PENDAHULUAN
suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang
perlu dipelihara dan dikembangkan. Hal ini dimaksudkan agar sumber daya
dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Kualitas sumber daya manusia banyak ditentukan oleh sejauh mana sistem
banyak pihak. Salah satunya telah ditegaskan oleh Michael Porter yang
menyatakan produktivitas sebagai akar penentu tingkat daya saing baik pada
1
2
kondisi distribusi yang sama dari perolehan produktivitas yang sesuai dengan
satu upaya untuk peningkatan mutu dan kemampuan usaha yang sesuai
tenaga kerja yang sudah ada dapat ditingkatkan. Hal ini dapat diwujudkan
melalui adanya penyesuaian. Seperti pengarahan job design yang baik dalam
dengan baik.
dilakukan menjadi terarah jelas dan pekerjaan dapat dilakukan secara efisien
3
dan efektif. Hal ini sesuai dengan pandangan Nelson & Campbell (2012) yang
aman, dan nyaman. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan
hasil produksi yang tidak sesuai standar, dan tidak mampu menyelesaikan
produksi sesuai waktu yang telah ditetapkan. Jika lingkungan kerja tidak
antara rekan kerja juga kurang ada dukungan dari pimpinan. Oleh karena itu
kerja karyawan.
Selain faktor desain pekerjaan dan lingkungan kerja, faktor yang tidak
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada
4
kepuasan kerja kemungkinan besar akan memberi manfaat baik dari dalam
bekerja lebih giat, oleh karena itu kepuasan kerja merupakan unsur yang harus
ada didalam organisasi. Banyak sekali terjadi masalah tentang kepuasan kerja
dalam suatu organisasi perusahaan, hal ini menjadi titik rawan yang dapat
dengan pendapat Elviera (2015), pegawai akan merasa puas dalam bekerja
kerja, kondisi pekerjaan, keamanan dan lain lain. Kepuasan kerja bersifat
lingkungan kerja.
5
memiliki inisiatif untuk memberikan masukan berupa usulan, ide atau gagasan
yang lebih baik dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi. Dari aspek
lingkungan kerja juga belum terciptanya suasana kerja yang nyaman, seperti
cahaya/ penerangan yang kurang jelas, suara yang bising dan tidak tenang,
suhu udara yang tidak mendukung serta masih kurangnya hubungan yang
harmonis antar rekan kerja dikarenakan sering terjadinya selisih paham yang
berikut :
4. Apakah Desain Kerja, Kepuasan Kerja, dan Lingkungan Kerja secara simultan
Malang?
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam ilmu manajemen
karyawan.
7
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT. Megadepo
Indonesia Malang agar mampu membuat desain kerja yang baik dan optimal,
meningkat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Wilayah II, baik pegawai organik maupun pegawai non organik yang
dibuktikan dengan nilai signifikansi di atas 0,05 dan nilai thitung < ttabel.
Syariah X Kantor Wilayah II dapat dilihat dari besarnya nilai R Square yang
8
9
3. Karim (2016), yang berjudul Hubungan Desain Kerja Dan Disiplin Dengan
Informal. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pegawai yang bertugas
hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu 9,449> 0,276 yang berarti Ha
PT. Mitra Unggul Pusaka Pelalawan Riau . Dari analisis di atas dapat
produksi minyak kelapa sawit PT. Mitra Unggul Pusaka Segati Pelalawan
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Variabel Hasil Penelitian
Peneliti dan Penelitian
Tahun
1 Veranita dan Pengaruh Variabel Terikat: Hasil penelitian
Janatun Kepuasan Prodktivitas Kerja membuktikan bahwa
(2013) Kerja (Y) kepuasan kerja
Terhadap berpengaruh positif dan
Produktivitas Variabel Bebas: signifikan terhadap
Kerja Kepuasan Kerja (X) produktivitas kerja
Karyawan Di karyawan di Bank X
Bank X
2 Muayyad Kepuasan Variabel Terikat: Hasil penelitian
(2016) Kerja Prodktivitas Kerja membuktikan kepuasan
Terhadap (Y) kerja tidak berpengaruh
Produktivitas signifikan terhadap
Kerja Variabel Bebas: produktivitas kerja
Pegawai Kepuasan Kerja (X) pegawai
Bank Syariah
X Kantor
Wilayah II
11
kepentingan organisasi dan individu. Dan harus menjelaskan isi dan tugas serta
(keluwesan) yang dimiliki karyawan dalam pekerjaannya, dan ada atau tidaknya
(Sagala, 2010)
Sejalan dengan Rivai (2004) rancang pekerjaan adalah proses penentuan tugas-
antara teknologi dengan manusia. Selain itu juga harus memfasilitasi pencapaian
tugas-tugas tertentu.
2. Perluasan pekerjaan
yang lebih bervariasi. Teori yang melatar belakangi hal tersebut adalah bahwa
variasi membuat pekerjaan menjadi lebih baik sehingga mutu kerja para
b. Job rotation merupakan versi job enlargement yang terjadi bila tidak
3. Unsur kejiwaan
Unsur kejiwaan suatu desain pekerjaan, strategi sumber daya manusia yang
Kelompok kerja yang mandiri merupakan suatu kelompok kerja yang terdiri
dari orang-orang yang berdaya guna yang bekerja untuk mencapai tujuan yang
meningkatkan mutu kerja dan kepuasan kerja tetapi juga harus bisa
Motivasi dan sistem insentif, selain faktor kejiwaan, uang sering berfungsi
sebagai pemberi motivasi jiwa maupun kerja. Penghargaan dalam bentuk uang
biasanya meliputi:
ditentukan.
hubungan baik antara manusia dengan mesin. Rancangan peralatan dan tempat
secara keseluruhan.
dan produktif. Setiap elemen rancang pekerjaan mempunyai nilai penting yang
kepuasan kerja akan memberikan umpan balik, seberapa baik suatu pekerjaan
memengaruhi dalam rancang pekerjaan (job design) dari Gambar 2.1 adalah
sebagai berikut:
1. Unsur organisasi
secara efisien untuk mendorong karyawan yang mampu dan termotivasi untuk
menggunakan pendekatan :
ilmu sosial.
b. Aliran kerja (work flow) memengaruhi sifat produk dan hasil jasa
2. Unsur lingkungan
a. Otonomi Yang berarti mempunyai tanggung jawab atas apa yang dilakukan
kesalahan
atas.
Pada saat ini lingkungan kerja dapat didesain sedemikian rupa untuk
Lingkungan kerja yang baik adalah yang aman, tenteram, bersih, tidak bising,
terang dan bebas dari segala macam ancaman dan gangguan yang dapat
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
kebisingan.
20
memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja
akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja
dipergunakan secara efektif dan optimis Kinerja Karyawan pegawai juga tinggi.
kerja terbagi menjadi 2 yakni: a) lingkungan kerja fisik, dan b) lingkungan kerja
non fisik”.
semua yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai
ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan,
kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan
21
hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja
Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa
bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi
hubungan yang harmonis dan efektif, pimpinan perlu: 1) meluangkan waktu untuk
kerja itu sangat perlu untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak
terhadap Kinerja Karyawan pegawai. Hal ini disebabkan karena manusia itu
faktor penyebab stress kerja pegawai yang berpengaruh pada Kinerja Karyawan.
1. Suhu
22
rupa sehingga berada diantara rentang kerja yang dapat diterima setiap
individu.
2. Kebisingan
pegawai.
3. Penerangan
ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu pegawai
pada tingkat penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk pegawai
4. Mutu Udara
Merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara yang
Faktor lain yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah rancangan ruang
kerja. Rancangan ruang kerja yang baik dapat menimbulkan kenyamanan bagi
menurut Robbins (2006) terdiri atas : “a) Ukuran ruang kerja, b) Pengaturan ruang
kerja, c) Privasi”.
Ruang kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Ruang kerja yang sempit
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan karyawan yang memiliki ruang
Jika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per pegawai, pengaturan
merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas.Pengaturan ruang kerja itu
3. Privasi
meningkatnya privasi. Keinginan akan privasi itu kuat dipihak banyak orang.
tersebut adalah :
1. Pewarnaan
besar, terang, bersih, sehingga para karyawan merasa senang dalam ruang
kerjanya.
2. Kebersihan
pasti akan menimbulkan rasa senang dan rasa senang ini akan dapat
3. Pertukaran Udara
4. Penerangan
yang masuk, sehingga dapat memberikan penerangan yang cukup tetapi tidak
menyilaukan. Karena penerangan yang terlalu besar akan membuat panas para
karyawan dan akan menimbulkan rasa kegelisahan yang pada akhirnya akan
5. Musik
6. Keamanan
7. Kebisingan
Kebisingan yang ada di dalam perusahaan yang ditimbulkan oleh suara mesin-
mesin ataupun kebisingan yang berasal dari sumber lain adalah sangat
ukuran ruang kerja, 5) tata letak ruang kerja, 6) privasi ruang kerja 7) kebersihan
8) suara bising, 9) penggunaan warna, 10) peralatan kantor, 11) keamanan kerja
11) musik ditempat kerja, 12) hubungan sesama rekan kerja dan 13) hubungan
nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerajaan dan segala sesauatu
karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja
karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang
pekerjaan. Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang
adil dan sesuai dengan harapan karyawan. Pemberian upah yang baik didasarkan
mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik uang yang lebih kecil
untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau dalam pekerjaan yang
27
kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih besar dalam kerja yang
kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan; yang lebih penting adalah
praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh
dibuat dalam cara yang adil (fair and just) kemungkinan besar akan mengalami
Hasibuan (2012) Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan
diri, sehingga akan tercapai sebuah kematangan psikologis pada diri karyawan.
Jika kepuasan tidak tercapai, maka dapat terjadi kemungkinan karyawan akan
Jadi dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
karyawan adalah perasaan emosional yang dirasakan oleh seorang karyawan atas
apa yang ia kerjakan atau atas apa yang ia rasakan terhadap pekerjaannya itu
sendiri. Namun ketidakpuasan kerja akan muncul ketika harapan seseorang tidak
terpenuhi. Maka dari itu, adanya balas jasa terhadap karyawan juga sangat penting
kerja dari pekerjaannya itu dan karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-
karyawan puas dengan pekerjaannya, maka ia akan betah bekerja pada organisasi
tersebut. Dengan mengerti output yang dihasilkan, maka perlu diketahui penyebab
yang bisa mempengaruhi kepuasan tersebut. Ada lima faktor penentu kepuasan
kerja yang disebut dengan Job Descriptive Index (JDI) (Robins, 2012), yaitu :
2. Gaji
jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajad sejauh mana gaji memenuhi
4. Supervisor
5. Rekan Kerja
dengan adanya rekan kerja yang mendukung karyawan. Jika terjadi konflik
dengan rekan kerja, maka akan berpengaruh pada tingkat kepuasan karyawan
terhadap pekerjaan.
mengikuti pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan. Ada lima faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Kreitner dan Kinicki (2007) yaitu
sebagai berikut :
apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari pekerjaannya. Bila
harapan lebih besar dari apa yang diterima, orang akan tidak puas. Sebaliknya
Selain lima faktor di atas juga terdapat lima aspek yang terdapat dalam
hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik
5. Gaji atau upah (pay), merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai
meningkat.
berlangsung.
secara keseluruhan merupakan dimensi lain dari pada upaya mencapai kualitas
dan kuantitas suatu proses kegiatan berkenaan dengan bahasan ilmu ekonomi.
Oleh karena itu, selalu berorientasi kepada bagaimana berpikir dan bertindak
Dalam konteks ini esensi pengertian produktivitas adalah sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Kusnendi, 2003:8.4).
tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik per orang atau per jam kerja orang
32
tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja
yang diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh
ketepatan waktu:
1. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan oleh
perusahan.
2. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan
mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini
waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
penyelesaiansuatu pekerjaan.
melalui :
merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan output dengan input
kinerja dilakukan dengan melihat jumlah output yang dihasilkan oleh setiap
Desain pekerjaan (job design) adalah suatu alat untuk memotivasi dan
memberi tantangan kepada pegawai. Oleh karena itu organisasi perlu memiliki
suatu sistem kerja yang dapat menunjang tujuan organisasi secara efektif dan
mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Hasil
pada taraf α = 0,01. Hal ini sejalan oleh teori Noel Harvey sebagai berikut: “Job
efficiency, and quality, and the needs of the individual for interesting and
efisiensi, dan kualitas, serta kebutuhan individu untuk pekerjaan menarik dan
bahwa “Job design – refers to organizing tasks, duties, responsibilities, and other
elements into a productive unit of work”. Artinya, desain pekerjaan mengacu pada
menjadi produktif.
