Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENYIMPANGAN TEOLOGI ISLAM,SYIRIK,

KAFIR,MUNAFIK DAN MURTAD

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata kuliah : Teologi Islam

Dosen Pembimbing: DR.Adenan Ritonga,MA

DISUSUN OLEH :

KEL OMPOK VIII

MIFTAHUL JANNAH ( 0403202067 )

KHAIRUL UMRI HASIBUAN ( 0403202074)

TRI ISLAILA ( 0403202062 )

KELAS IAT 1B

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU ALQUR’AN DAN TAFSIR


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA MEDAN
T.A 2020 / 2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 3


BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
SYIRIK........................................................................................................................................ 5
A. pengertian ........................................................................................................................... 5
B. Hukum Syirik ...................................................................................................................... 6
C. Jenis – Jenis Syirik .............................................................................................................. 6
D. Bahaya dari Perbuatan Syirik ............................................................................................. 8
2. KAFIR ..................................................................................................................................... 9
A. Pengertian ........................................................................................................................... 9
B.Jenis –Jenis Kafir ............................................................................................................... 11
3.MUNAFIK ............................................................................................................................. 13
A. Pengertian Munafik .......................................................................................................... 13
4. MURTAD.............................................................................................................................. 16
A. Macam-macam Murtad, yaitu:.......................................................................................... 18
BAB III ......................................................................................................................................... 18
PENUTUP..................................................................................................................................... 18
A.Kesimpulan ............................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19

2
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita ucapkan atas nikmat dan karunia yang di berikan Allah SWT.
sehingga pada kesempatan yang baik ini kami dapat menyusun makalah kami yang berjudul
‘PENYIMPANGAN TEOLOGI ISLAM,SYIRIK, KAFIR,MUNAFIK DAN MURTAD’ yang mana
didalamnya kami ingin menyampaikan makalah mengenai penyimpangan teologi islam yang
berkaitan dengan syirik, kafir,munafik,dan murtad. Maka dengan demikian kami buat makalah ini
sebaik mungkin dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

Kami selaku pembuat makalah mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas bimbingan Bapak
Adenan selaku dosen pembimbing mata kuliah teologi islam, sehingga kami dapat mengerjakan makalah
ini dengan baik.

Kami menyadari banyaknya kekukarangan dari penulisan makalah kami oleh karena itu kami
dari pemakalah memohon maaf atas kekhilafan kami ,dan kami dari pemakalah menerima atas
saran dan kritikan dari teman- teman sekalian.

Medan,12 Januari, 2021

Kelompok VIII

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk hasil karya maha dahsyat dari Allah swt penciptaan yang begitu
sempurna telah ditunjukkan oleh-Nya dan telah terbukti secara ilmiah. Tak seorang pun manusia
di muka bumi ini mampu menyamai, apalagi menandingi ilmu dan kekuasaan yang Allah miliki.
Allah juga telah memberikan fasilitas yang begitu lengkap kepada manusia. Manusia diberi amanat
yang begitu besar, yakni untuk merawat salah satu ciptaan-Nya, yang tak lain manfaatnya juga
akan kembali pada manusia. Allah hanya meminta manusia agar mereka tidak melupakan dari
siapa semua kenikmatan hidup itu. Allah menciptakan semua makhluk di dunia ini untuk selalu
patuh dan mengabdi kepada-Nya.

Namun pada kenyataannya, manusia kadang lupa terhadap Allah, bahkan mereka tidak
mempercayai-Nya. Fenomena seperti ini telah terjadi sejak masa kenabian. Banyak manusia yang
tidak mempercayai bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang patut disembah. Ada manusia yang
menyembah berhala, api, matahari, dan lain sebagainya. Perbuatan seperti ini merupakan dosa
besar dan kemusyrikan yang tidak akan diampuni oleh Allah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Syirik ?


2. Apa pengertian dari kafir ?
3. Apa pengertian dari munafik
4. Apa pengertian dari murtad ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari syirik.


