Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUBUNGAN ILMU KALAM, FILSAFAT, TASAWUF DAN


PERBEDAANNYA
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu kalam
Dosen Pengampu: MAHILLAH, M.Fil. l .

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. M. Arwani Lubis (232104010046)

2. Muhammad Habibur Ridho (232102010044)

3
FAKULTAS USHULUDDIN ADAD DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kita kemampuan dan kekuatan sehingga kita dapat menyusun makalah ini sesuai
dengan bahan dan berbagai sumber. Tiada makna dan arti hasil makalah kami ini
tanpa berkah dari Allah SWT, yang memberikan kelancaran tanpa hambatan,
meski banyak kesalahan dan kekurangan.
Ucapan terima kasih kepada bapak dosen pengampu yang telah
membimbing penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok yang diberikan.
Makalah yang berjudul “Hubungan Ilmu kalam, Filsafat, Tasawuf dan
perbedaanya” ini diharapkan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat, bertambahnya
wawasan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Jember, 10 September 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Pengertian Ilmu Kalam, Filsafat, Dan Tasawuf.................................3
2.2 Perbedaan antara Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf........................7
2.3 Persamaan antara Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf.......................

BAB III PENUTUP......................................................................................12


3.1 Kesimpulan.........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14

iii
4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Kalam lahir setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Diawali
dengan permasalahan pengangkatan khalifah yang selanjutnya setelah
Rosulullah, hingga membahas soal jabr (takdir) yang nantinya di namai
dengan kaum jabariyyah dan ikhtiyar ( free will ) yang nantinya di namai
dengan kaum Qadariyah. Akhirnya terpecahlah beberapa aliran yang
membahas kedua itu dengan dalilnya masing-masing.
Seiring berjalannya waktu semakin banyaklah sekte-sekte Islam yang
mencoba menerangkan tentang sifat-sifat Tuhan dan apapun yang
berhubungan dengan ketuhanan. Namun sekte-sekte ini mempunyai
metodologi yang berbeda, ada yang menggunakan Filsafat secara
mendominasi ada pula yang tidak memberikan kewenangan berfikir dalam
mendalami ilmu kalam ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
berikut :
1. Apa pengertian ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf ?
2. Apa titik perbedaan antara ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf ?
3. Apa titik persamaan antara ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf ?
4. Bagaimana titik singgung antara ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, dapat kita ketahui tujuan penyusunan makalah
sebagai berikut :
1. Mahasiwa mampu mengetahui pengertian ilmu kalam, filsafat dan
tasawuf
5

2. Mahasiswa mampu mengetahui persamaan dan perbedaan antara ilmu


kalam, filsafat dan tasawuf
3. Mahasiswa mampu memahami titik singgung antara ilmu kalam, dan
tasawuf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf
A. Pengertian Ilmu Kalam
Setidaknya ada tiga istilah yang populer tentang ilmu kalam, yaitu
ilmu kalam, ilmu tauhid, dan teologi. Ketiga istilah ini disinyalir muncul
karena perbedaan perspektif dalam melihat personal ilmu kalam. Dari ketiga
istilah ini muncul beberapa definisi atau pengertian tentang ilmu kalam .
Pertama ilmu kalam. Dalam bahasa arab “kalam” biasa diartikan
dengan “ kata-kata” yakni sabda tuhan atau kata manusia. Disini ilmu kalam
dimaknai dengan ilmu pembicaraan, karena dengan pembicaraanlah
pengetahuan ini dapat dijelaska, dan dengan pembicaraan yang tepat
kepercayaan yang benar dapat ditanamkan. Disebut “ilmu kalam” karena
yang dibahas adalah kalam tuhan dan kalam manusia. Jika yang dimaksud
dengan kalam adalah “firman tuhan”, maka kalam tuhan (baca Al-qur’an)
pernah menimbulkan perdebatan sengit dikalangan umat islam pada abad
kedua dan ketiga Hijriah. Salah satu perdebatan itu adalah tentang apakah
kalam allah baru atau qadim? Karena firman tuhan pernah diperdebatkan,
maka dinamakan ilmu kalam, jika yang dimaksud ilmu kalam adalah kata-
kata manusia, maka kaum teologi dalam islam selalu menggunakan dalil
logika untuk mempertahankan pendapat dan dalil masing-masing, kaum
teologi dalam islam memamng dinamakan mutakallimin, karena mereka ahli
debat yang pintar memainkan kata-kata.
Kedua, ilmu kalam adalah ilmu yang dikaitkan dengan allah,
perbuatan dan sifat-sifatnya, oleh karena itu ilmu kalam biasa disebut juga
sebagai ilmu ushuluddin atau ilmu tahwid, yakni ilmu yang membahas
tentang penetapan aqaid diniyah dengan dalil (petunjuk) yang konkret.
Maka, ilmu kalam adalah rangkaian argumentasi rasional yang disusun
secara sistematik untuk memperkukuh kebenaran agama islam.
Ketiga, ada juga definisi ilmu kalam seperti yang diajukan oleh Al-
Farabi, misalnya, menyebut ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang

6
membahas Dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin,
mulai berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang
berlandaskan doktrin islam. Sedangkan Ibnu khaldun mendefinisikan ilmu
kalam sebagai disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang
akidah iman yang diperkuat dalil-dalil rasional. Dari kedua pendapat
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang
membahas masalah ketuhanan dengan menggunakan argumen logis maupun
filosofis.
B. Pengertian filsafat
Secara etimologis, kata “filsafat” berasal dari gabungan dua kata:Philein
yangberarti cinta; Sophos berarti kebijaksanaan atau, jadi dari asal katanya,
filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
Para filsuf atau pemikir mendefinisikan apa itu filsafat. Beberapa
diantaranya sebagai berikut.
Seperti yang dijelaskan di bawah ini.
• Plato (427-347 SM), “Filsafat bukanlah segalanya pengetahuan
sesuatu.
• Aristoteles (384-322), “Filsafat adalah studi tentang penyebab dan
prinsip segala sesuatu.
• Al-Kindi (800-870), “Tingkat tertinggi aktivitas manusia adalah filsafat
Ini adalah pengetahuan sejati tentang hakikat segala keberadaan
Sebisa mungkin bagi umat manusia... bagi filsafat yang paling mulia
adalah filsafat.
Pertama, pengetahuan tentang kebenaran pertama sebagai sebab
Semua kebenarannya..."
• Al-Farabi, “filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan
bertujuann menyelidiki hakikat yang sebenarnya”
pemikiran.
• Ibnu Sina (980-1037), “Fisika dan Metafisika sebagai Sistem
Pengetahuan
tidak dapat dipisahkan. Fisika mengamati benda tak bergerak, metafisika

7
• Ibn Rusyd (1126-1198), “Filsafat adalah hikmah yang merupakan
pengetahuan otonom yang perlu ditimba oleh manusia sebab ia
dikaruniai oleh Allah dengan akal. Filsafat diwajibkan pula oleh Al-
qur’an agar manusia dapat mengagumi karya tuhan dalam persada
dunia.”

C. Pengertian tasawuf
Secara etimologis kata tasawuf atau sufi diambil dari kata shaff, yang berarti
saf atau barisan. Dikatakan demikian karena sufi selalu dibarisan pertama dalam
sholat, ada juga yang mengatakan dari kata shafa yang berarti bersih, karena
hatinya selalu dihadapkan ke hadirat Allah swt, ada juga yang mengatakan
shuffah atau shuffat al-masjid, serambi masjid. Tempat ini didiami oleh para
sahabat nabi yang tidak punya tempat tinggal, mereka selalu berdakwah dan
berjihad demi Allah semata. Disamping itu masih ada yang berpendapat bahwa
kata sufi adalah jadian dari kata shaf yang berarti bulu domba, dikatakan demikian
karena sufi suka memamkai pakaian kasar yang bisa untuk menutuoi
ketertelanjangannya.
Sedangkan secara terminologi ada banyak pengertian yang dimunculkan disini
Abu jal-Hasan asy-syadzili (125 M ), guru spiritual terkenal dari Afrika Utara
sebagaimana dikutip Fadhalla Haeri mengartikan tasawuf sebagai “praktik amalan
dan latihan dalam diri seseorang melalui ibadah dan penyembahan lain guna
mengembalikan diri kepada Allah Swt.” Sementara Ahmad Zarruq (1494 M) dari
Maroko, cukup luas mendefinisikan tasawuf sebagai “pengetahuan yang dapat
menata dan meluruskan hati serta membuatnya istimewa bagi Allah,
mempergunakan 6 Syamsun niam, tasawuf studies.yogykarta: ar-ruzz media.2014,
hlm 25 6 pengetahuan tentang islam-secara khusus tentang hukum-yang kemudian
mengaitkan pengetahuan tersebut guna meningkatkan kualitas perbuatan, serta
memelihara diri dalam batasan-batasan hukum islam dengan harapan muncul
kearifan pada dirinya.

