Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU KALAM, SEJARAH TIMBULNYA ILMU KALAM DAN


KRONOLOGI LAHIRNYA AL-FIROQ AL-ISLAMIYYAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“KeNuan dan Aswaja”

Dosen pengampu : Bpk. Dr Jamal Ma’mur, MA

Disusun Oleh :

1. Ikhda Nurul Fitria (22.12.00036)


2. Rofi’ Ummaeroh(22.12.00094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT PESANTREN MATHALI’UL FALAH

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca KeNuan dan Aswaja.

Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara teknis
maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini. Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhindar kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam penyelesaian makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan setimpal kepada mereka
yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan itu sebagai ibadah. Amin Ya
Rabbal Alamin.

Pati, 18 Maret 2023

2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ..................................................................................................2

DAFTAR ISI .................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................4

1. LATAR BELAKANG ......................................................................................4


2. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................4
3. TUJUAN PENULISAN ...................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................5

1. Pengertian Ilmu Kalam ...................................................................................5


2. Sejarah Timbulnya ilmu kalam ......................................................................6
3. Kronologi lahirnya Al-Firaq Al-Islamiyyah ..................................................7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................12

KESIMPULAN ............................................................................................................12

SARAN ..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ilmu kalam merupakan objek kajian berupa ilmu pengetahuan dalam agamaIslam yang
dikaji dengan menggunakan dasar berfikir berupa logika dan dasarkepercayaan-
kepercayaaan pribadi atau suatu golongan untuk menjawabpertanyaan-pertanyaan akan
eksistensi atau keberadaan Tuhan, bagaimana Tuhan,seperti apa wujudnya dan
pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya yangberhubungan dengan Tuhan.Pembahasan di
atas terlihat merupakan dasar-dasar dari pembahasan ilmukalam itu sendiri dan
bagaimana peranannya atau korelasinya dengan kurikulumpendidikan agama Islam.
Dengan begitu diharapkan kita mampu meenguasai dasarpembahasan tentang ilmu kalam
dan korelasinya dengan kurikulum pendidikanIslam.Adapun tujuan utama dari ilmu
kalam adalah untuk menjelaskan landasankeimanan umat Islam dalam tatanan yang
filosofis dan logis. Bagi orang yangberiman, bukti mengenai eksistensi dan segala hal
yang menyangkut denganTuhan yang ada dalam al-Qur’an, Hadits, ucapan sahabat yang
mendengarlangsung perkataan Nabi dan lain sebagainya, sudah cukup. Namun
tatkalamasalah ini dihadapkan pada dunia yang lebih luas dan terbuka, maka dalil-
dalilnaqli tersebut tidak begitu berperan. Sebab, tidak semua orang meyakini
kebenaranal-Qur’an dan beriman kepadanya. Karenanya diperlukan lagi interpretasi
akalterhadap dalil yang sudah ada dalam al-Qur'an tersebut untuk
menjelaskannya.Awalnya perbincangan mengenai teologi ini hanyalah debat biasa
sebagai diskusiuntuk mempertajam pemahaman keIslaman, namun lama-kelamaan ia
membentuksebuah kelompok pro-kontra yang berjuang pada kebencian, permusuhan
danbahkan peperangan.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud ilmu kalam?
2. Jelaskan sejarah timbulnya ilmu kalam?
3. Kronologi al-firaq al-Islamiyyah?

