Anda di halaman 1dari 6

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Komunikasi Pendidikan

Kata komunikasi berasal dari kata latin cum, yaitu kata depan yang berarti “dengan” dan
“bersama dengan”, dan unus, yaitu kata bilangan yang berarti “satu”. Dari kedua kata itu terbentuk
kata benda communio yang dalam bahasa Inggris menjadi communion dan berarti “kebersamaan,
persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan”. Untuk ber-communio, diperlukan usaha
dan kerja. Dari kata itu dibuat kata kerja communicareyang berarti membagi sesuatu dengan
seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan
seseorang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, berteman. Kata kerja communicare itu pada
akhirnya dijadikan kata kerja benda communication, atau dalam bahasa Inggris communication, dan
dalam bahasa Indonesia diserap menjadi komunikasi.

Berdasarkan berbagai arti kata communicare yang menjadi asal kata komunikasi, secara
harfiyah komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau
hubungan.

Komunikasi pendidikan adalah aspek komunikasi dalam dunia pendidikan, atau komunikasi
yang terjadi pada bidang pendidikan. Jadi segala interaksi yang terhubung dalam semua aspek
pendidikan yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain.

Hal ini sesuai dengan konsep pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: ing
ngarso sung tulodho, ig madya mangun karso, tut wuri handayani, yang artinya: di depan memeberi
contoh atau teladan yang baik, di tengah membangun kehendak / kemauan (inisiatif), di belakang
memberi dorongan / semangat.

2.2 Tujuan Komunikasi dalam Pembelajaran

Menurut Hewitt (1981), tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik adalah sebagai
berikut:

• Mempelajari atau mengajarkan sesuatu

• Mempengaruhi perilaku seseorang

• Mengungkapkan perasaan

• Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain

• Berhubungan dengan orang lain

• Menyelesaikan sebuah masalah

• Mencapai sebuah tujuan

• Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik

• Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain


2.3 Unsur-Unsur Komunikasi

1. Komunikator (communicator, source, sender).

Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kredibilitas komunikator yang membuat
komunikan percaya terhadap isi pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.

2. Pesan (message)

Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, adanya
kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima

3. Media (channel/saluran, media)

Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media. Metode dan media yang digunakan
dalam proses komunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakterisitik penerima pesan.

4. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

Agar komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa
pesan sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima

5. Efek (effect, impact, influence)

Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi dalam pembelajaran sangat tergantung dari
fasilitator dalam penyampaian materi serta kebutuhan peserta dalam materi yang disampaikan

2.4 Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran

Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki


pengertian yang sama tentang suatu pesan. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan
kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tidakan.

Ada lima aspek dalam komunikasi yang efektif, antara lain:

• Kejelasan

Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi
secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.

• Ketepatan

Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi
yang disampaikan.

• Konteks

Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang
disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.

• Alur

Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas,
sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
• Budaya

Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan
etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak
berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan
kesalahan persepsi.

Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :

1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.

2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.

3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.

4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.

5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan

2.5 Macam-macam Komunikasi dalam Pembelajaran

• Secara langsung

Seorang guru memberikan pelajaran secara langsung dengan bertatap muka dengan para siswa
dalam suatu ruangan atau di luar ruangan dalam konteks pembelajaran, seperti yang biasanya
dilakukan di sekolah

• Secara tidak langsung

Guru dapat memberikan suatu pembelajaran melalui suatu media tanpa harus bertatap muka secara
langsung dengan siswa, dan siswa pun dapat memperoleh informasi secara luas melalui media
tersebut.

2.6 Ciri-Ciri Komunikasi yang Efektif

1. Penggunaan istilah yang diartikan “sama” antara pengirim dan penerima pesan
merupakan aturan dasar untuk mencapai komunikasi yang efektif. Kata–kata yang
samar artinya (mempunyai lebih dari satu makna) dapat menimbulkan kebingungan
dan salah pengertian.
2. Spesifik
Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan
harus jelas, sehingga si penerima pesan dapat menerima dan mengulangi dengan
benar.
3. Tersusun Baik. Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh terpotong-
potong.

