Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

PENELITIAN KALAM DAN FILSAFAT


Dosen Pengampu : Rosanita Dewi Harahap, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 10

Quinta Dwi Arlita (12140322397)

Sadri Ilhami (121403101840)

Putra Yufli (12140314718)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU 2021
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik,
dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka
untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami Ibuk Rosanita Dewi Harahap. M.Pd selaku
pengampu materi Metodologi Studi Islam

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 3

A. Latar Belakang .................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 5

A. Pengertian Ilmu Kalam Dan Filsafat ................................................................. 5


B. Model Penelitian Kalam Filsafat ....................................................................... 6
C. Manfaat Penelitian Kalam Dan Filsafat Dalam Studi Islam ............................. 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Kalam lahir setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Diawali dengan
permasalahan pengangkatan khalifah yang selanjutnya setelah Rasulullah, hingga
membahas soaljabr (takdir) yang nantinya di namai dengan kaum Jabariyyah dan
ikhtiyar (free will) yang nantinya di namai dengan sebutan kaum Qadariyyah. Akhirnya
terpecahlah beberapa aliran yang membahas antara kedua itu dengan dalilnya masing-
masing.

Seiring berjalannya waktu semakin banyaklah sekte-sekte Islam yang mencoba


menerangkan tentang Sifat Tuhan dan apapun yang ber hubungan dengan
ketuhanan. Namun sekte-sekte ini mempunyai metodologi yang berbeda, ada
yang menggunakan Filsafat secara mendominasi ada pula yang tidak memberikan
kewenangan berfikir dalam mendalami ilmu kalam ini.

Kajian agama erat hubungannya dengan kajian filosofis, lantaran agama juga
menyangkut fundamental value dan ethnic values, untuk tidak semata mata bersifat
teologis. Hal demikian dapat dimaklumi, lantaran pendekatan legal - formal dan
lebih-lebih lagi pendekatan fiqh jauh lebih dominan dari pada pendekatan yang
lainnya. Baik ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama,
yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya berusaha mencari kebenaran tentang
Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Perbedaannya terletak pada aspek
metodeloginya. Ilmu kalam, ilmu yang menggunakan logika. Pada dasarnya
ilmu ini menggunakan metode dialektika ( dialog keagamaan ). Sementara itu, filsafat
adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional.
Dan metode yang digunakan adalah rasional. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang
menekankan rasa dari pada rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu
tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Ilmu Kalam Dan Filsafat
2. Model Penelitian Kalam Filsafat
3. Manfaat Penelitian Kalam Dan Filsafat Dalam Studi Islam

4
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Ilmu Kalam Dan Filsafat
2. Untuk Mengetahui Model Penelitian Kalam Filsafat
3. Untuk Mengetahui Penelitian Kalam Dan Filsafat Dalam Studi Islam

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Kalam Dan Filsafat

1. Ilmu Kalam

Secara etimologi Kalam berarti “kata-kata”. Kata-kata disini di maksudkan


adalah kata-kata (firman) Allah. Jadi ilmu kalam adalah ilmu yang mem per-masalahkan
kalam Allah, tetapi ada juga sekelompok orang yang mengatakan maksud kalam
disini adalah kata-kata manusia, alasannya karena dulu sering terjadi ajang
bersilat lidah untuk mempertahankan persepsi masing-masing, mereka disebut
mutakaliminyaitu orang-orang yang ahli berbicara mengenai ketuhanan
yang berlandaskan kepada kalam Allah. Ilmu Kalam membahas iman dan akidah
dari berbagai aspek dan memaparkan alasan-alasan yang memperkuat
pembahasan tersebut. Ilmu kalam ini merupakan studi tentang doktrin (akidah)
dan iman Islam. Secara sederhana Murtadha Muthahhari mendefinisikan bahwa
ilmu kalam adalah sebuah ilmu yang mengkaji doktrin-doktrin dasar atau akidah-
akidah pokok Islam. Ilmu kalam mengidentifikasi akidah-akidah pokok dan
berupaya membuktikan keabsahannya dan menjawab keraguan terhadap akidah-
akidah pokok tersebut. karena sebagian besar perdebatan tentang akidah-akidah Islam
berkisar seputarhuduts(kemakhlukan, keterciptaan, temporalitas) atau qidam
(keabadian) firman atau kalam Allah, maka disiplin yang membahas akidah
utama agama Islam pun mendapat sebutan “ilmu kalam” (secara harfiah, ilmu firman).