2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari kafir.
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari munafik.
4. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari murtad.

4
BAB II

PEMBAHASAN
SYIRIK

A. pengertian
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik.
Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang
seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah
dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan
lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.

Syirik merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT karena orang yang berbuat
syirik berarti mensejajarkan Allah dengan hal lain. Dengan kata lain, orang yang syirik tidak
mengakui ke-Esa-an Allah SWT, sehingga dalam hidupnya ia bergantung pada apa selain Allah
Yang Maha Esa. Syirik juga berarti menyamakan Allah SMW dengan hal-hal lain.

Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yangdilakukan hambanya,
kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT :

Artinya Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa: 48).

5
B. Hukum Syirik
Syirik jelas adalah perbuatan dosa besar, terutama jika sampai keluar daripada agama Islam
sehingga jelas bahwa hukumnya adalah haram. Merupakan dosa besar jika seseorang berbuat
syirik terhadap Allah SWT. Jika seseorang benar-benar memiliki iman yang kuat, tidak mungkin
ia berbuat sehina itu dengan menyekutukan Allah dengan apapun. Sungguh orang yang syirik
adalah mereka yang sudah sangat tersesat dan tak mendapatkan petunjuk,dan Orang-Orang yang
berbuat syirik adalah benar-benar sudah buta mata hatinya.

C. Jenis – Jenis Syirik


1. Syirik Akbar

Hakikat daripada syirik akbar adalah menjadikan selain daripada Allah SWT sebagai tujuannya
dalam beribadah, misalnya; memohon dan bernadzar sesuatu kepada selain Allah, takut kepada
kuburan, jin, atau setan serta percaya bahwa semua itu bisa memberi bahaya. Syirik ini
menyebabkan seseorang keluar daripada agama Islam sehingga jika ia meninggal dalam keadaan
demikian maka akan kekal di dalam neraka.

Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang
bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka.
Macam-macam syirik akbar :
1. .Syirik saat berdoa : Yakni orang yang meminta, memohon, dan memanjatkan hajatnya
dalam doa dengan tujuan kepada selain Allah SWT. Padahal tiada yang kuasa mengabulkan
semua doa kecuali Allah SWT

2. Syirik dalam sifat Allah : Salah satu sifat wajib pada dzat Allah SWT adalah Allah Maha
Mengetahui. Segala sesuatu yang ada di jagat raya, baik yang kecil maupun besar, terlihat
maupun tak nampak, Allah mengetahui kesemuanya. Ketika seseorang percaya bahwa
peramal bisa melihat masa depan dan ia mempercayainya, maka itu adalah syirik.

3. Syirik dalam Kecintaan : Allah itu pencemburu sehingga Ia tidak menyukai jika hama-Nya
mencintai selain kepada-Nya. Baik itu orang tua, saudara, suami, istri, sahabat, pimpinan,
atau siapapun. Janganlah mencintai secara berlebihan selain kepada Allah. Cinta kepada

6
sesama mahkluk ciptaan Allah tidak boleh disetarakan apalagi kurang dibandingkan dengan
kecintaan kepada Allah SWT.

4. . Syirik dalam ketaatan : Yakni patuh dan tunduk kepada selain Allah SWT, baik itu ilmuan,
ulama, atau siapapun. Tindakan seperti ini sangat mirip dengan perbuatan menyembah
berhala.

5. . Syirik khauf (takut) : Ketakutan yang dimaksud tentu adalah takut kepada selain Allah
SWT misalnya takut pada mayat, kuburan, setan, dan menganggap bahwa kesemua itu bisa
menyebabkan bahaya atau mudharat pada dirinya. Termasuk juga takut pada seseorang
secara berlebihan sampai menyebabkan kelalaian terhadap kewajibannya sendiri. Hal ini
biasa terjadi pada seorang yang bekerja dan takut pada atasannya, sampai meninggalkan
shalatnya.

2. Syirik Ashghar

Merupakan semua perbuatan maupun ucapan yang oleh syara’ dinyatakan sebagai perbuatan
syirik namun tidak sampai menyebabkan keluar daripada agama Islam, namun bisa menjadikan
sebagai pengantar daripada dosa syirik akbar. Macam-macam syirik asghar:

1. Zhahir (nyata) : Yakni ketika seseorang mengucap sumpah atas selain karena Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya“Barangsiapa yang bersumpah dengan
selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik”. (H. R. Ahmad, Shahih) Selain itu,
menggunakan benda-benda atau jimat seperti gelang atau kalung yang dipakai dengan
niatan sebagai penangkal bahaya atau penyakit juga termasuk dalam syirik asghar.

2. Khafi (tersembunyi) : Syirik jenis ini sumbernya berada di dalam hati seseorang, bisa saja
berupa niatan semata atau memang kepercayaan namun tak ditunjukkan oleh perbuatan
(hanya di dalam hari), misalnya riya’ yang tersembunyi dalam hati.

7
D. Bahaya dari Perbuatan Syirik

1. Syirik Ashghar

a. Amal ibadahnya rusak ;Sungguh rugi orang yang berbuat syirik karena sesungguhnya amal
ibadah yang telah ia kerjaan menjadi rusak akibat perbuatan syiriknya
b. .Syirik asghar atau bisa juga disebut syirik kecil tetap akan terkena dampak daripada dalil-
dalil mengenai perbuatan syirik sehingga orang yang berbuat hanya akan terus menumpuk
dosa jika tidak segera bertaubat.
c. Menjadikan jembatan menuju perbuatan dosa besar yang tak akan termaafkan (syirik
akbar).

2. Syirik Akbar

a. Merupakan perkara pertama yang diharamkan oleh Allah SWT. Firman Allah SWT
b. Merupakan sebuah tindakan zhalim yang teramat besar yang menghancurkan seluruh amal
ibadah. Allah SWT berfirman yang artinya; “Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang
besar.” (Q. S. Luqman : 13).
c. Merupakan dosa besar yang tak terampuni oleh Allah SWT sehingga apabila meninggal
dalam keadaan syirik besar, maka ia akan diharamkan untuk masuk surge
d. .Orang yang berbuat syirik akbar akan kekal di neraka sesuai dengan firman Allah SWT
yang artinya;“Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan
masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk.” (Q. S. Al-Bayyinah:
e. Yang melakukan perbuatan syirik akbar merupakan orang-orang yang termasuk ke dalam
golongan yang kotor akidahnya.

8
2. KAFIR

A. Pengertian

Kafir (bahasa Arab: ‫ كافر‬kāfir; plural ‫ كفّار‬kuffār) secara harfiah berarti orang yang
menyembunyikan atau mengingkari kebenaran.[8] Sedangkan pengertian kafir menurut istilah
adalah kebalikan dari iman, yaitu mengingkari ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw
yang telah sampai kepada kita dengan jalan yang yakin dan pasti. Jadi orang kafir ialah orang yang
mengingkari ajaran Islam yang seharusnya di imani dan dijalankan.

Kata kafir merupakan istilah umum bagi Agama Islam yang bahkan cukup sering disebutkan
dalam Al-Quran. Belakangan ini istilah kafir ini menimbulkan polemik karena dianggap sebagai
julukan yang bersifat ofensif bagi umat non-Muslim di Indonesia Arti kata kafir
dalam Islam memang perlu dimaknai dengan tepat oleh setiap orang. Berbagai polemik dan
pertikaian yang terjadi karena kata-kata kafir tersebut sebenarnya bisa terjadi hanya karena
banyaknya orang yang belum mengerti maknanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, kafir adalah orang yang tidak percaya
kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Mungkin pengertian ini juga bisa membantu dalam memaknai
arti kata kafir dalam islam, Sebelum mengetahui arti kata kafir dalam islam, baiknya kamu
memahami kata kafir secara etimologi terlebih dahulu. Kata kāfir memiliki akar kata K-F-R yang
berasal dari kata kufur yang berarti menutup.

