Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HUBUNGAN TEOLOGI ISLAM DENGAN ( ILMU

KALAM, FILSAFAT DAN TASAWUF)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata kuliah : Teologi Islam

Dosen Pembimbing: DR.Adenan Ritonga,MA

DISUSUN OLEH :

KEL OMPOK IX

SURYA DINA HARAHAP ( 0403202076 )

WAHYU ABROR ( 0403202057 )

MAFTUH AHNAN ( 0403202028 )

KELAS IAT 1B

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU ALQUR’AN DAN TAFSIR


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA MEDAN
T.A 2020 / 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
SYIRIK........................................................................................................................................ 5
A. pengertian............................................................................................................................ 5
B. Hukum Syirik.......................................................................................................................6
C. Jenis – Jenis Syirik...............................................................................................................6
D. Bahaya dari Perbuatan Syirik..............................................................................................8
2. KAFIR......................................................................................................................................9
A. Pengertian............................................................................................................................9
B.Jenis –Jenis Kafir................................................................................................................11
3.MUNAFIK..............................................................................................................................13
A. Pengertian Munafik........................................................................................................... 13
4. MURTAD.............................................................................................................................. 16
A. Macam-macam Murtad, yaitu............................................................................................18
BAB III..........................................................................................................................................18
PENUTUP..................................................................................................................................... 18
A.Kesimpulan.............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita ucapkan atas nikmat dan karunia yang di berikan Allah SWT.
sehingga pada kesempatan yang baik ini kami dapat menyusun makalah kami yang berjudul
‘HUBUNGAN TEOLOGI ISLAM DENGAN (ILMU KALAM,FILSAFAT DAN TASSAWUF) ’ yang
mana didalamnya kami ingin menyampaikan makalah mengenai penyimpangan teologi islam
yang berkaitan dengan syirik, kafir,munafik,dan murtad. Maka dengan demikian kami buat makalah
ini sebaik mungkin dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

Kami selaku pembuat makalah mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas bimbingan
Bapak Adenan selaku dosen pembimbing mata kuliah teologi islam, sehingga kami dapat mengerjakan
makalah ini dengan baik.

Kami menyadari banyaknya kekukarangan dari penulisan makalah kami oleh karena itu kami
dari pemakalah memohon maaf atas kekhilafan kami ,dan kami dari pemakalah menerima atas
saran dan kritikan dari teman- teman sekalian.

Medan,21 Januari, 2021

Kelompok IX
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf adalah ilmu yang dilahirkan dari persentuhan umat Islam
dengan berbagai masalah sociocultural yang dihadapi oleh masyarakat yang sedang berkembang
kala itu yang saling mencari dan mempertahankan kebenaran. Dan karena itu pula, lahirlah para
pakar dunia yang mempertahankan kebenaran mereka masing–masing walaupun dengan cara atau
jalan yang berbeda. Maka dari itu pula dari makalah ini akan kami bahas mengenai hakikat Ilmu
Kalam, Filsafat dan Tasawuf serta hubungan antar ketiganya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dan definisi dari Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf secara etimologi
dan terminologi?
2. Bagaimana persamaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
3. Bagaimana perbedaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
4. Bagaimana hubungan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah dan definisi dari Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf secara
etimologi dan terminologi.
2. Untuk mengetahui persamaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
4. Untuk mengetahui hubungan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
BAB II

PEMBAHASAN
1. ILMU KALAM
A. Asal-Usul Kalam
Dengan mengutip Asyahrastani, Ali Asy-Syabi mengatakan bahwa istilah kalam mula-
mula muncul pada masa pemerintahan khalifah Al-Makmun (813-833 M) dari Daulah
Abbasiyah, dan diciptakan oleh kaum Mu’tazilah. Alasan utama penggunaan istilah kalam
ini boleh jadi karena masalah paling menonjol yang mereka perdebatkan yaitu tentang bicara
sebagai salah satu sifat Tuhan.

Dalam hubungannya dengan ensiklopedi itu, dengan mengutip Ibn Rusyd, Wolfson
mengatakan bahwa kata “kalam” digunakan dalam terjemahan Arab dari karya-karya para
filosof Yunani untuk mengartikan istilah “logos” yang dalam aneka arti harfiyahnya ialah
kata-kata, akal, dan argumen. Istilah “kalam” kemudian berkembang menjadi berarti setiap
cabang khusus ilmu pengetahuan. Oleh karena itu ilmu alam disebut ‘Ilm Al-Kalam Ath-
Thabi’i (the physical kalam), dan seterusnya.

