Ermina Suriyanti*
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia
Jl. Ahmad Yani Km. 5.5 Banjarmasin
ermina.suriyanti@yahoo.co.id
Abstrak : Ermina Suriyanti, Npm. 1811.32202.4733, Analisis Pola Pikir (Mindset), Penilaian
Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batu Mandi
Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan, Dibawah Bimbingan Rosadiro Cahyono Dan Yudi
Rahman, 2020. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh pola pikir (mindset), penilaian kerja dan pola kepemimpinan secara
parsial terhadap kinerja ASN, untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pola pikir
(mindset), penilaian kerja dan pola kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja ASN dan
untuk mengetahui diantara variabel pola pikir (mindset), penilaian kerja dan pola
kepemimpinan yang berpengaruh dominan terhadap kinerja ASN Pada Kantor Kecamatan Batu
Mandi Kabupaten Balangan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai
kecamatan yang berjumlah 31 orang responden. Teknik pengolahan data yang digunakan
adalah metode kuantitatif dengan aplikasi SPSS analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis
pertama diketahui bahwa pola pikir (mindset), penilaian kerja dan pola kepemimpinan secara
parsial terhadap kinerja ASN. Pengujian hipotesis kedua diketahui pula bahwa variabel pola
pikir (mindset), penilaian kerja dan pola kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja ASN
Pada Kantor Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan dan pada pengujian hipotesis ketiga
diketahui variabel pola pikir (mindset) yang berpengaruh dominan terhadap kinerja ASN Pada
Kantor Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan
Kata Kunci : Pola Pikir (Mindset), Penilaian Kerja, Kepemimpinan dan Kinerja
sendiri maupun orang lain untuk meraih Mindset terdiri dari tiga komponen pokok
sukses dalam kehidupan. (Carol S Dweck, 2006), yaitu:
2) Kontemplasi yaitu dengan cara a. Paradigma adalah cara yang digunakan
mengenali tujuan tentang konsep diri oleh seseorang di dalam memandang
manusia, melakukan kontemplasi, sesuatu.
mengevaluasi diri, mengenali sifat baik b. Keyakinan Dasar adalah kepercayaan
dan sifat buruk diri, bersihkan hati yang dilekatkan oleh seseorang terhadap
(qolbu), membuang sifat negatif, sesuatu. Jika kita mengerjakan sesuatu
komitmen pada sifat positif dan terus yang kita yakini, kita akan mengerjakan
menerus melakukan perbaikan. Cara ini sepenuh hati.
juga diterapkan oleh Ary Ginanjar c. Nilai Dasar adalah sikap, sifat, dan
Agustiar dalam ESQ training. karakter yang dijunjung tinggi oleh
3) Konsep diri (self concept) yaitu semua seseorang, sehingga berdasarkan
persepsi kita terhadap aspek diri kita tersebut nilai-nilai tersebut seseorang
yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dibatasi. Nilai atau value adalah
dan aspek psikologis yang terbentuk kepercayaan atau keyakinan yang di
karena pengalaman masa lalu kita dan praktekan dalam bentuk tingkah laku
interaksi kita dengan orang lain. Adapun oleh orang dalam kehidupan sehari-hari.
indikator konsep diri sebagai PNS Carol Dweck (2006) menyatakan bahwa
diarahkan untuk memahami bekerja terdapat dua macam Mindset, yaitu:
sebagai ibadah, melakukan budaya kerja 1) Fixed Mindset (Mindset Tetap) Mindset
efektif, menghindari sikap tidak terpuji, tetap (Fixed mindset) ini didasarkan
melakukan pelayanan dan pengayoman pada kepercayaan bahwa kualitas-
kepada masyarakat sesuai peraturan kualitas seseorang sudah ditetapkan. Jika
yang berlaku dan selalu terus seseorang memiliki sejumlah inteligensi
meningkatkan kompetensi diri dengan tertentu, kepribadian tertentu, dan
belajar terus menerus. karakter moral tertentu.
4) Pemetaan pikiran (mind map) adalah 2) Growth Mindset (Mindset Berkembang)
metode untuk membuat catatan untuk Mindset berkembang (growth mindset)
berfikir, peta pemikiran juga digunakan ini didasarkan pada kepercayaan bahwa
untuk memecahkan masalah, untuk kualitas-kualitas dasar seseorang adalah
mengingat (menghafal), dan melakukan halhal yang dapat diolah melalui upaya-
sesuatu pada saat kita sedang berfikir, upaya tertentu. Meskipun manusia
atau sewaktu pikiran memasuki otak mungkin berbeda dalam segala hal,
kita. Pemetaan pikiran akan membuka dalam bakat dan kemampuan awal,
kreativitas, memperkuat ingatan dan minat, atau temperamen setiap orang
mengubah kehidupan. Mind Map dapat berubah dan berkembang melalui
adalah alternatif pemikiran keseluruhan perlakuan dan pengalaman.
otak terhadap pemikiran linear yang Hakim (2011:95) menjelaskan pola pikir
menggapai ke segala arah dan seseorang berbeda-beda, namun pola pikir
menangkap berbagai pikiran dari segala tersebut bisa diubah dari waktu-kewaktu.
sudut. Mengubah pola pikir yang ada pada diri kita
5) Hipnotis, adalah seni komunikasi untuk tidaklah mudah, kita dapat mengubah pola
mempengaruhi seseorang sehingga pikir kita dengan cara mempengaruhi
mengubah tingkat kesadarannya, dicapai komponen pembentuk pola pikir yaitu
dengan cara menurunkan gelombang pengetahuan dan pengalaman.
otak. Hipnosis tidak bisa langsung Menurut Dweck (2012:221) menjelaskan
mengubah perilaku negatif seseorang, pola pikir dipengaruhi oleh dua faktor,
tetapi berfungsi membongkar mental yaitu:
block dan mengkondisikan agar 1) Faktor internal
seseorang dapat lebih fokus dan kondusif Faktor ini adalah faktor yang ada di diri atau
dalam mengubah perilakunya. individu seseorang, Pola pikir seseorang
106 Kindai, Vol 16, Nomor 1, Halaman 102-124
dapat berubah ketika ia mampu mengubah lain untuk membuat keputusan administratif
cara pandangnya terhadap intelegensiyang mengenai si pegawai. Promosi atau
dimilikinya, baik berdasarkan pengalaman pemecatan pegawai bisa tergantung hasil
dalam bekerja, keterampilan yang dimiliki penilaian kinerja, yang sering membuat
dalam bekerja, pengetahuan yang baik penilaian kinerja menjadi sulit untuk
dalam bekerja, tingkat pendidikan yang dilakukan oleh para manajer. Menurut
dimiliki. Intinya terkait faktor internal ini Handoko (2010:111) penilaian kerja
perubahan pola pikir yang diusahakan oleh merupakan cara pengukuran konstribusi –
individu sendiri. konstribusi dari individu dalam organisasi.
2) Faktor eksternal Handoko (2010:113) menjelaskan tujuan
Faktor ini adalah faktor yang ada di luar diri dari penilaian kerja adalah:
/ individu seseorang atau disekitar individu 1) Sebagai acuan untuk menentukan
tersebut, seperti orang tua, saudara, kompensasi, struktur upah, kenaikan
pasangan, rekan kerja, atasan maupun gaji, promosi dan lain-lain.
lingkungan sosial, yang intinya dari faktor 2) Untuk mengindentifikasi kekuatan dan
eksternal ini adalah perubahan pola pikir kelemahan pegawai sehingga pihak
yang timbul dari pihak luar individu manajemen dapat menentukan orang
seorang pegawai. yang tepat pada posisi pekerjaan yang
2.1.2. Penilaian Kerja ditetapkan.
Menurut Hasibuan (2000:87) menjelaskan 3) Untuk menilai potensi yanga da di dalam
tentang penilaian kerja adalah kegiatan diri seorang pegawai sehingga dapat
untuk mengevaluasi perilaku dari prestasi merencanakan perkembangan karier
kerja pegawai serta menetapkan lebih lanjut bagi pegawai yang
kebijaksanaan selanjutnya. Menurut Gomes bersangkutan.