3. Tujuan Penulis
1.Mengetahui sebab-sebab penamaan ilmu kalam
2.Mengetahui pengertian ilmu kalam
3.Mengetahui sejarah ilmu kalam
4.Mengetahui perkembangan ilmu kalam

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Ilmu Kalam


Setidaknya ada tiga istilah yang popular tentang ilmu kalam, yaitu Ilmu Kalam, Ilmu
Tauhid dan Teologi. Ketiga istilah ini disinyalir muncul karena perbedaan perspektif
dalam melihat persoalan Ilmu Kalam. Dari ketiga istilah ini kemudian muncul beberapa
definisi atau pengertian tentang Ilmu Kalam.
Pertama, Ilmu kalam. Dalam bahasa arab “kalam” biasa diartikan dengan “kata-
kata”, yakni sabda Tuhan atau kata-kata manusia. Di sini Ilmu kalam dimaknai dengan
Ilmu Pembicaraan, karena dengan pembicaraanlah pengetahuan ini dapat dijelaskan, dan
dengan pembicaraan yangtepat kepercayaan yang benar dapat ditanamkan. Disebut “Ilmu
Kalam” karena yang dibahas adalah kalam Tuhan dan kalam manusia. Jika yang
dimaksud dengan kalam adalah “firman Tuhan”, maka Kalam Tuhan(Al-Qur’an) pernah
menimbulkan perdebatan sengit dikalangan umat islam pada abad kedua dan ketiga
Hijrah. Salah satu perdebatan ini tentang apakah kalam alah baru atau qadin? Karena
firman Tuhan pernah diperdebatkan, maka dinamakan Ilmu Kalam . Jika yang dimaksud
adalah kata-kata manusia, maka kaum teologi dalam islam memeng dinamakan
Mutakalimin karena mereka ahli debat yang pintar memainkan kata-kata.
Kedua, Ilmu Kalam adalah ilmu yang berkaitan dengan Allah, perbuatan dan
sifat-sifat-nya. Oleh sebab itu Ilmu Kalam biasanya disebut juga Ilmu Ushuluddin atau
Ilmu Tajwid, yakin ilmu yang membahas tentang penetapan aqaid diniyah dengan
dalil(petunjuk) yang konkret. Maka, Ilmu Kalam adalah raingkaian argumrntasi rasional
yang disusun sistematik untuk memperkukuh kebenaran akidah agama islam
Ketiga, Ada pula definisi Ilmu Kalam seperti yang dianjurkan oleh Al-Farabi dan
Ibnu Khaldun. Al-Farabi misalnya, menyebut Ilmu Kalam sebagai disiplin ilmu yang
membahas Dzat dan sifat Allah beserta ekstensi semua yang mungkin, mulai yang
berkenan dengan salah satu dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan
doktrin islam. Sedangkan Ibnu Khaldun mendefinisikan Ilmu Kalam sebagai disiplin
ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah iman yang diperkuat dalil-
dalil rasional. Dari kedua pendapat di atas dapat disampaikan ketuhanan dengan
menggunakan argumen logis maupun filosofis.
Beberapa istilah diatas memberikan pemahaman bahwa Ilmu Kalam merupakan
disiplin keilmuan dalam agama islam terkait berbagai argumentasi dengan akidah iman
yang diperkuat dalil-dalil rasional. Istilah tersebut juga memberi ruang bagi
perkembangan konten Ilmu Kalam ke arah yang lebih dinamis. 1

1
Dr.H. Nunu Burhanuddin, Lc., M.A., Ilmu Kalam dari Tauhid menuju Keadilan(Depok:Prenadamedia,2016), Hal:9-
10.
Rohman N. Sejarah Munculnya Ilmu Kalam | Universitas Islam An Nur Lampung | Halaman 2

5
2. Sejarah Timbulnya ilmu kalam
a. Teori pertama
Pada masa Nabi Muhammad SAW. Umat islam bersatu, mereka satu akidah, satu
syariah dan satu akhlaqul karimah, ketika mereka berselisih pendapat, maka diatasi
dengan wahyu. Awal mula perselisihan dipicu oleh persoalan politik yang
menyangkut peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan yang berbuntut pada
penolakan Muawiyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, dan persoalan kalam yang
pertama kali muncul adalah persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir.
Dalam arti siapa yang telah keluar dari Islam dan siapa yang masih tetap Islam.

Dalam sejarah Islam diterangkan bahwa perpecahan golongan itu tampak memuncak
setelah terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan, sebagaimana dikatakan oleh Hudhari
Bik, Hal itu menjadi sebab perpecahan pendapat kaum muslimin, yaitu satu golongan
yang dendam atas Utsman bin Affan dan mereka yang adalah orang-orang yang
membai’at Ali bin Abu Thalib r.a, dan satu golongan yang dendam atas terbunuhnya
Utsman dan mereka adalah golongan yang mengikuti Muawiyah bin Abu Sofyan r.a.

Setelah terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan perpecahan memuncak, kemudian


terjadilah perang jamal yaitu perang antara Ali dengan Aisyah dan perang Shiffin
yaitu perang antara Ali dengan Mu’awiyah, bermula dari itulah akhirnya timbul
berbagai aliran di kalangan umat islam, masing-masing kelompok juga terpecah belah
menjadi banyak diantaranya yakni golongan Khawarij adalah suatu
sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan
karena ketidak sepakatan terhadap putusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim)
dalam perang Shiffin pada tahun 37H/648 M, dengan kelompok bughat
(pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah.

Golongan Murji`ah adalah orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang


yang bersengketa yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing ke hari
kiamat kelak. Kemudian ada golongan Syi`ah yaitu orang-orang yang tetap mencintai
Ali dan keluarganya. Sedangakan Khawarij memandang bahwa Ali, Muawiyah, Amr
ibn Ash, Abu Musa Al-Asy`ari atau pihak-pihak yang menerima abitrase (tahkim)
adalah kafir, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an :

“Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka
mereka itu adalah orang-orang yang kafir”. Dari ayat inilah mereka mengambil
semboyan La hukma illa lillah (tidak ada hukum selain dari hukum Allah).

6
Sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa persoalan kalam yang pertama adalah
persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir. Dalam arti siapa yang kafir
dan siapa yang masih tetap dalam Islam. Khawarij sebagaimana telah disebutkan,
memandang bahwa orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim, adalah kafir
berdasarkan firman Allah pada surat Al-Ma’idah ayat 44.

Persoalan tahkim ini telah memunculkan beberapa aliran teologi dalam Islam, yaitu:
1. Aliran Khawarij, menegaskan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir,
dalam arti telah keluar dari Islam, atau tegasnya murtad dan wajib dibunuh.
2. Aliran Syi’ah, segolongan kaum muslimin yang dalam bidang aqidah dan
keagamaannya selalu merujuk kepada ahlul bait.
3. Aliran Murji’ah, menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar masih tetap
mukmin dan bukan kafir. Adapun masalah dosa yang dilakukannya, hal itu
adalah terserah kepada Allah untuk mengampuni atau menghukumnya
4. Aliran Mu’tazilah, yang tidak menerima kedua pendapat diatas. Bagi mereka,
orang yang berdosa besar bukan kafir, tetapi bukan pula mukmin. Mereka
mengambil posisi antara mukmin dan kafir, yang dalam bahasa Arabnya terkenal
dengan istilah al-manzilah manzilatain (posisi diantara dua posisi).
5. Kelompok ini disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah karena pendapat mereka
berpijak pada pendapat-pendapat para sahabat yang mereka terima dari
Rasulullah. Kelompok ini juga disebut kelompok ahli hadits dan ahli fiqh karena
merekalah pendukung-pendukung dari aliran ini.

Istilah Ahlus Sunnah wal Jama’ah mulai dikenal pada saat pemerintahan bani
Abbasy dimana kelompok Mu’tazilah berkembang pesat, sehingga nama Ahlus
Sunnah dirasa harus dipakai untuk siapa yang berpegang pada ilmu kalam
(theologische dialektik), logika dan rasio. Ibnu Hajar Al-Haitamiy menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah orang-orang
yang mengikuti rumusan yang digagas oleh Imam Asy’Ariy dan Imam Maturidi.
3. Kronologi lahirnya Al-Firaq Al-Islamiyyah
Firaq menurut bahasa adalah bentuk jama` dari kata firqah yang berarti sekelompok
orang. Kata ini terambil dari kata al-farqu lawan dari al-jam`u. Dan bentuk kata kerjanya
adalah tafarraqa dan iftaraqa lawan dari al-ijtima`.