Berdasarkan asal-usul dan pengertian ilmu kalam sebagai mana tersebut diatas, dapat
disimpulkan bahwa ilmu ini dinamakan kalam karena hal berikut ini:

Pertama, masalah perselisihan yang paling sering diperdebatkan diantara golongan-


golongan Islam adalah masalah-masalah teologis, terutama menyangkut firman Tuhan atau
Kalam Ilahi, baik dihubungkan dengan persoalan-persoalan manusia seperti baik dan buruk,
kebebasan berkehendak, mukmin dan kafir, maupun dalam hubungannya dengan alam
semesta, seperti apakah alam ini qadim atau hadis.

Kedua, dasar ilmu kalam adalah dalil-dalil aqli sebagaimana yang tampak pada
pembicaraan mutakallimin, mereka jarang menggunakan dalil-dalil naqli, kecuali digunakan
setelah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu, kemudian menggunakan
dasar-dasar dalil pikiran, yakni berupa argumen yang logis-rasional.

Ketiga, pembuktian tentang keyakinan-keyakinan agama menyerupai logika dalam


filsafat. Oleh karena itu, penamaan ilmu kalam adalah untuk membedakan dengan logika
dalam filsafat.

B. Definisi Ilmu Kalam


Secara etimologis ilmu kalam berarti pembicaraan atau perkataan. Di dalam lapisan
pemikiran Islam, istilah kalam memiliki dua pengertian: pertama, Sabda Allah (The Word of
God), dan kedua, lebih menunjukkan kepada teologi dogmatik dalam Islam. Perkataan
“kalam” sebenarnya merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi, khususnya bagi
kaum muslimin. Secara harfiyah, perkataan “kalam” dapat ditemukan baik dalam Al-Qur’an
maupun di berbagai sumber lain. Dalam Al-Quran istilah kalam ini dapat ditemukan dalam
ayat-ayat yang berhubungan dengan salah satu sifat Allah, yakni lafazh kalamullah.dalam
surat An-Nisa Ayat 164 :

( ١٦٤:‫وكلم هللا مو سى تكليما (النساء‬


Artinya : “Dan Allah telah berbicara kepada Musa secara langsung.”( QS.An-Nisa ;164).

Secara terminologis Dr. Muzaffaruddin Nadvi dalam bukunya Muslim Tought and It’s
Source, melihat pengertian Ilmu Kalam dari aspek sumber, latar belakang kemunculannya,
juga mengungkapkan sisi metodologinya. Ia mengatakan bahwa ilmu kalam tiada lain adalah
“Ilmu Berpikir yang lahir pada saat terjadinya percekcokan antara penganut islam ortodoks
dengan penganut islam baru.“

Dari pengertian di atas dapat diperoleh gambaran, bahwa ilmu kalam tiada lain adalah
perdebatan teologis diantara umat Islam yang didasarkan atas argumen-argumen logis-
rasional, terutama berkaitan dengan kalam ilahi yang dihubungkan dengan persoalan-
persoalan manusia seperti baik dan buruk, kebebasan berkehendak, mukmin dan kafir,
maupun dengan alam semesta berkenaan dengan kebaharuan dan keqadiman alam ini.
2. FILSAFAT
A. Asal-Usul Filsafat
Menurut Cicero, penulis Romawi (106-43 SM), orang yang pertama-tama memakai kata
filsafat ialah Pythagoras (497 SM), sebagai reaksi terhadap orang-orang cendekiawan pada
masanya yang menamakan dirinya “ahli pengetahuan”. Pythagoras mengatakan bahwa
pengetahuan dalam artinya yang lengkap tidak sesuai untuk manusia. Tiap-tiap orang
mengalami kesukaran-kesukaran dalam memperolehnya dan meskipun menghabiskan
seluruh umur-umurnya, namun ia tidak akan mencapai tepinya. Jadi pengetahuan adalah
perkara yang kita cari dan kita ambil sebagian darinya tanpa mencakup keseluruhannya oleh
karena itu, maka kita ini bukan ahli pengetahuan melainkan mencari dan pencinta
pengetahuan yaitu filosof.

