Disusun oleh:
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat
limpahan nikmat, karunia serta petunjuk-Nya lah, maka makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada
Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Makalah ini Penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Tauhid. Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas
semua bantuan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung
secara penyusunan tugas makalah ini yang berjudul Landasan-landasan Normatif
dan Sejarah Timbulnya Ilmu Kalam hingga selesai. Secara khusus terima kasih
tersebut kami sampaikan kepada Bapak Drs. H. Yaya, M.Ag selaku Dosen
pengampu ilmu tauhid dan para pihak yang ikut andil.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna, baik dari segi materi
maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan tugas kali ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................4
BAB II ............................................................................................................................5
PEMBAHASAN .............................................................................................................5
2.1 Landasan-landasan normatif ilmu kalam ..........................................................5
2.2 Sejarah timbulnya ilmu kalam ..........................................................................7
BAB III ...........................................................................................................................9
PENUTUP ......................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Dr.H.Nunu Burhanuddin, Ilmu Kalam dari Tauhid Menuju Keadilan, Hlm. 1
3
M. Maslani, R Suntiah, Ilmu Kalam (2018)- Digilib. Uinsgd.ac.id.
4
Ahmad Amin, Dhuha al-islm Jilid III (Kairo Maktabah al-nadhah al-misriyyah,1964), hlm. 9
5
Lih. Wahiduddin khan, Kritik Terhadap Ilmu Fiqih, Tasauf dan Ilmu Kalam (Jakarta-GIP,1994) ,
hlm. 61)
2
Adanya Ilmu Kalam dalam perdaban dan kemajuan Islam, Ilmu
Kalam dapat menjelaskan, membela akidah islam dari berbagai
penyimpangan yang tidak sesuai dalam ajaran islam. Dengan dasar Ilmu
Kalam yang merupakan represntasi dari ilmu filsafat islam, maka Ilmu
Kalam juga dapat memberikan penjelasan duduk perkara yang timbul atas
pertentangan sesat dengan memberikam suatu garis kritik sehat dengan
berdasarkan pada logika. Ilmu Kalam, bisa memulihkan kembali ajaran-
ajaran yang sesat kejalan yang murni, pembaharuan dan perbaikkan.
Dalam Ilmu Kalam, orang dapat belajar mengenal rasio sebagai upaya
mengenal Tuhan secara rasional. Dalam mempelajari ilmu ini, seseorang
dapat mengokohkan keimanannya dari kesesatan. Karena dasar
argumentasi dari ilmu ini ialah rasio yang didukung dengan Al Qur’an dan
hadis, yang dimana sekuat apapun kebeneran rasional akan kalah jika
berlawanan dengan Al Qur’an dan hadis.6
Aspek aspek yang meliputi dari Ilmu kalam ini ialah keesaan zat,
keesan sifat, kesaan perbuatan dan keesan beribadah kepada-Nya. Masalah
yang akan banyak dibahas dan menjadi pusat pembahasan masalah dalam
ilmu ini adalah mengenai kekafiran, kemusyrikan, kemurtadan, dan
kemunafikan.
6
Buku Guru Akidah Akhlak kelas XI kurikulum 2013 (Jakarta-2016), hlm. 4
3
2. Bagaimana sejarah timbulnya Ilmu Kalam?
4
BAB II
PEMBAHASAN
7
Manna Khalil Al-Qaththani, Studi Ilmu-Ilmu Al Qur’an , diterjemahkan dari “Mabahitd Fi Ulum
Al- Qur’an”, (Jakarta: litera AntarNusa,2004), hlm.86.
8
syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. 1996. Syarah Aqidah al-Washithiyah. Terj.
Izzudin Karimi, Lc. Riyadh : Dar ats-Tsurayya.. Hlm.86. Disebutkan juga didalam karya
tulis Ahmad Munawar Ismail, dkk. 2012. Islam dan Pembentukan Jati Diri Bangsa Melayu.
Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia. Hlm. 147
5
menjadi jalan sebagai pembenaran dan perbaikkan hal sesat secara
rasional.
