FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S1 EKSTENSI
MEDAN
Skripsi
Oleh :
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Akuntansi
adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah
dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain. Dalam konteks penulisan
Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh
telah dinyatakan jelas dan benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan
ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas
Sumatera Utara.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat
bimbingan, dorongan semangat, nasehat dan bantuan lain baik secara moril
maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulisi mengucapkan
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail MM,
3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang
Pembanding/Penguji II.
5. Kedua orang tua penulis dan teman-teman yang selalu ada bagi penulis baik
suka maupun duka serta memberi kasih sayang, dorongan semangat dan doa
kepada penulis.
skripsi ini baik dalam tata bahasa maupun ruang lingkup pembahasannya. Untuk
itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi
penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
This research aim to obtain get clear pictue policy to plant asset applied by
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, like a way of acquirement of plant
asset, method decrease of plant asset, expenditure after acquirement of plant asset,
withdrawal of plant asset and also presentation of the plant asset in financial
statement, so that writer can compare it with SAK.
Research having taken steps, writer obtain ; get result of research with one
conclusion that PT. PLN (Persero) Cabang Lubuk Pakam have applied SAK to
plant asset had by company, for example : (a) way of acquirement and price
pixing of acquirement of plant asset, (b) method enumeration of decrease of plant
asset, (c) expenditure during plant asset useful life, (d) withdrawal of plant asset,
(e) presentation of plant asset in financial statement.
Key word : Plant asset, a way of acquirement of plant asset, method decrease
of plant asset, expenditure after acquirement of plant asset.
PERNYATAAN .................................................................................................. i
ABSTRAK ........................................................................................................ iv
ABSTRACT ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
B. Perumusan Masalah............................................................................... 3
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 29
A. Kesimpulan ......................................................................................... 71
B. Saran ................................................................................................... 72
LAMPIRAN
Lampiran Judul
This research aim to obtain get clear pictue policy to plant asset applied by
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, like a way of acquirement of plant
asset, method decrease of plant asset, expenditure after acquirement of plant asset,
withdrawal of plant asset and also presentation of the plant asset in financial
statement, so that writer can compare it with SAK.
Research having taken steps, writer obtain ; get result of research with one
conclusion that PT. PLN (Persero) Cabang Lubuk Pakam have applied SAK to
plant asset had by company, for example : (a) way of acquirement and price
pixing of acquirement of plant asset, (b) method enumeration of decrease of plant
asset, (c) expenditure during plant asset useful life, (d) withdrawal of plant asset,
(e) presentation of plant asset in financial statement.
Key word : Plant asset, a way of acquirement of plant asset, method decrease
of plant asset, expenditure after acquirement of plant asset.
dapat menghasilkan output baik berupa barang maupun jasa. Faktor produksi
ini antara lain berupa aktiva tetap yang nilainya cukup material dalam
besarnya jumlah biaya penyusutan aktiva tetap ini merupakan masalah penting
diperoleh dengan berbagai cara yakni membeli secara tunai, membeli secara
mengalami kerusakan, keausan dan susut, baik karena dipakai maupun karena
pengaruh lama kecuali tanah. Oleh karena itu maka terhadap aset tetap
operasinya.
tertentu untuk tetap beroperasi secara layak pakai. Oleh karena itu aktiva tetap
yang tidak sedikit. Dalam hal ini perlu suatu penetapan apakah pengeluaran-
lebih dari satu periode akuntansi dan pengeluaran pendapatan yaitu bila
perusahaan dan nilainya yang cukup materil maka sangat dibutuhkan suatu
penyajiannya di neraca.
masalah aktiva tetap ini dalam bentuk skripsi dengan judul “Akuntansi
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
perusahaan.
hal yang berkaitan dengan penerapan metode penyusutan terhadap aktiva tetap.
TINJAUAN PENELITIAN
A. Tinjauan Teoritis
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu,
maka ada beberapa defenisi aktiva tetap yang dikemukakan oleh beberapa
berwujud (tangible asset) yang (1) Masa manfaatnya lebih dari satu tahun;
(fixed asset) merupakan Aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative
permanen”.
berbagai sudut pandang antara lain dari sudut pandang substansinya dan
seperti tanah.
Penurunan produktivitas ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor fisik
b. Faktor fungsional
ekonomis lagi.
pemakaiannya”.
tahun, atau jasa operasi seperti jam kerja atau unit output. Pengalokasian
1. Penyusutan
2. Deplesi
dijual,
3. Amortisasi
yang diakui setiap periode yaitu harga perolehan, nilai residual dan masa
manfaat.
a) Harga Perolehan
c) Masa Manfaat
perusahaan, atau
Dalam prakteknya, tiga istilah yang berbeda telah dipakai secara luas
b. untuk bahan mineral dan sumber daya alam lain, proses alokasi
disebut amortisasi.
sebagai berikut.
