Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU TASAWUF

Pengertian, Perbedaan, Persamaan dan Ajaran Ilmu Kalam, Filsafat


Titik Temu Ilmu Kalam , Tasawuf dan Filsafat

Oleh :

Dosen Pengampu :
Moh. Rodhi Zamzami M.Pd.I

Tim Penyusun :
1. Muhammad Anwar Fathoni (2277011999)
2. Via Ni‟matul Izza (2277012014)
3. Miftakhul Zannah (2277011996)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY-ALHIKAM MALANG


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan tanda rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
Pengertian dan Ajaran Ilmu Kalam, Ajaran Filsafat,Titik Temu Ilmu Kalam , Tasawuf dan
Filsafat dengan lancar. Penulisan ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu
Tasawuf.
Tak ada gading yang tak retak. Kami sebagai penulis menyadari bahwa didalam
menyelesaikan makalah ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
data dan kemampuan dalam penulis yang masih dalam tahap belajar. Untuk itu kami sangat
membutuhkan saran dan kritik untuk perbaikan dan pengembangan makalah yang kami buat.

Akhir kata, demikian yang dapat kami sampaikan, Semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Malang, 29 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Kalam ........................................................................................ 2

B. Pengertian Filsafat ................................................................................................ 3

C. Pengertian Tasawuf ....................................................................................... 4

D. Perbedaan Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf…………………..…………..….……………5

E. Persamaan Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf…………………….……...……….……..…5

F. Titik Temu dari Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf ……………………….……….………….6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 9

B. Saran....................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ............................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf adalah disiplin ilmu yang sangat penting
dalam pengembangan pemikiran Islam. Ketiga disiplin ilmu ini memiliki titik temu
dalam mencari kebenaran tentang keberadaan manusia dan alam semesta. Baik Ilmu
Kalam, Filsafat, Tasawuf berurusan dengan hal yang sama yaitu kebenaran. Ilmu
kalam dengan metodenya berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang
bekaitan dengannya. Sementara filsafat merupakan sebuah ilmu yang digunakan
untuk memperoleh kebenaran rasional. Dan metode yang digunakan adalah rasional.
Untuk Tasawuf adalah pencarian jalan ruhani, kebersatuan dengan kebenaran mutlak
dan pengetahuan mistik menurut jalan dan sunnah. Tasawuf seringkali dibedakan dan
dipisahkan dengan ilmu kalam dan filsafat dalam studi-studi pemikiran keislaman,
seolah-olah ketiganya tidak memiliki hubungan dan relasi kesejarahaan. Padahal pada
mulanya, tasawuf hampir tidakdapat dipisahkan dengan ilmu kalam dan filsafat
karena ketiganya menyatu, tumpang-tindih. Dalam makalah ini, akan dibahas secara
rinci tentang pengertian dan ajaran Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf, serta titik temu
yang dimiliki ketiganya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ilmu Kalam dan ajaran Ilmu Kalam ?
2. Apa pengertian Filsafat dan ajaran Filsafat ?
3. Apa titik temu dari Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf ?
4. Bagaimana perbedaan Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf ?
5. Bagaimana persamaan Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf ?
C. Tujuan

 Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Kalam dan ajaran Ilmu Kalam
 Untuk mengetahui pengertian dari Filsafat dan ajaran Filsafat
 Untuk mengetahui titk temu Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf
 Untuk mengetahui Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf
 Untuk mengetahui Ilmu Kalam Filsafat dan Tasawuf

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Kalam

Ilmu Kalam adalah cabang filsafat Islam yang berfokus pada studi tentang
keberadaan Allah, sifat-sifat-Nya, dan hubungan antara Allah dan manusia. Ajaran
Ilmu Kalam dipelajari oleh para ulama Islam dan digunakan sebagai sarana untuk
membela keyakinan agama mereka dari argumen-argumen yang ditentang oleh pihak
lain. Secara harfiah kata Kalam berarti pembicaraan. Dalam pengertian, pembicaraan
yang bernalar dan menggunakan logika. Maka ciri utama Ilmu Kalam adalah
rasionali- tas dan logis. Sehingga ia erat dengan ilmu mantiq/logika. Istilah lain dari
Ilmu Kalam adalah teologi Islam, yang diambil dari Bahasa Inggris, theology. Ilmu
Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-
kepercayaan keagamaan (agama Islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Ilmu kalam
disebut juga ilmu yang membahas soal-soal keimanan. Ilmu kalam secara terminologi
adalah suatu ilmu yang mem- bahas berbagai masalah Ketuhanan dengan
menggunakan argumentasi logika dan filsa- fat.