Sedangkan menurut istilah adalah setiap kelompok yang mengajak kepada ajaran dan
keyakinan tertentu sehingga ajaran tersebut menjadi ciri khusus kelompok itu. Dan
biasanyanya kata firaq selalu diiringi dengan penyimpangan dan penyelewengan dari
ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah Saw kepada para shah

7
Firaq menurut bahasa adalah bentuk jama` dari kata firqah yang berarti sekelompok
orang. Kata ini terambil dari kata al-farqu lawan dari al-jam`u. Dan bentuk kata kerjanya
adalah tafarraqa dan iftaraqa lawan dari al-ijtima`.

A. Khawarij
Khawarij pada awalnya adalah sekelompok muslimin yang membangkang dan
menentang kebijakan tahkim antara imam Ali ra dan Mu'awiyah ra. Namun dengan
perjalanan waktu ia menjadi sebuah firqah yang memilki dasar-dasar ajaran dan
pengikut. Khawarij merupakan firqah yang pertama kali muncul dalam sejarah
Islam.
Diantara dasar-dasar ajaran mereka yang sesat adalah :

1. Mengkafirkan pelaku dosa besar dan mengatakan kekalnya mereka dalam


neraka.
2. Mengkafirkan Ustman dan Ali ra serta siapa saja yang ikut dan rela dengan tahkim.
3.Mengingkari kehujjahan Sunnah .
4.Keyakinan mereka menta'thiil sifat-sifat Allah SWT.

Khawarij terpecah-pecah kepada beberapa firaq. Dan firqah khawarij yang


terpenting adalah Ibadhiyyah yang didirikan oleh Abdullah bin Ibaadh bin Tamim di
akhir kekhilafahan Abdul Malik bin Marwan.Disamping ajaran Ibadhiyyah merujuk
kepada ajaran Khawarij secara umum, namun ajaran mereka dapat dirincikan sebagai
berikut :
1. Mengingkari kemungkinan melihat Allah SWT di akhirat.
2. Mentakwil sebagian permasalahan yang berkaitan dengan akhirat seperti al-mizaan.
3. Al-Qur'an adalah makhluk.
4. Meyakini kafirnya setiap orang yang menyalahi mereka meskipun tidak sampai ke
derajat musyrik.
5. Mengingkari syafa'at bagi mukmin yang berdosa.

Ibadhiyyah masih ada sampai sekarang di Libiya, Tunis, Aljazair, Tanzania dan
Oman. Bahkan yang memegang kekuasaan di Oman dari dulu sampai sekarang adalah
orang-orang Ibadhiyyah karena mereka berhasil mendirikan Negara di sana beberapa
waktu yang lalu.

B. Syi'ah
Syi'ah pada awalnya adalah sekelompok muslimin yang mendahulukan imam Ali ra
dari tiga khalifah yang lain. Namun selanjutnya mereka menjadi sebuah firqah yang
memiki ajaran-ajaran tertentu. Munculnya syi'ah tidak terlepas dari andil Abdullah
bin Saba` yang sengaja memanfaatkan kecintaan sebagian orang kepada imam Ali
8
ra untuk menebarkan racun-racun pemikiran di tengah kaum muslimin yang kelak
menjadi ajaran yang dianut oleh syi'ah.