1. Berdasarkan waktu
tetap tersebut.
periode.
menggunakan rumus
Contoh :
sebagai berikut
=
Rp. 20.000.000 - Rp.2.000.000
5
= Rp.3.600.000,-
rendah.
depreciation)
nilai sisa jika ada. Pecahan dihitung dalam periode umur aktiva
r= n(n+1) = 15
2
atau dapat dihitung dengan cara lain yaitu : 5 + 4 + 3 + 2 + 1 =
15
Contoh :
sebesar Rp.2.000.000,-
r = 1- n
s
c
Keterangan :
r = persentase per tahun
s = nilai sisa
n = taksiran umur prmakaian
c = harga perolehan
Contoh
r = 1- n
s
c
r = 1- 5
Rp.2.000.000
Rp.20.000.000
r = 1 − 0,63
r = 37% (dibulatkan)
nilai sisa.
Contoh
Rp. 592.000,- karena nilai buku tidak boleh lebih rendah dari
nilai sisa.
2. Berdasarkan penggunaan
a. Metode-jam-jasa (service-hour-method)
Penyusutan =
Harga Perolehan - Nilai Sisa
Jumlah Jam Kerja
b. Metode-jumlah-unit-produksi (productive-output-method)
Contoh
composite-method)
kelompok akan tidak ada nilai buku aktiva tetap yang dihdapuskan
Contoh
tersebut ditarik pada akhir tahun ke-4. duabelas buah mesin ditarik
pada tahun ke-5 dan sisanya berhenti beroperasi pada tahun ke-6.
sebagai berikut
harga pokok dengan nilai residu. Dan tidak dicatat laba/rugi pada
= = 5,7 Tahun
Rp.23.200.000
Rp.4.020.000
Tarif penyusutan =
Penusutan per Tahun
Harga Perolehan
= = 13,86%
Rp.4.020.000
Rp.29.000.000
b. Metode-anuitas (annuity-method)
Penyusutan =
Harga Perolehan - Present Value Nilai Sisa
PVIFn,, i
Contoh
Penyusutan =
Rp.1.600.000 - PVIF5,, 10 Rp.134.776
PVIF5,, 10
=
Rp.1.600.000 - Rp.134.776 x 0,1241842
7,581574
=
Rp.1.600.000 - Rp.83.668
7,581574
= Rp.400.000
Tahun I
Tahun II
leasing.
akhir periode.
1. neraca,
2. laporan laba rugi,
3. laporan perubahan ekuitas,
4. laporan arus kas,
5. catatan atas laporan keuangan.
komponen neraca dan berada pada sisi debit neraca. Menurut Sofyan Safri
harahap (2002 : 123), bentuk penyajian aktiva tetap di dalam neraca yang
1. “neraca yang hanya mencantumkan nilai buku saja atau nilai cost
aktiva tetap masing-masing dan kemudian dikurangi akumulasi
penyusutan secara global,
Neraca
Per 31 Desember 200x
Kas xxxx
Investasi Jangka Pendek xxxx
Piutang xxxx
Persediaan xxxx
Jumlah Aset Lancar xxxx
Tabel 2.10
Tinjauan Peneliti Terdahulu
Nama Perumusan Masalah Hasil Penelitian
Ramot Bagaimana perlakuan Akuntansi Pada dasarnya, proses pengakuan awal yang
Nurlela. A dalam hal pengakuan dan dilakukan oleh perusahaan terhadap bus-
Tahun pengukuran aktiva tetap pada busnya sudah memadai, namun proses
Penelitian: perusahaan jasa angkutan darat pencatatan dan perlakuan akuntansi selama
2004 Antar Kota Antar Propinsi di penggunaan aktiva tetap yang belum
lingkungan Dinas Perhubungan sempurna menimbulkan kesulitan dalam hal
Medan-Sumatera Utara dan pengukuran nilai aktiva tetap dalam laporan
apakah perlakuan akuntansi keuangan perusahaan pada akhir periode
tersebut telah sesuai dengan akuntansi.
Standar Akuntansi keuangan
yang berlaku di Indonesia.
Capital
Perolehan Pengeluaran terhadap Expenditure
Aktiva Tetap Aktiva Tetap
Revenue
Penarikan Aktiva Tetap Expenditure
PSAK No.16.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
akan dipecahkan.
Medan,
dengan penelitian.
catatan dan dokumen yang dimiliki oleh organisasi yang terpilih sebagai
objek penelitian.