seorang karyawan. Lingkungan kerja yang baik, fasilitas yang memadai, dan
35
tempat kerja yang kondusif serta hubungan yang baik dengan rekan kerja maupun
atasan akan memberikan rasa nayaman kepada para karyawan. Saat karyawan
merasa nyaman dan adanya dukungan dari lingkungan sosialnya maka karyawan
keamanan dan mutu kehidupan karyawan. Pendapat ini seiring dengan penelitian
yan dilakukan oleh Amir (2018) dengan hasil penelitiannya menunjukan bahwa
yang dilakukan oleh Yosef Ferry (2018) dengan hasil penelitiannya bahwa
karyawan dalam bekerja seperti malas, lamban, rajin, produktif dan lain-lain yang
sangat diharapkan manajer”. Untuk itu, manajer perlu memahami apa yang harus
motivasi kerja yang tinggi dan terpuaskan dalam bekerja akan bekerja dengan
teori hubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
sebagai berikut:
Desain Kerja
(X1)
H1
Lingkungan
H2 Kinerja
Kerja (X2) Karyawan
(Y)
H3
Kepuasan
Kerja
(X3)
H4
Keterangan :
Pengaruh Simultan
Pengaruh Parsial
Gambar1
Kerangka Konseptual
37
a. Pengaruh secara parsial Desain Kerja (X1) terhadap Produktivitas Kerja (Y)
(Y)
Kerja (Y)
2.3 Hipotesis
METODE PENELITIAN
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
38
39
Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, Penelitian ini dilakukan
3.2.1 Populasi
dari objek yang memiliki kualitas dan karakteristik yang menjadi pusat
yang dipelajari dan dipahami, tetapi juga meliputi seluruh sifat yang
3.2.2 Sampel
wakil populasi yang diteliti. Jika yang akan diteliti sebagian dari populasi,
kasus tidak dapat meneliti seluruh anggota populasi, untuk itu diperlukan
Malang.
350
ղ= = 78 (sampel)
1+ 350(0 . 1)
Berdasarkan pertimbangan di atas maka jumlah sampel yang digunakan
Menurut Sunarto dan Sahedhy Noor (2013), desain pekerjaan (job design)
segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi
udara
3) Tanggung Jawab
4) Kerja Sama
5) Inisiatif
3. Pengukuran Penelitian
kuesioner dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyusun item – itm instrumen
tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang dialami oleh karyawan selama ini
kondisi yang dialami oleh karyawan selama ini akan diberi skor 2
e. STS : Sangat Tidak Setuju, artinya pernyataan tersebut sama sekali tidak
sesuai dengan kondisi yang dialami oleh karyawan selama ini akan diberi
skor 1
Ciri khas Skala Likert adalah bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh
a. Data Primer
a. Kuesionier
b. Wawancara
sudah berusia si atas 18 tahun dan memiliki lama kerja lebih dari
1 tahun.
dari seluruh responden atau sumber data yang lain. Analisis data kuantitaif adalah
bentuk analisa yang menggunakan angka – angka dan perhitungan dengan metode
2012:14)
Pada penelitian ini, variabel penelitian disebut variabel laten yang atau
unobserved yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung tetapi dibentuk
dengan skala likert dalam bentuk kuesioner. Selanjutnya kuesioner tersebut di uji
1. Uji Validitas
Uji validitas dalam analisis regresi dilkakukan uji validitas dan uji
Apabila r hitung > r tabel dan taraf signifikansi 5% (0,05), maka dapat
2. Uji Reliabilitas
a. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan > 0,6 maka dapat dikatakan
b. Jika nilai Alpha Cronbachhasil perhitungan < 0,6 maka dapat dikatakan
2
k ∑σ
( )(
r 11 =
k −1
1− 2 b
σt )
Keterangan:
σ 2t : varian total
Model regresi yang baik adalah model regresi yang memilik distribusi normal
atau pembabaran data statistic pada sumbu diagonal dan grafik distribusi normal
Significance), yakni:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
normal.
1. Uji Multikolinearitas
multikolinearitas dapat dilihat dari matrik korelasi, jika anatar variabel bebas
terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Selain itu dapat juga dilihat nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF”). Batas dari nilai tolerance adalah
2. Uji Heteroskedastisitas
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari
heteroskedastisitas:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
hubungan variable bebas (desain kerja, kepuasan kerja , lingkungan kerja) dengan
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi, analisis regresi linier berganda akan
Keterangan :
Y : Produktivitas kerja
a : Konstanta
3.5.5Uji Hipotesis
SPSS:
1) Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh
2) Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas (x) tidak
variabel terikat.
for Windows.
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi