Disusun oleh
Endah Daniati
Ilham Fadillah
KELAS B
JURUSAN SOSIOLOGI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat , karunia dan dan
hidayah- Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dan juga tidak lupa berterimakasih
kepada Dosen pengampu mata kuliah Ilmu Tauhid.
Penulis sangat berharap tugas makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat dijadikan
sebagai referensi atau bahkan penambah wawasan pengetahuan. Penulis juga menyadari dengan
sepenuhnya bahwa di dalam mkalah ini terddapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis
harapkan. Untuk itu penulis membuka seluas- luasnya kritik, saran dan usulan demi perbaikan yang akan
dating. Karena tidak adanya suatu kesempurnaan melainkan milik Allah semata.
Semoga tugas ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca. Sekiranya makalah ini dapat
berguna baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Sebelumya penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca.
Bandung,2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................. 5
1.4. Manfaat .............................................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 6
2.1.SUMBER AJAR ILMU TAUHID .............................................................................................................. 6
2.2. MANHAJ ILMU TAUHID ...................................................................................................................... 6
2.3.MANHAJ PENGEMBANGAN ILMU TAUHID ......................................................................................... 7
2.4. ALAT YANG DIPAKAI ILMU TAUHID DALAM MEMBAHAS KEBENARAN ALLAH.................................. 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................ 10
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu tauhid Menurut bahasa kata tauhid berasal dari bahasa Arab tauhid bentuk masdar (infinitif) dari
kata wahhada, yang artinya al-i’tiqaadu biwahdaniyyatillah (keyakinan atas keesaan Allah). Sedangkan
pengertian secara istilah tauhid ialah meyakini bahwa Allah Swt. itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat syahadat. Laa ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah).
Tauhid artinya mengesakan Allah. Esa berarti Satu. Allah tidak boleh dihitung dengan satu, dua atau
seterusnya, karena kepada-Nya tidak layak dikaitkan dengan bilangan. Beberapa ayat al-Qur’an telah
dengan jelas mengatakan keesaan Allah. Di antaranya surah al-Ikhlas ayat 1-4 sebagai berikut:
Artinya: Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula-diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia.”
Dari ayat di atas dapat ditangkap penjelasan bahwa Allah itu Maha Esa. Keesaan Allah SWT itu menurut
M Quraish Shihab mencakup keesaan Zat, keesaan Sifat, keesaan Perbuatan, serta keesaan dalam
beribadah kepada Nya.
Setiap hal pasti memiliki asal-usul atau bisa dibilang sebagai factor –faktor terjadinya dan munculnya
sesuatu hal. Sama seperti ilmu tauhid yang memiliki factor-faktor atau manhaj-manhajnya tersendiri.
Sebagai ummat muslim sudah sepatutnya kita mempelajari hal ini dengan seksama, jangan sampai kita
hanya mempelajari ilmu ini setengah setengah, misalnya garis besarnya saja. Namun sebaliknya kita
harus mempelajari ilmu ini dengan teliti dan sungguh sungguh agar tak adanya kesalahpahaman dalam
mempelajari ilmu tauhid ini.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini ialah dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai ilm,u tauhid
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengenalan allah lewat akal saja hanya akan melahirkan prasangka prasangka tentang allah,
bukan mengenai allah yang sebenarnya. Seperti firman allah dalam surat al-fusilat ayat 23:
“dan yang demikian itu adalah prasangkamuyang telah kamu sangka kepada Tuhanmu, Dia telah
membinasakanmu, maka jadilah kamu termasuk orang yang merugi”
Karena itulah allah memperkenalkan dirinya kepada manusia agar manusia tidak mengenalnya bukan
sekadar menduga duga. Yaitu melalui kitab yang diturunkannya yakni al-quran yang merupakan wahyu
allah kepada nabi Muhammad untuk disampaikan pada umat manusia, untuk dibaca, dihayati dan
diamalkan isinya.
Karena itu sumber ajaran tauhid pertama adalah al-quran. Ajaran tentang tauhid telah
disampaikan dari rosul pertama adam hingga yang terakhir yaitu nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi setelah beliau wafat dan islam semakin berkembang, muncullah berbagai persoalan
dalam bidang ajaran ketuhanan. Menghadapi persoalan persoalan yang muncul, para ulama mencoba
mengkaji ajaran tauhid dari suber al quran dan hadist dengan maksud:
Memberi jawaban untuk persoalan persoalan ketauhidan yang tumbuh dan berkembang di
kalangan umat islam sebagai akibat logis dari dinamika perkembangan sosial umat islam.
Memberi jawaban trhadap pengaruh pengaruh kepercayaan dan paham paham lain yang
memasuki dunia islam.
Mengkonkritkan ajaran ketauhidan karena oleh para ulama masalah ini dianggap masih bersifat
samar dalam al quran da hadist bagi masyarakat awam.
Manhaj atau cara proses pengembangan ilmu ini tddaklah tumbuh sekaligus dalam
waktu yang singkat, tetapi lahir dan tumbuh secara bertahap, berangsur-
angsur menjawab persoalan umat sesuai dengan keadaan dan faktor
faktor yang terjadi dalam dunia umat Islam itu sendiri.
Factor pendorong:
1. Faktor internal atau sebab yang timbul dalam diri Islam itu sendiri.
Sebab internal ini dapat pula dibagi dua yaitu : sebab yang datang
dari al-Qur'an dan sebab yang datang dari kaum muslimin sendiri.
c. Hukum Akal
Thaib Thahir Abdul Muin (tt: 13) mengemukakan sebagai berikut:
Hukum Akal yaitu menetapkan atau menafikan sesuatu perkara
terhadap perkara yang lain dengan akal pikiran, jadi bukan karena adat
(peristiwa yang berulang-ulang) dan juga bukan karena ada syara' yang menetapkan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengenalan Allah lewat akal saja hanya akan melahirkan prasangka-prasangka tentang Allah, bukan
mengenai Allah yang sebenarnya. Karena itulah Allah memperkenalkan dirinya kepada manusia agar
manusia mengenalnya bukan sekedar menduga-duga. Yaitu melalui kitab yang diturunkannya yakni Al-
Qur’an yang merupakan wahyu Allah kepada Nabi Muhammad untuk disampaikan pada umat manusia
untuk dibaca, dihayati, dan diamalkan isinya.
Pada masa kehidupan Rasul, ilmu tauhid sebelum disiplin belumlah ada. Setelah Rasul wafat barulah ada,
dengan tujuan untuk memberi jawaban untuk persoalan-persoalan ketauhidan yang tumbuh dan
berkembang di kalangan umat Islam sebagai akibat logis dari dinamika perkembangan sosial umat Islam.
Alasan lainnya adalah karena para ulama Islam menyadari bahwa para ilmuwan aqidah Islam juga
mempergunakan senjata filsafat dalam melemahkan aqidah umat Islam.
3.2 Saran
Kami mengharapkan, agar teman-teman sekalian untuk belajar mengenal Allah lebih dalam, baik melalui
media apapun ataupun dengan memperdalam pengajaran terhadap isi Al-Qu’ran karena melihat
perkembangan zaman yang sudah sangat mengarah ke akhir zaman sebaiknya kita memperbanyak ibadah
dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga dengan makalah ini menjadi salah satunya walaupun kami
pun menyadari bahwa makalah kami masih banyak kekurangan, kami pun sangat berbesar hati bila
makalah kami mendapatkan kritik dan saran ataupun perbaikan dalam penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Hadis Purba MA dan Dr Samaluddin, MA (2016). Theologi Islam Ilmu Tauhid. Medan :Perdana
Publishing