RIAU 2021
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik,
dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka
untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami Ibuk Rosanita Dewi Harahap. M.Pd selaku
pengampu materi Metodologi Studi Islam
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................ 1
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................. 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Kalam lahir setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Diawali dengan
permasalahan pengangkatan khalifah yang selanjutnya setelah Rasulullah, hingga
membahas soaljabr (takdir) yang nantinya di namai dengan kaum Jabariyyah dan
ikhtiyar (free will) yang nantinya di namai dengan sebutan kaum Qadariyyah. Akhirnya
terpecahlah beberapa aliran yang membahas antara kedua itu dengan dalilnya masing-
masing.
Kajian agama erat hubungannya dengan kajian filosofis, lantaran agama juga
menyangkut fundamental value dan ethnic values, untuk tidak semata mata bersifat
teologis. Hal demikian dapat dimaklumi, lantaran pendekatan legal - formal dan
lebih-lebih lagi pendekatan fiqh jauh lebih dominan dari pada pendekatan yang
lainnya. Baik ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama,
yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya berusaha mencari kebenaran tentang
Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Perbedaannya terletak pada aspek
metodeloginya. Ilmu kalam, ilmu yang menggunakan logika. Pada dasarnya
ilmu ini menggunakan metode dialektika ( dialog keagamaan ). Sementara itu, filsafat
adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional.
Dan metode yang digunakan adalah rasional. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang
menekankan rasa dari pada rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu
tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Ilmu Kalam Dan Filsafat
2. Model Penelitian Kalam Filsafat
3. Manfaat Penelitian Kalam Dan Filsafat Dalam Studi Islam
4
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Ilmu Kalam Dan Filsafat
2. Untuk Mengetahui Model Penelitian Kalam Filsafat
3. Untuk Mengetahui Penelitian Kalam Dan Filsafat Dalam Studi Islam
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ilmu Kalam
5
2. Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yakni philos dan
shopia, philos mempunyai makna “mencintai” dan shopia mempunyai makna
”kebijaksanaanatau kebenaran”. Secara singkat filsafat adalah mencintai kebijaksanaan
(love of wisdom) dalam kebenaran suatu ilmu.
Filsafat berusaha untuk menafsirkan hidup itu sendiri yang menjadi sebab
pokok bagi partikel-partikel itu beserta fungsi-fungsinya. Cakupan filsafat Islam
tidak jauh berbeda dari objek filsafat ini. Hanya dalam proses pencarian itu
Filsafat Islam telah diwarnai olehnilai-nilai yang Islami. Kebebasan pola
pikirannya pun digantungkan nilai etis yakni sebuah ketergantungan yang
didasarkan pada kebenaran ajaran ialah Islam.Tujuan mempelajari filsafat Islam
ialah mencintai kebenaran dan kebijaksanaan. Sedangkan manfaat
mempelajarinya ialah:
a.Dapat menolong dan menididik, menbangun diri sendiri untuk berfikir lebih
mendalam dan menyadari bahwa Ia mahluk Tuhan.
Berikut merupakan model-model penelitian yang dilakukan oleh para ahli dengan
tujuan untuk di jadikan bahan perbandingan bagi pengembangan perbandingan filsafat islam
selanjutnya
6
b) Model Otto Horrassowitz, Majid Fakri dan Harun Nasution
Penelitian serupa itu juga dilakukan oleh Majid Fakhry. Dalam bukunya berjudul A
History of Islamic Philosophy dan diterjemahkan oleh Mulyadi Kartanegara menjadi Sejarah
Filsafat Islam, majid Fakhri selain menyajikan hasil penelitiannya tentang ilmu kalam,
Mistisisme daqn kecenderungan – kecenderungan modern dan kontemporer juga berbicara
tentang filsafat.
Dalam pada itu Harun Nasution, juga melakukan penelitian filsafat deangan
menggunkan pendekatan tokoh dan pendekatan histories. Bentuk penelitiannya deskriptif
dengan menggunakan bahan – bahan bacaan baik yang ditulis oleh tokoh yang bersangkutan
maupun penulis lain yang berbicara mengenai tokoh tersebut. Dengan demikian
penelitiannya bersifat kualitatif.
Ahmad Fuad Al – Ahwani ntermasuk pemikir modern dari Mesir yang banyak
mengkaji dan meneliti bidang filsafat Islam. Adapun metode penelitian yang ditempuh
Ahmad Fuad Al– Ahwani adalah penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang
menggunakan bahan – bahan kepustakaan. Sifat dan coraknya adalah penelitian deskriptif
kualitatif.
7
C. Manfaat Penelitian Kalam Dan Filsafat Dalam Studi Islam
2. Mampu memberi dan menambah wacana dalam kajian tafsir al-Qur’an di Indonesia
3. Mendapatkan acuan dan gambaran tentang penafsiran ayat-ayat kalam dan filsafat
5. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
6. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
7. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian
ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. objek kajian
filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah alam, manusia, dan segala sesuatu
yang ada. Objek kajian tasawuf adalah tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadapnya.
Jadi, dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan
ketuhanan. Perbedaan diantara ketiga ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu
kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika dan menggunakan metode dialektika
(jadaliyah) yang di kenal juga dengan dialog keagamaan. Sementara filsafat adalah sebuah
ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Metode yang digunakan pun
adalah metode rasional. Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa dari
pada rasio metode yang digunakan menurut sebagian pakar adalah intuisi, atau ilham, atau
inspirasi yang datang dari tuhan. Ilmu kalam berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf,
selain itu ilmu tasawuf juga mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam
perdebatan-perdebatan kalam.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi ya ng menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abudin Nata, 1998 “Metodologi Studi Islam”. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
nwar dan Mukhtar Solihin. 2004. “Ilmu Tasawuf”. Bandung: Pustaka Setia.
Saifuddin Endang Anshari. 1990. “Ilmu Filsafat dan Agama”. Surabaya: PT Bina
Ilmu
10