(2000:11) penilaian kinerja (performance 4) Untuk memberikan feedback atau
appraisal) adalah proses evaluasi seberapa umpan balik kepada pegawai tentang
baik pegawai mengerjakan pekerjaan kinerjanya.
mereka ketika dibandingkan dengan satu set 5) Sebagai dasar untuk mempengaruhi
standar, dan kemudian kebiasaan pegawai.
mengkomunikasikannya dengan para 6) Untuk meninjau dan menyelengrakan
pegawai. Penilaian demikian ini juga program pelatihan promosi ataupun
disebut sebagai penilaian pegawai, evaluasi program peltaihan lainnya.
pegawai, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja Budiono (2010:70) menjelaskan tentang
dan penilaian hasil. Riset menujukan manfaat penilaian kerja pegawai, adalah:
penggunaan penilaian kinerja yang luas a. Memberikan informasi mengenai hasil-
untuk mengadminitrasikan honor dan gaji, hasil yang diinginkan dari suatu
memberikan umpan baik kinerja dan pekerjaan.
mengidentifikasikan kekuatan dan b. Mencegah adanya miskomunikasi terkait
kelemahan pegawai. Budiono (2010:66) kualitas kerja yang diharapkan.
penilaiain kerja kadang-kadang merupakan c. Menciptakan peningkatan produktivitas
kegiatan manajer yang paling tidak disukai, pegawai dikarenakan adanya
dan mungkin ada beberapa alasan untuk feedback/reward bagi pegawai yang
perasaaan demikian. Tidak semua penilaian berprestasi.
kinerja bersifat positif, dan mendiskusikan d. Menghargai setiap konstribusi
nilai dengan pegawai yang nilainya buruk e. Menciptakan komunikasi dua arah
bias menjadi tidak menyenangkan. antara pihak manajer dengan pegawai.
Penilaian kinerja pegawai memiliki dua Penilaian kinerja merupakan upaya
pengggunaan yang umum didalam membandingkan prestasi aktual karyawan
organisasi dan keduanya bisa merupakan dengan prestasi kerja dengan yang
konflik potensial. Salah satu kegunaan diharapkan darinya (Dessler 2000). Dalam
adalah mengukur kinerja untuk tujuan penilaian kinerja karyawan tidak hanya
memberikan penghargaan atau dengan kata menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan
107 Kindai, Vol 16, Nomor 1, Halaman 102-124
Balangan Kalimantan Selatan pada yang valid dan reliable. Sedangkan kualitas
waktu yang ditentukan. dan penelitian ditentukan oleh kualitas
3. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan instrument yang digunakan. Untuk data
data melalui pencatatan dan instrumen penelitian berupa kusioner maka
pengumpulan data instansi yang data dari isian pertanyaan harus valid dan
berkaitan dengan permasalahan yang reliabel karena data dari penelitian tersebut
akan dibahas. apabila kurang valid dan reliable, maka
4. Kuisioner, yaitu pengumpulan data penelitian akan menjadi bias, Solimun,
dengan cara membagikan daftar (2004:100). Untuk itu uji coba instrument
pertanyaan secara tertulis kepada merupakan langkah yang penting didalam
pegawai untuk memperoleh data primer penelitian. Adapun penentuan atau
yang diperlukan dalam penyusunan tesis pengambilan keputusan untuk valid
ini. Kuisioner yang digunakan penulis instrumen pertanyaan adalah Jika rhitung
adalah kuisioner langsung dimana positif dan rhitung > rtabel maka instrument
peneliti langsung membagikan kuisioner tersebut valid. Jika rtabel negative dan
kepada responden dan responden rhitung < rtabel maka instrument tersebut
diminta untuk mengisi. Sedangkan tidak valid.
menurut jenis dalam penyusunan 2. Uji Reliabilitas
itemnya digunakan kuisioner tipe pilihan Instrument yang reliable artinya konsisten
dimana responden memilih salah satu atau stabil yang bila digunakan untuk
jawaban yang tersedia. Tujuan mengukur obyek yang sama, akan
dilakukannya penyebaran kuisioner menghasilkan data yang sama. Pratisto,
langsung kepada pegawai untuk (2004:241). Uji validilitas dan reliabilitas
memperoleh data primer yang menurut Pratisto (2004:249-257) dapat
diperlukan dalam penyusunan tesis ini. dilakukan dengan menggunakan one shot
Kuisioner yang digunakan penulis method sering disebut dengan pengujian
adalah kuisioner langsung dimana internal consistency dengan metode ini
peneliti lantersebut adalah untuk pengukuran cukup dilakukan satu kali.
memperoleh informasi yang relevan Selain itu adapula teknik penilaian lain,
sesuai dengan tujuan penelitian dan yaitu uatu konstruk atau variabel dikatakan
untuk memperoleh informasi mengenai reliabel jika memberikan nilai Cronbach
suatu masalah secara maksimal. Alpha > 0,60. (Ghozali, 2006, 41-42)
4.5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik pengolahan data
yang akan dilakukan oleh penulis adalah 4.6.2. Uji Asumsi Klasik
dengan menggunakan metode kuantitatif 1. Uji Multikolinearitas
yakni analisis bertujuan untuk membuat Multikolinearitas adalah keadaan dimana
diskripsi, gambaran atau lukisan secara variabel-variabel independen dalam
sistematis, faktual dan akurat mengenai persamaan regresi mempunyai korelasi
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar (hubungan) yangerat satu sama lain. Jika
fenomena yang diselidiki secara terperinci terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat
untuk menghasilkan rekomendasi untuk problem multikolinearitas. Untuk
keperluan di masa yang akan datang. Selain mengetahui ada tidaknya problem
itu adapun alat uji yang digunakan dalam Multikolinearitas, parameter yang mudah
penelitian ini adalah sebagai berikut: ditenggarai dari adanya Multikolinearitas,
4.6.1. Uji Instrumen Penelitian adalah Deteksi terhadap gangguan
1. Uji Validitas multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF
Data yang terkumpul akan berguna jika (variance inflation factor) dan nilai
instrumen penelitian yang digunakan tolerance (Pratsito, 2004, 156-161).
mempunyai nilai validitas dan reliabilitas Tolerance menguur variabilitas variable
lebih besar dari rtabel yang merupakan bebas yang terpilih yang tidak dapat
syarat untuk mendapatkan hasil penelitian dijelaskan oleh variable bebas lainnya. Jadi
115 Kindai, Vol 16, Nomor 1, Halaman 102-124
ilai tolerance yng rendah sama dengan nilai linier berganda. Adapun rumus dari regresi
VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan linier berganda adalah sebagai berikut:
menunjukkan adanya koloniritas yang Y = a + β1 .X1 + β2.X2 + β3.X3 + ε
tinggi. Multikolineritas dapat diketahui Dimana :
dengan memeriksa nilai VIF (variance Y = Kinerja pegawai
inflation factor) yang merupakan unsure X1 = Pola Pikir (mindset)
diagonal invers matrk korelasi sederhana X2 = Penilaian kerja
antara perubah bebas. Apabila beberapa X3 =Kepemimpinan
nilai VIF lebih dari 10 mk ε = Faktor gangguan
multikolienearitas adalah sebuah masalah. β 1,2,3 = Koefsien regresi
Solimun, (2004:35). a = Konstanta
2. Uji Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi klasik dalam model 2. Uji F (simultan)
regresi berganda ialah bhawa kesalahan Uji F digunakan untuk mengetahui
pengganggu (residual) mempunyai varian signifikan atau tidaknya pengaruh variabel
(ragam) yang sama dari satu pengataman bebas (X) secara bersama-sama terhadap
kepengamatan lain (antara variable), asumsi variabel terikat (Y). Adapun langkah-
ini disebut homokedastisitas. Supranto, langkah pengujiannya sebagai berikut
(1995:43), menurut Pratisto (2004:155) menentukan taraf nyata dan F table taraf
adalah dengan melihat pola diagram pencar. nyata 5% (0,05) Derajat pembilang (db1) =
Nilai dari diagram pencar yag residu dapat k-1 ; Derajat penyebut (db2) = n – k.
dilihat dari selisih antara nilai Y prediksi Menarik kesimpulan H0 diterima atau
dengan Y observasi jika diagram pencar ditolak berdasarkan pada hasil
yang membentuk pola-pola tertentu yang perbandingan antara F-hitung dengan F-
teratur maka regresi mengalami gangguan tabel dengan kreteria pengujian apabila F-
heteroskedastisitas. Dan jika diagram hitung > F-tabel, maka H0 ditolak atau H1
pencar tidak membentuk pola atau acak diterima. dan apabila F-hitung < F-tabel,
maka regresi tidak mengalami gangguan maka H0 diterima atau H1 ditolak.
heteroskedastisitas. 3. Uji Parsial (Uji t)
3. Uji Normalitas (kenormalan) Uji t dilakukan untuk menguji tingkat
Menurut Solimun (2004:33) NID (normal signifikan variabel bebas (X) secara
independent distributed), yaitu berdistribusi individu/parsial terhadap variabel terikat
normal atau saling bebas. Asumsi ini berarti (Y). Adapun langkah langkah pengujian
bahwa kesalahan mengikuti sebaran normal sebagai berikut menentukan taraf nyata dan
dengan nilai tengah nol (0) dan ragam t table taraf nyata 5% (0,05) Pada t table db
konstan (Ј). Solimun (2004, 46) dapat = n – k dan menarik kesimpulan H0 diterima
dilakukan dengan cara membuat plot antara atau ditolak berdasarkan pada hasil
skor normal dengan data observasi dan perbandingan antara F-hitung dengan F-
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu tabel dengan kreteria pengujian apabila t-
diagonal dari grafik. Bilamana hasil plot hitung > t-tabel, maka H0 ditolak atau H1
menujukkan pola garis lurus mendekati 45º diterima dan apabila t-hitung < t-tabel,
berarti asumsi normalitas terpenuhi. maka H0 diterima atau H1 ditolak.
4.6.3. Uji Hipotesis 4. Uji Dominan
1. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengkaji variabel yang dominan
Analisis data dilakukan berdasarkan data digunakan indikator koefisien beta
primer yang diperoleh langsung dari standardized dari variabel-variabel dari
penyebaran kuisioner kepada pegawai yang model regresi. Koefisien beta standardized
selanjutnya akan dianalisis dengan paket diperoleh dari hasil perkalian antara
program SPSS melalui bantuan program koefisien parsial korelasi (SDx1/Sdy) dan
komputer. Untuk menguji hipotesa dalam koefisien variabelnya (bi). Selain itu
penelitian ini menggunakan analisis regresi Pratisto (2004:160) keeratan hubungan
116 Kindai, Vol 16, Nomor 1, Halaman 102-124
variabel dapat diambil dari t hitung dengan (X2) yang diajukan terlihat dari 31
standar t tabel. responden terdapat nilai Table r (Pearson
Product Moment) 2 sisi taraf signifikan
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN 0,05 nilai rhitung sebesar 0,355.
PEMBAHASAN Berdasarkan hal itu bila dibandingkan
5.1. Analisis Hasil Penelitian antara rhitung dengan rtabel tersebut, maka
5.1.1. Pengujian Instrumen Penelitian disimpulkan bahwa semua instrumen
Ketepatan hipotesis sangat bergantung pada pertanyaan tersebut valid, ini terbukti nilai
data yang dipergunakan dalam pengujian rhitung positip dan rhitung > rtabel, maka
tersebut untuk itu digunakan analisis data semua instrumen dari pertanyaan variabel
dan pembahasan beberapa uji data, yaitu: penilaian kerja (X2) pada Kecamatan Batu
1. Uji Validitas Mandi Kabupaten Balangan Kalimantan
Uji validitas dapat diketahui melihat nilai Selatan tersebut valid.
rhitung dan untuk mengetahui validitas
instrument pertanyaan harus dibandingkan Table 5.13
dengan rtabel pada α 0,05. Rekapitulasi Uji Validitas
Tabel 5.11 Variabel Kepemimpinan (X3)
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variable rhitung rtabel
Variabel Pola Pikir (mindset) (X1)
Variable rhitung Rtabel X31 0,418(**) 0,355
X1.1 0,430(**) 0,355 X3.2 0,533(**) 0,355
X1.2 0,454(**) 0,355 X3.3 0,400(**) 0,355
Sumber : data primer diolah (lihat lampiran X3.4 0,499(**) 0,355
3) X3.5 0,507(**) 0,355
Rekapitulasi hasil uji validitas terhada X3.6 0,516(**) 0,355
instrumen pertanyaan variabel pola pikir X3.7 0,508(**) 0,355
(mindset) (X1) yang diajukan terlihat dari X3.8 0,444(**) 0,355
31 responden terdapat nilai Table r Sumber : data primer diolah (lihat lampiran
(Pearson Product Moment) uji 2 sisi taraf 3)
signifikan 0,05 nilai rhitung sebesar 0,355. Hasil uji validitas terhadap instrumen
Berdasarkan hal itu bila dibandingkan pertanyaan variabel kepemimpinan (X3)
antara rhitung dengan rtabel tersebut, maka yang diajukan terlihat dari 31 responden
dapat disimpulkan bahwa semua instrumen terdapat nilai Table r (Pearson Product
pertanyaan tersebut valid, ini terbukti nilai Moment) 2 sisi taraf signifikan 0,05 nilai
rhitung positip dan rhitung > rtabel, maka rhitung sebesar 0,355.
semua instrumen dari pertanyaan variabel Berdasarkan hal itu bila dibandingkan
pola pikir (mindset) (X1) pada Kecamatan antara rhitung dengan rtabel tersebut, maka
Batu Mandi Kabupaten Balangan dapat disimpulkan bahwa semua instrumen
Kalimantan Selatan tersebut valid. pertanyaan tersebut valid, ini terbukti nilai
Tabel 5.12 rhitung positip dan rhitung > rtabel, maka
Rekapitulasi Uji Validitas semua instrumen dari pertanyaan variabel
Variabel Penilaian Kerja (X2) kepemimpinan (X3) pada Kecamatan Batu
Variable rhitung rtabel Mandi Kabupaten Balangan Kalimantan
X2.1 0,511(**) 0,355 Selatan tersebut valid.
X2.2 0,460(**) 0,355
X2.3 0,482(**) 0,355
X2.4 0,423(**) 0,355
X2.5 0,414(**) 0,355
Sumber : data primer diolah (lihat
lampiran 3)
Rekaputilasi hasil uji validitas terhadap
instrumen pertanyaan variabel penilaian
117 Kindai, Vol 16, Nomor 1, Halaman 102-124
3
berganda menggunakan alat bantu analisis
2
berupa program SPSS 17 for wndows.
Resid
Deleted (Press)
0.
terhadap kinerja pegawai pada Kantor
6
Kecamatan Batu Mandi Kabupaten
Prob
0.
4 Balangan Kalimantan Selatan
0. Kemudian untuk menguji hipotesis parsial
2
0.
dengan membandingkan nilai thitung
0 0.
0
0.
2
0.
4
Observed 6
Cum
0. 0.
8
1.
0 dengan ttable pada taraf nyata 5%. Jika
Prob thitung > ttable maka pengaruhnya
Gambar 5.3 : Grafik Plot of Regression signifikan. Untuk mendapatkan ttabel
Sumber : data primer diolah (lihat lampiran digunakan tabel distribusi t untuk tingkat
5) signifikasi 5% dengan Degrees of Freedom
119 Kindai, Vol 16, Nomor 1, Halaman 102-124
(df) = n-k maka didapat df adalah (31-4)= Kecamatan Batu Mandi Kabupaten
27 dengan demikian ttabel adalah sebesar Balangan Kalimantan Selatan.
1,703. Secara parsial untuk pola pikir Kemudian untuk variabel kepemimpinan
(mindset) (X1) berpengaruh terhadap (X3) berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai (Y) hal ini didasarkan pada kinerja pegawai (Y) pada Kantor
perbandingan antara thitung 8,409 dan Kecamatan Batu Mandi Kabupaten
ttabel 1,703, berarti terdapat pengaruh Balangan Kalimantan Selatan hal ini
signifikan antara variabel pola pikir didasarkan pada perbandingan antara
(mindset) (X1) dengan variabel terikat thitung 7,485 dan ttabel 1,703 berarti
kinerja pegawai (Y) pada Kantor terdapat pengaruh antara variabel
Kecamatan Batu Mandi Kabupaten kepemimpinan (X3) dengan variabel terikat
Balangan Kalimantan Selatan. Berdasarkan kinerja pegawai (Y) pada Kantor
hal tersebut, maka hipotesis pertama Kecamatan Batu Mandi Kabupaten
diterima. Besarnya pengaruh dari variabel Balangan Kalimantan Selatan. Berdasarkan
pola pikir (mindset) (X1) terhadap status hal tersebut, maka hipotesis ketiga diterima.
kinerja pegawai (Y) pada Kantor Besarnya pengaruh dari variabel
Kecamatan Batu Mandi Kabupaten kepemimpinan (X3) terhadap kinerja
Balangan Kalimantan Selatan dapat pegawai (Y) pada Kantor Kecamatan Batu
diketahui dari Standardized Coefficients Mandi Kabupaten Balangan Kalimantan
Beta 0,880 yang berarti pola pikir (mindset) Selatan dapat diketahui dari Standardized
