Anda di halaman 1dari 9

Makalah Studi Al-Quran

AL MUHKAM DAN AL MUTASYABIH


Dosen Pengampu : Anggi Dharma. S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh :

REZKI PEBRIANSYAH
12140314011

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "MAKIYYAH DAN MADANIYAH"
dengan tepat waktu.Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi
Alquran.Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang al muhkam dan al
mutasyabih.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Anggi Dharma. S.Pd.I, M.Pd
selaku Dosen mata kuliah Studi Alquran. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.Penyusun menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Duri,Desember
2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. 2

BAB 1 ........................................................................................................ 4

PENDAHULUAN .................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Tujuan ................................................................................................ 4

BAB II ....................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

A. Pengertian Al Muhkam Dan Al Mutasyabih ................................. 5

B. Fawatih Al Suwar ............................................................................. 5

C. Hikmah Ayat Ayat Muhkam dan Mutasyabih .............................. 6

1. Hikmah Ayat Ayat Muhkam ......................................................... 6

2. Hikmah Ayat Ayat Mutasyabih .................................................... 7

BAB 3 ........................................................................................................ 8

PENUTUP ................................................................................................ 8

A.Kesimpulan ........................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kalam Tuhan yang dijadikan pedoman dalam setiap aspek
kehidupan umat Islam, tentunya harus dipahami secara mendalam. Pemahaman al-Qur’an
dapat diperoleh dengan mendalami atau menguasai ilmu-ilmu yang tercakup dalam ulum
al-Qur’an. Dan menjadi salah satu bagian dari cabang keilmuan ulum al-Qur’an adalah
ilmu yang memnahas tentang Muhkam dan Mutasyabih ayat.
Al-Qur’an, selain merupakan wahyu, juga merupakan bagian kehidupan umat yang
dapat membukakan mata hati dalam diri setiap insan. Firman Ilahi tersebut sudah
dipandang sebagai kehidupan itu sendiri dan tidak semata-mata kitab biasa. Layaknya
sebuah kehidupan, untuk dapat memahaminya biasanya diperlukan alat bantu yang
kadang kala tidak sedikit. Pada masa-masa permulaan turunnya, Al-Qur’an lebih banyak
dihafal dan dipahami oleh para sahabat nabi SAW. Sehingga kemudian tidak ada
alternatif lain bagi para sahabat kecuali berupaya menulisnya. Apabila tidak dituliskan,
maka mutiara yang bernilai demikian luhur dikhawatirkan akan bercampur dengan hal-
hal lain yang tidak diperlukan. Sehingga, firman Ilahi yang mengiringi kehidupan umat
Islam (dan juga seluruh umat manusia) telah tersedia dalam bentuk tertulis, bahkan
berbentuk sebuah kitab.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Al Muhkam Al Mutasyabih?
2. Apa yang dimaksud dengan Fawatih al Suwar?
3. Bagaimana hikmah adanya ayat Al Muhkam Al Mutasyabih?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Al Muhkam Al Mutasyabih
2. Untuk mengetahui pengertian Fawatih al Suwar
3. Untuk mengetahui hikmah adanya ayat Al Muhkam Al Mutasyabih

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al Muhkam Dan Al Mutasyabih
Secara bahasa,muhkam,sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Faris berarti
mencegah.Al-Hukmu berarti mencegah dari kezaliman.Disebutkan hakamat al
dabbah(mengekang binatang) karena dia mencegahnya.Dengan demikian,makna
hakim,menurut Manna Khalil Al Qattan adalah seseorang yang mencegah orang yang
dzalim dan memisahkan antara dua pihak yang bersengketa serta memisahkan antara
yang hak dari yang batil,dan antara kebenaran dan kebohongan.
Dengan demikian,muhkam berarti(sesuatu yang dikokohkan).Ihkam al Kalam
berarti mengokohkan perkataan dengan memisahkan berita yang benar dari yang salah
dan urusan yang lurus dari yang sesat.
Sedangkan mutasyabih secara etimologis,sebagaimana disebutkan dalam Mu’jam
Maqayis al Lughah adalah sesuatu yang menunjukkan adanya keserupaan sesuatu dengan
yang lain baik warna ataupun sifatnya,sedangkan al mutasyabih dalam perkara adalah
sesuatu yang mengandung kemusykilan.
Masing masing muhkam dan mutasyabih dengan pengertian secara mutlak atau
umum sebagaimana diatas ini tidak menafikan atau kontradiksi satu dengan yang
lain.Jadi,pernyataan “Al Quran itu seluruhnya muhkam”adalah dengan pengertian itqan
(kokoh,indha),yakni ayat ayatnya serupa dan sebagaiannya membenarkan sebagian yang
lain.Hal ini karena “kalam yang muhkam dan mutqan”berarti makna makna nya sesuai
sekalipun lafazh lafazhnya berbeda beda.Jika Al Quran memerintahkan sesuatu hal maka
ia tidak akan memerintahkan kebalikannya di tempat lain,tetapi ia akan
memerintahkannya pula atau yang serupa dengannya.Demikian pula dalam hal larangan
dan berita.Tidak ada pertentangan dan perselisihan dalam Al Quran.
B. Fawatih Al Suwar
Istilah Fawatih al Suwar (pembuka pembuka surat) dalam al Quran biasa disebut
juga dengan awail al suwar (permulaan permulaan surat),al huruf al muqaththaah
(penggalan huruf huruf) atau yang dalam terminology sarjana barat sebagai huruf huruf
misterius.
5
Al Huruf al Muqaththaat “Huruf huruf terasing” disebut juga “al huruf al fawatih”
(huruf pembuka surat) merupakan gabungan antara dua huruf sampai dengan lima
huruf.Beberapa jenis huruf ini membentuk sebuah kelompok (bloc).Misalnya dalam tujuh
surat yang dimulai dengan huruf ha’mim dan bergabung dengan beberapa huruf
lainnya,keseluruhan surat tersebut disebut surah hawamin
Seseorang menyatakan bahwa huruf huruf tersebut merupakan singkatan dari
makna yang terkandung didalamnya.Seorang penafsir al Quran yang bernama Abdullah
ibn Abbas,misalnya menyampaikan penafsiran “Aku Allah adalah Maha Esa” sebagai
singkatan sebuah pasangan huruf.Ha’mim,menurut Abdullah ibn Abbas adalah singkatan
dari al Rahman (sebutan Tuhan:”Yang Maha Pengasih”),alif lam min”Aku,Allah yang
Maha Mengetahui”
Sedangkan Ilmu Fawaatihur Suwar adalah ilmu yang membicarakan kalimat
kalimat pembuka surat.Dalam kalimat kalimat ini tersimpan rahasia arti dan tafsirnya.
Sepanjang sejarah,para ulama dan kalangan sufi juga telah berusaha untuk
menjelaskan atau menerangkan pengertian huruf huruf tersebut,namun tidak seorang pun
yang mampu memastikan maknanya.Apa pun keterangan yang disampaikan oleh
mereka,huruf huruf tersebut mengandung makna mistis sebagai sebuah symbol magis
dari surat surat yang bersangkutan
Huruf huruf fawatih al suwar dalam konteks yang tersurat tidak memberikan
pemahaman sama sekali,baik secara langsung maupun tidak langsung.Sehingga atas
dasar inilah,sarjana muslim memasukkan sebagai bagian dari ayat ayat
mutasyabihat,yang hanya dapa diketahui tawilnya oleh Allah semata,sebagaimana halnya
pengetahuan tentang hari kiamat,turunnya hujan,apa yang ada dalam rahim,dan
pengetahuan tentang roh.
C. Hikmah Ayat Ayat Muhkam dan Mutasyabih