4. Objektif, akurat, dan aktual


Pengirim informasi harus berusaha menyampaikan pesan seobjektif mungkin.

5. Efisien
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk
menghilangkan kata yang tidak relavan.

2.7 Model-Model Komunikasi

• Komunikasi dengan Allah


Komunikasi dengan Allah merupakan dasar utama dalam menata hubungan antar sesama,
karena adanya hablum minallah dan hablum minannas. Kekuatan komunikasi kepada Allah
tergantung kepada keimanan dan kedekatannya dengan Allah yang dapat dicapai dengan
berdoa, dzikir, shalat, dan berbagai bentuk ibadah lainnya.
• Komunikasi dengan orang tua
Dalam membangun kedekatan dengan orang tua maupun anggota keluarga, komunikasi
menjadi hal yang krusial dan tidak dapat dikesampingkan. Dengan komunikasi akan terjalin
keakraban, kehangatan dan ketenteraman dalam keluarga
• Komunikasi di sekolah
Murid (penerima) dan guru atau bahan (sumber) adalah bagian internal teknologi
pendidikan, dan dipandang sebagai komponen komunikasi penting. Mereka tidak dipandang
sebagai hal yang ada di luar kepentingan proses komunikasi itu sendiri, dan karena itu juga
tidak diluar proses teknologi pendidikan.
Isi pesan, termasuk juga struktur dan cara treatmennya dilihat juga sebagai bagian proses
komunikasi, dan karena itu adalah bagian dari teknologi pendidikan.
Lima macam indera yang merupakan saluran komunikasi, merupakan bagian dari proses
komunikasi. Ini merupakan suatu konsep yang lebih luas, dari pengalaman melalui “mata
dan telinga” konsepsi gerakan pengajaran audio visual.
• Komunikasi dengan masyarakat luas
Sebagai anggota masyarakat, kita harus memiliki kepedulian dan mau bergaul dengan
anggota masyarakat yang lainnya.

Indikator
Variabel : Komunikasi
Aspek : Komunikasi dengan Allah
Indikator : Menjalankan kewajiban beribadah

Aspek : Komunikasi dengan keluarga


Indikator : Mampu menyampaikan isi hati dengan baik kepada orang tua
Aspek : Komunikasi di sekolah
Indikator :
• Memahami makna komunikasi antara guru dan murid
• Menghargai pendapat orang lain
• Memberikan kesempatan orang lain untuk mengutarakan pendapat
•Memahami penggunaan bahasa yang baik dalam berkomunikasi

Pernyataan dalam Angket


(diisi dengan setuju, sangat setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju)

1. Saya rutin mengerjakan shalat lima waktu


2. Saya selalu berdzikir setelah shalat
3. Saya senang dan terbuka ketika berkomunikasi dengan ayah atau ibu
4. Saya mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
5. Saya mendengarkan dengan baik penjelasan guru di kelas
6. Saya menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru
7. Saya menghargai pendapat/ide/gagasan yang disampaikan teman saya
8. Saya menyanggah dengan baik dan profesional jika ada pendapat teman yang salah
9. Saya menerima dan menjalankan kesepakatan bersama dari hasil diskusi kelas
10. Saya menggunakan bahasa yang baik dan sopan saat berbicara
Daftar Pustaka
Naim, Ngainun. 2011. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media.
Uchyono, Effendi Onong. 1986. Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek. Bandung: Remaja
Karya.
Yusuf, Pawit M. 1990. Komunikasi Pendidikan dan Intruksional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Blog, Henique. Komunikasi Pendidikan. Diakses dari:
bloghenique.blogspot.com/2012/02/komunikasi-pendidikan.html pada 15 November 2013.
10.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai