib-allah-makna-dalil-dan-pengelompokannya-
1xkh6MuGxY4/full

Dalamislam, Redaksi. 2022 99 Asmaul Husna Beserta Artinya dan Dalilnya [ONLINE] diakses dari:

https://dalamislam.com/dasar-islam/asmaul-husna-beserta-artinya

Ramadhan, Saeful. 2020 TAUHID AF’AL [ONLINE] diakses dari:


http://bogoronline.com/2020/06/tauhid-afal/

11

Anda mungkin juga menyukai