2.2 Perbedaan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf

8
Perbedaan diantara ilmu kalam, filsafat dan Tasawuf terletak pada aspek
metodologinya. Ilmu kalam pada dasarnya menggunakan metode dialektikal
(jadaliah), dikenal juga dengan “dialog keagamaan”. Sebagai sebuah keagamaan,
ilmu kalam berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan
melalui argument-argumen rasional. Sebagian ilmuan mengatakan behwa ilmu ini
berisi keyakinan-keyanian kebenaran, praktik, dan pelaksanaan ajaran agama,
serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasional.
Kemudian, filsafat adalah ilmu yang digunakan untuk memperoleh
kebenaran rasional. Metode yang digunakannya adalah metode rasional. Filsafat
menghampiri kebenaran dengan cara menualangkan (mengembarakan atau
mengelanakan) akal budi secara radikal (mengakar), integral (menyeluruh), serta
universal (mengalam). Peranan filsafat sebagaimana dikatakan Socrates adalah
upaya yang berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan
berbagai konsep.
Sementara itu ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa
daripada rasio. Sebagai ilmu yang prosesnya diperoleh dari rasa, ilmu tasawuf
sangat subjektif sifatnya, yaitu sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang.
Metode ilmu tasawuf adalah intuisi atau ilham atau inspirasi yang adatang dari
tuhan. Kebenaran yang dihasilkandari ilmu tasawuf dikenal dengan istillah
kebenaran hudhuri.
Dalam pertumbuhannya, ilmu kalam (teologi) berkembang menjadi teologi
rasional dan teologi tradisional. Sementara filsafat berkembang menjadi sains dan
filsafat. Sains berkembang menjadi sains kealaman, soaial dan humaniora,
sedangkan filsafat berkembang menjadi filsafat klasik, pertengahan, dan filsafat
modern. Tasawuf berkembang menjadi tasawuf praktis dan tasawuf teoritis.
Manfaat teologi diantaranya berperan sebagai ilmu yang mengajak orang
yang baru mengenal rasio untuk mengenal tuhan secara rasional sehingga tuhan
dapat dipahami secara rasional. Adapun filsafat adalah ilmu yang mengajak
kepada orang yang memiliki rasio secar prima untuk mengenal Tuhan secara lebih
bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan skosistemnya langsung. Kemudian
Tasawuf lebih berperan sebagi ilmu yang memberi kepuasan kepada orang yang

9
telah melepaskan rasionya secara bebas karena tidak memperoleh yang ingin
dicarikan

2.3 Persamaan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf


Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai objek kajian yang mirip.
Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan
denga-Nya. Objek kajian filsafat pun adalah masalah alam, manusia, dan segala
sesuatu yang ada. Objek kajian Tasawuf adalah Tuhan, yaitu upaya-upaya
pendekatan terhadap-Nya. Jadi dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu sama-sama
membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.
Argumentasi filsafat sebagaimana ilmu kalam dibangun atas dasar logika.
Oleh karena itu, hasil kajiannya bersifat spekulatif (dugaan yang tidak dapat
dibuktikansecara empiris, riset, dan eksperimental).
Baik ilmu kalam, filsafat maupun tasawuf bertujuan sekurang-kurangnya
berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya
mencari kebenaran tentang tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan
wataknya, menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun tentang manusia
(yang belum atautidak dapat dijangkau ilmu pengetahuan karena diluar atau diatas
jangkauannya), atau tentang tuhan. Sementara itu Taawuf juga dengan metodenya
yang tipikal berusaha menghampiri kebenaran berkaitan dengan perjalanan
spiritual menuju Tuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu kalam ,filsafat dan tasawuf mempunyai kajian objek yang sama , objek
kajian ilmu kalam yaitu adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya .objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah
alam , manusia dan segala sesuatu yang ada.objek kajian tasawuf adalah tuhan ,
yaitu upaya-upaya pendekatan terhadapnya.jadi,dari aspek objeknya ketiga ilmu
itu sama sama membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan, sedangkan

10
perbedaannya terletak pada aspek metodologinya , untuk itu ketiga ilmu ini saling
berkaitan dan saling bersinergi satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, A. E. (2012). Tasawuf, Ilmu Kalam, dan Filsafat Islam (Suatu Tinjauan Sejarah
Tentang Hubungan Ketiganya). Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 7(2), 91-
102.

Budi, I. S. (2022). DIALEKTIKA TIGA PILAR HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM, TEOLOGI


DAN TASAWUF. EDUTHINK: Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam, 2(2), 21-29.

Komarudin, D. (2015). Studi Ilmu Kalam I. Mukhlis, F. H. (2015). Model Penelitian Kalam;
Teologi Islam (Ilmu Kalam) Ahmad Hanafi. Dialogia, 13(2), 177-190.

Kalam, K. A. I. KONSEP DASAR KAJIAN AQIDAH ILMU KALAM. UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA.

11

Anda mungkin juga menyukai