Disusun Oleh:
Assalamualaikum Wr.Wb.
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, karena berkat rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat kami
selesaikan sesuai yang diharapkan dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah
ini kami membahas “Hubungan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf”, yang merupakan suatu
permahaman yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman dan wawasan tentang
Hubungan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf yang mana hal ini sangat diperlukan dalam
berbagai hal. Dan harapan lain yaitu dapat menambah pemahaman kita tentang hal ini. Dalam
proses pembuatan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan
saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada Bapak M.
Sayyidul Abrori, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah “Ilmu Kalam”, rekan-rekan
mahasiswa semester 4 Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Matematika yang telah
banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
Kesimpulan.........................................................................................................11
Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Kalam lahir setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Diawali dengan
permasalahan pengangkatan khalifah yang selanjutnya setelah Rasulullah, hingga membahas
soal jabr (takdir) yang nantinya dinamai dengan kaum Jabariyyah dan ikhtiyar (free will)
yang nantinya dinamai dengan sebutan kaum Qadariyyah. Akhirnya terpecahlah beberapa
aliran yang membahas antara kedua itu dengan dalilnya masing-masing.
Seiring berjalanya waktu semakin banyaklah sekte-sekte Islam yang mencoba
menerangkan tentang sifat Tuhan dan apapun yang berhubungan dengan ketuhanan. Namun
sekte-sekte ini mempunyai metodologi yang berbeda, ada yang menggunakan Filsafat secara
mendominasi ada pula yang tidak memberikan kewenangan berfikir dalam mendalami ilmu
kalam ini1.
Kajian agama erat hubungannya dengan kajian filosofis, lantaran agama juga
menyangkut fundamental value dan ethnic values, untuk tidak semata-mata bersifat teologis.
Hal demikian dapat dimaklumi, lantaran pendekatan legal-formal dan lebih-lebih lagi
pendekatan fiqh jauh lebih dominan dari pada pendekatan yang lainnya. Baik Ilmu Kalam,
Filsafat dan Tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu Kalam dengan
metodenya berusaha mencari kebenarannya tentang tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya.
Perbedaannya terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam adalah ilmu yang
menggunakan logika. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dialektika (dialog
keagamaan). Sementara itu, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh
kebenaran rasional, dan metode yang digunakan adalah rasional. Ilmu tasawuf adalah ilmu
yang menekankan rasa dari pada rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu
tasawuf adalah intuisi atau ilham atau inspirasi yang datang dari Tuhan.
1
Murtadha, Muthahari. 2003. Pengantar ilmu-ilmu Islam. Jakarta: Zahra Pustaka.
http://MM.com/2003/10/pengantar-ilmu/dan.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2021 pada pukul 10.00 WIB.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi tentang Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
2. Dimanakah titik persamaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
3. Dimanakah titik perbedaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
4. Bagaimana relevansi atau hubungan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi tentang Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
2. Mengetahui persamaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
3. Mengetahui perbedaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
4. Mengetahui relevansi atau hubungan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2
Hasyim Syah Nasution. 2005. Filsafat Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
http://cumicumi.com/2005/11/Filsafat-islam-dan.html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2021 pada pukul 15.10
WIB .
6
mempelajari filsafat islam adalah mencintai kebenaran dan kebijaksanaa. Sedangkan
manfaat mempelajarinya adalah:
a. Dapat menolong dan mendidik, membangun diri sendiri untuk berfikir lebih
mendalam dan menyadaei bahwa ia makhluk Tuhan.
b. Dapat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan
persoalan.
3. Tasawuf
Tasawuf berasal dari kata Shafa yang berarti suci, jernih dan bersih, maksudnya
mereka mensucikan diri dihadapan Allah Swt melalui latihan kerohanian yang amat
dalam yaitu melatih dirinya untuk menjauhi segala sikap dan sifat yang kotor sehingga
tercapai kesucian dan kebersihan pada hatinya.
Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari cara dan jalan bagaimana seorang muslim
berada sedekat mungkin dengan Allah. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih
menekankan rasa daripada rasio. Ilmu tasawuf bersifat sangat subjektif, yakni sangat
berkaitan dengan pengalaman seseorang. Para sufi mengembangkan suatu cara
bagaimana bisa mendekatkan diri kepada Tuhan, tujuan yang hendak dicapainya adalah
kebahagiaan yakni dengan persatuannya dengan kekasih. Kesengsaraan yang memilukan
bagi mereka bukanlah masuk neraka, tetapi tetapi apabila Tuhan telah menjauhi dan
tidak mau bicara dengan mereka. Objek kajian tasawuf adalah Tuhan (Al-Haq) yakni
upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya3.
7
Bagi Ilmu Kalam, Filsafat maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama yaitu
kebenaran. Ilmu Kalam dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang
Tuhan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya sendiri pula, berusaha
menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia (yang belum atau tidak dapat
dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena berada di luar atau di atas jangkauannya), atau
tentang Tuhan. Sementara itu tasawuf juga dengan metodenya yang berusaha menghampiri
kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan. Pada intinya bahwa
ilmu kalam, filsafat dan tasawuf memiliki kesamaan dalam segi objek kajiannya yaitu
tentang Tuhan dan segala yang berkaitan dengan-Nya.
8
yang objeknya datang dari dalam diri subjek sendiri. Itulah sebabnya dalam sains dikenal
dengan objeknya tidak objektif.
