Anda di halaman 1dari 13

TIGA MUSHAF AL-QUR’AN STANDAR INDONESIA

Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia sejauh ini tampaknya belum banyak dikenal oleh
masyarakat luas, meskipun upaya untuk mengenalkannya sudah mulai dilakukan sejak
diterbitkannya buku Mengenal Mushaf Standar oleh Puslitbang Lektur Agama pada tahun
1984. Sejarah Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia tidak bisa dilepaskan dari keberadaan
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (selanjutnya disebut “Lajnah”) yang pada kurun waktu
tahun 1970-an berada di bawah Lembaga Lektur Keagamaan (Leka) Departemen Agama RI.
Lembaga ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. B.III/2-0/7413, tanggal 1
Desember 1971. Pada perkembangan selanjutnya Lajnah berada pada Unit Puslitbang
Lektur Agama, Badan Litbang Agama, yang dibentuk berdasarkan Kepres RI. No. 44 yang
dijabarkan melalui Keputusan Menteri Agama No. 18 Tahun 1975 (yang disempurnakan).
Pada kurun waktu ini Lajnah merupakan lembaga ad hoc  dan dikepalai secara ex officio oleh
Kepala Puslitbang Lektur Agama. Lajnah kemudian berubah menjadi lembaga tersendiri,
terpisah dari Puslitbang Lektur Keagamaan, pada tahun 2007.

Berdasarkan dokumen hasil Musyawarah Kerja Ulama Al-Qur’an (selanjutnya disebut


“Muker Ulama”) yang ada, Mushaf Standar adalah “Mushaf Al-Qur’an yang dibakukan cara
penulisan, harakat, tanda baca dan tanda waqaf-nya, sesuai dengan hasil yang dicapai
dalam Musyawarah Kerja (Muker) Ulama Ahli Al-Qur’an yang berlangsung 9 tahun, dari
tahun 1974 s/d 1983 dan dijadikan pedoman bagi Al-Qur’an yang diterbitkan di Indonesia.”
Menurut Sawabi Ihsan (2006), “Mushaf Standar adalah membukukan tulisan dan tanda baca
dengan tanda-tanda yang dikenali di Indonesia, supaya mudah dibaca, dengan tidak
menyimpang jauh dari rasm  uṡmānī dan tajwidnya.” Hal ini tercapai setelah 9 tahun (1974-
1983) Muker Ulama selama 9 kali, yang dihadiri oleh perwakilan para ulama Al-Qur’an dari
seluruh Indonesia.

Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia terdiri atas tiga jenis, yaitu

1. Mushaf Al-Qur’an Standar Usmani yang diperuntukkan bagi khalayak umum;


2. Mushaf Standar Bahriyah untuk para penghafal Al-Qur’an, dan
3. Mushaf Standar Braille untuk para tunanetra.

Ketiga jenis Mushaf Standar tersebut ditulis berdasarkan qira’ah riwayat Hafs bin Sulaiman
bin al-Mughirah al-Asadi al-Kufi dari Imam Ashim bin Abi an-Najud al-Kufi at-Tabi’i dari Abu
Abdirrahman Abdillah bin Habib as-Sulami dari Usman bin ‘Affan, ‘Ali bin Abi Thalib, Zaid bin
Tasbit dan Ubay bin Ka’ab, semuanya bersumber dari Rasulullah SAW.

Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia digunakan sebagai dasar dalam pentashihan Al-Qur’an
yang beredar di Indonesia, didasarkan pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 25
Tahun 1984 tentang penetapan Mushaf Al-Qur’an Standar yang dikuatkan dengan Instruksi
Menteri Agama Nomor 7 Tahun 1984 tentang penggunaan Mushaf Al-Qur’an Standar
sebagai pedoman dalam mentashih Al-Qur’an di Indonesia. Cetak perdana Mushaf Standar
pada tahun 1983 dengan bingkai halaman teks Al-Qur’an berupa tulisan “Mushaf Standar
hasil penelitian Badan Litbang Agama dan Musyawarah Ahli Al-Qur’an dikeluarkan oleh
Departemen Agama Republik Indonesia tahun 1404/1983 M.”
Dalam Mushaf Standar, pemilihan harakat, tanda baca dan penyederhanaan tanda
waqafnya mengacu pada keputusan Muker Ulama I-IX/1974-1983 dan berdasarkan
komparasi harakat, tanda baca, dan tanda waqaf model cetakan dari beberapa mushaf Al-
Qur’an cetakan dalam dan luar negeri, yaitu Mesir, Pakistan, Bahriyyah Turki yang sudah
biasa digunakan oleh kaum muslimin di Indonesia. Perhitungan jumlah ayatnya mengikuti
hitungan mazhab al-Kufi berdasarkan riwayat dari Abu Abdurrhaman Abdullah bin Habib
as-Sulami dari Ali bin Abi Thalib sebagaimana tersebut dalam kitab al-Bayan fi ‘Addi Ayil-
Qur'an,  yakni berjumlah 6236 ayat. Pembagian 30 juz, 60 hizb, 7 manzil, dan 557
tanda ain rukuk mengikuti mushaf-mushaf yang sudah beredar di Indonesia, dengan
merujuk kepada kitab-kitab Tajzi’ul Qur’an. [Irwan]

Menurut KBBI

Penelusuran artinya penelaahan, penjajakan

Penelaahan sejawat, peninjauan sejawat, atau penilaian sejawat (bahasa Inggris: peer


review) adalah proses penelusuran atas kualitas suatu karya tulis ilmiah oleh pakar lain di
bidang yang bersesuaian. ... Proses penelaahan sejawat diawali ketika seorang peneliti
mengirim naskah hasil penelitian ke penerbit jurnal ilmiah.

 Penyelidikan, kajian

proses, cara, perbuatan menelaah

Ayat ( Tanda , alamat, ) beberapa kalimat yang merupakan kesatuan maksud sebagai bagian surah
dalam kitab suci Alquran;

 Al-Qur’an artinya firman Allah SWT yang diturunkan hanya kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai sebuah mukjizat untuk kemudian disampaikan
dengan jalan mutawattir dengan perantaraan malaikat Jibril. Sedangkan
menurut syariat Islam, membaca Al-Qur’an dinilai sebagai salah satu
ibadah kepada Allah SWT.
eknik Penelusuran Ayat-Ayat Al-
Qur'an

Oleh : Rahma Aulia & Ikrimah Saputri

PENDAHULUAN

            Al-Qur`an merupakan kitab suci yang diturunkan sebagai pedoman hidup untuk umat manusia
yang terdiri dari sejumlah surat dan ayat. Surat adalah sekumpulan ayat-ayat al-Qur`an yang
sekurang-kurangnya terdiri dari tiga ayat.[1] Sedangkan ayat sendiri adalah bagian dari surat yang
terdiri atas satu atau sejumlah huruf dan kalimat yang mempuntai arti.[2] Di dalam al-Qur’an
terdapat 6.236 ayat yang tercakup dalam 114 surat, dari surat al-Fatihah sebagai pembuka dan al-
Naas sebagai penutup.[3]

            Setelah mengetahui definisi surat dan ayat, sekarang bagaimana mengetahui atau melacak
suatu ayat dalam surah tertentu? Misalkan ada berapa kata Muhammad yang tertulis dalam al-
Qur’an, di surah mana saja, pada ayat berapa, dan sebagainya.

            Sebagai mahasiswa/i muslim, berinteraksi dengan ayat-ayat al-Qur`an tentu sering dilakukan,
terlebih untuk mereka yang bergerak di bidang ulumul qur`an. Mereka pasti sering diminta atau atas
keinginan sendiri mencari ayat-ayat al-Qur`an yang berkaitan dengan suatu masalah tertentu, baik
untuk melaksanakan tugas maupun kepentingan memahami maknanya. Bagi sebagian orang yang
telah hafal al-Qur`an hal ini tidaklah terlalu sulit, namun bagaimana dengan yang belum? Maka perlu
sebuah panduan untuk menelusuri ayat-ayat tersebut.
PEMBAHASAN

“TEKNIK PENELUSURAN AYAT-AYAT AL-QUR`AN”

            Sistem penelusuran ayat-ayat al-Qur`an mencakup dua cara, yakni sistem komputerisasi dan


sistem manual.[4]

A.    Sistem Komputerisasi

Seiring berkembangnya zaman, dewasa ini telah banyak sarana berupa multimedia yang
dapat dimanfaatkan untuk melacak ayat-ayat al-Qur`an. Kelebihannya tentu karena tidak menyita
banyak waktu ketika mencari ayat tertentu dalam al-Qur`an.

1.      Program “Al-Qur`an Digital versi 2.1”Salah satu program yang dapat kita gunakan adalah “Al-Quran
Digital versi 2.1”[5] yang bisa dibilang memiliki model tematis. Cara menggunakannya sebagai
berikut[6] :

  Misalkan ketika kita ingin mencari ayat bertema silaturrahmi, kita tinggal klik pada menu search.