Diantara dasar-dasar ajaran mereka adalah :

1. Keyakinan bahwa al-Qur'an sudah dirubah oleh shahabat ra.


2. Keyakinan bahwa semua shahabat kafir kecuali beberapa orang.
3. Keyakinan bahwa imaamah merupakan salah satu dari rukun iman.
4. Keyakinan bahwa para imam mereka adalah ma'sum.
5. Keyakinan bahwa orang yang menyalahi mereka adalah kafir.
6. Taqiyyah yaitu wajib berdusta dalam kondisi tertentu.

Syi'ah terpecah-pecah kepada banyak firaq yang hampir tidak terhitung. Firqah
syi'ah yang paling terkenal adalah syi'ah imaamiyyah.

Diantara ajaran mereka adalah :


1. Bahwa imaamah imam Ali ra dan keturunannya dengan nash al-Qur'an.
2. Hal-hal yang luar biasa bisa terjadi di tangan para imam.
3. Bahkan mereka meyakini bahwa para imam lebih mulia dari para Nabi dan
Malaikat.
4. Keyakinan raj'ah maksudnya bahwa imam mereka yang kedua belas akan keluar
dari terowongan Samrak di Irak di akhir zaman dengan izin Allah SWT.
5. Keyakinan bahwa adanya mushhaf al-Qur'an khusus mereka yang bernama mushhaf
Fathimah.
6. Mereka menghalalkan nikah mut'ah.

Syi'ah imaamiyyah sekarang menjadi bahaya yang besar bagi kaum muslimin
secara umum. Karena dia merupakan musuh dalam selimut yang tidak disadari oleh
kebanyakan umat islam. Syi'ah imaamiyyah sekarang memilki Negara di Iran, menguasai
Irak dan mempunyai keberadaan yang kuat di Libanon dengan nama Hizbullah.\

C. Murji'ah
Murji'ah pada awalnya adalah gerakan politik yang menyerahkan hukum tentang tahkiim
semua orang yang terlibat di dalamnya kepada Allah SWT di hari kiamat. Namun ia
berkembang menjadi sebuah firaq dengan ajaran-ajaran tertentu.

Diantara ajaran-ajarnnya adalah :

1. Bahwa iman adalah kebenaran dengan hati dan pengucapan dengan lidah saja tanpa adanya
amalan.

9
2. Bahwa amal tidak termasuk dalam hakikat iman atau bahagiannya.

3. Iman tidak bertambah meskipun dengan banyak melakukan amalan dan tidak berkurang
meskipun banyak melakukan dosa.

4. Bahwa orang yang melakukan dosa, tetap sempurna keimanannya dan tidak masuk ke
dalam neraka.

5. Bahwa manusia berkuasa penuh dengan perbuatannya tanpa ada kaitannya dengan takdir.

6. Bahwa maksud kafir kepada Allah adalah tidak mengetahui Allah SWT.

7. Bahwa surga dan neraka tidak kekal, maka siapapun yang masuk surga atau neraka tidak
akan pernah kekal.

D. Mu'tazilah

Mu'tazilah adalah firqah yang muncul di awal abad ke dua hijriyah. Mereka
menggunakan kemampuan akal semata dalam membahas permasalahan aqidah. Mu'tazilah
didirikan oleh Washil bin Atha'.

Diantara ajaran-ajarannya:

1. Tauhid yang membahas tentang hal-hal yang diistbatkan kepada Allah dan menafikan
semua sifat-sifat Allah.

2. Adl maksudnya adalah bahwasanya Allah tidak menciptakan perbuatan hamba melainkan
hamba itu sendiri yang berkuasa terhadap perbuatannya.

3. Wa'd wa wa'id maksudnya Allah akan membalasi orang yang berbuat baik dengan
kebaikan dan yang berbuat buruk dengan keburukan serta Allah tidak mengampuni orang yang
melakukan dosa besar.

