Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SWT
Disusun Oleh :
Khoirul Muhdor
Uking (20190936)
Dosen Pengampu :
Heru Susanto
Fakultas Tarbiyah
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat Nya penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan makalah Tauhid yang
membahas “Sifat –Sifat Allah dan Pembagianya ”. Secara khusus pembahasan
dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan sesuai
dengan mata kuliah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi .
Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.Untuk itu kami meminta maaf apabila ada kekurangan. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas
makalah penulis selanjutnya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah-lah yang
punya dan maha kuasa. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat
memberikan manfaat tersendiri bagi generasi muda islam yang akan datang,
khususnya dalam bidang Tauhid.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
3. Sifat salbiyah....................................................................................................... 3
4. Sifat ma’ani.......................................................................................................... 5
5. Sifat Ma’nawiyah................................................................................................ 8
A. Kesimpulan .................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah adalah tuhan yang wajib diimani oleh makhluk-nya.Untuk
menumbuhkan keimanan tentunya kita perlu mengenal Allah.Dalam ayat-ayat Al-
qur’an, Allah tidak diperkenalkan sebagai sesuatu yang bersifat materi. Jika
dijelaskan dengan sifat materi berarti Ia berbentuk dan dibatasi oleh tempat.
Padahal, Allah adalah Tuhan yang tidak memerlukan sesuatu.Allah adalah Tuhan
yang memiliki keagungan tidak terbatas.
AL-Qur’an juga tidak memperkenalkan Allah sebagai zat nonmaterial yang
tidak dapat diberi sifat atau digambarkan dalam kenyataan sehingga sulit untuk
dijangkau oleh akal manusia. Jika Allah diperkenalkan dengan cara ini tentu hati
manusia tidak akan tenteram dan yakin karena akalnya tidak dapat memahami
hakikat-Nya.
Al-Qur’an ternyata menempuh cara pertengahan yaitu memperkenalkan
sifat-sifat Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah antara lain
dikenal dengan sifat dan asma Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Hidup,
Maha Berkehendak, Maha Menghidupkan, dan Mematikan, serta Yang
bersemayam di atas Arsy. Seluruh penjelasan tersebut akanmengantarkan kita pada
pengenalan yang dapat terjangkau oleh akal. Namun demikian AL-Qur’an juga
tetap menyatakan bahwa tidak ada yang serupa dengan Allah.
Sifat wajib bagi Allah termasuk diantaranya adalah Wujud, Qidam, Baqa’,
Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah, Qudrat, Iradat, Ilmu,
Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Sifat-sifat Allah ?
2. Pembagian Sifat Sifat Allah Swt ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sifat-sifat Allah
2. Untuk Mengetahui Pembagian Sifat Sifat Allah Swt
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Yunus, Muhammad. 1997. Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Erlangga, hlm, 23
2
Sifat-sifat wajib bagi Allah itu diyakini melalui akal (wajib aqli) dan
berdasarkan dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadits).2
2. Sifat nafsiyah ( )نفسية
Sifat nafsiyah yang wajib bagi Allah adalah sifat wujud saja dan maknanya
adalah pasti adanya. Mustahil bagi Allah bersifat ‘adam (tidak ada).
Dalil yang bisa didatangkan sebagai penjelasan bahwa Allah bersifat wujud adalah
dengan mengatakan alam ini. Mengapa didalilkan dengan alam??.
Alam adalah baharu atau makhluk, artinya alam ini ada setelah diciptakan oleh
Allah, dan secara otomatis aqal akan mengatakan bahwa “ Allah Ada, Dan Dia Yang
Mengadakan Alam Ini”. Karena, yang diciptakan akan ada yang menciptakan. Bisa
diqiyaskan, dengan mengatakan tidak mungkin sepotong roti ada tanpa ada yang
membuatnya. Seperti itu pula alam, takkan ada jika tidak diciptakan oleh Allah.
Karena Allah pencipta alam semesta.
1. Wujud : Artinya Ada
Adanya Allah SWT dapat dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua
barang yang ada di lingkungan kita pasti ada yang menbuat. Sebagaimana Allah
SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imran/3:2
2
Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum.