  Kemudian masukkan kata atau kalimat silaturrahmi, lalu tekan enter

  Setelah itu lihat select topic dan double klik pada hasil search, maka akan muncul di layar, ayat yang
berkenaan dengan silaturrahmi yang diberi tanda

  Untuk melihat ayat al-Qur`annya, tinggak klik angka surat yang muncul

2.      Aplikasi Online Penelusur Ayat Al-Qur`an “ ‫”لفظى‬

Aplikasi ini merupakan hasil dari penelitian skripsi Departemen Ilmu Komputer, Institut
Pertanian Bogor oleh Muhammad Abrar, S. Kom, yang dibuat untuk memudahkan pencarian ayat
dengan lafazh tertentu pada al-Qur`an dan hanya menggunakan aksara latin, tanpa perlu
mengetiknya dalam aksara Arab. Misalnya, mencari ayat yang ada kata (  ‫الذي‬ ‫خلق‬ ) maka tidak
perlu terlalu detail menuliskan “Alladzi Kholaqo” cukup ketik sembarang “Alladzi holako” atau “Allazi
holako” atau penulisan yang bunyinya hampir sama, maka aplikasi ini akan membantu menelusuri
dan menampilkan ayat yang dicari.[7]

B.     Sistem Manual

Melacak ayat-ayat al-Qur`an berdasarkan sistem manual artinya dengan menggunakan kitab
atau buku tertentu yang telah disusun oleh para ahli dan sarjana-sarjana muslim sendiri maupun
oleh para orientalis. Dalam sistem ini, terdapat dua model yang dikembangkan yakni
model alfabetis dan model tematis.[8]

Pertama, model alfabetis, berarti di mana seluruh kata yang terdapat dalam al-Qur`an
disusun menurut abjad, kemudian diberikan nomor ayat, surat, atau juznya,dan dalam beberapa
indeks juga diberikan penggalan-penggalan ayat – baik berupa frase atau kalimat – yang memuat
kata-kata tersebut. Salah satu karya yang dipandang sebagai pemula dalam penyusunan model
alfabetis ini adalah Kitab Nujum al-Furqan yang ditulis oleh seorang orientalis Jerman.

Kedua, model tematis, yaitu di mana ayat-ayat al-Qur`an diklasifikasikan berdasarkan aspek-
aspek tertentu atau berdasarkan tema-tema pokok yang terkandung dalam al-Qur`an. Dua orientalis
asal Prancis, La Beaume dan Edouard Montet, dapat dipandang sebagai pemula dalam penyusunan
model tematis ini. Keduanya menyususn Le Koran Analysee, yang membagi isi al-Qur’an ke dalam 18
bab 352 pasal, di antaranya Bab Sejarah, Bab Nabi Muhammad SAW, Bab Bani Israis, Bab
Propaganda Dakwah, Bab Keimanan, Bab Ibadah, Bab Syari’at, Bab Perdagangan, Bab Ilmu
Pendidikan, Bab Akhlak, Bab Soal-soal Metafisika dan Bab Kemenangan-kemenangan. [9]

Adapun kitab-kitab yang dapat digunakan untuk menelusuri ayat-ayat al-Qur`an, beberapa di
antaranya sebagai berikut :

1.      Kitab Berbahasa Arab

a.       ‫الكريم‬ ‫المعجم المفهرس أللفاظ القرآن‬ (al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an al-Karim)


Al-Mu’jam al-Mufahras ditulis oleh Muhammad Fu`ad ‘Abd al-Baqiy, seorang ilmuwan muslim
yang ahli di bidang penerjemahan. Penulisan kitab ini dimotivasi oleh keyakinan bahwa kitab ini
sangat dibutuhkan oleh kaum muslimin.[10] Selain itu menurut pengakuannya, dia juga tidak merasa
puas dengan kitab Nujum al-Furqan fi Athraf al-Qur`an, karya seorang orientalis Jerman, Gustavus
Flugel. Kitab yang biasa disebut “Flugel’s Concordance” ini pertama kali diterbitkan pada 1842
Masehi dan ditemukan banyak kekeliruan di dalamnya.[11]

Cara penggunaan kitab ini ialah sebagai berikut[12] :

  Perhatikan terlebih dahulu judul kolom pada setiap halaman Mu’jam.