ini memberikan pengaruh terhadap kinerja Coefficients Beta 0,798 yang berarti
pegawai sebesar 88%. penilaian kerja ini memberikan pengaruh
2. Uji Hipotesis Kedua terhadap kinerja pegawai sebesar 79,8%.
Penilaian kerja berpengaruh signifikan 4. Uji Hipotesis Keempat
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pola pikir (mindset). penilaian kerja dan
Kecamatan Batu Mandi Kabupaten kepemimpinan berpengaruh signifikan
Balangan Kalimantan Selatan secara simultan terhadap kinerja pegawai
Kemudian untuk variabel penilaian kerja pada Kantor Kecamatan Batu Mandi
(X2) berpengaruh signifikan terhadap Kabupaten Balangan. Uji F (simultan) ini
kinerja pegawai (Y) pada Kantor digunakan dengan tujuan untuk
Kecamatan Batu Mandi Kabupaten membuktikan apakah variabel bebas seperti
Balangan Kalimantan Selatan hal ini pola pikir (mindset) (X1), penilaian kerja
didasarkan pada perbandingan antara (X2) dan kepemimpinan (X3) berpengaruh
thitung 6,196 dan ttabel 1,703 berarti secara bersama-sama terhadap variabel
terdapat pengaruh antara variabel penilaian terikat yaitu kinerja pegawai (Y) pada
kerja (X2) dengan variabel terikat kinerja Kantor Kecamatan Batu Mandi Kabupaten
pegawai (Y) pada Kantor Kecamatan Batu Balangan Kalimantan Selatan.Untuk
Mandi Kabupaten Balangan Kalimantan menilai Uji F, maka perlu ditampilkan data
Selatan. Berdasarkan hal tersebut, maka ANOVA berikut ini:
hipotesis kedua diterima. Besarnya
pengaruh dari variabel penialain kerja (X2)
terhadap kinerja pegawai (Y) pada Kantor
Kecamatan Batu Mandi Kabupaten
Balangan Kalimantan Selatan dapat
diketahui dari Standardized Coefficients
Beta 0,736 yang berarti penilaian kerja ini
memberikan pengaruh terhadap kinerja
pegawai sebesar 73,6%.
3. Uji Hipotesis Ketiga
Kepemimpinan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor
120 Kindai, Vol 16, Nomor 1, Halaman 102-124
Terhadap Kinerja ASN Pada Third Edition, John Weiley and Sans
Kantor Kecamatan Inc, America
Banjarmasin Barat, Unlam
Banjarmasin
Suparno, 2002, Metode Penelitian dan
Nurulhuda, 2010, Pengaruh Disiplin Kerja,
Statsitik, UNNES Press, Semarang
PEnilaian, dan Kepemimpinan
terhadap Kinerja Pegawai
Simamora. Hendry, 2002, Manajemen
Pada Kantor Pemko
Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE
Banjarmasin Bidang
YKPN, Jakarta
Pemerintahan, Unlam
Banjarmasin
________________, 2004, Manajemen
Notoatmodjo dan Soekidjo, 2002, Kualitas Sumber Daya Manusia, Buku II,
dan Kuantitas Kerja, Balai Pustaka, Penerbit STIE YKPN, Jakarta
Jakarta
Pratisto, Arif, 2004, Cara Mudah Singarimbun & Efendi, 1995, Metode
Mengatasi Statistik dan Rancangan Penelitian, PT. Rajawali Press,
Percobaan dengan SPSS 12, PT Jakarta
Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, Jakarta Sri. Purwanti, 1997, Ilmu Manajemen,
Rineka Cipta, Jakarta
Prawirisentono, 1999, Manajemen Siagian F. Sondakh, 1990, Manajemen dan
Produktivitas, Buana Press, Kepegawaian, Alfabeta, Bandung
Bandung Wibowo 2007, Manajemen Pengelolaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur SDM, Pusaka Tjaya, Surabaya
Negara Nomor: PER/09/ Winardi, 1999, Penghantar Ilmu
M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Manajemen, Nova, Bandung
Umum Penetapan Indikator Kinerja Yoga, 2008, Menantang Cara Berpikir
Utama di Lingkungan Instansi Anda, Mendali Pratama, Jakarta
Pemerintah, Jakarta
Pamudji, 1999, Kepemimpinan, Rineka
Cipta, Jakarta
Rivai. Vincent, 2002, Manajemen
Operasional Perusahaan, Multi
Media Jaya, Surabaya
Swietenia Rita, 2009, Manajemen
Produktivitas, Rineka Cipta, Jakarta
Setyono. A, 2006, Perilaku
Keorganisasian, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta
Suhardjito, 1999, Manajemen Perusahaan,
Rineka Cipta, Jakarta
Solimun, 2004, Metodologi dan Komputer
Statistik, Rineka Cipta, Jakarta
Sugiono, 1999, Stasistik Untuk Penelitian,
CV. Alfabeta, Bandung
Sekaran, Uma, 2003, Reseach Method For
Business (Skill Building, Approach),