Jakarta. Depatemen Agama RI, hlm12
3
Ibid, hlm, 14
3
ع ِليم اآلخ ُر اوال ه
ِ ظا ِه ُر اوا ْلبا
اط ُن او ُه او ِبك ُِل ش ْايءٍ ا ُه او ه
ِ األو ُل او
Artinya : Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, YangZahir dan Yang Batin; dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu
b. Allah SWT berdifat Kekal (Baqa’)
Semua mahkluk ciptaan Allah SWT akan rusak, sedangkan Dia sebagai
pencipta tidak akan rusak. Allah SWT akan kekal selamanya dan Dia tidaka
akan pernah mati, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. ar-
Rahman/55:27
4
Artinya: Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu
adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kaya
'(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
e. Allah SWT bersifat Maha Esa (Wahdaniyyah) 4
Manusia dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Naha Esa,
artinya Dia tidak terbilang dua, tiga, dan seterusnya. Sebagaimana Allah SWT
berfirman dalam Q.S. al-Ikhlas/112:1-4
) اولا ْم ياك ُْن لاهُ ُكفُ ًوا3( ) لا ْم يا ِل ْد اولا ْم يُولا ْد2( ص ام ُد ) ه1( َّللاُ أ ا احد
َّللاُ ال ه قُ ْل ُه او ه
)4( أ ا احد
Artinya :Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula-
diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
4. Sifat ma’ani
Yaitu sifat yang adapada zat Allah yang sesuai dengan kesempurnaan Allah.
Karena keberadaaan sifat inilah nantinya sifat ma’nawiyah
Yang termasuk sifat ma’ani adalah5
a. Allah SWT bersifat Maha Kuasa (Qudrah)
Dia kuasa menciptakan alam, mampu memelihara, dan sanggup
menghancurkannya tanpa bantuan kekuasaan lain. Sebagaimana Allah
berfirman dalam Q.S. al-Baqarah/2:20
ضا اء لا ُه ْم امش ْاوا فِي ِه او ِإذاا أ ا ْظلا ام ار ُه ْم ُكله اما أ ا ا
ص ا ف أ ا ْب ا ق يا ْخ ا
ُ ط ُ ياكاا ُد ا ْلبا ْر
علاى ص ِار ِه ْم إِ هن ه
َّللاا ا س ْم ِع ِه ْم اوأ ا ْب ا
ب ِب اَّللاُ لاذا اه ا
علا ْي ِه ْم قاا ُموا اولا ْو شاا اء ه ا
ك ُِل ش ْايءٍ قادِير
Artinya : Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap
kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu; dan
4
Ibid, hlm, 16
5
Ahmadi Abu, dkk. 1991. Dasar-Dasar Penddikan Agama Islam. Jakarta. Bumi Aksara,
hlm 45
5
bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki,
niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka.
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
b. Alah SWT bersifat Berkehendak (Iradah)
Jika Allah berkehendak, tidak satu pun yang dapat menolak. Sebagaimana
Allah berfirman dalam Q.S. Yasin/36:82
َّللاُ يا ُم ُّن
سال ام ُك ْم با ِل ه ْ علا ْيكا أ ا ْن أ ا
سلا ُموا قُ ْل اَل ت ا ُمنُّوا ا
ْ ِعلا هي إ يا ُمنُّ ا
ون ا
صا ِد ِق ا
ين ِ علا ْي ُك ْم أ ا ْن اهداا ُك ْم ِلإلي ام
ان ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ا ا
“….dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-Hujarat/ 49:16)
d. Allah SWT bersifat Hidup (Hayat)
Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah SWT. Dia yang mengatur
semua kehidupan makhluk hidup. Allah tidak akan mati dan kekal
selamanya. Firman Allah dalam Q.S.Ali ‘Imran/3:2
6
Ibid, hlm, 46
6
سو ِل ِه اواتهقُوا ه
َّللاا إِ هن ُ َّللا او ار ياا أايُّ اها الهذ ا
ِ ِين آ امنُوا اَل تُقا ِد ُموا با ْي ان يا ادي ِ ه
ع ِليم
س ِميع ا
َّللاا ا
ه
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului
Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
f. Allah SWT bersifat Maha Melihat (Basar)
Allah yang mengatur, yang menjalankan , dan mengawasi benda-benda,
seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lainnya. Semua itu bagi
Allah tidak ada yang lepas dari penglihatan-Nya. Allah SWT berfirman
sebagai berikut.
Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian perbuat. (Al-Baqarah: 265)
علا ْيكا
ص ُه ْم ا
ْ ص ُ علا ْيكا ِم ْن قا ْب ُل او ُر
ُ س ًال لا ْم نا ْق صناا ُه ْم ا س ًال قا ْد قا ا
ْ ص ُ او ُر
سى ت ا ْك ِلي ًما او اكله ام ه
َّللاُ ُمو ا
Artinya : Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami
kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak
Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara
kepada Musa dengan langsung.
7
5. Sifat Ma’nawiyah
Yaitu Sifat yang tetap slalu ada pada zat Allah tidak mungkin pada suatu
ketika Allah tidak bersifat demikian. Diantara sifat ma’nawai diantaranya adalah
sebagai berikut:7
a. Qadiran
Berarti Allah maha kuasa
b. Muridan
Berarti Allah maha berkehendak
c. ‘Aliman
Berarti Allah maha menegtahui
d. Hayyan
Berarti Allah maha hidup
e. Sami’an
Berarti Allah maha mendengar
f. Basiran
Berarti Allah maha melihat
g. Mutakalliman
Berarti Allah maha berbicara
6. Sifat Sifat Jaiz Bagi Allah
Disamping sifat sifat wajib dan mustahil bagi allah ada lagi sifat boleh atau
sifat jaiz yang dimiliki oleh Allah. Boleh atau mungkin bagi Allah menjadikan
sesuatu itu ”ada” atau boleh atau mungkin membuatnya ”tidak ada”, maksudnya
disini boleh melakukannya atau meninggalkannya. Allah sangat berkuasa untuk
membuat sesuatu atau meninggalkannya. Contohnya, boleh atau mungkin bagi
Allah menciptakan langit, bumi dan matahari dll dan dilain pihak boleh atau
mungkin juga bagi Allah untuk tidak menciptakannya.8
Tidak wajib bagi Allah membuat sesuatu seperti menghidupkan atau
mematikan tapi Allah mempunyai hak muthlaq untuk memnghidupkan atau
mematikan.
“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.
7
Ibid, hlm, 45
8
Ibid, hlm, 47
8
Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari
apa yang mereka persekutukan” (dengan Dia). (al-Qashash 6)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian singkat diatasdapat disimpulkan bahwa sifat 20 yang wajib bagi
Allah terbagi menjadi 4 bagian :
a. sifat nafsiyah yaitu wujud
b. sifat salbiyah yaitu qidam, baqo’, mukholafatuhu lil hawadis, qiyamuhu
binafsihi, wahdaniyat
c. sifat ma’ani yaitu qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashor, kalam
d. sifat ma’nawiyah yaitu qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an,
bashiran,
e. mutakalliman
Disamping sifat sifat wajib dan mustahil bagi allah ada lagi sifat boleh atau
sifat jaiz yang dimiliki oleh Allah. Boleh atau mungkin bagi Allah menjadikan
sesuatu itu ”ada” atau boleh atau mungkin membuatnya ”tidak ada”, maksudnya
disini boleh melakukannya atau meninggalkannya. Allah sangat berkuasa untuk
membuat sesuatu atau meninggalkannya
10
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Muhammad. 1997. Pendidikan Agama Islam untuk SLTP. Jakarta. Erlangga
Azra, Azyumardi, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum.
Jakarta. Depatemen Agama RI
Ahmadi Abu, dkk. 1991. Dasar-Dasar Penddikan Agama Islam. Jakarta. Bumi
Aksara
Darajat, Zakiah, dkk. 1986. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta. Departemen
Agama RI
11