Pada zaman sebelum datangnya Agama Islam, istilah tersebut digunakan untuk para petani
yang sedang menanam benih di ladang, kemudian menutup (mengubur) dengan tanah. Sehingga
kalimat kāfir bisa dimplikasikan menjadi "seseorang yang bersembunyi atau menutup diri".
Dengan demikian kata kafir menyiratkan arti seseorang yang bersembunyi atau menutup diri
Kamu juga bisa mengambil arti kata kafir dalam islam dari dalam Al-Quran. Penggunaan kata
akfir dalam Islam dalam Al-Quran memiliki berbagai makna yang berbeda, yaitu:

A. Kufur at-tauhid (Menolak Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa):

Arti kata kafir dalam Islam ini adalah menolak tauhid, atau menolak bahwa Tuhan itu Esa.
Seperti yang terkandung dalam Surat Al-Maidah ayat 73, berikut: Sesungguhnya kafirlah orang-

9
orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali
tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka
katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Al-
Maidah ayat 73)

Arti kata kafir dalam islam juga bisa merujuk pada Quran Surat Al Maidah ayat 17 ini, yang
artinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al
Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak
Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh
orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi
dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Al-Maidah ayat 17).

B. Kufur al-ni`mah (Mengingkari Nikmat):

Selanjutnya, arti kata kafir dalam islam selanjutnya adalah mengingkari nikmat. Kata ini
dialamatkan kepada orang-orang yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan. Karena itu, ingatlah
kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152) Berbagai arti kata kafir dalam
islam ini tentunya harus disikapi dengan bijak. Diperlukan saling pengertian dengan pemahaman
yang dalam tentang makna kata kafir bagi setiap orang agar tidak ada salah paham antar umat
beragama.

Menurut Gus Baha, dalam bahasa agama, kafir ada dua, pertama kafir semitik atau ahli kitab
(Yahudi-Nasrani). Yang kedua, adalah kafir musyrik (non semitik), tidak punya kitab, p enyembah
berhala (batu/patung/emas, dll). Kafir ahli kitab, dia masih percaya akan adanya hari kebangkitan,
surga, neraka, dan hari hisab (perhitungan amal). Bahkan, surga menjadi klaim mereka (golongan
merekalah yang nanti akan menempati). Sementara kafir musyrik adalah sebaliknya, yang anti
terhadap hari kebangkitan, tidak beriman adanya surga dan neraka.

Arti kata kafir dalam Islam memang perlu dimaknai dengan tepat oleh setiap orang.
Berbagai polemik dan pertikaian yang terjadi karena kata-kata kafir ini sebenarnya bisa terjadi
hanya karena banyaknya orang yang belum mengerti maknanya. Selain itu, tentu saja intensi

10
seseorang dalam mengucapkan sebuah kata juga harus diperhatikan. Tentunya suatu perkataan
tidak akan ditanggapi dengan respons negatif jika maksud seseorang dalam mengucapkannya
juga tidak bermakna negatif.

B.Jenis –Jenis Kafir

Ada empat jenis kafir yang dibedakan karena sikap mereka kepada muslimin dan bagaimana
muslimin bertoleransi kepada mereka. Inilah toleransi positif yang diajarkan Islam dan bukan
toleransi kelewatan yang membenarkan semua agama. Allah berfirman, “Allah tiada melarang
kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena
agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berlaku adil” (QS. Al-Mumtahah : 8).

Setiap non muslim tergolong jenis kafir yang berbeda. Berikut pembagian kafir dalam Islam
dan bagaimana bermuamalah dan bertoleransi terhadap mereka.

1.Kafir Dzimmi

Mereka para kafir dzimmi merupakan orang-orang non-muslim yang tinggal di negeri muslim
namun dijamin keamanannya selama ia menaati peraturan pemerintah muslim. Kafir ini membayar
jizyah atau pajak kepada pemerintah muslim hingga darahnya haram diperangi dan justru harus
dilindungi. Demikianlah pemerintah Islam membuat keadilan kepada masyarakat non muslim
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan
mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh
tahun.” (HR. Imam An Nasa’i).