5
2. Filsafat

Filsafat berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yakni philos dan
shopia, philos mempunyai makna “mencintai” dan shopia mempunyai makna
”kebijaksanaanatau kebenaran”. Secara singkat filsafat adalah mencintai kebijaksanaan
(love of wisdom) dalam kebenaran suatu ilmu.

Filsafat berusaha untuk menafsirkan hidup itu sendiri yang menjadi sebab
pokok bagi partikel-partikel itu beserta fungsi-fungsinya. Cakupan filsafat Islam
tidak jauh berbeda dari objek filsafat ini. Hanya dalam proses pencarian itu
Filsafat Islam telah diwarnai olehnilai-nilai yang Islami. Kebebasan pola
pikirannya pun digantungkan nilai etis yakni sebuah ketergantungan yang
didasarkan pada kebenaran ajaran ialah Islam.Tujuan mempelajari filsafat Islam
ialah mencintai kebenaran dan kebijaksanaan. Sedangkan manfaat
mempelajarinya ialah:

a.Dapat menolong dan menididik, menbangun diri sendiri untuk berfikir lebih
mendalam dan menyadari bahwa Ia mahluk Tuhan.

b.Dapat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan


memecahkan persoalan.

B. Model Penelitian Kalam Filsafat

Berikut merupakan model-model penelitian yang dilakukan oleh para ahli dengan
tujuan untuk di jadikan bahan perbandingan bagi pengembangan perbandingan filsafat islam
selanjutnya

a) Model M Amin Abdullah.

Menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bercorak deskriptif, yaitu


penelitian yang mengambil bahan-bahan kajiannya dari bebagai sumber baik yang di,tulis
oleh tokoh yang di teliti (sumber primer) maupun sumber yang di tulis oleh,orang lain
mengenai tokoh yang di telitinya itu (sumber sekunder). Bahan tersebut selanjutnya di teliti
ke ontetikannya secara seksama, di klasifikasika menurut variabel yang ingin di telitinya,
dalam hal ini masalah etik; di bandingkan antara sumber yang satu dengan sumber yang
lainnya; lalu di deskripsikan (diuraikan menurut logika berfikir tertentu) di analisis dan
kemudian di simpulkan

6
b) Model Otto Horrassowitz, Majid Fakri dan Harun Nasution

Menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumbernya kajian pustaka. Metodenya


deskriptis analitis, sedangkan pendekatannya historis dan tokoh. Yaitu bahwa apa yang
disajikan berdasarkan data – data yang ditulis ulama terdahulu, sedangkan titik kajiannya
adalah tokoh.

Penelitian serupa itu juga dilakukan oleh Majid Fakhry. Dalam bukunya berjudul A
History of Islamic Philosophy dan diterjemahkan oleh Mulyadi Kartanegara menjadi Sejarah
Filsafat Islam, majid Fakhri selain menyajikan hasil penelitiannya tentang ilmu kalam,
Mistisisme daqn kecenderungan – kecenderungan modern dan kontemporer juga berbicara
tentang filsafat.

Penelitiannya tersebut nampaknya menggunakan campuran. Yaitu selain


menggunakan pendekatan historis juga menggunakan pendekatan kawasan, bahkan
pendekatan substansi. Melalui pendekatan histories, ia mencoba meneliti latar belakang
munculnya berbagai pemikiran filsafat dalam islam. Sedangkan dengan pendekatan
kawawsan, ia mencoba mengemukakan berbagai pemikiran filsafat yang dihasilkan dari
berbagai tokoh tersebut.