Ilmu kalam berasal dari dua kata yaitu, Ilmu dan Kalam. Prasa ini ingin
menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah ilmu tentang kalam. Ilmu kalam
merupakan suatu cabang ilmu yang merupakan bagian dari displin ilmu-ilmu berlatar
Islam sebelum terlampau jauh membicarakan tentang ilmu ini. Kata Ilmu merupakan
kata yang salah satu nama-Nya. Al-Ilmu juga berarti maha mengetahui. Kata ilmu
berakar dari 3 huruf. Sedangkan kata kalam merupakan kata yang penuh makna.
Kalam berarti pengucapan atau ucapan1.

Ilmu Kalam membahas ajaran-ajaran dasar di dalam agama Islam. Ajranajaran


dasar itu menyangkut wujud Allah, Kerasulan Muhammad, dan Al-Quran, serta orang
yang percaya dengan tiga hal itu, yakni orang muslim dan mukmin, serta orang yang
tidak percaya, yakni kafir dan musyrik, soal surga dan neraka, dll2.

1
Elmansyah, Ilmu Kalam (Pontianak: IAIN Pontianak Press, 2017), hlm. 8
2
Yunan Yusuf, Alam pikiran islam pemikiran: dari khawarij ke Buya Hamka Hingga Hasan Hanafi (Jakarta:
Kencana, 2004), hlm. 3

2
Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu Kalam ini adalah sebuah ilmu yang mengandung
adanya argumen-argumen secara rasional untuk membela aqidah iman dan
mengandung penolakan terhadap golongan bid‟ah (perbuatan-perbuatan baru tanpa
ada contoh sebelumnya) yang di dalam aqidah, menyimpang dari mazhab salah dan
ahlussunnah. Beliau juga berpendapat bahwa ilmu ini nantinya berisikan alasan-alasan
mengapa kita harus mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman, tentu saja
dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisikan bantahan terhadap orang-orang
yang menyeleweng dari kepercayaan Salaf dan Ahlus Sunnah.
Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan
perbincangan tentang persoalan persoalan kalam Tuhan. Persoalan persoalan kalam
ini biasanya mengarah sampai pada perbincangan yang mendalam dengan dasar
dasar argumentasi, baik rasional (aqliyah) maupun naqliyah. Argumentasi rasional
yang dimaksud adalah landasan pemahaman yang cendrung berfikir menggunakan
metode filosofis, sedangkan argumentasi naqliyah biasanya bertendesi pada
argumentasi berupa dalil dalil Al Qur‟an dan Hadis.

B. Pengertian filsafat
Filsafat Islam adalah salah satu cabang filsafat yang dilakukan oleh umat Islam
yang berhubungan erat dengan ajaran-ajaran dalam agama Islam.Secara
umum pengertian filsafat adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah dasar dan
umum tentang masalah-masalah seperti keberadaan, pengetahuan, nilai, akal,
pemikiran, dan bahasa. Filsafat Islam itu adalah filsafat yang berorientasi pada
Alquran, mencari jawaban mengenai masalah-masalah asasi berdasarkan wahyu
Allah. Filsafat Islam sendiri merupakan filsafat yang diterapkan berdasarkan hukum
dan ajaran yang berlaku dalam agama Islam. Ajaran dari filsafat ini ialah bersifat
religius dan spiritual, filsafat Islam juga masih mengemukakan akal dan menafsirkan
problematika di alam semesta berdasarkan akal dan logika.

Penyatuan rasional dan spiritual terlihat jelas dalam berbagai diskursus yang
dikaji oleh para filosof muslim. Teori Emanasi yang dikembangkan al-Kindi, al-
Farabi dan Ibnu Sina membuktikan hal tersebut, dikatakan bahwa al-Farabi, merasa
kecewa atas buku Metafisika Aristoteles. Dengan cara religius dan spiritual ini,
filsafat Islam bisa mendekati filsafat skolastik, bahkan sejalan dengan filsafat
kontemporer. Bersumber dari Alquran dan Hadis Filsafat Islam berlandaskan pada

3
prinsip agama Islam dalam hal ini Alquran dan hadis. Maka sumber ilmu dalam
filsafat Islam adalah dalil-dalil wahyu dan dalil-dalil rasional („aqli). Secara umum,
seluruh sarjana baik timur ataupun barat meyakini bahwa Alquran dan hadis berperan
penting dalam perkembangan pemikiran filsafat dalam Islam.