2.Kafir Mu’aha

Jenis kafir kedua yakni mereka para non-muslim yang menjalin kesepakatan dengan muslimin
dalam kurun waktu yang disepakati. ikatan perdamaian ini membuat darah kafir haram ditumpah.
Mereka tidak boleh diperangi selama ikatan perjanjian disepakati.Sebagaimana kepada kafir
dzimmi, Rasulullah pun bersabda, “Barang siapa yang membunuh kafir Mu’ahad ia tidak akan

11
mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.”
(HR. Imam Al-BukharI, Imam An-Nasa`i dan Imam Ibnu Majah).

3.Kafir Musta’man

Kafir Musta’man yakni kafir yang dijamin keamanannya oleh kaum muslimin. Selama mereka
dijamin keamananya, maka ia pun harus diperlakukan dengan baik dan tak boleh diperangi.Allah
berfirman, “Jika seorang di antara kaum musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka
lindungilah ia agar ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang
aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” (QS. At-Taubah :
6).

4.Kafir Harbi

Inilah jenis kafir yang berbeda dari tiga sebelumnya. Jika Dzimmi, Mu’ahad dan Musta’man
dilindungi dan tak boleh diperangi, maka kafir Harbi justru diperangi sesuai dengan ketentuan
syar’i. Hal ini disebabkan kafir Harbi merupakan golongan musyrikin yang memerangi muslimin.
keberadaan mereka membahayakan muslimin dan selalu memusuhi dan menyerang umat Islam.

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian
dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak
beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab
kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan
tunduk.” (QS. At Taubah : 29)

12
3.MUNAFIK

A. Pengertian Munafik
Kosakata Bahasa Arab munâfiq (‫) ٌمنافِق‬, yang kemudian kita serap ke dalam Bahasa Indonesia
menjadi munafik, sebenarnya merupakan terminologi agama, lebih tepatnya terminologi akidah-
keimanan. Artinya adalah orang yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran;
orang yang pura-pura beriman padahal tidak beriman. Dengan kata lain, dari luar ia tampak
beriman tetapi di dalam hatinya ia tidak beriman. Jadi, kemunafikan itu berkaitan dengan
kaimanan.

Munafik adalah orang yang memiliki sifat nifak. Nifak artinya menampakkan yang baik dan
menyembunyikan yang buruk. Nifak sangat dibenci oleh Allah sehingga orang yang munafik
diancam oleh-Nya dengan siksa yang amat pedih, di neraka yang paling dasar.
Allah memberi ancaman sangat keras karena nifak merupakan sifat yang sangat berbahaya. Dalam
peribahasa, kamu tentu pernah mendengar istilah ”ular berkepala dua”, ”bermuka dua” dan ”lain
di mulut lain di hati”. Semuanya itu menggambarkan sifat nifak yang sangat dibenci oleh semua
orang. Seorang munafik bisa sangat berbahaya karena kepandaiannya menyembunyikan
kebenaran. Ia sangat pandai bermanis muka, bahkan kepada orang yang ia musuhi dan hendak ia
celakai.

Seperti disebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata munafik adalah
berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya
dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya;
bermuka dua. Dalam Islam, munafik adalah golongan manusia yang derajatnya lebih rendah dari
pada Muslim biasa. Seseorang yang senang sekali mengatakan sesuatu yang berbeda dari
seharusnya ini memiliki ciri-ciri yang tercantum dalam Alquran.

