ILMU KALAM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
DOSEN PEMBIMBING :
IMAN TAUFIQ
2020/2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendahuluan ilmu
kalam” ini
Shalawat dan salam ditunjukan kepada Nabi besar kita, yakninya Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan, dari
zaman yang hina dina, kepada zaman yang terang menerang seperti saat ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.............................................................................................8
B. SARAN.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
3. Bagaimana penjelasan ruang lingkup dari ilmu kalam ?
4. Apa saja manfaat ilmu kalam ?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Murtadha Muthahhari, Mengenal Ilmu Kalam, Cet. I, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2002), hlm. 25.
2
Ahmad Hanafi, Theologi Islam (Ilmu Kalam), (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hlm. 3.
3
dalil-dalil yang meyakinkan, baik dalil naqli, aqli ataupun dalil
wijdani (perasaan halus).3
Yang mana menurt pemakalah, beliau menjelaskan bahwa ilmu
kalam itu membicarakan tentang cara menetapkan akidah agama agar
lebih jelas lagi dan mudah dipahami oleh orang awam, agar orang
awam tidak mudah menerima pemahaman yang hanya
mengedepankan akal.
3. Ibnu Khaldun (1333-1406)
Ilmu Kalam atau ilmu Tauhid ialah ilmu yang berisi alasan-
alasan mempertahankan kepercayaan kepercayaan iman, dengan
menggunakan dalil-dalil fikiran dan berisi bantahan-bantahan
terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayan salaf dan
ahl Sunnah.4
Yang mana menurut pemakalah, ilmu nya itu sudah teruji, seperti
Al-Quran, ilmu fiqh, ilmu hadits, sehingga setiap masalah yang ada
dapat dijelaskan secara konkret dan mampu menjawab keraguan
yang ada sehingga menambah keyakinan
1. Ilmu Kalam
Adapun ilmu ini dinamakan ilmu kalam, disebabkan :
a. Persoalan yang terpenting yang menjadi pembicaraan pada
abadabad permulaan Hijriah ialah apakah Kalam Allah (al-Qur’an)
itu Qadim atau Hadis.
b. Dasar ilmu Kalam ialah dalil-dalil fikiran dan pengaruh dalil
fikiran ini tampak jelas dalam pembicaraan para Mutakallimin.
Mereka jarang mempergunakan dalil naqli (al-Qur’an dan Hadis),
kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih
dahulu berdasarkan dalil-dalil fikiran.
Poin lainnya adalah kenapa disiplin ini mendapat sebutan
ilmu kalam dan kapan sebutan itu diberikan. Sebagian orang
3
T.M. Hasbi ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, (Jakarta: Bulan Bintang,
1976), hlm. 9.
4
Ibnu Khaldun, Muqaddimah Ibnu Khaldun, h. 468. Lihat juga H. Sahilun A. Nasir, Pengantar
Ilmu Kalam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 3.
4
mengatakan bahwa sebutan kalam (secara harfiah, perkataan atau
percakapan) diberikan kepada disiplin ini karena disiplin ilmu ini
memberikan tambahan kemampuan berbicara dan berargumen
kepada orang yang menguasainya. Sebagian lagi mengatakan
bahwa penyebabnya adalah karena para pakar di bidang ilmu ini
suka mengawali penuangan fikiran mereka dalam buku-buku
mereka dengan ungkapan al-kalamu fi kazda. Sebagian lain
menjelaskan bahwa sebutan “kalam” diberikan karena disiplin ini
membahas topiktopik yang ahli-ahli hadis lebih memilih sikap
diam seribu bahasa. Namun, menurut sebagian lain lagi, sebutan ini
jadi mode ketika topik apakah alQur’an yang disebut kalamullah
(firman Allah) itu makhluk (ciptaan) atau bukan menjadi materi
perdebatan seru dikalangan kaum muslimin.5
2. Ilmu Tauhid
Ilmu ini dinamakan ilmu Tauhid karena membicarakan tentang keesaan
Allah. Yang terpenting dalam pembahasan ilmu ini ialah mengenai keesaan
Allah. Menurut ulama-ulama Ahl al-Sunnah bahwa Tauhid adalah bahwa
Allah itu Esa dalam zat-Nya, tidak terbagi-bagi, Esa dalam sifat-sifat-Nya
yang azali, tiada tara bandingan bagi-Nya dan Esa dalam perbuatan-
perbuatannya, tidak ada sekutu baginya.
3. Ilmu Ushuluddin
Ilmu ini dinamakan ilmu ushuluddin sebab membahas tentang prinsip-
prinsip agama Islam. Ilmu usuluddin ialah ilmu yang membahas padanya
tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang qat’i (Al-
Quran dan Hadis Mutawatir) dan dalil-dalil fikiran.
4. Teologi Islam
Teologi Islam merupakan istilah yang diambil dari bahasa
5
Murtadha Muthahhari, op.cit., hlm. 27.
5
Ilmu ini dinamakan ilmu akidah atau aqa’id sebab membicarakan
tentang kepercayaan Islam. Syekh Thahir al-Jazairi (1851-1919)
menerangkan bahwa akidah Islam ialah hal-hal yang diyakini oleh orang-
orang Islam, artinya mereka menetapkan atas kebenaran. 6
6. Ilmu Ma’rifah
Ilmu kalam disebut dengan ilmu ma’rifah karena ilmu ini membahas
terhadap hal-hal yang berkenaan dengan sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz
bagi Allah. Sedangkan ma’arifah artinya adalah pengenalan atau mengenal.
2. Nubuwwah
manusia.
3. Ruhiyyah
4. Sam’iyyah
6
Jawahir al-Kalamiyah, hlm. 2.
6
Sam’iyyah adalah persoalan-persoalan yang berkenaan
tempat pembalasan.
nasehat.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
8
saran dan kritikannya yang bersifat membangun sehingga dalam
penyusunan makalah-makalah selanjutnya dapat lebih baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Murtadha Muthahhari, Mengenal Ilmu Kalam, Cet. I, (Jakarta: Pustaka Zahra,
2002), hlm. 25.
Ahmad Hanafi, Theologi Islam (Ilmu Kalam), (Jakarta: Bulan Bintang, 1974),
hlm. 3.
T.M. Hasbi ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1976), hlm. 9.
Ibnu Khaldun, Muqaddimah Ibnu Khaldun, h. 468. Lihat juga H. Sahilun A.
Nasir, Pengantar Ilmu Kalam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 3.
Murtadha Muthahhari, op.cit., hlm. 27.
Jawahir al-Kalamiyah, hlm. 2.