1. Metode Deskripsi
2. Metode Deduktif
kesimpulan.
(Persero) Medan.
Bulan (2010)
Tahapan Penelitian September Oktober November Desember
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pengajuan Judul
Penyelesaian
Proposal
Bimbingan Proposal
Seminar Proposal
Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Penulisan Laporan
Penelitian Skripsi
Penyelesaian Laporan
Penelitian Skripsi
Penjelasan
September 2010.
2010.
A. Data Penelitian
suatu usaha yang berkemang pesat dari usaha – usaha BUMN di lingkungan
berdasarkan peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan Akte Notaris Imas
Fatimah SH No. 1 tanggal Desember 1992 yang telah diumumkan dalam Berita
1951 sampai dengan 1960 perusahaan ini berstatus sebagai jawatan. Untuk
Negara, sejak tahun 1960 sampai 1964 perusahaan ini berubah status menjadi
menjadi Badan Penguasa Pelabuhan yang singkat B.P.P yang merupakan wadah
Indonesia berjalan terus sesuai dengan tuntutan zaman. Pada tahun 1983
tersebut disyahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 1 Juni 1994 No. C2.8519
Sumatera Utara dan Propinsi Riau. Sebagai persero, pemilikan saham sepenuhnya
ditanga pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia dan
- Misi Perusahaan
berkelas dunia.
5) mengusahakan jasa terminal, yang terdiri atas Usaha Bongkar muat dan usaha
tujuan perusahaan. Untuk itulah maka struktur organisasi didisain sesuai dnegan
mampu menggunakan seluruh daya yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal.
Dengan demikian maka struktur organisasi yang baik akan dapat membagi seluruh
tugas, wewenang, tanggung jawab dan mampu mengatur tata hubungan yang
Medan No. PR>01/1/14/P.1-01 tentang organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat
organisasi perusahaan adalh berbentuk garis dan staf. Struktur organisasi Kantor
Patungan.
pokok perusahaan,
pehitungan hasil usha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh
RUPS.
Perusahaan,
d. pengendalian Perusahaan.
b. Para Direktur
dipimpimnya,
Saya sebagai penulis mengadakan riset bagian akuntasi yang berada dibawah
2. Direktorat Keuangan
portofolio investasi, akuntasi dan kemitraan serta bina lingkungan, sesuai dengan
anggaran,
tujuan perusahaan.
C. Bidang Akuntansi
akuntasi umum,
perpajakan perusahaan.
keuangan cabang dan kantor pusat serta administrsi aktiva tetap dan
perusahaan.
Indonesia dan harus diikuti dalam rangka melaksanakan pekerjaan akuntansi agar
karateristik kualitatif laporan keuangan, yaitu dapat dipahami, relevan, andal dna
keuangan yang terdiri dari seluruh pos – pos neraca yaitu aktiva, kewajiban dan
ekuitas, serta pos – pos laporan laga rugi, yaitu penghasilan dan beban. Aktiva
tetap pada pada PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) Medan merupakan unsur
terbesar dari semua unsur aktiva yang dimiliki perusahaan ini. PT. Pelabuhan
Indonesia I ( Persero ) Medan memberikan definisi aktiva tetap sama seperti yang
aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahanan, tidak
sebanyak 5 digit. Digit pertama angka 2 sebagai nomor aktiva tetap. Sebagai
contoh untuk aktiva tetap jenis kolam pelabuhan mempunyai nomor kode 211.01.
212. Kapal
221. Tanah
231. Kendaraan
01. Mobil
02. Sepeda Motor
99. Kendaraan Lainnya
232. Emplasement
a. Penyertaan Pemerintah
modal saham PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) Medan. Jenis Aktiva tetap
yang diperoleh dari kas penyertaan pemerintah sering merupakan aktiva tetap
pokok, baik itu bangunan fasilitas pelabuhan, kapal alat-alat fasilias pelabuhan
dan instalasi fasilitas pelabuhan. Dari aktiva tetap penunjang yang biasanya
diperoleh dari kas penyertaan pemerintah adalah tanah sedangkan dari aktiva tetap
penyertaan pemerintah.
b. Pembelian Tunai
Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat sebagai aktiva
tetap pada saat aktiva tetap dimaksud diterima dan dinyatakan dalam berita acara
penerimaan aktiva tetap. Aktiva tetap tersebut dinilai berdasarkan harga belinya
ditambah dengan semua biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap
belah pihak.
