Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu unsur
penting dalam sebuah organisasi, lembaga, ataupun instansi. Oleh karena itu,
kemajuan sebuah organisasi, lembaga, ataupun instansi perlu adanya peningkatan
kapasitas sumber daya manusia yang menjadi faktor kemajuan. Penanganan yang
konkrit dan tepat sasaran menjadi salah satu acuan sumber daya manusia dapat
berkembang dengan baik dalam sebuah lingkungan. Dalam era globalisasi saat ini
sangat diperlukan SDM yang bermutu yang dimana maju mundurnya suatu
lembaga sangat bergantung pada kualitas SDM itu sendiri.
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi.
Sumber daya manusia atau Human Resources adalah penduduk yang siap, mau
dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi.
Sumber daya manusia adalah salah satu modal utama dalam suatu organisasi,
dimana dapat memberikan kontribusi yang tidak ternilai dalam strategi dalam
pencapaian tujuan kemudian Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat
penting dalam tujuan pembangunan sebagaimana yang dimaksud dalam Undang
Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pada pasal 11 mengenai
tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara yaitu bertugas untuk melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan yang
profesional, berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Sesuai dengan pernyataan Lie and Siagian (2018) jika motivasi kerja
seorang karyawan semakin baik, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat
baik itu yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas
maupun kemandirian. Salah satu kunci menjadikan sebuah instansi dapat berhasil
mencapai tujuan organisasi dengan menjadikan pegawai yang bekerja
didalamnnya dapat merasa nyaman untuk tinggal dan mengembangkan asah yang
dimiliki untuk memaksimalkan potensi yang menunjang kinerja pegawai, maka
kinerja dari pegawai akan semakin meningkat secara nyata (signifikan).
Lingkungan Kerja adalah segala hal yang berhubungan dengan aktivitas
karyawan ataupun pegawai di dalam kantor. Lingkungan kerja ini bisa dibagi
menjadi dua, yakni lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja
nonfisik.Lingkungan fisik contohnya adalah penerangan dan warna dinding.
Sementara nonfisik contohnya struktur dan pola kepemimpinan.Dari dua
pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa lingkungan kerja adalah
segala hal yang mendukung aktivitas karyawan di dalam kantor.
Menurut Sedarmayanti (2019), Lingkungan Kerja adalah keseluruhan alat
perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan
maupun sebagai kelompok. Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung
pelaksanaan kinerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Pernyataan
ini didukung oleh penelitian (Feel et al 2018), menyatakan bahwa lingkungan
kerja memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dimana semakin
baik lingkungan kerja, maka semakin meningkat kinerja karyawan. Lingkungan
kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan merupakan salah satu faktor
dalam peningkatan kinerja karyawan.
Kinerja pegawai, tercermin dari salah satu misinya yang membangkitkan
motivasi pegawai untuk bekerja dengan konsisten, namun fenomena yang
berlangsung bahwa adanya beberapa pegawai memiliki pola pikir hanya tidak
melaksanakan kewajiban tugas. Kinerja pegawai hanya berfokus pada melakukan
pekerjaan sesuai dengan bagian mana tempatnya bekerja. Sehingga dalam
mengukur kinerja pegawai tentunya harus berkaca pada hasil kerja yang
dilakukan. Oleh karena hal tersebut, tidak menjadi lumrah jika dalam pelaksanaan
tugas ditemukan pegawai yang memiliki perilaku lamban ketika bekerja, tidak
tepat waktu sesuai target waktu yang telah ditentukan dan kurangnya motivasi
dalam menyelesaikan pekerjaan. Inilah yang menjadi faktor kurang maksimalnya
hasil kinerja, tidak hanya itu pegawai saat melakukan pekerjaan, ada yang tidak
terlalu memperdulikan tugas yang diberikan, seperti pulang sebelum waktunya
jam kerja berakhir karena pekerjaan dianggap selesai. Pegawai yang bekerja
dengan malas-malasan, menurunnya prestasi kerja dan rendahnya produktivitas
pada saat bekerja sehingga membuat hasil kerja kurang optimal.
Hasil kinerja pegawai juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja,
dimana hubungan antar pegawai, faktor individu, faktor luar, faktor suasana kerja,
dan faktor lingkungan kerja. faktor lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi
kondisi psikis pegawai, jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan
individu, waktu kerja yang dibatasi banyaknya pekerjaan yang harus
dirampungkan serta peralatan kerja yang kurang menunjang akan ikut
berpengaruh terhadap beban kerja pegawai. Dan tidak lazim ditemukan didalam
suatu kantor para pegawainya kurang menjalin hubungan yang dekat, hal ini
berimbas pada komunikasi yang kurang baik antara pegawai.
Selain Motivasi Terdapat beberapa Faktor lain yang perlu diperhatikan
yaitu kepuasan kerja. Menurut Hasibuan (2013 : 202 ) Kepuasan Kerja dalam
pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan
memperoleh pujian hasil kerja,penempatan,perlakuan,peralatan dan suasana
lingkungan kerja yang baik. Dalam hal ini sangat dibutuhkan budaya kerja yang
baik sehingga karyawan merasa nyaman dalam lingkungan dan memiliki kualitas
kehidupan kerja yang baik untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan
professional sesuai dengan tujuan organisasi.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Pematangsiantar yang
bergerak di bidang perbankan.Perusahaan ini bergerak di bidang wholesale
banking serta menyediakan layanan keuangan untuk usaha kecil melalui pinjaman
mikro. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) juga melayani penggajian
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS),Pegawai Perkebunan,Pegawai BUMN
Lainnya.Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) juga memiliki tugas yang
cukup besar dalam upaya pelayanan yang baik, namun untuk mencapai itu maka
dibutuhkan kinerja pegawai yang baik, salah satu sasaran penting dalam
Manajeman Sumber Daya Manusia pada suatu organisasi adalah terciptanya
lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan agar para pegawai memiliki
motivasi dalam melakukan perkerjaan. Pegawai merupakan garda terdepan dalam
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, berbagai kemungkinan standar hasil
kerja, target, sasaran ataupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama.
Berdasarkan Uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Bank BTPN Pematangsiantar Dengan Kepuasan
Sebagai Variabel Intervening ”

