ILMU KALAM
HUBUNGAN ANTARA ILMU KALAM,FILSAFAT,TASAWUF
M.SALEH
TENDA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Sukabumi, 24 September 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG………………………………………………..........…
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………….…..
1. KESIMPULAN…………………………………………………………..
2. SARAN…………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Kalam lahir setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Diawali dengan
permasalahan pengangkatan khalifah yang selanjutnya setelah Rasulullah, hingga
membahas soal jabr (takdir) yang nantinya di namai dengan
kaum Jabariyyah dan ikhtiyar (free will) yang nantinya di namai dengan sebutan
kaum Qadariyyah. Akhirnya terpecahlah beberapa aliran yang membahas antara
kedua itu dengan dalilnya masing-masing.
Seiring berjalannya waktu semakin banyaklah sekte-sekte Islam yang mencoba
menerangkan tentang Sifat Tuhan dan apapun yang berehubungan dengan ketuhanan.
Namun sekte-sekte ini mempunyai metodologi yang berbeda, ada yang menggunakan
Filsafat secara mendominasi ada pula yang tidak memberikan kewenangan berfikir
dalam mendalami ilmu kalam ini.
Kajian agama erat hubungannya dengan kajian filosofis, lantaran agama juga
menyangkut fundamental value dan ethnic values, untuk tidak semata mata bersifat
teologis. Hal demikian dapat dimaklumi, lantaran pendekatan legal-formal dan lebih-
lebih lagi pendekatan fiqh jauh lebih dominan dari pada pendekatan yang lainnya.
Baik ilmu kalam,filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu
kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya berusaha mencari kebenaran tentang
Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Perbedaannya terletak pada aspek
metodeloginya. Ilmu kalam, ilmu yang menggunakan logika. Pada dasarnya ilmu ini
menggunakan metode dialektika ( dialog keagamaan ). Sementara itu, filsafat adalah
sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Dan metode yang
digunakan adalah rasional. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menekankan rasa dari pada
rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau
ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi tentang Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
2. Dimanakah titik persamaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
3. Dimanakah titik perbedaan antara Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ilmu Kalam
Secara etimologi Kalam berarti “kata-kata”. Kata-kata disini di maksudkan
adalah kata-kata (firman) Allah. Jadi ilmu kalam adalah ilmu yang
mempermasalahkan kalam Allah, tetapi ada juga sekelompok orang yang mengatakan
maksud kalam disini adalah kata-kata manusia, alasannya karena dulu sering terjadi
ajang bersilat lidah untuk mempertahankan persepsi masing-masing, mereka
disebut mutakalimin yaitu orang-orang yang ahli berbicara mengenai ketuhanan yang
berlandaskan kepada kalam Allah. Ilmu Kalam membahas iman dan akidah dari
berbagai aspek dan memaparkan alasan-alasan yang memperkuat pembahasan
tersebut. Ilmu kalam ini merupakan studi tentang doktrin (akidah) dan iman Islam.
Secara sederhana Murtadha Muthahhari mendefinisikan bahwa ilmu kalam adalah
sebuah ilmu yang mengkaji doktrin-doktrin dasar atau akidah-akidah pokok Islam.
Ilmu kalam mengidentifikasi akidah-akidah pokok dan berupaya membuktikan
keabsahannya dan menjawab keraguan terhadap akidah-akidah pokok tersebut. karena
sebagian besar perdebatan tentang akidah-akidah Islam berkisar
seputar huduts (kemakhlukan, keterciptaan, temporalitas) atau qidam (keabadian)
firman atau kalam Allah, maka disiplin yang membahas akidah utama agama Islam
pun mendapat sebutan “ilmu kalam” (secara harfiah, ilmu firman).
2. Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata
yakni philos dan shopia, philos mempunyai makna “mencintai”
dan shopia mempunyai makna ”kebijaksanaan atau kebenaran”. Secara singkat
filsafat adalah mencintai kebijaksanaan (love of wisdom) dalam kebenaran suatu ilmu.
Filsafat berusaha untuk menafsirkan hidup itu sendiri yang menjadi sebab pokok bagi
partikel-partikel itu beserta fungsi-fungsinya. Cakupan filsafat Islam tidak jauh
berbeda dari objek filsafat ini. Hanya dalam proses pencarian itu Filsafat Islam telah
diwarnai oleh nilai-nilai yang Islami. Kebebasan pola pikirannya pun digantungkan
nilai etis yakni sebuah ketergantungan yang didasarkan pada kebenaran ajaran ialah
Islam. Tujuan mempelajari filsafat Islam ialah mencintai kebenaran dan
kebijaksanaan. Sedangkan manfaat mempelajarinya ialah:
a. Dapat menolong dan menididik, menbangun diri sendiri untuk berfikir lebih
mendalam dan menyadari bahwa Ia mahluk Tuhan.
b. Dapat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan
persoalan.
3. Tasawuf
Samsul Munir menuliskan dalam bukunya bahwa tasawuf berasal dari
kata shuf (shad, wawu dan fha) dan di dhomah shadnya, yang mempunyai arti ”kain
bulu domba yang kasar”, alasannya adalah karena dulu orang-orang sufi
selalu menjauhkan diri untuk memakai kain sutra, karena waktu itu kain domba
merupakan simbol kesederhanaan. Tasawuf juga berasal dari kata Shafa (shad, fha,
alif dan hamzah) yang berarti suci, jernih dan bersih, maksudnya mereka mensucikan
diri di hadapan Allah SWT melalui latihan kerohania yang amat dalam yaitu melatih
dirinya untuk menjauhi segala sikap dan sifat yang kotor sehingga tercapai kesucian
dan kebersihan pada hatinya.
Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari cara dan jalan bagaimana seorang
Muslim berada sedekat mungkin dengan Allah. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih
menekankan rasa daripada rasio. Ilmu tasawuf bersifat sangat subjektif, yakni sangat
berkaitan dengan pengalaman seseorang. Para sufi mengembangkan suatu cara
bagaimana bisa mendekatkan diri kepada Tuhan. Tujuan yang hendak dicapainya
adalah kebahagiaan, yakni dengan persatuannya dengan Kekasih. Kesengsaraan yang
memilukan bagi mereka bukanlah masuk Neraka, tetapi apabila Tuhan telah menjauhi
dan tidak mau bicara dengan mereka. Objek kajian tasawuf adalah Tuhan (Al-Haq),
yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya
.
B. Persamaan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf
Ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian.
Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya, objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan di samping masalah
alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sementara itu objek kajian tasawuf
adalah tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadapnya.Jadi, dilihat dari aspek
objeknya ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.
Bagi ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang
sama yaitu kebenaran. Ilmu kalam dengan metodenya sendiri berusaha mencari
kebenaran tentang Tuhan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya
sendiri pula, berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia
(yang belum atau tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuaan karena berada di luar
atau di atas jangkauanya), atau tentang Tuhan. Sementara itu, tasawuf juga dengan
metodenya yang tipikai berusaha menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan
perjalanan spritual menuju Tuhan.
Pada intinya bahwa ilmu kalam, filsafat maupun tasawuf memliki
kesamaan dalam segi bojek kajiannya, yaitu tentang Tuhan dan segala yang berkaitan
dengan-Nya. Namun dalam kajian objek tersebut hanya dibedakan dalam
penamaannya saja. Ilmu kalam dalam objek kajiannya dikenal dengan sebutan kajian
tentang Tuhan, sedangkan dalam filsafat di kenal dengan sebutan kajian tentang
Wujud dan dalam ilmu tasawuf (irfan) dikenal dengan sebutan kajian tentang Al-Haq.
Akan tetapi pada dasarnya ketiga ilmu tersebut mengkaji kajian tentang Tuhan dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya.
1. Ilmu Kalam
Setelah membahas tentang persamaan dari ketiga ilmu tersebut, yaitu terdapat
persamaan dalam objek kajiannya, maka akan ditemukan juga titik perbedaannya.
Perbedaan di antara ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam,
sebagai ilmu yang menggunakan logika di samping argumentasi-
argumentasi naqliah berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, yang
sangat tampak nilai-nilai apologinya. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode
dialektika (jadaliah) dikenal juga dengan istilah dialog keagamaan. Sebagian ilmuwan
bahkan mengatakan bahwa ilmu ini berisi keyakinan-keyakinan kebenaran, praktek
dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan
pendekatan rasional. Meskipun ilmu kalam merupakan sebuah disiplin ilmu yang
rasional dan logis, namun kalau dilihat adari asas-asas yang dipakai dalam
argumentasinyaterdiri dari dua bagian, yaitu; Aqli dan Naqli. Bagian Aqli ini
terbangun dengan dasar pemikiran yang rasional murni, itupun kalau ada relevansinya
dengan Naqli. Karena naqli tersebut adalah untuk menjelaskan dan menegaskan
pertimbangan rasional supaya memperkuat argumen-argumennya.
2. Ilmu Filsafat
Sementara itu, filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk
memperoleh kebenaran rasional. Metode yang digunakannya pun adalah metode
rasional.Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan akal budi
secara radikal (mengakar)dan integral(menyeluruh)serta universal (mengalam); tidak
merasa terikatat oleh apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri yang bernama
logika. Peranan filsafat sebagaimana dikatakan Socrates adalah berpegang teguh pada
ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep the gaining of
conceptual clarity.Murthadha muthahari berkata bahwa metode filsafat hanya
bertumpu pada silogisme (qiyas), argumentasi rasional (istidal ‘aqli) dan demonstrasi
rasional (burhan ‘aqli).
3. Ilmu Tasawuf
Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa dari pada
rasio. Oleh sebab itu, filsafat dan tasawuf sangat distingtif atau sangat berbeda.
`Sebagai sebuah ilmu yang prosesnya diperoleh dari rasa, ilmu tasawuf bersifat
subjektif, yakni sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang. Itulah sebabnya,
bahasa tasawuf sering tampak aneh bila dilihat dari aspek rasio. Hal ini karena
pengalaman rasa sulit dibahasan. Pengalaman rasa lebih muda dirasakan langsung
oleh orang yang ingin memperoleh kebenaranya dan mudah digambarkan dengan
bahasa lambang, sehingga sangat interpretable dapat (di interpretasikan bermacam-
macam).
Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi,
atau ilham, atau inspirasi yang datang dari tuhan. Kebenaran yang dihasilkan ilmu
tasawuf dikenal dengan istilah kebenaran hudhuri, yaitu suatu kebenaran yang
objeknya datang dari dalam diri subjek sendiri. Itulah sebabnya dalam sains dikenal
istilah objeknya tidak objektif.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi ya ng menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA