SAW
Di Susun Oleh :
KELOMPOK 2
Halimatussaddiyah (201926011)
Dosen Pengampu :
SEMESTER 2
Ilmu Kalam atau Teologi Islam, seperti halnya ilmu-ilmu keislaman lain pada
umumnya, dapat dipastikan secara historis baru muncul pada beberapa dekade sepeninggal
Rasulullah saw. Akan tetapi berlainan dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya, Ilmu Kalam atau
Teologi Islam sangat erat dan kental kaitannya dengan fenomena “skisme” (perpecahan
sosial-keagamaan) dalam tubuh umat Islam. Skisme yang dimaksud, adalah diawali dengan
peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan, Khalifah ketiga dari Khulafa’ur Rasyidin, yang
dalam sejarah umat Islam populer dengan istilah al-fitnah al-kubra (fitnah besar).
Pada awal-awal sejarah pemikiran dalam islam, ilmu kalam tidak seperti ilmu fiqih,
kurang mendapat perhatian bahkan tidak disetujui di kalangan umat muslimin. Sikap umat
tersebut tidak lepas dari pengaruh pola pembinaan keimanan di masa-masa awal islam itu
sendiri, yaitu pada masa Rasulullah dan para sahabat. Pada masa Rasulullah SAW.
penamaan, pembinaan, dan cara penerimaan keimanan cukup melalui hati, al-tashdiq bi al-
qalb. Sementara itu, suatu keimanan sudah dipandang cukup dengan mengimani apa yang
harus diimani secara global, tanpa membicarakannya lebih jauh dan mempertanyakannya
secara detail dan mendalam. (Jamrah Suryan, 199: 14)
Umat pada masa awal-awal Islam belum merasakan arti penting dan perlunya
mengetahui lebih jauh dan memperbincangkan masalah-masalah yang bersifat teoritis, seperti
yang dibicarakan di dalam ilmu kalam, karena dianggap tidak ada manfaatnya bagi umat.
Dan masalah-masalah yang dirasa sangat perlu untuk diketahui adalah hal-hal yang
dibicarakan dalam ilmu fiqih, karena yang diperlukan di dalam keberagamaan sehari-hari
mereka adalah masalah yang bersifat amaliyah. (Jamran Suryan,2015: 16)
Pertanyaan :
1. Kenapa pemikiran dalam islam, ilmu kalam tidak seperti ilmu fiqih, kurang mendapat
perhatian bahkan tidak disetujui di kalangan umat muslimin. Sikap umat tersebut tidak lepas
dari pengaruh pola pembinaan keimanan di masa-masa awal islam itu sendiri, yaitu pada
masa Rasulullah dan para sahabat. Tolong jelaskan kenapa? (Irma Suryani, kelompok 3)
Jawab :
Waktu itu orang islam masih terdiri dari orang-orang Arab Jahili yg baru masuk islam, yang
tidak mengenal pengajaran, karang-mengarang dan ilmu. Mereka masih awam dan asing
akan adanya ilmu kalam. Ditambah lagi dengan ilmu kalam yang bersifat abstrak yang sulit
dicerna oleh akal pikiran kaum muslimin pada masa itu. Jadi nabi mengimani mereka cukup
dengn hati saja. mereka cuma difokuskan sama fiqih, karena dalam beragama dan di
kehidupan sehari harinya, mereka membutuhkan kan gimana cara melakukan ibadah atau
perbuatan semacam nya.
Juga pernah imam malik, salah satu tokoh tabi'in memberi kan fatwa kepada murid nya "
hati hati lah kalian thd para pelaku bid'ah." murid nya bertanya"siapa kah mereka wahai
syeck?" beliau menjawab "mereka adalah orang2 yg memperbincangkan perihal
nama,sifat,kalam,ilmu, dan kekuasaan Allah. Dan mereka sengaja membicarakan apa yg
sengaja tdk dibicarakan oleh para sahabat dan tabi'in."
2. Apa saja persoalan yang menyebabkan ilmu Kalam ada pada masa nabi dan mengapa kita
harusmempelajari sejarah ilmu kalam pada masa nabi muhammad? (Nulqia Salsabila,
kelompok 1)
Jawab :
Pada masa Rasulullah ilmu kalam masih belum di anjurkan karena mengingat kondisi umat
muslim pada masa itu yang baru memeluk islam yang dimana pengetahuan nya yang sangat
minim. Dan mereka hanya difokuskan dengan fiqih, karena dalam beragama dan di
kehidupan sehari hari, mereka membutuhkan kan bagaimana cara melakukan ibadah atau
perbuatan lainnya.