Pembahasan
Kata komunikasi berasal dari kata latin cum, yaitu kata depan yang berarti “dengan” dan
“bersama dengan”, dan unus, yaitu kata bilangan yang berarti “satu”. Dari kedua kata itu terbentuk
kata benda communio yang dalam bahasa Inggris menjadi communion dan berarti “kebersamaan,
persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan”. Untuk ber-communio, diperlukan usaha
dan kerja. Dari kata itu dibuat kata kerja communicareyang berarti membagi sesuatu dengan
seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan
seseorang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, berteman. Kata kerja communicare itu pada
akhirnya dijadikan kata kerja benda communication, atau dalam bahasa Inggris communication, dan
dalam bahasa Indonesia diserap menjadi komunikasi.
Berdasarkan berbagai arti kata communicare yang menjadi asal kata komunikasi, secara
harfiyah komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau
hubungan.
Komunikasi pendidikan adalah aspek komunikasi dalam dunia pendidikan, atau komunikasi
yang terjadi pada bidang pendidikan. Jadi segala interaksi yang terhubung dalam semua aspek
pendidikan yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain.
Hal ini sesuai dengan konsep pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: ing
ngarso sung tulodho, ig madya mangun karso, tut wuri handayani, yang artinya: di depan memeberi
contoh atau teladan yang baik, di tengah membangun kehendak / kemauan (inisiatif), di belakang
memberi dorongan / semangat.
Menurut Hewitt (1981), tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik adalah sebagai
berikut:
• Mengungkapkan perasaan
Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kredibilitas komunikator yang membuat
komunikan percaya terhadap isi pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.
2. Pesan (message)
Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, adanya
kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima
Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media. Metode dan media yang digunakan
dalam proses komunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakterisitik penerima pesan.
Agar komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa
pesan sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima
Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi dalam pembelajaran sangat tergantung dari
fasilitator dalam penyampaian materi serta kebutuhan peserta dalam materi yang disampaikan
• Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi
secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
• Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi
yang disampaikan.
• Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang
disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
• Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas,
sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
• Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan
etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak
berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan
kesalahan persepsi.
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
• Secara langsung
Seorang guru memberikan pelajaran secara langsung dengan bertatap muka dengan para siswa
dalam suatu ruangan atau di luar ruangan dalam konteks pembelajaran, seperti yang biasanya
dilakukan di sekolah
Guru dapat memberikan suatu pembelajaran melalui suatu media tanpa harus bertatap muka secara
langsung dengan siswa, dan siswa pun dapat memperoleh informasi secara luas melalui media
tersebut.
1. Penggunaan istilah yang diartikan “sama” antara pengirim dan penerima pesan
merupakan aturan dasar untuk mencapai komunikasi yang efektif. Kata–kata yang
samar artinya (mempunyai lebih dari satu makna) dapat menimbulkan kebingungan
dan salah pengertian.
2. Spesifik
Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan
harus jelas, sehingga si penerima pesan dapat menerima dan mengulangi dengan
benar.
3. Tersusun Baik. Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh terpotong-
potong.
5. Efisien
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk
menghilangkan kata yang tidak relavan.
Indikator
Variabel : Komunikasi
Aspek : Komunikasi dengan Allah
Indikator : Menjalankan kewajiban beribadah