Akan tetapi sejarah pemakaian kata-kata tersebut sudah tidak benar lagi artinya, karena
dengan berlalunya masa pada bahasa arab, “cinta pengetahuan” menjadi “ahli pengetahuan”
atau “hakim”. Asal makna kata-kata “hikmah” ialah “tali kendali” untuk kuda untuk
mengekang kenakalannya. Dari sini, maka diambil kata-kata “hikmah” dalam arti
“pengetahuan” atau “kebijaksanaan” karena hikmah ini menghalang-halangi orang yang
mempunyainya dari perbuatan-perbuatan yang rendah.

Syekh Mustafa Abdurraziq, setelah meneliti pemakaian kata-kata “filsafat” di kalangan


Muslimin, maka ia berkesimpulan bahwa kata-kata “hikmah dan hakim” dalam bahasa Arab
dipakai dalam arti “filsafat dan filosof” dan sebaliknya. Mereka mengatakan hukama-ul-
Islam atau falasifatul Islam.

Sampai saat ini kita belum dapat mengetahui kapan sebenarnya filsafat mulai muncul.
Namun para pemikir Kreasionisme percaya, ketika manusia pertama, Nabi Adam dan Siti
Hawa turun di bumi pada 60.000 tahun yang lalu atau abad 600 SM, Tuhan YME
membekali mereka “senjata” berupa akal (termasuk qolbu), untuk menjalani hukuman harus
keluar dari surga turun ke bumi dengan tugasmemelihara kehidupan dunia. Dengan akal
manusia berpikir dan menempuh kehidupannya, menjalankan amanat Tuhan, dan
memelihara kehidupan di bumi. Demikian menurut Kreasionisme, yakni mereka yang
percaya pada wacana agama. Oleh karena itu bersama dengan adanya manusia, pemikiran
filsafat pun ada. Artinya, kegiatan berpikir merupakan ciri manusia sejak 600 abad SM.

B. Definisi Filsafat
Secara etimologis (asal-usul kata), istilah filsafat berasal dari kata Yunani philia (love,
cinta) dan sophia (wisdom, kebijaksanaan). Jadi, ditinjau secara etimologis, filsafat berarti
cinta pada kebijaksanaan. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafah akan menjadi bijaksana.
Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher dalam bahasa Arab disebut
failasuf. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras (582-496 SM).

Secara terminologis yaitu istilah yang menggambarkan apa itu filsafat, perhatikan
beberapa contoh definisi filsafat yang didefinisikan oleh sejumlah filsuf yang berbeda-beda
berikut ini :
° Filsafat adalah pencarian makna hidup manusia.
° Filsafat adalah analisis dan kritik atas ilmu pengetahuan, sampai ditemukan hakikat
ilmu pengetahuan yang sebenarnya.
° Filsafat adalah analisis bahasa, upaya untuk memahami hakikat bahasa sarana
komunikasi manusia.
° Filsafat adalah kritik kebudayaan.

Filsafat adalah upaya pemahaman diri melalui simbol-simbol manusiawi (budaya, politik,
bahasa, religi, kesenian).

Dari beberapa pengertian filsafat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan
mempergunakan akal sampai pada hakikatnya.

3. TASSAWUF
A. Asal-Usul Tassawuf
Asal-usul kata tasawuf diperselisihan kalangan para ulama’. Hal ini dikarenakan antara
lain: pertama, dalam bahasa arab terdapat berbagai kata yang erat kaitannya dengan kata
Shufi (Tasawuf), baik dari segi kata maupun konotasi makna yang dikandungnya. Kedua,
kata Shufi termasuk kata sifat relasional sebagaimana kata Al-Quraisy (dari kata Quraisy)
dan Al-Madani (dari kota Madinah).

Zaki Mubarak menjelaskan tentang arti kata “tasawuf” (tasawuf berasal dari kata sufi)
seperti berikut: perkataan sufi mungkin berasal dari Ibnu Shauf yang sudah dikenal sejak
sebelum islam sebagai gelar dari seorang anak Arab yang shaleh yang selalu mengasingkan
diri di dekat ka’bah untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya; mungkin juga berasal dari
perkataan shufah yang dipergunakan untuk nama ijazah orang naik haji; mungkin berasal
dari kata kerja shafa yang berarti bersih dan suci; mungkin berasal dari sophia,istilah yunani
yang berarti “hikmah” atau “filsafat”; mungkin berasal dari shuffah, nama suatu ruangan
dekat masjid madinah, tempat Nabi Muhammad SAW. Memberikan pengajaran kepada para
sahabatnya, atau mungkin juga dari kata shuf yang berarti “bulu kambing”, yang biasanya
dijadikan bahan pakaian oleh para sufi kristen dari Siria (suriah).

Al-Biruni menyatakan bahwa kata “tasawuf” merupakan bentukan dari kata shuf, istilah
dari bahasa Yunani artinya “hikmah”. Karena suf dalam bahasa Yunani berarti hikmah,
maka seorang filosof akan diberi nama philasoya, yang berarti pecinta hikmah. Begitu juga
ketika di dalam islam ada kelompok yang mempunyai pendapat serupa dengan mereka,
maka kelompok itu diberi nama seperti mereka (sufi).

Menurut sejarah, orang yang memakai kata “sufi” adalah seorang Zaid bernama Abu
Hasyim Al-Kufi di Irak (wafat 150 H). Sedangkan arti kata “sufi” sendiri memiliki beberapa
rumusan, diantaranya ahl ash-shufah, yaitu mereka para sahabat yang miskin, yang tinggal
di suatu ruangan di masjid nabawi di barisan pertama; shufi juga bermakna suci; sophos,
asal kata Yunani yang berarti hikmah; sedangkan shuf bermakna kain yang dibuat dari bulu
domba (kambing), yaitu wol kasar yang biasa dipakai orang-orang miskin.

Dari beberapa penjelasan yang kita ambil dari berbagai sumber, secara sepintas sulit bagi
kita untuk memperoleh kepastian tentang asal kata istilah “tasawuf” tersebut. Tetapi apabila
kita telusuri lebih jauh, kita akan memperoleh kejelasan yang lebih mendekati kebenaran.
Jika istilah “sufi” berasal dari nama Ibnu Shauf, maka beerarti pada zaman jahiliyah
kehidupan kaum sufi telah ada di mekah. Padahal tidak kita temui fakta sejarah yang
menyebutkan bahwa di mekah sejak Nabi SAW dilahirkan sampai hijrah ke Madinah. Ada
nama dan kegiatan kaum sufi. Bahkan pada saat Nabi SAW melakukan tahannuts di Gua
Hiro’ sampai turunnya wahyu yang pertama, tidak ada keterangan sedikitpun yang
menyatakan bahwa ia melakukan hal itu karena meniru pola mengasingkan dari Ibnu Shauf.
Dengan demikianm, anggapan bahwa istilah “sufi” berasal dari nama Ibnu Shauf adalah
tidak wajar.

Akhirnya, jika istilah “sufi” itu juga dianggap berasal dari kata shuf (bulu domba, wol
kasar) yang biasa dipakai oleh para sufi kristen, hal ini bisa diterima bahkan antara kata
sophia dan shuf saling menguatkan sebab ajaran sufi di ajaran dunia kristen yang paling
berpengaruh berasal dari Plotinus, sehingga sangat logis jika aliran ini berpengaruh pada
kaum sufi kristen di Siria, Mesir, Baghdad dan Yaman. Lebih memperkuat lagi ialah bahwa
kaum sufi muslim pada umumnya memakai kain shuf.

B. Definisi Tassawuf
Pengertian tasawuf menurut istilah dirumuskan dengan berbagai macam definisi. Ada
yang menyatakan bahwa intisari tasawuf adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan
dialog antara ruh manusia dengan Tuhan dengan mengasingkan diri dan berkontemplasi.
Kesadaran berada dekat dengan Tuhan itu dapat mengambil bentuk ittihad (bersatu dengan
Tuhan). Maka penegrtian tasawuf menurut istilah tidak lain yaitu suatu usaha yang sungguh-
sungguh dengan jalan mengasingkan diri sambil bertafakur (kontemplasi), melepaskan diri
dari segala yang bersifat duniawi dan memusatkan diri hanya kepada Tuhan sehingga
bersatu dengan-Nya.
Tasawuf dalam pengertian umum berarti kecenderungan mistisme universal yang ada
sejak dahulu kala, berasaskan sikap zuhud terhadap keduniaan (asketisme), dan bertujuan
membangun hubungan (ittishal) dengan al-mala’ al-a’la yang merupakan sumber kebaikan,
emanasi, dan ilumunasi.

Anda mungkin juga menyukai