9
pembenarannya diberikan oleh wahyu, sementara ilmu kalam mencari wahyu yang berbicara
tentang keberadaan Allah, baru kemudian didukung oleh argumentasi akal. Walaupun objek
dan metode kedua ilmu ini berbeda, tapi saling melengkapi dalam memahami Islam dan
pembentukan akidah Muslim.
Sedangkan Tasawuf sebagai ilmu yang mempelajari cara dan jalan untuk semakin
mendekatkan diri kepada Allah terbagi ke dalam dua bagian, yakni Tasawuf Amali/Akhlaqi
dan Tasawuf Falsafi (Ibn Arabi dan Al-Hallaj). Dari pengelompokkan ini tergambar adanya
unsur-unsur filsafat dalam ajaran tasawuf, seperti logika dalam penjelasan maqomat (al-fana-
al-baqa, ittihad, hulul, wahdat al-wujud).
M.T. Mishbah Yazdi, Buku Daras Filsafat Islam halaman Tasawuf Falsafi yang biasanya
juga disebut dengan irfan yakni secara teknis diterapkan pada persepsi-persepsi khas yang
ditangkap melalui pemusatan perhatian relung terdalam jiwa dan tidak melalui pengalaman
inderawi dan rasional. Irfan sejati diperoleh semata-mata melalui keterikatan Allah dan
ketaatan kepada segenap perintah-Nya. Keterikatan tanpa pengetahuan mustahil adanya, dan
pengetahuan ini mesti bersandar pada sejumlah prinsip filsafat. Penyingkapan dan visi irfan
memunculkan masalah-masalah baru untuk diuraikan dan dikupas tuntas oleh filosof, dan
memperluas cakrawala pandang filsafat5. Dalam pemecahan berbagai masalah dalam ilmu-
ilmu kefilsafatan, visi-visi irfan bisa dianggap sebagai pendamping. Banyak hal yang terbukti
secara rasional dalam filsafat, terungkap pula melalui penglihatan kalbu.
Kajian-kajian Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina dan Al-Ghazali tentang jiwa dalam
pendekatan kefilsafatan ternyata telah banyak memberikan sumbangan yang sangat berharga
bagi kesempurnaan kajian tasawuf dalam dunia Islam. Pemahaman tentang jiwa dan roh itu
pun menjadi hal yang esensial dalam tasawuf. Kajian-kajian kefilsafatan tentang jiwa dan roh
kemudian banyak dikembangkan dalam tasawuf
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
5
Raksa, Aji.2011. Hubungan tasawuf dengan Ilmu kalam Falsafah.
http://ajiraksa.blongspot.com/2011/05/hubungan-ilmu-kalam-tasawuf-dan.html. Diakses pada tanggal 25 Februari
2021 pada pukul 11.07 WIB
10
Secara etimologi Kalam berarti “kata-kata”. Kata-kata disini di maksudkan adalah kata-
kata (firman) Allah. Jadi ilmu kalam adalah ilmu yang mempermasalahkan kalam Allah,
Filsafat berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yakni philos dan shopia, philos
mempunyai makna “mencintai” dan shopia mempunyai makna ”kebijaksanaan atau
kebenaran” Samsul Munir menuliskan dalam bukunya bahwa tasawuf berasal dari kata shuf
yang mempunyai arti ”kain bulu domba yang kasar”, alasannya adalah karena dulu orang-
orang sufi selalu menjauhkan diri untuk memakai kain sutra, karena waktu itu kain domba
merupakan simbol kesederhanaan.
Bagi ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama yaitu
kebenaran. Ilmu kalam dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang
Tuhan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya sendiri pula, berusaha
menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia (yang belum atau tidak dapat
dijangkau oleh ilmu pengetahuaan karena berada di luar atau di atas jangkauanya), atau
tentang Tuhan. Sementara itu, tasawuf juga dengan metodenya yang tipikai berusaha
menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan spritual menuju Tuhan.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
11
Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Tasawuf. Jakarta: Amzah.
Hasyim Syah Nasution. 2005. Filsafat Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
http://cumicumi.com/2005/11/Filsafat-islam-dan.html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2021
pada pukul 15.10 WIB
Murtadha, Muthahari. 2003. Pengantar ilmu-ilmu Islam. Jakarta: Zahra Pustaka.
http://MM.com/2003/10/pengantar-ilmu/dan.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2021 pada
pukul 10.00 WIB.
Yazdi, Muhammad Taqi Misbah. 2003. Buku Daras Filsafat Islam, (Terj. Musa Kazim & Saleh
Bagir). Bandung:Mizan.
Putra, Andi Eka. 2012. Tasawuf, Ilmu Kalam dan Filsafat Islam (Suatu tinjauan sejarah tentang
hubungan ketinganya). Al-AdYaN. Vol. VII, No. 2. Juli-Desember 2012.
Nurulhaq, Dadan. 2010.ilmu ahklak/tasawuf.Bandung:Kati Berkat Press.
http://www.DadanNurulhaq.com/2010/02/Ilmu-tasawuf-dan.html. Diakses pada tanggal 24
Februari 2021 pada pukul 20.00 WIB
Zenit, Imam. 2011. Hubungan Ilmu Kalam, Tasawuf dan Filsafat.
http://www.jadilah.com/2011/11/hubungan-ilmu-kalam-tasawuf-dan.html. Diakses pada tanggal
25 Februari 2021 pada pukul 11.03 WIB
Raksa, Aji.2011. Hubungan tasawuf dengan Ilmu kalam Falsafah.
http://ajiraksa.blongspot.com/2011/05/hubungan-ilmu-kalam-tasawuf-dan.html. Diakses pada
tanggal 25 Februari 2021 pada pukul 11.07 WIB
12