4. Manzilah baina manzilatain artinya bahwa orang yang melakukan dosa besar bertempat
antara iman dan kafir.

5. Amr bil ma'ruf wannahy 'anil munkar maksudnya mereka mewajibkan setiap mukmin
untuk mendakwahkan Islam

6. Meraka mendahulukan akal ketimbang naql dalam permasalahan aqidah.

7. Mereka mencela sebagian pembesar-pembesar shahabat.

E. Jahamiyyah

10
Jahamiyyah adalah firqah yang memiliki beberapa pendapat dan pemahaman seputar
permasalahan aqidah yang berdampak kepada penyelewengan dalam memahami iman,
sifat-sifat dan nama-nama Allah. Kata ini merupakan nisbah kepada pendirinya Jaham
bin Shafwan.

Diantara pendapat Jahamiyyah seputar masalah aqidah adalah:


1. Mengingkari seluruh sifat dan nama Allah.
2. Berpegang kepada pendapat Murji`ah bahwa amalan tidak bisa memberi pengaruh
kepada bertambah atau berkurangnya iman.
3. Berpendapat sama dengan jibriyah bahwa manusia tidak ada ikhtiyar dalam
perbuatanya dengan pengertian menyandarkan apa yang segala dilakukan manusia
kepada Allah, seolah-olah manusia ibarat robot yang digerakkan.
4. Mengingkari sebahagian permasalahan yang berkaitan dengan akhirat, seperti
shiraath dan miizaan.
5. Meyakini bahwa surga dan neraka tidak kekal.
2

2
Abdul Rozak dan Anwar, ilmu kalam(Bandung: Pusataka Setia, 2007)

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Ilmu kalam. Dalam bahasa arab “kalam” biasa diartikan dengan “kata-kata”, yakni sabda
Tuhan atau kata-kata manusia. Di sini Ilmu kalam dimaknai dengan Ilmu Pembicaraan,
karena dengan pembicaraanlah pengetahuan ini dapat dijelaskan, dan dengan
pembicaraan yangtepat kepercayaan yang benar dapat ditanamkan. Disebut “Ilmu
Kalam” karena yang dibahas adalah kalam Tuhan dan kalam manusia. Jika yang
dimaksud dengan kalam adalah “firman Tuhan”, maka Kalam Tuhan(Al-Qur’an) pernah
menimbulkan perdebatan sengit dikalangan umat islam pada abad kedua dan ketiga
Hijrah. Salah satu perdebatan ini tentang apakah kalam alah baru atau qadin? Karena
firman Tuhan pernah diperdebatkan, maka dinamakan Ilmu Kalam . Jika yang dimaksud
adalah kata-kata manusia, maka kaum teologi dalam islam memeng dinamakan
Mutakalimin karena mereka ahli debat yang pintar memainkan kata-kata.

2. Saran
Berkaitan dengan sejarah perkembangan ilmu kalam, kami menyadari bahwa dari
berbagai referensi yang ada masalah banyak kesalahan dan kekurangan dalam segi
penulisan, sehingga terjadi kesalahan pahaman dalam konsep sejarah ilmu kalam. Dan
kami berharap dari revisian makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
barokah. Aminn.

12
Daftar Pustaka

Rozak,Abdul dan Anwar, ilmu kalam(Bandung: Pusataka Setia, 2007)

Rohman N. Sejarah Munculnya Ilmu Kalam | Universitas Islam An Nur Lampung | Halaman 2.
An-nur.ac.id. Published December 2022. Accessed March 18, 2023.
https://an-nur.ac.id/sejarah-munculnya-ilmu-kalam/2/

L-FIRAQ WAL HARAKAATUL MUNHARIFAH `ANIL ISLAAM. Blogspot.com. Published


2014. Accessed March 18, 2023. http://muhammadnafis108.blogspot.com/2014/12/al-
firaq-wal-harakaatul-munharifah-anil.html?m=1

Dr.H. Burhanuddin, Nunu, Lc., M.A., Ilmu Kalam dari Tauhid menuju Kead Keadilan
(Depok:Prenadamedia,2016), Hal:9-10.

13

Anda mungkin juga menyukai