Hal ini terlihat dari beberapa ide yang disampaikan oleh filsuf muslim, seperti
al-Kindi yang membagi lapangan filsafat Islam menjadi tiga bagian, yakni ilmu fisika,
ilmu matematika, dan ilmu ketuhanan.

C. Pengertian tasawuf.
Secaral auhg hawi/etimologi (kebahasaan) sebagian ada yang berpendapat-kata
tasawuf atau sufi diambil dari kata shaf, yang berarti amanat atau barisan. Dikatakan
demikian, karena sufi selalu berada pada baris pertama dalam shalat . ada juga yang
mengatakan berasal dari kata shafa yang berarti bersih, karena dia selalu berhadapan
kehadirat Allah swt.,dan bentuk jamak (jamak) nya shaffi, bukan shufi .Adalagi yang
mengatakan, berasal dari kata shuffah atau shuffatal masjid, serambi mesjid. Tempat
ini didiami oleh para sahabat Nabi yang tidak punya tempat tinggal. Mereka selalu
berdakwah dan berjihad demi Allah semata. Dikatakan sufi, karena tanpa henti
menunjukan perilaku sebagaimana para sahabat pada masa Nabi Gergaj. Tersebut
.Disamping itu, masih ada lagi yang ber pendapat, bahwa kata sufi merupakan kata
jadian dari shaf, yang berarti bulu domba .Dikatakan demikian, karena para sufi suka
memakai pakaian kasar tidak suka pakaian halus, dan bagus, yang penting bisa
menutupi dari ketelanjangan. Ini Dilakukan sebagai tanda Taubat dan kehendak nya
untuk meninggalkan kehidupan duniawi. Adalagi yang berpendapat, kata sufi berasal
dari kata took (bahasaYunani) yang berarti hikmah (kebijaksanaan) .Dikatakan
demikian ,karena sufi selalu tekanan mahir. Huruf”S” pada katat itu ditransliterasikan
dalam nya bahasa Arab menjadi “Bayangan”dan bukan”Dosa” sebagai mana tampak
pada kata filsafat yang di transliterasikan ke dalam bahasa Arab menjadi falsafah.
Dengan demikian kata sufi seharusnya tulis sufi bukan shufi. Akan tapi, dari semua
istilah tasawuf yang di kemukakan di atas,Al-Qusyairi menganngap hanya merupakan
laqab (sebutkan). Oleh karena dari semua asal kata tersebut tidak ada yang cocok dari
sisianalogi atau asal-usul bahasaArab.

4
D. Perbedaan ilmu kalam filsafat dan tasawuf
Perbedaan diantara ilmu kalam, filsafat dan Tasawuf berbohong pada aspek
metodologinya. Ilmu kalam pada dasarnya saya menggunakan metode dia lektikal
(jadaliah ),Di kenal juga dengan”dialog ke agamaan”. Sebagai sebuah keagamaan,
ilmu kalam berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang di pertahankan melalui
argumen-argumen rasional. Sebagian ilmuan mengatakan bahwa ilmu ini berisi
keyakinan-keyanian kebenaran, praktek, dan pelaksanaan ajaran agama, serta
pengalaman keagamaan yang Dijelaskan dengan pendekatan rasional .Kemudian,
filsafat adalah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Metode
yang digunakannya adalah metoderasional. Filsafat mendekati kebenaran dengan cara
menualangkan (mengembarakan atau mengelanakan) akal budi secarara dikal
(mengakar), integral (menyeluruh), serta universal (mengalam). Peranan filsafat
sebagaimana dikatakan Socrates adalah upaya yang terima kasih teguh pada ilmu
pengetahuan melalui usaha menjelaskan berbagai konsep. Sementara itu ilmu tasawuf
adalah ilmu yang lebih tekanan rasa dari pada rasio.Sebagai ilmu yang prosesnya
diperoleh dari rasa, ilmu tasawuf sangat subjektif sifatnya, yaitu sangat berkaitan
dengan pengalaman seseorang. Metode ilmu tasawuf adalah suasana atau ilham atau
inspirasi yang dating dari tuhan. Kebenaranya yang dihasilkan dari ilmu tasawuf
dikenal dengan istillah kebenaran hud huri. Dalam pertumbuhannya, ilmu kalam
(teologi) berkembang menjadi teologis rasional dan teologis tradisional.Sementara
filsafat berkembang menjadi sains dan filsafat. Sains berkembang menjadi sains
kealaman, soaial dan humaniora, sedangkan filsafat berkembang menjadi filsafat
klasik, pertengahan, dan filsafat modern. Tasawuf berkembang menjadi tasawuf
praktis dan tasawuf teoritis.

E. Persamaan ilmu kalam filsafat dan tasawuf.


Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai objek kajian yang mirip. Objek
kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengaNya .
Objek kajian filsafat permainan kata-kata adalah masalah dalam, manusia, dan segala
sesuatu yang ada. Objek kajian Tasawuf adalah Tuhan, yaitu upaya-upaya pendekatan
terhadap-Nya. Jadi dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu sama- sama membahas
masalah yang Berkaitan dengan ketuhanan. Argumentasi filsafat sebgaimana ilmu
kalam dibangun atas dasar logika. Oleh Karena itu, hasil kajiannya bersifat spekulatif
(dugaan yang tidak dapat ditunjukkan secara empiris, penelitian, dan eksperimental).

5
Baik ilmu kalam, filsafat maupun tasawuf bertujuan sekurang-kurangnya berurusan
dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya mencari
kebenaran tentang tuhan dan yang Berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya,
mendekati kebenaran, baik tentang alamm atau pun tentang manusia (yang belum atau
tidak dapat terjangkau ilmu pengetahuan karena di luar atau diatas jangkauannya),
atau tentang tuhan. Sementaraitu Taawuf juga dengan metodenya yang tipikal.

F. Titik Temu Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf


1. Hubungan Tasawuf dengan ilmu Kalam
Pada ilmu kalam ditemukan pembahasan iman dan definisinya, kekufuran, dan
manifestasinya, serta kemunafikan dan batas-batasnya, sedangkan pada ilmu
tasawuf ditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakan
keyakinan dan ketentraman.

Pernyataan-pernyataan tentang Tuhan dan manusia sulit terjawab hanya


berlandaskan dengan ilmu kalam, biasanya yang membicarakan penghayatan
sampai pada penanaman kejiwaan manusia adalah tasawuf. Disiplin inilah yang
membahas bagaimana merasakan nilai-nilai akidah dengan memperhatikan bahwa
persoalan bagaiamana merasakan tidak saja termasuk dalam lingkup yang
diwajibkan.

Ilmu tasawuf merupakan penyempurna ilmu kalam, ilmu kalam juga berfungsi
sebagai pengendali ilmu tasawuf, ketika muncul suatu aliran yang bertentangan
dengan akidah. Ilmu tasawuf memberi kesan rohaniah terhadap ilmu kalam yang
cenderung mengandung muatan rasional, dan kering dari kesadaran penghayatan
atau sentuhan hati3.

2. Hubungan Tasawuf dengan Filsafat


Tasawuf dan filsafat sering dipandang berlawanan, ilmu tasawuf dianggap ilmu
yang mengabaikan peran akal atau intelektual, dan hanya menitikberatkan pada
intuisi, ilham dan bisikan hati. Sedangkan filsafat dianggap ilmu yang hanya patuh
pada prinsip rasionalitas.

3
Andi Eka Putra, Tasawuf, Ilmu kalam, dan Filsafat Islam, Hal : 97
6
Tapi jika dilacak lebih jauh lagi tasawuf dan filsafat memiliki hubungan erat dan
serasi, terutama sejak filosof parupatetik, seperti Ibnu Sina yang menerima
kebenaran dari kalangan filosof dan sufi sekaligus.

Dari perpaduan keduanya antara tasawuf dan filsafat muncullah tasawuf filosofis
yang dimana ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional
pengasasnya, tasawuf filosofis menggunakan terminologi filosofis yang berasal
dari ajaran-ajaran filsafat dan para tokohnya.
Dan tokoh-tokoh yang mewakili tasawuf filosofis diantaranya adalah, Suhrawardi
al-Maqtul, Muhyiddin Ibnu Arabi, Ibnu Umar al faridh, Ibnu Sab‟in dan lain-lain.
Merekalah yang yang dimana ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan
visi rasional.