Adapun landasan normatif ilmu kalam sebagai berikut :
1. Al Qur’an
Al Qur’an merupakan dasar, pedoman dan sumber peraturan
landasan kehidupan bagi muslim. Kebenaran dan kekukuhannya
pun tidak bisa diubah. Kebenaran rasional Al-qur’an tidak bisa
dilawan sekuat apapun, karena Al Qur’an adalah murni kebesaran-
Nya dan firman-Nya. Surah yang menjadi landasan dari
pembahasam ilmu kalam itu sendiri adalah :
a. QS. Al-ikhlas [112]:1-4, karena keseluruhan isi dalam surah
ini adalah membahas tentang identitas dan ke-Esaan Allah.
b. QS. Al-Furqan [25]:59, dalam ayat ini membahasa tentang
tempat Allah setelah menciptakan alam raya.
c. QS. Al-Fath [48]:10, pada surah ini membahas tentang
kekuasaan Allah yang dinyatakan dengan “tangan” Allah.
2. Hadis
Adanya hadis Nabi yang membicarakan masalah masalah
yang dibahas dengan Ilmu kalam serta contoh adanya cara
pendakwah Rasulullah dengan cara Ilmu kalam.
3. Pemikiran Manusia
Para ulama, sejak pertumbuhan awal pemikiran Islam, telah
menggunakan rasionya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan
dengan ajaran silam jauh sebelum filsafat Yunani berpengaruh luas
dalam khasanah ilmu keisllaman. Terutama pada ayat-ayat
mitasyabihat,yakni ayat-ayat Al-Qur’an yang samar maksudnya,
sehingga membutuhkan pemikiran akal untuk memahaminya.
Di dalam Al Qur’an pun banyak redaksi yang
memerintahkan agar manusia menggunakan pemikiriannya, dengan
6
redaksi
tafakkur,taddabur,tadzakkur,tafaqqah,nazhar,fahima,aqala,ulul-
al-albab,ulul al-ilm, ulu al- abshar, dan ulu an-nuha.
4. Insting
Secara instingnitif, manusia selalu ingin bertuhan. Oleh
sebab itu, kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak
adanya manusia pertama.
9
Ahmad Zaini, “Jurnal Akhlak, dan Tasawuf”, Eksoterik, vol 1 No.1, (Januari-Juni, 2015), hlm
171.
7
perang ini tidak menghasilkan keputusan yang baik, karena kekuatan
kedua pihak yang hampir setara, maka diusulkannyalah “tahkim” atau
arbitrasi untuk menengahi keduanya. Maka dari peristiwa inilah berbagai
golongan mulai bermunculan, seperti Khawarij, Murji’ah, Mu’tazilah,
Qadariyah, Jabariyah, dll.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu kalam merupakan
ilmu filsafat islam yang membahas disiplin akidah ilmu dengan didukung
argumentasi dan dalil dalil rasional. Ilmu kalam menjadi senjata umat islam
dalam mendakwahkan, mendebat para atheis,yahudi maupun kafir mengenai
kebenaran islam. Pokok bahasan ilmu kalam itu sendiri ialah mengenai Keesaan
dan kekuasaan Allah SWT. Dan yang menjadi landasan normatif dalam Ilmu
kalam adalah Al Qur’an, Hadis, Pikiran Manusia, dan insting. Sebgaiamna al
Qur’an dan hadis merupakan dua dasar kuat yang kebenarannya tidak dapat
dikalahkan, dan pikiran manusia serta insting yang menjadi pendukung rasional
dalam Ilmu ini.
Dalam beberapa pendapat, dapat disimpulkan pula, bahwa sejarah amal
mula munculnya Ilmu Kalam dalam peradaban islam dimulai sejak pergantian
khalifah Utsman bin Affan kepada Ali bin Abi Thalib. Sebagaimana waktu itu,
banyak sekali golongan penentang Ali bin Thalib yang tidak menerima keputusan
Ali bin thalib yang akhirnya menyenbabkan banyak munculnya beberapa
golongan seperti Murji’ah, Khawarij, Mu’tazilah, Qadariyah dan Jabariyah.