  Di setiap judul kolom itu tertulis berturut-turut :

        ‫اللفظة‬ : Lafazh / kata kunci

        ‫اآلية‬ : Potongan ayat yang dimaksud

        ‫رقمها‬ : Nomor ayat dari potongan ayat yang dimaksud

        ‫ك‬/‫م‬ : Jenis ayat, Makkiyah atau Madaniyah

        ‫السورة‬ : Nama surat, yang di dalamnya terdapat ayat yang dimaksud

        ‫رقمها‬ : Nomor surat


  Sebagai misal, ketika ingin mencari potongan ayat berikut

‫إِ َّن َما َي ْخ َشى هَّللا َ ِمنْ عِ َبا ِد ِه ْال ُع َل َما ُء‬
   Kita ambil contoh : kata ‫يخشي‬ dari fi’il madhi ‫خشي‬ sebagai kata kunci

  Kemudian kita buka ‫الخ\\\اء‬ ‫ب\\\اب‬ lalu telusurilah pada kolom ‫اللفظة‬ sampai ke akar kata


(entri) ‫خشي‬ dan turunannya ‫يخشي‬

  Setelah itu akan ditemui kode tulisan 28 35 ‫فاطر‬  ‫ك‬


  Jadi, ayat tadi berada pada surah ]35[ ‫ فاطر‬ayat ke-28, dan ayat ini diturunkan di Mekkah.

b.      ‫القرآن‬ ‫فتح الرحمن لطالب آيات‬ (Fath ar-Rahman li Thalib Ayat al-Qur`an)


Kitab ini ditulis oleh Syeikh Ilmi Zadeh Faidullah bin Musa al-Hasani. Langkah-langkah dalam
menggunakan kitab ini adalah[13] :

  Tetapkanlah satu kata kunci untuk memulai penelusuran ayat. Misal, pada penggalan ayat berikut : ‫ثم‬
‫اقررتم و أنتم تشهدون‬ , kita ambil kata ‫تشهدون‬  sebagai kata kunci
  kata ‫تشهدون‬ dari fi’il madhi ‫شهد‬ , maka kita harus membuka ‫الشين‬ ‫باب‬ lalu telusuri sampai ke akar
kata (entri) ‫شهد‬ beserta turunannya ‫تشهدون‬

  Setelah menemukan ayat yang dimaksud, kita akan menemukan kode tulisan :  84 ‫بق‬ yang artinya
ungkapan tadi ada pada surat al-Baqarah (‫)البقرة‬ ayat ke-84

  Langkah berikutnya adalah melihat kode ‫بق‬ pada daftar kitab Fath al-Rahman untuk mengetahui surat
al-Baqarah terletak pada urutan ke berapa dalam tertib surat-surat al-Qur`an. Carilah dalam
kelompok ‫ب‬
  Kemudian akan kita temukan kode berikut  : 3 ‫ البقرة‬2 ‫بق‬
  Jadi, ayat tersebut terdapat dalam surat al-Baqarah [2], halaman 3, ayat ke-84.

2.    Buku Berbahasa Indonesia

Ada banyak kitab atau buku berbahasa Indonesia yang bisa digunakan untuk melacak suatu
ayat dalam al-Qur’an, di antaranya adalah :

a.       Indeks Al-Qur`an karya Azharuddin Sahil

Buku ini dikategorikan sebagai indeks tematis, Cara menggunakannya, kurang lebih sama
dengan yang berbahasa arab sebelumnya, yakni dengan mengambil salah satu kata kunci dari
terjemahan ayat. Namun di kitab ini tidak dicantumkan nama surat dan teks ayat, dan hanya
mencantumkan nomor surat dan ayat serta terjemahan ayat tanpa teks ayatnya.

  Misalkan ketika mencari ayat yang terjemahannya :

“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”

  Kita ambil kata kunci “Berbicara” dengan asal kata BICARA

  Maka kita lihat bagian B layaknya kamus bahasa, karena kitab ini tersusun secara alfabetis. Telusurilah
kata “Bicara” dengan imbuhan “ber”

  Akan ditemukan ayat yang dimaksud dengan nomor 4:164.

  Jadi, ayat tersebut ada dalam Surat ke-4 (An-Nisaa`) ayat 164[14]

b.      Konkordansi Qur`an karya Ali Audah

Mencari ayat dengan menggunakan kitab ini sama dengan mencari ayat pada kitab  al-Mu’jam
al-Mufahras, yang berbeda di kitab ini dipakai kata kunci tulisan arab-latin, dan ciri paling menonjol
pada kitab ini adalah kata kuncinya dalam bentuk isim atau fi’il sebagaimana yang tertulis dalam al-
Qur`an. Semua kata entri dicetak dalam huruf latin disertai transliterasi, sehingga sangat
memudahkan sekalipun bagi mereka yang tidak mengenal bahasa arab. Selain itu, dalam kitab ini
juga disertakan glosari Indonesia-Arab guna memudahkan bagi yang tidak tahu bahasa arabnya dari
entri yang dimaksud.