1.Hikmah Ayat Ayat Muhkam


a.Menjadi rahmat bagi manusia,khususnya orang yang kemampuan bahasa arabnya
lemah.

6
b.Memudahkan manusia mengetahui arti dan maksudnya,juga memudahkan mereka
dalam menghayati makna agar mudah mengamalkan pelaksanaan ajaran ajarannya.
c.Mendorong umat untuk giat memahami,menghayati,dan mengamalkan isi
kandungan Al Quran,karena lafal dan ayat ayatnya sudah mudah diketahui,gampang
dipahami,dan jelas pula untuk diamalkan
d.Menghilangkan kesulitan dan kebingungan umat dalam mempelajari isi
ajarannya,karena lafal ayat ayat dengan sendirinya sudah dapat menjelaskan arti
maksudnya,tidak harus menunggu penafsiran atau penjelasan dari lafal/ayat/surat yang
lain.
e.Memperlancar usaha penafsiran atau penjelasan maksud kandungan ayat ayat al
Quran
f.Membantu para guru,dosen,mubaligh,dan juru dakwah dalam usaha menerangkan
isi ajaran Al Quran dan tafsiran ayat ayatnya kepada masyarakat
g.Mempercepat usaha tahfidzu Al Quran.Sebab,ayat yang mudah diketahui artinya
itu lebih mudah penghafalannya.

2.Hikmah Ayat Ayat Mutasyabih


a.Rahmat Allah SWT.Sebab,sifat dan dzat Allah SWT itu ditampakkan kepada
manusia yang lemah itu.
b.Ujian dan cobaan terhadap kekuatan iman umat manusia.
c.Membuktikan kelemahan dan kebodohan manusia.
d.Mendorong umat untuk giat belajar,tekun menalar,dan rajin meneliti
e.Memperlihatkan kemukjizatan Al Quran,ketinggian mutu sastra dan balaghah
nya,agar manusia menyadari sepenuhnya bahwa kitab itu bukanlah buatan manusia
biasa,melainkan wahyu ciptaan Allah SWT.

7
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Muhkam merupakan ayat yang jelas maknanya, dan tidak memerlukan keterangan
dari ayat-ayat lain. Sedangkan Mutasyabih berarti ayat-ayat yang belum jelas maksudnya,
dan mempunyai banyak kemungkinan takwilnya, atau maknanya yang tersembunyi, dan
memerlukan keterangan tertentu, atau hanya Allah yang mengetahuinya
Sebab adanya ayat Mutasyabih ialah karena Allah SWT menjadikan demikian.
Imam Ar-Raghib Al- Asfihani dalam kitabnya Mufradatil Qur’an menyatakan bahwa
sebab adanya kesamaran dalam Alquran terdapat 3 hal, yaitu sebagai berikut:Kesamaran
dari aspek lafal saja, kesamaran dari aspek maknanya, kesamaran dari aspek lafal dan
maknanya.
Manfaat adanya ayat muhkan dan mutasyabih diantaranya jika seluruh ayat Al-
Qur’an terdiri dari ayat-ayat muhkamat, maka akan sirnalah ujian keimanan dan amal
karena pengertian ayat yang jelas, Apabila seluruh ayat Al-Qur’an mutasyabihat, niscaya
akan padamlah kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk bagi manusia

8
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Syamsuddin Arif,M.A.(2005).Al Quran dan Serangan Orientalis.Depok
Al Qaththan,Syaikh Manna.(2005).Pengantar Studi Ilmu Al Quran.Jakarta:Pustaka Al
Kautsar
Ali As Sahbuny.(2016).Kamus Al Quran:Quranic Explorer.
Dr.H.Moch.Tolchah,M. Ag.(2016).Aneka Pengkajian Studi Al Quran.Yogyakarta:LKiS
Pelangi Aksara

Anda mungkin juga menyukai