Ciri-ciri munafik menurut hadits Rasulullah saw yang artinya “ ciri-ciri orang munafik ada tiga
yaitu jika berbicara, dusta. Jika berjanji tidak menepati. Dan jika dipercaya, berkhianat.”[4]

1.Macam-macam munafik

13
1. Nifak asghar adalah nifak pada amal perbuatan yaitu seseorang yang menampakkan amal
shalih dihadapan banyak orang tapi menyalahi hal itu secara diam-diam. Ibnu Rajab
berkata, “kesimpulannya, kemunafikan asghar adalah semuanya kembali kepada
berbedanya seseorang ketika ia sedang sendiri dengan ketika ia sedang bersama orang lain
sebagaimana dikatakan oleh Imam Hasan al-Bishri dalam kitab Jami’ul ulum wal ahkam.
2. Munafik akbar atau biasa disebut nifak I’tiqad yaitu jika seseorang menampakkan iman
kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab, para Rasul, dan hari akhir, tetapi menyembunyikan
perkara yang menyalahi hal itu baik secara keseluruhan atau sebagian. Inilah ciri-ciri orang
munafik yang telah tercantum dalam Alquran yang telah dirangkum dari berbagai sumber,
a. Ingkar janji

Ciri-ciri yang pertama adalah ingkar janji. Orang munafik, tentu semua perkataannya sulit
sekali dipercaya apalagi ditepati. Orang munafik akan cenderung sulit memegang janji sendiri,
terlebih pada semua janji yang telah ia lakukan ke banyak orang.

Dalam Islam, menepati janji itu hukumnya wajib. Ini juga telah tercantum dalam QS. An-Nahl
ayat 91 yang artinya:

"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan
sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai
saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu
perbuat."

b. Dusta

Dusta atau bohong adalah tindakan yang juga tidak disukai oleh Allah SWT, selain ingkar janji.
Itulah kenapa ada manusia juga tidak suka dibohongi."Tanda orang munafik ada tiga, salah
satunya adalah jika berbicara dia dusta." (HR. Bukhari dan Muslim) Ada banyak motif kenapa
orang berbohong, terlepas dari itu, berbohong sudah pasti suatu tindakan sadar yang dilakukan
agar lawan bicara percaya dengan apa yang kita katakan.

Meskipun ada beberapa orang yang menyebutkan berbohong demi kebaikan. Tapi, yang
namanya bohong tetaplah bohong. Dan itu jelas bukan menunjukkan perilaku jujur dan merupakan
tindakan yang dibenci oleh agama.

14
c. Khianat

Khianat adalah lawan dari amanah. Jika amanah adalah melaksanakan kewajiban yang sudah
disanggupi, maka khianat sebaliknya, yaitu berlaku curang atau membatalkan kewajiban. Ini salah
satu ciri-ciri orang munafik. Semua hal yang kita nikmati di dunia, selain dari kerja keras dan
usaha, itu adalah bentuk titipan dari Allah SWT. Bila Allah SWT telah menitipkan sesuatu kepada
kita, sudah sepatutnya untuk menjaga titipan itu dalam kebaikan. Allah SWT berfirman dalam QS.
An-Nisa ayat 58 yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya....” Tapi, jika orang munafik, mereka akan mengingkari apa
yang sudah dititipkan alias tidak menjaganya dengan baik, bahkan akan menghancurkannya.

d. Malas beribadah

Selain berbohong, berdusta, dan berkhianat, orang yang malas beribadah pun termasuk salah
satu dari ciri-ciri orang munafik. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 142 yang
artinya:"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan
mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali."

e. Bersumpah palsu

Nah, selanjutnya adalah orang-orang yang selalu dengan mudahnya mengucapkan "Demi
Allah" tanpa memikirkan dosa atau akibat yang akan diterima dari sumpah palsu tersebut. Perihal
orang yang suka memberikan sumpah palsu ini telah dijelaskan dalam Alquran surat Al-
Munafiqun ayat 2 yang artinya: "Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu
mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah
mereka kerjakan."

f. Fujur dalam pertikaian

Fujur atau selalu ingin merasa menang sendiri alias tidak menerima kekalahan adalah sikap
dari orang-orang munafik. Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syams ayat 7-10 yang artinya:

15
"Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." Allah SWT memberikan jiwa manusia dua
sifat, yakni fujur (kefasikan) dan taqwa. Kedua sifat ini saling berlawanan. Di mana sifat fujur
diciptakan untuk memaksimalkan sifat taqwa setiap manusia agar menjadi pribadi yang mulia.