  Misalnya kita mencari ayat yang berbunyi :

ª!$# ’®ûuqtGtƒ }§àÿRF{$# tûüÏm $ygÏ?öqtB ÓÉL©9$#ur óOs9 ôMßJs? ’Îû ….
$ygÏB$oYtB

  Kita pakai kalimat yatawaffa (‫ )يتوفى‬sebagai kata kunci.


  Maka untuk mencarinya, lihat kalimat yatawaffa di bagian kiri kitab. Di bawahnya akan tercantum
ayat-ayat yang ada kalimat yatawaffa  di dalamnya.

  Sesuaikan dengan ayat yang dicari, kemudian untuk mengetahui ayatnya, lihat angka latin di bawah
kata kunci tersebut. Angka di kiri tanda titik menunjukkan suratnya sedangkan angka di kanan tanda
titik menunjukkan ayatnya.

  Ketika mencari ayat di atas, akan ditemukan : 39.42

  Jadi, ayat tersebut terdapat pada surat ke-49 (Az-Zumar) ayat 42.[15]

c.       Indeks Al-Quran karya Afzalurrahman

Buku ini merupakan salah satu model tematis yang ada di Indonesia. Munculnya indeks al-
Qur`an ini merupakan salah satu upaya untuk meneliti al-Qur`an dari sudut pandang tertentu.
Penulis menyusun buku ini untuk memudahkan penggunanya mencari ayat-ayat al-Qur`an
berdasarkan tema-tema tertentu.

Cara menggunakannya tidaklah sulit. Setelah menentukan tema ataupun subtema yang kita
cari, misalkan kita mencari ayat-ayat yang bertema “Manusia”, telusurilah bagian “M”. Dalam indeks
ini tertera nama surat, nomor surat, dan nomor ayat.[16]

PENUTUP

           

            Al-Qur`an telah lama membuka mata dunia karena berbagai fakta-fakta yang dimilikinya.
Tentu saja semua itu berasal dari Allah SWT semata. Sekarang, bukan hanya umat Islam, bahkan
non-Islam pun mempelajari al-Qur`an untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Mencari ayat-ayat
maupun surat-surat dalam al-Qur`an tidaklah mudah. Sebagaimana hal nya yang telah kami
paparkan di atas, Dalam mencari surah dan ayat dalam Al-qur’an, dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan teknik komputerisasi dan secara manual. Dalam hal itu,kita dapat menggunakan model
tematis maupun alfabetis.

Kemudian Untuk memudahkannya, para ulama dan sarjana-sarjana muslim terutama


menyusun berbagai kitab yang berfungsi untuk melacak ayat-ayat dalam al-Qur`an dengan mudah.
Hal ini tentu saja sangat membantu bagi umat Islam pada umumnya, dan pelajar muslim pada
khususnya. Kitab-kitab yang bisa digunakan sangat banyak jenisnya, dari yang berbahasa arab,
bahasa Indonesia, maupun keduanya. Ada pula yang berbahasa latin, dan tidak menutup
kemungkinan ada pula yang berbahasa selain Arab dan Indonesia.

           

DAFTAR PUSTAKA

Afzalurrahman. Indeks Al-Qur`an. Terj. Ahsin Al-Hafiz. Jakarta: AMZAH, 2009.

Al-Baqiy, Muhammad Fuad ‘Abd. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an al-Karim.  Kairo: Darul Hadits,
2001

Audah, Ali. Konkordansi Qur`an: Panduan Kata dalam Mencari Ayat Qur`an. Bandung: Pustaka Litera
AntarNusa, 1997.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam Jilid 4. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 1994.

Faidullah, Ilmi Zadeh. Fath ar-Rahman li Thalib Ayat al-Qur`an. Beirut: Darul Fikri, 1995.

Fauziyah, Lilis dan Andi Setiawan. Kebenaran al-Qur`an dan Hadits. Malang: Tiga Serangkai Pustaka, 2008.

http://apps.cs.ipb.ac.id/lafzi/web diakses pada 11 Desember 2016.

http://forsanplus.blogspot.co.id/2012/03/cara-mencari-surah-dan-ayat-dalam-al.html diakses pada 14
November 2016.

Karim, Abdullah. Pengantar Studi Al-Qur`an. Banjarmasin: Kafusari Press, 2011.