Dalam pada itu Harun Nasution, juga melakukan penelitian filsafat deangan
menggunkan pendekatan tokoh dan pendekatan histories. Bentuk penelitiannya deskriptif
dengan menggunakan bahan – bahan bacaan baik yang ditulis oleh tokoh yang bersangkutan
maupun penulis lain yang berbicara mengenai tokoh tersebut. Dengan demikian
penelitiannya bersifat kualitatif.

c) Model Ahmad Fuad Al – Ahwani

Ahmad Fuad Al – Ahwani ntermasuk pemikir modern dari Mesir yang banyak
mengkaji dan meneliti bidang filsafat Islam. Adapun metode penelitian yang ditempuh
Ahmad Fuad Al– Ahwani adalah penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang
menggunakan bahan – bahan kepustakaan. Sifat dan coraknya adalah penelitian deskriptif
kualitatif.

Sedangkan pendekatannyabersifat campuran, yaitu pendekatan histories, pendekatan


kawasan dan tokoh. Melalui pendekatan histories, ia mencoba menjelaskan latar belakang
timbulnya pemikiran filsafat dalam Islam. Sedangkan dengan pendekatan kawasan ia
mencoba membagi tokoh– tokoh filosof menurut tempat tinggal mereka, dan dengan
pendekatan tokoh, ia mencoba mengemukakan berbagai pemikiran filsafat sesuai dengan
tokoh yang mengemukakannya.

7
C. Manfaat Penelitian Kalam Dan Filsafat Dalam Studi Islam

1. Memperkuat dasar pengetahuan tentang kalam

2. Mampu memberi dan menambah wacana dalam kajian tafsir al-Qur’an di Indonesia

3. Mendapatkan acuan dan gambaran tentang penafsiran ayat-ayat kalam dan filsafat

4. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan


filsafat lainnya.

5. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.

6. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan

7. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-


kepercayaan keagamaan dengan bukti-bukti yang meyakinkan, kemudian filsafat berasal
dari kata philos (cinta) dan shopia (kebijaksanaan), dengan demikian filsafat adalah mencari
hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat, dan berusaha menafsirkan
pengalaman-pengalaman manusia. Sementara tasawuf adalah suci, atau keadaan yang selalu
berorientasi kepada kesucian jiwa, mengutamakan panggilan Allah, berpola hidup
sederhana, mengutamakan kebenaran, dan rela berkorban demi tujuan-tujuan yang lebih
mulia disisi Allah.

Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian
ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. objek kajian
filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah alam, manusia, dan segala sesuatu
yang ada. Objek kajian tasawuf adalah tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadapnya.
Jadi, dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan
ketuhanan. Perbedaan diantara ketiga ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu
kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika dan menggunakan metode dialektika
(jadaliyah) yang di kenal juga dengan dialog keagamaan. Sementara filsafat adalah sebuah
ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Metode yang digunakan pun
adalah metode rasional. Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa dari
pada rasio metode yang digunakan menurut sebagian pakar adalah intuisi, atau ilham, atau
inspirasi yang datang dari tuhan. Ilmu kalam berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf,
selain itu ilmu tasawuf juga mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam
perdebatan-perdebatan kalam.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi ya ng menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. 2009. “Ilmu Tasawuf”. Jakarta : Amzah.

Hasyim Syah Nasution. 2005. “Filsafat Islam”.Jakarta : Gaya Media Pratama.

Murtadha, Muthahari. 2003. “Pengantar ilmu-ilmu Islam”. Jakarta: Zahra


Pustaka.

Abudin Nata, 1998 “Metodologi Studi Islam”. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

A. Mustofa, 2004 “Filsafat Islam” Bandung: Pustaka Setia,

nwar dan Mukhtar Solihin. 2004. “Ilmu Tasawuf”. Bandung: Pustaka Setia.

Abduh, Muhamad. 1965. “Risalah tauhid”. Jakarta: Bulan Bintang

Saifuddin Endang Anshari. 1990. “Ilmu Filsafat dan Agama”. Surabaya: PT Bina
Ilmu

10

Anda mungkin juga menyukai