aktiva tetap pokok, yaitu bangunan fasilitas pelabuhan, kapal, alat-alat fasilitas
pelabuhan dan instalasi fasilitas pelabuhan. Untuk aktiva tetap penunjang yang
dibeli dengan pembelian tunai yaitu tanah dan peralatan, sedangkan untuk aktiva
untuk pengadaan aktiva tetap tersebut besar dan dana yang ada pada perusahaan
tidak mencukupi. Pembelian ini biasanya dengan suatu surat perjanjian antara
Pembelian aktiva tetap yang dibangun oleh pihak ketiga ini dilakukan
pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan Berita Acara kemajuan fisik
pekerjaan dan dicatat sebagai pekerjaan dalam konstruksi. Aktiva tetap yang
dibuktikan dengan Berita Acara Penyelesaian atau Berita Acara Serah Terima.
Hibah adalah aktiva tetap yang diperoleh dengan hibah menurut PT.
Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) Medan adalah harta yang diberikan oleh pihak
lain baik pihak pemerintah, swasta dan pihak lain. Aktiva tetap yang berasal dari
hibah ini dinyatakan sebesar nilai bantuan ditambah semua pengeluaran yang
Apabila nilai bantuan tersebut tidak diketahui secara pasti, maka harga
perolehannya ditaksir secara wajar oleh tim yang ditunjuk. Pencatatan aktiva tetap
melalui hibah dapat dilaksanakan berdasarkan berita acara sertah terima operasi
atau berita acara serah terima sementara. Biasanya aktiva tetap yang diperoleh PT.
tanah harus disusutkan, karena secara nyata nilai aktiva yang dipakai dari tahun ke
d) aktiva tetap yang telah habis disusutkan (Full depreciated) dan masih
lurus (straight line) yaitu berdasarkan taksiran ekonomis yang sudah ditentukan
oleh direksi, untuk setiap aktiva tetap kecuali tanah. Penyusutan aktiva tetap ini
dihitung secara konsisten dari tahun ke tahun. Untuk lebih jelasnya berikut ini
dapat dilihat taksiran umur ekonomisnya aktiva tetap pada PT. Pelabuhan
Tabel 4.1
TAKSIRAN UMUR EKONOMIS AKTIVA TETAP
NO JENIS AKTIVA TETAP UMUR (TAHUN)
08 Ponton 10 Tahun
11 Pelampung 10 Tahun
12 Fender 10 Tahun
II Kapal
05 Lain-lain 10 Tahun
06 Transtainer 12 Tahun
15 Tongkang 10 Tahun
16 Traktor 10 Tahun
18 Chasis 10 Tahun
20 Conveyor 05 Tahun
b. Motor 10 Tahun
a. Jaringan 25 Tahun
f. AC central 05 Tahun
a. Jaringan 25 Tahun
d. Facsimile 04 Tahun
01 Jalan 20 Tahun
02 Jembatan 30 Tahun
VI Peralatan
03 Komputer :
VII Kendaraan
01 Mobil 05 Tahun
03 Lainnya 05 Tahun
VIII Emplasement
a. dinas akuntansi mencatat setiap jenis aktiva tetap yang dapat disusutkan
Untuk aktiva yang sudah habis manfaatnya (usefull live) tetapi masih
digunakan dalam operasi perusahaan, nilai bukunya ditetapkan sebesar Rp, 1,- dan
tidak diusutkan lagi. Walaupun aktiva itu masih bisa dioperasikan, penyusutannya
tidak di catat lagi tetapi hasil yangh diperoleh dari aktiva tetap ini dicatat.
oleh faktor-faktor fisik atau pengaruh fungsional. Untuk mencegah proses ini
berlangsung dengan cepat maka dalam masa pemakaian aktiva tetap, perusahaan
mengeluarkan sejumlah dana yang dinamakan dengan expenditure baik itu capital
karena adanya pengeluaran yang menambah masa tetapi pengeluaran itu tidak
masa yang akan datang. Untuk itu ditetapkan beberapa kriteria untuk menentukan
- Keputusan Manajemen.
Selain dari pada itu ada juga pengeluaran yang menambah manfaat tetapi
keramik dan lain-lain. Pengeluaran terhadap aktiva ini dikapitalisir tetapi tidak
tetap di perusahaan ini adalah biaya asuransi, biaya penambahan dan biaya
pemeliharaan.
bersangkutan,
suatu aktiva tetap supaya dapat beroperasi dengan efisien dan lancer. Biaya
1. Pemeliharaan tingkat I
pembersihan dan penggantian bagian yang sangat kecil dari aktiva tetap
yang bersangkutan,
Pemeliharaan tingkat III adalah dari aktiva perbaikan ringan yang berupa
4. Pemeliharaan tingkat IV
Untuk biaya pemeliharaan tingkat I, II, III diakui sebagai biaya pada
dikapitalisir.
a. Kebijakan Kapitalisasi
2. Perawatan / Pemeliharaan
aktiva tetap.
berikut :
akumulasi penyusutan,
perolehan,
jika butir a dan b untuk aktiva tetap sewa guna usaha maka dicatat sebagai
biaya ditangguhkan.
Pengadaan barang inventaris diakui dan dicatat sebagai biaya tahun berjalan,
sepanjang biaya peralatan barang inventaris itu per uni / per set memenuhi
inventaris kantor.
terhadap barang.
tanggal 30 Desember 1999 diakui dan dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
selanjutnya yang masa manfaatnya dapat diketahui dengan jelas tidak seluruhnya
dibebankan sebagai biaya tahun berjalan tetapi sebagian dicatat sebagai biaya
aktiva yang tidak dipergunakan lagi yaitu memberi nilai sisa (book value) sebesar
Rp. 1,- kebijakan ini diambil perusahaan sebagai alat control bagi perusahaan agar
aktiva tetap tersebut tidak hilang dari pencatatannya di neraca di neraca. Apabila
suatu aktiva sudah tidak dipergunakan lagi, maka aktiva tersebut dipindahkan ke
Kerja Manajemen yang hasilnya akan tercantum dalam Rencana Kerja dan
ekonomis. hal ini dikarenakan aktiva tersebut rusak berat, sudah ketinggalan
disebutkan bahwa aktiva tetap dapat diusulkan untuk dijual apabila memenuhi
Medan
lelang :
di neraca sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
berbagai jenis aktiva tetap demikian pula akumulasi penyusutannya, maka dalam
penyajiaannya di neraca hanya berdasarkan atas sub kelompok saja dan akumulasi
Pada daftar ini akan diketahui secara rinci mengenai perkiraan masing-masing
tetap pokok, aktiva tetap penunjang dan aktiva tetap pelengkap. Yang
termasuk aktiva tetap pokok adalah bagunan fasilitas pelabuhan, kapal, alat-
alat fasilitas pelabuhan dan fasilitas pelabuhan. Yang termasuk aktiva tetap
tetap menurut jeninya dan pemberian nomor kode perkiraan terhadap aktiva
tetap ini adalah untuk mempermudah perhitungan penyusutan. Dalam hal ini
hibah dan ada juga penyertaan dari Pemerintah yang dicatat sebagai
penambah modal. Dalam prakteknya nilai aktiva tetap yang dibangun sendiri
mestinya.
tersebut pada kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan. Dalam hal ini
berterima umum.
berkurang dan suatu saat aktiva itu harus diganti. Aktiva tetap tidak pernah
lepas dari penyusutannya, karena aktiva tetap itu sendiri memiliki masa
secara berkala.
dapat diterapkan oleh suatu perusahaan yang dapat disesuaikan dengan jenis
aktiva tetap yang dimiliki. Perusahaan bisa memilih salah satu atau beberapa
aktiva tetap tersebut. Metode ini telah dilaksanakan secara konsisten dari
dengan Rp 1,- untuk setiap jenis aktiva tetap. Tidak aktiva tetap yang habis
dilakukansebagai alat kontrol bagi perusahaan agar aktiva tetap tidak hulang
Keputusan manajemen.
batasan-batasan ini tidak menyimpang dari pedoman atau standar yang telah
ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, hal ini tercantum dalam PSAK
aktiva tetap dilakukan oleh perusahaan apabila kondisi fisik dari aktiva tetap
aktiva tetap yang dihentikan atau dilepaskan tersebut tidak lagi ekonomis
bagi perusahaan.
beroprasi dan apabila aktiva tetap tersebut dijual maka nilainya dihapuskan
penyusutannya.
posisi keuangan perseroan pada suatu saat tertentu yang meliputi aktiva,
menurut urutn likuiditas. Aktiva tetap dalam necara disajikan dalam sepuluh
Medan yaitu ; aktiva tetap pokok, aktiva tetap penunjang dan aktiva tetap
tersebut.
C. Kesimpulan
(Persero) Medan dibagi kedalam tiga kelompok yaitu aktiva tetap pokok,
aktiva tetap penunjang dan aktiva tetap pelengkap sehingga perlakuan ini
untuk semua jenis aktiva tetap kecuali tanah dan hak atas tanah dan
D. Saran
tetap tersebut.
cukup besar dengan jenis yang beragam, untuk itu kiranya perlu ada
konsisten.
Soemarso SR, 2003. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Buku Dua,
Salemba Empat, Jakarta