Pranata, Zudi. “Memahami Cara-Cara Mencari Surah dan Ayat dalam al-Qur`an” dalam http://zudi-
pranata.blogspot.co.id/  diakses pada 14 November 2016-12-13 Karim, Abdullah. Pengantar Studi Al-
Qur`an. Banjarmasin:Kafusari Press, 2011.

Sahil, Azharuddin. Index Al-Quran: Panduan Mencari Ayat Al-Quran Berdasarkan Kata Dasarnya. Bandung:
Mizan, 1996.

Tim Guru Bina PAI Madrasah Aliyah, Al-Hikmah. Sragen: Akik Pustaka, 2010.

Yulianti. “Cara Mencari Surat dan Ayat dalam al-Qur`an” dalam https://yuliantihome.wordpress.com/ diakses


pada 14 November 2016.

[1] Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam jilid 4 (Jakarta: PT Ichtiar


Baru van Hoeve, 1994), 303.

[2] Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam jilid 1, 192.

[3] Jumlah ayat dalam al-Qur`an 6.236 ayat adalah menurut Departemen Agama,
sedangkan menurut Imam asy-Syuyuthi berjumlah 6.000 ayat, adapun menurut al-Alusi
6.616 ayat. Perbedaan pendapat ini disebabkan antara lain sebagian ulama
memasukkan pembukaan surah sebagai satu ayat tersendiri.

[4] Zudi Pranata, “Memahami Cara-Cara Mencari Surah dan Ayat dalam al-Qur`an”
dalam http://zudi-pranata.blogspot.co.id/  diakses pada 14 November 2016 jam 14.02
WITA

[5] Prof. Dr. AbdullahKarim, M.Ag, Pengantar Studi AL-Qur`an (Banjarmasin:


Kafusari Press, 2011), 121

[6] http://forsanplus.blogspot.co.id/2012/03/cara-mencari-surah-dan-ayat-dalam-
al.html diakses pada 14 November 2016 pada 16.30 WITA

[7] http://apps.cs.ipb.ac.id/lafzi/web/ diakses pada 11 Desember 2016 Jam 12:55


WITA

[8]Azharuddin Sahil, Index Al-Quran: Panduan Mencari Ayat Al-Quran Berdasarkan


Kata Dasarnya (Bandung: Mizan, 1996), 10.

[9] Azharuddin Sahil, Index Al-Quran…,11

[10] Prof. Dr. AbdullahKarim, M.Ag, Pengantar Studi AL-Qur`an, 122

[11] Tim Guru Bina PAI Madrasah Aliyah, Al-Hikmah (Sragen: Akik Pustaka, 2010),


40.
[12] Yulianti, “Cara Mencari Surat dan Ayat dalam al-Qur`an”
dalam https://yuliantihome.wordpress.com/ diakses pada 14 November 2016 jam 16.13
WITA

[13] Lilis Fauziyah dan Andi Setyawan, Kebenaran al-Qur`an dan Hadits (Malang:


Tiga Serangkai Pustaka, 2008), 43-44.

[14] Azharuddin Sahil, Index Al-Quran…,

[15] Ali Audah, Konkordansi Qur`an: Panduan Kata dalam Mencari Ayat


Qur`an (Bandung: PT Pustaka Litera AntarNusa, 1997)

[16] Afzalurrahman, Indeks Al-Qur`an, terj. Drs. Ahsin W. Al-Hafiz (Jakarta: AMZAH,


2009), 7.

26 Desember 2016

Makalah dipresentasikan pada mata kuliah Pengantar Studi Al-Qur'an

Jurusan Ilmu Al-Quran & Tafsir (Lokal Program Khusus Ulama)

 IAIN Antasari Banjarmasin

http://rahmaaulia12.blogspot.com/2017/04/teknik-penelusuran-ayat-ayat-al-quran.html

Cara mencari surat dan ayat dalam Al-Qur’an


Posted on Juli 13, 2011 by yulianti
Standar
PENDAHULUAN
1. A.    Latar Belakang
Al Qur’an sebagai kitab suci dan mu’jizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar telah mengundang para ilmuwan
baik dari kalangan muslim sendiri maupun non muslim untuk menggali dan mengkaji isinya dari perbagai sudut
disiplin ilmu yang berbeda-beda. Salah satu kajiannya adalah mengklasifikasikan surat dan ayat Al Qur’an
berdasarkan topik masalah atau pokok bahasan. Seperti yang ditulis oleh A. Hamid Hasan Qolam dengan judul
Indeks TerjemahAl Qur’anul Karim yang berisi penuntun mencari ayat mengenai suatu materi atau pokok
bahasan melalui bahasa Indonesia berdasarkan abjad yang terdiri dari lima jilid. Dengan sistem alfabet pembaca
cukup memperhatika huruf awal dari suatu materi, pokok masalah dan bahasan. Maka sudah dapat ditentukan
dijilid mana adanya ayat yang berkaitan dengan hal yang dicari tersebut.

1. B.     Rumusan Masalah
A. Apa saja kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari surat dan ayat dalam Al-Qur’an ?
B. Bagaimana cara-cara mencari surat dan ayat dalam Al-Qur’an ?
 

1. C.    Tujuan
A. Mengetahui kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari surat dan ayat dalam Al-
Qur’an
B. Mengetahui cara-cara mencari surat dan ayat dalam Al-Qur’an
 

PEMBAHASAN
1. A.    Kitab-kitab yang Berhubungan dengan Cara-Cara Mencari Surat dan Ayat dalam Al-Qur’an
Dalam mencari surat dan ayat dalam Al-Qur’an, ada kitab-kitab yang  berisi petunjuk mencari ayat dan surat
sesuai dengan topik, pokok bahasan, maupun masalah, yaitu :

1. Fathur Rahman li Thalibi Ayatil-Qur’an


Kitab ini karangan Syaikh Ilmi Zadeh Fu’ad Abd Al Baqiy.[1] Kitab ini banyak dikenal khususnya di kalangan
pondok-pondok pesantren sebagai sebuah kitab yang dianggap sangat praktis dalam membantu para siswa
mencari ayat dan surat dalam Al-Qur’an hanya untuk membuka kitab ini para siswa dituntut sedikit untuk
mempunyai ilmu shorof khususnya ketika mencari melalui fi’il.
1. Mu’jam al Mufahras li Alfadzil-Qur’an
Yaitu kitab yang disusun oleh Muhammad Fuad Abd Al Baqiy. Menurut pengakuannya di antara motivasi
penyusunan kitab ini, adalah karena dia tidak merasa puas dengan kitab “Nujum Al Furqan Fi Athraf Al Quran”
karangan seorang orientalis Jerman yang bernama Plugal.[2]
Kitab ini diawali dengan kata pendahuluan dari penyusun yang berisi metode penyusun materi yang disusun
seperti susunan kamus-kamus popular : al Asas karangan al Zamakhsyari, al Misbah karangan Al Fayumi,
Muhith al Muhith karangan al Bustani dan sebagainya. Artinya urutan kata dalam kitab disusun berdasarkan kata
dasar diurut dari huruf pertama, kedua, dan ketiga. Sedang akar kata (entri) diambil dari dasar fi’il Madhi Tsulasi
Mujarrad yang ma’lum (pola aktif), kemudian diurutkan fi’il mudhari’, dan fi’il amrnya. Setelah itu fi’il madhi atau
mudhari’ yang majhul (pola pasif) dan kata-kata jadian berikutnya.

1. B.     Cara-cara Mencari Surat dan Ayat dalam Al-Qur’an


A. Petunjuk mencari Surat dan Ayat Al-Qur’an dengan kitab Fathur Rahman
Kitab Fathur Rahman merupakan suatu kitab yang membantu para pengguna Al Qur’an dalam mencari suatu
ayat dan surat. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menggunakan kitab Fathur Rahman.

1.Tentukan dahulu salah satu fi’il madi (kata kerja lampau) atau isim (kata benda) yang menjadi kata
kunci pada ayat yang akan dicari kedudukannya dalam surat tertentu pada Al-Qur’an.
Sebagai misal, ayat berikut terdapat pada surat apa dan ayat berapa?

‫إِنَّ َما يَ ْخشَى هَّللا َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَ َما ُء‬

Pada potongan ayat diatas, dapat ditetapkan beberapa kata kunci. Kita dapat menetapkan kata yakhsya (fi’il
mudhari’), ‘ibad (isim), atau kata ‘ulama (isim). Sekarang kita tentukan saja bahwa kata kuncinya adalah
kata yakhsya.
1. Setelah ditentukan kata yakhsya sebagai kata kunci, langkah selanjutnya adalah mencari atau
mengembalikan kata tersebut dari fi’il mudari’ ke bentuk fi’il madi, yakni ‫خشي‬
2. Langkah berikutnya adalah membuka kitab Fathur Rahman dan mencari kelompok kata yang diawali
dengan huruf  ‫خ‬. Dari sini, secara berurutan sesuai dengan urutan huruf hijaiyah, dicari ‫خشي‬
3. Setelah langkah ketiga dilakukan, akan dijumpai kata ‫ خشي‬ terdapat dalam kode seperti berikut.
‫ ِإنَّ َما يَ ْخشَى هَّللا َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَ َما ُء‬ ۲۸  ‫فط‬

Keterangan :

–          Huruf   ‫ فط‬    =  menunjukkan kode surat, yakni surat Fathir

–                   ۲۸            = Menunjukkan nomor ayat pada surat Fathir

1. Langkah berikutnya adalah melihat kode ‫ فط‬dalam daftar kode surat yang terdapat diawal kitab Fathur
Rahman untuk mengetahui Surat Fathir terletak pada urutan surat keberapa dalam tertib surat-surat Al
Qur’an. Carilah dalam kelompok ‫ ف‬dan lihat  ‫ فط‬ maka akan ditemukan kode sebagai berikut.
‫ فاطر‬۳۵  ‫ فط‬۵۷۴

Keterangan

–          ۵۷۴             = halaman mushaf yang dugunakan dasar penetapan dalam kitab Fathur Rahman

–          Huruf ‫ فط‬        =  menunjukkan kode surat, yakni surat Fathir

–         (۳۵) 35             =  menunjukkan nomor urut Surat fathir dalam   tata urutan surat Al Qur’an

–          ‫ فاطر‬                  =  nama surat

1. Dengan langkah-langkah diatas, dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut terdapat dalam Surat Fathir
[35] Ayat 28.[3]
 
1. Petunjuk mencari Surat dan Ayat Al-Qur’an dengan kitab Mu’jam al-Mufahrus li Alfazil-Qur’an
Petunjuk yang dapat kita peroleh dengan menggunakan Mu’jam al-Mufahrus li Alfazil-Qur’an adalah sebagai
berikut :

1. Perhatikan terlebih dahulu judul-judul kolom pada setiap halaman Mu’jam.


2. Di setiap judul kolom itu tertulis berturut-turut
‫اللفظة‬    = lafal/ kata kunci

‫االيه‬        = potongan ayat yang dimaksud

‫رقمها‬      = nomor ayat dari potongan ayat dimaksud

‫ ك‬/ ‫م‬     = Makkiyah/Madaniyah

‫السورة‬    = surat, yang didalamnya terdapat ayat dimaksud

‫رقمها‬      = nomor surat

1. Kita ambil juga kata yakhsya sebagai contoh kata kunci.


2. Carilah secara berurutan pada kolom ‫ اللفظة‬, tasrif dari kata yakhsya. Dimulai dari kata dasar  khasyiya (
‫ )خشي‬beserta perubahan dhamirnya.
3. Setelah menemukan kata yakhsya, kita juga akan tahu bahwa ternyata penggunaan kata ini tersebar
dalam beberapa ayat.
4. Disini, kita sudah dapat memastikan ayat kita cari berdasarkan bunyi teks yang tertulis pada potongan
ayat dalam kolom  ‫االيه‬
5. Atas dasar ini, kita juga bisa memastikan nomor ayat yang tertera pada ‫رقمها‬
6. Sekaligus kita memastikan nama surat dan nomornya.
7. Jadi, ‫ ِإنَّ َما يَ ْخشَى هَّللا َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَ َما ُء‬adalah ayat ke-28, Makkiyah, Surat Fathir, dan nomor 35.[4]
 

DAFTAR PUSTAKA
Al Baqiy, Ilmi Zadeh Fu’ad Abd, Fathur Rahman li Thalibi Ayatil-Qur’an,  Beirut : Darul Fikri, 1995.
Al Baqiy, Muhammad Fuad Abd, Mu’jam al Mufahras li Alfadzil-Qur’an,  Kairo : Darul Hadits, 2001.
Fauziyah, Lilis dan Andi Setyawan, Kebenaran Al Qur’an dan Hadits, Malang : Tiga Serangkai Pustaka, 2008.
Team Guru Bina PAI Madrasah Aliyah, Al Hikmah,  Sragen : Akik Pusaka, 2010.

[1] Team Guru Bina PAI Madrasah Aliyah, Al Hikmah, (Sragen : Akik Pusaka, 2010), 40.
[2] Ibid, 40
[3] Lilis Fauziyah dan Andi Setyawan, Kebenaran Al Qur’an dan Hadits, (Malang : Tiga Serangkai Pustaka,
2008), 43-44.
 

[4] Ibid., 45.
 

https://yuliantihome.wordpress.com/2011/07/13/cara-mencari-surat-dan-ayat-dalam-al-quran/

Anda mungkin juga menyukai