Para sufi dan sekaligus filosof ini banyak mendapat kecaman dari para fuqaha,
yang justru semakin keras akibat pernyataan-pernyataan mereka yang panteistis,
diantara fuqaha yang paling keras kecamannya terhadap golongan sufi yang juga
filosof ini ialah Ibnu Taymiyyah4.
Hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu filsafat terletak pada soal pencarian
hakikat. Tasawuf adalah pencarian jalan ruhani, kebersatuan dengan kebenaran
mutlak dan pengetahuan mistik menurut jalan dan sunnah. Sedangkan filsafat tidak
dimaksudkan hanya filsafah peripatetik yang rasionalistik, tetapi seluruh mazhab
intelektual dalam kultur Islam yang telah berusaha mencapai pengetahuan pada
sebab awal melalui daya intelek. Filsafat terdiri dari filsafat diskursif (bahtsi)
maupun intelek intuisi (dzawqi), yang sebetulnya sama dengan ajaran dalam
tasawuf falsafi.
Sementara hubungan ilmu tasawuf dengan ilmu filsafat terletak pada soal
pencarian hakikat. Tasawuf adalah pencarian jalan ruhani, kebersatuan dengan
kebenaran mutlak dan pengetahuan mistik menurut jalan dan sunnah. Sedangkan
filsafat tidak dimaksudkan hanya filsafah peripatetik yang rasionalistik, tetapi
seluruh mazhab intelektual dalam kultur Islam yang telah berusaha mencapai
pengetahuan pada sebab awal melalui daya intelek. Filsafat terdiri dari filsafat
diskursif (bahtsi) maupun intelek intuisi (dzawqi), yang sebetulnya sama dengan

4
Abu al wafa al ghanimi al-Taftazani, Sufi dari Zaman ke Zaman, Pustaka : Bandung,
1997, hal : 187
7
ajaran dalam tasawuf falsafi. Sedangkan filsafat tidak dimaksudkan hanya filsafah
peripatetik yang rasionalistik, tetapi seluruh mazhab intelektual dalam kultur Islam
yang telah berusaha mencapai pengetahuan pada sebab awal melalui daya
intelek. Filsafat terdiri dari filsafat diskursif (bahtsi) maupun intelek intuisi
(dzawqi), yang sebetulnya sama dengan ajaran dalam tasawuf falsafi. Sedangkan
filsafat tidak dimaksudkan hanya filsafah peripatetik yang rasionalistik, tetapi
seluruh mazhab intelektual dalam kultur Islam yang telah berusaha mencapai
pengetahuan pada sebab awal melalui daya intelek.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai kajian objek yang sama, objek kajian
ilmu kalam yaitu adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang Berkaitan dengannya.
Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan di samping masalah alam ,manusia
dan segala sesuatu yang ada. Objek kajian tasawuf adalah tuhan, yaitu upaya-upaya
pendekatan terhadapnya. Jadi, dari aspek objeknya ketiga ilmu itu sama sama
membahas masalah yang Berkaitan dengan ketuhanan, sedangkan perbedaannya
berbohong pada aspek metodologinya, untuk itu ketiga ilmu ini saling Berkaitan dan
saling bersinergi satu sama lain.
B. SARAN
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan
lebih fokus dan detail dalam menyajikan bahan tentang makalah ini dengan sumber
sumber yang lebih banyak tentunya dan Dapat dipertanggung jawabkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/alAdyan/article/view/509
https://www.academia.edu/42681069/Hubungan_Ilmu_Kalam_Filsafat_dan_Tasawuf
https://an-nur.ac.id/pengertian-ilmu-kalam-ruang-lingkup-dan-fungsinya/
Andi Eka Putra, Tasawuf, Ilmu kalam, dan Filsafat Islam

https://www.gramedia.com/literasi/ilmukalam/#Definisi_Ilmu_Kalam_Menurut_
Para_Ahli
http://repository.uinbanten.ac.id/172/9/PENGANTAR%20ILMU%20TASAWUF.p
df
http://afi.unida.gontor.ac.id/2020/07/20/hubungan-ilmu-tasawuf-dengan-ilmu-
kalam-filsafat-dan-fiqh/

10

Anda mungkin juga menyukai