Orang yang memilih jalan fujur akan membiarkan akalnya melanglang buana melalui jalan
sesat sehingga pemikirannya akan berseberangan dengan fitrah penciptanya. Akibatnya, imannya
akan menjadi lemah. Inilah kenapa fujur diciptakan untuk menguatkan ketaqwaan seseorang.

g. Riya

Sifat sombong yang sangat tercela dan dibenci Allah SWT adalah riya. Riya atau sombong
adalah perilaku yang sampai saat ini masih ada saja orang yang melakukannya. Mereka cenderung
sombong dengan apa yang mereka miliki, sehingga membuat dirinya menjadi orang yang tinggi
hati dan jahat. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ma'mun ayat 4-7 yang artinya: "Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-
orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna, sedikit berzikir."

4. MURTAD
Murtad berasal dari bahasa Arab, yaitu riddah atau irtidad. Dari bahasa, riddah bermaksud
kembali dari pada sesuatu kepada selainnya. Secara istilah riddah berarti kembali atau kufur
setelah islam.[11] Murtad adalah orang yang telah berpindah agama islam ke agama lain seperti

16
katholik, hindu, budha, dan lain-lain dilakukan dengan akal sehat dan atas kehendak diri sendiri
tanpa paksaan dari orang lain.

Murtad adalah orang yang keluar dari agama Islam. Perbuatan yang demikian jelas
merupakan tindakan yang merusak iman, karena itu iman kepada Allah dan rukun-rukun iman
yang lain harus dijaga dan diperlihara dengan baik dan terus-menerus. Sebab godaan setan selalu
melingkari orang-orang yang beriman. Apabila seorang lengah, maka setan akan
merongrongnya, sehingga iman yang sudah ada dan tertanam di dalam hat, secara perlahan-lahan
terkikis habis yang pada akhirnya menjadi kafir dan keluar dari Islam. Apabla sudah sampai ke
tingkat ini, maka berarti ia telah lari dan menghindari petunjuk-petunjuk Allah menuju kepada
jalan kesesatan dan kekafiran.

Allah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah: 217Artinya : “ Barang siapa yang murtad diantara
kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia
dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.”[12] Disamping itu
juga, murtadnya orang Islam dari agamanya adalah merupakan dosa yang besar. Allah swt telah
mengancam orang murtad dengan siksaan yang sangat keras kelak di akhirat. Allah swt telah
menyatakan dalam Al-Quran yang artinya : Barang siapa yang murtad di antara kamu dari
agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia
dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Untuk mengindari murtad ini kita harus mengoreksi dan mempersiapkan diri untuk
memahami, menghayati dan mengamalkan kebenaran Islam dengann bertaqwa kepada Allah swt.
Dengan cara itulah diharapkan iman dan Islam kita semakin tebal dan kokoh, sehingga
terpelihara dan mampu bertahan terhadap semua godaan setan.

Istilah murtad dalam bahasa Arab diambil dari kata yang bermakna kembali berbalik ke
belakang. Sedangkan menurut syariat, orang murtad adalah seorang Muslim yang
menjadi kafir setelah keislamannya, tanpa ada paksaan, dalam usia tamyiiz (sudah mampu
memilah dan memilih perkara, antara yang baik dari yang buruk) serta berakal sehat. Secara
etimologi, murtad dimaknai para ahli fikih sebagai al-rujū’an al-islām (berbalik dari Islam).
Sedangkan secara terminologis, murtad diartikan Abdurraḥman al-Juzairī dalam al-Fiqh 'alā al
Madhāhib al-Arba`aṯ, sebagai orang Islam yang memilih menjadi kafir setelah sebelumnya

17
mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjalankan syariat Islam. Kemurtadan itu diungkapkan
secara jelas (sharīḥ).

