Wakaf Saham
Disusun oleh:
UNIVERSITAS DARUNNAJAH
2022 M/1444 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kiranya tak akan
selesai tanpa bantuan dari beberapa pihak yang terus mendorong penulis untuk
menyelesaikannya.
Kami pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat makalah yang
lebih sempurna lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Definisi Wakaf......................................................................................................3
B. Hukum Wakaf......................................................................................................4
C. Manfaat Wakaf Saham........................................................................................5
D. Wakaf Saham dan Penerapannya di Indonesia.................................................6
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wakaf mempunyai peran ekonomi dan sosial yang sangat penting dalam
sejarah Islam, wakaf berfungsi sebagai sumber pengadaan bagi sarana ibadah
maupun fasilitas umum dan pelayanan sosial seperti sekolah, rumah sakit dan
bahkan pada bidang pengkajian dan penelitian. Dalam kaitannya dengan masalah
sosial ekonomi maka wakaf harus dikembangkan dan dikelola dengan baik
sehingga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Namun cara pandang mengenai wakaf di Indonesia sejak masa
penjajahan sampai era reformasi hanya dipahami secara sempit, yaitu hanya
berkisar semisal tanah, masjid, dan bangunan.
Hal ini terlihat dari Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1977 tentang
Perwakafan Tanak Milik, pasal 1 ayat 1 berbunyi bahwa: “Wakaf adalah
perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian harta
kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-
lamanya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai
dengan ajaran agama Islam.”3 Sementara dalam Inpres No. 1 tahun 1991 tentang
penyebaruasan Komplikasi Hukum Islam pasal 215 ayat 1 berbunyi bahwa:”
Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan
hukum yang memisahkan sebagian harta benda miliknya dan melembagakannya
untuk selama-lamanya untuk kepentingan ibadat atau melembagakannya untuk
selama-lamanya untuk kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam.1
1
Inpres No. 1 tahun 1991 tentang penyebaruasan Komplikasi Hukum Islam pasal 215 ayat 1
beramal mengabadikan hartanya hingga ke akhirat. Bahkan di Indonesia sendiri
praktik wakaf produktif saat ini sedang gencar digerakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Wakaf Saham?
2. Apa dasar Wakaf?
3. Bagaimana manfaat Wakaf saham?
4. Apa itu Wakaf Saham dan Penerapannya di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Wakaf Saham
2. Untuk mengetahui Dasar Hukum Wakaf
3. Untuk mengetahui Manfaat Wakaf Saham
4. Untuk mengetahui Wakaf Saham dan Penerapannya di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Wakaf
Wakaf merupakan pranata hukum Islam. Definisi wakaf biasanya
menyangkut tiga hal. Pertama, perbuatan hukum, yaitu pemisahan harta untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Apakah harta yang dipisahkan tersebut
masih tetap milik yang memisahkannya atau berpindah kepemilikannya
menjadi milik umum. Kedua, objek atau benda yang diwakafkan: benda
bergerak atau benda tidak bergerak. Ketiga, durasi wakaf: selamanya atau
dalam jangka waktu tertentu. Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang
Wakaf Saham ditegaskan bahwa wakaf adalah: “Menahan harta yang dapat
dimanfaatkan tanpa hilang benda atau pokoknya, dengan cara tidak melakukan
tindakan hukum terhadap benda tersebut (menjual, menghibahkan, atau
mewariskannya) untuk digunakan (hasilnya) pada sesuatu yang dibolehkan
(tidak haram) kepada pihak yang ada”. Wakaf saham merupakan salah satu
jenis wakaf produktif pada pasar modal dan termasuk dalam aset bergerak.
Mekanisme wakaf saham serupa dengan mewakafkan harta lainnya, tetapi
yang berbeda adalah harta yang diwakafkan yaitu saham. Secara umum tidak
ada nash yang menegaskan hukum wakaf secara tekstual. Wakaf termasuk
infaq fisabilillah, maka dasar yang digunakan para ulama dalam menjelaskan
tentang konsep wakaf ini didasarkan pada ayat-ayat tentang infaq fisabilillah.
Diantara ayat-ayat tersebut antara lain:
لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َح ٰتّى تُ ْنفِقُوْ ا ِم َّما تُ ِحبُّوْ نَ ۗ َو َما تُ ْنفِقُوْ ا ِم ْن َش ْي ٍء فَاِ َّن هّٰللا َ بِ ٖه َعلِ ْي ٌم
Artinya : kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu
menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu
infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.
Wakaf saham merupakan terobosan baru dalam perwakafan dan manfaat
yang dihasilkan dari wakaf ini juga sangat besar. Karenanya wakaf saham
merupakan hal yang diperbolehkan.
Pertumbuhan produk dan aset keuangan syariah yang positif di atas antara
lain didorong oleh semakin meningkatnya kepercayaan investor terhadap
industri keuangan syariah khususnya pasar modal syariah. Hal ini salah
satunya terlihat pada pertambahan investor yang melakukan transaksi
instrument keuangan syariah termasuk pasar modal syariah setiap tahunnya.
Dengan melihat potensi tersebut maka wakaf saham sebagai salah satu
instrument yang tepat dalam memadukan antara investasi syariah dengan
kegiatan sosial. Teknisnya para investor yang akan menjadikan sahamnya
sebagai wakaf akan menyatakan ikrar wakafkanya kepada perusahaan efek
yang tercatat sebagai anggota bursa dan yang telah memiliki Sharia Online
Trade System (SOTS). Lalu perusahaan efek tersebut akan menyalurkan
kepada nazhir atau pihak pengelola yang menerima harta benda wakaf.
Wakaf saham termasuk wakaf produktif, saham sebagai barang yang
bergerak dipandang mampu menstimulus hasil-hasil yang dapat digunakan
untuk kepentingan umat. Keberadaan peraturan perundang-undangan yang
mengatur wakaf saham sebagaimana diatas merupakan hasil dari ijtihad para
ulama Indonesia dengan menyesuaikan kebutuhan dan setting sosial yang ada
di Indonesia saat ini.
Namun perlu diperhatikan, tidak semua saham di pasar modal dapat
diwakafkan. Adapun saham yang bisa diwakafkan yaitu saham syariah yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masuk Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI).
Selain mewakafkan seluruh saham syariah, objek wakaf juga dapat berupa
keuntungan investasi dari saham syariah, baik capital gain ataupun dividen.
Aset wakaf baik saham atau keuntungan investasi akan dikelola oleh Lembaga
Pengelola Dana Wakaf (Nazhir). Nantinya, aset wakaf akan digunakan untuk
program pemberdayaan masyarakat (mauquf alaih).
B. Hukum Wakaf
Dalam kitab-kitab fikih terdapat tiga istilah yang digunakan dalam
menjelaskan hukum wakaf, yaitu
Secara Bahasa berarti menahan. Kata ini antara lain terdapat dalam teks
hadits riwayat Imam Bukhari Ibn ‘Umar dijelaskan bahwa Rasulullah Saw
bersabda:
Dalam model wakaf saham ini, setiap pihak yang terlibat memiliki
perannya masing-masing, sebagai berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Objek wakaf juga dapat berupa keuntungan investasi dari saham syariah,
baik capital gain ataupun dividen. Aset wakaf baik saham atau keuntungan
investasi akan dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Wakaf (Nazhir). Nantinya,
aset wakaf akan digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat (mauquf
alaih).Wakaf saham telah diakui dan memiliki payung hukum seperti Peraturan
Pemerintah (PP) tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004
tentang Wakaf, Peraturan Menteri Agama No. 73 Tahun 2013 dan Fatwa
MUI.Investor dapat melakukan transaksi di Shariah Online Trading System
(SOTS), yang merupakan sistem transaksi saham syariah secara online yang
memenuhi prinsipprinsip syariah di pasar modal. SOTS telah memiliki sertifikat
dari DSN-MUI karena merupakan penjabaran dari fatwa DSN-MUI No. 80 tahun
2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah Dalam Mekanisme Perdagangan Efek
Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler Bursa Efek, M.A Manan membuat qiyas atas
pemikirannya kepada Alquran dan Sunah yang keduanya diambil dari pokok-
pokok pemikiran wakaf secara umum hal tersebut didasarkan pada pandangan
Manan bahwa Alquran memuat internalisasi nilainilai ekonomi Islam untuk
melakukan pengelolaan alam dan demi menegakkan agama Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Inpres No. 1 tahun 1991 tentang penyebaruasan Komplikasi Hukum Islam
pasal 215 ayat 1