Disusun Oleh :
Kelompok VI
T.A. 2020/2021
1
Kata Pengantar
Kelompok XI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara mengenai demokrasi, ada semboyan yang tidak pernah lepas dari makna
demokrasi itu sendiri, yaitu “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Demokrasi tidak
ubahnya menjadi trend dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara di hampir
seluruh negara di dunia. Di Indonesia sendiri kalau kita kemudian berbicara mengenai
demokrasi, maka yang paling kita ingat tentunya peristiwa tahun 1998 ketika mahasiswa
berhasil menjatuhkan kepemimpnan orde baru demi mewujudkan reformasi dalam berbagai
hal agar timbul lingkungan yang betul-betul demokratis dalam bangsa Indonesia itu sendiri.
Berbagai perubahan terjadi setelah peristiwa tersebut yang nampak hingga saat ini adalah
adanya kebebasan berpendapat yang pada waktu zaman orde baru sangat dikekang.
Demokrasi tidak ubahnya pembuka keran baru dalam proses perkembangan Indonesia
dalam berbagai bidang vital kehidupan mulai dari ekonomi, budaya, politik, ekonomi dan
lain-lain.
Namun apa sebenarnya demokrasi itu sendiri secara harfiah. Istilah “Demokrasi”
berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara
tersebut dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan
hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu,
dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan
sistem “demokrasi” di banyak negara.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia yang sudah kita kenal dengan sebutan negara yang berlandaskan
demokrasi sebenarnya memiliki model demokrasi yaitu demokrasi pancasila.
1. Norma
2
Demokrasi Pancasila terkandung unsur-unsur untuk berkesadaran religius,
berdasarkan kebenaran, kecintaan serta budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia,
dan berkesinambungan.
5. Cita-Cita Universal
3
Pemilu dilaksanakan secara luber.
Tidak menganut sistem monopartai.
Mengandung sistem mengambang.
Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
Prinsip demokrasi pancasila ini sendiri tertuang dalam Batang Tubuh UUD 1945
berdasarkan tujuh prinsip atau sendi pokok, yaitu sebagai berikut :
Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka
(Machsstaat). Ini berarti baik pemerintah maupun lembaga-lembaga negara lainnya dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum dan tindakannya bagi rakyat harus
ada landasan hukumnya. Persamaan kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara harus
tercermin di dalamnya.
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan
konstitusi, di samping oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang merupakan pokok
konstitusional, seperti TAP MPR dan Undang-undang.
4
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
Dengan demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat
Indonesia.
Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain
diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada majelis. Presiden
adalah Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat
(kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama
dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang,
presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislatif ialah hak
inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara. Menteri
ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut,
berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensil.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai
tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di
5
bawah koordinasi presiden.
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan
tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR
kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap
menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden.
Melihat bagaimana sebenarnya prinsip dari demokrasi pancasila itu sendiri, maka perlu ditinjau
lebih lanjut bagaimana penerapannya di Indonesia sebagai falsafah dasar kehidupan
berbangsa bernegara, penulis membaginya dengan model periodisasi waktu untuk melihat
sejarah penerapan batang tubuh UUD 1945 tersebut :
Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah system
parlementer cabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem Pemerintahan yang dianut pada masa
konstitusi RIS bukan kabinet parlementer murni karena dalam sistem parlementer murni,
parlemen mempunyai kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah.
6
3. Tahun 1950 – 1959
Landasannya adalah UUD ’50 pengganti konstitusi RIS ’49. Sistem Pemerintahan yang dianut
adalah parlementer cabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Ciri-ciri:
Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.
Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintahan.
Presiden berhak membubarkan DPR.
Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.
Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk melenyapkan kekuasaan-
kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib parpol ditentukan oleh presiden (10 parpol
yang diakui). Tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat.
Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi terpimpin pada era
orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Soeharto
mundur pada 21 Mei ’98.
Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan ruang gerak pada
parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk
rasa.
Jadi data dilihat perbedaan model pemerintahan selama demokrasi pancasila berlangsung di
7
negara Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan sistem Pemerintahan menurut UUD
’45 sebelum diamandemen:
Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih oleh
rakyat.
1. Bidang Ekonomi
8
Peranan pemerintah yang bersifat pembina, penunjuk jalan serta pelindung.
Demokrasi Pancasila, dalam arti demokrasi yang bentuk-bentuk penerapannya sesuai dengan
kenyataan dan cita-cita masyarakat kita, setelah sebagai akibat rezim Nasakom sangat
menderita dan menjadi kabur, lebih memerlukan pembinaan daripada pembatasan sehingga
menjadi suatu political culturea yang penuh vitalitas.
9
Perumusan demokrasi pancasila di atas setidaknya merupakan tujuan dari demokrasi pancasila
dalam berbagai bidang yang bersentuhan langsung dengan rakyat Indonesia. Namun melihat
berbagai realitas dalam kehidupan masyarakat muncul persinggungan dan tension yang tidak
sesuai yang terkadang memunculkan rasa pesimisme, namun kita sebagai bangsa yang baik
harus tetap memupuk semangat optimism untuk kehidupan bangsa yang lebih baik.
BAB III
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya prinsip demokrasi pancasila diungkapkan dalam 7 (tujuh) hal yakni:
Indonesia adalah negara hukum, menganut sistem konstitusional, MPR merupkan
pemegang kekuasaan tertinggi, Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi di
bawah MPR, Pengawasan dilakukan oleh DPR, menteri negara adalah pembantu
presiden, dan kekuasaan kepala negara terbatas.
B. Saran
Kami selaku pemakalah menyadari bahwa makalah kami ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kami sangat butuh saran dan kritikan dari pembaca terutama dari dosen
membimbing agar kami dapat mengambil pelajaran dan dapat memperbaiki kesalahan kami di
kemudian hari, terimkasih.
11
DAFTAR PUSAKA
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/06/contoh-makalah-tentang-demokrasi.html
https://www.gurupendidikan.co.id/demokrasi-pancasila/
12