1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai


berikut:
1. Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Bank
BTPN Pematangsiantar?
2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Bank
BTPN Pematangsiantar?
3. Bagaimana pengaruh dari motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai dan Kepuasan pada Bank BTPN Pematangsiantar?

1.3 Ruang Lingkup


Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang dibahas
adalah sebagai berikut :
1. Variabel yang diteliti : Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai
2. Objek yang diteliti : Pegawai pada Bank BTPN Pematangsiantar
3. Data Yang Diteliti : Penilaian kinerja mengenai pelayanan pegawai dalam
melaksanakan tugas dan kepuasaan Kerja.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka adapun
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk :
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap hasil kinerja pegawai
pada Bank BTPN Pematangsiantar
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap hasil kinerja pegawai
pada Bank BTPN Pematangsiantar
3. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasaan kerja pada Bank BTPN
Pematangsiantar

1.5 Manfaat Penelitian


Lewat penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, yang dibagi menjadi :
1. Manfaat Teoritis, Memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk
dipergunakan oleh pembaca serta menjadi bahan masukan yang diharapakan
dapat memberikan sumbangsi pemikiran dalam hal mengembangkan
penelitian lebih lanjut pada masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi Pegawai, Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan menjadi acuan bagi
pegawai untuk meningkatkan motivasi kerja, serta menciptakan lingkungan
kerja nyaman untuk meningkatkan kinerja pegawai
b. Bagi Bank, Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan dapat menjadi
ulasan Bank BTPN berkaitan dengan bagaimana memupuk motivasi,
lingkungan kerja, disiplin kerja,Kepuasan kerja dan kinerja pegawai
3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya, sebagai referensi dalam penyelesaian
tugas akhir dikemudian hari

Anda mungkin juga menyukai