A. Macam-macam Murtad, yaitu:


1. Murtad dengan ucapan, seperti membenarkan orang yang mengaku nabi.
2. Murtad dengan perbuatan, seperti sujud kepada pohon, kuburan, dan memberikan
sembelihan untuknya.
3. Murtad dengan kepercayaan atau I’tiqad, seperti percaya bahwa zina, khamar, dan riba
adalah halal.

Konsekuensi hukum setelah terjadinya Murtad antara lain :

1. Yang bersangkutan diminta untuk bertaubat. Jika bertaubat dan kembali kepada islam
dalam masa tiga hari, maka taubatnya diterima kemudian ia tidak dibunuh.
2. Jika ia tidak mau bertaubat maka ia wajib dibunuh .
3. Dilarang membelanjakan hartanya disaat ia masa diminta untuk bertaubat, jika ia masuk
islam kembali maka harta itu miliknya, jika tidak maka harta itu menjadi rampasan fai’
baitul mal sejak ia dibunuh atau mati karena murtad.
4. Terputusnya hak mewarisi antara dirinya dan keluarganya
5. Jika ia meninggal atau dibunuh dalam keadaan murtad maka ia tidak dimandikan, tidak
dishalatkan, dan tidak dikubur dikuburan umat islam. Sebaiknya, ia dikubur di kuburan
orang-orang kafir atau dipendam dalam tanah, dimana saja, selain di kuburan umat islam.
‫م‬

BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
1) Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut
musyrik..

18
2) Kafir (bahasa Arab: ‫ كافر‬kāfir; plural ‫ كفّار‬kuffār) secara harfiah berarti orang yang
menyembunyikan atau mengingkari kebenaran.[8] Sedangkan pengertian kafir menurut
istilah adalah kebalikan dari iman
3) Munafik adalah orang yang memiliki sifat nifak. Nifak artinya menampakkan yang baikdan
menyembunyikan yang buruk. Nifak sangat dibenci oleh Allah sehingga orang yang
munafik diancam oleh-Nya dengan siksa yang amat pedih, di neraka yang paling dasar.
Allah memberi ancaman sangat keras karena nifak merupakan sifat yang sangat berbahaya.
4) Istilah murtad dalam bahasa Arab diambil dari kata yang bermakna kembali berbalik ke
belakang. Sedangkan menurut syariat, orang murtad adalah seorang Muslim yang
menjadi kafir setelah keislamannya,Sedangkan secara terminologis, murtad
diartikan Abdurraḥman al-Juzairī dalam al-Fiqh 'alā al Madhāhib al-Arba`aṯ, sebagai
orang Islam yang memilih menjadi kafir setelah sebelumnya mengucapkan dua
kalimat syahadat dan menjalankan syariat Islam. Kemurtadan itu diungkapkan secara jelas
.

DAFTAR PUSTAKA

http:// www.AnneAhira.com diunduh pada 06 Maret 2014


http:// Aji Pangestu, 2010, Makalah Musyrik, diunduh pada 05 Maret 2014

http:// Blog ibnu ma’mun, 2010, Pembagian Orang-orang Kafir, diunduh pada 05 Maret 2014

https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/syirik-dalam-islam

https://www.dosenpendidikan.co.id/syirik-adalah/

https://www.percikaniman.org/2009/10/13/apa-yang-dimaksud-kafir-itu/

https://hot.liputan6.com/read/4121939/arti-kata-kafir-dalam-islam-pahami-maknanya-dengan-
bijak

19
https://hot.liputan6.com/read/4121939/arti-kata-kafir-dalam-islam-pahami-maknanya-dengan-
bijak

https://kumparan.com/hijab-lifestyle/7-ciri-ciri-orang-munafik-yang-tercantum-dalam-al-quran-

https://nikmatislam.com/arti-dan-ciri-ciri-orang-munafik/1tfsN3NOvLM/full

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-murtad-dalam-islam/67526/3

20

Anda mungkin juga menyukai